PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN GADGET TERHADAP GANGGUAN TUMBUH KEMBANG PADA ANAK DI KLINIK TUMBUH
KEMBANG RSIA BUNDA ALIYAH
Oleh :
dr. Henny Hanna, Sp. KFR, MARS, PhD (NIDN : 0320125903)
Anggota
Dr. Tati Nuryanti, SKM M.Kes (NIDN 0315036402)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA
JAKARTA TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN AL ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN Judul Penelitian :
Hubungan Gadget Terhadap Gangguan Tumbuh Kembang Pada Anak Di Klinik Tumbuh Kembang RSIA Bunda Aliyah
Ketua Peneliti : dr. Henny Hanna, SpKFR, MARS, PhD
Link Profil simakip : http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/1178 Fakultas /Program Studi : Fakultas Kedokteran
Anggota Peneliti : Dr.Tati Nuryanti SKM M.Kes
Link Profil simakip : http://simakip.uhamka.ac.id/pengguna/show/1268
Nama Mahasiswa : Evin Helena NIM: 2109047042
Della Zizilia Andini Putri NIM : 2109047011
Waktu Penelitian : 3 Bulan
Pililhan Fokus Riset UHAMKA
Fokus Penelitian UHAMKA: Kesehatan Perkotaan
Luaran Penelitian
Luaran Wajib : Artikel Jurnal Sinta 2 Status minimal : Submitted Luaran Tambahan : Artikel Jurnal Sinta 4 Status minimal : Draft
Mengetahui,
Ka. Program Studi Ketua Peneliti
(dr. Sarah Handayani, SKM, M.Kes) (dr.Henny Hanna, Sp.KFR, MARS, PhD)
NIDN. 307077107 NIDN. 0320125903
Menyetujui,
Direktur Sekolah Pasca Sarjana Ka. Lemlitbang UHAMKA
(Prof. dr. Ade Hikmat, M. Pd) (Prof. Dr.Hj.Suswandari, M.Pd.)
NIDN. 0019066301 NIDN. 002116601
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
DAFTAR ISI ... iii
RINGKASAN ... iv
BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan Penelitian ... 4
C. Urgensi Penelitian ... 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Gadget………4
B. Tinjauan umum tentang pertumbuhan dan pekembangan anak ... 6
C. Jenis gangguan tumbuh kembang anak ... 9
D. Ciri-Ciri gangguan tumbuh kembang anak ... 11
BAB 3. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 13
B. Daftar Pustaka ... 15
C. Rancangan Anggaran Keuangan ... 16
D. Surat Pernyataan Peneliti ... 16
E. Lampiran ... 16
RINGKASAN
Penelitian ini merupakan penelitian tahap ketiga yang berjudul “Hubungan Gadget Terhadap Gangguan Tumbuh Kembang Pada Anak Di Klinik Tumbuh Kembang Rsia Bunda Aliyah”. Pada penelitian ini difokuskan pada tingkat prevalensi hubungan antara Gadget dengan tumbuh kembang pada anak. Adapun metode penelitian ini dirancang sebagai penelitian survei deskriptif korelasional, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Adapun luaran yang menjadi target dalam penelitian madya ini adalah publikasi ilmiah berupa jurnal nasional.
Kata Kunci : Pertumbuhan, perkembangan anak, Gadget,
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini berlangsung sangat pesat dan semakin canggih. Perkembangan IPTEK ini telah membuat perubahan yang begitu besar dalam kehidupan manusia di berbagai bidang. Dengan teknologi ini telah diciptakan berbagai macam alat-alat yang dapat membantu kelancaran dan meringankan beban pekerjaan manusia. Hal ini juga dikarenakan kebutuhan hidup manusia yang semakin banyak dan kompleks. Dengan demikian, pada zaman yang serba modern ini, manusia dituntut untuk mengikuti, di mana kehidupan menjadi serba praktis, efektif dan efisien.
Perkembangan teknologi informasi secara cepat telah membawa dunia memasuki era globalisasi, borderless (tanpa batas). Salah satu teknologi yang berkembang pesat penggunaan- nya sebagai alat komunikasi adalah Gadget. Pebriana (2017:3) menyatakan gadget adalah media yang dipakai sebagai alat komunikasi modern. Gadget semakin mempermudah kegiatan komunikasi antar manusia. Kini kegiatan komunikasi telah berkembang semakin lebih maju dengan dengan munculnya gadget. Witarsa (2018:9) menyatakan bahwa bantuan teknologi seperti gadget dapat mempermudah kegiatan manusia agar tidak memakan waktu yang lama.
Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Di antaranya adalah smartphone seperti iphone, blackberry, serta notebook (perpaduan antara computer portabel seperti notebook dan internet). Pengguna gadget tidak hanya berasal dari kalangan pekerja maupun pebisnis, tetapi hampir semua kalangan termasuk remaja, anak-anak, bahkan balita sudah memanfaatkan gadget dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Dalam perkembangannya, gadget yang dulunya cenderung dimiliki oleh pengusaha (pebisnis) karena harganya yang relatif mahal. Namun, saat ini mulai dapat dimiliki oleh siapa saja karena harganya yang beragam dan terjangkau. Anggraeni (2018:64) menyebut pengguna gadget tidak hanya berasal dari kalangan pekerja, tetapi sekarang hampir semua kalangan menggunakan gadget dalam kegiatan yang mereka lakukan setiap harinya.
Dampak positif yang ditimbulkan dari gadget cukup banyak, diantaranya dalam pola pikir anak yaitu mampu membantu anak dalam mengatur kecepatan bermain, mengolah strategi dalam
permainan, dan membantu meningkatkan kemampuan otak selama dalam pengawasan yang baik.
Selain itu, aplikasi-aplikasi yang terdapat di gadget seperti google untuk mengakses materi pembelajaran kapan dan dimana saja. Selain itu ada youtube, dimana anak dapat mencari berbagai hal dan informasi yang menarik.
Berbagai potensi dan kelebihan yang dimiliki gadget, diharapkan menjadi sumber belajar alternatif yang dapat meningkatkan efektifitas proses belajar anak. Rozalia (2017:725) menyatakan dampak positif pengunaan gadget yaitu berkembangnya imajinasi, melatih sistem kerja otak sehingga dapat menaikkan fungsi kecerdasan, meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan kemampuan membaca, berhitung, dan menemukan solusi sebagai pemecahan masalah.
Namun dibalik kelebihan tersebut, terdapat dampak negatif penggunaan gadget seperti radiasi dalam gadget dapat merusak jaringan syaraf dan otak anak apabila sering menggunakan gadget. Selain itu, dapat menurunkan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain.
Anak akan menjadi lebih individual dengan zona nyamannya bersama gadget sehingga kurang memiliki sikap peduli terhadap teman atau orang lain. Sikap yang demikian akan sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial anak, karena penggunaan gadget yang tidak terkontrol.
Marpaung (2018) menyatakan bahwa dampak negatif gadget diantaranya yaitu dapat menyebabkan penggunanya lebih bersikap individualis. Bisa dikatakan manusia individualis karena menyebabkan lupa untuk berkomunikasi dan berinteraksi terhadap lingkungan sekitarnya.
Penyalahgunaan terhadap gadget akan berpengaruh pada sikap anak yang cenderung menjadi pemalas. Anak-anak terbiasa menggunakan gadget hanya untuk bermain game online saja sehingga di dalam diri mereka hanya tertanam jiwa pemalas dan sulit untuk berkembang. Selain itu, Gadget juga dapat menghilangkan rasa bosan serta dapat menghibur mereka karena fitur-fitur yang diberikan gadget lebih bagus dan menarik daripada mengerjakan kewajiban mereka, seperti mengerjakan tugas-tugas sekolah dan kain-lain. Lebih jauh, penggunaan gadget yang tidak terkontrol, akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini juga telah banyak mempengaruhi gaya hidup sebagian besar masyarakat. Gaya hidup ini mencakup pola makan, cara berfikir, aktivitas sehari-hari dan interaksi sosial. Perubahan gaya hidup ini tidak saja mempengaruhi kehidupan
masyarakat kota tapi juga masyarakat pedesaan. Faktor-faktor di atas, mau tidak mau, pada akhirnya mempengaruhi juga terhadap tumbuh kembang anak.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). (Soetjiningsih ,2012)
Dalam pengertian lain dikatakan bahwa pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh baik sebagian maupun seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel (IDAI, 2002).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan serta struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang terorganisasi dan berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Dalam hal ini perkembangan juga termasuk perkembangan emosi, intelektual dan perilaku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 2012).
Perkembangan (development) adalah suatu pertumbuhan dan perluasan secara bertahap, dimulai dari hal yang sederhana kepada hal yang lebih kompleks. Perkembangan merupakan pemunculan dan perluasan kemampuan individu untuk membantu dalam melakukan fungsinya melalui perubahan pematangan dan pembelajaran (Whaley & Wong, 2002)
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor genetik atau hereditas, dan faktor lingkungan. Kedua faktor tersebut mempengaruhi tumbuh kembang anak pada fase prenatal, natal dan posnatal.
