PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teoritis
- Teori Demokrasi
- Teori Partisipasi Poilitik
- Teori Peran
Secara praktis, penerapan konsep demokrasi tidak lepas dari unsur terpenting dalam sistem demokrasi, yaitu partai politik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, partai politik mempunyai peranan yang sangat strategis dalam konsep demokrasi dan merupakan pilar demokrasi. Selain itu, terkait penelitian ini, peran partai politik sangat penting dalam memberikan pemahaman politik kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat guna mengoptimalkan penyelenggaraan sistem demokrasi.
Masyarakat sipil dalam sistem demokrasi menjadi kunci penting dalam menghubungkan demokrasi perwakilan dan demokrasi partisipatif di Indonesia.24 Sistem demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi berdampak pada tugas partai politik untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui dan memahami politik. Dalam penelitian ini akan digunakan teori demokrasi untuk menganalisis keberadaan partai politik dalam pelaksanaan fungsi dan perannya dalam memperkuat kesadaran politik masyarakat secara demokratis. Partai politik berperan dalam mengajak, mendorong, dan mempengaruhi masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan partai politik.
Dengan kata lain, partai politik merupakan wadah bagi masyarakat untuk melaksanakan partisipasi politik melalui fungsi-fungsi yang berkaitan dengan partai politik untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan teori partisipasi politik untuk mengukur keberhasilan partai politik dalam meningkatkan kesadaran politik di masyarakat. Sehubungan dengan penelitian ini, teori peran digunakan untuk menganalisis peran partai politik dalam meningkatkan kesadaran politik di masyarakat.
Keberadaan partai politik yang berstatus pilar demokrasi diharapkan mampu berperan dalam sistem demokrasi yang berkembang di masyarakat sehingga kehidupan politik menjadi lebih cerdas. Melalui teori peran tersebut, peran partai politik dalam menjalankan fungsinya menjadi objek utama penelitian ini. Selain itu, status dan fungsi pendidikan partai politik sebagaimana diamanatkan konstitusi dan peraturan perundang-undangan juga akan dilihat kaitannya dengan peran partai politik dalam melaksanakan amanat peraturan tersebut.
Tinjauan Konseptual
Peran adalah peran yang dimainkan sesuai dengan status atau kedudukan yang disandang seseorang atau tindakan yang dilakukan seseorang dalam suatu peristiwa.37 Sedangkan peran dalam pengertian lain adalah aspek dinamis dari jabatan atau status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia memenuhi suatu peranan, oleh karena itu dikatakan seseorang menduduki suatu kedudukan dalam masyarakat setelah melaksanakan peranannya.38 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peranan yang terlibat adalah suatu proses atau peristiwa dimana seseorang melakukan kegiatan sesuai dengan status atau jabatan yang disandangnya dalam rangka memenuhi perannya. Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, yang dimaksud dengan partai politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela berdasarkan kemauan yang sama. dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggotanya, masyarakat, bangsa dan negara, serta menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia berdasarkan.
Partai politik Sartori adalah kelompok politik yang berpartisipasi dalam pemilihan umum dan dapat mengajukan calon kursi di legislatif dan pemerintahan melalui pemilihan umum. Sedangkan menurut ahli lainnya yaitu Miriam Budiarjo, partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai, dan cita-cita yang sama, serta bertujuan untuk memperoleh kekuasaan politik dan melaksanakan kebijakannya dengan kekuasaan tersebut.40 Sehubungan dengan itu, Dalam penelitian ini, pengertian partai politik yang digunakan mengacu pada UU No. 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik. Kesadaran politik adalah pandangan dunia dari sudut pandang khusus, merupakan kesadaran politik, sehingga memandang dunia tanpa sudut pandang khusus dianggap sebagai pandangan yang dangkal.
Masyarakat yang memiliki kesadaran politik akan mewajibkan dirinya untuk ikut serta dalam perjuangan melawan orientasi atau posisi yang bertentangan dengan pemahamannya. Pada saat yang sama, ia terlibat dalam perjuangan untuk memperkuat pemahamannya dan menetapkan orientasinya.41 Sementara itu, kesadaran dalam arti lain diartikan sebagai sesuatu. 39 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik Pasal 1 ayat (1).
Kerangka Pikir
Hal ini tentunya semakin memperkuat pentingnya pendidikan politik bagi masyarakat di negara demokrasi. Namun dalam konteks ini, partai politik yang mempunyai fungsi pendidikan politik seharusnya lebih berperan dalam membangun kesadaran politik di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, penerapan pendidikan politik tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara, namun juga bagi partai politik itu sendiri.
Secara teoritis, pendidikan politik yang dilakukan oleh partai politik merupakan bentuk penguatan sistem demokrasi secara langsung. Optimalisasi pendidikan politik yang dilakukan partai politik setidaknya memberikan harapan terhadap kualitas penyelenggaraan negara yang lebih demokratis. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan politik yang dilakukan oleh partai politik Gerindra belum berjalan maksimal.
Selama ini pendidikan politik yang dilakukan Parpol Gerindra hanya mengandalkan pendekatan persuasif kepada masyarakat Dusun Salubone, Desa Data, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang. Misalnya pendidikan politik yang diberikan kepada masyarakat oleh partai politik, disini partai politik memberikan pendidikan politik secara berkala kepada masyarakat. Namun dalam praktiknya, pendidikan politik yang merupakan fungsi partai politik belum terlaksana secara maksimal.
