• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Rubrik Wisata Harian Analisa Terhadap Minat Berwisata Masyarakat Kota Medan )

Shindy Zara Syafira

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Rubrik Wisata Dan Minat Berwisata (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Rubrik Wisata Harian Analisa Terhadap Minat Berwisata Masyarakat Kota Medan)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh rubrik wisata dalam harian Analisa terhadap minat berwisata masyarakat khususnya masyarakat Kota Medan. Adapun teori-teori berkaitan dengan penelitian ini antara lain teori komunikasi, komunikasi massa, media massa surat kabar, pariwisata, teori AIDDA, dan minat. Penelitian ini menggunakan studi korelasional yaitu studi yang bertujuan untuk meneliti sejauhmana variabel bebas yaitu rubrik wisata dalam harian Analisa berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu minat berwisata masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kota Medan yang pernah membaca rubrik wisata di harian Analisa. Peneliti menghitungnya berdasarkan jumlah penerbitan harian Analisa khususnya hari Minggu, yaitu rata-rata 75.000 eksemplar. Sehingga populasi adalah 75.000 orang, dengan begini untuk mendapatkan jumlah sampel dalam penelitian ini digunakan rumus Taro Yamane sehingga didapat sampel sebanyak 100 orang yang menjadi subjek penelitian. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu sampel bertujuan yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan berdasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Selain itu dengan Accidental Sampling, yaitu teknik dengan metode pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada dan dijumpai dan memiliki kriteria yang sesuai untuk menjadi responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal dan analisis tabel silang. Kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesa yang menggunakan rumus Tata Jenjang Spearman (Spearman’s Rho Rank – Order Correlation) dan uji signifikasi menggunakan rumus t. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang kuat dari rubrik wisata harian Analisa terhadap minat berwisata masyarakat Kota Medan yaitu sebesar 59,29%.

(2)

PENDAHULUAN

Saat ini, banyak sekali media massa yang tersebar luas dan sangat mudah didapatkan oleh masyarakat. Mulai dari televisi, radio, majalah, surat kabar dan banyak ragam lainnya. Media massa memiliki banyak peranan terhadap masyarakat, terutama dalam proses pemenuhan kebutuhan informasi. Salah satu media massa yang paling sering digunakan adalah surat kabar.

Menurut Onong Uchjana Effendy (1993: 241) Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca. Selain itu, kelebihan surat kabar ini yaitu memiliki berbagai macam rubrik yang ditulis berbentuk artikel. Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar dan sebagainya (Alwi, 2002: 66). Hal yang terpenting dalam sebuah artikel adalah isi yang benar dan aktual, susunannya rapi, dan hemat dengan kata-kata.

Ada banyak surat kabar yang menyediakan rubrik khusus mengenai tempat-tempat pariwisata, dimana saat ini tempat-tempat pariwisata menjadi suatu industri yang menawarkan pelayanan dan kepuasan dari segi yang berbeda. Salah satunya adalah harian Analisa, yang berdiri di Kota Medan sejak 23 Maret 1972, dan beralamat di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 35-49 Medan. Setiap Minggunya Harian Analisa menerbitkan rubrik pariwisata yang dianggap menarik untuk dikunjungi. Rubrik ini berisikan mengenai penjelasan suatu tempat yang dijelaskan secara lengkap dan jelas.

Masyarakat membutuhkan kegiatan pariwisata yang bertujuan melepas penat dan kejenuhan, dan salah satu bahan referensi mencari suatu tempat pariwisata adalah surat kabar. Tak sedikit pula masyarakat yang awalnya tidak memiliki niat untuk berwisata, setelah membaca salah satu artikel di surat kabar mengenai suatu tempat pariwisata yang menarik, berkeinginan untuk mengunjungi dan berpariwisata ke tempat tersebut.

