• Tidak ada hasil yang ditemukan

This study aims to produce handouts based Contextual Teaching And Learning (CTL) approach and test the validity and practicality

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "This study aims to produce handouts based Contextual Teaching And Learning (CTL) approach and test the validity and practicality"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

THE DEVELOPMENT OF HANDOUT BASED CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) APPROACH ON THE FOOD ADDITIVES FOR STUDENTS IN CLASS VIII OF JUNIOR HIGH

SCHOOL

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA MATERI ZAT ADITIF MAKANAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII

Stevany Libra Yuma#1, Mulyati#2, Diana Susanti#3

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat,

#1Mahasiswa Pendidikan Biologi, #2Pembimbing I, #3Pembimbing II [email protected]

Abstract- The use of teaching materials used in schools is still limited to textbook and worksheet. The construction of teaching materials are poorly understood so students are less aroused the curiosity to learn the material that is the food additives. This material relates to everyday life, so that the learning approach used in this material is Contextual Teaching and Learning (CTL). Contextual Teaching and Learning (CTL) is a concept of learning that help teachers link between what is taught to students real-world situations. Based on that do a research on the development of handout-based Contextual Teaching And Learning (CTL) approach on food additives for students in class VIII of junior high school. This study aims to produce handouts based Contextual Teaching And Learning (CTL) approach and test the validity and practicality. Type of this research is Research and Development (R&D).

Development model is used in this research is a model 4-D (define, design, develop, and disseminate). This research is limited to the stage of develop. The data used is data obtained directly from questionnaire of validity and practicalities. Analysis data technique used is the percentage technique and processed descriptive. This handout was validated by lecturers and teacher. Validity analysis result showed an average value is 83.32%, which can be categorized as very valid. Practicality analysis result based on teachers response and students showed that practicality value is 86.98%, and 86.06%, which can be categorized as very practice. Based on the data, it can be concluded that the handout-based Contextual Teaching and Learning (CTL) approach on food additives for students in class VIII of junior high school which has been produced are very valid and practice.

Keywords : Handout, Contextual Teaching And Learning (CTL), Food Additive, Model 4-D

Abstrak- Penggunaan bahan ajar yang digunakan disekolah masih terbatas pada buku paket dan LKS. Teknik penyajian bahan ajar tersebut kurang dipahami siswa sehingga kurang membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang dipelajari yaitu pada materi zat aditif makanan. Materi ini berkaitan dalam kehidupan sehari- hari, sehingga pendekatan pembelajaran yang digunakan pada materi ini yaitu pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Berdasarkan hal tersebut dilakukan suatu penelitian mengenai pengembangan handout berbasis pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) pada materi zat aditif makanan untuk siswa SMP Kelas VIII. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan handout berbasis pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) dan menguji tingkat validitas dan praktikalitas dari bahan ajar yang dihasilkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 4-D (four D models) yaitu (1) define (pendefenisian), (2) design (perancangan), (3) develop (pengembangan), dan (4) disseminate (penyebaran). Penelitian ini dibatasi sampai tahap develop (pengembangan). Jenis data yang digunakan adalah data yang diperoleh secara langsung dari angket uji validitas dan angket uji praktikalitas. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik persentase dan diolah secara deskriptif. Hasil validasi handout oleh dosen dan guru memiliki nilai rata-rata sebesar 83,32 % dengan kategori sangat valid. Hasil praktikalitas handout dari guru memperoleh nilai sebesar 86,98% dan dari siswa 86,06% dengan kategori sangat praktis. Dapat disimpulkan bahwa handout berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi zat aditif makanan untuk siswa SMP kelas VIII yang dihasilkan sangat valid dan praktis.

Kata kunci: Handout, Contextual Teaching And Learning (CTL), Zat Aditif Makanan, Model 4-D

(2)

PENDAHULUAN

Media merupakan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman belajar dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa (Arsyad,2014: 25). Media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran salah satunya adalah bahan ajar, sedangkan media pembelajaran seperti handout belum biasa digunakan guru di SMP PGRI 1 Padang pada materi zat aditif makanan.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru IPA SMP PGRI I Padang yang bernama Ibu Wera Andria S.Pd yang menyatakan bahwa siswa kurang mengerti dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi bahan zat aditif makanan yang mana materi ini berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dalam proses pembelajaran yang kurang membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang dipelajari sehingga siswa sulit untuk memahami materi tersebut.

