• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Rumah Sakit Dr. Soebandi Jember

N/A
N/A
Januar Jody Ferdiansyah

Academic year: 2024

Membagikan " Profil Rumah Sakit Dr. Soebandi Jember"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB 3 GAMBARAN UMUM INTERNAL

3.1 GAMBARAN UMUM RS Dr Soebandi

RSD dr. Soebandi Jember telah berdiri sejak 66 tahun yang lalu. RSD dr.

Soebandi pertama kali menempati lokasi di Jl. Dr. Soebandi Nomor 124, Jember pada Tahun 1963. Sebelumnya RSD dr. Soebandi berada di Jl. Nusa Indah Nomor 28, Jember sejak berdirinya pada Tahun 1955 dengan nama Rumah Sakit Kabupaten. Sejak bertempat di Jl. Dr. Soebandi Nomor 124, Jember, nama Rumah Sakit Kabupaten Jember diubah menjadi RSD dr. Soebandi Jember.

RSD dr Soebandi juga telah meningkatkan mutu pelayanannya sehingga diubah menjadi RS type C pada tahun 1972, ditetapkan sebagai RS type B Non Pendidikan pada tahun 1993 dan pada tahun 2002 telah ditetapkan sebagai RS type B Pendidikan. Agar RSD dr. Soebandi Jember memiliki manajemen pengelolaan keuangan yang lebih fleksible maka RSD dr. Soebandi berubah sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) bertahap pada tahun 2009 dan menjadi BLUD penuh pada tahun 2011. Pada tahun 2013 ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan regional yang meliputi Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien, RSD dr. Soebandi Jember sudah melaksanakan akreditasi versi SNARS 1 dengan hasil paripurna dan akreditasi LARS DHP dengan predikat Paripurna di tahun 2022.

3.1.1.STATUS Kepemilikan

RSD dr. Soebandi Jember adalah rumah sakit daerah Kelas B Pendidikan milik Pemerintah Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur.

Kedudukan

o RSD dr. Soebandi Jember merupakan rumah sakit kelas B Pendidikan

o RSD dr.Soebandi merupakan fasilitas pelayanah kesehatan rujukan berstatus badan layanan umum daerah dengan karakteristik dan organisasi yang bersifat khusus untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan daerah.

o Sebagai unit organisasi bersifat khusus RSD memiliki otonomi dalam hal pengelolaan

(3)

memiliki kemampuan serta keahlian di bidang perumahsakitan.

Akreditasi

 Tahun 2000 RSD dr. Soebandi Jember mendapat sertifikasi akreditasi standar pelayanan rumah sakit untuk pelayanan administrasi, pelayanan medis, pelayanan IGD, pelayanan keperawatan dan rekam medis (Akreditasi 5 Pelayanan).

 Tahun 2003 Melaksanakan Akreditasi 12 Pelayanan.

 RSD dr Soebandi Jember telah melaksanakan akreditasi 16 pelayanan dengan surat dari KARS-SERT/33./VII/2011 tanggal 28 Juli 2011 tentang akreditasi tingkat lengkap.

 RSD dr Soebandi Jember telah lulus akreditasi rumah sakit pendidikan dengan surat dari Kemenkes RI No : HK. 03. 05/III/121/12, tanggal 18 Januari 2012.

 Akreditasi PARIPURNA Versi 2012 oleh KARS pada tahun 2016 dengan nomor sertifikat KARS-SERT/447/XII/2016, tanggal 01 Desember 2016

 RSD dr. Soebandi Jember telah melaksanakan akreditasi SNARS Edisi I yang berlaku dari tahun 2019 sampai dengan 2022 dengan capaian Paripurna, berdasarkan sertifikat Akreditasi Nomor KARS-SERT/1468/III/2020, tanggal 01 Maret 2020

 Tahun 2022 RSD dr. Soebandi Jember telah melaksanakan kegiatan akreditasi rumah sakit oleh Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada

 Paripurna (LARS-DHP) dengan nomor sertifikat 000244/U/IX/2022 dengan capaian Paripurna.

3.1.2.TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Bupati Jember Nomor 27 Tahun 2023 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Kabupaten Jember, yaitu;

Tugas Pokok

Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi mempunyai tugas menyelenggarakan pelayananmedis dan penunjang medis,pelayanan keperawatan dan kebidanan,pelayanan kefarmasian dan pelayanan penunjang.

Fungsi

Rumah Sakit Daerah mempunyai fungsi meliputi:

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar rumah sakit;

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan peseorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat dua sesuai dengan kebutuhan medis;

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dan pemberian pelayanan kesehatan; dan

(4)

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

3.1.3. WILAYAH RUJUKAN

Gambar 1 Wilayah Rujukan RSD Dr Soebandi

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/359/KPTS/013/2015 tentang pelaksanaan regional sistem rujukan Provinsi Jawa Timur, RSD dr. Soebandi Jember ditetapkan menjadi rumah sakit rujukan regional dengan wilayah yang meliputi Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo.

Sebagai rumah sakit rujukan Regional, RSD dr. Soebandi dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan terutama kasus dengan jumlah yang tinggi antara lain, kasus Jantung, Bedah, Interna, Paru dan Syaraf serta kasus yang membutuhkan biaya yang tinggi seperti kasus kanker dan hemodialisa sehingga RSD dr.

Soebandi pada tahun 2021 merencanakan pengembangkan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat dan tekhnologi kesehatan mutakhir dan mengembangkan sarana dan prasarana yang menunjang pelayanan, seperti area parkir, pembangunan wisma keluarga serta, program rumah sakit ramah wisata dan paket pelayanan Medical Check Up.

(5)

pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi e-kesehatan. Perkembangan dan inovasi tehnologi dalam bidang kesehatan tentunya akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Kementerian kesehatan telah meluncurkan Sisrute (Sistem Rujukan Terintergrasi) untuk mengatur rujukan dan Siranap (Sistem Informasi Rawat Inap untuk mengetahui ketersediaan kamar rawat inap.RSD dr. Soebandi juga telah membangun Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang selalu dikembangkan mengikuti perkembangan tekhnologi dan berencana dapat mengembangkan rujukan terintegrasi dengan Fasilitas Kesehatan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.

3.1.3 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Jember Nomor 27 Tahun 2023 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Kabupaten Jember, struktur organisasi RSD dr. Soebandi Jember, yaitu :

1. Direktur

2. Wadir Umum dan Keuangan Membawahi : a. Bagian Umum

b. Bagian Perencanaan

c. Bagian Keuangan dan Akuntansi 3. Wadir Pelayanan Membawahi :

a. Bidang Pelayanan dan Penunjang Medik b. Bidang Keperawatan

4.Wadir Sumber Daya Manusia dan Pendidikan dan Penelitian Membawahi a. Bidang Sumber Daya Manusia

b. Bidang Pendidikan dan Penelitian 5.Satuan Pengawas Internal (SPI)

6.Komite-Komite 7.Instalasi

Instalasi-instalasi di Rumah Sakit dr. Soebandi Jember sebagai berikut:

a. Instalasi Rawat Inap b. Instalasi Rawat Jalan;

c. Instalasi Bedah Sentral;

d. Instalasi Gawat Darurat;

e. Instalasi Rawat Intensif;

f. Instalasi Perinatal RisikoTinggi;

g. Instalasi Radiologi;

h. Instalasi Patologi Klinik;

i. Instalasi Patologi Anatomi;

(6)

j. Instalasi Rehabilitasi Medis;

k. Instalasi Farmasi l. Instalasi Hemodialisa;

m. Instalasi Gizi;

n. Instalasi Forensik dan Perawatan Jenazah;

o. Instalasi Penyehatan Lingkungan;

p. Instalasi Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dan Humas;

q. Instalasi Admisi dan Rekam Medis;

r. Instalasi Pengelola Data Elektronik/Teknologi Informasi s. Instalasi Pengelola Klaim dan Biaya Pelayanan Kesehatan;

t. Instalasi Pemeliharaan Sarana Medis ; u. Instalasi Bina Rohani;

v. Instalasi Sterilisasi Sentral & Laundry w. Instalasi Pemeliharaan sarana non Medis 8. Kelompok Jabatan Fungsional

(7)

3.1.4 Visi dan Misi VISI

Menjadi rumah sakit pendidikan unggul dan rujukan nasional yang menjamin mutu serta keselamatan pasien

MISI

Dalam upaya mencapai visi tersebut, ditempuh melalui tujuh misi utama, yaitu:

1. Menyediakan sumber daya pendidikan dan pelayanan unggul

2. Membangun sistem informasi di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan unggul/

mewujudkan sistem informasi terintegrasi pendukung pendidikan dan pelayanan kesehatan unggul

3. Membangun jejaring pendidikan dan pelayanan berskala nasional 4. Menghasilkan tenaga kesehatan unggul

5. Menyediakan pelayanan kesehatan terkini sebagai rujukan nasional dengan menjamin mutu dan keselamatan pasien

6. Melaksanakan good corporate governance 7. Melaksanakan good clinical governance

NILAI DASAR

Nilai-nilai dasar rumah sakit “S-O-E-B-A-N-D-I”, akronim dari:

1. Safety;

2. Organizational learning;

3. Excellent service;

4. Believe in trust;

5. Accountable;

6. Non discriminaton;

7. Development; dan 8. Integrity.

MOTTO

Motto RSD dr Soebandi, yaitu: ”Pelayanan Cepat, Tepat, Bermutu dan Manusiawi”

3.1.5 Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, rumah sakit didukung oleh sumber daya manusia untuk mendukung terpenuhinya standart minimal pelayanan rumah sakit.

