• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH JURUSAN EKONOMI SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH JURUSAN EKONOMI SYARIAH "

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana persepsi mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu terhadap Fatwa DSN-MUI NO.110/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Jual Beli. Apa saja faktor yang membentuk persepsi mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu tentang Fatwa DSN-MUI NO.110/DSN-MUI/IX/2017 tentang Perjanjian Jual Beli.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk lebih memahami fatwa DSN-MUI NO.110/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Jual Beli. Diharapkan dapat menjadi referensi dan pengetahuan bagi mahasiswa yang ingin meneliti persepsi mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu tentang Fatwa DSN-MUI NO.110/DSN-MUI/IX/ 2017 tentang Perjanjian Jual Beli.

Penelitian Terdahulu

Akad jual beli adalah perjanjian antara penjual (al-Ba’i) dan pembeli (al-musytari) yang mengakibatkan terjadinya peralihan kepemilikan atas benda yang dipertukarkan (barang dan harga). Penjual (al-Ba'i) dan pembeli (al-musytari) harus mempunyai kewenangan (wilayah) untuk melaksanakan akad jual beli.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Subjek/Informan Penelitian
  • Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

KAJIAN TEORI

Sifat-sifat Persepsi

Data yang diperoleh melalui penginderaan terhadap suatu objek tidak pernah sempurna, persepsi seringkali membuat suatu kesimpulan langsung terhadap suatu objek. Proses persepsi diduga memungkinkan kita menafsirkan objek dengan makna yang lebih lengkap dalam aspek apa pun. Oleh karena itu informasi yang diperoleh tidak lengkap, diperlukan dugaan untuk menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap melalui penginderaan.

Dengan demikian, persepsi juga diartikan sebagai proses pengorganisasian informasi yang tersedia yang kita ketahui. Dari semua pengaruh terhadap persepsi manusia, konteks merupakan salah satu pengaruh yang paling kuat. Ketika mengorganisasikan suatu objek atau menempatkannya dalam konteks tertentu, digunakan prinsip struktur suatu objek atau peristiwa menurut prinsip kesamaan atau kedekatan dan keutuhan, namun biasanya kita mempersepsikan suatu peristiwa terdiri dari suatu objek dan latar belakangnya. 24.

Persepsi merupakan proses kognitif psikologis dalam diri individu yang mencerminkan sikap, keyakinan, nilai, dan harapan yang digunakan untuk menafsirkan objek persepsi. Menurut Andrea L Rich, “persepsi pada hakikatnya menyangkut keadaan fisik dan psikologis individu yang menampilkan kualitas dan karakteristik mutlak dari objek yang dipersepsikan”.

Indikator Persepsi

Makna ganda yang dibentuk menjadi sebuah makna yang dihubungkan secara acak tidak akan menghasilkan hubungan yang logis dan tidak dapat diungkapkan dalam sebuah kalimat yang benar. Suatu kalimat dinyatakan benar dengan ciri-ciri sebagai berikut: a) adanya pokok atau subjek, b) adanya penghubung (predikat). Seperti yang dikutip oleh Renanto Tagulisi dalam bukunya Alo Liliwery dalam bukunya yang berjudul Persepsi Teoritis, Komunikasi Interpersonal, mengatakan bahwa persepsi seseorang mengacu pada proses yang membuatnya mengetahui dan berpikir, menilai kualitas dan keadaan batin seseorang.

Rangsangan atau objek tersebut diserap dan diterima oleh panca indera, meliputi penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan pengecapan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Ketika gambaran atau kesan muncul di otak, gambaran tersebut diorganisasikan, diklasifikasi, dibandingkan dan diinterpretasikan sehingga terbentuk suatu pemahaman atau pemahaman terhadap objek tersebut. Individu membandingkan makna atau pemahaman yang baru diperolehnya dengan kriteria atau norma yang dimiliki individu secara subyektif.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi mempunyai 3 indikator yaitu penyerapan rangsangan atau objek dari luar individu, pemahaman atau pemahaman terhadap objek, dan evaluasi atau penilaian individu terhadap objek. Pada indikator pertama, stimulus atau objek diterima dan diserap oleh panca indera, yang menghasilkan suatu gambaran di otak.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Proses Terjadinya Persepsi

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menyalurkan rangsangan yang diterima reseptor menuju pusat sistem saraf yaitu ke otak sebagai pusat kesadaran. Dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa persepsi adalah suatu proses internal yang memungkinkan seseorang untuk memilih, mengatur dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan, dan proses ini mempengaruhi perilaku manusia dan suatu proses yang memungkinkan organisme menerima dan menganalisis informasi yang ditangkapnya. . organ tambahannya, yang kemudian masuk ke otak.

