• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM "

Copied!
181
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif terhadap komunikasi matematika dan hasil belajar matematika siswa. Data penelitian diperoleh dari data hasil tes komunikasi matematis dan hasil belajar matematika serta dianalisis menggunakan uji-t Pooled Variant.

Tabel 3.1  Desain Penelitian  44
Tabel 3.1 Desain Penelitian 44

PENDAHULUAN

Rumusan dan Batasan Masalah

Apakah model pembelajaran kooperatif puzzle efektif terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi persegi dan persegi panjang? Untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran kooperatif puzzle terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa pada bangun persegi dan persegi panjang.

Definisi Operasional

  • Pembelajaran kooperatif Jigsaw
  • Pembelajaran Konvensional
  • Komunikasi matematis
  • Hasil Belajar
  • Kajian Terdahulu
  • Kajian Teori
  • Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
  • Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Surachmat dalam Ernawati menyatakan bahwa model
  • Ciri-ciri Pembalajaran Konvensional
  • Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis
  • Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis
  • Pengukuran Komunikasi Matematis
  • Pengertian Hasil Belajar
  • Fakto-Faktor Hasil Belajar
  • Persegi

Kemiripan penelitian ini dengan peneliti adalah sama-sama menyelidiki penggunaan model pembelajaran kooperatif deep puzzle. Berdasarkan uraian di atas, diduga penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan hasil belajar matematika siswa.

          Gambar 1. Ilustrasi pembelajaran Jigsaw
Gambar 1. Ilustrasi pembelajaran Jigsaw

Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu atau quasi eksperimen, dengan pendekatan kuantitatif dimana pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam penyajian data dan analisisnya menggunakan uji statistik. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berpedoman pada hipotesis tertentu, dimana salah satu tujuan penelitian adalah untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya.

Popuasi dan Sampel 1. Populasi

  • Sampel

Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis siswa ditunjukkan dengan (Y1) dan hasil belajar siswa ditunjukkan dengan (Y2).53.

Desain Penelitian

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau terjadinya variabel dependen. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat dari adanya variabel bebas.

Instrumen/Alat dan Bahan Penelitian

  • Tes Kemampuan Komunikasi matematis
  • Tes Hasi Belajar

Instrumen tes komunikasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk tes uraian. Tes ini terdiri dari 5 nomor soal yang terdiri dari 6 soal, tes ini dilakukan setelah proses pembelajaran berlangsung. Hasil postal test bertujuan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi persegi dan persegi panjang.

Soal ujian disusun berdasarkan kisi-kisi soal dan dilengkapi dengan petunjuk penilaian (lihat lampiran). Sebelum digunakan, soal divalidasi terlebih dahulu oleh dua ahli ahli dan dinyatakan valid oleh verifikator. Tes untuk mengukur hasil belajar matematika siswa berupa tes tertulis berupa soal essay, sampai dengan 5 nomor soal yang terdiri dari 6 soal, tes ini dilakukan setelah proses pembelajaran dilaksanakan atau setelah tes. .

Hasil post test dimaksudkan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa pada materi persegi dan persegi panjang. Sebelum digunakan, soal divalidasi terlebih dahulu oleh dua validator ahli dan dinyatakan valid oleh validator.

Tehnik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian

  • Tes Komunikasi Matematis
  • Tes Hasil Belajar

Bentuk tes komunikasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes dengan soal yang diberikan berupa uraian yang terdiri dari 5 soal. Bentuk tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes dengan soal yang diberikan berupa uraian yang terdiri dari 5 soal.

Tehnik analisis data

  • Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas
  • Uji Hipotesis

Uji hipotesis pertama menjawab rumusan masalah pertama yaitu apakah model pembelajaran kolaboratif puzzle efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi persegi dan persegi panjang. H0 = Tidak terdapat keefektifan model pembelajaran kooperatif puzzle terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi persegi dan persegi panjang. H1 = Model pembelajaran kooperatif puzzle efektif terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi persegi dan persegi panjang.

X1= Rata-rata dalam distribusi sampling 1 X2 = Rata-rata dalam distribusi sampling 2 s12 = Nilai varians dalam distribusi sampling 1 s22. Nilai variansi sebaran sampel 2 n1 = jumlah individu sampel 1 n2 = jumlah individu sampel 2 Kriteria uji. H0 = Tidak terdapat keefektifan model pembelajaran kooperatif dengan jigsaw puzzle terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar persegi dan persegi panjang.