(8)

Tabel 3.1 Data Kepegawaian per 31 Desember 2022

NO JENIS TENAGA JUMLAH

1 Tenaga Medis 77

a. Dokter Umum 27

b. Dokter Gigi 8

c. Dokter Gigi Spesialis 6

d. Dokter Spesialis 79

2 Tenaga Keperawatan 480

a. Perawat 435

b. Bidan 55

3 Kefarmasian 42

a. Tenaga Teknis Kefarmasian 27

b. Apoteker 14

c. Sarjana Farmasi 1

d. Apoteker Spesialis 0

4 Gizi 16

5 Kesehatan Masyarakat 11

S1/S2 Kesehatan Masyarakat 11

6 Paramedis Non Perawat 133

7 Non Medis 329

8 Struktural : 24

Magister Kesehatan 3

Magister Manajemen 2

Magister Sains 1

Dokter Gigi 4

Dokter Umum 1

Dokter Spesialis Anak 1

Apoteker 1

Kesehatan Masyarakat 3

D4 Kebidanan 1

S2 Keperawatan 2

Sarjana Sospol 4

Sarjana Ekonomi Akuntansi 2

D4 Elekromedik 1

JUMLAH 1123

Sumber : Laporan Data Kepegawaian RSD dr. Soebandi

(9)

Tabel 3.2 Data Dokter Spesialis Per 31 Desember 2022

NO JENIS SPESIALISASI JUMLAH

1 THT 3

2 Mata 3

3 Penyakit Dalam 8

4 Anak 4

5 Bedah 4

6. Sub Spesialis (Bedah Onk) 1

7 Sub Spesialis (Bedah Orthopedi) 1

8 Orthopedi 3

9 Urologi 3

10 Bedah Saraf 3

11 Rehabilitasi Medik 1

12 Paru 3

13 Obsgyn 5

14 Radiologi 4

15 Kulit dan Kelamin 3

16 Saraf 4

17 Kedokteran Jiwa 2

18 Anestesi 5

19 Sub Spesialis (Anestesi) 1

20 Jantung dan Pembuluh Darah 5

21 Patologi Anatomi 2

22 Patologi Klinik 5

23 Bedah Anak 1

24 Bedah Plastik 1

25 Bedah Thorax Radiofaskuler 2

26 Mikrobiologi 1

27 Forensik dan Medikolegal 1

28 Orthodensia 1

29 Bedah Mulut 1

30 Periodonsia 1

31 Pedodonsia 1

32 Konservasi Gigi 1

Sumber : Laporan Data Kepegawaian RSD dr. Soebandi 2022

3.1.6 Program Pelayanan

Adapun program pelayanan RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember sesuai Peraturan Bupati Jember No 06 Tahun 2022 meliputi:

1) Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, yang meliputi:

a) Pelayanan Medik Umum:

(1) Pelayanan Medik Dasar Rawat Jalan

(10)

(2) Pelayanan KIA/KB b) Pelayanan Medik Spesialis:

(1) Spesialis Dasar: Penyakit Dalam, Anak, Bedah, Obsgyn.

(2) Spesialis Lain: Mata, THT-KL, Syaraf, Jantung dan Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin (Soeskin), Kedokteran Jiwa, Paru, Orthopedi dan Traumatologi, Urologi, Bedah Syaraf, Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetika, Bedah Anak, Bedah Thorax Kardiak dan Vaskuler, Kedokteran Forensik dan Medicolegal, Bedah Mulut, Konservasi/Endodensi, Orthodonti, Periodonti, Pedodonti, Anestesi, Rehabilitasi Medik, Radiologi, Laboratorium (Patologi Klinik: Hematologi, Serologi-Imunologi, Mikrobiologi, Kimia Klinik Biomolekuler, Plebotomi Swab, BMA/Sumsum Tulang Belakang, Bank Darah) (Patologi Anatomi: FNAB, Potongan Beku/VC, Histopatologi, Sitologi Cairan, Papsmear, Imunohistokimia/Antibodi).

c) Pelayanan Medik sub-Spesialis:

(1) Sub-spesialis Dasar: Sub-spesialis Bedah (Onkologi), Sub-spesialis Anak (Kardiologi)

(2) Sub-spesialis Lain dan/ Dokter Spesialis Lain dengan Kualifikasi Tambahan: Jantung dan Pembuluh Darah Kardiologi Intervensi, Orthopedi Spine, Anestesi dan Terapi Intensive Neuro Anestesi, Anestesi dan Terapi Intensive Care, Patologi Klinik Penyakit Infeksi, Kulit dan Kelamin Dermatologitropis, Bedah Plastik Luka dan Luka Bakar.

2) Pelayanan non-Medik,

3) Pelayanan dan Asuhan Keperawatan: Pelayanan Keperawatan dan Pelayanan Kebidanan,

4) Pelayanan Kefarmasian: Pelayanan Farmasi,

5) Pelayanan Penunjang: CSSD, Rekam Medis, Pelayanan Darah, Pelayanan Kemoterapi, Laundry, Gizi, Pemeliharaan Sarana Medis, Pemeliharaan Sarana non-Medis, Informasi dan Komunikasi (PDE, Humas dan PKRS, TRS), Pemulasaraan Jenazah.

6) Pelayanan rujukan,

7) Penyelenggaraan pendidikan dan Latihan, 8) Penelitian dan pengembangan, dan

9) Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

(11)

Pelayanan unggulan daripada RSD dr. Soebandi yaitu Pusat Trauma, Pelayanan Jantung Terpadu dan Pusat Kanker. Pusat Trauma (Trauma Centre) memiliki 18 SDM yaitu:

1) Dokter Spesialis Bedah Orthopedi (K) Spine,

2) Dokter Spesialis Bedah Orthopedi (K) Hip and Knee, 3) Dokter Spesialis Bedah Orthopedi,

4) Dokter Spesialis Bedah Syaraf, 5) Dokter Spesialis Bedah Umum,

6) Dokter Spesialis Bedah Thorax Kardiovaskuler (BTKV), 7) Dokter Spesialis Bedah Urologi,

8) Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi (K) Burn, 9) Dokter Spesialis Bedah Anak,

10) Dokter Spesialis Obsgyn, 11) Dokter Spesialis Mata,

12) Dokter Spesialis Anestesi (K) KNA, 13) Dokter Spesialis Anestesi (K) KIC, 14) Dokter Spesialis Anestesi,

15) Dokter Spesialis Radiologi,

16) Dokter Umum yang bersertifikat ATLS, 17) Dokter Umum yang bersertifikat ACLS, dan 18) Perawat bersertifikat ACLS.

Pelayanan Jantung Terpadu memiliki SDM:

1) Dokter Spesialis Jantung,

2) Dokter Spesialis Bedah Thorax Kardiovaskuler (BTKV), 3) Dokter Spesialis Anak (K) Jantung Anak,

4) Dokter Spesialis Anestesi (K) KIC, 5) Perawat bersertifikat srub nurse cathlab,

6) Perawat bersertifikat Keperawatan Kardiovaskuler Pelayanan Pusat Kanker (Cancer Centre) memiliki SDM:

1) Dokter Spesialis Bedah (K) Onkologi, 2) Dokter Spesialis Obsgyn (K) Onkologi,

3) Dokter Spesialis Penyakit Dalam (K) Hematologi Onkologi, 4) Dokter Spesialis Anak (K) Hematologi Onkologi,

5) Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi (K) Burn, 6) Dokter Spesialis KFR,

(12)

7) Dokter Spesialis Anestesi,

8) Dokter Spesialis Patologi Anatomi,

9) Apoteker bersertifikat preparasi sitostatika, 10) Apoteker bersertifikat dispensing sediaan steril, 11) Perawat bersertifikat Kemoterapi.

