• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

v ABSTRAK

HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) terdiri atas pola yang menunjukkan tidak adanya atensi persisten dan/atau perilaku yang impulsif serta hiperaktif, yang bersifat lebih berat dari yang seharusnya terjadi pada usia perkembangannya. Anak dengan GPPH memiliki aktivitas fisik lebih banyak dibanding anak tanpa GPPH yang berpengaruh pada status gizinya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gangguan pemusatan perhatian/ hiperaktifitas (GPPH) terhadap status gizi pada anak di Klinik Tumbuh Kembang RSUP Sanglah.

Metode penelitian ini analitik cross-sectional, diambil dari data register anak dengan GPPH di Poliklinik Tumbuh Kembang RSUP Sanglah periode 1 Januari 2014 – 31 Agustus 2016.

Hasil dari 120 sampel yang terdiri dari 48 sampel anak dengan diagnosis GPPH dan 72 sampel anak dengan diagnosis non GPPH. Hubungan status gizi normal dan tidak normal terhadap GPPH berbeda bermakna (PR:0,5, 95%CI:0,26;0,97, p=0,028), status gizi kurus dan normal juga berbeda bermakna (PR:0,2, 95%CI:0,48;0,835, p=0,001), sedangkan status gizi gemuk dan normal tidak berbeda bermakna (PR:0,875, 95%CI:0,37;2,06, p=0,759).

Simpulan penelitian ini bahwa terdapat hubungan bermakna antara GPPH dengan status gizi (p= 0,028), dimana prevalensi anak dengan status gizi tidak normal pada kelompok GPPH setengah (0,5) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok bukan GPPH.

Kata kunci: gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, status gizi, gizi kurus, gizi gemuk, gizi normal.

(2)

vi ABSTRACT

ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) IN RELATION WITH NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN IN GROWTH AND DEVELOPMENT CLINIC SANGLAH HOSPITAL

DENPASAR

Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) consists of a pattern that shows signs of persistent inattention and / or impulsive behavior and hyperactivity, which are heavier than they should occur at the age of development.

Children with ADHD have more physical activity than children without GPPH that affect their nutritional status.

The aim of this study was to determine the relationship Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) and nutritional status of children in Growth and Development Clinic Sanglah Hospital.

This research method analytical cross-sectional, that taken from the register of children with ADHD in Growth and Development Clinic Sanglah Hospital on January 1, 2014 - August 31, 2016.

The results of 120 samples consisting of 48 ADHD children and 72 of non ADHD children. The relationships of ADHD with normal and abnormal nutritional status is significant (PR: 0.5, 95% CI: 0.26; 0.97, p = 0.028), thin and normal nutritional status are also significant (PR: 0.2, 95% CI: 0.48; 0.835, p = 0.001), whereas the obese and normal nutritional status was not significant (PR:

0.875, 95% CI: 0.37; 2.06, p = 0.759).

The conclusions of this study there is a significant relationship between ADHD and nutritional status (p = 0.028), where the prevalence of abnormal nutritional status in the children with ADHD is half lower than the children in non ADHD group.

Keywords: attention deficit and hyperactivity disorders, nutritional status, malnutrition, overweight.

(3)

vii RINGKASAN

HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) terdiri atas pola yang menunjukkan tidak adanya atensi persisten dan/atau perilaku yang impulsif serta hiperaktif, yang bersifat lebih berat dari yang seharusnya terjadi pada usia perkembangannya. Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas tersebut paling tidak muncul di 2 tempat (misalnya sekolah dan rumah) yang mengganggu fungsi sosial dan akademik yang berlangsung paling tidak 6 bulan. Peningkatan jumlah kasus GPPH tentunya berdampak pada berbagai aspek kehidupan, tidak hanya kesulitan belajar di sekolah, hal ini juga berdampak pada kesehatan fisik serta status gizi anak dengan GPPH. Anak dengan GPPH yang cenderung hiperaktif tentunya memiliki aktivitas fisik lebih banyak dibanding anak tanpa GPPH yang berpengaruh pada status gizinya. Mengetahui status gizi anak dengan GPPH juga penting untuk mencegah terjadinya obesitas ataupun kekurangan gizi.