Bahan ajar yang digunakan juga masih terbatas pada buku paket dan LKS. Teknik penyajian materi pada buku paket dan LKS kurang dipahami oleh siswa sehingga siswa kurang aktif dalam penemuan- penemuan guna membangun konsep terhadap materi yang dipelajari. Buku paket dan LKS yang dibagikan kepada siswa ketika proses pembelajaran di kelas saja, dan hanya satu berdua dengan teman sebangkunya, sehingga kesempatan siswa untuk mengulang materi pelajaran sangat sedikit. Siswa menjadi lebih banyak pasif dan gurulah yang lebih aktif. Sejalan dengan hal

ini, Lufri (2007:156) menyatakan materi biologi syarat dengan objek yang divisualisasikan dan syarat dengan konsep yang mempunyai sifat yang hirarki.

Berdasarkan permasalahaan tersebut, dibutuhkanlah suatu alternatif dalam pembelajaran, salah satunya adalah dengan menggunakan bahan ajar.

Penggunaan bahan ajar dalam proses pembelajaran akan menjadi lebih terarah dan terstruktur. Salah satu bahan ajar tersebut adalah handout. Handout merupakan bahan ajar yang berupa selembar (beberapa lembar) kertas yang berisi tugas atau tes yang diberikan pendidik kepada peserta didik, menurut Mohammad (2010 dalam Prastowo, 2011: 78). Menyadari beberapa hal tersebut maka sangat diperlukan pengembangan sebuah bahan ajar berupa handout yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa, dapat menarik minat siswa untuk belajar, dapat membuat siswa aktif atau dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Untuk memenuhi kebutuhan siswa terhadap media yang baik dalam proses pembelajaran, maka sangat diperlukan pengembangan sebuah bahan ajar, salah satunya dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learming (CTL). Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya, 2006:255).

Berdasarkan hal tersebut, penulis telah melakukan penelitian tentang pengembangan handout berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learming (CTL) Pada Materi Zat Aditif Makanan Untuk SMP Kelas VIII. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan handout berbasis

(3)

pendekatan Contextual Teaching and Learming (CTL).

yang kemudian diuji tingkat validitas dan praktikalitas.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah model 4-D (four D models.

Pengembangan four-D models terdiri atas 4 tahap yaitu: 1) define (pendefenisian), 2) design (perancangan), 3) develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran) (Trianto, 2010 189-192).

Handout berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learming (CTL) ini di validasi oleh 4 orang validator dan diujikan kepada 2 orang guru IPA dan 21 orang siswa kelas VIII SMP PGRI 1 Padang semester genap tahun ajaran 2016/2017.

Tabel 1. Daftar Nama Validator Lembar Validasi

No Nama Validator Spesialisasi

1 Vivi Fitriani, M.Pd Dosen Media Pembelajaran Biologi

2 Erismar Amri, S.Pd, M.Si Dosen Biokimia

3 Afri Yeni, S.Pd.i Guru Biologi SMP PGRI 1Padang

4 Wera Andria,S.Pd Guru Biologi SMP PGRI 1Padang

Pelaksanaan penelitian dimulai dari tahap define.

Langkah-langkah pada tahap define ini meliputi analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep dan analisis tujuan pembelajaran. Tahapan yang kedua yaitu desain. Pada tahapan desain yang dilakukann yaitu merancang Handout Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learming (CTL) Pada Materi Zat Aditif Makanan Untuk SMP Kelas VIII. Tahapan yang ketiga yaitu tahapan develop. Tahap ini terdiri dari dua langkah, yaitu uji validitas, dan uji praktikalitas.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi (ditujukan kepada dosen biologi) dan angket (terdiri dari angket respon guru

dan siswa). Lembar validasi digunakan untuk menilai handout dari segi komponen isi, konstruk, kebahasaan, dan kegrafisan. Angket bertujuan untuk mengetahui tingkat praktikalitas pemakaian Handout berbasis Contextual Teaching and Learming (CTL) selama proses pembelajaran.

Angket uji validitas dan praktikalitas disusun menurut skala Likert yang dimodifikasi dari Riduwan dan Akdon (2013: 17) dengan 4 alternatif jawaban sebagai berikut:

4= Sangat Setuju (SS) 3= Setuju (S)

2= Tidak Setuju (TS)

1= Sangat Tidak Setuju (STS)

Teknik analisis data yang digunakan adalah data kualitatif dalam bentuk deskriptif yaitu mendeskripsikan validitas dan praktikalitas Handout Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang dikembangkan.