Di RSD dr. Soebandi tersedia pula Pelayanan Eksekutif Premyum Sore untuk:

1) Pelayanan Klinik Jantung Anak,

2) Pelayanan Klinik Spesialis Penyakit Dalam, 3) Pelayanan Klinik Orthopedi dan Traumatologi, 4) Pelayanan Klinik Nyeri, Anestesi dan Intensif, 5) Pelayanan Klinik Spesialis Bedah Anak, 6) Pelayanan Klinik Spesialis Gigi dan Mulut.

Berdasarkan Keputusan Direktur Nomor 445/70.SK /610/2019 Tentang Pengorganisasian Instalasi dan Unit Pelayanan, terdapat 22 Instalasi dan 5 Unit.

Berikut adalah instalasi-Instalasi di RSD dr. Soebandi:

a. Instalasi Rawat Jalan

Berdasarkan Keputusan Direktur Nomor : 445/335/610/2021 tanggal 29 Oktober 2021 tentang Pelayanan Kesehatan di RSD dr. Soebandi,pelayanan pasien rawat jalan terdiri dari 24 Klinik Spesialis, yaitu:

1) Klinik Spesialis Paru

2) Klinik Spesialis Penyakit Dalam

3) Klinik Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah 4) Klinik Spesialis Saraf

5) Klinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan 6) Klinik Spesialis Orthopedi dan Traumatologi 7) Klinik Spesialis Bedah Umum

8) Klinik Spesialis Urologi 9) Klinik Spesialis Bedah Saraf 10) Klinik Spesialis Bedah Plastik 11) Klinik Spesialis Bedah Anak

(13)

12) Klinik Spesialis Bedah Thorax Kardio Vaskular 13) Klinik Spesialis THT

14) Klinik Spesialis Gigi dan Mulut 15) Klinik Spesialis Anak

16) Klinik Spesialis Mata

17) Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin 18) Klinik Spesialis Psikiatri

19) Klinik Spesialis Anastesi dan Reanimasi 20) Klinik Eksekutif

21) Klinik VCT

22) Klinik Kemoterapi 23) Soeskin

24) Rehabilitasi Medik

R E V I E W M A S T E R P L A N R U M A H S A K I T R S D d r . S O E B A N D IGambar 3 Klinik Spesialis Kemoterapi III- 13

Rawat Jalan Gambar 4 Gedung Instalasi Rawat Jalan

Gambar 2 Gedung SoeSkin

(14)

B. Instalasi Rawat Inap

Berdasarkan Keputusan Direktur RSD dr. Soebandi nomor 445/474.SK/610/2022 tanggal 12 Desember 2021 tentang kapasitas tempat tidur di Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Kabupaten Jember selama pandemi Covid-19, kapasitas tempat tidur di RSD dr. Soebandi dapat digambarkan sebagai berikut:

Tempat tidur pasien Non Covid-19,ruang rawat inap memiliki fasilitas yang terdiri dari :

Kelas I

1.Bed Fungsional 2 krank 2.1 kamar 2 TT

3.AC ruangan 4.Exhauser fan

NO KATEGORI TT JUMLAH TT PROSENTASE

(%) 1

2

Isolasi Covid-19 Non Isolasi Covid-19

52 328

13,68 86,32

TOTAL 380 100,00

Tabel 3.4 Kapasitas Tempat Tidur Rawat Inap Berdasarkan Kelas Tahun 2022 Tabel 3.3 Kapasitas Tempat Tidur Rawat Inap Berdasarkan Kelas Tahun 2022

NO KELAS RUANG JUMLAH TT

1 RUANG RAWAT VIP 2

2 RUANG RAWAT INAP

KELAS I 85

KELAS II 82

KELAS III 211

3 ISOLASI NON –INTENSIV COVID-19 52

ISOLASI INTENSIV –COVID-19 (RICU-

ED) 6

4 RUANG INTENSIV

ICU 14

ICCU 5

NICU PICU 3

TOTAL 380

(15)

6.Kamar mandi dalam 7.1 TV tiap kamar

8.1 kursi tunggu pasien tiap kamar 9.Gorden Pemisah

Kelas II

1. Bed fungsional 2 krank

2. Ruangan bentuk sal (maks. 6 TT) 3. AC ruangan

4. Exhauser fan

5. Lemari fungsional pasien per TT 6. Kamar Mandi Dalam

7. 1 TV

8. 1 kursi tunggu pasien per TT 9. Gorden Pemisah

Kelas III

1.Bed fungsional 2 krank

2.Ruangan bentuk sal (maks. 20 TT) 3.AC ruangan

4.Exhauser fan

5.Lemari fungsional pasien per TT 6.Kamar Mandi Luar (1 untuk 10 TT) 7.2 TV

8.1 kursi tunggu pasien per TT 9.Gorden Pemisah

Kelas III STANDAR JKN

1. Bed fungsional 2 krank

2. Ruangan bentuk sal (maks.6 TT ) 3. AC ruangan

4. Exhauser fan

5. Lemari fungsional pasien per TT 6. Kamar Mandi Luar (1 untuk 10 TT) 7. TV

8. kursi tunggu pasien per TT 9. Gorden Pemisah

R E V I E W M A S T E R P L A N R U M A H S A K I T R S D d r . S O E B A N D I III- 15

Gambar

Gambar 5 Ruang Perawatan Kelas III

(16)

Gambar 5.6 Ruang Perawatan Kelas I

Gambar 8 Ruang Rawat Inap Isolasi Intensif Covid-19

Ruang rawat inap isolasi intensif menangani pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan secara terus menerus, pemantauan langsung dengan alat- alat canggih dan obat-obatan yang memerlukan observasi secara khusus dalam pemberiannya.

C. Instalasi Gawat Darurat

Instalasi Gawat Darurat adalah salah satu bagian di dalam sebuah rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Instalasi Gawat Darurat juga menyediakan pelayanan penunjang medis seperti radiologi, farmasi, dan laboratorium. Juga terdapat Pojok PONEK 24 jam pelayanan.

D. Instalasi Rawat Intensif

Gambar 7 Ruang Perawatan Kelas II

(17)

yang melakukan pelayanan rawat intensif. Instalasi ini menangani pasien dengan penyakit atau cedera yang parah atau membahayakan nyawa, dengan kebutuhan perawatan terus menerus, pemantauan langsung dengan alat- alat, atau obat-obatan untuk menjaga fungsi tubuh normal.

Instalasi ini ditempati oleh dokter, perawat, dan terapis yang terlatih dan berspesialisasi merawat pasien dalam kondisi kritis. Instalasi Rawat Intensif terdiri dari :

1. ICCU

• Tersedia tempat tidur khusus yang dilengkapi dengan patient monitor, oksigen sentral, serta alat-alat canggih lainnya.

• Perawat bertugas penuh 24 jam, dengan dokter spesialis yang siap melayani sewaktu- waktu.

2. ICU

• Tersedia tempat tidur khusus yang dilengkapi dengan patient monitor, oksigen sentral, ventilator serta alat-alat canggih lainnya.

• Perawat bertugas penuh 24 jam, dengan dokter spesialis yang siap melayani sewaktu- waktu.

3. PICU/NICU

• Digunakan untuk perawatan intensif bagi bayi baru lahir sampai anak balita.

• Tersedia tempat tidur khusus, yang dilengkapi dengan mesin ventilator, patient monitor dan oksigen sentral.

• Perawat bertugas penuh 24 jam, dengan dokter spesialis anak yang siap melayani sewaktu-waktu.

4. ICU Covid-19

• Tersedia tempat tidur khusus Pasien Covid-10 yang dilengkapi dengan patient monitor, oksigen sentral, ventilator serta alat-alat canggih lainnya.