Syarat-syarat Terjadinya Persepsi

Jenis-jenis Persepsi

Melalui indera pendengaran, seseorang dapat membedakan suara keras dan lembut dari suatu percakapan, atau mendengar nada-nada musik yang indah. Persepsi taktil dicapai ketika kulit seseorang menyentuh suatu simulasi benda-benda dari lingkungan sekitarnya, sehingga seseorang dapat membedakan benda kasar dan benda halus berdasarkan tekstur atau permukaan benda yang disentuh.

Fatwa

  • Dasar Hukum Fatwa
  • Fatwa Sebagai Sumber Hukum
  • Isi Fatwa DSN-MUI No. 110/DSN-MUI/IX/2017

Bai’ al-musawamah membeli dan menjual dengan harga yang disepakati melalui proses negosiasi dan ra’sul mal (harga beli ditambah biaya yang diperbolehkan) tidak perlu dilimpahkan oleh penjual kepada pembeli. Bai’ al-amanah merupakan jual beli yang harus disampaikan penjual kepada pembeli. Bai’ al-muzayadah membeli dan menjual dengan harga tertinggi dimana harga ditentukan melalui proses negosiasi.

Bai' munaqashah membeli dan menjual dengan harga terendah dimana harga ditentukan melalui proses negosiasi. Bai’al-asalam Jual beli berupa pemesanan barang dengan kriteria tertentu dan harganya harus dibayar tunai pada saat akad. Bai'al-murabahah adalah jual beli barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayar kelebihan harga tersebut sebagai keuntungan.40.

Perjanjian jual beli harus dicatat secara tegas dan jelas serta dipahami dan dipahami baik oleh penjual maupun pembeli. Harga jual beli non tunai (bai'al-mu'ajjal/bai'altaqsith) tidak boleh sama dengan harga tunai (al-bai'al-hal).43.

Akad

  • Rukun Dan Syarat Akad
  • Berakhirnya Akad
  • Pengertian Jual Beli
  • Dasar Hukum Jual Beli
  • Rukun Dan Syarat Jual Beli
  • Macam-macam Jual Beli
  • Jual Beli yang Dilarang dalam Islam

Para fuqaha Malikiyyah merumuskan tiga jenis syarat jual beli yang berkaitan dengan "aqa'id, yang berkaitan dengan shighat dan syarat yang berkaitan dengan objek jual beli. Fuqaha Hanebilah merumuskan dua kategori syarat yang berkaitan dengan "aqa'id (pihak) dan yang berkaitan dengan shigat , dan berkaitan dengan objek jualan. Jual beli sharf, iaitu jual beli atau pertukaran antara satu mata wang dengan mata wang yang lain.

Jual beli mukajad yaitu jual beli dimana terjadi pertukaran antara barang dengan barang (exchange), atau pertukaran antara barang dengan barang yang dinilai dengan mata uang asing (countertrade). Jual beli (tawar-menawar) Musawameh, yaitu jual beli biasa ketika penjual tidak mengungkapkan harga dasar dan keuntungan yang diterimanya. Jual Beli Al-Aman yaitu jual beli dimana penjual menyatakan modal penjualannya (harga pokok pembelian).

Jual beli dengan harga tetap, bai’ bitsaman ajil, yaitu jual beli dengan menerapkan suatu harga yang kemudian dibayar. Jual beli muzayadah (lelang), yaitu jual beli dengan penawaran dari penjual dan pembeli saling bersaing untuk menawar, kemudian penawar tertinggi dipilih sebagai pembeli.

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

  • Sejarahnya Berdirinya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
  • Visi dan Misi FEBI IAIN Bengkulu
  • Kompetensi dan Dunia Kerja Prodi
  • Data Mahasiswa Ekonomi Syariah FEBI IAIN Bengkulu

Pendapat saya mengenai akad al-bai'bi al-taqsith adalah jual beli secara kredit, yaitu jual beli yang dilakukan dengan sistem pembayaran secara angsuran sesuai kesepakatan. Menurut saya, akad al-bai'al-asalam ini sangat bermanfaat dalam transaksi jual beli, khususnya jual beli online, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Saya menerapkan akad bai’al-asalam sebagai pembeli, sambil melihat akad al-bai’bi al-taqsith.

