Direktorat Jenderal Pengendalian Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Gedung Manggala Wanabakti, Blok IV Lt. Upaya pengendalian perubahan iklim yang dilakukan secara global merupakan salah satu agenda prioritas dunia untuk menyelamatkan kehidupan di Bumi dan menjamin keberlanjutan pembangunan nasional. Didirikan sebagai gerakan nasional penanggulangan perubahan iklim tingkat masyarakat, Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan salah satu langkah strategis pemerintah untuk melabuhkan masalah perubahan iklim global dalam aksi kolaboratif di tingkat lokal.
Program Kampung Iklim (ProKlim) sebagai gerakan nasional pengelolaan perubahan iklim berbasis masyarakat merupakan respon terhadap dampak perubahan iklim yang terjadi di tingkat tapak. ProKlim berisi langkah-langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca atau berkontribusi untuk menjaga kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2°C sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Paris (Paris Agreement) tahun 2015. Road Map ProKlim dimaksudkan untuk memandu pengembangan ProKlim sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan nasional.
Pendahuluan
Latar Belakang
Mitigasi iklim merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca sebagai bentuk upaya mitigasi dampak perubahan iklim. Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim merupakan satu paket lengkap pengendalian perubahan iklim yang harus dilaksanakan bersama untuk mengurangi risiko yang mungkin timbul. Dalam Perjanjian Paris, ditegaskan bahwa gaya hidup berkelanjutan dan pola produksi-konsumsi berperan penting dalam mengatasi perubahan iklim.
ProKlim merupakan kegiatan yang memadukan upaya adaptasi dan mitigasi iklim di tingkat lokal dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat dan berbagai pihak pendukung seperti pemerintah dan pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat. Keterlibatan pemangku kepentingan yang efektif dan manajemen pengetahuan tentang adaptasi dan mitigasi perubahan di tingkat lokasi merupakan aspek penting untuk mencapai tujuan pengendalian perubahan iklim di tingkat nasional dan global. Selain itu, pelaksanaan ProKlim juga memperkuat pembangunan kota ramah lingkungan yang tahan terhadap perubahan iklim dan berkelanjutan dengan memperhatikan keseimbangan antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Tujuan
Pengembangan ProKlima berlangsung sesuai dengan implementasi strategi kebijakan pembangunan perdesaan yaitu dengan pemanfaatan inovasi dan teknologi tepat guna di pedesaan mendukung terwujudnya swasembada pangan dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan. . ProKlim dapat diimplementasikan baik di pedesaan maupun perkotaan untuk membangun masyarakat yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan memiliki gaya hidup rendah karbon. Kami berharap dengan menyusun rencana waktu, ProKlim akan memperkuat pelaksanaannya secara sistematis dan tepat sasaran dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia dan memaksimalkan partisipasi beberapa pemangku kepentingan dalam pelaksanaan kegiatan yang direncanakan pada setiap periode waktu sesuai dengan tahapan yang direncanakan.
Roadmap ProKlim menjabarkan langkah-langkah kebijakan nasional dalam meningkatkan ketahanan iklim masyarakat di tingkat lokal, baik pada periode pra-2020 maupun pasca-2020 hingga 2030, sehingga dapat dihitung kontribusinya untuk mencapai penurunan emisi GS.
Landasan Kebijakan dan Peraturan
Dalam rangka memberikan bimbingan teknis kepada seluruh pelaku yang terlibat dalam ProKlim, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim selanjutnya menerbitkan Peraturan Dirjen PPI No. Sedangkan untuk instruksi perhitungan penurunan emisi gas rumah kaca (GS) dalam pelaksanaan aksi mitigasi di lokasi ProKlim, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim telah menerbitkan Peraturan Dirjen PPI No. Mendefinisikan komitmen nasional menuju pembangunan rendah karbon dan tahan iklim, dengan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sebagai prioritas terintegrasi dan lintas sektoral.
