PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP
Konsep Pengembangan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatka n fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Menurut Seels & Richey (Alim Sumarno, 2012) pengembangan berarti proses menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur fisik. Sedangkan menurut Tessmer dan Richey (Alim Sumarno, 2012) pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisi kontekstual.
Pada hakikatnya pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri (Iskandar Wiryokusumo, 2011). Dari pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan mutu yang lebih baik.
Electronic Government
Dimana pada intinya E-Government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain (penduduk, pengusaha, maupun instansi lain). Dalam Jurnal Administrasi Negara (2006:18) mengatakan bahwa aplikasi teknologi E-Government adalah respon terhadap perubahan lingkungan strategik yang menuntut adanya perubahan administrasi publik yang lebih efisien, efektif, transparan, dan akuntabel. Budi Rianto dkk (2012:36) menyimpulkan bahwa E-Government merupakan bentuk aplikasi pelaksanaan tugas dan tata laksana pemerintahan menggunakan teknologi telematika atau teknologi informasi dan komunikasi.
Mekanisme hubungan itu melalui pemanfaatan teknologi informasi yang merupakan kolaborasi atau penggabungan antara komputer dan sistem jaringan komunikasi. Sedangkan menurut Tjahjanto dalam Salam manfaat terpenting dari implementasi e-Government adalah terwujudnya pemerintahan yang lebih bertanggung jawab (accountable) bagi warganya. Selain itu, akan lebih banyak masyarakat yang bisa mengakses informasi, pemerintahan juga lebih efisien dan efektif, serta akan tercipta layanan pemerintahan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Diharapkan dengan pemanfaatan yang lebih baik atas sumber daya, proses dan teknologi informasi bisa terjadi pula pemerintahan yang lebih baik. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan teknologi informasi secara cepat.
Konsep Pelayanan Publik
Dengan menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif bertujuan untuk menggali mengenai inovasi pelayanan publik pada Sekretariat Daerah Kabupaten Majene. Wawancara dilakukan secara mendalam untuk memperoleh data langsung berupa inovasi E-Government di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene melalui serangkaian tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait dengan inovasi pelayanan publik Sekretariat Daerah Kabupaten Majene. Dokumentasi sebagai sumber data lainnya yang bersifat melengkapi data utama yang relevan dengan masalah penelitian, antara lain meliputi: foto=foto kegiatan pelayanan yang diberikan oleh pegawai, kondisi fasilitas pelayanan dan hasil rapat yang berkaitan dengan Inovasi E-Government di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene.
Pada bagian ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan tentang penerapan E-Government di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene. -Government di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene merupakan suatu system aplikasi yang dapat digunakan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa E- Government yang ada di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene merupakan suatu wadah dimana pemerintah membangun dan menerapkan teknologi informasi dengan tujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat.
Kehadiran e-goverment akan memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk melakukan control utamanya terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh SKPD dan unit kerja pemrintah Kabupaten Majene. Hal tersebut diatas didukung oleh hasil pengamatan peneliti, yakni ada 4 perangkat Komputer yang disediakan, telepon/hp, serta wifi yang menjadi penunjang penerapan E-Government di bagian pemerintahan Kabupaten Majene. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa E- Government yang ada di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene merupakan suatu wadah dimana pemerintah membangun dan menerapkan teknologi informasi dengan tujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat.
Dari beberapa pembahasan dan serangkaian hasil analisis yang telah penulis lakukan di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Bahwa pengembangan E-Government di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene di ukur dengan aspek-aspek dalam mewujudkan E- Government dengan menggunakan indikator Yaitu: Hardware, Software, Data dan Informasi, Human Resources (SDM), Sikap Pelaksana, dan Komunikasi. Hal ini terbukti dengan terpenuhinya indikator tersebut di atas, saat ini pelayanan yang diberikan oleh aparat Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene sudah cukup baik dengan diterapkannya E- Government ini.
Penerapan E-Government di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene lebih mudah di akses oleh masyarakat sehingga menghemat waktu dan biaya jika dibandingkan dengan manual. Bahwa dalam mewujudkan pengembangan E-Government di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene terdapat beberapa faktor penghambat yaitu jaringan internet dan sosialisasi. Sehubungan dengan faktor yang menghambat pengembangan E- Government di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene yaitu faktor jaringan internet, maka perlu membangun kemitraan dengan provider.