B. Tujuan Penelitian
penelitian gangguan tumbuh kembang anak ini secara umum adalah untuk mengetahui tingkat prevelansi gangguan atau kelainan tumbuh kembang anak akibat penggunaan gadget.
Secara khusus tujuan penelitian :
1. Mengetahui berapa banyak angka kejadian (prevalensi) gangguan ataupun kelianan tumbuh kembang anak akibat penggunaan gadget
2. Mengetahui jenis jenis gangguan atau kelainan tumbuh kembang anak apakah yang umum terjadi akibat penggunaan gadget ini
3. Bagaimanakah keterkaitan antara faktor lingkungan keluarga dalam penggunaan gadget ini sehingga mempengaruhi tumbuh kembang anak da gangguan atau kelainan tersebut.
C. Urgensi Penelitian
Pada dasarnyaanak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Namun demikian, saat ini banyak ditemui adanya gangguan ataupun kelainan yang terjadi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, misalnya keterlambatan kemampuan berjalan dan bicara, berkomunikasi, tidak fokus ataupun kesulitan berkonsentrasi, kurang sosialisasi, dn lain- lain. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul Hubungan Gadget Terhadap Gangguan Tumbuh Kembang Pada Anak Di Klink Tumbuh Kembang RSIA Bunda Aliyah
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA A. Gadget
1. Pengertian Gadget
Arifin (dalam Pratiwi 2019:9) menyatakan bahwa gadget adalah alat komunikasi yang mempunyai banyak fungsi lewat berbagai fitur yang dimilikinya. Gadget dianggap lebih lengkap daripada alat elektronik lainnya karena fungsi dan sifatnya yang berbeda.
Gadget merupakan istilah bahasa inggris yang mengartikan sebuah perangkat atau instrument elektronik yang memiliki tujuan dan fungsi khusus terutama untuk membantu manusia dalam menjakankan aktivitasnya. Susilawati (2019:78) gadget adalah berbagai macam perangkat elektronik seperti laptop, smartphone, ipad, ataupun tablet lengkap dengan berbagai fitur dan aplikasi yang tersedia. Gadget diciptakan khusus untuk mempermudah kehidupan manusia dalam mengakses segala informasi yang ada di dunia ini.
Gadget merupakan objek teknologi seperti perangkat yang memiliki fungsi tertentu dan sering dianggap hal baru. Gadget merupakan alat mekanis yang menarik, karena selalu baru sehingga menimbulkan kesenangan baru kepada penggunanya.
Manumpil (2015:2) menyatakan bahwa gadget adalah barang canggih yang diciptakan dengan berbagai aplikasi yang dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan.
2. Fungsi dan manfaat gadget
Gadget mempunyai fungsi dan manfaat sesuai dengan penggunaannya seperti menurut Chusna menyatakan bahwa fungsi dan manfaat gadget secara umum diantaranya:
Komunikasi
Pengetahuan manusia semakin luas dan maju. Jika zaman dahulu manusia berkomunikasi melalui batin, kemudian berkembang melalui tulisan yang dikirimkan melalui pos. Sekarang zaman era globalisasi, manusia dapat berkomunikasi dengan mudah cepat, praktis dan lebih efisien dengan menggunakan gadget.
Sosial Gadget
Memiliki banyak fitur dan aplikasi yang tepat untuk kita mendapat berbagai berita, kabar dan cerita. Sehingga dengan pemanfaatan tersebut dapat menambah teman dan menjalin hubungan kerabat yang jauh tanpa harus menggunakan waktu yang relatif lama untuk berbagi.
Pendidikan
Seiring perkembangan zaman, sekarang belajar tidak hanya terfokus dengan buku. Namun, melalui gadget kita dapat mengakses berbagai ilmu pengetahuan yang kita perlukan. Tentang pendidikan, politik, ilmu pengetahuan umum, agama tanpa harus repot pergi ke perpustakaan yang mungkin jauh untuk dijangkau.
3. Dampak negatif
penggunaan gadget menurut Rozalia sebagai berikut:
Penurunan konsentrasi, saat belajar Pada saat belajar anak menjadi tidak fokus dan hanya teringat dengan gadget seolah-olah dia seperti tokoh dalam game tersebut.
Malas menulis dan membaca, Hal ini diakibatkan dari penggunaan gadget misalnya pada saat anak membuka video di aplikasi Youtube, anak cenderung melihat gambarnya saja tanpa harus menulis apa yang mereka cari.
Penurunan dalam bersosialisasi. Anak kurang bermain dengan teman di lingkungan sekitarnya, tidak memperdulikan keadaan disekelilingnya.