(3)

KAJIAN LITERATUR Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses penyampaian dengan menggunakan media massa sebagai sarana untuk menyampaikan pesan, misalnya melalui surat kabar, majalah, radio, televisi atau film. Dengan menggunakan media massa, pesan dapat disampaikan kepada banyak komunikan karena jangkauannya yang luas dan dalam waktu yang bersamaan. Massa dalam komunikasi massa merujuk pada sifat khalayak, audience, penonton, pemirsa atau pembaca. Komunikasi massa adalah proses menyampaikan informasi, ide-ide, dan sikap kepada audiens yang luas dan beragam melalui penggunaan media yang dikembangkan untuk tujuan tersebut (Age, 1988: 35). Media Massa Surat Kabar

Media massa merupakan salah satu media yang digunakan sebagai penghubung dalam melakukan suatu proses komunikasi. Media massa merupakan sumber informasi, pengetahuan dan bahkan menjadi sarana hiburan bagi manusia. Media massa selalu mengalami berbagai perkembangan, selanjutnya perubahan-perubahan yang terjadi pada media massa tersebut semakin memudahkan manusia untuk mendapatkan berbagai informasi yang sangat bermanfaat.

Pariwisata

Pariwisata secara singkat dapat dirumuskan sebagai segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan (Soekadijo, 2000: 2). Pengertian pariwisata secara etimologi terdiri dari dua suku kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar. Wisata berarti perjalanan, bepergian. Maka pariwisata diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari satu tempat ke tempat lain (Yoeti, 1995: 105).

Teori AIDDA

Adapun formula atau pendekatan yang disebut sebagai A-A Procedure dalam AIDDA ini, dapat dijadikan sebagai landasan pelaksanaan. Formula AIDDA merupakan singkatan dari tahap-tahap komunikasi persuasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut

(4)

(Effendy, 2006 : 302) Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (hasrat), Decision (keputusan), Action (tindakan/kegiatan)

Minat

Minat adalah kelanjutan perhatian yang merupakan titik tolak kelanjutan timbulnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang diharapkan (Effendy, 2007: 10). Lebih lanjut Effendy mengemukakan bahwa minat muncul karena adanya stimulus motif yang menimbulkan motivasi. Minat adalah ketertarikan terhadap sesuatu yang pernah diketahui sebelumnya, hal yang menimbulkan ketertarikan itu tidak hanya menyenangkan atau memberi kepuasan bagi seseorang tetapi juga menakutkan (Alwi, 2002: 102)

METODE PENELITIAN Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kota Medan yang pernah membaca rubrik wisata di harian Analisa. Peneliti menghitungnya berdasarkan jumlah penerbitan harian Analisa khususnya hari Minggu. Yaitu sebanyak rata-rata 75.000 eksemplar setiap harinya. Sehingga total populasi adalah 75.000 orang. Adapun penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Taro Yamane. Yaitu :

Berdasarkan rumus penentuan besar sampel, maka diperoleh jumlah sampel sebagai berikut :

n = 75.000 75.000 ( 0,1%)2 + 1 n = 75.000 751

(5)

Teknik Penarikan Sampel

Penarikan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik-teknik berikut :

1. Purposive Sampling. 2. Accidental Sampling

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian korelasional, sehingga menggunakan analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis.

a. Analisis Tabel Tunggal b. Analisis Tabel Silang c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan di antara kedua variabel yang dikorelasikan maka peneliti menggunakan rumus koefisien tata jenjang oleh Spearman (Spearman’s Rho Rank – Order Correlation), yaitu sebagai berikut : ) 1 ( 6 1 2 2   

N N d Rho Keterangan :

Rho = koefisien korelasi rank –order d = perbedaan antara pasangan jenjang Σ = sigma atau jumlah

N = jumlah individu dalam sampel 1 = bilangan konstanta

(6)

Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.

Jika rho < 0, maka hipotesis ditolak. Jika rho > 0, maka hipotesis diterima.

Selanjutnya, untuk mengatur kekuatan derajat hubungan digunakan nilai koefisien korelasi sebagai berikut (Kriyantono, 2006: 168–169), yaitu:

≤ 0,20 = hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,39 = hubungan rendah tapi pasti

0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup berarti 0,71 – 0,90 = hubungan yang tinggi; kuat

≥ 0,90 = hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali

Berdasarkan nilai Rs hitung, maka dapat diketahui besar kekuatan prediksi dari penelitian yang disebut Uji Determinan Korelasi (Bungin, 2005: 278 ), yakni dengan rumus:

Kp = (rs)2 x 100% Keterangan:

Kp = Koefisien Determinan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Peneliti melakukan beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :

Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang digunakan dengan mengumpulkan data literatur serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian ini. Didapat juga dari berbagai buku-buku, jurnal dan internet yang berkaitan dengan masalah penelitian yang dibahas.

Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan diawali pada tanggal 7 Juni 2012 dengan meminta surat penelitian kepada Bagian Pendidikan FISIP USU yang ditujukan kepada Kepala Bagian Redaksi Analisa untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. 14 Juni 2012

(7)

kuesioner mulai disebarkan, peneliti membutuhkan waktu sekitar 2 minggu untuk mendapatkan data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang diperoleh akan diedit, ditandai dan diberi penomoran untuk mempermudah penghitungan frekuensi. Untuk data jawaban dari pertanyaan kuesioner yang berupa opsi (pilihan) akan diberi penomoran. Jawaban dari kuesioner berupa opsi yang telah diberi penomoran akan direkap dalam bentuk tabel. Data yang telah dikumpulkan dan direkap kedalam tampilan tabel dan diselesaikan dengan sistem perhitungan manual, sehingga mendapat hasil analisis data yang diinginkan, yaitu hasil data Tabel Tunggal, Tabel Silang, dan Uji Hipotesis.

Proses Pengolahan Data

Setelah peneliti berhasil mengumpulkan data dari 100 orang responden, peneliti akan memulai proses pelaksanaan penelitian. Adapun tahap pelaksanan yang akan dilakukan adalah :

 Penomoran Kuesioner  Editing

 Coding

 Inventarisasi Variabel

 Analisis Tabel Tunggal dan Tabel Silang

 Uji Hipotesis dengan Rumus Tata Jenjang Spearman  Akhir Olah Data

Analisis Tabel Tunggal

Data yang disajikan dan dibahas tabel tunggal ini terdiri dari 3 bagian, yaitu Karakteristik Responden, Rubrik Wisata dan Minat Berwisata.

(8)

Karakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan.

Tabel 1 Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah %

1. Laki-laki 62 62%

2. Perempuan 38 38%

Total 100 100%

P.1 / FC.03

Tabel 3 menunjukkan tentang jenis kelamin para responden yang pernah melihat dan membaca rubrik wisata harian Analisa. Dengan kesimpulan bahwa mayoritas berjenis kelamin laki-laki lebih sering membaca surat kabar dan melihat rubrik wisata dalam harian Analisa dengan persentase sebanyak 62%.

Tabel 2 Usia

No. Usia Jumlah %

1. 17-25 tahun 37 37%

2. > 25 tahun 63 63%

Total 100 100%

P.2 / FC.04

Tabel 4 menunjukkan tentang usia para responden yang dijadikan sampel dimana pernah melihat dan membaca rubrik wisata harian Analisa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas pembaca rubrik wisata dalam harian Analisa adalah pembaca yang berusia lebih dari 25 tahun yaitu sebanyak 63%.

Tabel 3 Pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah %

1. Pelajar / Mahasiswa 25 25%

2. Pegawai 28 28%

3. Wiraswasta 32 32%

4. Ibu Rumah Tangga 12 12%

5. Tidak Bekerja 3 3%

Total 100 100%

P.3 / FC.05

Tabel 5 menunjukkan pekerjaan responden yang pernah melihat dan membaca rubrik wisata harian Analisa. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pembaca harian

(9)

Analisa khususnya rubrik wisata harian Analisa adalah pewiraswasta yaitu sebanyak 32%.

a. Rubrik Wisata

Pada bagian ini, data yang disajikan mengungkapkan pendapat responden yang pernah membaca rubrik wisata dalam harian Analisa.

Tabel 4 Frekuensi

No. Frekuensi Membaca Rubrik Wisata Dalam Harian Analisa Jumlah % 1. Tidak pernah - - 2. Jarang 66 66% 3. Sering 34 34% Total 100 100% P.4 / FC.06

Tabel 6 menunjukkan tentang frekuensi membaca rubrik wisata yang terdapat dalam harian Analisa yang terbit setiap hari Minggu. Dapat disimpulkan bahwa responden membaca harian Analisa khususnya rubrik wisata dengan frekuensi jarang dengan persentase sebanyak 66%.

