• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM "

Copied!
99
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang dijadikan permasalahan utama dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pendapat Muhammad Abul Mannan tentang produksi dalam Islam. Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pemikiran Muhammad Abul Mannan tentang produksi dalam Islam.

Kegunaan Penelitian

Bagi peneliti selanjutnya, sebagai referensi bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk melakukan penelitian kajian produksi dalam Islam.

Penelitian Terdahulu

Persamaan penelitiannya adalah sama-sama menyelidiki pemikiran tokoh Muhammad Abdul Mannan, sedangkan perbedaan penelitiannya adalah peneliti membahas tentang produksi dalam Islam sedangkan peneliti sebelumnya membahas tentang ekonomi Islam modern. 6 Fita Nurotul Faizah, “Teori Produksi dalam Kajian Ekonomi Islam Modern: Analisis Komparatif Pemikiran Muhammad Baqir al-Sadr dan Muhammad Abdul Mannan”, (Disertasi, UIN Walisongo, 2016). Pemikiran Muhammad Abdul Mannan mengenai kebijakan produksi, nampaknya pemikiran dan sarannya telah diterapkan di Indonesia.

Persamaan penelitiannya adalah sama-sama mengkaji pemikiran tokoh Muhammad Abdul Mannan, sedangkan perbedaan penelitiannya adalah peneliti membahas produksi dalam Islam, sedangkan peneliti sebelumnya membahas produksi berdasarkan kesejahteraan ekonomi. Persamaan penelitiannya adalah sama-sama mengkaji pemikiran tokoh Muhammad Abdul Mannan, sedangkan perbedaan penelitiannya adalah peneliti membahas tentang produksi dalam Islam, sedangkan peneliti sebelumnya membahas pemikiran ekonomi Islam. Kemudian dilanjutkan dengan tafsir bahwa para ulama mencoba memahami pemikiran Muhammad Abdul Mannan tentang perkembangan ekonomi Islam di era modern.

Persamaan penelitiannya adalah sama-sama mengkaji pemikiran tokoh Muhammad Abdul Mannan, sedangkan perbedaan penelitiannya adalah peneliti membahas tentang produksi dalam Islam, sedangkan peneliti sebelumnya membahas tentang Kebangkitan Pemikiran Ekonomi. Persamaan penelitiannya adalah sama-sama mengkaji pendapat tokoh Muhammad Abdul Mannan, sedangkan perbedaan penelitiannya adalah.

Metode Penelitian

Dan buku Linbald Thomas J. berjudul Sejarah Ekonomi Indonesia Modern, Tantangan Baru diterbitkan oleh Pustaka LP3ES. Dalam analisis data kualitatif adalah proses meneliti dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari buku-buku dan bahan-bahan lain agar mudah dipahami dan tentunya dapat disampaikan kepada orang lain. Reduksi merupakan suatu proses seleksi yang menitikberatkan pada penyederhanaan data yang muncul pada data lapangan yang tertulis.

Proses ini berlangsung terus-menerus selama penelitian, reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang mempertajam, mengklasifikasikan, mengarahkan, menghilangkan hal-hal yang tidak diperlukan dan mengorganisasikan data. Dalam hal ini data yang relevan adalah data yang diperoleh berdasarkan hasil analisis, dokumen-dokumen organisasi yang masih terkumpul dalam satu kesatuan atau disebut juga data mentah. Penyajian data adalah sekumpulan informasi terstruktur yang menawarkan kemungkinan untuk menggambar kumpulan dan mengambil tindakan.

Dengan menyajikan data maka peneliti akan dapat memahami apa yang terjadi dan apa yang telah terjadi, sehingga dari data yang diperoleh di lapangan akan dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian ini. Kesimpulan yang ingin diambil diperlakukan secara longgar dan tetap terbuka, sehingga kesimpulan awal menjadi tidak jelas.

Sistematika Penulisan

Bab keempat berisi hasil penelitian yaitu penjelasan dan pembahasan pemikiran Muhammad Abdul Mannan tentang ekonomi Islam. Kesimpulan merupakan pemaparan singkat mengenai apa yang telah diperoleh dari pembahasan dan jawaban atas rumusan masalah serta saran merupakan rekomendasi yang diberikan penulis kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai hasil penelitian dan berperan bagi penulis lainnya.