1. Analisis validitas Handout Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) menggunakan rumus dan kriteria sebagai berikut:

Rumus dimodifikasi dari Riduwan dan Akdon (2013:24).

(4)

Nilai

validitas =

Jumlah skor yang diperoleh

x 100%

Jumlah skor tertinggi

Kriteria yang dimodifikasi dari Riduwan dan Akdon (2013: 18).

81% -100% = Sangat valid 61% - 80% = Valid 41% - 60% = Cukup valid 21% - 40% = Kurang valid 0% - 20% = Tidak valid

2. Analisis praktikalitas Handout Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) menggunakan rumus dan kriteria sebagai berikut:

Rumus dimodifikasi dari Riduwan dan Akdon (2013: 18).

Nilai

praktikalitas

=

Skor rata-rata

X 100%

Skor maksimum

Kriteria yang dimodifikasi dari Riduwan dan Akdon (2013:18).

81% - 100% = Sangat praktis 61% - 80% = Praktis 41% - 60% = Cukup praktis 21% - 40% = Kurang praktis 0% - 20% = Tidak praktis HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Penelitian

Berdasarkan tujuan dan prosedur penelitian, maka dihasilkan Handout Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi zat aditif makanan, dan diperoleh hasil validasi handout oleh dosen biologi dan guru IPA, serta praktikalitas handout oleh guru dan siswa. Penelitian ini dirancang dengan dasar model pengembangan perangkat pembelajaran model 4-D, yaitu dengan cara sebagai berikut:

1. Tahap pendefinisian (define)

Tahap define dilakukan dengan menganalisis tujuan pembelajaran dalam batasan materi yang

dikembangkan dalam handout. Ada tiga langkah pokok dalam tahapan define yaitu analisis ujung depan, analisis siswa dan analisis tugas.

a. Analisis ujung depan

Analisis ujung depan ini bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran biologi. Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan terhadap salah seorang guru biologi SMP PGRI 1 Padang, bahwa penulis menemukan disekolah belum pernah menggunakan handout dan bahan ajar yang digunakan masih terbatas pada buku paket dan LKS yang tersedia disekolah, materi yang disajikan belum kontekstual dan gambar-gambar yang disajikan tidak memiliki warna sehingga siswa sulit untuk memahaminya.

b. Analisis siswa

Pada tahap ini dilakukan telaah karakteristik siswa sebagai gambaran untuk mendesain handout.

Analisis siswa dijadikan sebagai kerangka acuan untuk menyiapakan aspek-aspek yang berhubungan dengan handout (seperti warna dan tulisan yang diinginkan siswa), sehingga dapat dihasilkan handout yang cocok digunakan oleh siswa.

c. Analisis tugas

1) Analisis struktur isi, mencakup hal-hal berikut ini:

a) Menentukan standar kompetensi, yaitu sebagai berikut ini: Memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.

b) Menentukan kompetensi dasar, yaitu sebagai berikut ini: Mendeskripsikan bahan kimia alami dan bahan kimia buatan dalam kemesan yang terdapat dalam makanan.

c) Menentukan indikator, yang meliputi hal-hal berikut ini:

(5)

(1) Menjelaskan bahan-bahan kimia alami dan bahan-bahan kimia buatan yang dapat di gunakan sebagai bahan pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap yang terdapat dalam kemasan makanan beserta contoh dalam kehidupan sehari-hari.

(2) Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif dalam makanan.

d) Menentukan materi pokok (bahan kajian materi yang digunakan adalah zat aditif mkanan).

2. Analisis konsep

Konsep utama pada materi ini adalah sebagai berikut ini:

a) Pengertian zat aditif makanan b) Jenis-jenis zat aditif makanan

(1) Bahan pewarna (2) Bahan pemanis (3) Bahan pengawet (4) Bahan penyedap

c) Dampak penggunaan zat aditif pada makanan 3. Analisis tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran untuk materi zat aditif makanan adalah sebagai berikut:

a) Menjelaskan pengertian zat aditif makanan.

b) Menjelaskan bahan kimia alami dan buatan sebagai bahan pewarna beserta contoh dalam kehidupan sehari-hari.

c) Menjelaskan bahan kimia alami dan buatan sebagai bahan pemanis beserta contoh dalam kehidupan sehari-hari.

d) Menjelaskan bahan kimia alami dan buatan sebagai bahan pengwet beserta contoh dalam kehidupan sehari-hari.

e) Menjelaskan bahan kimia alami dan buatan sebagai bahan penyedap beserta contoh dalam kehidupan sehari-hari.

f) Menjelaskan dampak penggunaan zat aditif pada makanan.

