PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Di mata banyak kelompok, terutama kaum Marxis, Tan Malaka adalah sebuah monumen perjuangan total, meski belum final. Tan Malaka adalah pemimpin Partai Komunis India (PKI) ketika india masih bernama Hindia Belanda.
Fokus Kajian
Terlebih lagi tentunya kita semua mengetahui bahwa gagasan komunisme di Indonesia masih tabu dan dianggap berbahaya – padahal Indonesia kini sudah memasuki era kebebasan berpikir – sehingga penyebaran dan penyebarluasan pemikiran intelektual dibatasi hanya sebatas itu saja. beberapa gerakan dan ke kiri.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Karya ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi dan kumpulan informasi intelektual bagi lembaga IAIN Jember.
Definisi Istilah
53 Salman al-Farisi, Pemikiran Politik-Ekonomi Tan Malaka (Studi Pustaka Gerilya Politik-Ekonomi Tan Malaka), (Skripsi, Universitas Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2012). 108Safrizal Rambe, Pemikiran Politik Tan Malaka: Investigasi Perjuangan Kaum Nasionalis Kiri, (Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa, 2003).
Metode Penulisan
Sistematika Pembahasan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Terdahulu`
Dalam penelitian ini peneliti secara langsung membahas tentang konsep pemikiran tokoh Tan Malaka, namun fokus kajiannya adalah pada kebijakan pendidikan yang berkarakter Indonesia. Peneliti juga menggali bagaimana perspektif pendidikan Islam dalam melihat konsep pemikiran Tan Malaka dalam kebijakan pendidikan berkarakter Indonesia? 52 Fajar rotin fitriah, Kajian konsep pemikiran Tan Malaka dalam politik pendidikan bercirikan keindonesiaan dalam perspektif pendidikan Islam, (skripsi, Universitas Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2016).
Kajian Teori
BIOGRAFI TAN MALAKA
Kelahiran dan Masa Kecil Tan Malaka
Redaksi 92KPG, Tan Malaka, Bapak Republik yang Terlupakan: Seri Buku Tempo - Bapak Bangsa, (Jakarta: Perpustakaan Populer Gramedia. Sakti agra dalam buku Tan Malaka Datang menyebutkan bahwa Rasad bekerja sebagai juru bicara suntikan atau vaksinator. Selain itu Pengetahuan agamanya, Tan Malaka kecil juga suka bermain sepak bola, musik dan layang-layang.
105Safrizal Rambe, Pemikiran Politik Tan Malaka: Kajian Perjuangan Kaum Nasionalis Kiri, (Yogyakarta: Študentska pustaka, 2003) 21. 107 Editorial KPG, Tan Malaka Bapak Republik yang Terlupakan: Buku Bapak Bangsa yang Tempo Seri 111-112 diadaptasi dari buku Tan Malaka, dari penjara ke penjara.
Pendidikan Tan Malaka
Maka pada bulan Juni 1916, Tan Malaka pindah ke Bussum, di mana dia tinggal di rumah keluarga Rietze Koopman. Tinggal di sana menyadarkan Tan Malaka bahwa hidup bukan sekedar dijajah dan diserbu. Inilah potret ironi praktik kapitalisme kolonial di Hindia Belanda yang dikisahkan Tan Malaka.
Di Semarang, sesuai janji Semaoen, Tan Malaka mengelola sekolah rakyat bernama Sekolah SI Semarang (Sekolah Islam Serekat Semarang). Pada pertemuan ini diputuskan untuk menerbitkan terbitan di bawah arahan editorial Tan Malaka dan Semaoen.
Karya-karya Tan Malaka
Karya ini ditulis di Semarang pada tahun 1921 dan berisi gambaran sistem pemerintahan pada masa itu. Tan Malaka dalam bukunya menjelaskan secara rinci sistem parlementer yang berkembang di Inggris mulai abad ke-12 dan seterusnya, juga di Perancis, Jerman dan lain-lain. Karya ini ditulis di Semarang pada tahun 1921 ketika Tan Malaka berusaha merumuskan tujuan pendidikan Sekolah Islam Serekat yang mulai ia bangun (disebut juga Sekolah Tan Malaka). Dalam karyanya tersebut, Tan Malaka membela diri bahwa tuduhan tersebut tidak benar, melainkan pemerintah kolonial berupaya mematikan aktivitas pergerakan nasional.