Kecanduan. Anak akan sulit dan akan ketergantungan dengan gadget karena sudah menjadi suatu hal yang menjadi kebutuhan untuknya.
4. Dampak positif penggunaan gadget
Harfiyanto menjelaskan dampak positif dari penggunaan gadget adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan untuk berinteraksi dengan orang banyak melalui media sosial.
2. Mempersingkat jarak dan waktu, di era perkembangan gadget yang canggih didalamnya terdapat media sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh tidak lagi menjadi hal yang menjadi masalah dan menjadi halangan.
3. Mempermudah para siswa mengkonsultasikan pelajaran dan tugas-tugas yang belum siswa mengerti. Hal ini biasa dilakukan siswa dengan sms atau whatsapp kepada guru mata pelajaran.
4. Mengetahui informasi tentang kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekolah, siswa akan membagi informasi tentang kegiatan, foto yang berkaitan dengan kegiatan di sekolah kemudian membagikannya di grup atau juga bisa langsung membagikan kepada orang-orang tertentu.
B. Tinjaun umum tentang pertumbuhan dan pekembangan anak a. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,kg), ukuran panjang (cm), umur tulang, dan keseimbangan metabolis (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan tahap ini menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ - organ, dan system organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya (Sulistiyawati, 2014).
Perkembangan berhubungan dengan perubahan secara kualitas, diantaranya terjadi peningkatan kapasitas individu untuk berfungsi yang di capai melalui proses pertumbuhan, pandangan dan pembelajaran. Proses pematangan berhubungan dengan peningkatan kematangan dan adaptasi. Proses tersebut secara terus menerus dan saling berhubungan serta ada keterkaitan antar satu komponen dengan komponen lainya. Jadi jika tubuh anak semakin besar dan tinggi, kepribadianya secara simultan semakin matang (Suparti, 2004 dikutip dalam Eliani, 2014)
b. Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
Setiap individu berbeda dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya karena pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara herediter maupun lingkungan
i. Faktor Genetik
Genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses pertumbuhan kembang anak.melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Hal – hal yang termasuk dalam faktor genetik antara lain berbagai faktor bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin, dan suku bangsa. Gangguan pertumbuhan di negara maju biasanya disebabkan oleh faktor genetik, sedangkan di negara berkembang selain faktor genetik, penyebab kematian terbesar adalah faktor lingkungan yang kurang memadai, seperti asupan gizi, infeksi penyakit, kekerasan pada anak.
ii. Faktor Lingkungan
Secara garis besar, faktor lingkungan dibagi berdasarkan faktor – faktor sebagi berikut.:
1. Faktor lingkungan pranatal
Faktor lingkungan prantal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin (Sulistiawati, 2014), yaitu
a. Gizi pada waktu ibu sewaktu hamil b. Mekanis
c. Toksin/zat kimia d. Endokrin
e. Radiasi f. Infeksi g. Stress h. Imunitas
i. Anoksia embrio
2. Faktor lingkungan postnatal
Faktor lingkungan postnatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi (Sulistiawati, 2014) adalah sebagi berikut:
a. Lingkungan biologis yang terdiri atas;
a. Ras /suku bangsa b. Jenis kelamin c. Umur
d. Gizi
iii. Faktor Lingkungan
Secara garis besar, faktor lingkungan dibagi berdasarkan faktor – faktor sebagi berikut.:
1. Faktor lingkungan pranatal
Faktor lingkungan prantal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin (Sulistiawati, 2014), yaitu
a. Gizi pada waktu ibu sewaktu hamil b. Mekanis
c. Toksin/zat kimia d. Endokrin
e. Radiasi f. Infeksi g. Stress h. Imunitas
i. Anoksia embrio 2. Faktor fisik yaitu ;
a. Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah b. Sanitasi
c. Keadaan rumah d. Radiasi.
