• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFESIONAL.pdf - Perpustakaan Universitas Negeri Padang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROFESIONAL.pdf - Perpustakaan Universitas Negeri Padang"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

Lembaga pendidikan prasekolah dengan adanya Direktorat PNFI antara lain penyelenggaraan TPA (Taman Penitipan Anak), KB (Kelompok Bermain), Taman Kanak-Kanak (TK) dan SPS (Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sejenis). Menurut Bronson, perkembangan anak usia dini ada enam tahap, yaitu: (1) bayi muda (lahir sampai usia 6 bulan); (2) bayi yang lebih tua (7 sampai 12 bulan); (3) balita muda (satu tahun); (4) balita yang lebih tua (2 tahun); (5) pendidikan prasekolah dan taman kanak-kanak (3 sampai 5 tahun); dan (6) anak kelas bawah sekolah dasar atau sekolah dasar (6 sampai 8 tahun).

Kebutuhan Perkembangan Anak Usia Dini

Perkembangan anak pada masa ini hendaknya menekankan kecerdasan intelektual disamping kecerdasan emosional yang ditanamkan sejak dini. Padahal menurut kajian teoritis di perguruan tinggi, usia pendidikan anak usia dini berlangsung dari 0 hingga 8 tahun.

Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini

Sementara itu, UNESCO membagi jenjang sekolah menjadi tujuh klasifikasi, jenjang terendah disebut pendidikan prasekolah. Sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Pasal 28, pendidikan anak usia dini (PAUD) diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan sekolah dasar.

Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan prasekolah, program pendidikan prasekolah merupakan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk kepribadian anak. Pada pendidikan anak usia dini penekanannya adalah pada pemberian materi berdasarkan beberapa pendidikan yang nyata dan layak bagi anak usia prasekolah.

Standar Penyelenggaraan Pendidikan

Standar kompetensi pengelola PAUD selama ini belum ada. Berkaitan dengan hal tersebut, penting untuk segera menyusun standar kompetensi bagi tenaga pengajar atau pengelola lembaga PAUD.

Profesionalisme Guru

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, yang paling sedikit meliputi (1) pemahaman tentang wawasan atau landasan pendidikan, (2) pemahaman tentang siswa, (3) pengembangan kurikulum/silabus, (4) desain pembelajaran, (5) pelaksanaan yang efektif. pembelajaran secara edukatif dan dialogis, (6) pemanfaatan teknologi pembelajaran, (7) evaluasi proses dan hasil pembelajaran, (8) pengembangan peserta didik untuk mewujudkan potensi dirinya yang berbeda. Kompetensi pribadi sekurang-kurangnya meliputi (1) akhlak mulia, (2) arif dan bijaksana, (3) mantap, (4) berwibawa, (5) mantap, (6) dewasa, (7) jujur, (8) mampu berperan model bagi siswa dan masyarakat, (9) mengevaluasi kinerja sendiri secara objektif, dan (10) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang paling sedikit meliputi (1) komunikasi secara lisan, tulisan dan/atau gerak tubuh, (2) penggunaan teknologi komunikasi dan.

Kompetensi profesional adalah kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan di bidang ilmu pengetahuan alam, teknologi, dan/atau seni, yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan (1) materi pembelajaran dalam lingkup yang luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program dari satuan pendidikan. , mata pelajaran dan/atau kelompok mata pelajaran yang diajarkan, dan (2) konsep dan metode disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni yang relevan yang secara konseptual mencakup atau konsisten dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang diajarkan. Guru sebagai orang yang profesional artinya pekerjaan guru hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang memiliki pendidikan akademik, kompetensi dan sertifikasi sebagai pendidik sesuai dengan kebutuhan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Peningkatan dan pengembangan kualifikasi dan kompetensi akademik secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;

Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

Strategi Pembelajaran

Teori-teori tentang makna belajar dan hasil belajar tersebut di atas menjadi acuan untuk menentukan jenis hasil belajar yang dianggap paling tepat dalam penelitian ini. Oleh karena itu penting bagi guru untuk memahami proses belajar anak dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang sesuai dan sesuai bagi anak. Mengajar adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang tujuannya adalah untuk menetapkan asas hubungan, asas pengulangan, untuk memudahkan anak dalam belajar.

Untuk itu guru hendaknya mengetahui dan memahami teori-teori pembelajaran yang berkaitan dengan rancangan pendidikan yang akan dilakukan oleh guru, misalnya memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip pembelajaran yang dapat digunakan dalam perencanaan pembelajaran, yaitu (1). Prinsip hubungan menyatakan bahwa situasi rangsangan bagi seseorang untuk menanggapinya harus disajikan pada waktu yang berhubungan dengan tanggapan yang diinginkan. Motivasi terus menerus dilakukan oleh guru pada saat siswa melakukan tugas belajar, misalnya dengan memberikan penguatan kepada anak.

