PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMK Ma’arif NU Paguyangan Brebes? Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah (Studi Kasus Manajemen Kepala Sekolah SD Wonokromo SD Wonorejo Polokarto). Kunci kepemimpinan dalam peningkatan mutu pendidikan di SMK Ma'arif NU Paguyangan dan data.
Jenis data ini mencakup keterangan dan keterangan tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di SMK Ma’arif NU Paguyangan. Dalam hal ini Kepala SMK Ma'arif NU Paguyangan juga menjalankan fungsinya sebagai pendidik. Kepala SMK Ma'arif NU Paguyangan mewajibkan seluruh gurunya untuk mempraktekkan manajemen kelas dan pengajaran.
Sistematika Penulisan
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MUTU
Pengertian Tentang Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan
Menurut Anda, bagaimana cara direktur memberikan bimbingan kerja kepada guru dan tenaga kependidikan SMK Ma'arif? Inspirasi dari direktur saat pertemuan di balai desa Wanatirta (Sumber: data dinding SMK Ma'arif NU Paguyangan).
Kepemimpinan Dalam Kinerja
Kepemimpinan Yang Efektif
Tips untuk Kepala Sekolah dalam Manajemen Konflik
Melihat sosok Kepala SMK Ma'arif NU Paguyangan, beliau merupakan seorang organisator yang berpengalaman bekerja baik di ranah pemerintahan maupun kemasyarakatan, sangat vokal terhadap hal-hal baik dan mampu mengatasi konflik. dan mampu membawa perubahan yang sangat positif sehingga tidak semua Direksi mempunyai kemampuan menyelesaikan konflik dengan baik, bahkan tanpa pengalaman yang cukup pun mereka bisa melakukan kesalahan. Untuk menghindari hal tersebut, kepala sekolah sebaiknya dilatih dalam tiga hal, yaitu manajemen waktu, pengembangan tenaga, dan pemecahan masalah. Kepala sekolah hendaknya berlatih tepat waktu, karena seringkali banyak waktu yang tersita hanya untuk beberapa kegiatan.
Waktu kepala sekolah jarang digunakan untuk dirinya sendiri, ia harus bisa membagi waktu dengan siswa, tenaga pengajar, orang tua siswa, tokoh masyarakat, dinas pendidikan, organisasi profesi dan lembaga swadaya masyarakat, bahkan mungkin tamu tak diundang yang rutin datang ke sekolah. sekolah. Tidak jarang tenaga kependidikan meminta waktu untuk berkonsultasi dengan kepala sekolah saat bersiap pulang, dan pembicaraan seringkali berlarut-larut. Begitu pula dengan kepala SMK Ma'arif NU Paguyangan yang selalu mengedepankan kepentingan sekolah diatas kepentingan lainnya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada lingkungan atau pegawai sekolah dan hal ini dibuktikan dengan kinerja yang diterapkan oleh kepala SMK Ma'arif. Paguyangan NU yang meningkat dan persentase kepuasan pelanggan meningkat dalam melayani siswa, tenaga pengajar, orang tua siswa, tokoh masyarakat, dinas pendidikan, organisasi profesi dan lembaga swadaya masyarakat, bahkan mungkin tamu tak diundang yang sering datang ke sekolah57.
Oleh karena itu, kepala sekolah harus mampu berperan sebagai pilar di sekolahnya, menerima dan memahami penderitaan dan permasalahan yang dialami oleh tenaga pengajarnya, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Secara umum permasalahan tenaga pengajar berkaitan dengan pembelajaran, kedisiplinan siswa, beban mengajar yang berlebihan, kesulitan, tidak adanya kerjasama dengan sesama guru dan permasalahan yang bersifat pribadi. Permasalahan tersebut akan mengganggu konsentrasi kerja staf pengajar sehingga mengharuskan kepala sekolah untuk memahami dan membantu menyelesaikannya.
Peningkatan Mutu Pendidikan
Sikap dan perasaan empati terhadap permasalahan yang dihadapi oleh tenaga kependidikan di sekolah, barangkali merupakan alternatif cara penyelesaian masalah, menjaga hubungan baik dan menjadi teladan bagi seluruh tenaga kependidikan dalam menyelesaikan permasalahan, akan sangat membantu meringankan bebannya dan meningkatkan prestasinya. Menciptakan suasana nyaman di kalangan tenaga kependidikan agar berani mengungkapkan permasalahan dan mencari solusi58. Pengurus Kepala Sekolah harus menyadari kedewasaan anggotanya dengan membuka diri terhadap segala saran dan kritik.