3. Faktor psikososial, anatara lain a. Stimulasi
b. Motivasi belajar
c. Ganjaran atau hukuman yang wajar d. Kelompok sebaya
e. Stress
f. Sekolah dan cinta kasih sayang 4. Faktor adat dan istiadat meliputi;
a. Pekerjaan dan pendapatan keluarga b. Pendidikan ayah dan ibu
c. Adat isiadat , norma-norma, d. Agama
e. Kepribadiaan ayah dan ibu
iv. Nutrisi
Untuk bertumbuh dan berkembang, anak membutuhkan zat gizi yang esensial mencakup protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan air yang harus dikonsumsi secara seimbang, dengan jumlah yang sesuai kebutuhan pada tahapan usianya. Khusus selama periode pertumbuhan dan perkembangan yang cepat seperti masa pranatal, usia bayi atau remaja akan membutuhkan lebih banyak kalori dan protein. Anak dapat mengalami hambatan pertumbuhan dan perkembangan hanya karena kurang adekuatnya asupan zat gizi tersebut. (Hasdianah, 2014)
v. Olahraga / Latihan Fisik
Olah raga atau latihan fisik berdampak pada pertumbuhan fisik maupun perkembangan psikososial anak. Secara fisik, manfaat olahraga atau latihan yang teratur dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga meningkatkan suplai oksigen kesluruh tubuh. Selain itu, olahraga akan meningkatkan aktivitas fisik dan menstimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan sel kartilogi sistem skeletal, apabila kelebihan hal ini akan menyebabkan gigantisme, yaitu anak tumbuh sangat tinggi dan besar, dan apabila kekurangan menyebabkan kerdil. (Hidayat A, 2013).
vi. Pengaruh Emosi
Orang tua terutama ibu adalah orang terdekat tempat anak belajar untuk bertumbuh dan berkembang. Anak belajar dari orang tua untuk dapat memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Orangtua adalah model peran bagi anak (Eliani, 2014)
C. Jenis Gangguan Tumbuh Kembang Anak a. Gangguan keterlambatan bicara
Ketika anak yang seusia sudah mulai bicara dan anak Anda belum bicara maka ini bisa menjadi salah satu gangguan tumbuh kembang anak. Kondisi ini berarti bahwa anak memang gagal untuk berkomunikasi baik dengan cara bicara, memahami perintah atau cara komunikasi yang lain. Anda bisa mengamati anak bila memang sudah tertinggal dari teman lain yang seusia.
Cara mengatasi : ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh orang tua misalnya dengan melakukan terapi wicara dengan profesional, merangsang kemampuan bicara anak, menstimulasi anak agar mau bicara, memberikan dorongan kepada anak untuk bicara dan cara yang lain. (Suparti, 2004 dikutip dalam Eliani, 2014)
b. Gangguan terlambat berjalan
Ketika anak sudah berusia 8 bulan atau lebih maka seharusnya anak sudah mulai untuk belajar berjalan. Tapi ketika pada usia tersebut anak masih belum menunjukkan tanda tanda untuk belajar berjalan atau terlihat lemah maka anak bisa mengalami gangguan pertumbuhan. Ketika masalah ini terjadi hingga usia anak sampai 18 bulan maka anak
termasuk terlambat berjalan. Ketika usia anak sudah lebih dari 18 bulan dan tidak ingin belajar berjalan maka ini kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
Cara mengatasi: Anda bisa mencoba untuk membawa anak ke tempat khusus terapis, mendorong anak untuk lebih rajin bergerak, melatih stimulasi otot anak dan menjaga agar anak tetap mau untuk berusaha berjalan.
c. Autisme
Gangguan autisme juga termasuk salah satu jenis gangguan tumbuh kembang anak.
Kondisi ini bisa menyebabkan anak sulit untuk memahami situasi, sulit untuk bicara, tindakan emosional yang berlebihan dan terkdang bisa membuat anak mengalami gangguan yang kompleks. Gangguan ini juga bisa mendorong masalah sistem neurologis yang akan membuat anak sulit untuk berkomunikasi dan interaksi dengan sosial.
Cara mengatasi: ada banyak jenis terapi yang harus dilakukan untuk anak yang menderita autis. Terapi harus dilakukan oleh profesional yang memang sudah berpengalaman. Terapi dilakukan untuk mendorong kemampuan komunikasi, bicara, dan mengendalikan tingkah laku sehingga anak tumbuh mandiri.
d. Cerebral palsy
Cerebral palsy merupakan sebuah gangguan yang terjadi sejak janin masih berada dalam rahim dan bisa dideteksi dalam pemeriksaan kehamilan. Kelainan ini akan menyebabkan anak mengalami masalah gerakan, perlambatan pertumbuhan, cacat fisik dan pertumbuhan sistem motorik yang tidak normal. Anak juga bisa menjadi sangat terlambat terutama untuk mengusai beberapa keahlian dasar dan keterampilan hidup.
Cara mengatasi: cerebral palsy memang tidak bisa disembuhkan namun kondisi ini bisa dibantu dengan mengenalkan beberapa kegiatan agar anak tumbuh mandiri.
