Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, para staf dan petugas perpustakaan yang telah memberikan pelayanan terbaik kepada penulis selama menempuh studi di IAIN Parepare. Teman-teman penulis khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam angkatan 2016 program studi Manajemen Zakat dan Wakaf yang telah memberikan motivasi dan mewujudkan pengalaman belajar yang luar biasa. Judul Skripsi: Strategi Penyaluran Dana Zakat Bagi Mustahik (Studi Kasus Komite Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang).
Strategi Penyaluran Dana Zakat Candra kepada Mustahik (Studi Kasus Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Pinrang) (dibimbing oleh Muhammad Kamal Zubair dan Rukiah). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti bertujuan untuk mengetahui, “Strategi Penyaluran Dana Zakat BAZNAS Bagi Mustahik Di Kabupaten Pinrang”. Dari penjelasan peneliti yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana strategi penyaluran dana zakat BAZNAS pada mustahik (studi kasus BAZNAS Kabupaten Pinrang.
Rumusan Masalah
Tujian Penelitian
Kegunaaan Peneliti 1. Kegunaan praktis
Orang yang tidak mengeluarkan zakat adalah sama dengan memakan harta yang tidak sah, haram atau sama dengan rasuah kerana harta zakat itu adalah hak orang lain dan bukan lagi haknya walaupun harta itu sebenarnya ada. Maka zakat bermaksud menyucikan, membesarkan, kerana harta yang dizakatkan seseorang itu dapat menyucikan dan menyucikan hartanya dan juga dapat menolong orang lain. Zakat yang sah diwajibkan ke atas mana-mana harta yang telah memenuhi kriteria syarat dan punca zakat, tidak kira sama ada pemiliknya sudah membayar atau belum.
Kerana dalam harta orang kaya masih ada hak orang fakir dan fakir yang wajib mengeluarkan zakat. Hanabilah ada mengatakan bahawa hutang menghalang kewajipan zakat harta ghaib iaitu emas dan perak, barang. Harta yang hendak dizakatkan adalah bebas daripada hutang dan keperluan asas, kerana orang yang sibuk mencari harta untuk dua perkara ini adalah sama dengan orang yang tidak mempunyai harta. 26.
يمِلَع ٌعيِ َسَ
Sesungguhnya zakat itu hanya untuk orang-orang fakir, orang-orang yang membutuhkan, para amil zakat yang hatinya dilunakkan (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba, untuk (membebaskan) orang yang terlilit hutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang terlilit utang. dalam perjalanannya, sebagai kewajiban Allah. Masyarakat miskin adalah masyarakat yang mempunyai sumber daya yang cukup untuk memenuhi setengah atau lebih kebutuhannya. Mualaf adalah orang yang telah dilembutkan atau dipesona oleh keimanan Islam; atau orang yang keyakinan agamanya dikatakan menguat terhadap keyakinan Islam; atau orang yang terhalang niat jahatnya terhadap umat Islam; atau orang-orang yang berharap dapat membantu umat Islam dari musuh-musuhnya.
Definisi yang selama ini paling populer dan dianut adalah seseorang yang meninggalkan keyakinannya yang non-Islam dan menjadi pemeluk agama Islam; atau ungkapan sehari-harinya adalah orang yang masuk Islam, misalnya orang yang beragama Nasrani masuk atau masuk Islam. Garimin adalah orang yang berhutang, baik untuk kepentingan dirinya sendiri maupun untuk kepentingan orang lain atau masyarakat. Ibnu Sabil adalah orang asing yang merantau ke negeri lain dan tidak mempunyai harta lagi.
نْبا
او
Tinjauan Konseptual
Judul mengandung unsur-unsur kunci yang hendaknya dibatasi maknanya agar pembahasan dalam proposal ini lebih terarah dan spesifik. Strategi merupakan suatu rencana jangka panjang yang dikembangkan secara rinci dalam bentuk taktik-taktik yang tidak rasional disertai dengan tujuan dan langkah-langkah yang terukur. Strategi pada hakikatnya adalah suatu tindakan tentang apa yang dilakukan, apa yang ingin dicapai, bukan apa yang ingin dicapai.
Delapan kelompok yang berhak menerima zakat dalam Al-Qur'an merupakan konsensus para ulama.
