44
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SISWA MELALUI DARING SELAMA MASA PANDEMI
Rizka Hayani1*, Ratna Juwita Sari2
Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara. Indonesia
*Email: [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui problematika pembelajaran siswa selama masa pandemik dengan metode daring. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitan ini menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakni bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 16 Tanjung Kubah. Yang beralamatkan di Jalan Syarifuddin Kec.Air Putih Kab. Batu bara Sumatera Utara. Waktu dilaksanakannya penelitian ini direncanakan pada bulan Agustus 2021. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah transkrip wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa problematika pembelajaran siswa selama Daring diantaranya siswa cenderung memiliki minat dan motivasi yang sanngat rendah terhadap pembelajaran daring, karena menimbulkan rasa kejenuhan dan tidak ada keseruan saat belajar seperti yang terjadi saat pembelajaran tatap muka, keterbatasan Paket Data dan ketidakstabilan jaringan internet, dan kurang bervariasinya media interaktif untuk pembelajaran secara daring.
Kata Kunci: Problematika dan Pembelajaran Daring .
Abstract
The purpose of the research was to find out the problems of student learning during the pandemic using the online method. This study used qualitative research methods. This research method uses an in-depth analysis technique, which examines problems on a case-by-case basis because of the qualitative methodology, namely that the nature of one problem will be different from the nature of other problems. This research was conducted at SD Negeri 16 Tanjung Kubah. The address is Jalan Syarifuddin Kec. Air Putih Kab. Batu Bara. North Sumatra . The time of this research is planned in August 2021. The instrument used in this study is an interview transcript. Based on the results of the research and discussion that have been presented, it can be concluded that the problems of student learning while online include students tend to have very low interest and motivation towards online learning, because it creates a sense of boredom and there is no fun while learning as happens during face-to-face learning, the limitations of Data Packages and the instability of the internet network, and the lack of variety of interactive media for online learning.
Keywords: Problematics and Online Learning.
45 PENDAHULUAN
Sejak adanya pandemi Covid-19, Indonesia harus membatasi aktivitas yang melibatkan banyak orang guna memutus penyebaran virus Covid-19.
Virus Covid-19 merupakan penyakit menular, yang berarti dapat menyebar, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari satu orang ke orang lain. Salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 adalah dengan melakukan pembatasan interaksi masyarakat yang diterapkan dengan istilah physical distancing. Seperti yang terdapat dalam Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemerintah Republik Indonesia telah menghimbau lembaga pendidikan untuk tidak menerapkan pembelajaran tatap muka akan tetapi pembelajaran dapat dilakukan secara daring. (Kemendikbud, 2020).
Pembelajaran daring tentunya berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran daring lebih memfokuskan pada kecermatan dan ketepatan peserta didik dalam menerima dan mengolah informasi pembelajaran daring (Riyana, 2019: 1-43). Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antar guru dan peserta didik, melainkan secara online yang menggunakan jaringan internet.
Menurut Goldschmidt (dalam Rahmasari,dkk. 2020:
160) selama pembelajaran daring ini, semua elemen-elemen pendidikan dituntut untuk bertatap muka dan mampu memfasilitasi pembelajaran agar tetap aktif meskipun tanpa tatap muka langsung dengan siswa. Guru dan peserta didik melakukan pembelajaran bersama, waktu yang sama, dengan menggunakan berbagai aplikasi, seperti whatsapp, telegram, zoom meeting, google meet, google classroom, quiepper school, ruang guru dan aplikasi lainnya. Karenanya, dengan adanya era teknologi yang semakin berkembang maka progam
pembelajaran diarahkan untuk bisa memanfaatkan teknologi dengan lebih baik (Ali, 2020: 402).
Namun, pelaksanaan proses pembelajaran secara online maupun daring memiliki beberapa problematika atau kendala-kendala yang sangat serius untuk diantisipasi. Selama pembelajaran daring, guru harus berpikir bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran secara efektif meski tanpa bertatap muka langsung. Ini tentu menjadi suatu problematika tersendiri, terlebih untuk pelajaran matematika yang identik dengan rumus dan menghitung. Adapun kendala terberat dalam pembelajaran daring adalah peserta didik dapat menjadi kurang aktif dalam menyampaikan aspirasi dan pemikirannya, sehingga dapat mengakibatkan pembelajaran yang menjenuhkan. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan dalam belajar akan memperoleh ketidakmajuan dalam hasil belajar.