Beberapa alat juga sering digunakan untuk membantu kemampuan fisik anak dalam
berjalan, berdiri dan beberapa fungsi fisik yang lain. Jika anak tidak menderita cacat lain maka anak bisa tumbuh dengan baik asalkan dibekali dengan kemampuan dari terapis dan orang tua.
e. Sindrom Down
Kondisi sindrom down termasuk salah satu kondisi yang sering menyebabkan anak memiliki pertumbuhan yang lambat. Kondisi kelainan ini juga sudah terjadi sejak dalam kandungan dimana sel kromosom 46 sering membelah dan menggandakan diri namun menjadi tidak sempurna. Akibatnya bisa merusak kemampuan sel motorik tubuh, kemampuan perkembangan tubuh dan juga masalah cacat tubuh. Anak juga bisa lahir dengan beberapa penyakit bawaah seperti kelainan jantung dan jenis cacat kongenital lain. (baca: penyebab down syndrome).
Cara mengatasi : tidak ada cara untuk mengatasi atau menyembuhkan sindrom down.
Namun terapi untuk membuat anak memiliki keterampilan yang baik memang bisa dilakukan sejak anak masuk usia pertumbuhan. Pemeriksaan kesehatan rutin sangat diperlukan untuk mengetahui status kesehatan organ tubuh anak.
f. Gangguan perawakan pendek
Jenis gangguan lain adalah perawakan pendek dimana anak-anak tumbuh menjadi pendek dan tidak memiliki perkembangan yang cukup baik. Kondisi ini bisa menyebabkan anak terlihat tidak normal karena bentuk tubuh yang memang lebih kecil. Ada beberapan penyebab kondisi ini termasuk kekurangan gizi, gangguan genetik, kelainan kromosom, masalah sistemik dan juga kelainan endokrin. Tidak ada cara untuk mengatasi ini sehingga anak harus mendapatkan terapi sejak dini.
D. Ciri-ciri gangguan tumbuh kembang anak a. Fisik anak terlihat lebih kecil
Gangguan pertumbuhan anak akan sering terlihat dengan masalah pertumbuhan anak.
Anak terlihat tidak memiliki berat badan yang baik sehingga anak terlihat lebih kecil dari anak lain yang usianya sama. Kemudian masalah ini juga akan berhubungan dengan masalah lain seperti tinggi badan yang tidak ideal, lingkar kepala yang tidak normal dan beberapa penilaian fisik lain. Kondisi ini juga berarti bahwa anak memang mengalami masalah pertumbuhan. (baca: – cara agar balita tidak mudah sakit – tips agar anak tidak mudah sakit – tips agar anak balita tidak mudah sakit)
b. Anak mengalami masalah keterampilan fisik
Kemudian anak juga akan terlihat memiliki keterampilan fisik yang sangat rendah. Hal ini bahkan sudah bisa terlihat sejak anak masih balita. Anak cenderung terlambat untuk mulai merangkak, mulai berjalan, mulai duduk dan bahkan mulai untuk berdiri.
Semua masalah ini bisa membuat anak terlambat dalam semua hal termasuk untuk semua gerakan fisik anak. (baca: cara mendidik anak agar mandiri – cara mendidik anak agar percaya diri – cara mendidik anak agar berani).
c. Anak mengalami masalah mental dan sosial
Kemampuan anak untuk semua bidang memang sudah lambat sejak masih kecil.
Terkadang kondisi ini bisa membuat anak mengalami masalah termasuk dalam keterampilan kemampuan sosial dan mental. Anak tidak bisa memiliki kemampuan yang baik untuk merawat diri dan selalu mengandalkan orang lain. Beberapa anak terlihat memiliki masalah mental seperti mudah marah, menjadi sangat agresif dan terlihat berbeda dibandingkan anak lain yang lebih sehat. (Baca: ciri-ciri anak keterbelakangan mental – penyebab anak cepat marah – cara mendidik anak agar nurut)
d. Bisa mengalami perlambatan karakteristik seksual
Ketika anak sudah semakin dewasa maka anak juga bisa mengalami masalah keterlambatan karakteristik seksual. Kondisi ini bisa menyebabkan anak cenderung tidak dewasa. Beberapa anak laki-laki dan perempuan juga terlambat mengembangkan ciri dewasa seksual seperti pertumbuhan rambut dan tanda lain pada alat kelamin.
(baca: ciri ciri anak mau menstruasi – tanda-tanda menstruasi pada anak)
e. Perlambatan perkembangan tulang dan gigi
Anak yang mengalami masalah gangguan tumbuh kembang anak juga akan mengalami perlambatan perkembangan tulang dan gigi. Semua kondisi ini akan membuat anak sudah bermasalah dengan pertumbuhan gigi sejak masih kecil.