Kerangka Pikir
STRATEGI PENDITRIBUDISIAN DANA ZAKAT
ORANG-ORANG YANG BERHAK
BAZNAS KABUPATEN PINRANG
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dimana penelitian ini menggambarkan objek yang akan diteliti sebagai alat penelitian itu sendiri dan memberikan gambaran. Tidak hanya itu, penelitian jenis ini juga memaparkan secara langsung sifat hubungan antara peneliti dan responden serta seluruh data yang diperoleh dari lokasi penelitian, sehingga data yang diperoleh lebih akurat.
Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian
Tidak hanya itu, jenis penelitian ini juga secara langsung memberikan sifat hubungan antara peneliti dan responden serta semua data yang diperoleh dari lokasi penelitian, sehingga data yang diperoleh lebih akurat. B. Lokasi dan waktu penelitian 1. Lokasi penelitian. Kabupaten ini terletak 185 km dari Makassar ke arah utara berbatasan dengan Kabupaten Polawali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, dengan luas wilayah 1.961,77 km2 yang terbagi dalam 12 kecamatan, terdiri dari 68 kota dan 36 kelurahan yang terdiri dari 86 kelurahan. dan 189 dusun. Kabupaten Pinrang dengan ibu kota Pinrang terletak 185 km sebelah utara ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, pada posisi 3°19'13" na.
Batas wilayah kabupaten ini di utara dengan Kabupaten Tana Toraja, di timur dengan Kabupaten Sidenreng Rappang dan Enrekang, di barat dengan Kabupaten Polmas di Provinsi Sulawesi Barat dan Selat Makasar, di selatan dengan Kota Parepare. Kabupaten Pinrang merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang beribukota di Provinsi Makassar (Ujung Pandang). Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pinrang Periode ditunjuk oleh Pemerintah berdasarkan Keputusan Bupati Pinrang Nomor tanggal 10 Juli 2014, sesuai dengan Undang-Undang Nomor: 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor: 23 Tahun 2011 yang unsur pimpinannya meliputi Ulama, Profesi, dan Tokoh Masyarakat Islam dengan tugas dan fungsi pelaksanaan, perencanaan, pengendalian dan pelaporan serta pertanggungjawaban pengumpulan, pendistribusian, dan pemanfaatan Zakat. , Infaq dan Sadaqah serta dana sosial keagamaan lainnya sesuai ketentuan syariah dan Kepala BAZNAS Kabupaten Pinrang menjalankan tugas dan kegiatan sebagaimana mestinya.
Upaya pengendalian pengumpulan, pendistribusian dan pemanfaatan ZIS serta cakupan prioritas dan keadilannya. Mencari pelaporan dan. Dan untuk menyelesaikan tugas kepengurusan Bazna Kabupaten Pinrang, telah dibentuk pelaksana/sekretariat dengan susunan sebagai berikut. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 20 tahun. 2 bulan dan disesuaikan dengan kebutuhan data yang telah terpenuhi.
Fokus Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah objek data yang diperoleh dari BAZNAS Kabupaten Pinrang dan data tersebut juga diperoleh dari sumber yang dapat memberikan informasi tentang strategi penyaluran dana zakat BAZNAS kepada mustahik, data tersebut diperlukan dan merupakan faktor pendukung. dalam penelitian ini. Pengumpulan data merupakan langkah nyata yang sangat diperlukan untuk mendapatkan acuan yang tepat terhadap objek tersebut. Observasi dan fenomena ini dikhususkan pada permasalahan strategi penyaluran dana zakat dari BAZNAS Kabupaten Pinrang kepada mustahik.
Uji Keabsahan Data
Kredibilitas dalam penelitian ini dapat digunakan untuk membuktikan kesesuaian antara pengamatan dengan kenyataan di lapangan, apakah data atau informasi yang diperoleh sesuai dengan kenyataan di lapangan. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang memadukan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Untuk menghindari kesalahan dalam perumusan hasil penelitian, pengumpulan dan interpretasi data tertulis dilakukan dengan berkonsultasi dengan berbagai pihak untuk ikut serta dalam penyelidikan proses penelitian yang dilakukan peneliti, sehingga temuan peneliti dapat dipertahankan (dapat diandalkan) dan dapat digunakan.
Depenbalitas digunakan untuk menilai proses penelitian, mulai dari pengumpulan data hingga pembentukan laporan yang terstruktur dengan baik.
