• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan media pembelajaran video tutorial pada

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan media pembelajaran video tutorial pada"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATERI CORELDRAW PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMAN 1 SUNGAI LIMAU

Arfino Bijuangsa, Heri Mulyono, Regina Ade Darman Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected] ABSTRACT

Background of the problem about teaching learning process was not effective and be a problem for the teacher in TIK subject at SMAN 1 Sungai Limau. Purpose of this research is to develop teaching media video tutorial to improve students’

understanding in coreldrawmaterial at XII grade students of SMAN 1 Sungai Limau academic year 2017/2018 and to knowvalidity/practical teaching media video tutorial towardlearning ability process in coreldraw material at XII grade students of SMAN 1 Sungai Limau academic year 2017/2018.Furthermore, this research used research and development method. Population dan sampleof this research is XII grade IPS students of SMA 1 Sungai Limau ajaran 2017/2018. Technique of data collection usedinstrument validity dan instrumentpractical.Tecnique of data analysisused validity analysisinteractive media dan practical analysisinteractive media.Based on the result of the research, there are two things. First, validity through test assesmentof validator toward teaching video tutorial with simulation 81,93%, until validity level could be interpreted valid to use. Second, practical teaching media video tutorial with simulation 81,88%, until practical level could be interpreted practice to use.

Keywords : Teaching Media, Video Tutorial, dan Coreldraw

PENDAHULUAN

Sistem pendidikan saat ini terus mengalami perubahan, berbagai pendekatan baru telahdigunakan agar proses pembelajaran lebih interaktif dan lebih mudah dipahami siswa. Sejak beberapa tahun yang lalu telah diperkenalkan metode Pembelajaran

Berbasis Komputer (PBK) dan seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat metode pembelajaran ini terus dikembangkan efektifitasnya. Sebuah pembelajaran akan lebih menarik jika ada perpaduan tepat antara pemilihan metode pembelajaran dengan media yang digunakan.

(2)

3 Visualisasi lewat media pembelajaran menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak, dalam proses pembelajaran terkadang masih ditemukan yang bersifat teachercentered, text book oriented, dan pendidik menggunakan media belajar seadanya. Pendidik menyampaikan materi sesuai dengan apa yang ada pada buku ajar yang digunakan. Keadaan seperti ini menyebabkan kurang optimalnya pembelajaran dalam hal ini siswa menjadi kurang aktif, minat belajar kurang dan siswa tidak bisa belajar secara mandiri tanpa adanya pendidik.

Proses pembelajaran kurang efektif dan menjadi suatu permasalahan bagi guru, untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibutuhkan media pembelajaran yang bersifat fleksibel artinya selain dapat digunakan langsung dalam proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan bantuan personal komputer dan LCD Proyektor juga dapat digunakan sebagai pembelajaran secara mandiri, dalam hal ini dapat diatasi dengan pembuatan sebuah video tutorial dalam proses pembelajaran

sehingga siswa mudah memahami materi yang disajikan oleh guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Arsyad (2013: 1) menyatakan belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya intraksi antara seseorang dengan lingkungannya. Hamalik dalam Arsyad (2013: 2) menyatakan bahwa guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi: (a) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, (b) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, (c) Seluk-beluk proses belajar, (d) Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan, (e) Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran, (f) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan, (g) Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, (h) Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran, (i) Usaha inovasi dalam media pendidikan.

(3)

4 Heinich, dkk dalam Arsyad (2013:

3) menyatakan bahwa medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman, audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi.Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebutmedia pembelajaran.

Hamidjojo dalam Arsyad (2013: 4) menyatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik dalam Arsyad (2013: 4) dimana ia meliat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancer dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.

Berdasarkan kerangka teoristis diatas teori yang penulis gunakan untuk melakukan penelitian dalam skripsi ini yaitu:Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi dengan pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut bruner dalam Arsyad (2013: 10-11) menyatakan ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman pictorial/gambar (iconic), dan

pengalaman abstrak

(symbolic).Pengalaman lansung adalah mengerjakan, misalnya arti kata

‘simpul’ dipahami dengan langsung membuat ‘simpul’. Pada tingkatan kedua yang diberi abeliconic (artinya gambar atau image), kata ‘simpul’

dipelajari dari gambar, lukisan, foto, atau film. Meskipun siswa belum pernah mengikat tali untuk membuat

‘simpul’ mereka dapat mempelajari dan memahaminya dari gambar, lukisan, foto, atau film.Selanjutnya, pada tingkatan symbol, siswa membaca (atau mendengar) kata ‘simpul’ dan mencoba mencocokkannya dengan pengalaman

(4)

5 membuat ‘simpul’.Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh ‘pengalaman’

(pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang baru.

