• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BOSOWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BOSOWA "

Copied!
110
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) merupakan kodifikasi dari berbagai pernyataan standar teknis yang menjadi pedoman dalam pemberian jasa Akuntan Publik di Indonesia. Auditor internal bekerja di dalam perusahaan, sedangkan auditor eksternal bekerja di kantor akuntan publik atau BPKP.

Rumusan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan independensi auditor antara auditor laki-laki dan auditor perempuan pada perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah auditor di BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 156 orang, dimana 100 orang merupakan auditor laki-laki dan sisanya sebanyak 56 orang adalah auditor perempuan.

Tujuan Penelitian

Perbedaan hasil penelitian terdahulu mendorong penulis untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Perbedaan Motivasi dan Independensi Auditor Berdasarkan Aspek Gender (Studi Empiris Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan)”.

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka Teori

  • Gender
  • Perspektif
  • Motivasi
    • Teori Motivasi
    • Prinsip Motivasi
    • Tujuan Motivasi
  • Independensi
  • Auditor
    • Tipe Auditor
    • Tingkatan Auditor dalam Organisasi

Hal ini terjadi karena adanya perbedaan persepsi antara laki-laki dan perempuan dalam melaksanakan pekerjaan. Diketahui bahwa laki-laki lebih banyak menggunakan rasionalitas atau logika dalam melakukan sesuatu, sedangkan perempuan lebih banyak menggunakan perasaannya.

Kerangka Pikir

Hipotesis

METODOLOGI PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Jenis dan Sumber Data
    • Jenis Data
    • Sumber Data
  • Metode Analisis
    • Uji Validitas Data
    • Uji Realibilitas
    • Uji Normalitas
    • Uji Hipotesis
  • Defenisi Operasional
    • Gender
    • Motivasi
    • Independensi

Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden dengan cara mendatangi langsung lokasi penelitian yaitu kantor Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan (BPKP). Responden penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Selatan. Artinya, rata-rata auditor yang bekerja pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Selatan yang menjadi sampel penelitian ini biasanya berusia antara 20 hingga 30 tahun.

gt; 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak atau dapat disimpulkan mempunyai varians yang sama (varians kelompok laki-laki dan perempuan diasumsikan sama). Sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan dari sudut pandang gender terkait motivasi auditor dan independensi auditor yang diperuntukkan bagi pegawai bagian auditor pada badan perwakilan Badan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil uji 1 pada penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan oleh karena itu temuan ini mengasumsikan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara akuntan pria dan akuntan wanita.

Hasil uji 2 pada penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang diajukan. Dengan demikian, temuan ini mengasumsikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara auditor laki-laki dan auditor perempuan. Hasil perhitungan pada variabel independensi menunjukkan F hitung life test 0,000 dengan probabilitas sebesar 0,992, karena nilai probabilitas variabel motivasi > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak atau dapat disimpulkan mempunyai varians yang sama (diasumsikan variasi kelompok laki-laki dan perempuan adalah sama).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

  • Sejarah Singkat BPKP`
  • Visi dan Misi BPKP
    • Visi
    • Misi
    • Motto
  • Tugas Poko dan Fungsi
  • Struktur Organisasi

Selain itu, Keputusan Presiden No. 239 Tahun 1966 dibentuk Direktorat Jenderal Pengendalian Keuangan Negara (DDPKN) dalam kerangka Departemen Keuangan. Wilayah kerja BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan meliputi Provinsi Sulawesi Selatan dengan satu pemerintah provinsi dan 24 pemerintah kabupaten/kota. Auditor internal berkelas dunia bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional di wilayah provinsi Sulawesi Selatan.”

Motto BPKP perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan “5 Sipa + 1 Sipo” bernuansa muatan lokal, kedaerahan yang penting bagi situasi dan budaya yaitu. Peran yang dapat dan telah dilakukan oleh perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan adalah peran pemberi nasihat untuk meningkatkan tata kelola instansi pemerintah pusat/daerah dan BUMN/D di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Terkait dengan ketidakpastian/keraguan sebagian besar pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, BPKP perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan memposisikan diri sebagai clearing house dengan memberikan solusi berupa sosialisasi, pendampingan dan peninjauan pengadaan barang pemerintah. dan layanan.