Karya ini diterbitkan dengan nama Sumendap dan Daniel, namun menurut Poeze kemungkinan besar sebenarnya ditulis oleh Tan Malaka. Ditulis pada tahun 1946-1947 di Penjara Ponorogo. Berisi riwayat hidupnya (otobiografi) Dari buku ini sebagian besar pemerhati mendapatkan gambaran kehidupan Tan Malaka yang revolusioner.
Akhir Riwayat Hidup Tan Malaka
Penguasa yang menguasai pasukan di seluruh Jawa Timur itu telah memerintahkan pemantauan pergerakan Tan Malaka melalui radiogram ke berbagai wilayah di Jawa Timur.Perintah ini juga menyatakan bahwa pergerakan Tan Malaka dan pengikutnya harus dihentikan dan jika terjadi perlawanan maka mereka akan melakukan perlawanan. diperbolehkan menggunakan hukum militer, hukum militer inilah yang dianggap Soekotjo sebagai hukuman mati. Dari orang-orang seperti Tolu, seorang anak kecil saat itu, yang pernah melihat Tan Malaka di Selopanggung dan pernah bertemu dengan Soekotjo, serta sumber dari mantan anak buah Tan Malaka yang berhasil lolos dari sergapan pasukan batalyon Sikatan, Poeze mendapat informasi sehingga ia yakin di Selopanggung Tan Malaka menghembuskan nafas terakhirnya. Alasan pembunuhannya sendiri, kata Poeze, karena aktivitas agitasi Tan Malaka yang berupaya merebut hati masyarakat, dinilai mengganggu sebagian pihak yang tidak menyukai Tan Malaka.
Jenazah Tan Malaka kemudian dimakamkan di desa Selopanggung, bersebelahan dengan makam Mbah Selo, sesepuh yang membersihkan desa Selopanggung dan membakar buku-bukunya di sana. Kuburannya saat ini masih berbentuk tugu peringatan karena kerangka jenazahnya kini telah dipindahkan ke tempat kelahirannya di desa Suliki pada tanggal 21 Februari 2017.
Tan Malaka di antara Tokoh-tokoh Indonesia
Oleh karena itu, menurut Tan Malaka, rencana keuangan di atas tidak tepat untuk dilaksanakan saat itu. Dalam hal ini, peneliti melihat Tan Malaka mempunyai kontribusi langsung dan tidak langsung terhadap perekonomian Indonesia. Masih bicara kontribusi langsung, melalui gagasanlah Tan Malaka juga berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.
Tan Malaka menilai hal ini penting karena perjuangan bangsa Indonesia sepertinya tidak sia-sia. Oleh karena itu, pemikiran ekonomi Tan Malaka juga mempunyai relevansi yang kuat dengan sistem perekonomian Indonesia.
PEMIKIRAN EKONOMI POLITIK TAN MALAKA
Madilog sebagai Dasar Pemikiran Tan Malaka
Pada masa Tan Malaka terjadi pergulatan ideologi dunia yang besar yaitu kapitalisme klasik dan marxisme, sosialisme, komunisme. Logika Tan Malaka secara khusus bertujuan untuk membandingkan dan menggantikan logika mistik dengan logika realitas. Dari Madilog, Tan Malak menunjukkan betapa Madilog jauh lebih mampu dibandingkan logika gaib dalam menjelaskan segala realitas penting yang kita hadapi.
Tan Malaka justru menunjukkan bahwa berpikir logis, dengan pemahaman dasar dialektika, membebaskan ilmu pengetahuan untuk mencapai potensi sebenarnya. Orisinalitas Tan Malaka terlihat pada penerapan kreatif Madilog yang sebenarnya merupakan ajaran Marxis-Leninisme di segala bidang.