Tabel 5 Isi Pesan

No. Isi Pesan Dalam Rubrik Wisata Harian Analisa Jumlah %

1. Tidak menarik 8 8%

2. Menarik 78 78%

3. Sangat menarik 14 14%

Total 100 100%

P.5 / FC.07

Tabel 7 menunjukkan tentang isi pesan yang terdapat dalam rubrik wisata dalam harian Analisa mengenai informasi mengenai suatu wilayah yang dianggap menarik untuk dikunjungi oleh penulis. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pembaca menganggap isi pesan dalam rubrik wisata harian Analisa tersebut menarik dengan persentase sebanyak 78%.

Tabel 6 Tata Bahasa

No. Tata Bahasa Pada Rubrik Wisata Harian Analisa Jumlah %

1. Tidak dipahami - -

2. Dipahami 70 70%

3. Sangat dipahami 30 30%

(10)

P.6 / FC.08

Tabel 8 menunjukkan mengenai tata bahasa yang terdapat dalam rubrik wisata harian Analisa tersebut. Dapat disimpulkan, mayoritas pembaca menganggap tata bahasa yang digunakan dalam rubrik wisata harian Analisa tersebut dipahami dengan persentase sebanyak 70%.

Tabel 7 Gaya Penulisan

No. Gaya Penulisan Pada Rubrik Wisata Harian Analisa Jumlah %

1. Tidak jelas - -

2. Jelas 58 58%

3. Sangat jelas 42 42%

Total 100 100%

P.7 / FC.9

Tabel 9 menunjukkan mengenai gaya penulisan yang terdapat pada rubrik wisata dalam harian Analisa. Dapat disimpulkan mayoritas pembaca menganggap gaya atau sistem penulisan dalam rubrik wisata harian Analisa tersebut jelas dengan persentase sebanyak 58%.

Tabel 8

Ketertarikan Terhadap Gambar dan Foto

P.8 / FC.10

Tabel 10 menunjukkan tentang ketertarikan pembaca terhadap gambar dan foto yang ditampilkan dalam rubrik wisata harian Analisa. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas pembaca menganggap gambar dan foto yang terdapat dalam rubrik wisata harian Analisa yang terbit setiap hari Minggu tersebut adalah baik dan responden merasa tertarik dengan gambar dan foto yang ada di dalam rubrik wisata tersebut dengan persentase sebesar 88%.

Tabel 9 Teknik Pewarnaan No

.

Teknik Pewarnaan Pada Rubrik Wisata Harian Analisa

Jumlah % No. Ketertarikan Terhadap Gambar dan Foto Dalam

Rubrik Wisata Harian Analisa

Jumlah %

1. Tidak menarik 6 6%

2. Menarik 88 88%

3. Sangat menarik 6 6%

(11)

1. Tidak menarik 4 4%

2. Menarik 86 86%

3. Sangat menarik 10 10%

Total 100 100%

P.9 / FC.11

Tabel 11 menunjukkan tentang teknik pewarnaan yang terdapat dalam rubrik wisata harian Analisa tersebut. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa mayoritas pembaca menganggap teknik pewarnaan pada rubrik wisata harian Analisa tersebut menarik dengan persentase sebanyak 86%.

Tabel 10

Tata Letak Gambar dan Foto No. Tata Letak Gambar dan Foto Pada Rubrik Wisata

Harian Analisa Jumlah % 1. Tidak tepat - - 2. Tepat 88 88% 3. Sangat tepat 12 12% Total 100 100% P.10 / FC.12

Tabel 12 menunjukkan tentang tata letak gambar dan foto yang terdapat dalam rubrik wisata harian Analisa. Dapat disimpulkan, bahwa mayoritas pembaca menganggap tata letak gambar dan foto pada rubrik wisata dalam harian Analisa yang terbit setiap hari Minggu tersebut adalah tepat dengan persentase sebanyak 88%.

b. Minat Berwisata

Pada bagian ini, data yang disajikan mengungkapkan pendapat pembaca yang menjadi responden dalam penelitian ini mengenai minat berwisata.