Peran strategis ProKlim diperkuat dengan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menjadikan ProKlim sebagai gerakan nasional pengendalian perubahan iklim berbasis masyarakat pada tahun 2016. Pendekatan strategis NDC Indonesia yang didasarkan antara lain pada prinsip mengedepankan best practice dan pengarusutamaan agenda perubahan iklim dalam perencanaan pembangunan juga menjadi acuan dalam pelaksanaan ProKlim. Data yang dikumpulkan diharapkan dapat digunakan sebagai umpan balik untuk perencanaan pembangunan bertahap, mulai dari pembangunan tingkat desa hingga skala nasional, yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim dan emisi rendah karbon.
Mengenal Program Kampung Iklim
Upaya Adaptasi dalam ProKlim
Kegiatan yang berkaitan dengan upaya adaptasi merupakan upaya masyarakat untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim yang tidak dapat dihindari. Seperti pada Gambar 5 di atas, upaya adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dapat dilakukan melalui kegiatan antara lain: (a) Pengendalian kekeringan, banjir, dan tanah longsor; (b) Meningkatkan ketahanan pangan; (c) Mengatasi atau mengantisipasi kenaikan muka air laut, erosi, intrusi air laut, gerusan, ablasi atau erosi akibat angin, gelombang tinggi; (d) Pengendalian penyakit terkait iklim; dan (e) kegiatan lain yang terkait dengan upaya peningkatan adaptasi perubahan iklim.
Upaya Mitigasi dalam ProKlim
Pada dasarnya upaya mitigasi adalah kegiatan untuk mencegah penyebab perubahan iklim sekaligus mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan remedial di tingkat tapak konstruksi dapat dimulai dari hal-hal sederhana di lingkungan sekitar rumah hingga yang dilakukan secara berkelompok yang melibatkan warga kampung iklim. Perilaku hemat energi, green transport, pengelolaan sampah, penanaman pohon dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang melibatkan masyarakat setempat merupakan contoh kegiatan mitigasi di tingkat pabrik yang harus dilakukan secara berkesinambungan kepada semua pihak.
Kelembagaan dan Dukungan Keberlanjutan
Instansi yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ProKlim tidak hanya institusi di tingkat tapak, tetapi juga institusi di tingkat kabupaten/kota/provinsi (Dinas Lingkungan Hidup) hingga Pemerintah (KLHK) termasuk unit pelaksana teknis yang bertanggung jawab langsung terhadap ProKlim.
Pelaksanaan ProKlim
- Periode Pelaksanaan 2012-2017
 - Penguatan Kelembagaan
 - ProKlim dalam SRN
 - Komunitas ProKlim
 - Sinergitas ProKlim
 
Proposal lokasi ProKlim dibuat oleh berbagai pihak yang memiliki informasi tentang kegiatan yang dapat mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan telah berjalan dengan baik di lokasi tertentu. Pimpinan ProKlim bersama warga setempat berperan sebagai agen perubahan untuk mentransmisikan kegiatan-kegiatan baik yang telah dilakukan serta memperkaya aksi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Pengembangan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal dapat dimulai dari kegiatan sederhana yang dilakukan secara individu maupun kelompok.
Data yang dikumpulkan melalui pelaksanaan ProKlim menunjukkan bahwa kegiatan adaptasi dan mitigasi iklim dapat dikembangkan dari kegiatan baik yang dilakukan oleh masyarakat setempat dan pemeliharaan infrastruktur yang dibangun di lokasi lokal yang dapat berkontribusi pada upaya pengendalian perubahan iklim dengan contoh seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14 Pada dasarnya, kegiatan ini terdiri dari sosialisasi tentang muatan perubahan iklim dan peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum formal pelaksanaan ProKlim. Melalui sosialisasi, masyarakat setempat dapat memahami pentingnya kegiatan ProKlim, dan diharapkan semakin banyak lokasi yang melakukan adaptasi dan mitigasi tingkat tapak, sehingga selanjutnya dapat diusulkan dan didaftarkan sebagai lokasi ProKlim.
Pendaftaran situs ProKlim telah dilakukan sejak tahun 2017 melalui portal Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim atau SRN dengan alamat http://ditjenppi.menlhk.go.id/srn. Bimbingan teknis diberikan baik di lingkup internal Ditjen PPI, termasuk UPT Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL), maupun dinas yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup di tingkat provinsi/kabupaten/kota sebagai mitra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim atau SRN adalah sistem untuk mengelola dan menyediakan data dan informasi berbasis web tentang aksi dan sumber daya untuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia.