Anak merasa minder dan tidak percaya diri saat belajar matematika disebabkan adanya pengalaman tidak menyenangkan dengan matematika, kurangnya kepercayaan diri ketika mengerjakan soal matematika, serta dukungan sosial yang kurang (Ekhsan, 2018: 16). Belum lagi saat pembelajaran daring, siswa terkadang harus mengalami kendala teknis seperti sinyal yang hilang tiba-tiba sehingga pembelajaran matematika menjadi tidak maksimal, prasarana untuk pembelajaran secara online masih minim dikalangan masyarakat indonesia, ketidaksiapan orang tua menjadi pendamping siswa untuk belajar di rumah, kesibukan orang tua mencari nafkah berdampak pada ketidakpedulian anak saat belajar dirumah, dan kecanduan anak terhadap permainan game online saat diberikan smarthphone yang seharusnya dimanfaatkan untuk belajar secara online.
Problematika akan ketiadaan kuota (pulsa internet) yang membutuhkan biaya cukup tinggi,
46
guna memfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring, terutama orangtua peserta didik dari kalangan ekonomi menengah ke bawah yang tidak memiliki anggaran dalam menyediakan jaringan internet.
Tidak berhenti sampai di situ, meskipun jaringan internet dalam genggaman tangan, peserta didik menghadapi kesulitan akses jaringan internet karena tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal. Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada peserta didik yang mengikuti pembelajaran daring, sehingga pelaksanaannya kurang efektif (Kemdikbud, 2020).
Selain itu, kecemasan utama dari orang tua terhadap anak-anak selama pembelajaran daring adalah tidak bisa menahan diri bermain handphone karena dalam mengerjakan tugas mereka menggunakan handphone. Jadi, disela mengerjakan tugas itulah mereka main game, atau menggunakan media sosial untuk chatting dengan temannya.
Bahkan persentase bermain Game Online lebih besar dibandingkan mengerjakan tugas. Berdasarkan kenyataan tersebut, penulis akan menganalisis problematika pembelajaran siswa selama masa pandemik dengan tujuan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui problematika pembelajaran siswa selama masa pandemik dengan metode daring.
METODE PENELITIAN
Metode penelitan ini menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kualitatif yakni bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini termasuk kualitatif deskriptif, karena peneliti berusaha
mencari dan menggambarkan fakta tentang problematika pembelajaran siswa selama Daring.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 16 Tanjung Kubah. Yang beralamatkan di Jalan Syariffuddin Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Waktu dilaksanakannya penelitian ini direncanakan pada bulan Agustus 2021. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Adapun sumber data primer dalam penelitian adalah guru dan peserta didik kelas 3 SD.
Data tersebut diperoleh melalui wawancara langsung ke sumber informasi. Informasi yang akan digali secara mendalam yaitu terkait dengan Problematika Pembelajaran siswa selama Pandemi.
HASIL PENELITIAN
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilaksanakan, peneliti memperoleh data tentang problematika pembelajaran siswa selama daring di SD Negeri 16 Tanjung Kubah. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara terstruktur yang dilakukan kepada para narasumber, diantaranya adalah guru dan siswa. Pada wawancara ini, pengumpulan data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis, kemudian responden memberikan jawaban dari pertanyaan yanng telah disediadakan oleh peneliti.
Pada wawancara ini, peneliti mewawancarai narasumber secara langsung datang kerumah siswa dan guru. Peneliti menggunakan teknik ini untuk mencari data terkait problematika pembelajaran siswa secara daring. Berikut beberapa jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepada responden:
1. Proses Pembelajaran Daring
Hasil jawaban dari wawancara yang diberikan kepada Guru dan siswa:
Guru
47
Adapun pertanyaan yang diberikan oleh guru tentang problematika proses pembelajaran selama daring adalah:
“Bagaimanakah Bapak/Ibu dalam melaksanakan pembelajaran selama masa pandemic ini?”
Berikut jawaban yang disampaikan oleh Ibu Rini,S.Pd
“Pelaksanaan saya dalam melaksanakan pembelajaran daring ini cukup baik dan mudah dipahami untuk semester ini.
Pembelajaran daring yang dilakukan di sekolah kami sudah hampir dua tahun ini, sehingga selalu ada pembaharuan dalam proses pembelajaran secara online. Pada awal masa pandemi, kami melaksanakan pembelajaran daring dengan sistem LURING yaitu dengan membagikan modul yang berisikan ringkasan mateeri dan soal-soal latihan (Rini, 30/8/2021).
Berikut juga jawaban yang disampaikan oleh Bapak Muliadi.,S.Pd
“ Pembelajaran selama masa pandemi ini, saya melakukan dengan menerapkan aplikasi Zoom Meeting.”