Tujuan penelitian ini adalah Untuk membuktikan hubungan gangguan pemusatan perhatian/ hiperaktifitas (GPPH) terhadap status gizi pada anak di Klinik Tumbuh Kembang RSUP Sanglah. Metode penelitian ini analitik cross- sectional dari data register anak dengan GPPH di Poliklinik Tumbuh Kembang RSUP Sanglah periode 1 Januari 2014 – 31 Agustus 2016 dengan teknik total sampling. Variabel GPPH merupakan variabel independent dan status gizi yang merupakan variabel dependent diukur dengan metode sesuai standar antropometri penilaian status gizi anak oleh Kementrian Kesehatan Rrepublik Indonesia tahun 2010.

Hasil dari 120 sampel yang terdiri dari 48 sampel anak dengan diagnosis GPPH dan 72 sampel anak dengan diagnosis non GPPH. Jumlah anak GPPH yang berkunjung ke poliklinik Tumbuh Kembang RSUP sanglah tahun 2014 sejumlah 17 anak (35,4%), tahun 2015 sejumlah 19 anak (39,6%), dan tahun 2016 sejumlah 12 anak (25%). Prevalensi anak dengan GPPH lebih banyak pada kategori jenis kelamin laki-laki 37 anak (31%), hanya 11 anak (9%) berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan uji chi-square hubungan status gizi normal dan tidak normal terhadap GPPH berbeda bermakna (PR:0,5, 95%CI:0,26;0,97, p=0,028), status gizi kurus dan normal juga berbeda bermakna (PR:0,2, 95%CI:0,48;0,835, p=0,001), sedangkan status gizi gemuk dan normal tidak berbeda bermakna (PR:0,875, 95%CI:0,37;2,06, p=0,759).

Simpulan penelitian ini bahwa terdapat hubungan bermakna antara GPPH dengan status gizi (p= 0,028), prevalensi anak dengan status gizi tidak normal pada kelompok GPPH setengah (0,5) lebih rendah dibandingkan dengan kelompok non GPPH. Kelemahan penelitian ini adalah penelitian potong lintang dan retrospektif sehingga hasilnya hanya dalam bentuk rasio prevalensi, serta catatan medik kurang lengkap sehingga beberapa sampel yang ingin diteliti tidak didapatkan datanya, dan periode penelitian yang cukup singkat.

(4)

viii SUMMARY

ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) IN RELATION WITH NUTRITIONAL STATUS OF CHILDREN IN GROWTH AND DEVELOPMENT CLINIC SANGLAH HOSPITAL

DENPASAR

Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) consists of a pattern that shows signs of persistent inattention and / or impulsive behavior and hyperactivity, which are heavier than they should occur at the age of development.

Attention deficit and hyperactivity disorders that appear in at least two places (eg home and school) that interfere with social and academic functioning that lasts at least 6 months. The increase in the number of ADHD cases certainly give an impact on various aspects of life, not only learning difficulties at school, it is also an impact on physical health and nutritional status of children with ADHD.

Children with ADHD which tend to be hyperactive certainly have more physical activity than children without ADHD that affect their nutritional status. Knowing the nutritional status of children with ADHD also important to prevent obesity or malnutrition.

The aim of this study was to determine the relationship Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) and nutritional status of children in Growth and Development Clinic Sanglah Hospital.

This research method analytical cross-sectiona from the register of children with ADHD in Growth and Development Clinic Sanglah Hospital on January 1, 2014 - August 31, 2016, with a total sampling technique. ADHD variables are independent variables and nutritional status is a dependent variable measured by the method according to the standard anthropometric assessment of nutritional status of children by the Ministry of Health Rrepublik Indonesia in 2010.