LANDASAN TEORI

  • TujuanProduksiDalam Islam
  • KegiatanProduksiDalam Islam
  • FaktorProduksiDalam Islam
  • PrinsipProduksiDalam Islam

Luasnya cakupan manfaat dalam keuangan syariah, yang mencakup manfaat di dunia dan manfaat di akhirat. Oleh karena itu, setiap umat Islam juga harus berusaha meningkatkan pendapatannya untuk menjadi seorang mustahiq yang dapat membantu kaum lemah melalui pembayaran zakat, infaq, sedekah dan wakaf. meyakini kemutlakan peran dan kepemilikan Allah SWT, Tuhan dunia, konsep produksi dalam ekonomi Islam tidak hanya mata yang termotivasi untuk memaksimalkan keuntungan duniawi, namun lebih penting lagi untuk mencapai maksimalisasi keuntungan di akhirat. Untuk menghasilkan barang dan jasa, kegiatan produksi melibatkan banyak faktor produksi. Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara jumlah input dan output yang dapat diproduksi dalam jangka waktu tertentu. 22 Dalam teori produksi memberikan penjelasan tentang perilaku produsen dalam hal perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungannya dan mengoptimalkan efisiensi produksinya.

Di bawah ini beberapa implikasi mendasar terhadap kegiatan produktif dan perekonomian secara keseluruhan, antara lain: 24. Allah SWT adalah Zat Yang Maha Pengasih, maka alam semesta ini disediakan untuk kebutuhan manusia, Syariah yang berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai dengan syariat. Abdul Wahab Khalafit, bertujuan untuk menyalurkan kemaslahatan kepada seluruh umat manusia yang terletak pada pemenuhan kebutuhan hidup. . Dan kriteria subjektif berupa kesejahteraan yang dapat diukur dari segi etika ekonomi berdasarkan perintah Al-Qur'an dan Sunnah.

Perekonomian mengklasifikasikan faktor-faktor produksi menjadi modal (termasuk tanah, bangunan, mesin dan persediaan), bahan (bahan mentah dan bahan penolong), dan manusia (tenaga kerja). Menurut Yusuf Qardhawi, faktor produksi terpenting menurut Al-Quran adalah alam dan tenaga kerja manusia.25 Modal menempati tempat khusus dalam perekonomian Islam sebagai alat produksi yang produktif, bukan sebagai faktor produksi utama, melainkan sebagai perwujudan tanah dan tenaga kerja. Ekonomi Islam adalah perekonomian yang berlandaskan ketuhanan, bermula dari Tuhan dan tujuan akhir pada Tuhan.

Prinsip ini menyatakan bahwa produsen melakukan aktivitasnya karena berserah diri kepada Allah dan tergerak untuk beribadah kepada-Nya. Berdasarkan prinsip ini, Allah telah menetapkan batasan, aturan, dan hukum atas kegiatan produktif yang dilakukan manusia, dalam melaksanakan kewajibannya kepada Allah (swt). Prinsip ini menyatakan bahwa memperlakukan setiap orang secara adil akan meningkatkan kapasitas produktif dan kualitas hidup manusia.

Karena manusia diciptakan atas dasar hak, kewajiban, dan tanggung jawab dimana asas keadilan bertujuan untuk keadilan dalam segala konteks kehidupan, selain itu keadilan atau keseimbangan adalah watak alam semesta dan watak manusia yang diterapkan dalam kehidupannya, maka hak-hak tersebut adalah hak asasi manusia. pekerja dan perusahaan, menetapkan harga produksi sesuai dengan kemampuan konsumen 4. Asas Politik. Kegiatan produksi mengambil manfaat, menggali dan mengelola sumber data ekonomi yang berkaitan dengan pencegahan kehancuran dan bertanggung jawab atas pelestariannya. Hal ini menunjukkan bahwa asas kebebasan dan tanggung jawab mengandung makna bahwa untuk menjadi manusia yang berkualitas, setiap perbuatan manusia yang bebas harus mengandung implikasi moral dan psikologis, yaitu tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat dan Tuhan.