E. Instalasi Bedah Sentral

Instalasi Bedah Sentral merupakan salah satu instalasi penunjang medis yang memberikan pelayanan pembedahan baik yang terencana (elektif) maupun yang darurat (cito). Didukung tenaga yang kompeten, bersertifikasi, dan handal di bidang pembedahan, serta fasilitas alat pembedahan yang canggih dan modern. Fasilitas Instalasi Bedah Sentral meliputi : Ruang Pre Operasi, 8 ruang operasi elektif, 1 ruang operasi COVID-19 dan 3 ruang operasi emergency, Ruang Recovery Room

F. Instalasi Rehabilitasi Medis

Pelayanan Rehabilitasi medik adalah pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi

R E V I E W M A S T E R P L A N R U M A H S A K I T R S D d r . S O E B A N D I III- 17

(18)

yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui paduan intervensi medik,keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal.

Pelayanan rehabilitasi medik dilakukan di Instalasi Rehabilitasi medik sebagai sarana memberikan pelayanan dari berbagai disiplin ilmu yang terkait:

a. Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik atau dokter umum yang terlatih.

b. Fisioterapis c. Terapis okupasi d. Terapi wicara e. Ortostik-protestik

G. Instalasi Radiologi

Instalasi Radiologi adalah salah satu instalasi penunjang medis yang memberikan layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan berupa foto/ gambar untuk membantu dokter yang merawat pasien dalam penegakan diagnosis. Instalasi Radiologi menyediakan layanan :

1) Pesawat X-Ray

2) Mobile X-RayUSG 4 Dimensi 3) CT Scan 128 slices

4) MRI 5) Mamografi 6) USG 4D/3D

H. Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi

Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi adalah pelayanan diagnostik dan laboratorium terhadap jaringan dan/atau cairan tubuh. Pelayanan ini berperan sebagai baku emas dalam penegakkan diagnosis yang berbasis perubahan morfologi sel dan jaringan sampai pemeriksaan imunologik dan molekuler.

I. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik

Instalasi Laboratorium Patologi Klinik adalah bagian dari ilmu kedokteran klinik yang ikut mempelajari masalah diagnostik dan terapi serta ikut meneliti wujud dan jalan penyakit dengan menggunakan pemeriksaan morfologi, mikroskopik, kimiawi, mikrobiologi, serologi, dan pemeriksaan lainnya.Laboratorium Patologi Klinik memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik bagi pasien, seperti pemeriksaan darah, urine, faeses, dan cairan tubuh serta pengelolaan Bank Darah Rumah Sakit dan sudah bisa mengeluarkan hasil final Test Covid-19 karena telah ditunjuk sebagai Laboratorium Rujukan Spesimen Covid-19 zonasi Jawa Timur Bagian Timur.Instalasi Forensik dan Perawatan Jenazah.Instalasi Forensik dan Perawatan Jenazah adalah instalasi yang menyelenggarakan kegiatan forensik yang meliputi pemeriksaan jenazah, perawatan jenazah, penggalian jenazah, membuat visum et repertum

(19)

atau otopsi.

J. Instalasi Sterilisasi Sentral dan Laundry

Instalasi Sterilisasi Sentral dan Laundry adalah suatu instalasi yang berfungsi memberikan pelayanan sterilisasi, membantu semua unit di rumah sakit yang membutuhkan barang dan alat medik dalam kondisi streril. CSSD (Central Sterile Supply Departement) memiliki peran yang esensial dalam mendukung keselamatan pasien

K. Instalasi Farmasi

Instalasi Farmasi adalah unit pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.Kegiatan farmasi meliputi pelayanan obat, perbekalan farmasi, alat kesehatan dan gas medis. Untuk pelayanan rawat inap, layanan kefarmasian menggunakan Sistem Unit Dose Dispensing (UDD), yaitu suatu sistem distribusi obat kepada pasien rawat inap yang disiapkan dalam bentuk dosis terbagi siap pakai untuk pemakaian selama 24 jam. Sistem ini merupakan sistem yang berorientasi pada pasien sehingga dapat meningkatkan kualitas terapi dan dapat mencegah terjadinya Drug Related Problems(DRPs).

L. Instalasi Gizi

Instalasi Gizi adalah unit yang mengelola kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit sebagai wadah untuk melakukan pelayanan makanan, pelayanan terapi diet dan penyuluhan/konsultasi gizi

M. Instalasi Hemodialisa

Instalasi Hemodialisa merupakan unit yang melakukan pelayanan cuci darah bagi pasien penderita gagal ginjal.

N. Instalasi Perinatal dan Maternal Risiko Tinggi (Peristi)

Instalasi Perinatal dan Maternal Risiko Tinggi (Peristi) adalah unit rawat inap khusus disediakan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi semua bayi baru lahir (usia 9-28 hari) dengan resiko tinggi. Instalasi Peristi terdiri dari :

a. VK Bersalin

Memberikan pelayanan persalinan bagi ibu hamil dengan peralatan dan prosedur sesuai dan Aman.

b. Perinatologi

Memberikan pelayanan dan perawatan bagi bayi baru lahir baik dalam kondisi sehat maupun sakit. Perawatan dilakukan selama 24 jam yang dilakukan oleh tenaga perawat, bidan dan dokter spesialis anak.

c. Ruang Dahlia

R E V I E W M A S T E R P L A N R U M A H S A K I T R S D d r . S O E B A N D I III- 19

(20)

Setelah menjalani proses persalinan yang menguras tenaga, kondisi ibu yang lemah membutuhkan asuhan perawatan untuk membantu ibu dan bayi melewati masa kritis.

O. Instalasi Pemeliharaan Sarana Medis Rumah Sakit

Instalasi Pemeliharaan Sarana adalah Rumah Sakit merupakan suatu unit fungsional yang bertugas melaksanakan program kegiatan pemeliharaan dalam rangka menjamin prasarana fasilitas penunjang Rumah Sakit selalu dalam keadaan siap pakai, aman dan efisien. Instalasu Pemeliharaan Sarana Medis meliputi :

1) Instalasi Pemeliharaan Sarana Medis 2) Instalasi Pemeliharaan Sarana Non Medis P. Instalasi Penyehatan Lingkungan

Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan limbah, taman, pagar, sanitasi, sterilisasi/desinfeksi, binatang pengganggu, penyehatan bangunan, makanan, minuman, air dan penyuluhan kesehatan lingkungan, kebersihan pertamanan dan menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan penyehatan lingkungan.

Q. Instalasi Admisi dan Rekam Medis

Menyelenggarakan kegiatan penerimaan pasien dan pengelolaan rekam medis, pelayanan administrasi visum et repertum, mendokumentasikan dokumen rekam medis dan menjaga kerahasiaannya, melakukan pendataan tentang jumlah pasien dan mengolah data untuk kepentingan rumah sakit.Dalam hal ini pasien yang berkunjung ke RSD dr. Soebandi Jember diklasifikasikan menjadi dua kategori. Yakni, pasien BPJS dan pasien umum. Pendaftaran pasien BPJS dan pasien umum dibedakan sehingga pasien dapat dilayani dengan tertib dan cepat.

R. Instalasi Pusat Data Elektronik (PDE)/Teknologi Informasi

Menyelenggarakan kegiatan pengumpulan data mengolah dan menyajikan data secara elektronik serta memelihara jaringan sistem informasi untuk kebutuhan rumah sakit.

S. Instalasi Bina Rohani

Menyelenggarakan kegiatan dalam memberikan bimbingan dan pendampingan bagi pasien ataupun keluarganya dari segi rohani menurut agama dan kepercayaan masing-masing pasien dan menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan bina rohani.

T. Instalasi PKRS dan Humas

(21)

kesehatan, dokumentasi serta sebagai pemberi informasi tentang rumah sakit pada masyarakat.

U. Instalasi Pengelola Klaim Biaya Pelayanan Kesehatan (IPKP) Mempunyai tugas pokok :

1)Meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan 2)Mencapai percepatan dan simplifikasi proses pengajuan berkas klaim dan verifikasi 3)Membangun hubungan profesional berdasarkan trust and fairness terhadap fasilitas

kesehatan

4)Mencapai otomasi bisnis proses verifikasi klaim dalam proses mobilisasi dana yang diperoleh dari pelayanan dan jasa rumah sakit.

