Selaku dosen pembimbing saya yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan bimbingan dalam penulisan tugas akhir ini. Para pegawai dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu yang telah memberikan pelayanan yang baik dalam hal administrasi.
Latar Belakang Masalah
4Indriyanti et al., “Aplikasi minyak atsiri batang lemon dan kulit jeruk pada pembuatan lilin aromaterapi”. Dalam pembuatan lilin aromaterapi digunakan beberapa bahan salah satunya adalah minyak atsiri dari tanaman jeruk nipis yang mempunyai aroma aromaterapi.Aromaterapi sendiri mempunyai sifat menenangkan dan mempunyai aroma yang menyegarkan.6.
Perumusan Masalah
Tujuan Program
Manfaat Program
Luaran yang Diharapkan
Analisa Produk
9 Lilin aromaterapi merupakan salah satu bentuk diversifikasi produk lilin yaitu penerapan lain dari aromaterapi inhalasi atau inhalasi. Lilin aromaterapi terbuat dari minyak atsiri alami sehingga mempunyai efek penyembuhan dan menenangkan.Lilin aromaterapi serai digunakan untuk menghilangkan stres dan kecemasan.
Pangsa Pasar
Lokasi Usaha
Analisis Kelayakan Usaha/Program
Berdasarkan perhitungan keuntungan per produk yang dihasilkan, lilin aromaterapi sangat layak dijadikan sebagai usaha, karena keuntungan yang diperoleh dari setiap produk lebih dari 50% Modal produksi satu produk lilin aromaterapi adalah Rp 4.093. , sedangkan satu lilin aromaterapi dijual seharga Rp 10.000. Usaha lilin aromaterapi ini mempunyai beberapa kendala dalam proses pemasarannya, karena hanya sedikit orang yang mengetahui keberadaan dan manfaat lilin aromaterapi, sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan promosi online melalui media sosial dan pemberian hadiah dengan pembelian minimal dua buah lilin. dan diskon untuk pembelian dalam jumlah banyak.
Analisis Keuntungan
15 Dari tabel 2.1 ikhtisar biaya produksi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam produksi Citroengress, produsen mengeluarkan biaya total sebesar Rp339.000,- untuk rincian 9 (sembilan) alat bantu produksi guna mempercepat proses produksi lilin aromaterapi, dengan harga termahal adalah kompor dengan rincian harga Rp 130.000, dan barang termurah Rp. 2.000 adalah tempat sumbu lilin. Dari tabel 2.2 investasi bahan dapat disimpulkan bahwa total biaya bahan untuk produksi lilin aromaterapi adalah Rp 176.000. Rincian bahan yang diperoleh sebanyak 9 (sembilan) item, dimana dihitung harga item yang paling mahal. 17 Rp 60.000 yaitu tempat lilin yang saat itu merupakan produk sumbu lilin termurah dengan harga satuan Rp 200 dengan total harga Rp 2.000 untuk pembelian 20 sumbu.
Dalam satu kali proses pembuatan lilin aromaterapi, Anda dapat menghasilkan 60 buah lilin aromaterapi yang siap dijual dengan harga Rp 10.000/buah dan 10 buah lilin aromaterapi siap dijual dengan harga Rp 5.000/buah (atau dijadikan oleh-oleh pada setiap pembelian). minimal 2 lilin aromaterapi).
Alat dan Bahan
21, setelah lilin mendingin, proses pengemasan dilanjutkan hingga lilin aromaterapi siap dijual. Tahapan ini dilakukan dengan cara mempromosikan produk lilin aromaterapi dengan sistem online melalui media WhatsApp, Facebook dan Instagram.14. Dari Tabel 3.1 mengenai alat yang digunakan dapat disimpulkan bahwa alat yang digunakan dalam produksi lilin aromaterapi berjumlah 8 (delapan) alat, alat yang digunakan bertujuan untuk memudahkan produsen dalam memproduksi lilin aromaterapi.
Penambahan irisan serai pada produk lilin aromaterapi bertujuan untuk mempercantik cahaya dan memperjelas bahan aroma yang digunakan pada produk lilin aromaterapi.