The results of 120 samples consisting of 48 children with the diagnosis ADHD samples and 72 samples of children with a diagnosis of non ADHD. The number of children who visit the clinic Growth and Development Children in Sanglah Hospital in 2014 17 children (35.4%), in 2015 19 children (39.6%), and in 2016 12 children (25%). The prevalence of children with ADHD more in the category of male 37 children (31%), only 11 children (9%) were female. Based on the chi-square test relations normal nutritional status and abnormal to ADHD is significant (PR: 0.5, 95% CI: 0.26; 0.97, p = 0.028), thin and normal nutritional status are also significant (PR : 0.2, 95% CI: 0.48; 0.835, p = 0.001), whereas the obese and normal nutritional status was not significant (PR: 0.875, 95% CI: 0.37;

2.06, p = 0.759).

The conclusions of this study that there is a significant relationship between GPPH and nutritional status (p = 0.028), where where the prevalence of abnormal nutritional status in the children with ADHD is half (0,5) lower than the children in non ADHD group. The weakness of this cross-sectional and retrospective study are the results only in the prevalence ratio, many samples

(5)

ix

could not observed because the incomplete data from medical records, and this study period is quite short.

(6)

x DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN. ... ii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

RINGKASAN ... vii

SUMMARY ... viii

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

2.1 Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) ... 5

2.1.1 Definisi GPPH ... 5

2.1.2 Epidemiologi GPPH ... 6

2.1.3 Etiologi GPPH ... 7

2.1.4 Patofisiologi GPPH ... 8

2.1.5 Diagnosis GPPH ... 9

2.1.6 Subkategori GPPH ... 11

2.1.7 Penanganan GPPH ... 12

2.2 Status gizi ... 13

2.2.1 Definisi Status Gizi ... 14

2.2.2 Penilaian Status Gizi ... 15

2.2.3 Penilaian Antropometrik ... 15

2.2.4 Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak ... 18

2.2.5 Gizi Kurang ... 19

2.2.6 Gizi Lebih ... 20

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 21

3.1 Kerangka Berpikir ... 21

3.2 Kerangka Konsep ... 22

3.3 Hipotesis Penelitian ... 23

BAB IV METODE PENELITIAN ... 24

4.1 Rancangan Penelitian ... 24

4.2 Subjek dan Sampel ... 25

4.3 Variabel ... 26

4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian ... 28

4.5 Protokol Penelitian ... 28

4.6 Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data ... 29

(7)

xi

4.7 Kelemahan Penelitian ... 29

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

5.1 Karakteristik Subjek ... 31

5.2 Hubungan GPPH terhadap status gizi anak di klinik Tumbuh Kembang ... 32

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ... 36

6.2 Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN ... 41

Referensi

Dokumen terkait

Panduan Operasional ini dimanfaatkan oleh Penanggung Jawab Lintas Program dan Sektor Kabupaten/Kota terkait dalam penanganan kegawatdaruratan Ibu dan bayi Baru Lahir/neonatus

di siang hari, karbon dioksida masuk ke dalam daun melalui stomata, oksigen dikeluarkan dari stomata, udara sekitarnya menjadi lebih segar.. setiap saat, karbon dioksida

Dalam engolahan susu #i%e#akan menja#i %e%eraa jenis+ Salah satunya a#alah susu #engan mengunakan meto#e asteurisasi+ !asteurisasi sen#iri a#alah se%uah roses emanasan

Hind (1967) menyatakan keselamatan pelayaran suatu kapal lebih banyak ditentukan oleh stabilitas. Stabilitas kapal adalah kemampuan kapal tersebut untuk kembali ke posisi

No.  Deflasi terjadi terutama disebabkan karena penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,94 persen, pada

Dengan demikian berarti Ha atau hipotesis yang menyatakan adanya hubungan yang cukup berarti antara membaca rubrik wisata yang terdapat dalam harian Analisa

Aplikasi smartphone Android rata-rata waktu yang diperlukkan dalam mematikkan mesin kendaraan 67,2 detik dan menghidupkan mesin kendaraan 56,6 detik, hasil yang didapat jarak

Sedangkan hubungan akomodatif (1985-2000) hubungan Islam dan negara terasa lebih harmonis di mana umat Islam telah masuk sebagai bagian dan sistem politik elit dan birokrasi,