Menurut Rusman (2012: 162) menyatakan bahwa media pembelajaran memilikki fungsi yang sangat srategis dalam pembelajaran.

Seringkali terjadi banyaknya siswa yang tidak atau kurang memahami materi yang disampaikan guru atau pembentukkan kompetensi yang diberikan pada siswa dikarenakan ketiadaan atau kurang optimalnya pemberdayaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan media video tutorial dalam pembelajaran sangat bermanfaat, sebab dengan penggunaan media peserta didik dapat memberikan tanggapan, mengomentari dan juga dapat lebih mengingat materi yang disampaikan.Menurut Cecep dan Bambang (2011: 34), media pembelajaran berbentuk video dapat digolongkan kedalam jenis Audio Visual Aids (AVA) atau media yang dapat dilihat dan di dengar. Sanaky Hujair (2010: 105 ) menjelaskan bahwa

media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara.

Teknologi audio-visual merupakan cara penyampaian materi menggunakan bantuan alat mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audio visual.

Rusman (2012: 210) menjelaskan tutorial didefinisikan sebagai bentuk pembelajaran khusus dengan pembimbing yang terkualifikasi, penggunaan mikro komputer untuk tutorial pembelajaran.Tutorial dengan metode alternative diantaranya bacaan, demonstrasi, penemuan bacaan atau pengalaman yang membutuhkan respon secara verbal dan tulisan serta adanya ujian.Berangkat dari penjelasan diatas, dapat dijelaskan bahwa video tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentu pemberiaan arahan, bantuan, petunjuk dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efiktif.

Banyak Software yang digunakan untuk membuat video tutorial beberapa diantaranya seperti, autodesk investor, Camstudio, dan disc blank. Dalam hal ini video tutorial yang digunakan oleh

(5)

6 peneliti sebagai media ajar dibuat menggunakan software Camstudio.

Agustina (2011), menjelaskan;

Coreldraw merupakan salah satu aplikasi desain grafis yang paling banyak digunakan dan populer karena kemudahan penggunaannya. Dilihat dari sisi tampilannya yang user friendly dan dilengkapi dengan segudang fitus dan fasilitas yang semakin berdaya guna memudahkan para pemakainya menuangkan ide dan kreativitas dalam mendesain sebuah karya grafis.

METODE PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan dan tujun penelitian yang telah dirumuskan pada bagian terdahulu, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian (research and development).

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS SMA 1 Sungai Limau ajaran 2017/2018.

2. Teknik Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono (2013:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah Sampling Sistematis yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut berkelipatan lima.

Adapun teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Jenis Data

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data pertama berupa hasil validasi Media Interaktif yang diberikan oleh validator.Data kedua diperoleh dari pelaksanaan uji coba Media Interaktif.Pada uji coba media interaktif ini diambil berupa, (1) hasil observasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan media interaktif, (2) Respon siswa terhadap media interaktif yang telah di uji cobakan.

b. Instrumen Pengumpulan Data 1) Instrumen Kevalidan

Instrumen kevalidan digunakan untuk mengetahui apakah Media pembelajaran video tutorial yang telah dirancang valid atau tidak. Dengan kata

(6)

7 lain, seluruh instrument yang telah dirancang akan divalidasi terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat kevalidan instrument tersebut. Lembar validasi pada penelitian ini adalah validasi yang dilakukan oleh validator.

Instrumen yang digunakan disusun menurut pola skala dalam bentuk kontiniu yang terdiri dari lima kategori dan pernyataan angket bersifat positif.

Untuk mengubah data kualitatif ke bentuk kuantitatif, maka angket selain diberi alternatif jawaban masing–

masing mempunyai bobot dan skor dari setiap jawaban dari pernyataan.

2) Instrumen Kepraktisan

Setelah instrument dinyatakan valid oleh validator, selanjutnya beberapa instrument tersebut digunakan untuk uji kepraktisan. Adapun instrument yang digunakan pada uji coba kepraktisan berupa angket kepraktisan.

Angket sangat dibutuhkan untuk mengumpulkan data-data atau informasi yang dibutuhkan oleh penulis sebagai bahan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan menarik atau tidaknya bahan ajar media interaktif

yang dibuat oleh penulis sebagai alternatif pembelajaran.

Instrumen yang digunakan disusun menurut pola skala dalam bentuk kontiniu yang terdiri dari lima kategori dan pernyataan angket bersifat positif.

