PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Pembahasan
LANDASAN TEORI
Pengertian Orang Tua
Pengertian orang tua adalah “Orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anaknya, karena bersama mereka anaklah yang dididik terlebih dahulu.” Dalam sumber referensi ini, orang tua disebut sebagai ibu dan ayah.6 Sumber lain juga menyebutkan hal tersebut. Dari pengertian di atas dapat kita pahami bahwa istilah orang tua adalah orang yang merupakan pendidik utama anak, yang membentuk kepribadian anak.
Dalam penelitian ini penulis mencatat bahwa orang tua yaitu ayah dan ibu merupakan pendidik utama anak dalam memahami kehidupan.
Bentuk Peran Keluarga
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa memberikan petunjuk kepada keluarga untuk melaksanakan pendidikan menuntut orang tua untuk mendidik anaknya pada keimanan dan keyakinan yang benar serta membiasakannya dalam penerapan hukum agama. D. Sebab orang tua yang tidak bisa mengendalikan diri tentu tidak akan mampu meyakinkan anaknya untuk tetap berpegang pada moral yang diajarkannya. Orang tua mempunyai tanggung jawab untuk merawat, melindungi dan membimbing anak-anaknya hingga dewasa.
Oleh karena itu, tanggung jawab orang tua terhadap anak sangat penting dalam menumbuhkan sikap religius pada remaja.
Fungsi Keluarga
Banyak orang tua yang terkadang mengabaikan hal ini, sehingga banyak remajanya yang tidak mengetahui tentang ajaran Islam, dan hal ini mengakibatkan banyak remaja malah tidak memiliki nilai-nilai agama yang baik. Seperti yang penulis sampaikan, peran orang tua juga mencakup fungsi-fungsi yang mereka miliki dalam keluarga. Fungsi Pendidikan Keluarga merupakan tempat pendidikan bagi seluruh anggota keluarga, dimana orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam membawa anak menuju kematangan jasmani dan rohani.
Pentingnya orang tua sebagai anggota keluarga mengetahui dan dapat melaksanakannya, apalagi orang tua adalah orang tua dalam keluarga.
Perilaku Keagamaan Remaja
- Pengertian Remaja
- Pengertian Perilaku Keagamaan
- Macam-macam Perilaku Keagamaan
- Aspek-aspek Perilaku Keagamaan
- Bentuk Perilaku Keagamaan
Dan dapat pula kita simpulkan bahwa perilaku keagamaan merupakan reaksi aktual seseorang, atau reaksi sebagai akibat dari akumulasi pengalaman. Dimensi intelektual berkaitan dengan pengetahuan tentang ajaran agama. Pada dimensi ini dapat dilihat seberapa jauh tingkat pengetahuan agama (religious literation) dan tingkat minat umat beragama dalam mempelajari agama. Dalam dimensi ini, umat beragama setidaknya memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar keimanan, ritual dan tradisi kitab suci. Dimensi ini mengacu pada pengalaman perasaan, persepsi dan sensasi yang dialami seseorang atau ditentukan oleh suatu kelompok agama ketika melakukan ritual keagamaan.
Dimensi ini mencakup pedoman dasar pelaksanaan ritual dan pelaksanaannya, frekuensi tata cara dan makna ritual keagamaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti penerapan rukun Islam, dzikir, shalat lima waktu dan sebagainya. Menurut syariah, aqidah adalah keyakinan yang teguh terhadap segala sesuatu yang dinyatakan secara tegas dalam Al-Quran dan hadis. Aqidah atau iman mengacu pada tingkat keyakinan seorang anak terhadap ajaran-ajaran yang mendasar dan dogmatis. Dimensi ini mencakup harapan-harapan dimana umat beragama menganut pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut.
Dimensi ini mencakup perilaku beragama, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan seseorang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Dimensi ini mengacu pada harapan bahwa umat beragama setidaknya memiliki pengetahuan minimal tentang prinsip-prinsip dasar kepercayaan, kitab suci, dan tradisi. Bentuk perilaku ibadah keagamaan yang biasa dilakukan individu antara lain: menunaikan shalat, berpuasa, menunaikan zakat, membaca Al-Qur’an, dan menghafalkan doa.