2. Tahap Perancangan (design)

Adapun komponen-komponen yang terdapat pada handout ini adalah sebagai berikut:

a) Cover

Cover handout dirancang dengan latar pink.

Pada cover terdapat komponen-komponen berupa nama sekolah, judul handout, nama sekolah, judul materi pokok, dan identitas siswa.

b) Kata pengantar

Pada kata pengantar terdapat ucapan syukur dan ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian handout ini.

c) Daftar isi dan daftar gambar

Handout berbasis kontekstual ini dilengkapi dengan daftar isi dan daftar gambar yang bertujuan untuk memudahkan pengguna handout untuk mencari halaman subpokok materi pelajaran yang diinginkan.

d) Petunjuk penggunaan handout

Petunjuk penggunaan handout digunakan agar mempermudah siswa dalam mengerjakan handout.

e) Kompetensi

Pada komponen kompetensi ini terdapat Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), Indikator dan tujuan pembelajaran, supaya siswa mengetahui tujuan yang harus dicapai dalam memahami materi yang ada pada handout.

f) Uraian materi

Uraian materi dilengkapi dengan gambar, pertanyaan yang dapat menumbuhkan rasa

(6)

ingin tahu siswa sesuai dengan apa yang sering dialami pada kehidupan sehari-hari yang dapat membantu siswa mengaitkan materi pelajaran dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari- hari.

g) Lembar latihan dan lembar evaluasi

Handout berbasis kontekstual ini dilengkapi lembar latihan disetiap pertemuan yang terdiri dari 10 soal yaitu 5 soal objectif dan 5 soal essay dan lembar evaluasi yang terdiri dari 25 soal yaitu 20 soal objectif dan 5 soal essay yang digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi zat aditif makanan.

h) Rangkuman

Handout berbasis kontekstual ini dilengkapi dengan rangkuman yang berisi kesimpulan dari semua uraian materi.

i) Glosarium

Handout berbasis kontekstual ini dilengkapi dengan glosarium yaitu merupakan kamus bacaaan yang berisi penjelasan dari istilah-

istilah atau kata yang sulit dimengerti, sehingga memudahkan siswa untuk

memahaminya.

j) Daftar pustaka

Bagian terakhir handout berbasis kontekstual ini ialah rincian daftar pustaka yang digunakan dalam pembuatan handout berbasis kontekstual.

3. Tahap Pengembangan (develop)

Tahap pengembangan handout bertujuan untuk menghasilkan handout yang valid dan praktis. Tahap pengembangan adalah sebagai berikut:

a. Validasi Handout

Uji validasi handout oleh validator meliputi empat aspek penilaian, yaitu aspek kelayakn isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafikan handout. Validasi handout dilakukan oleh 4 validator yang terdiri dari dua orang dosen dari jurusan biologi dan dua orang guru IPA SMP.

Hasil validasi handout oleh keempat validator tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 2. Hasil Validasi Handout Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) oleh Dosen dan Guru

Berdasarkan Tabel 2. Secara umum penilaian validator terhadap handout dengan nilai rata-rata 83,32

%. Hal ini berarti bahwa handout yang dikembangkan dikategorikan sangat valid.

b. Praktikalitas Handout

Handout yang sudah valid di uji cobakan kepada 2 orang guru IPA dan 21 orang siswa kelas VIII.3

SMP PGRI 1 Padang

Aspek penilaian Validator Jumlah Nilai Validasi (%)

Kriteria

1 2 3 4

Kelayakan Isi 33 30 40 31 134 83,75 % Sangat valid

Kebahasaan 19 18 22 19 78 81,25 % Sangat valid

Penyajian Handout 26 24 29 26 105 82,03 % Sangat valid

Kegrafikan Handout 16 15 19 19 69 86,25 % Sangat valid

Total 333,28%

Rata-rata 83,32 % Sangat valid

(7)

Tabel 3. Hasil Praktikalitas Handout Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) oleh Guru dan Siswa Aspek Penilaian Nilai Praktikalitas

Guru (%)

Nilai Praktikalitas Siswa (%)

Kriteria

Aspek kemudahan dalam penggunaan 85,94 % 89,14 % Sangat praktis

Aspek efisiensi waktu pembelajaran 100 % 83,33 % Sangat praktis

Aspek biaya 75 % 85,71 % Sangat praktis

Total 260,94 % 258,18 %

Rata-rata 86,98 % 86,06 % Sangat praktis

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa secara umum penilaian tingkat kepraktisan handout oleh guru 86,98

% dan siswa 86,06 % dengan kategori sangat praktis.

