• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil MTs Negeri 1 Rembang Nama Madrasah : MTs Negeri 1 Rembang No

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Profil MTs Negeri 1 Rembang Nama Madrasah : MTs Negeri 1 Rembang No"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Medrasah Tsanawiyah Negeri 1 Rembang memiliki seorang guru untuk setiap mata pelajaran yang disebut guru mata pelajaran. Karakter Moral Religius Siswa MTs Negeri 1 Rembang Pendidikan Karakter Moral Religius MTs Negeri 1.

Karakter Moral Keagamaan Siswa di MTs Negeri 1 Rembang Pendidikan karakter moral keagamaan di MTs Negeri 1

Setelah peneliti melakukan proses pengumpulan data penelitian yang diperoleh melalui hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, selanjutnya peneliti melakukan analisis data untuk lebih menjelaskan hasil penelitian. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan cara menganalisis data yang dikumpulkan peneliti melalui wawancara, observasi dan dokumentasi saat melakukan penelitian di instansi terkait. Kemudian data yang akan diperoleh dan disajikan oleh peneliti selanjutnya akan dianalisis sesuai dengan hasil penelitian yang berkaitan dengan fokus penelitian.

Strategi Guru Akidah Akhlak Dalam Menanamkan Pendidikan Moral Keagamaan Siswa MTs Negeri 1 Rembang

Metode Pemotivasian Atau Nasihat

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan yaitu guru akhlak akidah yaitu Bapak. Zamzami berikut ini tentang : 4. Strategi yang diterapkan guru kepada siswa dalam mengajarkan akhlak agama adalah adanya motivasi setiap pagi dari guru sebelum pembelajaran dimulai, atau dengan nasehat dari pembina upacara pada saat upacara bendera pada hari senin atau hari libur nasional lainnya. Metode pengajaran masih populer dan sering digunakan dalam proses pendidikan, karena metode pengajaran efektif dan dapat berdampak pada proses pembentukan karakter moral religius siswa.

Wawancara yang dilakukan dengan narasumber lain yaitu Guru Akhlak Agama Mbak Ummul Choir melaporkan sebagai berikut: 5. Salah satu upaya untuk meningkatkan akhlakul karimah peserta didik adalah dengan memberikan motivasi atau nasehat sebelum pembelajaran, pada mata pelajaran akhlakul karimah. ketika mengajarkan materi dengan metode ceramah, guru selalu menasihati atau mengarahkan siswa agar memiliki akhlak yang baik. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa untuk menanamkan karakter moral religius pada siswa MTsN 1 Rembang sebagai sekolah berbasis Islam, khususnya guru Akhlak Aqida, perlu digunakan strategi atau nasehat motivasi.

Metode Keteladanan

Keteladanan guru sangat penting dalam menanamkan karakter moral religius siswa, sehingga siswa diharapkan mampu melihat contoh sikap atau perilaku guru untuk membantu mereka membentuk karakter. Karakter moral religius rasul dirangkum sedemikian rupa, yaitu Sidiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh. Hal ini akan memotivasi siswa dengan keteladanan sikap yang kita amalkan untuk mendorong mereka menanamkan karakter moral agama yang baik dan benar.

Keteladanan merupakan kunci keberhasilan dalam penanaman karakter akhlak yang religius karena pendidik memiliki tanggung jawab untuk memberikan keteladanan yang baik bagi peserta didiknya. Oleh karena itu tugas guru sebenarnya cukup berat, menjadi seorang guru harus dihayati dengan rasa keikhlasan dan keikhlasan agar anak didiknya mendapatkan hasil yang diharapkan, terutama dalam hal karakter moral agama. Berdasarkan wawancara yang dilakukan di atas, strategi yang digunakan guru untuk menanamkan karakter moral religius pada siswa di MTs Negeri 1 Rembang.

Metode Pembiasaan (Habbit Forming)

Pembiasaan yang dilakukan antara lain membiasakan menutup aurat, tidak berpenampilan boros namun rapi, membiasakan mengikuti aturan baik tertulis maupun lisan yang diberikan oleh guru, selalu menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya, karena MTsN 1 Rembang akan masuk ke Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional, sehingga dalam hal kebiasaan menjaga kebersihan digencarkan. Selain itu, kegiatan jumat bersih melatih siswa memiliki kebiasaan yang baik sehingga memiliki akhlak yang agamis. Kebiasaan spontan, misalnya guru biasa memberikan apresiasi dan penghargaan kepada siswa yang mencapai suatu prestasi atau kebaikan, guru memberikan hukuman kepada siswa yang melanggar atau nakal, siswa terbiasa bersalaman atau menyapa guru ketika di jalan, dan seterusnya.

