• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM ISLAM "

Copied!
137
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Atas Karunia Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia Menimbang : a.Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas dan sesuai dengan Pasal 32A dibaca dengan Pasal 81B Undang-Undang Nomor: 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor: 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, telah disusun kode etik dan pedoman perilaku hakim sebagai pedoman.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Definisi Istilah/Pengertian Judul

Ekspresi hak konstitusional diakui atas dasar klasifikasi bidang hukum tradisional-klasik, yang berarti suatu klasifikasi yang telah dikenal sejak lama dan selalu dianut dalam banyak sistem hukum, khususnya di Eropa, serta dalam sistem hukum. dari kolonialisme Belanda. Era di Indonesia (Hindia Belanda) 11 Tempat Hukum Administrasi Menurut J.H.A. Logemann, hukum tata negara adalah seperangkat aturan hukum mengenai kepribadian hukum suatu jabatan atau sekelompok jabatan dalam suatu negara dan mengenai lingkungan hukum (gebeid) suatu negara.12 Menurut Prof.

Tinjauan Penelitian Terdahulu

48 Tahun 2009 tentang Peradilan pada ketentuan umum pasal 1 ayat 5 yang menyatakan bahwa “Hakim adalah hakim pada Mahkamah Agung dan hakim pada badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, militer. lingkungan peradilan, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan para hakim pada pengadilan khusus dalam lingkungan peradilan tersebut 52. “Kekuasaan Kehakiman” yang dalam prakteknya dilaksanakan oleh “hakim”. 54 Hakim mempunyai tugas mulia menjunjung tinggi hukum dan keadilan berdasarkan kebenaran dan kejujuran serta bertanggung jawab dihadapan Tuhan Yang Maha Esa.

Landasan Teoretis

Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa perkataan tertulis atau lisan orang dan perilaku yang dapat diamati. 40 Data yang dikumpulkan dalam melengkapi dan memberikan interpretasi tidak menggunakan angka/rumus statistik, melainkan berupa angka/rumus statistik. berupa kata-kata yang diambil dari buku atau literatur. Sumber data primer adalah sumber informasi yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mengumpulkan atau menyimpan data atau disebut juga sumber data/informasi tangan pertama, yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber datanya. Penulis menggunakan sumber data sekunder sebagai landasan teori kedua dalam penelitian skripsi setelah sumber data primer.

Data-data tersebut berfungsi sebagai pendukung terhadap data primer, dan dengan adanya sumber data primer maka akan semakin memperkuat argumentasi dan landasan teori dalam penelitian.43 Sumber acuan sekunder adalah sumber data yang berbentuk peraturan. Oleh karena itu, buku/referensi yang berkaitan dengan judul penelitian ini akan ditelaah secara kritis.

ETIKA PROFESI HAKIM DALAM HUKUM TATA

Pengertian Hakim

Oleh karena itu, tercapainya penegakan hukum dan keadilan terletak pada kemampuan dan kebijaksanaan hakim dalam merumuskan putusan yang mencerminkan keadilan.49. Sebagai unsur peradilan yang menerima, menyelidiki, dan memutus perkara, hakim wajib berlaku adil terhadap pihak yang berperkara.50 Pengadilan membantu dan mengupayakan pihak yang berperkara. Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh mahkamah agung dan badan peradilan di bawahnya dalam lingkungan hukum umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan hukum tata usaha negara, dan oleh mahkamah konstitusi.51 Kemudian pasal ini dipertegas dalam undang-undang no.

Dalam sistem hukum Indonesia, hakim adalah pejabat negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk mengadili. Istilah pejabat membawa akibat yang serius karena wewenang dan tanggung jawabnya dirumuskan dalam rangkaian tugas, kewajiban, sifat dan kedudukannya yang spesifik, yaitu penegakan hukum dan keadilan.53 Hukum positif telah menekankan kedudukan hakim sebagai pejabat negara sebagaimana tertuang dalam tiga undang-undang pada tahun 2017. memaksa. yakni UU No.

Kode Etik Hakim di Indonesia

Mempunyai integritas dan kepribadian yang tidak tercela, jujur, adil, profesional, bertaqwa dan berakhlak mulia serta berpengalaman di bidang hukum, wajib berpegang pada kaidah etik dan pedoman perilaku. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Biasa, Pasal 13B). Kode etik hakim yang berlaku saat ini berdasarkan hasil Musyawarah Nasional IKAHI ke-13, 30 Maret 2001 di Bandung.