B. Pembahasan

1. Validitas handout berbasis kontekstual oleh dosen dan guru

Berdasarkan lembar validasi tersebut keempat validator memberikan penilaian terhadap bahan ajar dalam bentuk handout berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) yaitu dari segi komponen

Kelayakan isi memiliki nilai validitas 83,75 % dengan kategori sangat valid. Mulyati dkk (2016:84) juga menyatakan bahwa validitas isi dinyatakan sangat valid oleh validator karena telah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan materi yang seharusnya disajikan.

Komponen kebahasaan memiliki nilai 81,25 % dengan kategori sangat vali. Sesuai dengan yang dijelaskan oleh Devi dkk (2009: 36) suatu buku ajar yang baik disajikan secara sederhana dan jelas, sistematis dan logis, serta sesuai dengan perkembangan anak.

Komponen konstruksi (komponen penyajian) memiliki nilai 82,03 % dengan kategori sangat valid.

Mulyati dkk (2016:84) menyatakan bahwa komponen konstruksi dikatakan sangat valid karena telah memenuhi syarat-syarat penyusunan media yang baik diantaranya kesesuaian isi pada media pembelajaran, kejelasan petunjuk yang ada dalam media

pembelajaran, kesesuaian format pada media pembelajaran, penyusunan materi pada media pembelajaran, kesesuaian antara materi dengan media pembelajaran, keserasian warna, tampilan gambar dan tulisan pada materi sehingga memudahkan siswa memahami mengkonstruk pengetahuan sendiri berdasarkan apa yang mereka pelajari.

Komponen kegrafikan memiliki nilai 86,25 % dengan kategori sangat valid. Sesuai dengan yang dijelaskan oleh Devi dkk (2009: 37) menyatakan bahwa suatu gambar dan grafik harus sesuai dengan konsep materi serta dapat mengembangkan minat dan mengajak siswa untuk berpikir. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan rata-rata nilai validitas yaitu 83,32 % dengan kriteria sangat valid pada masing-masing aspek.

Tingginya nilai yang diberikan oleh validator dari dosen dan guru disebabkan karena bahan ajar dalam bentuk handout berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) sudah memenuhi kriteria yang ada didalam lembar penilaian validasi. Hal ini sejalan dengan pendapat (Susanti dkk, 2015: 36) bahwa validitas materi yang dikembangkan sudah sesuai dengan kurikulum yang relevan, atau produk yang dikembangkan berdasarkan rasional teoritik yang kuat.

Disamping itu, teori yang melandasi pengembangan produk pembelajaran yang terdapat dalam handout berbasis pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL), diuraikan dan dibahas secara mendalam.

(8)

2. Praktikalitas handout berbasis kontekstual oleh guru

Kepraktisan bahan ajar dalam bentuk handout berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) dilihat dari keterpakaian produk dari hasil uji coba terbatas di lapangan menyangkut kepraktisan dan keterlaksanaan produk yang dikembangkan. Pada aspek kemudahan dalam penggunaan memperoleh nilai 85,94

% dengan kategori sangat praktis. Aspek efisiensi waktu pembelajaran memproleh nilai 100 % dengan kategori sangat praktis. Aspek biaya memperoleh nilai 75 % dengan kategori praktis, sehingga diperoleh rata- rata skor praktikalitas bahan ajar dalam bentuk handout berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) sebesar 86,98 % dengan kategori sangat praktis yang dapat digunakan oleh guru.

Berkaitan dengan kepraktisan dalam penelitian pengembangan Rochmad (2012: 70) menyatakan bahwa kepraktisan mengacu pada tingkat dimana bahwa pengguna (atau pakar-pakar lainnya) mempertimbangkan produk untuk dapat digunakan dan disukai dalam kondisi normal. Dengan arti kata bahwa handout berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat dikatakan praktis karena handout tersebut dapat digunakan dengan mudah oleh guru dan siswa dalam pembelajaran.