Ibu Susmita Anggraini.,S.Pd juga memberikan
jawaban sebagai berikut:
“ Belajar daring sangat baik dan berjalan dengan lancar”.
Dari ketiga jawaban guru yang mewakili guru di SD Negeri 16 Tanjung Kubah, dapat disimpulkan bahwa selama pembelajaran daring di sekolah tersebut berjalan dengan baik dan lancar.
Adapun aplikasi yang mereka gunakan selama pembelajaran daring salah satunya adalah dengan aplikasi Zoom Meeting.
Siswa
Adapun pertanyaan yang diberikan oleh siswa tentang problematika proses pembelajaran selama daring adalah:
“Apakah ananda dapat belajar kapanpun dan dimanapun selama pembelajaran daring pada pembelajaran dikelas?”
Berikut jawaban yang disampaikan oleh siswa yang bernama Keaned Junior:
“ Ya. Pembelajaran dapat dilakukan kapan dan dimanapun. Namun masih belum terbiasa dengan belajar daring. Tapi dengan adanya belajar online dengan kondisi covid yang semakin merajalela, mungkin ini cara yang cukup tepat untuk tetap belajar walau adanya covid, dan semoga COVID-19 segera mereda, dan kita bisa masuk sekolah dengan normal kembali.”
Berikut juga jawaban yang disampaikan oleh siswa yang bernama Vamio Serefina Panjaitan:
“ Pembelajaran daring memang bisa dilakukan kapan dan dimana saja, namun kurang menyenangkan dan kurang efektif daripada pembelajaran tatap muka, karena lewat tatap muka kita bisa melihat penjelasan dari guru secara langsung ketika menerangkan materi disekolah, hal itu tentunya membuat kita lebih fokus dan mudah dipahami daripada penjelasan secara daring. Dan menurut saya juga lebih sulit pembelajaran di rumah karena banyaknya kendala seperti susah sinyal dan hp atau laptop error saat melakukan pembelajaran daring.”
Berikut jawaban dari Aulia Nabilah Pakpahan tentang pembelajaran daring:
“ Menurut saya pembelajaran daring lebih santai dan bisa dilakukan dimana saja tanpa berkumpul secara langsung ditempat yang sama, selain itu lewat pembelajaran daring
48
orang tua juga dapat langsung mengawasi saya dalam belajar dan juga membuat saya jadi lebih memanfaatkan teknologi dan kemampuannya dibidang ilmu teknologi saat ini.”
Dari ketiga jawaban siswa yang mewakili kelas V di SD Negeri 16 Tanjung Kubah, dapat disimpulkan bahwa selama pembelajaran daring di sekolah tersebut dapat dilakukan dimana dan kapan saja,
meskipun selama pembelajaran terdapat nilai positif dan negatifnya. Adapun nilai positif yang diperoleh siswa selama pembelajaran daring adalah siswa dapat dengan santai mendapatkan pembelajaran, memiliki waktu kebersamaan dengan orang tua, dan siswa lebih memahami dalam memanfaatkan teknologi dan kemampuannya dibidang ilmu teknologi
PEMBAHASAN
Pembelajaran Daring tentunya berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran online dilakukan dengan sistem belajar jarak jauh, dimana Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tidak dilakukan secara tatap muka. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non cetak (audio/video), komputer/internet, siaran radio dan televisi.
Pembelajaran daring ini menjadi sebuah pilihan yang tidak terelakkan bagi institusi pendidikan. Di tengah pandemi Covid-19, metode pembelajaran ini dapat menjadi solusi agar proses belajar mengajar dapat tetap berlangsung. Guru tetap bisa mengajar dan peserta didik tetap bisa belajar di rumah selama pandemi ini. Pembelajaran daring identik dengan pemanfaatan fitur teknologi berbasis internet, yang sangat bergantung pada ketersediaan teknologi informasi.
Namun, pelaksanaan proses pembelajaran secara online maupun daring memiliki beberapa problematika atau kendala-kendala yang sangat serius untuk diantisipasi. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilaksanakan, peneliti memperoleh data tentang problematika pembelajaran matematika pada materi pecahan selama daring di SD Negeri 16 Tanjung Kubah. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara terstruktur yang dilakukan kepada para narasumber, diantaranya adalah guru ( Wali Kelas) dan siswa. Pada
wawancara ini, pengumpulan data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis, kemudian responden memberikan jawaban dari pertanyaan yanng telah disediadakan oleh peneliti.