Sarana pakah yang harus disediakan saat ini untuk menunjang pelaksanaan E-Government pada Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene. Apakah faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan E- Government pada Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene saat ini.
Konsep Kepuasan Masyarakat
Penelitian Terdahulu
Renda Aktiva Oktariyanda (2014) dengan judul “Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Dalam Mencapai Kualitas Pelayanan Publik Yang Optimal”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai pelaksanaan pelayanan IMB pada BPPT Kabupaten Sidorejo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPPT Kabupaten Sidorejo pada pelaksanaan pelayanan IMB dalam rangka mencapai kualitas pelayanan publik sudah berjalan dengan baik walaupun masih ada beberapa kendala yang dihadapi dalam upaya optimalisasi kualitas pelayanan publik, seperti SDM dan sarana prasarana.
Hal yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Aktiva (2014) terletak pada perbedaan objek lokasi yang diteliti dan juga terletak dari fokus penelitian, dimana Aktiva (2014) memfokuskan penelitian pada dimensi kualitas pelayanan publik, sedangkan penulis memfokuskan pada indikator pelayanan publik menurut Adrian Sutedi. Mohamad Adriani (2015) dengan judul Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Kebupaten Lombok Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelayanan pemberian IMB oleh KPPT Kabupaten Lombok Tengah, untuk menganalisis kendala yang dihadapi dalam pelayanan IMB oleh KPPT Kabupaten Lombok Tengah dan untuk menganalisis upaya yang dilakukan dalam pelayanan pemberian IMB di KPPT Kabupaten Lombok Tengah.
Hasil penelitian menunjukkan pelayanan IMB oleh KPPT Kabupaten Lombok Tengah mencakup 1) akuntabilitas pelayanan, memberi pertanggungjawaban pada publik, dengan lebih mengutamakan pelayanan prima untuk memuaskan masyarakat serta memberikan pelayanan cepat tepat, dan akuntabel. Hal yang membedakan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Adriani (2015) terletak pada perbedaan objek lokasi yang diteliti dan juga terletak dari fokus penelitian, dimana Adriani (2015) memfokuskan penelitian pada akuntabilitas, responsif, efisiensi dan fasilitas, sedangkan penulis pemfokuskan pada indikator pelayanan publik menurut Adrian Sutedi.
Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Jadwal Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Instrumen Penelitian
Sekarang sudah banyak komputer yang kecil, notebook yang dapat digunakan untuk membantu mencatat data hasil wawancara.
Informan Penelitian
Gambaran Umum Tentang Sekertariat Daerah Kabupaten Majene Secretariat Daerah Kabupaten Majene merupakan salah satu perangkat pemerintah yang memebantu bupati. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengembangan E- Government di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene dan faktor-faktor yang menghambat penerapan E-Government di Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene, maka peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap informan yang terpilih terkait pengembangan E-Government yaitu: kepala bagian pemerintahan, kepala bidang pemerintahan umum, kepala bidang bina wilayah, kepala bidang otonomi daerah, Operator SKPD terkait, Masyarakat. Aplikasi e-goverment adalah aplikasi berbasis web yang memberikan kemudahan dalam implementasi sistem Pemerintah Kabupaten Majene.
Aplikasi e-goverment berfungsi dalam pengelolaan informasi, pertanyaan, saran/usul dan pengaduan masyarakat Kabupaten Majene baik melalui saluran Telp, SMS, FAX, Email maupun melalui Website. Berikut ungkapkan oleh Kordinator operator e- goverment Kabupaten Majene:. untuk pelayanan e-goverment yang digunakan itu adalah aplikasi web, sms getaway, call center. Dalam mempermudah proses peninjauan penerapan E-Government Bagian Pemerintahan Kabupaten Majene peneliti mengklasifikasikan ulang aspek-aspek yang dikemukakan oleh Rianto dan Trio Lestari menjadi hanya tiga aspek, yakni: Hadware dan Sofware, Data dan Informasi, serta SDM dan Sikap Pelaksana.