3. Praktikalitas handout berbasis kontekstual oleh siswa

Berdasarkan data penilaian instrumen praktikalitas dari angket praktikalitas siswa pada aspek kemudahan dalam penggunaan memperoleh nilai 89,14

% dengan kategori sangat praktis. Aspek efisiensi waktu memperoleh nilai 83,33 % dengan kategori sangat praktis. Aspek biaya memperoleh nilai 85,71 % dengan kategori sangat praktis, sehingga diperoleh rata-

rata skor praktikalitas siswa 86,06 dengan kategori sangat praktis.

Tingginya minat atau perhatian siswa dapat terjadi karena siswa merasa senang dengan adanya gambar–gambar yang komunikatif, membuat pola pikir siswa lebih sistematis dan membantu dalam mengkonstruksi pemahamannya, serta mampu meningkatkan minat baca, motivasi, dan rasa ingin tahu siswa. Seperti yang disampaikan oleh Devi dkk (2009:

36-37) mengatakan bahwa tata letak gambar, tabel pertanyaan harus tepat dan sesuai dengan konsepnya serta menunjang keterlibatan dan kemauan siswa untuk ikut aktif. Sehingga dengan adanya gambar – gambar dalam handout dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi yang sedang dipelajari. Penggunaan warna pada handout juga membantu siswa agar fokus pada bacaannya. Sejalan dengan pendapat Pratiwi dan Wulan (2013 : 168) yang menyatakan bahwa warna cerah (merah muda, merah, kuning, hijau, ungu, dan biru) mampu menstimulasi emosi positif pada anak, dan warna gelap (hitam, coklat, dan abu-abu) mampu menstimulasi emosi negatif pada anak.

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar dalam bentuk handout berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat membimbing siswa menemukan konsep dan mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari serta membantu siswa dalam memahami zat aditif makanan.

Dari keseluruhan hasil uji validitas dan praktikalitas handout berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi zat aditif makanan yang dihasilkan memenuhi kategori yang sangat valid dan sangat praktis.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa handout berbasis

(9)

Contextual Teaching and Learning (CTL) pada materi zat aditif makanan untuk SMP kelas VIII hasilnya sangat valid dan sangat praktis.

SARAN

Bagi guru diharapkan bahan ajar ini dapat menjadi salah satu alternatif bahan ajar pada materi zat aditif makanan dalam proses pembelajaran. Bagi siswa yang menggunakan bahan ajar handout berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) diharapkan dapat memudahkan dalam penemuan konsep dari materi pelajaran. Dan untuk peneliti selanjutnya agar mengembangkan handout berbasis kontekstual pada materi lainnya

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada.

Devi Kamalia P, Renny S, Khairuddin. (2009).

Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA).

Lufri, (2007). Strategi Pembelajaran Biologi Teori.

Praktik, dan Penelitian Padang: UNP Press.

Mulyati, Lince Meriko, Siska Nerita. 2016.

Pengembangan Media Compact Disk (CD) Interaktif Berorientasi Konstruktivisme Pada Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan Untuk

Perkuliahan Diperguruan Tinggi”. Unnes Journal Of Biologi Education. 5 (1): 79-84.

Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta : Diva Press.

Pratiwi, Putu Yudari dan I.G.A.P. Wulan Budisetyani.

2013. “Emosi dan Penggunaan Warna Dominan Pada Kegiatan Mewarnai Anak Usia Dini”.

Jurnal Psikologi Udayana. 1 (1): 160-170.

Riduwan dan Akdon. (2013). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika untuk Peneliti (Administrasi Pendidikan-Bisnis-Pemerintahan-Sosial- Kebijakan-Ekonomi-Hukum-Manajemen- Kesehatan). Bandung: Alfabeta.

Rochmad. 2012. “Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika”. Jurusan Matematika FMIPA UNNES, 3(1): 59-72

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Media Cipta.

Susanti D, Yuni Ahda, Azwir Anhar. (2015).

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berorientasi Konstruktivisme Pada Materi Cleavage Dan Blastulasi Untuk Perkuliahan Perkembangan Hewan”. Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi PPs UNP.

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta:

Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel tersebut, hasil penilaian validasi ahli materi, media dan validasi penilaian guru menggunakan skala likert dimodifikasi oleh Riduwan. Dari hasil penilaian ahli materi