Selain itu, unit-unit pelayanan di Rumah Sakit Daerah dr Soebandi sebagai berikut:

a. Unit Pemeliharaan Fisik danBangunan b. Unit Pengamanan/Security

c. Unit Kebersihan & keindahan/CleaningService d. Unit Barang-Barang Non Medis

e. Unit Mobilisasi Pasien dan Sarana

R E V I E W M A S T E R P L A N R U M A H S A K I T R S D d r . S O E B A N D I III- 21

(22)

3.1.7 Data Kesehatan A. Pelayanan Umum

Pada tahun 2022 jumlah pasien untuk semua indikator pelayanan mengalami peningkatan dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Kecuali untuk jumlah tindakan hemodialisis, LOS, TOI, NDR, dan GDR. Rincian capaian indikator kinerja pelayanan di RSD dr. Soebandi sebagai berikut :

Tabel 3 5 Indikator Pelayanan RSD dr. Soebandi Jember

No. Indikator Pelayanan 2020 2021 2022

1. Jumlah pasien rawat inap 17.457 10.642 18.018

2. Jumlah hari perawatan 74.822 44.205 62.210

3. Jumlah pasien rawat jalan 85.529 58.620 91.049

4. Jumlah pasien IGD 13.738 9.929 16.411

5. Jumlah persalinan 2.021 1.161 1.671

6. Jumlah tindakan operasi

a. Khusus 2.411 2.293 3.460

b. Besar 1.380 1.162 2.157

c. Sedang 764 638 1.470

d. Kecil 95 23 191

7. Jumlah tindakan hemodialisis 14.695 11.821 10.186 8. Jumlah pemeriksaan

radiodiagnostik 25.636 20.838 31.479

9. Jumlah tindakan rehabilitasi medic 14.421 9.836 19.732 10. Jumlah pemeriksaan Laboratorium

Patologi Klinik 486.033 372.354 609.717

11. Jumlah pemeriksaan Laboratorium

Patologi Anatomi 3.514 1.763 3.158

12. Jumlah Pasien Farmasi (resep) 173.943 145.820 226.684

13. Jumlah pasien kemoterapi 219 194 1.128

14. Jumlah pasien anastesi 2.132 3.235 5.485

15. Jumlah kunjungan gangguan jiwa 2.822 5.336 7.119

16. Jumlah Tempat Tidur 403 252 297

17. BOR (%) 50,36 48,06 57,39

18. LOS (hari) 4,31 4,15 3,32

19. TOI (hari) 4,25 4,49 2,58

20. BTO (kali) 42,55 42,23 60,67

21. NDR (per mil) 41,27 54,19 41,07

22. GDR (per mil) 103,61 121,04 95,16

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022 B. Pelayanan Rawat Jalan

Jumlah kunjungan Rawat Jalan tahun 2022 sebesar 91.049 pasien dengan rerata 249 pasien/hari atau naik 84 pasien dibandingkan rerata pada tahun 2021 dengan rerata 160 pasien/per hari. Hal ini disebabkan oleh kebijakan zonasi oleh BPJS

(23)

2020. Rincian realisasi kunjungan pasien Rawat Jalan masing-masing poliklinik sebagai berikut :

Tabel 3.6 Kunjungan Pasien Instalasi Rawat Jalan Berdasarkan Spesialisasi

Poliklinik 2020 2021 2022

a. Kulit Kelamin 2.442 1.984 2.779

b. Syaraf 3.680 2.414 4.008

c. Gilut 3.499 2.217 3.177

d. Jiwa 6.240 5.336 7.119

e. Mata 6.362 3.331 5.415

f. Paru 8.084 5.616 5.352

g. Interna 7.120 3.960 6.122

h. Jantung 10.570 6.416 12.059

i. Anak 2.775 2.289 4.608

j. Gizi 168 142 394

k. Kandungan 1.298 1.090 1.636

l. Hamil dan Laktasi 1.844 1.135 1.698

m. THT 3.455 2.036 2.872

n. Bedah Umum 4.152 3.378 5.781

o. Bedah Urologi 2.225 1.521 2.906

p. Bedah Syaraf 1.452 1.303 2.189

q. Bedah anak 732 757 1.140

r. bedah vaskuler 405 558 1.693

s. Bedah Plastik 404 205 370

t. Bedah ortho 3.730 3.226 5.815

u. VCT 7.990 6.689 7.483

v. Eksekutif 6.904 2.880 3.637

w.Soeskin - 137 415

x. Bedah Onkologi - - 2.381

JUMLAH 85.529 58.620 91.049

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022 Jumlah pasien rawat jalan berdasarkan status jaminan kesehatan yang diikuti selama tahun 2022 menunjukkan bahwa pasien pengguna Jaminan Kesehatan Nasional BPJS merupakan pasien terbanyak di RSD dr. Soebandi yaitu sebanyak 48.384 pasien. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan tahun 2021 yakni 29.583 atau naik sebanyak 18.801 pasien. Peningkatan juga terjadi pada pasien SPM sebanyak 16.102 pasien dan lain-lain sebanyak 1.141 pasien. Sedangkan untuk pasien umum menurun sebanyak 25.422 pasien.

Rincian Jumlah Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Status Jaminan Kesehatan Yang Diikuti sebagai berikut :

III- 23

(24)

Tabel 3.7 Pasien Instalasi Rawat Jalan Berdasarkan Jaminan Sosial yang Diikuti

Status Jaminan

Kesehatan Yang Diikuti 2020 2021 2022

BPJS 40.188 29.583 48.384

SPM 7.403 1.878 16.102

Umum/tanpa jaminan 37.731 26.896 25.422

Lain-lain 207 263 1.141

JUMLAH 85.529 58.620 91.049

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022 Pada tahun 2022, dari sepuluh besar penyakit terbanyak yang ditangani di Instalasi Rawat Jalan, Atherosclerosis heart menduduki peringkat tertinggi dengan jumlah mencapai 2.568 kasus. Di tempat kedua adalah hipertensi dengan jumlah 2.567 kasus. Tempat ketiga adalah Schizophrenia dengan jumlah mencapai 2.066 kasus. Rincian Sepuluh Besar Penyakit di Instalasi Rawat Jalan sebagai berikut :

Tabel 3.8 Sepuluh Besar Penyakit di Instalasi Rawat Jalan No Kode ICD

10 10 Besar Penyakit Jumlah

Penyakit (%) 1 I25.1 Atherosclerotic heart disease 2.568 2.93 % 2 I11.9 Hypertensive heart disease

without (congestive) heart failure 2.567 2.90 %

3 F20 Schizophrenia 2.066 2.36 %

4 C50.9 Malignant neoplasm of breast,unspecified 1.914 2.18 %

5 G40.9 Epilepsy, unspecified 1.798 2.05 %

6 E11.9 Non-insulin-dependent diabetes

mellitus without complication 1.671 1.91 % 7 U88 Agent resistant to multiple antibiotics 1.222 1.39 % 8 I11.0 Hypertensive heart disease with

(congestive) heart failure 1.108 1.26 %

9 H25.9 Senile cataract,unspecified 969 1.11 %

10 I63.9 Cerebral infarction, unspecified 864 0.99 % Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022 Dari sepuluh besar penyakit yang ditangani di Instalasi Rawat Jalan ini dapat diketahui bahwa penyakit terbanyak yang dikeluhkan atau diderita masyarakat adalah penyakit degeneratif atau penyakit karena gaya hidup. Sehingga diperlukan promosi kesehatan terus-menerus dan berkesinambungan untuk menekan tingginya kasus khususnya hipertensi atau darah tinggi yang

(25)

produktivitas penderita.

C. Pelayanan Rawat Inap

Penyakit yang paling banyak ditangani di ruang rawat inap adalah other low birth weight. Sepuluh Besar Penyakit di Ruang Rawat Inap dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Sepuluh Besar Penyakit di Ruang Rawat Inap No Kode ICD 10

Penyakit 10 Besar Penyakit Jumlah

Kasus (%)

1 P07.1 Other low birth weight 537 2,58

2 A16.2

Tuberculosis of lung.without

mention of

bacteriological or histological confirmation

537 2,58

3 J18.9 Pneumonia,unspecified 490 24,28

4 I13.2 Hypertensive heart and renal

disease with both (congestive) heart 412 1,98 5 I63,9 Cerebral infarction,unspecified 389 1,87 6 I12.0 Hipertensive renal disease

with renal Failure 316 1,52

7 S06.2 Diffuse brain injury 302 1,45

8 O14.1 Severe pre-eclampsia 296 1,42

9 S06.0 Concussion 259 1,24

10 J12.8 Other Viral Pneumonia 245 1,18

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

Tiga terbanyak dari 10 besar penyebab kematian adalah tubercolosis, Intracerebral hemorrhage, dan pneumonia. Dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

III- 25

(26)