Bahkan ada yang mengaku tidak pernah mengenyam pendidikan politik di organisasi parpol Gerindra. Pendidikan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) berkaitan dengan kegiatan: a) pendalaman empat pilar bangsa dan negara, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan negara kesatuan Republik Indonesia; b) memahami hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam pengembangan etika dan budaya politik; dan c) penyusunan staf keanggotaan partai politik secara bertahap dan berkesinambungan. Partai politik Gerindra dan partai politik lainnya mengoptimalkan pelaksanaan pendidikan politik untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat.
Jenis Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Fokus Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh atau dicatat oleh pihak lain). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini meliputi buku, laporan, majalah, literatur, website, serta informasi dari beberapa instansi terkait.
Teknik Pengumpulan Data
Wawancara dapat didefinisikan sebagai interaksi bahasa yang terjadi antara dua orang dalam situasi tatap muka, salah satunya melakukan wawancara dan menanyakan informasi atau ekspresi kepada orang yang diteliti yang berkisar pada pendapat dan keyakinan mereka. Teknik merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data dalam suatu proses. Karena menyangkut data, maka wawancara menjadi komponen penting dalam penelitian. 50 Wawancara sering disebut sebagai proses komunikasi dan interaksi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa wawancara merupakan teknik yang sangat efektif untuk mencari data yang akurat dari responden.
Peneliti meyakini komunikasi yang baik dan suasana yang menyenangkan akan menciptakan keterbukaan kepada responden mengenai data yang diinginkan peneliti. Dokumentasi merupakan kumpulan data yang diperoleh dari dokumen dan pustaka sebagai bahan analisis. Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang memberikan catatan-catatan penting berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Metode ini menggunakan data seperti kualitas kader partai politik dan tingkat kesadaran politik masyarakat Dusun Salubone, Desa Data, dan Kecamatan Duampanua.
Teknik Analisis Data
Reduksi data adalah suatu proses memilih, memusatkan perhatian, mengabstraksi dan mentransformasikan data mentah yang ada di lapangan.54 Dalam proses reduksi ini, peneliti benar-benar mencari data yang valid. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan diverifikasi. Penyajian data adalah kumpulan informasi terstruktur yang memungkinkan penarikan kesimpulan dan tindakan.
Dalam kondisi seperti ini, peneliti mudah melakukan kesalahan atau bertindak sembarangan dan sangat tergesa-gesa dalam menarik kesimpulan yang bias, sewenang-wenang dan tidak berdasar. Peneliti kemudian dapat menarik kesimpulan yang masuk akal dan melanjutkan ke tahap analisis berikutnya. Merancang kolom dan baris dalam matriks untuk data kuantitatif dan menentukan data mana, dalam bentuk yang sama, yang harus dimasukkan ke dalam sel mana yang merupakan kegiatan analisis.56 3.6.3 Penarikan kesimpulan / Verifikasi kesimpulan.
Sejak awal pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai menentukan “makna” sesuatu, mencatat keteraturan, pola, penjelasan, kemungkinan konfigurasi, alur sebab akibat, proporsi. Kesimpulan “akhir” mungkin tidak akan muncul sampai pengumpulan data selesai, tergantung pada ukuran korpus catatan lapangan, metode pengkodean, penyimpanan dan penyempurnaan yang digunakan, pengalaman peneliti dan tuntutan pemberi dana, namun kesimpulan sering kali diambil sejak awal, bahkan ketika seorang peneliti mengaku telah memproses secara induktif.57 Menarik kesimpulan hanyalah sebagian saja.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Upaya Partai Politik dalam Memberikan Pemahaman Politik Kepada
Berdasarkan hasil wawancara di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan politik merupakan tanggung jawab atau tugas semua partai politik tanpa terkecuali. Pendidikan politik dalam konteks ini dipandang perlu dan wajib dilaksanakan oleh partai politik sebagai upaya memenuhi kebutuhan politik masyarakat. Hal ini juga dibenarkan oleh Muhammad Zainal Arifin yang menjelaskan bahwa pelaksanaan pendidikan politik belum maksimal.
Untuk mendukung pelaksanaan pendidikan politik, partai politik Gerindra membentuk sayap partai di tingkat desa/kelurahan, seperti Tunas Indonesia Raya (TIDAR) dan Gerindra Masa Depan (GMD). Sebenarnya ada beberapa alternatif yang diberikan undang-undang bagi partai politik besar untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Adapun pelaksanaan pendidikan politik yang belum berjalan maksimal hal ini dibenarkan oleh fakta yang penulis temukan di lapangan.
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan politik belum berjalan maksimal. Pendidikan politik yang tidak berjalan optimal berdampak pada perilaku politik dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi implementasi sistem politik. Praktek kebijakan moneter, sikap apatis dan sebagainya merupakan akibat dari pendidikan politik yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Lebih lanjut pada Pasal 13 huruf e disebutkan bahwa: Partai politik wajib memberikan pendidikan politik dan menyalurkan aspirasi politik anggotanya. Dengan adanya pendidikan politik yang diberikan oleh partai politik, masyarakat mulai memahami apa itu politik dan pendidikan politik. Pemerintah terkait memberikan sanksi berat kepada partai politik atau kader partai politik yang tidak melakukan pendidikan politik secara terstruktur, sistematis, dan masif.
PENUTUP
Saran
Pemerintah atau instansi terkait juga harus berperan aktif dalam membantu partai politik dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Pemuda sebagai generasi penerus harus berperan aktif dan tidak terkesan menutup diri dari politik agar mampu meminimalisir budaya politik transaksional. “Pelaksanaan Fungsi Partai Politik Berdasarkan Hukum Partai Politik di Kota Bandar Lampung (Kajian DPD Partai Keadilan Sejahtera Bandar Lampung)”.