Organisasi sekolah terkelola dengan baik, hal ini terlihat dari hasil setiap kegiatan yang mencerminkan ketertiban dan ketentraman dalam pengelolaan dan penyelenggaraan administrasinya. Pengawasan terhadap proses pendidikan dilakukan oleh direktur sekolah pada satuan pendidikan.Prinsip pengawasan harus dilakukan secara obyektif dan transparan demi kemajuan proses pendidikan yang sedang berlangsung. Sekolah dibangun secara simbiosis mutualisme, dimana banyak jabatan yang dibangun sebagai suatu tim kerja, hal ini menuntut kepala sekolah berperan sebagai manajer, inovator, supervisor dan pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan.
Ini adalah perilaku klien sehari-hari sesuai dengan persyaratan perannya dalam organisasi. Sutradara adalah pencari bakat dan kreativitas setiap anggota dan yang terakhir adalah kemampuannya dalam memanfaatkan potensi yang dimilikinya.
Model Kepemimpinan
Seorang klien tidak selalu mengambil keputusan tentang segala hal, tetapi hanya mengenai hal-hal yang akan lebih baik jika ia memutuskannya sendiri. Orang-orang dalam kelompok kerja yang telah menjalani pelatihan dan melakukan pekerjaan setiap hari, yang lebih mengetahui cara melakukan pekerjaan dan oleh karena itu menjadi lebih kompeten dalam mengambil keputusan bagi klien. Perubahan dapat diciptakan oleh kepemimpinan, namun tidak harus datang dari kepemimpinan karena kemampuan kepemimpinan itu terbatas.
Setiap ide baru yang bertujuan untuk menciptakan sesuatu yang lebih berkualitas, dari mana pun asalnya, harus disambut baik. Pemimpin pendidikan harus selalu mengupayakan reformasi, karena ia tahu bahwa hanya melalui reformasi kualitas pendidikan yang lebih baik dapat dicapai. Oleh karena itu, setiap insan Lem Gambarya harus selalu mendorong mereka untuk berani berinovasi, baik dari segi cara kerjanya maupun dari segi barang dan jasa yang dihasilkannya.
Kepala sekolah harus selalu mengupayakan kerjasama dalam tim, kelompok atau unit organisasi. Kepala sekolah yang kreatif dan proaktif selalu bertindak untuk mencegah permasalahan dan permasalahan di kemudian hari.
Hasil Penelitian Yang Relevan
Kerangka Berpikir
Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan observasi langsung mengenai “Pimpinan sekolah dalam meningkatkan mutu di SMK Ma’arif NU Paguyangan. Kepala SMK Ma’arif NU Paguyangan dalam kinerja kepemimpinannya selalu mempertimbangkan beberapa alternatif sehingga tidak terjadi hal-hal yang negatif. tidak terjadi.Dalam kinerja kepemimpinannya, Kepala SMK Ma'arif NU Paguyangan ikut terlibat dalam menjawab pertanyaan angket (terlampir).
Berdasarkan temuan di lapangan menunjukkan bahwa kepala SMK Ma’arif NU Paguyangan, kepala sekolah selalu memberikan keteladanan dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Berdasarkan hasil wawancara kepada seluruh komponen pendidikan di SMK Ma’arif NU Paguyangan termasuk para pemangku kepentingannya, kepala sekolah dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan sangat baik. Berdasarkan analisis data penelitian mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SMK Ma’arif NU Paguyangan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
Selama ini kepala sekolah melakukan monitoring kerja para pendidik dan tenaga pengajar di SMK Ma'arif. Sejauh ini, bagaimana perilaku kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi para pendidik dan tenaga pengajar di lembaganya? Peneliti : Hal-hal apa saja yang diberikan kepala sekolah untuk menunjang mutu pendidikan pendidik dan tenaga pengajar.