Teknik Analisis Data
- Strategi Pendistribusian dana Zakat BAZNAS di Kabupaten Pinrang
Respon positif yang penulis dapatkan dari pimpinan, wakil hakim dan staf BAZNAS Kabupaten Pinrang, sebagaimana dijelaskan dalam teknik analisis data pada penelitian ini, penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif terhadap data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Berikut beberapa hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan para wakil ketua dan mustahiq mengenai strategi penyaluran dana zakat kepada mustahiq (studi kasus BAZNAS Kabupaten Pinrang. Biasanya BAZNAS Kabupaten Pinrang menyelenggarakan Karya Rapat (RAKER) Penetapan tugas penyaluran zakat Dalam penetapan penyaluran zakat, BAZNAS Kabupaten Pinrang mempunyai tujuan penyaluran zakat.
BAZNAS Kabupaten Pinrang melaksanakan RAKER setiap periode setelah selesai pengumpulan, pendistribusian dan penggunaan. Di sisi lain, BAZNAS Kabupaten Pinrang memberikan pelatihan dan pembekalan keterampilan kepada masyarakat miskin agar dana zakat yang diberikan lembaga tersebut dapat dikelola dengan baik dan meningkatkan pendapatan. Setelah strategi ditetapkan dan dilaksanakan, BAZNAS Kabupaten Pinrang melakukan evaluasi hasil kinerja berdasarkan empat uraian program, yaitu: Pinrang Cerdas, Pinrang Sehat, Pinrang Taqwa dan Pinrang Cermat.
Dalam hal ini BAZNAS Kabupaten Pinrang pemanfaatan zakatnya dibedakan menjadi dua yaitu zakat produktif dan zakat konsumtif yang akan disalurkan atau disalurkan berdasarkan program BAZNAS Kabupaten Pinrang. Mengenai penetapan target kerja dan jangka waktu rencana kerja akan disesuaikan dengan rencana kerja yang telah menjadi BAZNAS Kabupaten Pinrang. Uraian di atas menunjukkan bahwa BAZNAS Kabupaten Pinrang tidak hanya menyalurkan zakat kepada masyarakat dalam bentuk dana saja, namun kewajiban pegawai BAZNAS juga telah terpenuhi.
Tabel di atas menjelaskan bahwa pengalokasian dana zakat oleh BAZNAS di Kabupaten Pinrang telah mencapai maksud dan tujuan zakat sebagai alat pengentasan kemiskinan atau pengentasan kemiskinan. BAZNAS Kabupaten Pinrang selalu melakukan inovasi yang lebih baik dalam penggalangan dana zakat dan penyaluran zakat tahun sebelumnya. Penyaluran zakat produktif di BAZNAS Kabupaten Pinrang melalui LSM (seperti kelompok tani, peternak, perajin, pedagang kecil, tukang ojek dan nelayan kesusahan) dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Usaha Kecil.
Dari gambaran tabel diatas, BAZNAS Kabupaten Pinrang sudah sesuai dengan ajaran agama Islam dalam menyalurkan dana zakat. Berdasarkan hasil wawancara dan informasi nama-nama penerima zakat di kabupaten Pinrang dapat disimpulkan bahwa dampak penyaluran dana zakat kepada mustahik di kabupaten Pinrang cukup bermanfaat. Dampak penyaluran dana zakat kepada mustahika di wilayah Pinrang cukup bermanfaat, terbukti dari pola dan daftar nama penerima zakat.
Saran
Cheriah Rasyid Persepsi Masyarakat Terhadap Kesadaran Muzakki Membayar Zakat di Kabupaten Pinrang (Jurnal Syariah dan Hukum Vol, 17 No. Peran Baznas Provinsi Bengkulu Dalam Meningkatkan Jumlah Wajib Zakat, (Skripsi: Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Fakultas Ekonomi Syariah dan Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Analisis Pengelolaan Zakat Produktif Untuk Pemberdayaan Ekonomi (Skripsi: Fakultas Syariat dan Hukum Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Strategi Badan Amil Zakat Nasional Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Zakat (Studi Kasus Kecamatan Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang), (Skripsi: Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariat dan Hukum Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Persiapan.
PEDOMAN WAWANCARA
- PertanyaanuntukBaznas
- Pertnyaanuntukmasyarakat
- Pertanyaanuntuk BAZNAS
- PERTANYAAN UNTUK MUSTAHIK
A: Alhamdulillah pengelolaan zakat di Kabupaten Pinrangsendri terhitung di tingkat Sulsel dan alhamdulillah kemarin kami baru menerima SKAI yang menyampaikan bahwa BAZNAS di Sulsel masih banyak yang belum memiliki SAIT. Sedangkan pemberdayaan produktif lainnya yaitu pemberian kompensasi jangka panjang berupa pelatihan keterampilan, pemberian modal usaha dan manfaat jangka panjang lainnya.
DOKUMENTASI