Penyampaian ikhtisar laporan surveilans nasional (dari hasil surveilans BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tercantum dalam Pasal 54 ayat 3. Sumber : BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, Juni 2019). Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dipimpin oleh Ketua Perwakilan Arman Sahri Harahap dan dibantu oleh Kepala Koordinator Tata Usaha dan Pengawasan masing-masing Bidang.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Deskripsi Data

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin menggambarkan atau menggambarkan tingkat persentase responden yaitu laki-laki dan perempuan, hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Hal ini menunjukkan mayoritas auditor yang bekerja di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan adalah laki-laki. Karakteristik responden berdasarkan usia merupakan salah satu hal penting dalam penelitian karena usia responden akan mempengaruhi pendapatnya terhadap suatu objek.

Mengacu pada komposisi karakteristik identitas responden berdasarkan usia, terlihat bahwa sebagian besar responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berusia 20 – 30 tahun masing-masing sebesar 50%. Berdasarkan data diatas terlihat masa kerja terlama responden pada penelitian ini antara 6 – 10 tahun masing-masing sebanyak 17 orang atau 39%. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar auditor yang bekerja di Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Selatan memiliki masa kerja antara 6 – 10 tahun.

Berdasarkan tabel di atas, data menunjukkan bahwa jumlah responden terbanyak berdasarkan pendidikan terakhirnya adalah sarjana (S1) yaitu sebanyak 31 orang atau 71%. Dapat disimpulkan bahwa auditor yang bekerja pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Selatan mayoritas mempunyai gelar sarjana (S1).

Tabel  diatas  menunjukkan  bahwa  komposisi  pria  lebih  banyak  jika  dibandingkan  dengan  wanita
Tabel diatas menunjukkan bahwa komposisi pria lebih banyak jika dibandingkan dengan wanita

Analisis Data

  • Uji Deskriptif Data
  • Uji Validitas Data
  • Uji Reliabilitas Data
  • Uji Normalitas Data
  • Uji Hipotesis
    • Ada perbedaan yang signifikan antara motivasi
    • Ada perbedaan yang signifikan antara independensi

Nilai r yang dihitung merupakan hasil korelasi jawaban responden terhadap setiap pertanyaan pada setiap variabel yang dianalisis dengan program SPPS, dan keluarannya disebut korelasi item terkoreksi. Dari Tabel 4.7 hasil uji validitas motivasi dengan 10 item pertanyaan, setelah dilakukan uji validitas dapat dikatakan item pertanyaan motivasi pertama dinyatakan valid karena memiliki nilai korelasi item terkoreksi diatas gt; 0,2907), pertanyaan motivasi kedua dinyatakan valid karena memiliki nilai korelasi item terkoreksi diatas gt; 0,2907), maka pertanyaan motivasi ketiga dinyatakan valid karena mempunyai nilai item terkoreksi. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa 10 item pertanyaan pada variabel motivasi semuanya valid karena memiliki nilai korelasi item terkoreksi di atas 0.

Dari tabel uji validitas variabel independensi dengan 10 indikator pertanyaan dapat dikatakan bahwa indikator pertanyaan independensi pertama dinyatakan valid karena mempunyai nilai korelasi item terkoreksi diatas 0,2907 yaitu sebesar 0,578, dan indikator pertanyaan independensi kedua dinyatakan valid. valid karena memiliki nilai korelasi item terkoreksi di atas 0,2907 yaitu 0,554 dan indikator ketiga pertanyaan independensi dinyatakan valid karena memiliki nilai korelasi item terkoreksi di atas 0,2907. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa semua Indikator yang ditetapkan atau pertanyaan dinyatakan valid karena nilai korelasi masing-masing indikator diatas 0,2907 Rata-rata penilaian laki-laki terhadap motivasi auditor adalah 37,58 dengan standar deviasi 4,03 dengan tingkat kesalahan 0,82.