Tabel 3.2 Sepuluh Penyebab Kematian No

Kode ICD 10 Penyakit

Jenis Penyakit

Jumlah kasus

Jumlah

Kematian (%) 1 A16.2 Tuberculosis of lung, without

mention of bacteriological or histological confirmation

537 145 27,00

2 I61.9 Intracerebral haemorrhage, unspecified

217 92 42,40

3. J18.9 Pneumonia, unspecified 490 88 17,96

4. P95 Fetal death of

unspecified cause

85 85 100,00

5. I63.9 Cerebral infarction, unspecified 389 74 19,02

6. S06.2 Diffuse brain injury 302 65 21,52

7. P07.0 Extremely low birth weight 537 63 21,52

8. R57.2 Septic shock 88 50 56,82

9 I61.5 Intracerebral haemorrhage intraventricular

71 46 64,79

10 A41.9 Septicaemia,unspecified 116 44 37,93

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022 Pada tahun 2022 jika dihitung berdasarkan Jaminan Kesehatan Yang Diikuti maka jumlah pasien rawat inap paling banyak menggunakan BPJS, seperti dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.3 Pasien Rawat Inap Berdasarkan Jaminan Kesehatan Yang Diikuti Status Jaminan Kesehatan

Yang Diikuti 2020 2021 2022

BPJS 9.978 6.703 12.301

SPM 4.051 3.415 4.555

Umum/tanpa jaminan 1.675 796 951

Lain-lain 1.753 478 211

JUMLAH 17.457 10.642 18.018

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

D. Instalasi Gawat Darurat

Jumlah kunjungan di IGD pada tahun 2022 adalah 16.411 kunjungan. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dua tahun sebelumnya. Rincian pelayanan IGD sebagai berikut :

(27)

Tabel 3.4 Jumlah Pasien IGD Berdasarkan Status Jaminan Kesehatan Yang Diikuti Status Jaminan

Kesehatan Yang Diikuti 2020 2021 2022

BPJS 11.628 8.485 12.068

SPM 221 287 2.851

Umum/tanpa jaminan 1.865 1.141 1.483

Lain-lain 24 16 9

JUMLAH 13.738 9.929 16.411

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

Di IGD terdapat lima pelayanan utama yang terdiri dari Pelayanan bedah, non bedah, kebidanan, kejiwaan dan anak. Pada tahun 2022 jumlah pelayanan Non Bedah merupakan pelayanan yang paling banyak diberikan. Pelayanan non bedah ini salah satu contohnya adalah pelayanan gawat darurat terhadap pasien yang sesak napas, pasien stroke dan pasien gagal ginjal. Rincian jumlah kunjungan IGD berdasarkan lima jenis pelayanan utama seperti di bawah ini :

Tabel 3.5 Jumlah Kunjungan IGD Berdasarkan Lima Jenis Pelayanan Utama

Tindak Lanjut Pelayanan 2020 2021 2022

Bedah 2.951 2.117 3.677

Non Bedah 6.693 4.917 8.107

Kebidanan 2.735 1.664 2.588

Kejiwaan 99 92 131

Anak 1.260 1.109 1.972

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

Berdasarkan asal pasien yang datang ke IGD dapat dibedakan menjadi dua, yakni pasien rujukan dan non rujukan (datang sendiri). Berbeda dari dua tahun sebelumnya, di tahun 2022 pasien rujukan dan non rujukan jumlahnya lebih meningkat. Hal ini dikarenakan masyarakat lebih paham jika rumah sakit dr.

Soebandi adalah RS tipe B pendidikan dimana alat dan fasilitas yang dimiliki lebih lengkap, seperti yang ditunjukkan tabel berikut ini :

Tabel 3.6 Asal Pasien IGD

Total Pasien 2020 2021 2022

Rujukan 7.468 6.199 8.163

Non Rujukan 6.270 3.730 8.313

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

Pasien yang telah datang ke IGD tersebut, selanjutnya mendapat berbagai III- 27

(28)

tindak lanjut pelayanan, yang terdiri dari dirawat, dirujuk ke rumah sakit yang lebih tinggi kelasnya, dinyatakan pulang, ada juga pasien yang meninggal sebelum dirawat, dan meninggal dalam perjalanan. Rinciannya dapat dilihat dalam table di bawah ini :

Tabel 7 Tindak Lanjut Pelayanan Pada Pasien Di IGD

Tindak Lanjut Pelayanan 2020 2021 2022

Dirawat 11.509 8.226 12.870

Dirujuk 0 2 0

Pulang 1.953 1.440 2317

Kematian di IGD setelah ditangani 207 196 223

Kematian di IGD Sebelum ditangani/

datang sudah meninggal 69 58 65

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

Dari sepuluh penyakit terbanyak di IGD, tiga penyakit atau kasus yang paling banyak ditangani adalah dyspnea atau sesak napas, other and unspecified abdominal pain, dan concussion, seperti yang ditunjukkan tabel berikut ini :

Tabel 3.8 Sepuluh Besar Penyakit Terbanyak Di IGD

No

Kode ICD 10

Penyakit Kasus/ Penyakit

Jumlah Kasus/

Penyakit (%)

1 R06.0 Dyspnoea 1679 10.61 %

2 R10.4 Other and unspecified abdominal pain 928 5.75 %

3. S06.0 Concussion 672 4.17 %

4. O63.0 Prolonged first stage (of labour) 652 4.04 %

5. D64.9 Anaemia, unspecified 491 3.04 %

6. R50.9 Fever, unspecified 471 2.92 %

7. R40.1 Stupor 461 2.86 %

8. Z34.9

Supervision of normal pregnancy, unspecified

418 2.59 %

9. R11 Nausea and vomiting 385 2.39 %

10 I64

Stroke, not specified as haemorrhage or

infarction

364 2.26 %

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2021

(29)

E. Instalasi Radiologi

Jumlah pemeriksaan di Instalasi Radiologi pada tahun 2022 adalah 31.479 pemeriksaan. Rincian target dan realisasi jumlah pemeriksaan di Instalasi Radiologi sebagai berikut :

Tabel 9 Jumlah Pemeriksaan di Instalasi Radiologi

No. Pemeriksaan 2020 2021 2022

1 Foto Tanpa Kontras 19.075 16.083 23.004

2 Foto dengan Kontras 360 34 412

3 Panoramik 464 383 506

4 Mammografi 11 4 26

5 MRI 227 367 636

6 Cathlab 42 1 23

7 USG 2.029 1703 3.263

8 CT Scan 3.428 2.263 3.609

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

F. Instalasi Farmasi

Pelayanan di rumah sakit tidak terlepas dari pelayanan obat, dan pelayanan obat bagi pasien di rumah sakit dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi. Sistem floorstok diterapkan dengan harapan bahwa penggunaan obat untuk pasien rawat inap dapat terkendali, sehingga tujuan penyelenggaraan pelayanan pasien yang mengacu pada prinsip menyeluruhsesuai dengan standar pelayanan medic yang cost effective dan rasional bisa tercapai. Tahun 2021 adanya pandemi covid-19 yang mengakibatkan floorstok lebih banyak karena persediaan APD (Alat Pelindung Diri). Sementara untuk tahun 2022 mulai menurun karena memasuki masa endemi.

Floorstock perbekalan farmasi di RSD dr. Soebandi sebagaimana dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.10 Floorstok

Uraian 2020 2021 2022

Floorstok 13.378.406.697,82 17.318.627.869,20 16.219.966.007,57 Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

G. Instalasi Bedah Sentral

Jumlah tindakan operasi di IBS tahun 2021 adalah 7.379 tindakan berdasarkan spesialisasinya, yang tampak dalam tabel berikut ini :

III- 29

(30)

Tabel 3.11 Jumlah Tindakan Operasi Berdasarkan Spesialisasi

No. Spesialiasi 2020 2021 2022

1 Bedah 805 773 1525

2 Bedah saraf 644 514 662

3 Bedah orthopedic 860 782 1270

4 Bedah plastik 105 99 98

5 Bedah Urologi 378 366 652

6 Bedah Anak 182 186 295

7 Kardiovaskuler 0 0 0

8 Bedah BTKV 157 277 713

9 Digestive 0 0 0

10 Obstetrik dan Ginekologi 1.109 822 1449

11 THT 60 60 136

12 Mata 198 152 316

13 Kulit dan Kelamin 0 0 0

14 Gigi dan Mulut 144 85 203

15 Paru-paru 1 2 3

16 Lain-lain 7 26 57

JUMLAH 4.650 4.144 7.379

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

H. Instalasi Gizi

Sebagai upaya peningkatan mutu dalam pelayanan gizi, maka salah satu indikator kinerja yang harus dipenuhi adalah asuhan gizi yang tercatat dalam lembar Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT). Hal ini dapat digunakan sebagai tolok ukur bahwa nutrisionist telah memberikan assesmen gizi tepat waktu maksimal 2 x 24 jam dan sudah tercatat dalam CPPT.