RIWAYAT MUHAMMAD ABDUL MANNAN

Pribadi dan Keluarga Muhammad Abdul Mannan

Muhammad Abdul Mannan adalah seorang ekonom Islam yang menjadi penganjur berdirinya Bank Dunia Islam (Muslim World Bank), lima tahun sebelum sebenarnya berdirinya Islamic Development Bank (IDE) pada tahun 1975 di Jeddah, Arab Saudi. Nargis Mannan adalah istri yang sangat membantu Mannan untuk menyelesaikan tulisan yang telah ditulisnya. Anak-anak juga sering membantu ayahnya dalam menyelesaikan tulisan-tulisan tentang ekonomi Islam.

Pendidikan dan Riwayat Karir Muhammad Abdul Mannan Mannan meraih gelar Magister Ekonomi dari Rajshahi.

Riwayat Pendidikan dan Pekerjaan dari Muhammad Abdul Mannan . 33

Pemikiran Muhammad Abdul Mannan tentang Ekonomi Islam Ekonomi Islam merupakan ilmu sosial yang mempelajari permasalahan perekonomian masyarakat yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam. Dari sumber-sumber hukum Islam tersebut Mannan merumuskan langkah-langkah operasional pengembangan ekonomi Islam, yaitu: 35. Identifikasi metode operasional berupa penetapan konsep atau rumusan, karena pada tahap inilah mulai dibangun pengembangan teori dan disiplin ilmu ekonomi Islam. .

Hal ini berangkat dari pemahamannya bahwa tidak ada dikotomi antara aspek normatif dan positif dalam melihat ekonomi Islam. Beberapa ekonom Muslim juga berusaha mempertahankan pembedaan antara ilmu positif dan ilmu normatif, sehingga mengkonstruksi analisis ekonomi Islam dalam kerangka pemikiran Barat. Dalam ekonomi Islam, aspek positif dan normatif ekonomi Islam saling terkait dan memisahkan kedua aspek ini akan menyesatkan dan kontraproduktif.

36 Muhammad Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Dana Wakaf Bhakti, 1993), hal. Dengan demikian, dalam sistem ekonomi Islam, kekayaan tidak hanya ditentukan berdasarkan materi, tetapi juga harus berdasarkan etika Islam. Konsep kemakmuran ekonomi Islam terdiri dari peningkatan pendapatan karena peningkatan produksi barang baik, melalui penggunaan sumber daya (manusia atau material) secara maksimal dan melalui partisipasi maksimal penduduk dalam proses produksi.

Pemanfaatan dan pemeliharaan tanah sebagai faktor produksi juga dapat dianggap sebagai sumber daya alam dan dapat dikuras dalam kerangka masyarakat ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam mendorong masyarakat yang seimbang, sehingga perbedaan antara modal swasta dan sosial tidaklah penting. Ekonomi Islam, yang pada dasarnya lebih berbasis ekuitas dibandingkan manajer berbasis pinjaman.

Akibatnya, konsep keuntungan dapat mempunyai makna yang lebih luas dalam kerangka ekonomi Islam, karena bunga atas modal tidak lagi dapat dikenakan. Menurut Muhammad Abdul, sistem produksi dalam ekonomi Islam juga dikenal dengan adanya faktor-faktor produksi; faktor produksi dalam Islam adalah tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi. Modal faktor produksi selanjutnya adalah modal, berkaitan dengan modal ekonomi syariah yang mensyaratkan kebebasan dari bunga. Dalam ekonomi Islam, bunga tidak boleh memberikan pengaruh apapun.

Muhammad Abdul Mannan dalam menjelaskan pengertian ekonomi Islam mengatakan: “Ekonomi Islam adalah ilmu sosial yang mempelajari permasalahan perekonomian suatu umat yang dijiwai dengan nilai-nilai Islam”. Dimana menurutnya ekonomi Islam merupakan ilmu sosial yang mempelajari permasalahan perekonomian masyarakat yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam. Dalam bukunya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Teori dan Praktek Ekonomi Islam”, Muhammad Abdul Mannan memaparkan hampir seluruh aspek ekonomi Islam secara lengkap.

Perguruan tinggi hendaknya membuka akses kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai kebijakan produksi dalam perekonomian Islam yang berbasis pada moral, pendidikan, agama.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 3.3 Jumlah Siswa Yang Diambil Dalam Penelitian Kelas XI MA Al Hikmah Langkapan Srengat