H1 = Terdapat keefektifan model pembelajaran kooperatif puzzle terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar persegi dan persegi panjang. X1 = Rata-rata dalam distribusi sampling 1 X2 = Rata-rata dalam distribusi sampling 2 s12 = Nilai varians dalam distribusi sampling 1.

HASIL PENELITIAN

  • Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
  • Uji Normalitas
  • Uji Homogenitas
  • Analisis Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada bagian ini akan dijelaskan perolehan data hasil belajar, uji prasyarat

Data yang akan digunakan dalam pre-test ini adalah nilai post-test kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah dilakukan uji normalitas, selanjutnya kedua data yaitu hasil posttest komunikasi matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji homogenitas. Pada hasil uji homogenitas dari hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti memperoleh dengan menggunakan tes manual.

Setelah uji prasyarat terpenuhi yaitu data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen, dilakukan uji hipotesis. Uji prasyarat analisis terdiri dari dua bagian yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.Data yang akan digunakan dalam uji prasyarat analisis ini adalah nilai postes hasil belajar matematika kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah dilakukan uji normalitas, kedua data yaitu nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji homogenitas.

Pada hasil uji homogenitas dari hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti memperoleh dengan menggunakan tes manual. Setelah uji prasyarat terpenuhi yaitu data posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal homogen, selanjutnya dilakukan uji hipotesis.

Tabel diatas menunjukkan hasil rekapitulasi nilai posttest hasil belajar  pada  kelas  eksperimen
Tabel diatas menunjukkan hasil rekapitulasi nilai posttest hasil belajar pada kelas eksperimen

Pembahasan

  • Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
  • Hasil Belajar

Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat keefektifan model pembelajaran kooperatif puzzle dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat keefektifan model pembelajaran kooperatif puzzle terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Ngadiyono dalam jurnal Rahmat yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe puzzle berpengaruh baik terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif puzzle efektif untuk kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi persegi dan persegi panjang. 60Rahmat, dkk, “Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Madrasah Aliyah Melalui Model Pembelajaran Cooperative Jigsaw”, Journal of Opportunity, Vol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji-t Polled Variant menunjukkan bahwa terdapat keefektifan model pembelajaran kooperatif puzzle terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi persegi dan persegi panjang (t-score tabel dengan taraf signifikan 5). .

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat keefektifan model pembelajaran kooperatif puzzle terhadap hasil belajar siswa pada bidang matematika. Dari hasil penelitian yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw puzzle efektif terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi persegi dan persegi panjang.

PENUTUP

Saran

Nanang Hibattulloh dan Dedi Sofyan, “Perbandingan kemampuan komunikasi matematis siswa antara yang menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dan Konvensional”. Nurul Suparni, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Puzzle Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 1 Metro Timur”. Rachmawati, dkk, “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 4 KENDAR,” I, Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika, Vol.1, No.2, SEPTEMBER 2013.

Rahmat, dkk, “Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Madrasah Aliyah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw”, Journal of Opportunity, Vol. Rokhis, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Tata Letak Benda Pada Siswa Kelas VI SD 6 Besito”. Sintia Rahmawati, “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis dan Disposisi Matematis Siswa”.

Sugianto dkk, (2013), “Perbedaan penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dan STAD ditinjau dari kemampuan penalaran matematis dan komunikasi siswa SMA”. Ummi Rosyidah, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 6 METRO”.

KOMPETENSI INTI (KI)

Kelas VII

Kumpulkan informasi tentang cara memperkirakan luas bangun datar tidak beraturan menggunakan perkiraan luas segitiga dan persegi panjang. KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, toleran, damai), santun, tanggap dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam penanganan lingkungan sosial dan alam secara efektif serta memposisikan diri sebagai cerminan bangsa dalam kesatuan dunia. AI- 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan pemahaman tentang kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, dan menerapkan pengetahuan prosedural dalam bidang tertentu berdasarkan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 Pengolahan, penalaran dan penyajian dalam ranah konkret dan ranah abstrak. berkembang secara mandiri dari apa yang dipelajarinya di sekolah, bertindak secara efektif dan kreatif serta dapat menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. 1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, konsisten dan teliti, bertanggung jawab, tanggap dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah.