Selain pembinaan eksternal, direktur juga memberikan pembinaan internal, dimana pembinaan tersebut diikuti oleh seluruh guru dan tenaga pengajar SMK Ma'arif NU Paguyangan. Kisah inspiratif seorang direktur sekolah sekaligus guru SMK Ma'arif NU Paguyangan yang rela berkontribusi agar anak-anak GKB dapat menyelesaikan studinya. Siswa dan pengawas dari GKB (Gerakan Kembali ke Sekolah) bersama pengarah dalam program tersebut. Sumber: data dari dinding SMK Ma'arif NUPagyangan).
METODE PENELITIAN
Penelitian Deskriptif Kualitatif
Tempat dan Waktu
Subjek dan Objek Penelitan
- Data
 - Sumber data Primer
 - Sumber data Sekunder
 
Teknik Pengumpulan Data
- Observasi Partisipatif
 - Wawancara
 - Dokumen
 
Observasi adalah “penelitian yang dilakukan dengan cara mengamati objek, baik secara langsung maupun tidak langsung. 72. Sedangkan yang dimaksud dengan observasi partisipan adalah “peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau dijadikan sumber data penelitian.” Dalam teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, peneliti dalam melakukan observasi ikut serta dalam apa yang dilakukan sumber data dan memperhatikan naik turunnya.
Observasi partisipatif dalam penelitian ini menggunakan tipe partisipasi moderat, yaitu “dalam observasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti yang merupakan orang dalam dan orang luar. Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab secara lisan, dimana dua orang atau lebih berperan serta. secara fisik bertatap muka, seseorang dapat melihat orang lain dan mendengar suaranya dengan telinganya sendiri serta merupakan alat untuk memperoleh informasi.Sedangkan dalam penelitian ini digunakan wawancara tidak terstruktur yaitu “wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan komprehensif untuk pengumpulan data.
Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan wawancara dengan cara menanyakan langsung kepada pihak-pihak yang diyakini memahami dan mengetahui kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi guru dan mutu lulusan SMK Ma'arif NU Paguyangan, seperti kepala sekolah, dan wakil kepala sekolah, ketua TU, guru dan siswa. Dokumentasi adalah “penelitian yang menyelidiki obyek-obyek tertulis dengan mencari informasi tentang suatu hal atau variabel yang berupa transkrip buku, surat kabar, majalah, prestasi, perkuliahan, agenda, dan lain-lain. 74 Sehubungan dengan penelitian ini, maka dokumen yang digunakan adalah dokumen tentang keadaan guru, ruang belajar, aktivitas belajar siswa, prestasi siswa, prestasi matrikulasi siswa yang dilihat dari rata-rata hasil ujian negara.
Teknik Penentuan Sampel
Teknik Analisis Data
Apabila hasil pengujian menghasilkan data yang berbeda maka dilakukan berulang kali agar ditemukan kepastian datanya. Dengan demikian, data yang terbatas akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti mengumpulkan data lebih lanjut dan mencarinya bila diperlukan. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat berupa tabel dan grafik yang kemudian diberi penjelasan naratif.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti pendukung yang kuat. Berdasarkan langkah-langkah tersebut, penelitian ini dilakukan pada tahap awal setelah pengumpulan data melalui teknik wawancara dengan berbagai sumber data yang diyakini memiliki pengetahuan tentang kepemimpinan kepala sekolah. Selain itu, hasil observasi dan dokumentasi yang diperoleh juga dikumpulkan sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini.
Data yang dikumpulkan dan dipilah sesuai permasalahan yang diteliti kemudian disajikan dalam bentuk narasi atau menggambarkan secara jelas gambaran nyata yang peneliti temukan di lapangan yaitu mengenai kepemimpinan kepala sekolah di SMK Ma'arif NU Paguyangan. Data yang disajikan berasal dari wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian disimpulkan pada suatu penemuan baru yang merupakan hasil akhir dari penelitian ini.
Pemeriksaan Keabsahan Data
Kepala SMK Ma'arif NU Paguyangan selalu memberikan motivasi kepada para guru untuk selalu meningkatkan ilmunya sehingga dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan Standar Nasional Pendidikan. Bagaimana pendapat anda mengenai motivasi yang diberikan kepala sekolah kepada pendidik dan tenaga pengajar?
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
SMK Ma’arif NU Paguyangan
Identitas Sekolah
Visi
Misi
Tujuan Sekolah
Menjadi SMK yang unggul dalam melahirkan tenaga berilmu Amaliyah, saintifik dalam tindakan dan bertakwa”.
Strategi Sekolah
Sasaran