Tabel 11

Tingkat Perhatian Pembaca No. Tingkat Perhatian Pembaca Terhadap Lokasi Wisata

Dalam Rubrik Wisata Harian Analisa

Jumlah %

1. Tidak menarik perhatian 14 14%

2. Menarik perhatian 82 82%

3. Sangat menarik perhatian 4 4%

Total 100 100%

P.12 / FC.14

Tabel 14 menunjukkan tentang tingkat perhatian pembaca terhadap rubrik wisata dalam harian Analisa. Dapat disimpulkan, mayoritas pembaca menganggap lokasi

(12)

wisata dalam rubrik wisata dalam harian Analisa tersebut menarik perhatian dengan persentase sebesar 82%.

Tabel 12

Tingkat Kesukaan Pembaca No. Tingkat Kesukaan Pembaca Terhadap Rubrik Wisata

Harian Analisa Jumlah % 1. Tidak suka 23 23% 2. Suka 75 75% 3. Sangat suka 2 2% Total 100 100% P.13 / FC.15

Tabel 15 menunjukkan mengenai tingkat kesukaan pembaca terhadap rubrik wisata harian Analisa setelah membacanya. Dapat disimpulkan, mayoritas pembaca menyukai rubrik wisata dalam harian Analisa dengan persentase sebesar 75%.

Analisis Tabel Silang

Dalam analisis tabel silang akan memuat tentang penilaian data dalam satu tabel, dimana analisis tabel ini bukanlah dapat dijadikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungan variabel penelitian, tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain.

Tabel 13

Hubungan Antara Gambar dan Foto Dalam Rubrik Wisata Dengan Minat Responden Untuk Berkunjung Ke Lokasi Wisata Tersebut

Minat Untuk Mengunjungi Lokasi Wisata Dalam

Rubrik Wisata Harian Analisa Total

Tidak Berminat Berminat Sangat Berminat

Ketertarikan terhadap gambar dan foto yang ditampilkan dalam rubrik wisata harian Analisa Tidak Menarik 4% 2% 0% 6% Menarik 8% 65% 15% 88% Sangat Menarik 0% 5% 1% 6% Total 12% 72% 16% 100% P.08 & P.15 / FC.10 & FC. 17 / N=100

Tabel 22 menjelaskan tentang hubungan antara gambar dan foto yang ada dalam rubrik wisata harian Analisa dengan minat responden untuk berkunjung ke lokasi wisata tersebut. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada mayoritas responden

(13)

terdapat hubungan antara gambar dan foto dalam rubrik wisata dengan minat mereka untuk berkunjung ke lokasi wisata tersebut. Responden menyatakan tidak tertarik adalah sebesar 2%, responden yang menyatakan tertarik sebesar 65% dan responden yang menyatakan sangat tertarik sebesar 5%.

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu menguji tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan. dengan menggunakan rumus korelasi tata jenjang Spearman (Spearman’s Rho Rank-Order Correlation): ) 1 ( 6 1 2 2   

N N d Rho ) 1 100 ( 100 ) 4 , 37982 ( 6 1 2    Rho 1 000 . 000 . 1 4 , 894 . 227 1    Rho Rho = 1- 0,22789 Rho = 0,77211 = 0,77

Dari hasil penghitungan dengan melakukan koreksi kuadrat karena adanya observasi berangka sama di atas dapat dilihat pula bahwa hasil yang didapatkan cenderung sama dengan hasil perhitungan dengan rumus korelasi Spearman Konvensional. Berdasarkan skala Guilford, maka dengan hasil rs = 0,77 dapat disimpulkan terdapat hubungan yang cukup berarti antara membaca rubrik wisata yang terdapat dalam harian Analisa dengan minat berwisata masyarakat Kota Medan.

Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil uji hipotesis tersebut, maka dapat digunakan rumus thitung berikut dengan tingkat signifikansi 0,05, yaitu :

thitung = rs 𝑁−2 1−(𝑟𝑠)² thitung = 0,77 100−2 1−(0,77)² thitung = 0,77 240,72709 thitung = 11,946844 = 11,947

(14)

Tahap selanjutnya adalah membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. karena jumlah N (responden) dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran, maka dapat diketahui bahwa nilai ttabel dalam penelitian ini adalah sebesar 1,984.