Uraian Pelaksanaan Tugas Bagian Pemasaran
26 melaksanakan tahap produksi dan pemasaran, tahap ini dilakukan dengan memikirkan tema dan produk apa yang akan dibuat, kemudian dilanjutkan dengan perencanaan dan perhitungan rincian biaya yang akan dikeluarkan untuk pembelian bahan pembuatan lilin aromaterapi. , yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober. Saat ini proses pemasaran telah dilakukan sebanyak tiga kali dengan respon konsumen yang sangat baik. Pada saat proses pemasaran dilakukan, terdapat beberapa tanggapan yang menjadi masukan untuk menyempurnakan produk agar produk tersebut dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
Tugas bagian pemasaran adalah mempromosikan produk kepada konsumen secara detail mulai dari bentuk hingga kemasannya, sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk Lilin Aromaterapi.
Proses Pembuatan
Kemudian tambahkan 1 sendok makan minyak esensial ke dalam cairan lilin yang telah diwarnai, aduk hingga benar-benar rata.
Proses Promosi dan Pemasaran
Sedangkan dalam proses pemasarannya, selain menggunakan media online, pemasaran offline juga dilakukan di lokasi usaha.Pemasaran produk Lilin Aromaterapi saat ini telah dilakukan sebanyak 3 kali dengan penjualan 27 paket produk dengan 23 pembeli. 38 orang membeli dua bungkus lilin aromaterapi per orang dan diberikan hadiah gratis dan 19 orang membeli satu bungkus per orang.
Analisis Peluang Usaha
41 3) Lilin aromaterapi dapat digunakan sebagai pengganti lilin biasa, karena dengan menggunakan lilin aromaterapi memperoleh dua manfaat sekaligus (fungsi penerangan dan fungsi aromaterapi). Lilin Aromaterapi ini mempunyai tantangan dalam proses pemasarannya, Tantangan dari produk Lilin Aromaterapi ini adalah belum banyak masyarakat yang mengetahui tentang keberadaan dan manfaat Lilin Aromaterapi. 43 Penjualan produk Lilin Aromaterapi pada bulan November sampai dengan Januari berhasil mencapai target penjualan yang telah ditetapkan.
Jadi jika dilihat dari hasil penjualan lilin aromaterapi pada bulan November-Januari yang semakin meningkat dan diminati oleh masyarakat kota Bengkulu, maka lilin aromaterapi dapat dijadikan sebagai peluang usaha untuk memajukan UMKM di provinsi Bengkulu.
Anggaran Biaya
Dari Tabel 4.1 mengenai rincian total biaya yang dikeluarkan dalam produksi lilin aromaterapi serai ini yang meliputi total pembelian alat, bahan dan operasional lainnya, maka tahap pertama bagi produsen dalam produksi lilin aromaterapi ini adalah mendapatkan a izin dengan harga total Rp. 30.000, selanjutnya pihak pabrikan melakukan proses pembuatan dengan total biaya sebesar Rp 176.000, kemudian dilanjutkan dengan tahap pembuatan laporan biaya rinci sebesar Rp 930.000. 50 angkutan pengantaran ke konsumen sebesar Rp45.000 dan biaya kampanye yang dilakukan sebesar Rp30.000. Dari anggaran biaya di atas, terdapat bahan-bahan non habis pakai yang dapat digunakan berkali-kali seperti kompor gas, cetakan lilin, dll, dengan total harga peralatan tetap yang tidak menyusut menjadi Rp 339.000 Dari seluruh rangkaian produksi dan pemasaran produk diatas, dapat dilihat jumlahnya. Total biayanya Rp 1.550.000.
Jadwal kegiatan
52 Jadwal awal kegiatan adalah merencanakan produk apa yang akan diproduksi, setelah menemukan topik, dilanjutkan dengan kajian bahan baku produksi melalui aplikasi Shopee dan toko kota Bengkulu, kemudian membeli minyak atsiri di Pabrik Penyulingan Tanaman Sereh di PT Village. Setelah selesai proses produksi dilanjutkan dengan persiapan kemasan produk, aksesoris dan label untuk penghias kemasan Lilin Aromaterapi. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan proses pemasaran online dengan target pasar segala usia mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia.
Hasil Yang Dicapai
54 zat pewarna, sehingga produk yang dihasilkan hanya berwarna putih saja, namun karena masukan dari dosen pembimbing II untuk menambahkan warna pada produk lilin aromaterapi tersebut, maka pada saat proses produksi lilin aromaterapi yang kedua ini menggunakan dua zat pewarna, sehingga saat ini lilin aromaterapi tersebut memiliki tiga warna (putih, merah dan hijau). Awalnya desain logo Lilin Aromaterapi (Tiya Serai) berbentuk persegi, namun karena salah satu pelanggan menyarankan bentuk logo harus bulat, maka bentuk logo pun berubah dari persegi menjadi bulat seperti sekarang. telah dimodifikasi untuk mengapresiasi kritik dan saran yang diberikan konsumen agar konsumen semakin puas. Terapi 56 dapat menjadi peluang bisnis untuk memajukan UMKM di Provinsi Bengkulu karena semakin banyak masyarakat yang mengetahui dan menyadari manfaat lilin aromaterapi.