Kemudian beberapa anak mengembangkan bentuk tulang rawan yang tidak normal.
Hal ini bisa membuat anak terlihat seperti mengalami gangguan pada anak.
E. Kerangka Teori dan Kerangka Pikir Penelitian 1. Kerangka Teori
2. Kerangka Pikir Penelitian Faktor Status Pekerjaan
Kedua orang tua bekerja
Salah satu orang tua bekerja
Pendidikan orang tua
Tumbuh kembang
Anak
Penggunaan Gadget
Gangguan Tumbuh kembang Anak Faktor Genetik (Hereditas)
Faktor Lingkungan Keluarga
Tingkat pendidikan
Status sosial ekonomi
Status pekerjaan
Tumbuh kembang
Anak
Penggunaan Gadget
Gangguan Tumbuh kembang Anak
BAB 3
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Observasional deskriptif melalui survei secara cross sectional terhadap terjadinya masalah tumbuh kembang anak, dengan pendekatan analisis kuantitatif dan kualitatif. Penelitian tentang tumbuh kembang anak ini sudah banyak dilakukan oleh peneliti lain dengan fokus dan lokus yang berbeda. Dengan demikian banyak bahan bacaan mengenai perubah-perubah penelitian yang didapatkan, baik dari hasil-hasil penelitian maupun dari teori-teori yang tersedia.
ROADMAP
B. Metode Penelitian 1. Survei
2. Deskriptif dan Analisis
3. Kualitatif : Wawancara mendalam 4. Kuantitatif : Kuiseoner
5. Kerangka Konsep : Ada hubungan Gadget Terhadap Gangguan Tumbuh Kembang Pada Anak Di Klinik Tumbuh Kembang Kerangka Berpikir : Cara Berfikir penelitian
Hubungan Gadget Terhadap Gangguan
Tumbuh Kembang Pada Anak Di Klinik
Tumbuh Kembang RSIA Bunda Aliyah
Aplikasi Edukasi Mencegah Ketergantungan
Gadget
C. Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di RSIA Bunda Aliyah, Jakarta Timur.
D. Populasi dan sampel 1. Populasi
penelitian ini adalah pasien di Klinik Rehab Medik RSIA Bunda Aliyah Jakarta Timur
2. Sampel
Sampel diambil secara acak dengan jumlah 100 responden
E. Operasionalisasi dan cara pengukuran variabel
Untuk mengukur perrubah-peubah yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, masing-masing perubah tersebut terlebih dahulu diberi batasan atau definisi operasional, sehingga dapat ditentukan indikator pengukurannya dan batasan-batasan yang digunakan dalam memperoleh data serta menganalisanya guna penarikan simpulan.
Definisi Operasional adalah suatu definsi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Definisi operasional, indikator dan cara pengukuran dari masing-masing perubah penelitian adalah sebagai berikut.
F. Analisis data
Data penelitian yang telah dikumpulkan dilakukan tabulasi untuk selanjutnya dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu secara umum untuk mengetahui beberapa banyak angka kejadian (prevalensi) gangguan ataupun kelainan tumbuh kembang anak akibat penggunaan gadget; Jenis-jenis gangguan atau kelainan tumbuh kembang anak apakah yang umum terjadi akibat penggunaan gadget ini, dan Bagaimanakan keterkaitan antara faktor lingkungan keluarga dalam penggunaan gadget ini sehingga mempengaruhi tumbuh kembang anak dan gangguan atau kelainan tersebut. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis data adalah (1) analisis deskriptif; dan (2) korelasi dan regrasi.
Di samping analisis kuantitatif, dalam penelitian ini juga dilakukan analisis kualitatif melalui pengamatan langsung di lapangan dan wawancara mendalam (indepth interview) kepada
keluarga pasien untuk memperoleh informasi lebih lengkap dan mendalam tentang hal-hal yang terkait dengan penelitian ini, khususnya aspek sosial budaya masyarakat di lokasi penelitian.
G. Teknik pengumpulan data
Data primer tersebut dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan dan telah diujicobakan sebelumnya dan dari sumber lain. Di samping wawancara berdasarkan kuesioner, juga dilakukan wawancara mendalam (indepth interview) tentang beberapa hal yang berkaitan dengan faktor-faktor antecedents ataupun beberapa temuan hasil analisis kuantitatif untuk memperkuat dan melengkapi data dan informasi hasil penelitian.
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mendatangi keluarga pasien yang mencakup data dan informasi mengenai keadaan umum lingkungan keluarga.
Untuk mempermudah proses pengumpulan data, tabulasi atau rekapitulasi dan analisis data, maka kuesioner disusun dengan struktur sebagai berikut.
