• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KONSEP DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BAWAN TUO KECAMATANAMPEK NAGARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROFIL KONSEP DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BAWAN TUO KECAMATANAMPEK NAGARI"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KONSEP DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BAWAN TUO KECAMATANAMPEK NAGARI

KABUPATEN AGAM

E JURNAL

ANIKA SYAFITRI NPM. 10060043

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2015

PROFIL KONSEP DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BAWAN TUO KECAMATANAMPEK NAGARI

KABUPATEN AGAM

E JURNAL

ANIKA SYAFITRI NPM. 10060043

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2015

PROFIL KONSEP DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BAWAN TUO KECAMATANAMPEK NAGARI

KABUPATEN AGAM

E JURNAL

ANIKA SYAFITRI NPM. 10060043

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)

PROFIL KONSEP DIRI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI JORONG BAWAN TUO KECAMATAN AMPEK NAGARI

KABUPATEN AGAM

Oleh:

ANIKA SYAFITRI

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research was motivated by the phenomenon of the teenage dropout who perform deviant acts causing publik unrest, which thought to be caused by a poor self concept. The goal was to describes: 1) Profile self concept of adolescent who dropped out of school seen from knowt edge aspect, 2) Profile self concept of adolescent who dropped out of school seen from expectation, 3) Profile self concept of adolescent who dropped out of school seen from appraisement. This research was descriptive quantitative research where the population was teenage who dropped out of school in Jorong Bawan Tuo Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam by 34 participants, this research use total sampling technigue which the sample in overall or all of group population used as sample source of data in this research was primer data by society of Jorong Bawan Tuo and the secunder data was the data gott from Wali Nagari Office. The instrument used question and data processing percentage formula. The finding of this research revealed that profile of self concept of teenager who dropped out of school in Jorong Bawan Tuo Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam in general was in not good enough criterion seen by each variable: profile self concept of teenager who dropped out of school was seen by knowledge aspect, the criterion was not good enough, in expectation aspect was not good enough criterion and in appraisement aspect was not good enough criterion.

Keywords : Profile, self concept, teenagers dropout.

(3)

PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan masa yang akan dilalui oleh setiap individu, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikis. Pada masa ini individu akan sangat labil, yang akan menyebabkannya mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik apabila tidak mampu mengendalikan diri. Beberapa remaja dihadapkan pada pilihan yang sulit bahwa individu harus putus sekolah pada masa remaja, Remaja yang putus sekolah pada umumnya dapat pula mengganggu keamanan. Karena tidak ada kegiatan yang menentu, sehingga kadang-kadang dapat menimbulkan kelompok-kelompok pemuda liar yang sering mengganggu keamanan dengan kegiatannya yang bersifat negatif, seperti mencuri, memakai narkoba, mabuk-mabukan, menipu, menodong, dan sebagainya.

Berdasarkan studi pengamatan yang peneliti lakukan di Jorong Bawan Tuo Kecamat Ampek Nagari Kabupaten Agam pada tanggal 10 Juli 2014 ditemukan beberapa anak yang putus sekolah, hal ini disebabkan karena beberapa faktor baik faktor internal (dari dalam diri) maupun faktor eksternal (dari luar diri). Hal ini terbukti pada saat peneliti melakukan wawancara pada tanggal 5 Agustus 2014 dengan beberapa orang warga setempat bahwa banyak warga yang merasa dirugikan dengan banyaknya kekacauan yang terjadi seperti pencurian motor, tawuran, kebut- kebutan di jalan raya, minum-minuman dan perkelahian, nongkrong dengan teman untuk hal- hal yang tidak bermanfaat, duduk di warung main domino bahkan jarang untuk beribadah.

Hal ini diperkuat lagi dengan hasil wawancara peneliti pada tanggal 10 Agustus 2014 dengan beberapa orang remaja yang putus sekolah yang menunjukkan bahwa mereka tidak dapat terbebas dari masalah yang mereka hadapi terkait dengan konsep diri yang mereka miliki. Ketika remaja putus sekolah mengadakan hubungan dengan lingkungan sosial, mereka cenderung menampakkan sikap pendiam, perasaan minder dan rendah diri jika bergaul dengan teman-teman yang sekolah, tertutup dengan lingkungan, karena takut jadi pembicaraan orang-orang, cemas dan sulit untuk menjalin hubungan dengan orang lain.

Bahkan jarang mengikuti kegiatan sosial yang diadakan oleh masyarakat, malas untuk memikirkan masa depan.

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Profil konsep diri remaja putus sekolah dari aspek pengetahuan terhadap diri sendiri.

2. Profil konsep diri remaja putus sekolah dari aspek harapan diri di masa depan

3. Profil konsep diri remaja putus sekolah dari aspek penilaian terhadap diri sendiri.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Menurut Yusuf (2007:83) “penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta san sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena sacara detail”. Populasi penelitian adalah remaja putus sekolah di Jorong Bawan Tuo Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan total sampling dengan sampel penelitian 34 responden.