Menurut Henry Guntur Tarigan, membaca adalah “suatu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk menerima pesan yang disampaikan melalui bahasa tulis.” yang dapat disaksikan oleh seluruh umat manusia. . Dari penjelasan di atas terlihat bahwa bentuk perilaku keagamaan dan pelaksanaan ibadah merupakan kebutuhan manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yang sudah menjadi kewajibannya sebagai manusia yang lemah. meningkat, karena kita beribadah kepada Allah dengan penuh semangat, maka semakin banyak pula kegiatan yang dilakukan.
Penelitian Relevan
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh peran keluarga terhadap perilaku keagamaan remaja di Prumnas Alfatindo Blok C Rt 13 Kota Bengku. Hal ini terbukti ( > . ) maka = mengatakan bahwa terdapat pengaruh peran keluarga terhadap perilaku keagamaan remaja di Prumnas Alfatindo Blok C Rt 13 Kota Bengkulu. Jadi, semakin baik orang tua menjalankan perannya maka akan semakin baik pula perilaku keagamaan remaja di Prumnas Alfatindo Blok C Rt 13 Kota Bengkulu.
Sebaliknya jika orang tua lalai dalam menjalankan perannya dalam perilaku keagamaan remaja maka perilaku keagamaan remaja di Prumnas Alfatindo Blok C Rt 13 Kota Bengkulu akan semakin buruk. Selain faktor diatas, perhatian orang tua terhadap pendidikan agama juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku keagamaan remaja. Berdasarkan faktor-faktor di atas maka orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku keagamaan remaja, karena pendidikan pertama dan terpenting bagi remaja dalam keluarga adalah orang tuanya.
Sebagai orang tua, apakah Anda selalu mengajarkan anak dan keluarga untuk menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang muda? Sebagai orang tua, apakah Anda selalu mengajarkan anak Anda untuk membantu orang yang membutuhkan? Sebagai orang tua, saya ajarkan untuk selalu mendoakan hal-hal baik bagi orang lain.
Sebagai orang tua, apakah kalian saling mengajarkan untuk saling mengingatkan agar saling berbuat baik? Sebagai orang tua, apakah Anda selalu mendukung segala sesuatu yang dilakukan anak Anda jika itu positif?
Jenis dan Sifat Penelitian
Lokasi Penelitian
Populasi dan Sampel
Populasi dan Sampel Penelitian ilmiah tentang populasi dan sampel merupakan pokok atau landasan dalam pencarian dan pengumpulan data, baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif, hanya saja teknik yang digunakan antara keduanya berbeda. Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari obyek/subyek dengan jumlah dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah objek/subyek yang diteliti, namun mencakup seluruh ciri/atribut yang dimiliki subjek/objek tersebut.42 Populasi yang dimaksud peneliti dalam penelitian ini adalah seluruh remaja baik laki-laki maupun perempuan di wilayah tersebut. Pruna. Alfatindo Blok C, dengan 30 remaja.
Sampel adalah sebagian dari suatu populasi yang diambil dengan metode tertentu yang juga mempunyai ciri-ciri tertentu, khas, dan lengkap yang dianggap mewakili populasi tersebut. Kemudian berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Arikunto bahwa: Sekadar memberi perkiraan saja, jika jumlah objeknya kurang dari 100, sebaiknya seluruh populasi dijadikan sampel, sehingga penelitian tersebut dijadikan sebagai penelitian populasi, kemudian sebagai penelitian. jumlah objek yang akan diteliti lebih dari 100 maka akan diambil sebagai sampel antara atau lebih.43 Pernyataan di atas menunjukkan bahwa jika jumlah objek kurang dari 100 maka sebaiknya diambil seluruh populasi sebagai 'menggunakan sampel'. . Berdasarkan pendapat tersebut maka peneliti akan mengambil sampel dari seluruh populasi karena jumlah populasinya kurang dari 100.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel pada dasarnya dikelompokkan menjadi 2 yaitu probabilitas sampling dan non-probability sampling.44 Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling yaitu total sampling. Hal ini dilakukan karena populasinya relatif kecil, baik kurang dari 30, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil, atau dengan kata lain seluruh anggota populasi dijadikan sampel.