Dalam penelitian ini nilai ttabel < nilai thitung dimana nilai ttabel adalah 1,984 sedangkan nilai thitung adalah 11,947. Dengan demikian berarti Ha atau hipotesis yang menyatakan adanya hubungan yang cukup berarti antara membaca rubrik wisata yang terdapat dalam harian Analisa dengan minat berwisata masyarakat Kota Medan diterima, dan Ho atau hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan rubrik wisata harian Analisa terhadap minat berwisata masyarakat Kota Medan ditolak.

Selanjutnya berdasarkan nilai rs yang diperoleh maka dapat dilakukan Uji Determinan Korelasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh rubrik wisata harian Analisa terhadap minat berwisata masyarakat kota Medan:

Kp = (rs)2 x 100% Kp = (0,77)² x 100% Kp = 0,5929 x 100% Kp = 59,29%

Dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh rubrik wisata harian Analisa terhadap minat berwisata masyarakat kota Medan adalah sebesar 59,29% sedangkan 40,71% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian.

Pembahasan

Dalam penelitian ini, setelah melalui tahapan analisis data dan dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan rumus tata jenjang Spearman, diperoleh koefisien korelasi (rs) sebesar 0,77. Berdasarkan skala Guilford, hubungan yang terdapat antara kedua variabel penelitian berada pada skala 0,71-0,90, mengindikasikan hubungan yang tinggi, kuat.

Selanjutnya setelah melakukan uji signifikasi variabel X terhadap variabel Y pada tingkat signifikasi 0,05 diperoleh hasil penghitungan nilai thitung sebesar 11,95 dan nilai ttabel sebesar 1,98. Hal ini menunjukkan bahwa Hipotesis Alternatif (Ha): terdapat hubungan antara rubrik wisata harian Analisa terhadap minat berwisata Masyarakat di Kota Medan diterima, dan hipotesis Nol (Ho): tidak terdapat hubungan antara rubrik wisata harian Analisa terhadap minat berwisata masyarakat Kota Medan, ditolak. Dari hasil tersebut terdapat perbedaan antara nilai thitung dan ttabel dimana nilai thitung > ttabel yang mengindikasikan pengaruh rubrik wisata dalam harian Analisa dan minat

(15)

berwisata masyarakat Kota Medan memiliki hubungan yang signifikan, artinya membaca rubrik wisata harian Analisa dapat menimbulkan minat untuk melakukan kegiatan pariwisata.

Peneliti juga mencari besarnya kekuatan pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel X terhadap variabel Y dan diperoleh hasil 59,29% . Hal ini berarti besarnya pengaruh rubrik wisata harian Analisa terhadap minat berwisata masyarakat kota Medan sebesar 59,29% sedangkan 40,71% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian. Misalnya dorongan teman atau keluarga, latar belakang ekonomi maupun sosial, maupun psikologis responden sendiri.

Sama halnya dengan penggunaan teori AIDDA, apabila rumus tersebut diterapkan dalam penelitian ini, maka dapat dijabarkan sebagai berikut:

Attention (perhatian)

Dalam tahap ini, melalui penggunaan dan teknik pewarnaan serta tata letak gambar dan foto yang dibuat semenarik mungkin, mampu menumbuhkan rasa perhatian pembaca terhadap rubrik tersebut.

Interest (ketertarikan)

Ini adalah tahap kedua, dimana pembaca tidak saja tertarik untuk membaca rubrik tersebut, tetapi juga ikut tertarik untuk melakukan kegiatan berwisata. Setelah pembaca memberikan perhatiannya, mereka lantas akan menilai apakah rubrik wisata tersebut menarik untuk dibaca atau sebaliknya.

Desire (hasrat)

Dalam tahap ini pembaca telah mempunyai motivasi, dalam artian setelah adanya ketertarikan untuk membaca rubrik wisata tersebut, maka mereka akan mulai mencerna pesan yang ada di dalamnya. Kemudian timbullah hasrat atau keinginan dalam diri pembaca yang mendorong mereka untuk melakukan kegiatan berwisata.