Kemudian produk lilin aromaterapi di Provinsi Bengkulu tidak memiliki banyak pesaing meskipun cukup banyak konsumen yang meminati lilin aromaterapi di Provinsi Bengkulu.
Potensi Keberlangsungan Program
Meski terdapat tantangan karena belum banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan dan manfaat lilin aromaterapi, namun dilihat dari respon konsumen selama proses pemasaran yang meningkat pada bulan November hingga Januari, produk lilin aromaterapi ini memiliki potensi besar bagi keberlangsungan perusahaan. oleh karena itu usaha lilin aromaterapi (Sereh of tiya) akan terus dijalankan dengan menghasilkan produk-produk yang selalu berinovasi mengikuti perkembangan zaman, memperbanyak variasi bentuk dan aroma serta meningkatkan proses produksi dengan selalu memperhatikan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya. produk untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan juga memperluas pangsa pasar baik di dalam maupun luar Bengkulu, sehingga produk lilin aromaterapi (Lemon Grass by Tiya) dapat dikenal, diinginkan dan digunakan oleh banyak orang, tidak hanya masyarakat Kota Bengkulu saja. 58 Bisnis lilin aromaterapi ini akan tetap berkembang walaupun ada pesaingnya karena dalam setiap melakukan transaksi penjualan produk selalu mengutamakan kepuasan konsumen demi loyalitas konsumen dan kelangsungan usaha. Produk Sereh Tiyaini diharapkan dapat menjadi peluang bisnis bagi mahasiswa Perbankan Syariah untuk memajukan UMKM di Provinsi Bengkulu.
Evaluasi
Sistem diskon 60 untuk pembelian grosir dan pemberian hadiah untuk pembelian minimal dua bungkus lilin Aromaterapi ukuran besar senilai Rp 10.000. Selain itu, setiap pelanggan yang memberikan masukan produk akan selalu didengarkan dan sarannya akan dicoba untuk menciptakan produk lilin aromaterapi yang lebih baik lagi. Itu semua adalah keuntungan menjalin hubungan baik dengan pelanggan, selain itu hal tersebut harus dilakukan agar bisnis ini dapat berkembang dan menjaga kepercayaan pelanggan.
Kesimpulan
Dari proses evaluasi pada bagian pemasaran produk Program Kreativitas Mahasiswa Lilin Aromaterapi (Rumput Serai by Tiya) yang dilaksanakan pada bulan November-Januari dapat disimpulkan bahwa usaha Lilin Aromaterapi ini mempunyai peluang usaha bagi mahasiswa untuk membantu memajukan UMKM. di Provinsi Bengkulu, produk lilin aromaterapi. Hal ini diharapkan mempunyai daya tarik untuk mengajak masyarakat Bengkulu khususnya pelajar untuk menciptakan usaha dalam bentuk UMKM, sehingga kemandirian dan kreativitas para pelajar dapat diasah dan ditempa untuk meningkatkan pemikirannya untuk menciptakan generasi. , yang mampu membangun, menciptakan dan memanfaatkan segala peluang yang ada di kota Bengkulu.
Saran
“Menguji daya tolak lilin aromaterapi minyak atsiri serai (Cymbopogon citratus) terhadap nyamuk Aedes aegypti.” Balaba: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Sumber Hewan. Modul Praktikum Keterampilan Kimia: Percobaan Pembuatan Lilin Aromaterapi Ekstrak Sereh Menggunakan Metode Distilasi Sederhana,” 2020. Penerapan Minyak Atsiri dari Batang Sereh dan Kulit Jeruk pada Pembuatan Lilin Aromaterapi.” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no.
Strategi Meningkatkan Minat Berwirausaha Mahasiswa Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) pada Program Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Mangkurat). Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Pembelajaran IPS, 6 Oktober 2017), hal. Formulasi dan aktivitas kombinasi minyak jeruk dan minyak serai dalam sediaan lilin untuk aromaterapi. Para Pemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi 6, No. “Peran Perbankan Syariah Dalam Pemberdayaan UMKM Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Kota Salatiga.” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 7, no.