Variabel Penelitian
Banyaknya anggota sampel dinyatakan dengan besarnya sampel. Y) Indikatornya adalah pelaksanaan ibadah sehari-hari remaja, sikap dan perilaku remaja sesuai ajaran agama, dan pengetahuan agama remaja.
Teknik Pengumpulan Data
Data berikut diperoleh setelah menyebarkan kuesioner kepada orang tua dan remaja di Prumnas Alfatindo Blok C Rt 13 Kota Bengkulu yang berjumlah 30 orang, dimana kuesioner terdiri dari 20 item pertanyaan yang disertai dengan 4 alternatif jawaban selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah, dengan skor 4,3,2,1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran keluarga merupakan prediktor yang turut menentukan perilaku keagamaan remaja di Prumnas Alfatindo Blok C Rt 13 Kota Bengkulu. Orang tua mempunyai kewajiban untuk memberikan pendidikan agama kepada anaknya sebagai upaya untuk menyelamatkannya dari api neraka.
Menurut Zakiah Daradjat, orang tua adalah “pembangun pribadi terpenting dan pertama dalam kehidupan seorang anak”. Namun peran orang tua dalam keluarga sangat diperlukan dalam memantau pergaulan remaja agar terhindar dari pergaulan yang melanggar ajaran agama. Karena orang tua merupakan pelatih pribadi yang pertama dalam kehidupan remaja.59 Suasana keagamaan yang baik dalam keluarga akan membentuk kepribadian remaja yang baik dalam urusan keagamaan.60.
Teladan orang tua kepada anaknya berarti anak dapat meniru dan berperilaku sesuai dengan apa yang diajarkan orang tuanya. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara peran keluarga terhadap perilaku keagamaan remaja di Prumnas Alfatindo Blok C Rt 13 Kota Bengkulu. Orang tua hendaknya lebih memberikan perhatian kepada anaknya, apalagi orang tua harus membesarkan anaknya dengan baik.
Jaringan angket pengumpulan data penelitian pengaruh peran keluarga terhadap perilaku keagamaan remaja Prumna. Sebagai orang tua, saya selalu mengajarkan kepada anak-anak saya untuk selalu mensyukuri nikmat yang diterimanya.
Teknik Pengujian Instrumen
Teknik Analisis Data
Penggunaan statistik parametrik mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal.52 Oleh karena itu, sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Untuk mengetahui bahwa data yang diperoleh berasal dari populasi yang berdistribusi normal dapat digunakan rumus chi-kuadrat. Hipotesis (Ho) pengujian ini menyatakan bahwa sampel data berasal dari populasi yang berdistribusi normal versus hipotesis lawan (Ha) yang menyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
Ho merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa skor kedua kelompok mempunyai varian yang sama, dan Ha merupakan hipotesis yang menyatakan bahwa skor kedua kelompok mempunyai varian yang tidak sama. Sugiyono menyatakan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: 53 Suatu sampel dikatakan mempunyai varians homogen jika kurang dari taraf signifikansi 5%.
HASIL PENELITIAN
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil nilai t yang diperoleh sebesar 20,60 berbanding dengan nilai 1,701 maka terlihat nilai tersebut lebih besar dari maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh peran keluarga terhadap perilaku keagamaan. remaja di Prumnas Alfatindo Blok Rt 13 Kota Bengkulu. Maka orang tua hendaknya dapat menyempurnakan perannya sebagai pendidik keluarga karena orang tua merupakan pilar atau penopang keluarga yang mengurus keluarganya baik itu rumah tangga, suami, dan anak. Hendaknya orang tua memperhatikan dan bertanggung jawab dalam mendidik anaknya dalam pendidikan agama agar keimanan dan ketakwaan tertanam dalam jiwa anaknya.
Orang tua harus memberikan teladan atau panutan yang baik bagi anaknya karena orang tua merupakan pendidik pertama dan utama dalam keluarga yang akan ditiru dan ditiru oleh anaknya.
Pembahasan
PENUTUP
Saran
Hasil Uji Reliabilitas (Variabel X)