Untuk mengubah data kualitatif ke bentuk kuantitatif, maka angket selain diberi alternatif jawaban masing–

masing mempunyai bobot dan skor dari setiap jawaban.

Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis meliputi analisis validitas Media Interaktif dan analisis praktikalitas Media Interaktif.

Analisis uji validitas Media Interaktif berdasarkan lembar uji validitas yang dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

1) Memberikan skor jawaban dengan kriteria berdasarkan skala likert yang dimodifikasi oleh Sugiyono (2013 : 135)

2) Menentukan skor tertinggi

Skor tertinggi = jumlah validator x jumlah item pertanyaan x skor maksimum.

3) Menentukan jumlah skor dari masing-masing validator dengan

(7)

8 menjumlahkan semua skor yang diperoleh dari masing-masing indikator.

4) Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari masing-masing validator.

5) Memberikan penilaian validitas dengan kriteria yang dimodifikasi 6) Analisis Uji Praktikalitas media

Interaktif

Data uji praktikalitas penggunaan MediaInteraktif dianalisis dengan menggunakan rumus yang dimodifikasi dari Purwanto (2010: 102).Setelah presentase diperoleh, dilakukan pengelompokkan sesuai kriteria yang dimodifikasi dari Purwanto (2012:103) HASIL DAN PEMBAHASAN

Media pembelajaran video tutorial dengan simulasi yang telah dirancang dan dibuat memungkinkan siswa ataupun pembaca untuk dapat belajar dengan mandiri dan lebih mudah, karena dapat digunakan untuk belajar dimanapun dan kapanpun. Media Pembelajaran video tutorial dengan simulasi yang telah dibuat memiliki beberapa fitur yaitu meliputi materi pembelajaran yang sesauai dengan

Kurikulum 2013, terdapat evaluasi yang berfungsi untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam belajar. Selain itu media pembelajaran video tutorial dengan simulasi juga terdapat simulasi yang membantu siswa dalam belajar.

Media pembelajaran video tutorial dengan simulasi yang telah dibuat kemudian dilakukan validasi untuk mengetahui kelayakan media tersebut.Media pembelajaran video tutorial dengan simulasi divalidasi, kemudian media pembelajaran video tutorial dengan simulasi ini di uji cobakan kepada siswa dalam bentuk uji coba praktikalitas. Berikut ini pembahasan dari masing-masing pengujian kelayakan media pembelajaran video tutorial dengan simulasi.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan untuk merancang dan membuat media pembelajaran video tutorial dengan simulasi yang layak digunakan dalam pembelajaran harus di uji kevalidannya dan di uji coba terhadap siswa mengenai praktikalitas untuk melihat kualifikasi apakah media pembelajaran video

(8)

9 tutorial dengan simulasi layak digunakan

Validitas adalah aspek kecermatan pengukuran, suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Pada penelitian validitas ini penilaiannya dilakukan oleh validator ahli media yaitu dosen dan ahli materi yaitu guru. Untuk ahli media ditinjau dari aspek (1) Kemudahan pengguna : 80%; (2) Kemenarikan tampilan: 82,5%; (3) Bahasa dan keterbacaan: 83,3%. Secara keseluruhan penilaian uji validator ahli media terhadap Media Pembelajaran video tutorial dengan simulasi sebesar 81,93%. Untuk Ahli materi ditinjau dari aspek ketercapaian tujuan adalah 98,04%. Secara keseluruhan penilaian uji validator ahli media dan ahli materi terhadap Media Pembelajaran video tutorial dengan simulasi sebesar 90,16 sehingga tingkat validitas dapat di interprestasikan Sangat Valid digunakan di SMA N 1 Sungai Limau.

Praktikalitas merupakan kemudahan pengoperasian media pembelajaran video turorial dengan

simulasi dalam proses pembelajaran, dan tingkat ketertarikan siswa dalam menggunakannya yang ditunjukkan dengan keterlaksanaan penggunaan media pembelajaran video tutorial dengan simulasi pada pembelajaran dengan baik. Hasil penilaian uji praktikalitas ditinjau dari aspek (1) keadaan pengguna: 84,45%; (2) efektifitas waktu pembelajaran : 79,4%;

(3) kegunaan : 81,8%. Secara keseluruhan penilaian praktikalitas terhadap media pembelajaran video tutorial dengan simulasi sebesar 81,88%, sehingga tingkat

praktikalitasnya dapat

diinterprestasikan Praktis. digunakan di SMAN 1 Sungai Limau.