Penelitian menggunakan data interval dengan sumber data primer dan sekunder. Menurut Mahmud (2011:146) data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan dari sumber asli oleh peneliti, data primer disebut juga dengan data asli karena diperoleh langsung dari masyarakat di lapangan. Data primer diperoleh dari masyarakat dan remaja putus sekolah yang berada di Jorong Bawan Tuo. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian. Hal ini diperoleh dari pihak Kantor Wali Nagari Bawan dengan cara meminta data-data remaja putus sekolah yang ada di Jorong Tersebut.

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan jenis dan sumber data yang dibutuhkan oleh peneliti maka teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu angket.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Profil Konsep Diri Remaja Putus Sekolah di Jorong Bawan Tuo Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam Dilihat dari Aspek Pengetahuan

Hasil yang diperoleh dari pengolahan data yang dilihat dari aspek pengetahuan (34,8

%) ramaja putus sekolah berada pada kriteria kurang baik. Jadi remaja putus sekolah memiliki konsep diri yang kurang baik dari segi pengetahuan.

Seperti yang diungkapkan Calhoun dan Acocella (Desmita, 2011:166) aspek pengetahuan adalah apa yang kita ketahui tentang dirisendiri atau penjelasan dari “siapa saya” yang akan memberi gambaran tentang diri sendiri. Gambaran diri tersebut gilirannya akan membentuk citra diri. Gambaran diri tersebut merupakan kesimpulan dari pandangan kita dalam berbagai peran yang kita pegang seperti sebagai orang tua, suami, istri dan pelajar

(4)

2. Profil Konsep Diri Remaja Putus Sekolah di Jorong Bawan Tuo Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam Dilihat dari Aspek Harapan

Hasil pengolahan data yang dilihat dari aspek harapan (34,7 %) remaja putus sekolah berada pada kriteria kurang baik. Jadi remaja putus sekolah memiliki konsep diri yang kurang baik dari segi harapan.

Seperti yang diungkapkan Calhoun dan Acocella (Desmita, 2011:167) aspek harapan adalah ketika kita mempunyai sejumlah pandangan tentang siapa kita sebenarnya, pada saat yang sama kita juga mempunyai sejumlah pandangan lain tentang kemungkinan menjadi apa diri kita di masa mendatang.

3. Profil Konsep Diri Remaja Putus Sekolah di Jorong Bawan Tuo Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam Dilihat dari Aspek Penilaian

Hasil pengolahan data yang dilihat dari aspek penilaian (34,22%) remaja putus sekolah berada pada kriteria kurang baik. Jadi remaja putus sekolah mimiliki konsep diri yang kurang baik dari segi penilaian.

Seperti yang diungkapkan Calhoun dan Acocella (Desmita, 2011:168) aspek penilaian adalah penilaian kita terhadap diri kita sendiri.

Penilaian diri sendiri merupakan pandangan kita tentang harga atau kewajaran kita sebagai pribadi. Seperti setiap hari kita berperan penilai tentang diri kita sendiri, menilai apakah kita bertentangan dengan pengharapan bagi diri kita sendiri (saya dapat menjadi apa), standar yang kita tetapkan bagi diri kita sendiri (saya seharusnya menjadi apa).

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan:

1. Konsep diri remaja putus sekolah dilihat pada aspek pengetahuan berada pada kriteria kurang baik.

2. Konsep diri remaja putus sekolah dilihat pada aspek harapan berada pada kriteria kurang baik.

3. Konsep diri remaja putus sekolah dilihat pada aspek penilaian berada pada kriteria kurang baik

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan, saran peneliti adalah kepada :

1. Orangtua, diharapkan agar lebih memperhatikan dan mengutamakan pendidikan bagi anak agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan khususnya untuk pembentukan konsep diri bagi seorang anak.

2. Remaja putus sekolah, agar dapat mengembangkan diri dan menimba ilmu

walaupun tidak bersekolah supaya dapat mengembangkan konsep diri yang positif.

3. Kepala jorong, agar memberikan perhatian khusus terhadap remaja-remaja yang putus sekolah

4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, agar dapat membentuk calon guru BK yang lebih profesional sehingga mampu membantu remaja putus sekolah yang memiliki konsep diri yang kurang baik.

5. Peneliti selanjutnya, peneliti mengharapkan skripsi ini bisa bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penelitiaan selanjutnya agar dapat melakukan penelitian lebih dalam lagi terhadap permasalahan yang dialami oleh remaja putus sekolah.

KEPUSTAKAAN

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mahmud. 2011. MetodePenelitianPendidikan.

Bandung: Pustaka Setia.

Yusuf A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian.

Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku Motorik Berdasarkan hasil penelitian mengenai gambaran perilaku peserta didik di lingkungan SD Negeri 18 Pudung Kecamatan Ampek Nagari Kabupaten Agam terungkap bahwa pada