Selain upaya pengarusutamaan isu perubahan iklim di tingkat kebijakan pemerintah, berbagai pihak juga telah menginisiasi langkah-langkah pengendalian perubahan iklim. Di tingkat lokasi, masyarakat berkontribusi untuk mengurangi dampak perubahan iklim melalui inisiatif mandiri atau dengan bantuan mitra. SRN merupakan bentuk pengakuan pemerintah atas kontribusi situs tersebut terhadap upaya pengendalian perubahan iklim di Indonesia.
Hal ini tercermin dari keaktifan masyarakat dalam melakukan upaya adaptasi dan mitigasi di tingkat lokal dan penguatan aspek keberlanjutan oleh kelompok masyarakat, LSM dan perusahaan. KK dibentuk oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai organisasi khusus pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Melalui sinergi di tempat yang sama, diharapkan kegiatan adaptasi dan mitigasi dapat dikembangkan lebih lanjut guna membentuk masyarakat tangguh iklim yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Arah Kebijakan Penguatan Pelaksanaan ProKlim
Penguatan kelembagaan untuk mendukung implementasi langkah-langkah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim lokal di tingkat lokalitas; Mendorong terciptanya kepemimpinan di tingkat masyarakat untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim; Mengkomunikasikan keberhasilan upaya adaptasi dan mitigasi iklim di tingkat lokal untuk memajukan proses replikasi ProKlim;
Meningkatkan pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna yang mendukung adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal; Mendorong komitmen pengambil keputusan politik di tingkat nasional dan daerah untuk mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk pelaksanaan ProKlim; Kegiatan berkelanjutan dapat dilakukan dengan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat yang memiliki rasa kepemilikan yang tinggi terhadap program.
Selain itu, telah dilakukan perhitungan sederhana untuk memperkirakan emisi CO2 yang dapat diserap oleh masing-masing lokasi ProKlim secara terpisah. Sederhananya, dengan terbentuknya 10.000 lokasi ProKlim, maka kegiatan aksi adaptasi dan mitigasi dapat dilaksanakan secara nyata di tingkat tapak.
Penutup
Nama Lokasi Kabupaten/Kota Provinsi 1 Dusun Kubang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 2 Desa Sindanglaya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 3 Desa Mekarwangi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 4 Desa Ngrancah, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 5 Desa Pagerwangi, Kabupaten Bandung. 1 Desa Pelakat, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan 2 Desa Mandalamekar, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 3 Desa Setianegara, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat 4 Desa Tegalega, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat 5 Desa Mendis Jaya, Kabupaten Musi. Kota Sukabumi Jawa Barat 9 Desa Bono Tapung Kabupaten Rokan Hulu Riau 10 RW 17 Desa Jati Endah Kabupaten Bandung Jawa Barat 11 Dusun III.
Kadipiro Village, Surakarta City, Midden-Java 13 Pujon Kidul Village, Malang Regency, Oost-Java 14 Perintis Hamlet,. Pasaman Regency, West Sumatra 21 Pagar Dewa Village, Muara Enim Regency, South Sumatra 22 Sari Bungamas Village, Lahat Regency, South Sumatra Ontvanger van de Main ProKlim Trophy, Certificate and Incentives 2017. Kabandungan Village, Sukabumi Regency, West Java 2 Lubuk Selo Village , Lahat Regency, Zuid-Sumatra 3 Dukuh Sruni , Sruni Village, Boyolali Regency, Midden-Java 4 Mojodeso Village, Bojonegoro Regency, Oost-Java 5 Sidomulyo Village, Muara Regency.
Enim Suid-Sumatra 6 Karangrejo Village, Magelang Regency, Sentraal Java 7 Sambak Village, Magelang Regency, Sentraal Java 8 Sindangsari Hamlet,. Stad van Suid-Jakarta DKI Jakarta 10 Lembang Bua Tarrung Tana Toraja Regency South Sulawesi 11 Hamlet of Kaligamping,. Jambangan Village, Surabaya City, Oos-Java 17, 2 Ilir Village, Palembang City, South Sumatra 18 Jorong Sungai Kalang I,.