Hasil pengujian terhadap siswa SMA Sungai Limaudiketahui bahwa secara keseluruhan pengembangan media pembelajaran video tutorial dengan simulasi baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Ini menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran video tutorial dengan simulasi praktis digunakan dalam pembelajaran.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

(9)

10 pengembangan media pembelajran Video tutorial dengan simulasi pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi yang layak digunakan dalam pembelajaran harus di uji kevalidannya dan uji coba terhadap siswa mengenai praktikalitas untuk melihat kualifikasi apakah media pembelajaran Video tutorial layak digunakan. Pada penelitian ini hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen dan guru ditinjau dari aspek (1) Kemudahan pengguna : 80%; (2) Kemenarikan tampilan: 82,5%; (3) Bahasa dan keterbacaan: 83,3%. Secara keseluruhan penilaian uji validator ahli media terhadap Media Pembelajaran Video tutorial dengan simulasi sebesar 81,93%. Untuk Ahli materi ditinjau dari aspek ketercapaian tujuan adalah 98,04%. Secara keseluruhan penilaian uji validator terhadap Media Pembelajaran Video tutorial dengan simulasi sebesar 90,16%, sehingga tingkat validitas dapat diinterprestasikan Sangat Valid.

Sedangkan hasil uji kepraktisan ditinjau dari aspek (1) keadaan pengguna:

84,45%; (2) efektifitas waktu pembelajaran : 79,4%; (3) kegunaan :

81,8%. Secara keseluruhan penilaian praktikalitas terhadap media pembelajaran video tutorial dengan simulasi sebesar 81,88%, sehingga tingkat praktikalitasnya dapat diinterprestasikan Praktis.

KESIMPULAN

Pengembangan media

pembelajaran Video Tutorial dengan simulasi mengikuti prosedur dan pengembangan (Research and Development) yang dikembangkan dengan menggunakan four-D models.

Menurut Trianto ( 2012:93) Pengembangan four-D models yang terdiri dari 4 tahap yaitu pendefinisian (Define), perancangan (Design), pengembangan (Develop) dan penyebaran (Dessiminate).

Berdasarkan deskripsi, analisis data, dan pengembangan media pembelajaran video tutorial dengan simulasi pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMA N 1 Sungai Limau dapat disimpulkan sebagai berikut: pertama, validitas melalui penilaian uji validator terhadap media pembelajaran video tutorial dengan simulasi sebesar

(10)

11 81,93%,sehingga tingkat validitas dapat diinterprestasikan Valid untuk digunakan. Kedua, praktikalitas media pembelajaran video tutorial dengan simulasi adalah sebesar 81,88%, sehingga tingkat praktikalitasnya dapat diinterprestasikan Praktis digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Maria. 2011. CorelDRAW X5 Desain Kreatif. Semarang:

Wahana Komputer.

Arsyad, Azhar. 2013.Media Pembelajaran. Depok:

Rajagrafindo Persada.

Cecep dan Bambang.2011.Pendekatan Kontruktivitas Dalam Proses Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip- prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat Kecenderungan Penilaian Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Kimia Terhadap Kualitas Teknis/Tampilan Pada Uji Coba Lapangan Untuk.. Guru SMK Di

Penilaian ahli pembelajaran menyatakan bahwa perancangan media pembelajaran ilmu ukur tanah II sangat layak dengan persentase sebesar 92% sedangkan uji coba

Penilaian ahli pembelajaran menyatakan bahwa perancangan media pembelajaran ilmu ukur tanah II sangat layak dengan persentase sebesar 92% sedangkan uji coba terbatas hasil

Setelah dilakukan uji keefektifan pada siswa yang telah menggunakan media interaktif model tutorial diperoleh hasil yang menunjukkan, bahwa media interaktif model

Setelah dilakukan uji keefektifan pada siswa yang telah menggunakan media interaktif model tutorial diperoleh hasil yang menunjukkan, bahwa media interaktif model

Penelitian yang dilaku kan merupakan penelitian pengembangan yang menghasilkan produk berupa media pembelaja ran video tutorial dengan menggunakan software adobe

Hasil Validitas Media Kartu Domino No Subjek Uji Coba Media Kartu Domino Hasil Validitas % Kriteria 1 Uji Ahli Isi Mata Pelajaran 92% Sangat Baik 2 Uji Ahli Media Pembelajaran

Hasil pertimbangan dengan analisis keseluruhan uji validasi video pembelajaran dari segi materi dan media memperoleh koefesien validitas 1,00 dengan kriteria sangat baik, sehingga