Seluruh siswa MTsN 1 Rembang diwajibkan mengikuti sholat dzuhur berjamaah untuk membentuk karakter yang baik dan membiasakan tidak meninggalkan sholat wajib lebih awal, serta menjadikan siswa lebih disiplin dan tepat waktu. Siswa melakukan point harian di kelas untuk menjaga kebersihan lingkungan dan merupakan bagian dari penggunaan metode pembiasaan penanaman karakter agar siswa terbiasa dalam menjalankan tugas dan kewajibannya tanpa paksaan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi yang digunakan guru dalam menanamkan karakter moral religius pada siswa MTs Negeri 1 Rembang, pihak sekolah dan guru disana menggunakan metode pembiasaan (habituation formation), yang seharusnya mendidik para siswa agar terbiasa melakukan rutinitas yang baik dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dengan membiasakan sholat sebelum dan sesudah memulai kegiatan, sholat berjamaah, sholat sunnah, tadarus al-Qur'an, mengikuti pengajian Islam, membiasakan diri menjadi orang yang beradab, terbiasa menegakkan aturan dan disiplin, terbiasa menjaga kebersihan lingkungan dimanapun dan kapanpun dll.

Metode Penegakan Aturan

Berdasarkan hasil observasi di MTs Negeri 1 Rembang13 diperoleh gambaran bahwa penerapan tata tertib dilaksanakan dengan baik, penerapan tata tertib untuk membentuk sikap disiplin siswa. Penegakan aturan diterapkan dalam bentuk aturan tertulis dan aturan lisan dari guru atau kepala madrasah. Upaya penegakan aturan juga dilakukan di MTs Negeri 1 Rembang dengan cara pengecekan kelengkapan seragam siswa sebelum masuk kelas, pengecekan dilakukan di depan gerbang sekolah untuk memastikan setiap siswa memakai seragam lengkap dan rapi sebelum mulai masuk. mempelajari.

Penerapan penegakan aturan dilakukan oleh guru dengan memberikan sosialisasi tentang tata tertib sekolah, memberikan motivasi, memberikan penghargaan atas suatu prestasi atau memberikan hukuman bagi yang melanggarnya. Salah satu kegiatan pada gambar di atas adalah guru memberikan sosialisasi tata tertib sekolah kepada seluruh siswa baru di MTsN 1 Rembang agar mereka mengetahui dan memahami tata tertib madrasah.

Metode Reward and Punishment

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, ada kesan bahwa jika ada siswa yang melakukan pelanggaran, hal pertama yang akan dilakukan guru adalah dengan menggunakan metode konseling, yaitu dengan memberikan instruksi dan menegur siswa tersebut. MTs Negeri 1 Rembang menerapkan pertama yaitu teguran, kemudian nasehat atau motivasi, dan sanksi terhadap poin-poin pelanggaran, selain itu jika cara lain tidak dapat mengatasinya akan dikenakan hukuman yaitu berupa ancaman kata-kata, jika tidak dapat diatasi, hukuman juga akan diberikan secara fisik, yaitu dengan memberikan sanksi untuk membersihkan kelas, ini adalah pilihan terakhir. Di era yang semakin maju ini, Generasi Z sangat rentan dalam hal kesehatan mental, jika mereka menerima hukuman fisik berupa telinga mereka dijewer, badan mereka dipukul dan sejenisnya, itu akan membuat mereka trauma.

Oleh karena itu, untuk mendidik Generasi Z, hukuman yang diberikan oleh guru MT Negeri 1 Rembang jarang sekali menggunakan hukuman fisik. Poin-poin yang diberikan juga tidak lumrah seperti dulu, hukuman fisik sekarang sudah sangat jarang dilakukan karena akan menimbulkan trauma pada siswa dan mencegah dampak negatif dari hal tersebut.” Berdasarkan pengamatan peneliti, kegiatan rutin di MTs Negeri 1 Rembang menjadi benar dilakukan, siswa terbiasa dan konsisten melakukan kegiatan rutin yang diajarkan oleh gurunya, seperti upacara bendera, peringatan hari besar nasional dan Islam, kegiatan pengabdian masyarakat seminggu sekali, dan sebagainya.