Hakikat Sikap Mengajar Guru

Hakikat Motivasi Mengajar

Seseorang yang rajin bekerja dalam suatu bisnis tentunya memiliki alasan yang mendorongnya untuk melakukannya. Keinginan untuk berprestasi lebih baik dalam bekerja, mencapai kepuasan kerja dan menunjukkan kemampuan kepada orang lain merupakan motif yang berasal dari dalam diri seseorang. Sementara itu, penghargaan dari orang lain, bersaing dengan orang lain, dan bertindak karena takut mengesampingkan motif muncul dari luar.

Motivasi dengan demikian adalah suatu keadaan yang membuat orang bertindak, yang terdiri dari dorongan dari dalam dan dari luar diri sendiri, dimana dorongan yang didasarkan pada diri sendiri dalam banyak hal akan lebih baik daripada orang yang bertindak karena dorongan dari orang lain. Motivasi adalah konstruksi asumsi yang dilakukan seseorang dalam bertindak atau berperilaku, yang memiliki konsep: kebutuhan untuk berhasil, kebutuhan untuk bekerja sama atau berafiliasi, insentif, kebiasaan, konflik dan rasa ingin tahu, dan digunakan untuk inisiatif, arah, intensitas. , dan ketekunan dari perilaku yang dimaksud. Pengembangan yang dapat dilakukan untuk memotivasi diri sendiri dapat berupa penambahan pengetahuan atau keterampilan melalui pelatihan, kursus, pendidikan formal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran akan memberikan kepuasan bagi guru.

Motivasi adalah tenaga atau tenaga pribadi yang mendorong seseorang untuk bertindak guna mencapai tujuan, maka dorongan ini diperlukan secara terus menerus dan berkesinambungan agar tujuan yang ingin dicapai semuanya dapat berhasil dan tidak putus di tengah jalan.

Populasi dan sampel

Tahap-tahap penelitian

Dalam hal ini peneliti ingin menguji hipotesis yang terdiri dari: Pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran (X1), Sikap mengajar (X2), Motivasi mengajar (X3), sebagai variabel bebas dan hasil belajar anak usia dini (Y). sebagai variabel dependen. Pedoman wawancara yang telah disusun diperlihatkan kepada lebih banyak ahli, dalam hal ini pembimbing penelitian, untuk mendapatkan masukan tentang isi pedoman wawancara tersebut. Langkah persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat pedoman observasi, yang disusun berdasarkan hasil observasi perilaku subjek saat wawancara dan observasi lingkungan sekitar atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan secara langsung. pencatatan dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi.

Berdasarkan pedoman tersebut, peneliti membuat janji dengan sampel tentang waktu dan tempat melakukan wawancara. Selanjutnya, peneliti melakukan analisis data dan interpretasi data mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan pada bagian metode analisis data di akhir bab ini.

Teknik Pengumpulan Data

Kisi-kisi Instrumen Penelitian 1. Hasil Belajar Anak Usia Dini

Instrumen sikap mengajar

TIDAK. Variabel Penelitian Sumber Data Metode Instrumen 1. Pengenalan dan pemahaman pembelajaran Kecenderungan guru untuk mengantisipasi pembelajaran, kewajiban guru untuk. pembelajaran dan tugas tambahan guru dalam pembelajaran. Sikap guru di kelas terhadap pembelajaran Kecenderungan guru dalam mengantisipasi pembelajaran Kewajiban guru terhadap. pembelajaran dan tugas tambahan guru dalam pembelajaran. Kami memotivasi guru dalam mengajar dengan mempersiapkan pelajaran dengan baik dan sesuai aturan Memikirkan pemahaman anak dalam menguasai pembelajaran dan mengutamakan pembelajaran dan. dan tugas tambahan guru v.

15 Kesadaran untuk selalu mengembangkan metode pengajaran. pengetahuan diri terkait dengan subjek dengan membaca banyak buku. No variabel penelitian Sumber data Instrumen Metode 1. pembelajaran di kelas, karena keinginan untuk berhasil, tanggung jawab, kepercayaan dan persaingan dengan standar keunggulan Kecenderungan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan penuh rasa tanggung jawab. Kecenderungan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan penuh tanggung jawab. bertanggung jawab untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

Merefleksikan tujuan pencapaian pemahaman anak tentang pengelolaan pembelajaran dan mengutamakan pembelajaran serta pencapaian dan kemajuan anak.