SARI = Bunga yang menebarkan keharuman harum dalam kehidupan masyarakat, artinya KEWARGANEGARAAN MULIA atau PERILAKU DAMAI. Menurut penulis, kode etik sangat diperlukan dalam peradilan, karena hakim diibaratkan sebagai wakil Tuhan yang mempunyai wewenang dan kuasa untuk menghukum atau memutus suatu perkara, kode etik disini berfungsi sebagai tanda peringatan atas perbuatannya. hakim. sesuai aturan yang telah ditetapkan.

Etika Profesi Hakim dalam Hukum Positif

Oleh karena itu, seseorang yang melaksanakan tugas atau profesi di bidang peradilan, yang bertanggung jawab untuk menegakkan hukum yang adil dan benar, harus senantiasa bertindak jujur ​​tanpa membeda-bedakan orang. a) Hakim wajib melaksanakan tugas hukumnya dengan menjunjung asas keadilan. asas praduga tak bersalah tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Hakim harus menjamin keadilan bagi semua pihak dan tidak sekedar bermaksud menghukum. i) Hakim dilarang memerintahkan/membiarkan pejabat pengadilan atau pihak lain mempengaruhi, mengarahkan atau mengendalikan jalannya persidangan sehingga menimbulkan perbedaan perlakuan terhadap pihak-pihak yang berperkara. j) Hakim harus memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang, terutama pencari keadilan atau wakilnya yang mempunyai kepentingan terhadap proses hukum di pengadilan. k) Hakim tidak boleh berkomunikasi dengan para pihak di luar pengadilan, kecuali dilakukan di lingkungan pengadilan, demi kelancaran proses persidangan, terbuka, akrab dengan para pihak dan tidak melanggar asas perlakuan yang sama. . dan ketidakberpihakan 61. 61 Keputusan Bersama Presiden Mahkamah Agung RI dan Presiden Komisi Yudisial RI No. 047/KMA/SKIV/2009 dan 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang kode etik dan perilaku hakim.

62 Keputusan Bersama Presiden Mahkamah Agung RI dan Presiden Komisi Yudisial RI nomor 047/KMA/SKIV/2009 dan 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang Kode Etik dan Perilaku para Hakim. 63 Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung RI dan Presiden Komisi Yudisial RI nomor 047/KMA/SKIV/2009 dan 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang Kode Etik dan Perilaku para Hakim. Hakim harus mengetahui keadaan keuangan pribadinya dan beban keuangan lainnya serta harus melakukan upaya yang wajar untuk mengetahui keadaan keuangan anggota keluarganya. o) Hakim dilarang menggunakan wewenang jabatannya sebagai hakim untuk mengejar kepentingan pribadi, anggota keluarga, atau orang lain dalam urusan keuangan. p) Hakim dilarang memberikan kesan kepada orang lain bahwa seseorang mempunyai kedudukan istimewa yang dapat memperoleh keuntungan finansial.

64 Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung RI dan Ketua Komisi Yudisial RI nomor 047/KMA/SKIV/2009 dan 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang Kode Etik dan Perilaku para Hakim.

ETIKA PROFESI HAKIM DALAM HUKUM TATA NEGARA

Pengertian Hakim Dalam Hukum Islam

Kode Etik Hakim Dalam Hukum Islam

Fungsi tersebut dalam hukum ketatanegaraan Indonesia dilaksanakan oleh kekuasaan negara lain yang pembagian kekuasaannya didasarkan pada teori pemisahan kekuasaan. Jika dicermati, terlihat bahwa kekuasaan kehakiman dalam hukum tata negara Islam didasarkan pada teori ketatanegaraan Islam klasik yang mencakup hampir seluruh aspek kehidupan bernegara. Hampir seluruh fungsi kelembagaan dalam hukum tata negara Indonesia terbagi dalam berbagai lembaga, sedangkan dalam hukum tata negara Islam dilaksanakan oleh lembaga peradilan saja.

Sedangkan dalam hukum ketatanegaraan Indonesia, lembaga peradilan hanya menjalankan fungsi peradilan atau fungsi yang berkaitan dengan lembaga peradilan saja. Perjalanan peradilan dalam perspektif hukum ketatanegaraan Islam juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Berbeda dengan sistem peradilan menurut hukum tata negara Islam, sistem peradilan di Indonesia tidak banyak mengalami perubahan sejak didirikan.

Sistem kekuasaan kehakiman yang digunakan dalam sistem hukum ketatanegaraan Islam adalah peraturan yang dibuat berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Nabi.