Mengenai akad bai' al-asalam, pada mulanya akad yang dibuat tanpa perkara itu adalah haram. Bagi kontrak Bai‟al-Asalam, ianya sangat bagus pada pendapat saya terutamanya dalam kemajuan teknologi masa kini dan keadaan pandemik sekarang memudahkan lagi apatah lagi ada fatwa kontrak jualan ini. Dan kontrak bai‟al-asalam menurut saya adalah pesanan jualan di mana kita membeli barang mengikut kriteria yang kita ada.

Menurut saya, bai'al-asalam adalah jual beli pesanan yang intinya mempercepat permodalan dan mengarahkan barang yang dipesan. Sedangkan untuk bai'al-murabahah, menurut saya, jual beli melalui pihak ketiga pada dasarnya diperbolehkan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Salah satu fatwa yang disorot dalam penelitian ini adalah Fatwa DSN-MUI no. 110/MUI-IX/2017 tentang Akad Jual Beli. Dalam hal ini peneliti memfokuskan pada isi fatwa akad jual beli al-bai'bi al-taqsith, bai'al-. asalam, dan bai'al-murabahah yang menjadi dasar mahasiswa program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu memperkenalkan akad jual beli bai'al-asalam, karena akad ini dapat dilaksanakan lebih mudah dilakukan oleh pelajar dalam kehidupan sehari-hari sebagai al-bai'bi al-taqsith dan bai'al-murabahah, yaitu mayoritas mereka yang melaksanakan akad. Persepsi mahasiswa Ekonomi Syariah angkatan 2017 secara keseluruhan masih berdasarkan pengetahuannya terhadap Fatwa DSN-MUI no. 110/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Jual Beli, hal ini terlihat dari banyaknya santri yang mengatakan bahwa fatwa tentang akad al-bai'bi al-taqsith, bai'al-asalam dan bai' al- murabahah memberikan kemudahan dalam bertransaksi barang yang diinginkan dan dibutuhkan, serta memberikan kemudahan untuk mendapatkan barang yang diinginkan secara cepat dan sesuai dengan yang kita inginkan, tanpa terlebih dahulu mempunyai uang untuk membeli secara tunai.

Siswa berpendapat bahwa akad jual beli ini sangat baik untuk dilaksanakan karena akad al-bai'bi al-taksith, bai'al-asalam dan bai'al-murabahah sangat memudahkan kita dalam mendapatkan suatu barang yang kita perlukan. dan mereka ingin Namun sebagian santri juga mengatakan sebaiknya akad al-bai'bi al-taksith ditinggalkan karena banyak di antaranya mengandung unsur riba yang akan memberatkan santri. dalam pembayaran mengingat siswa juga meminta uang kepada orang tuanya. Persepsi mahasiswa ekonomi syariah angkatan 2017 secara keseluruhan masih berdasarkan pengetahuannya terhadap Fatwa DSN-MUI No.110/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Jual Beli, hal ini terlihat dari jumlah mahasiswanya. yang mengatakan bahwa fatwa tentang akad al-bai'bi al - taksith, bai'al-asalam dan bai'al-murabahah memberikan kemudahan dalam bertransaksi barang yang diinginkan dan dibutuhkan serta memudahkan dalam mendapatkan barang yang diinginkan. cepat dan sesuai dengan yang kita inginkan tanpa harus mempunyai uang untuk membeli tunai.

Namun sebagian santri juga mengatakan sebaiknya akad al-bai’bi al-taqsith ditinggalkan karena banyak di antaranya mengandung unsur riba sehingga akan memberatkan santri. saat membayar, mengingat siswa juga meminta uang kepada orang tuanya. Analisis jual beli follower instagram ditinjau dari fatwa DSN-MUI no. 110/DSN-MUI/IX/2017 tentang Jual Beli.”

PENUTUP

Saran-Saran

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu hendaknya lebih semangat dalam mencari informasi tentang Fatwa DSN-MUI No.110/DSN-MUI/IX/2017 tentang Akad Jual Beli, karena setiap kegiatan belajar dan menemukan hal-hal baru membawa pemahaman dan pengetahuan. Yang perlu diperbaiki oleh MUI adalah perlu melakukan sosialisasi secara rutin agar masyarakat tidak lagi abai terhadap keberadaan Fatwa yang telah dikeluarkan. Dan hendaknya MUI juga melakukan berbagai upaya seperti memberikan gambaran umum kepada mahasiswa tentang isi fatwa dengan menjelaskan fatwa yang dikeluarkan, untuk membantu membentuk persepsi mahasiswa.

Implementasi Fatwa DSN-MUI Dalam Menangani Masalah Keuangan Syariah (Kasus Bank Syariah Bandar Lampung)." Jurnal AL-"IS.

Referensi

Dokumen terkait

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Campuran Enzim

KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul