PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Pluralitas, khususnya pluralitas agama, merupakan takdir warga negara Indonesia, sehingga wajib bagi mereka untuk saling memahami dengan memperkuat sikap toleransi dalam berinteraksi sosial. Individu yang belum mengenal kewajiban untuk saling memahami dalam interaksi sosial di masyarakat dan lembaga.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Namun kenyataannya, implementasi nilai-nilai toleransi beragama di lingkungan Bappeda Provinsi Bengkulu dengan sendirinya berjalan sebagaimana mestinya. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa penerapan nilai toleransi beragama di kalangan pegawai di lingkungan Bappeda Provinsi Bengkulu sudah aktif. Judul: Penerapan nilai-nilai toleransi beragama di kalangan pegawai di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Perencanaan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu.
Apa saja kritik terhadap penerapan nilai toleransi beragama di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu? Apa saran Anda untuk penerapan nilai toleransi beragama di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu? Faktor Pendukung Penerapan Nilai Toleransi Beragama di Lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu.
Kritik terhadap penerapan nilai toleransi beragama di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu. Faktor Penghambat Implementasi Nilai Toleransi Beragama di Lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu.
Kegunaan Penelitian
Sistematika Penulisan
KERANGKA TEORI
Konsep Toleransi Beragama pada Negara Pancasila
Instrumen Pendukung Toleransi beragama di Indonesia
Penelitian Relevan
Jenis Penelitian
Desain eksploratif sekuensial ditandai dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan dilanjutkan dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap kedua, untuk memperkuat hasil penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama 71 Penelitian ini menggunakan model ledakan sekuensial yaitu model penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menganalisis data kuantitatif pada tahap pertama, kemudian mengumpulkan data dan menganalisis data kualitatif pada tahap kedua, kemudian menganalisis data secara keseluruhan dan kemudian menarik kesimpulan dari analisis data tersebut. Metode penelitian gabungan (mixed method) adalah metode penelitian yang memadukan atau memadukan metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang lebih lengkap, valid, reliabel, dan obyektif.72.
Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi dan ciri-cirinya 75 Apabila subjeknya kurang dari 100, sebaiknya diambil semuanya, sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Peneliti mengambil sampel dengan menggunakan rumus 15% dari total populasi yaitu 23 pegawai yang dipilih secara heterogen berdasarkan jabatan, keyakinan dan perannya dalam institusi.
Setting Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti selama melakukan penelitian di Bappeda Provinsi Bengkulu mengenai implementasi nilai toleransi beragama di lingkungan Lembaga Bappeda dijelaskan pada bagian ini. Apalagi moralitas, toleransi dari pendidikan dasar dan ajaran agama menjadi faktor pendukung terlaksananya nilai toleransi beragama di lingkungan lembaga Bappeda Provinsi Bengkulu. Artinya, munculnya sikap dan nilai normatif lainnya di masyarakat telah berhasil membuahkan implementasi nilai toleransi beragama di lingkungan Bappeda Provinsi Bengkulu.
Penegakan nilai toleransi beragama di kalangan pegawai di Bappedi Provinsi Bengkulu berjalan dengan baik dan tidak ditemukan adanya pelanggaran toleransi. Adakah keterlibatan seluruh civitas lembaga dalam penyusunan SOP penegakan nilai toleransi beragama di lingkungan Bappeda Bengkulu? Apa saja faktor pendukung dan upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan penegakan nilai toleransi beragama di Bappeda Provinsi Bengkulu?
Kebijakan Tentang Penerapan Nilai Toleransi Beragama di Lingkungan Pegawai Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu 2. Bentuk Perencanaan Penerapan Nilai Toleransi Beragama di Lingkungan Pegawai Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu Provinsi Bengkulu 6. Bentuk keterlibatan seluruh civitas lembaga dalam hal penyusunan SOP penerapan nilai toleransi beragama di lingkungan Bappeda Bengkulu.
Faktor pendukung dan upaya apa saja yang dilakukan dalam meningkatkan penerapan nilai toleransi beragama di Bappeda Provinsi Bengkulu 31. Keberhasilan dan manfaat yang dicapai dalam upaya penerapan nilai toleransi beragama di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu . Bentuk evaluasi berkala baik terhadap SOP maupun proses pelaksanaan penerapan nilai-nilai toleransi beragama di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu.
Teknik keabsahan Data
Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses pencarian dan pemilahan data secara sistematis yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, mengorganisasikan data ke dalam kategori-kategori, menguraikannya ke dalam satuan-satuan, mensintesiskannya, mengurutkannya ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari. dan menarik kesimpulan agar mudah dipahami oleh Anda dan orang lain.84. Dalam data kualitatif, peneliti menggunakan teori Miles dan Huberman yang menyatakan bahwa kegiatan dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai selesai, sehingga datanya jenuh. Reduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola.
Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data selanjutnya. Penyajian data dapat berupa uraian singkat, grafik, hubungan antar kategori, diagram alir dan pada penelitian kualitatif menggunakan teks naratif. Drawing/Verifying Kesimpulan (Menarik dan Memverifikasi Kesimpulan) Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan-temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Temuan dapat berupa gambaran atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih gelap atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan sebab akibat atau hubungan interaktif, hipotesis atau teori.85. Dalam data kualitatif yang akan mengukur pentingnya implementasi toleransi beragama pada lembaga Bappeda di Provinsi Bengkulu baik aktif maupun pasif, peneliti menggunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan tahapan yaitu. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur dengan tepat apa yang ingin diukur. 86 Validitas angket diukur dengan mengkorelasikan skor item setiap angka dengan total skor.
86 Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Kurikulum: Panduan Praktis Bagi Guru dan Calon Guru, (Yogyakarta: Pustaka Siswa, 2009), hal. Uji reliabilitas menunjukkan keakuratan, ketepatan dan konsistensi kuesioner dalam variabel pengukuran.88 Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur agar alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten ketika dilakukan pengukuran berulang-ulang. Bagi yang menggunakan analisis parametrik seperti analisis komparatif, analisis dua mean, analisis varians dan korelasi satu arah, maka perlu dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.
Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan linier yang signifikan atau tidak. Uji-t satu sampel merupakan prosedur pengujian statistik inferensial yang digunakan untuk menguji apakah mean data yang kita gunakan berbeda secara statistik jika dibandingkan dengan mean yang diketahui berdasarkan asumsi atau opini. Karena pengujian ini hanya melibatkan satu kelompok sampel, kami akan menguji mean sampel terhadap hipotesis nol.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
PENUTUP
Implikasi
Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi antara lain bahwa proses penerapan nilai toleransi beragama oleh pegawai di lingkungan Lembaga Bappeda Provinsi Bengkulu dikembangkan berdasarkan kesadaran setiap individu secara alamiah tanpa ada perhatian khusus dari pimpinan lembaga. . Hal ini dapat berimplikasi pada terkikisnya toleransi di kalangan pegawai yang dipengaruhi oleh faktor eksternal. Berdasarkan uraian kemungkinan implikasi di atas, maka secara umum penerapan nilai toleransi beragama di lingkungan Bappeda Provinsi Bengkulu harus dilengkapi dengan aturan atau kebijakan khusus yang merupakan turunan dari kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Sehingga apabila nantinya terjadi perselisihan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan nilai toleransi beragama, maka pihak-pihak terkait dapat mengurangi atau mengadilinya secepatnya sesuai SOP yang telah disusun oleh Bappeda Institute Provinsi Bengkulu.
Saran
Apakah ada kebijakan mengenai penerapan nilai toleransi beragama di kalangan pegawai di lingkungan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Begkulu? Apakah ada perencanaan mengenai penerapan nilai toleransi beragama di kalangan pegawai di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Begkulu? Apakah pernah dilakukan evaluasi secara berkala baik terhadap SOP maupun proses pelaksanaan penerapan nilai-nilai toleransi beragama di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu?
Sehingga rasa saling menghormati dan toleransi beragama antara satu sama lain otomatis tumbuh dengan baik. Bagaimana penerapan nilai toleransi beragama dikalangan pegawai di Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Begkulu. Kuesioner ini merupakan alat untuk mengumpulkan data dan/atau informasi dari Anda, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai keadaan toleransi beragama di lingkungan Bappeda Provinsi Bengkulu.
Kuesioner ini telah disusun dan dinilai oleh tim ahli layak digunakan dalam menentukan keadaan toleransi beragama di Bappeda Provinsi Bengkulu.