Lembaga Pengawasan Hakim Dalam Hukum Islam

Etika Profesi Hakim dalam Hukum Islam

Fungsi lembaga peradilan menurut hukum ketatanegaraan Islam adalah lembaga peradilan merupakan kekuasaan negara yang menjalankan fungsi peradilan dan menjalankan fungsi lain seperti fungsi administrasi negara (seperti pencatatan inventarisasi negara), fungsi pemeriksaan keuangan negara. badan, serta pengawasan terhadap pelaksanaan ibadah pokok keagamaan, seperti salat, berjamaah, jumat, salat idul fitri, haji, dan jihad. Hukum tata negara pada dasarnya adalah undang-undang yang mengatur tentang penyelenggaraan kekuasaan suatu negara dan segala aspek yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara itu. 137 Sedangkan fungsi peradilan menurut hukum tata negara Indonesia adalah peradilan hanya menjalankan fungsi peradilan saja.Fungsi dalam hukum tata negara Islam meliputi fungsi penyelenggaraan negara, fungsi badan pengawas keuangan negara, serta fungsi pengawasan. implementasi. pelayanan dasar keagamaan, seperti salat berjamaah, salat Jumat, salat hari raya, haji, dan jihad.

137 Badruzzaman Nawawi, Pengantar Hukum Tata Negara, Kajian Landasan Teori - Historiografi, (Yogyakarta: Cv Mine Yogyakarta 2021). dilakukan oleh LTD), serta fungsi pengawasan terhadap urusan keagamaan dilaksanakan oleh Departemen Agama, sehingga fungsi kekuasaan kehakiman lain dalam hukum tata negara Islam dalam hukum tata negara Indonesia, fungsi tersebut dilaksanakan oleh lembaga/kekuasaan negara lainnya. Sistem kekuasaan kehakiman baik dalam perspektif hukum tata negara Islam maupun hukum tata negara Indonesia mempunyai tujuan yang sama, yaitu terpeliharanya hukum dan keadilan, guna mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang tertib, aman, tenteram, sejahtera, dan terselenggaranya peradilan. peraturan yang dibuat serta realisasi kemaslahatan rakyat. Sebagaimana dalam hukum tata negara Islam, fungsi badan pemeriksa keuangan negara yang dalam hukum tata negara Indonesia dilaksanakan oleh lembaga lain (BPK), yaitu Badan Pemeriksa Keuangan.

Oleh karena itu, segala peraturan yang ada dibuat dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan UUD, selain juga berdasarkan Pancasila sebagai dasar negara. Terdapat perbedaan antara lembaga peradilan dalam perspektif hukum tata negara Islam dengan hukum tata negara Indonesia, yaitu: perbedaan fungsi, pembagian kekuasaan dan penerapannya pada masa kini, sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan demikian, fungsi peradilan dalam hukum ketatanegaraan Islam, selain menjalankan fungsi peradilan, juga menjalankan fungsi lainnya.

PERBANDINGAN ETIKA PROFESI HAKIM DALAM HUKUM

Perbedaan dan Persamaan antara Kekuasaan Kehakiman dalam

PENUTUP

Kesimpulan

Kode etik profesi hakim merupakan aturan tertulis yang harus dipatuhi oleh setiap hakim Indonesia dalam melaksanakan tugas profesionalnya sebagai hakim. Tugas utama seorang hakim adalah menyelesaikan perselisihan para pihak, dan memberikan kepuasan hukum kepada pihak-pihak yang terlibat. dalam kasus ini. Kode Etik Profesi Hakim merupakan suatu aturan tertulis yang wajib dipatuhi oleh setiap Hakim Indonesia dalam melaksanakan tugas profesionalnya sebagai hakim. Kode etik adalah perilaku baik dan terpuji yang harus dilakukan seorang Qadi ketika berinteraksi dengan orang lain dan menjalankan tugasnya.

Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa kode etik merupakan suatu perbuatan yang wajib dilakukan oleh seorang hakim baik di dalam maupun di luar Pengadilan. Sedangkan sistem hukum yang digunakan di Indonesia adalah sistem common law yang menggunakan konstitusi sebagai pilar utama negara hukum.

Saran

Hizbut Tahrir, “Seri Syariah Islam: Mewujudkan Clean Governance dan Good Governmet,” http://hizbut-tahrir.or.id serial-syariah-islam-realizing-cleangovernance-and-good-governmet/ diakses Rabu, 15 Mei 2019 pukul 04:30. Etika Peradilan dalam Penyelenggaraan Peradilan, Kajian Sistem Peradilan Islam Jakarta: Prenada Media Group. Keputusan Bersama Presiden Mahkamah Agung RI dan Presiden Komisi Yudisial RI No. 047/KMA/SKIV/2009 dan 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang kode etik dan perilaku Hakim.

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam putusannya, Mahkamah Konstitusi melakukan penafsiran terhadap Pasal 33 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, terutama berkaitan