Pada wawancara ini, peneliti mewawancarai narasumber secara langsung datang kerumah siswa dan guru. Peneliti menggunakan teknik ini untuk mencari data terkait problematika pembelajaran siswa secara daring. Menurut dari jawaban beberapa guru matematika yang mewakili guru di SD Negeri 16 Tanjung Kubah, dapat disimpulkan bahwa selama pembelajaran daring di sekolah tersebut berjalan dengan baik dan lancar.
Adapun aplikasi yang mereka gunakan selama pembelajaran daring salah satunya adalah dengan aplikasi Zoom Meeting dan peserta didik berminat dan termotivasi selama mengikuti pembelajaran daring pada pembelajaran. Khususnya pada awal- awal pembelajaran daring dilaksanakan, meskipun seiring waktu minat dan motivasi siswa menjadi berkurang karena rasa jenuh dan ketidakstabilan jaringan.
Diperkuat dengan jawaban dari jawaban siswa yang mewakili kelas V di SD Negeri 16 Tanjung Kubah, dapat disimpulkan bahwa selama pembelajaran daring di sekolah tersebut dapat dilakukan dimana dan kapan saja, meskipun selama pembelajaran terdapat nilai positif dan negatifnya. Adapun nilai positif yang diperoleh siswa selama pembelajaran
49
daring adalah siswa dapat dengan santai mendapatkan pembelajaran, memiliki waktu kebersamaan dengan orang tua, dan siswa lebih memahami dalam memanfaatkan teknologi dan kemampuannya dibidang ilmu teknologi. Selain itu siswa cenderung memiliki minat dan motivasi yang sangat rendah terhadap pembelajaran daring, karena menimbulkan rasa kejenuhan dan tidak ada keseruan saat belajar seperti yang terjadi saat pembelajaran tatap muka, meskipun demikina apabila ada guru yang memberikan materi dengan memanfaatkan media dan aplikasi yang interaktif dan menarik, siswa akan kembali lagi memiliki antusias untuk belajar.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa problematika pembelajaran siswa selama Daring diantaranya siswa cenderung memiliki minat dan motivasi yang sanngat rendah terhadap pembelajaran daring, karena menimbulkan rasa kejenuhan dan tidak ada keseruan saat belajar seperti yang terjadi saat pembelajaran tatap muka, keterbatasan Paket Data dan ketidakstabilan jaringan internet, dan kurang bervariasinya media interaktif untuk pembelajaran secara daring.
DAFTAR PUSTAKA
Agustinova, Danu Eko. 2015. Memahami Metode Penelitian Kualitatif, Teori & Praktik.
Yogyakarta: Calpulis
Agustyaningrum, N. dkk. (2016). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII Smp Tunas Baru Jin-Seung Batam Tahun Ajaran 2014/2015.
JurnalPythagoras 5(1): 32-37 ISSN 2085-9996.
Ali Sadekin, A. H. 2020. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 110.
Anugrahana,Andri. 2020. Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh
Guru Sekolah Dasar . Scholaria:
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 10 No. 3.
Asmuni. 2020. Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi Pemecahannya. Jurnal Paedagogy.
Lombok Timur.
Astika, R. Y., Anggoro, B. S., & Andriani, S.
(2019). Pengembangan video media pembelajaran matematika dengan bantuan powtoon. Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan Matematika (JP3M), 2(2), 85-96.
Retreived from: http://journal- litbang-
rekarta.co.id/index.php/jp3m/article/d ownload/29/37
Bilfaqih, Yusuf dan Qomaruddin, M. Nur. (2015).
Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring. Yogyakarta: Deepublish Damaningsih, E. N. (2016). Dampak Strategi
Pembelajaran dan Kemandirian Peserta didik terhadap Hasil Belaja Matematika SMP Materi Himpunan.
NaskahPublikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Delviana,Elvi. 2017. Aplikasi powtoon sebagai media pembelajaran : Manfaat dan Problematikanya. Prosiding: Seminar Nasional. Makasar
Hasanah, Dani. 2019. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-nilai Religiusitas pada Siswa Muslim di SMK Negeri 3 Salatiga.
Skripsi. Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.
Kemendikbud. 2020. Perubahan Kedua atas Surat Edaran Menteri PAN & RB Nomor 19/2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah. Jakarta
Meda Yuliani, dkk,. 2020. Pembelajaran daring untuk Pendidikan, Medan
Rahmasari,Aden Fani, dkk. 2020. Pengaruh Pembelajaran Online Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas II SD Muhammadiyah 17 Surabaya di Tengah Pandemi Covid-19. Inventa:
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Surabaya