Sedangkan rata-rata penilaian perempuan terhadap motivasi seorang auditor sebesar 37,95 dengan standar deviasi sebesar 4,47 dengan tingkat kesalahan sebesar 1,00, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat kesamaan persepsi baik laki-laki maupun perempuan mengenai motivasi seorang auditor. Sedangkan untuk independensi auditor, rata-rata penilaian independensi auditor laki-laki sebesar 37,00 dengan standar deviasi 3,14 dengan tingkat kesalahan 0,64.

Tabel 4.11  Group Statistics
Tabel 4.11 Group Statistics

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Perbedaan antara motivasi auditor pria dan auditor wanita . 63

Dengan demikian, kesimpulan akhir variabel independensi didasarkan pada asumsi equal variance bahwa rata-rata independensi auditor antara kelompok laki-laki dan perempuan adalah sama dalam melakukan audit. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Annisa Tahta Putri (2010) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan motivasi antara auditor laki-laki dan auditor perempuan karena perempuan biasanya memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja untuk mencapai hasil yang maksimal. Hal ini terlihat dari hasil pengolahan data SPSS dimana nilai probabilitasnya sebesar 0,992, nilai tersebut lebih besar dari nilai probabilitas > 0,05), dengan asumsi variansi sama, diasumsikan probabilitas signifikan 0,777 lebih besar dari nilai probabilitas > 0,05), sehingga dapat dikatakan rata-rata independensi auditor antara kelompok laki-laki dan perempuan adalah sama dalam melakukan audit.

Temuan penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilyas (2011) yang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan independensi antara akuntan laki-laki dan akuntan perempuan karena di era kesetaraan gender saat ini, posisi laki-laki dan perempuan dalam melakukan pekerjaan adalah sama. Namun temuan penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Neneng (2014) yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan independensi antar auditor. Berdasarkan hasil perhitungan ternyata tidak terdapat perbedaan motivasi antara akuntan pria dan akuntan wanita.

Berdasarkan hasil perhitungan ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan independensi antara akuntan laki-laki dan akuntan perempuan. Perbedaan motivasi, kepuasan kerja, keinginan berpindah pekerjaan dan persepsi diskriminasi antara akuntan pria dan wanita pada KAP di Kota Semarang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Dari hasil perhitungan pada variabel motivasi terlihat bahwa F hitung levene tet sebesar 0,103 dengan probabilitas sebesar 0,750, karena nilai probabilitas variabel motivasi > 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak atau dapat disimpulkan mempunyai varians yang sama (diasumsikan varians pada kelompok laki-laki dan perempuan adalah sama).

Saran

Pengaruh kompetensi, independensi, pengalaman kerja dan akuntabilitas terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Motivasi, Profesionalisme dan Objektivitas Terhadap Kualitas Pemeriksaan Pejabat Inspektorat Pengawasan Keuangan Daerah. Pengaruh kompetensi auditor, independensi dan gender terhadap kualitas audit dengan kecerdasan emosional sebagai variabel moderasi.

Independensi auditor dan komitmen organisasi sebagai mediator pengaruh pemahaman good governance, gaya manajemen dan budaya organisasi terhadap kinerja auditor. Pengaruh Independensi, Motivasi Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit Pejabat Inspektorat Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Kabupaten/Kota di Karesidenan Besuki). “Analisis Perbedaan Motivasi dan Independensi Auditor Berdasarkan Perspektif Gender”, perlu adanya penelitian dengan judul tersebut.

Berikut pertanyaan terkait “Analisis perbedaan motivasi dan independensi auditor berdasarkan gender”. Jawablah pertanyaan tersebut dengan memberi tanda silang (X) pada kotak jawaban yang menurut anda benar.

Referensi

Dokumen terkait