Kemerdekaan 100% sebagai tujuan Ekonomi
Dalam hal ini, Tan Malaka sendiri mencurahkan pemikirannya tidak hanya pada satu bidang kajian saja, namun juga pada beberapa bidang lainnya, walaupun pemikirannya tidak sehebat pemikiran para pemikir sebelum dia dan karyanya pun tidak seorisinil para pemikir besar seperti mereka. . Namun jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh Indonesia pada masanya, pemikiran Tan Malaka lah yang paling orisinal, karena pada masa itu belum ada tokoh yang pemikirannya sejernih dan orisinal seperti Tan Malaka. Seperti yang kita ketahui bersama, Tan Malaka pernah menempuh pendidikan dan pengajaran selama mengenyam pendidikan di Belanda, namun karena ia juga mempelajari Marxisme, maka ia juga mengetahui tentang ilmu ekonomi, walaupun tidak mendalami bidang ekonomi.
Dapat disimpulkan bahwa walaupun Tan Malaka mempunyai pemikiran tentang ilmu ekonomi, namun sifat pemikirnya lebih banyak mengenai ekonomi politik (politik ekonomi). Pada mulanya ekonomi politik dimaksudkan untuk memberikan nasihat mengenai pengelolaan permasalahan ekonomi kepada penyelenggara negara.
Kritik Atas Kapitalisme
Menurut Tan Malaka, sistem kapitalisme di Indonesia merupakan korupsi atau produk asing yang dibawa dari Eropa ke Indonesia.190 Ia menyatakan bahwa kapitalisme di Indonesia “tidak tumbuh dengan baik”. Tan Malaka menggunakan teori nilai lebih yang disampaikan Marx dalam analisisnya tentang kapitalisme untuk menjelaskan pola perampokan kapitalisme tersebut. 198 Dalam masyarakat kapitalis yang industrinya berlimpah, di sini berlaku nilai lebih yang dikemukakan Marx menurut Tan Malaka.
Lalu Tan Malaka berkata, karena mesin itu tidak ada hubungannya dengan kapitalis kecuali kekuasaan yang dimilikinya, maka ia hanya bisa “mengacaukan” dirinya. Inilah prinsip-prinsip Marx yang diyakini Tan Malaka. 200 Semakin lama pekerja bekerja, semakin besar nilai lebih kapitalis.
Gagasan Ekonomi Tan Malaka
Tan Malaka menyebutnya dengan sosialisasi, yaitu penyitaan faktor-faktor produksi kepada umum atau masyarakat. Kemudian Tan Malaka menyatakan keduanya harus diimbangi dengan gaji seperti yang dijelaskan di atas. Pemikiran Tan Malaka di atas merupakan gagasan perencanaan jangka panjang bagi Indonesia, menurutnya Indonesia tepat untuk memanfaatkannya.
Berbicara tentang kontribusi langsung, Tan Malaka akan selalu dikenang dan diakui kontribusinya terhadap Revolusi Indonesia. Namun, kalaupun gagal, konsep revolusi total Tan Malaka masih akan meresahkan pikiran orang-orang yang kritis.
KONTRIBUSI PEMIKIRAN TAN MALAKA
Kondisi Ekonomi Indonesia Pada Rentang Tahun
Amerika Serikat (RIS) pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, tentunya dalam kondisi yang memberatkan Indonesia secara politik dan ekonomi.218 Setelah penyerahan kedaulatan secara resmi dari Belanda kepada Indonesia, pada tahun 1950 dimulailah era Republik. Indonesia dimulai. Selain itu, Indonesia juga akan mengakui seluruh utang Belanda sebelum kedatangan Jepang sebagai utang Republik Indonesia. Pada Konferensi Meja Bundar yang sedang berlangsung, disepakati pengakuan de facto dan de jure Republik Indonesia Serikat oleh Kerajaan Belanda pada tanggal 27 Desember 1949.
Dalam perundingan tersebut terjadi kebuntuan antara Belanda dan Republik, permasalahan yang menyebabkan kebuntuan tersebut adalah mengenai pembubaran tentara Indonesia dan persoalan hubungan luar negeri Republik Indonesia. Antara Kerajaan Belanda dan Republik Indonesia berdiri sejajar dan mempunyai hak yang sama, Indonesia juga sudah merdeka penuh tanpa terikat dengan Kerajaan Belanda.