Tabel Kisi-kisi hubungan antara sumber data, metode dan istrumen  pengumpulan data Sikap Mengajar
Tabel Kisi-kisi hubungan antara sumber data, metode dan istrumen pengumpulan data Sikap Mengajar

Teknik Analisa Data

Proses menghitung varian adalah sebagai berikut: . 1) Penghitungan varian tiap item dilakukan setelah item dinyatakan valid, sedangkan varian total didasarkan pada skor total seluruh item dari jumlah responden. Dari hasil uji coha variabel hasil belajar diperoleh 20 butir soal yang valid dengan reliabilitas 0,909. Untuk instrumen variabel pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran diuji 20 item yang valid dengan reliabilitas 0,937. Untuk instrumen variabel pembelajaran diujikan 20 item yang valid dengan tingkat reliabilitas 0,845, dan variabel instrumental motivasi belajar. ajar diperoleh 20 butir soal yang valid diujicobakan dengan tingkat reliabilitas 0,937.

Deskripsi Data

Pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan komputer SPSS/PC+ versi 16.00 diperoleh: data persepsi guru jumlah n + 15; rata-rata skor X = 71,45; 26; skor minimum Xmin = 60, sedangkan skor maksimum Xmax = 86.2 Untuk memudahkan analisis dan interpretasi data di atas, histogram dapat divisualisasikan pada Gambar 2. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan komputer SPSS/PC+ versi 19.00, diperoleh : Jumlah data observasi guru n + 15;.

Untuk kemudahan dalam menganalisis dan menginterpretasikan data di atas, histogram dapat divisualisasikan pada Gambar 4.

Gambar 2 Histogram Pengetahuan Guru tentang Strategi  Pembelajaran
Gambar 2 Histogram Pengetahuan Guru tentang Strategi Pembelajaran

Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas

Uji Homogenitas

Menguji linearitas hubungan antara variabel bebas dan pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran dengan variabel terikat. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa uji linearitas hubungan antara variabel independen dan variabel dependen mencapai tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi uji a = 0,05 yang menunjukkan linearitas telah terpenuhi. .

Pengujian linearitas hubungan antara variabel bebas Motivasi Guru dengan variabel terikat Hasil Belajar terdapat pada Tabel 11.

Tabel 10: Uji Kelinieran Hasil Belajar dan Sikap Guru
Tabel 10: Uji Kelinieran Hasil Belajar dan Sikap Guru

Hasil Pengujian Hipotesis

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran dengan hasil belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara sikap guru dengan hasil belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran dan sikap guru serta motivasi guru dengan hasil belajar.

Terdapat hubungan positif antara hasil belajar anak dengan pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran sebesar r hitung = 0,809. Ada hubungan positif antara hasil belajar anak dengan motivasi guru dan sikap guru dengan r hitung = 0,861. Ada hubungan positif antara hasil belajar anak dengan pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran dan sikap guru, serta motivasi guru dengan r hitung = 0,809.

Hasil belajar anak ditentukan oleh pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran, sikap guru, motivasi guru dengan R square (koefisien terminasi) = 0,741.

Tabel 13: Korelasi antara Pengetahuan guru terhadap strategi  pembalahran dan SIkap Guru, dan Motivasi Guru dengan Hasil Belajar
Tabel 13: Korelasi antara Pengetahuan guru terhadap strategi pembalahran dan SIkap Guru, dan Motivasi Guru dengan Hasil Belajar

Saran

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, besarnya varians item no 1 adalah 3,465 untuk perhitungan item berikutnya dengan . Dengan menggunakan rumus yang sama, besarnya varian item instrumen diperoleh dengan menggunakan Excel for Window. Selanjutnya perhitungan skor varians adalah 806, maka varians skor total dan varians total item instrumen di rumus Alpha Cronbach.

Tabel 2 Vaidasi Butir Soal  Butir 1
Tabel 2 Vaidasi Butir Soal Butir 1

Gambar

Tabel Kisi-kisi hubungan antara sumber data, metode dan istrumen  pengumpulan data Hasil Belajar Anak
Tabel Kisi-kisi untuk Observasi  Variabel Penelitian  Indikator  Nomor
Tabel Kisi-kisi hubungan antara sumber data, metode dan istrumen  pengumpulan data Strategi Pembelajaran
Tabel Kisi-kisi untuk Observasi   Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi X1 No Pernyataan SS S KS TS STS Daya Pendorong 1 Saya memiliki mental yang kuat dalam menghadapi setiap pekerjaan yang diberikan 2 Pimpinan selalu memberikan