Tabel 3.12 Cakupan Asuhan Gizi Yang Tercatat dalam Lembar CPPT

No. Uraian 2020 2021 2022

1 Jumlah Pasien Rawat Inap 17.457 12.492 20.794 2 Cakupan Asuhan Gizi Yang Tercatat

di CPPT 13.766 10.576 17.685

3 Prosentase 78,86% 85,88% 85%

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

Berdasarkan tabel di atas, cakupan konkrit pelayanan gizi yang tercatat dalam lembar CPPT, selama tiga tahun menggambarkan adanya upaya perbaikan dari Instalasi Gizi untuk terus memberikan asuhan gizi yang tidak hanya tepat waktu namun tercatat sehingga dapat memberikan gambaran secara utuh tentang riwayat pemberian asuhan gizi pasien mulai dari pasien masuk ke rumah sakit

(31)

I. Instalasi Rehabilitasi Medik

Instalasi Rehabilitasi Medis menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan pemulihan kesehatan yang meliputi fisioterapi, terapi wicara, terapi okupasi, dan ortesa protesa. Jumlah kunjungan di Instalasi Rehabilitasi Medik tahun 2022 sebanyak 19.732 kunjungan. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan dua tahun sebelumnya. Hal ini terjadi selain karena telah status pandemi covid-19 menjadi endemi sehingga pengunjung sudah berani melakukan kunjungan ke rumah sakit selain itu adanya fasilitas rehab medis yang lengkap di RS dr. Soebandi sebagai RS rujukan wilayah timur. Hal inilah yang mengakibatkan peningkatan jumlah kunjungan Instalasi Rehabilitasi Medis di RSD dr. Soebandi, sebagaimana tabel berikut :

Tabel 13 Jumlah Kunjungan Instalasi Rehabilitasi Medis Berdasarkan Tindakan Yang Dilakukan

Tindakan 2020 2021 2022

Fisioterapi 10.631 6.929 9.882

Terapi Wicara 1.895 1.595 4.785

Terapi Okupasi 1.797 1.210 4.916

Ortesa protesa 98 102 149

JUMLAH 14.421 9.836 19.732

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

J. Instalasi Patologi Klinik

Pemeriksaan yang paling sering dilakukan di Instalasi patologi klinik selama tiga tahun terakhir adalah pemeriksaan darah atau hematologi, dan pemeriksaan kimia klinik, seperti pemeriksaan faal hati, otot jantung, ginjal, gula darah dan lain- lain. Untuk lebih terinci dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.14 Jumlah Kunjungan Pasien di Instalasi Patologi Klinik Berdasarkan Pemeriksaan

No. Pemeriksaan 2020 2021 2022

1. Hematologi 290.734 216.113 347.884

2. Kimia klinik 108.645 80.415 134.819

3. Serologi-Imunologi 4.752 15.900 24.470

4. Direk preparat 167 171 219

6. Urine 24.725 15.588 27.216

7. Elektrolit 46.182 34.852 69.354

8. Feces 0 135 339

9. Cairan LCS 66 154 302

10.. Kultur 0 134 510

11. Biomolekuler/TCM &

PCR 10.762 8.892 4.607

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022 III- 31

(32)

K. Instalasi Patologi Anatomi

Instalasi Patologi Anatomi menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan dibidang patologi anatomi untuk keperluan diagnosa. Pelayanan di Instalasi Patologi Anatomi meliputi FNA, PAP, Sitologi, Histopatologi dan Potong Beku. Pada tahun 2022 terdapat pelayanan pemeriksaan baru yaitu IHC ,jumlah pemeriksaan yang dilakukan seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 3.15 Jumlah Kunjungan Pasien Instalasi Patologi Anatomi Berdasarkan Jenis Pemeriksaan Yang Dilakukan

Pemeriksaan 2020 2021 2022

1. FNA 1.706 817 1.251

2. PAP 66 41 34

3. Sitologi 100 56 132

4. Histopatologi 1.522 795 1.533

5. Potong Beku 34 12 56

6.IHC 86 42 152

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

L. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Para ibu yang baru bersalin perlu mendapat edukasi dan informasi cara merawat diri pasca bersalin, cara menyusui, cara mencegah terjadinya depresi atau baby blues syndrome, memeriksakan tekanan darah, waspada apabila terjadi bengkak pada kaki, perdarahan, sakit kepala, dan muntah- muntah. Rincian jumlah kematian berdasarkan waktu kematian ibu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.16 Jumlah Kematian Ibu Berdasarkan Waktu Kematian

Waktu Kematian Ibu 2020 2021 2022

Meninggal saat hamil 16 24 9

Meninggal saat bersalin 5 2 1

Meninggal saat nifas 12 24 13

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022 Sedangkan untuk penyebab kematian bayi, jumlah terbanyak tahun 2022 adalah bayi meninggal karena berat badan lahir rendah atau di bawah 2.500 gram sampai 1.500 gram. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak ibu hamil yang melahirkan bayi dengan berat rendah, bahkan sangat rendah dan amat sangat rendah. Rincian jumlah kematian bayi berdasarkan berat badan saat lahir dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.17 Jumlah Kematian Bayi Berdasarkan Berat Badan Saat Lahir

Penyebab Kematian Bayi 2020 2021 2022

BBLC 32 32 18

(33)

Sehingga pemeriksaan secara rutin selama kehamilan sangat diperlukan.

Para petugas di poli kehamilan dan laktasi perlu melakukan pemberian edukasi dan informasi tidak hanya kepada pasien dan keluarga pasien namun juga kepada petugas perujuk dari fasilitas kesehatan pertama. Sehingga pelaksanaan antenatal care atau ANC dapat berjalan optimal dan dapat mencegah kelahiran bayi dengan berat rendah.

M. Kesehatan Jiwa

Pelayanan kesehatan jiwa di rumah sakit adalah pelayanan kasus gangguan jiwa yang memerlukan penanganan multidisplin dan spesialistik serta perawatan. Di RSD dr. Soebandi Jember pemeriksaan kesehatan jiwa terdiri dari psikotes, konsultasi, terapi medikamentosa dan psikoterapi. Untuk rincian kegiatan selama tahun 2022 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.18 Jumlah Kunjungan Pasien Kesehatan Jiwa Berdasarkan Pemeriksaan

Pemeriksaan 2020 2021 2022

Psikotes 1.206 686 875

Konsultasi 117 111 106

Terapi Medikamentosa 1.585 2.869 3.717

Psikoterapi 3.472 2.188 2.269

Sumber : Laporan Instalasi Admisi dan Rekam Medis Per 31 Desember 2022

3.1.8 Lokasi Rumah Sakit

RSD dr. Soebandi memiliki lahan seluas 42.068 m2 atau 4,207 Ha dan bangunan seluas 15.552,08 m2, yang dikelilingi oleh permukiman dan dibatasi oleh Jl. dr. Soebandi di sisi utara dan Jl. Jeruk di sisi timur. Di atas lahan tersebut pada saat ini (2023) telah berdiri bangunan-bangunan gedung yang terdiri dari:

(1) Gedung Rawat Jalan dan Administrasi Rumah Sakit yang terdiri dari 4 lantai, (2) Gedung Instalasi Bedah Sentral yang terdiri dari 4 lantai,

(3) Gedung Laboratorium dan Radiologi yang terdiri dari 2 lantai, (4) Gedung Poli Rawat Jalan yang sedang dibangun 5 lantai, (5) Gedung IGD dan ICU yang terdiri dari 2 lantai,

(6) Gedung Rehab Medik,

(7) Gedung Instalasi dan Depo Farmasi, (8) Gedung Rawat Inap terdiri dari 2 lantai, (9) Gedung Keperawatan,

(10) Gedung Cafetaria, (11) Gedung IPS,

(12) Gedung Instalasi Gizi, (13) Gedung Laundry,

(14) Gedung Instalasi Pemulasaraan Jenazah,

(34)

(15) Gedung Genset, (16) Gedung Masjid (17) IPAL

(18)Parkir kendaraan Hidrant

Gambar 3.9 Bangunan Gedung RSD dr. Soebandi

Ke semua fasilitas bangunan-bangunan gedung di atas dikelompokkan fungsinya berdasarkan fungsi zonanya yang terdiri dari zona rawat jalan, zona rawat darurat, zona penunjang medik, zona perawatan, IBS, dan VK, zona penunjang non medik/servis, dan zona manajemen. Berdasarkan sifat aktivitasnya juga dapat dikelompokkan ke dalam zona publik, zona semi publik, zona privat, zona servis dan zona manajemen.