Kontribusi Pemikiran Ekonomi Tan Malaka bagi
Tan Malaka sendiri tidak serta merta menolak kompromi, ia juga menginginkan kompromi dalam tanda kutip. Selain itu, Tan Malaka juga berkontribusi langsung terhadap kemerdekaan Indonesia, yakni proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus. Dalam karyanya tersebut, Tan Malaka mengusulkan bentuk negara Indonesia masa depan, lengkap dengan konsep ekonominya.
Pada prinsipnya Tan Malaka ingin melepaskan diri dari intervensi asing, baik secara politik maupun ekonomi. Ketiga, Tan Malaka mengupayakan kemerdekaan 100% untuk Indonesia sebagai tujuan akhir dari gagasannya, bahkan seharusnya hal tersebut menjadi tujuan akhir bangsa Indonesia.
Relevansi Pemikiran Politik Ekonomi Tan Malaka
Relevansi Pemikiran Ekonomi Tan Malaka dengan
Dari seluruh pemikir dan pendiri bangsa Indonesia, Tan Malak juga dinilai turut menyumbangkan gagasan sosialisme pada sistem perekonomian Indonesia. Keempat, tradisi keilmuan yang sejalan dengan Marx dan kebenciannya terhadap sistem ekonomi kapitalis memaksa Tan Malak memilih dan mendukung sistem sosialis dalam perekonomian Indonesia. Pertama, sangat sedikit penelitian mengenai pemikiran Tan Malaka yang mengkaji pemikirannya dari sudut pandang ekonomi atau bahkan menghubungkan pemikirannya dengan ekonomi Islam.
Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar lebih banyak lagi penelitian serupa, setidaknya menambah khazanah baru bagi kita semua, khususnya korelasi pemikiran ekonomi Tan Malaka dengan ekonomi Islam. Oleh karena itu, ada baiknya penelitian ini dilanjutkan oleh peneliti lain agar dapat memahami pemikiran ekonomi Tan Malaka secara utuh.
PENUTUP
Kesimpulan
Sebagai bagian akhir dari penelitian ini, penulis akan menyimpulkan dengan temuan-temuan penelitian ini untuk menjawab fokus permasalahan yang penulis singgung pada bab pembuka, yaitu bagaimana cara berpikir Tan Malaka secara ekonomi. Kemerdekaan bagi Tan Malak adalah kemerdekaan yang tidak merenggut kemerdekaan negara lain. - Secara mikro, setiap individu yang mandiri tidak boleh mengartikan bahwa kemerdekaannya mengganggu kemerdekaan individu lain. Tan Malaka yang cenderung materialisme dialektis dan berpedoman pada kondisi bangsanya yang belum merdeka, kemudian menyerang kapitalisme dengan mengkritisi kapitalisme sejati di Indonesia yang meminjam wajah kolonialisme dan imperialisme Belanda dan Jepang.
Dengan demikian, krisis bisa dihindari, padahal landasannya, menurut Tan Malaka, adalah kesetaraan sosial dan gotong royong yang menjadi landasan sosialisme. Sumbangan Tan Malaka bagi Indonesia terbagi menjadi dua macam, yaitu sumbangsih langsung yang meliputi, Pertama, sumbangsihnya terhadap Revolusi Indonesia, Kedua, sumbangsihnya terhadap proklamasi dan proklamasi kemerdekaan Indonesia, Ketiga, sumbangsihnya dalam mencari jati diri perekonomian Indonesia. .
Saran-saran
Kedua, peneliti menemukan bahwa pemikiran sosialis Tan Malaka lebih maju dibandingkan para pemikir sosialis lainnya karena Tan menempatkan demokrasi dan Islam pada tempat khusus dalam pemikirannya. Maka saran peneliti, lepaskan segala stigma negatif seputar aroma komunisme Tan Malaka ketika membaca pemikirannya, agar pikiran kita lebih terbuka. Ketiga, sampai saat ini kita masih mempunyai pekerjaan rumah yang biasa dititipkan oleh Tan Malaka, benarkah kita 100% mandiri?
Saran penulis, cita-cita revolusi total jangan hanya menjadi semboyan bagi kita saja, namun menjadi pemicu semangat kita untuk maju dan memajukan perekonomian Indonesia hingga benar-benar lepas dari belenggu asing dan 100%. mandiri. Keempat, penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini mengingat masih banyak sumber referensi yang belum terjangkau oleh penulis.