1. Hasil diagnosa pasien
2. Data dan informasi keluarga pasien 3. Lingkungan keluarga pasien
H. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan (minggu)
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan
2 Survei dan Pembagian Quesioner 3 Wawancara (FGD)
4 Interpretasi data 5 Penulisan Laporan 6 Publikasi
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, aisyah. 2018. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Kehidupan Sosial Para Siswa SMA. Jurnal PPKn dan Hukum. 13 (1).
64-76.
Eliani (2014). Kaitan antara status gizi, perkembangan kognitif dan perkembangan motorik pada anak usia prasekolah.
Hasdianah, HR., 2014. Gizi, Pemanfaatan Gizi, Diet, dan Obesitas.
Yogyakarta: Nuha Medika
Hidayat A, (2013). Metode Penelitian.
Jakarta : Salemba Medik
IDAI 2002. Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Edisi Pertama.
Jakarta: Sagung Seto
Marpaung, Junierissa. 2018. Pengaruh Penggunaan Gadget Dalam Kehidupan (The Effect Of Use Gadget In Live). Jurnal Kopasta. 5 (2).
Pebriana, Putri Hana. 2017. Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi Sosial pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 1 (1). 1-11.
Rozalia, Maya Ferdiana. 2017. Hubungan Intensitas Pemanfaatan Gadget dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD. 5 (2). 722-731.
Soetjiningsih, I., & N, G. R. (2014).Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta: EGC.
Sulistyawati (2014). Analisis determinan dan pengaruh stunting terhadap prestasi belajar anak sekolah di Kupan dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi dan Pagan , Maret 2014 Widya, Rika. 2020. Dampak Negatif Kecanduan Gadget Terhadap Perilaku
Anak Usia Dini Dan Penanganannya Di Paud Ummul Habibah. Jurnal Abdi Ilmu. 13 (1). 29-34.
LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1. Rincian Biaya
A. ATK
No Nama Bahan Harga Satuan
(Rp) Kuantitas Jumlah
1 Kertas A4 80gr 50.000 2 100.000
2 Tinta Printer 150.000 4 600.000
3 Kertas Label 15.000 2 30.000
4 Map Kertas 25.000 4 100.000
5 Map Kancing 35.000 4 140.000
6 Flashdisk 160.000 1 160.000
7 Ballpoint 30.000 4 120.000
8 Publikasi (seminar dan/ jurnal) 2.500.000 1 2.500.000 Sub Total 3.800.000
B. Fotocopy
No Nama Bahan Harga Satuan
(Rp) Kuantitas Jumlah
1 Fotocopy Quesioner 5000 200 1.000.000
2 Fotocopy Proposal 50.000 8 400.000
3 Jilid Proposal 70.000 8 560.000
4 Print 75.000 4 300.000
5 Spanduk 170.000 2 340.000
6 Liflet / Brosur 5000 250 1.250.000
Sub Total 3.800.000
C. Transport
No Nama Bahan Harga Satuan
(Rp) Kuantitas Jumlah
1 Grab Car ke LPPM FEB (PP) 300.000 6 1.800.000
2 Bensin Mobil Pribadi 200.000 6 1.200.000
3 Tol dan Parkir 70.000 20 1.400.000
Sub Total 4.400.000
Anggaran Biaya
No Uraian Jumlah
1 Fotocopy (Proposal, Quesioner, dll) Rp 3.800.000,- 2 Transport (Bensin, Grab, Tol, dan Parkir) Rp 4.400.000,-
3 ATK Rp 3.800.000,-
TOTAL Rp 12.000.000,-
Lampiran 2
SURAT PERNYATAAN PENELITI SURAT PERNYATAAN KETUA PENGUSUL
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama lengkap : dr.Henny Hanna, Sp.KFR, MARS, PhD
NIDN : 0320125903
Jabatan Fungsional : Dosen
Menyatakan bahwa proposal saya dan tim dengan Judul “Hubungan Gadget terhadap gangguan tumbuh kembang pada anak di klinik tumbuh kembang RSIA Bunda Aliyah”
yang akan diusulkan dengan menggunakan skema Penelitian sosial dan Humaniora untuk tahun anggaran 2022 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/ sumber dana lain.
Demikian surat pernyataan ini ditulis untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 30 Agustus 2022 Ketua lemlitbang UHAMKA
(Prof. Dr. Hj. Suswandari, M.Pd) (dr.Henny Hanna, Sp.KFR, MARS, PhD)
NIDN. 002116601 NIDN. 0320125903
Lampiran 3