Pengelompokan zona-zona tersebut dapat dilihat pada peta di bawah ini. Tata susunan pengelompokan berdasarkan zonanya telah diterapkan cukup baik sehingga kegiatan pelayanan dapat berjalan efektif.

Kondisi fisik bangunan-bangunan gedung untuk pelayanan yang bersifat semi privat dan privat menempati Gedung-gedung lama dengan ketinggian satu sampai dua lantai, mayoritas adalah Gedung Rawat Inap. Sedangkan untuk Gedung-gedung yang bersifat semi publik dan publik dibangun lebih terakhir, dan mendapatkan renovasi pada

8 19

18

18

17 16

15 14 13

12 11

10

9 8

8 8

8 8

8 8 8 7

6

5 4

3

2 1

(35)

Gambar 3.10 Siteplan Eksisting RSD dr. Soebandi

3.1.9 Kondisi Fisik Lingkungan

Kondisi fisik lingkungan Kabupaten Jember diantaranya 1. Iklim dan Curah Hujan

Iklim di wilayah Kabupaten Jember berdasarkan data cuaca dan curah hujan menunjukan pola musim penghujan dan musim kemarau tiap tahunnya. Musim kemarau terjadi di bulan Mei sampai dengan Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi di bulan November sampai dengan April.

Rata-rata curah hujan di Kabupaten Jember tercatat sebesar 5,11 mm/hari dengan rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 11,17 mm/hari.

Sedangkan rata-rata curah hujan terendah terjadi bulan Juli sebesar 0,53 mm/hari.

2. Topografi

Secara keseluruhan rata-rata ketinggian Kabupaten Jember pada 95-115 m di atas permukaan laut dengan rata-rata kelandaian 3.7%-4%. Pada lokasi RS dr.

Soebandi berada pada ketinggian 111 m dengan kelandaian 0.6%.

3. Aspek sanitasi dan air bersih a. Penyediaan air bersih

Sumber air bersih di RSD dr. Soebandi adalah dari sistem perpipaan PDAM Tirta Pandalungan dan sumur tanah dangkal.

b. Drainase

(36)

Sistem pelayanan drainase di lokasi perencanaan adalah sistem jaringan induk/primer, jaringan sekunder dan jaringan tersier. Tipe kontruksi dari jaringan drainase tersebut adalah saluran tertutup. Saluran kolektor merupakan saluran tersier yang terletak di sisi jalan lokal, kemudian dialirkan ke saluran sekunder dan saluran primer yang umumnya berada di kedua sisi jalan.

c. Persampahan

Sistem pembuangan sampah oleh pihak RSD dr. Soebandi adalah membuang dengan cara menimbun kemudian membuang pada tempah sampah yang telah disediakan di lokasi.

4. Utilitas a. Jalan

Struktur jaringan jalan terbentuk oleh jaringan jalan arteri sekunder, jalan kolektor primer, jalan kolektor sekunder, jalan local primer, dan jalan lokal sekunder.Jalan arteri primer merupakan penghubung antara Ibu Kota Kabupaten dan kecamatan. Jalan ini merupakan jalur utama di kawasan tersebut. Jalan kolektor primer merupakan penghubung utama antara Kota Kecamatan ke Permukiman. Jalan kolektor sekunder merupakan penghubung antara permukiman dengan permukiman lainnya. Kondisi jaringan jalan yang ada di Kab. Jember secara umum baik. Tetapi ada beberapa titik kemacatan khususnya di area RSD dr. Soebandi.

b. Telekomunikasi

Penggunaan telekomunikasi dan jasa pos telah berkembang dengan baik, sejalan dengan peningkatan sistem sarana dan prasarana di Kabupaten Jember.

c. Kelistrikan

Pelayanan kebutuhan energi listrik Kab. Jember fasilitasi oleh PLN.

Kebutuhan tenaga listrik didistribusi dari PLN yang melayani seluruh Kab.

Jember dengan dibantu dengan mesin Diesel milik RSD dr. Soebandi yang digunakan apabila listrik PLN sementara padam.

3.1.9 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) RSD dr. Soebandi adalah pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai BLUD non ASN. Keseluruhan jumlah kepegawaian RSD dr.

Soebandi adalah 1125 orang, terdiri dari 527 orang ASN, 552 orang BLUD non-PNS dan 16 orang PPPK. Jumlah dan jenis ketenagakerjaan pegawai RSD dr. Soebandi

(37)

Tabel 19 Jumlah dan Jenis Ketenagakerjaan Pegawai RSD dr. Soebandi

Sedangkan SDM RSD dr. Soebandi menurut status kepegawaiannya dan profesinya menurut data Rumah Sakit Tahun 2022 yaitu:

1) Dokter Umum 7 orang PNS dan 20 orang non-PNS

2) Dokter Spesialis 33 orang PNS, 21 orang non-PNS, 22 orang Bantuan UNEJ/RS Paru, dan 2 orang Paruh Waktu

3) Dokter Gigi 7 orang PNS dan 1 orang non-PNS

4) Dokter Gigi Spesialis 4 orang PNS dan 2 orang non-PNS 5) Tenaga Psikologi Klinis 1 orang PNS dan 1 orang non-PNS

6) Tenaga keperawatan 141 orang PNS, 15 orang PPPK, dan 280 orang non-PNS 7) Tenaga Kebidanan 30 orang PNS, 1 orang PPPK, dan 25 orang non-PNS

8) Tenaga Kefarmasian 26 orang PNS, 16 orang non-PNS, dan 1 orang Paruh Waktu.

9) Tenaga Kesehatan Masyarakat 1 orang PNS dan 10 orang non-PNS 10) Tenaga Kesehatan Lingkungan 2 orang PNS

11) Tenaga Gizi 11 orang PNS, 3 orang CPNS, dan 2 orang non-PNS 12) Tenaga Keterapian Fisik 12 orang PNS dan 1 orang non-PNS

13) Tenaga Keteknisian Medis 25 orang PNS, 8 orang CPNS, dan 9 orang non-PNS 14) Tenaga Struktural 24 orang PNS

15) Tenaga non-Kesehatan 176 orang PNS, 148 orang non-PNS dan 5 orang Bantuan UNEJ/RS Paru

3.1.10 Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh RSD dr. Soebandi adalah asset tetap yang diadministrasikan oleh Pengurus Barang RSD dr. Soebandi dengan data tercatat terakhir pada Tanggal 31 Desember 2020, adalah sebagai berikut di bawah ini.

(38)

Tabel 3.20 Jenis Jumlah dan Nilai Aset Tetap RSD dr. Soebandi

Gambar

Gambar 1 Wilayah Rujukan RSD Dr Soebandi
Tabel 3.1 Data Kepegawaian per 31 Desember 2022
Tabel 3.2  Data Dokter Spesialis Per 31 Desember 2022
Gambar 2 Gedung SoeSkin
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

” Hubungan Antara Kadar Glukosa Darah dengan Kadar Trigliserida pada Diabetes Mellitus tipe 2 di RSD dr.. Soebandi Jember ” adalah benar -benar hasil

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul: “ Hubungan Nilai Apgar Dengan Mortalitas Neonatus Di RSUD Dr Soebandi Jember Tahun

Soebandi Jember atas pasien sebagai peserta asuransi kesehatan BPJS dan asuransi kesehatan Non BPJS terlihat persentase atau proporsi persepsi pasien terhadap pelayanan

Soebandi Jember, hal ini ditunjukkan oleh koefisien jalur motivasi terhadap kinerja yang signifikan dan kuat, pengembangan karir berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap

4.3.3 Hubungan antara Jenis Rokok yang Dihisap dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-laki Usia 30-60 Tahun di Poli Jantung RSD dr. Soebandi

Soebandi Jember, hal ini ditunjukkan oleh koefisien jalur motivasi terhadap kinerja yang signifikan dan kuat, pengembangan karir berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara literasi kesehatan dengan pemantauan kadar glukosa darah mandiri pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSD dr. Soebandi

Laporan diseminasi akhir mahasiswa profesi ners yang membahas tentang manajemen keperawatan di ruang Gardena RSD dr. Soebandi