Decision (keputusan)

Tahap ini merupakan sikap sesungguhnya pembaca terhadap rubrik wisata tersebut, pada tahap ini pembaca mengambil keputusan untuk menyukai atau tidak suka terhadap rubrik wisata tersebut dan tertarik atau tidak untuk melakukan kegiatan wisata.

(16)

Action (tindakan)

Ini merupakan tahap akhir, dimana pada tahap ini tercermin tindakan pembaca untuk melakukan atau tidak melakukan kegiatan berwisata setelah membaca rubrik wisata harian Analisa tersebut.

Dari uraian di atas, menggambarkan bahwa rubrik wisata dalam harian Analisa mampu mempengaruhi minat berwisata masyarakat Kota Medan, dengan penggunaan bahasa yang menarik, teknik pewarnaan, serta letak gambar dan tentunya topik mengenai lokasi pariwisata yang dianggap menarik untuk dikunjungi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Ardianto. 2004. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aw, Suranto. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Jakarta: Graha Ilmu.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Airlangga University Press.

Bulaeng, Andi. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

_____________________. 2007. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Elvinaro & Lukiati Komala. 2004. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Gede, I Ardika. 2008. Pengantar Pariwisata Internasional. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

(17)

G. Ross. 1998. Tourism Communication Relationship. Oxford: Pegamon Ismayanti. 2008. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo

Kodhyat, H. 1983. Analisa Statistik Pariwisata & Perhotelan. Jakarta: Biro Pusat Statistik.

Lubis, Suwardi. 2007. Sistem Komunikasi Indonesia. Medan: Bartong Jaya.

Endar, Sugiarto & Kusmayadi. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Madya, Suwarsih. 2009. Teori Dan Praktik Penelitian Tindakan. Bandung:IKAPI. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nazir, M. 1988. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nurudin. 2004. Komunikasi Massa. Malang: CESPUR.

Ruben, Brent D. & Stewart L. Tubbs. 1998. Human Communication. New Jersey: Hayden Book Company Inc.

Saksono, Prasetyo Budi. 1984. Prisma Level 10. Jakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan & Penerangan, Ekonomi & Sosial.

Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES. Soekadijo, R. G. 2000. Anatomi Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Sumadiria, A.S. Haris. 2005. Menulis Berita & Feature. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Tidar, Herald. 1986. Persuratkabaran Indonesia Dalam Era Reformasi. Jakarta: Sinar Harapan.

Yoeti, Oka. 1995. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Sumber Lain :

Gambar

Tabel 1  Jenis Kelamin
Tabel  6  menunjukkan  tentang  frekuensi  membaca  rubrik  wisata  yang  terdapat  dalam  harian  Analisa  yang  terbit  setiap  hari  Minggu
Tabel  8  menunjukkan  mengenai  tata  bahasa  yang  terdapat  dalam  rubrik  wisata  harian  Analisa  tersebut
Tabel  11  menunjukkan  tentang  teknik  pewarnaan  yang  terdapat  dalam  rubrik  wisata harian Analisa tersebut
+2

Referensi

Dokumen terkait

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA BENALU MANGGA (Dendrophthoe petandra L. Miq.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 6538 DAN Escherichia coli ATCC 11229i.

[r]

Alat pemindahan bahan ( material handling equipment ) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak yang tidak

Mikrokontroler akan menerima identitas objek dari pembaca RFID kemudian menampilkan nama objek di LCD, mengendalikan MP3 player agar memainkan rekaman penjelasan

program intra kurikuler, ko kurikuler maupun ekstra kurikuler menurut cara-cara dan ketentuan yang berlaku. Mahasiswa sebagai calon ilmuwan berkewajiban selalu bersikap ksatria,

Data jadwal penerbangan Terminal 1A Bandara Internasional Soekerno Hatta ini nantinya akan diolah menggunakan pola distribusi keberangkatan penumpang untuk mendapatkan

Untuk melengkapi peranan perempuan dalam berkedudukan pada sektor perbankan syariah diperlukan beberapa syarat (Abdullah, dalam Dawy, 1992:18), sebagai berikut : 1)

Dalam novel ini akan diperlihatkan sebuah kehidupan seorang pemuda asing yang berada di wilayah Jepang, dimana dia mempelajari berbagai makna hidup dengan di latih menjadi