Metode Pengkondisian Lingkungan

Kegiatan rutin sekolah adalah kegiatan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan oleh siswa.15 Contoh kegiatan rutin di sekolah ini adalah mengantri rapi saat masuk kelas sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, upacara bendera setiap hari senin, berdoa di awal kegiatan, menyanyikan lagu di mulai pembelajaran dan setelah melakukan kegiatan, kegiatan bersih-bersih dengan membuat jadwal pelajaran, kegiatan berjamaah, memperdengarkan ayat-ayat Alquran melalui pengeras suara pada saat istirahat, program pendampingan dan penyuluhan, peringatan hari besar nasional dan muslim, bakti sosial dan waktu dalam seminggu. Melaksanakan upacara bendera pada hari besar nasional merupakan salah satu bentuk cinta tanah air Indonesia. Sebagai warga negara yang baik Anda bisa bangga dan menghargai perjuangan para pahlawan Indonesia.Peringatan hari besar nasional merupakan bentuk cinta tanah air Indonesia.

Kegiatan rutin tadarus Al-Qur'an dilakukan bersama di masjid, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan santri dan membentuk akhlak yang agamis. Pengondisian lingkungan misalnya dengan menyediakan tong sampah, jam dinding yang berfungsi, memajang slogan-slogan yang berkaitan dengan karakter moral agama, atau hal lain dimana slogan-slogan tersebut mudah dilihat dan dibaca oleh siswa, tertulis kode etik yang ditempelkan di tempat-tempat yang strategis. sangat penting.penting. sehingga mudah dibaca sehingga siswa menjadi lebih melekat pada bidangnya. Berdasarkan hasil observasi peneliti diketahui bahwa metode pengkondisian lingkungan sudah diterapkan di MTs Negeri 1 Rembang hal ini terlihat di setiap sudut terdapat tong sampah tergantung jenis sampahnya, tata tertib tata tertib dipasang di tempat-tempat strategis, diterapkan slogan-slogan di tempat-tempat yang mudah dijangkau terkait dengan karakter moral keagamaan, agar mudah dibaca oleh siswa dan sebagai pengingat bahwa kedisiplinan, tanggung jawab, kemandirian, atau akhlak lainnya harus dimiliki.

Faktor pendukung dan penghambat dalam menanamkan karakter moral keagamaan siswa MTs Negeri 1 Rembang

Adapun siswa yang memiliki latar belakang keluarga yang harmonis dan orang tuanya belajar dan menyesuaikan sikap tanggung jawab terhadap anaknya merupakan faktor dalam pembentukan karakter moral agama yang baik, memiliki empati yang tinggi, dan menjadikan anak memiliki kebiasaan yang baik. Sehingga keluarga yang mendukung pendidikan anaknya menjadi faktor yang memudahkan guru dalam menanamkan akhlak religius siswa di sekolah. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting, motivasi siswa yang tinggi itu sendiri memudahkan untuk dibimbing dan siswa yang memiliki kemauan belajar yang giat akan memudahkan seorang guru dalam menanamkan karakter moral religius untuk dijalankan.

Lingkungan sekolah yang kondusif merupakan faktor pendukung untuk membentuk karakter moral religius siswa, lingkungan yang nyaman akan memberikan dampak yang baik bagi siswa sehingga tujuan pembentukan karakter moral religius dapat tercapai. Pengaruh media sosial dapat merusak karakter moral keagamaan seseorang jika tidak dapat memanfaatkannya dengan bijak. Hal ini menjadi salah satu kendala bagi guru untuk membentuk akhlak religius siswa, karena sebagai guru mereka tidak bisa maksimal memantau apa yang mereka akses di internet.

Implikasi penanaman karakter moral keagamaan siswa MTs Negeri 1 Rembang

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan kemampuan siswa MTS Negeri 1 Lumajang dalam menangani kejadian kegawatdaruratan tersedak akibat benda asing