Materi

Metode : Pembelajaran ini menggunakan cooperative learning tipe jigsaw

  • Media / Alat : Papan, dan Spidol
  • Sumber Belajar : Buku matematika Kurikulum 2013, LKS Persegi

Kegiatan Pembelajaran Kegiatan

Guru menyampaikan kepada siswa untuk siswa yang membahas materi yang sama, berkumpul dalam satu yang disebut kelompok ahli - Dalam kelompok ahli diperlukan siswa.

Penilaian

Materi

Metode : Pembelajaran ini menggunakan cooperative learning tipe jigsaw

  • Media / Alat : Papan, dan Spidol
  • Sumber Belajar : Buku matematika Kurikulum 2013, LKS persegi panjang

Kegiatan Pembelajaran Kegiatan

Siswa dengan bimbingan guru menarik kesimpulan tentang sifat-sifat, keliling dan luas persegi panjang - Siswa menjawab soal refleksi.

Penilaian

LEMBAR KERJA SISWA KELOMPOK ASAL

Unsur Persegi

MENGIDENTIFIKASI UNSUR dan SIFAT- SIFAT PERSEGI

Sifat Persegi Panjang

  • Selidiki sisi-sisi yang berhadapan
  • Selidiki sudut-sudut persegi
  • Selidiki diagonal-diagonal persegi

Terlihat bahwa diagonal AC dan BD berpotongan tegak lurus. Dengan pusat O, putar persegi ABCD seperempat putaran berlawanan arah jarum jam, itulah yang Anda dapatkan. Seorang anak berjalan melintasi lapangan dari titik A ke titik A lagi dengan melewati titik B, C dan D.

Gambar diatas menunjukkan bangun persegi dengan diagonal AC  dan BD yang berpotongan di titik O
Gambar diatas menunjukkan bangun persegi dengan diagonal AC dan BD yang berpotongan di titik O

KELILING PERSEGI

LUAS PERSEGI

Unsur Persegi Panjang

MENGIDENTIFIKASI UNSUR dan SIFAT- SIFAT PERSEGI PANJANG

Sifat Persegi Panjang

  • Selidiki sisi-sisi yang berhadapan
  • Selidiki diagonal-diagonal persegi panjang
  • Selidiki sudut-sudut persegi panjang

Jika persegi panjang ABCD dicerminkan terhadap garis k, maka akan menempati bingkainya, sehingga titik A akan menempati titik. Jika persegi panjang ABCD dibalik sepanjang garis l, persegi panjang tersebut akan menempati bingkainya, sehingga diperoleh. Sekarang putar persegi panjang setengah putaran (1800), dengan diagonal AC dan BD berpotongan di titik O.

Selain itu, jika persegi panjang ABCD dibalik sepanjang garis 1, persegi panjang ABCD akan menempati bingkainya.

KELILING PERSEGI PANJANG

LUAS PERSEGI PANJANG

11 menghubungkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat (persegi, persegi panjang, belah ketupat, jajaran genjang, trapesium, dan segitiga) dan segitiga. Gambarlah sebuah persegi yang memiliki dua pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan salah satu sudutnya 900, dan nyatakan ketiga sifat bangun tersebut. Di taman tersebut terdapat sebuah kolam ikan berbentuk persegi panjang dengan panjang 8 m dan lebar 6 m.

Diketahui sebuah persegi panjang memiliki panjang sisi (4x – 2) cm dan lebar (2x – 1) cm. jika keliling persegi panjang tersebut 102 cm, maka luas persegi panjang tersebut adalah!. Sebuah taman berbentuk persegi panjang dengan luas 240 m2 dipagari kelilingnya, setelah diukur panjang sisi taman bunga tersebut adalah 60 m. Berikut lukisan berbentuk persegi panjang berukuran 60 cm  80 cm dipasang pada bingkai persegi dengan panjang sisi 90 cm.

Tabel  Ei  Oi
Tabel Ei Oi

DOKUMENTASI

Gambar

Tabel 3.1  Desain Penelitian  44
Gambar 1   Ilustrasi Pembelajaran Jigsaw  14
Gambar 2  Ilustrasi model pembelajaran jigsaw dalam meningkatka n komunikasi matematis
          Gambar 1. Ilustrasi pembelajaran Jigsaw
+7

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Pemerintah desa Bualemo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara memiliki peranan yang sangat baik dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani jagung di desa yaitu