• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENGAJUAN DANA USAHA KUE BANDUNG MINI

N/A
N/A
Heryanto Gabriel (Gabriel)

Academic year: 2023

Membagikan "PROPOSAL PENGAJUAN DANA USAHA KUE BANDUNG MINI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENGAJUAN DANA USAHA KUE BANDUNG MINI

Disusun Oleh :

Achmad Khoirudin (2117416) MB 6

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS SELAMAT SRI

2019/2020

(2)

Nama Usaha : Kue Bandung Mini Pemilik Usaha : Achmad Khoirudin Jemis Usaha : Kuliner

Alamat Usaha : jl. Tentara pelajar, Sijeruk, kendal Contact person : 081904897900

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Saat ini banyak sekali berbagai macam kuliner kaki lima yang di gemari oleh masyarakat. Salah satunya yaitu Kue Bandung, selain karena rasanya yang enak dan memiliki banyak toping (varian rasa), harganya juga terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Kue bandung adalah salah satu makanan tradisional indonesia yang cukup sederhana, tetapi cocok menjadi makanan konsumsi untuk waktu santai,ataupun dalam acara tertentu.

Namun sejak dulu hingga saat ini kue bandung hanya memiliki varian bentuk yang monoton sehingga kurang menarik minat pembeli, terutama kalangan anak-anak dan remaja. Apalagi saat ini sedang populer makanan dengan bentuk yang bermacam-macam serta unik. Dari latar belakang itu saya melihat adanya peluang usaha dan tergerak untuk membuat inovasi yang berbeda dan kreatif yaitu kue bandung mini dengan varian bentuk dan rasa. Nantinya sekilas akan terlihat seperti markobar namun dalam ukuran yang kecil.

Oleh karena itu usaha ini memang layak dikembangan sebagai usaha alternatif untuk mensejahterakan masyarakat. Dengan melihat potensi atau kelebihan diatas, maka saya ingin membuat usaha agar masyarakat tidak pernah lupa dengan makanan tradisional khas Indonesia.

(3)

BAB II

ISI RANCANGAN USAHA

2.1 Visi dan Misi a. Visi

Menjadikan Kue Bandunng sebagai makanan tradisonal khas Indonesia yang lebih memperhatikan nilai gizi dan mampu menembus pasar lokal maupun internasional.

b. Misi

 Memberikan kualitas yang terbaik dari segi gizi dan maupun pelayanan bagi konsumen.

 Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

 Membuat kue bandung yang memiliki aneka rasa.

 Memasarkan kue bandung di pasar tradisional maupun pasar modern.

 Mendirikan usaha wisata kuliner makanan khas Indonesia.

2.2 Identitas Usaha

. Nama Usaha : Kue Bandung Mini . Pemilik Usaha : Achmad Khoirudin . Jemis Usaha : Kuliner

. Alamat Usaha : jl. Tentara pelajar, kel. jotang rt 3 rw 2 kec. kendal . Contact person : 081904897900

2.3 Ruang Lingkup Usaha

Ruang lingkup usaha yang saya rintis ini masih dalam usaha rumahan kecil, tetapi usaha ini bisa sangat menjanjikan karena produk makanan yang saya produksi dapat dinikmati oleh semua kalangan dari anak-anak sampai dewasa.

Tujuan Usaha:

 Memperoleh keuntungan (profit) yang sebesar-besarnya.

 Menambah pengalaman kewirausahaan dalam melakukan kegiatan usaha.

(4)

 Menciptakan lapangan pekerjaan, karena dengan semakin berkembangnya usaha ini akan membutuhkan tenaga kerja.

 Mengembangkan usaha kecil ini menjadi suatu usaha UMKM yang besar.

 Menciptakan inovasi baru dalam varian kue bandung

Produk kue bandung mini yang saya tawarkan dalam usaha ini memiliki berbagai macam varian rasa, seperti :

a) Kacang b) Keju c) Coklat d) Strowberry e) pisang f) ketan g) Oreo, dll

(5)

BAB III ANALISIS USAHA

3.1 Analisis SWOT

Setiap ingin merintis usaha, maka ada hal-hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengukur kemampuan terhadap lingkungan dan pesaing, yaitu melalui analisis SWOT:

1. Strenght (Kekuatan)

 Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat.

 1 produk terdiri dari beberapa macam bentuk dan rasa.

 Bahan produk yang terjamin dan higienis.

 Harganya yang terjangku oleh masyarakat.

 Cara pembuatan yang mudah cepat.

 Menjadi cemilan alternatif yang mengenyangkan.

 Ukurannya yang kecil memudahkan untuk di makan 2. Weakness (Kelemahan)

 Tidak tahan lama, produk kue ini hanya mampu bertahan 2 hari saja pada suhu ruangan.

 Produknya mudah ditiru, karena mudahnya cara pembuatan.

 Terkendala waktu, karena biasanya daya beli masyarakat ketika sore dan malam saja.

3. Opportunity (Peluang)

 Tempat Strategis, bisa di alun-alun kota, perempata jalan, ataupun tempat-tempat yang ramai di lalaui oleh orang.

 Tidak memerlukan tempat yang luas, sehingga tidak membutuhkan biaya yang besar.

 Masih sedikitnya penjual kue bandung yang berinovasi.

4. Threath (Ancaman)

(6)

 Mudahnya cara pembuatan membuat banyaknya pesaing yang dapat meniru inovasi yang saya lakukan. Maka dari itu saya lebih menekankan pada kulitas produk dan pelayanan pada konsumen dengan tujuan agar konsumen puas terhadap produk yang saya jual. Dengan kepuasan tersebut di harapkan konsumen akan berlangganan pada produk saya.

3.2 Rencana Usaha

1. Rencana Jangka Pendek

Usaha bisnis kue bandung mini yang saya rintis ini bertujuan untuk menambah pengalaman kerja didalam usaha bisnis bagi kalangan umum, selain dapat meningkatkan kreativitas, juga dapat dijadikan suatu usaha yang menjanjikan untuk kehidupan masa depan.

2. Rencana Jangka Menengah

Usaha ini kecil ini pastinya akan saya kembangkan demi mewujudkan impian saya, yaitu ingin menjadi seorang pengusaha muda yang sukses, strategi pasar dan pemasaran menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha saya kedepannya.

3. Rencana Jangka Panjang

Setelah berhasil mendapatkan pelanggan, saya akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas dari usaha saya ini. Ketika usaha ini sudah semakin besar dan dapat membuka cabang tentunya akan dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

3.3 Analisis Pasar dan Pemasaran a. Target Pasar

Usaha ini berlokasi di tempat-tempat yang strategis yaitu alun-alun kota ataupun persimpangan jalan. Karena lokasi tersebut banyak di lewati oleh masyarakat sehingga usaha saya ini mudah untuk dikenal oleh masyarakat dan dapat meningkatkan daya jual.

b. Pesaing

Terdapat banyak pesaing dari usaha ini, akan tetapi di sinilah kreatifitas kita bagaimana cara kita menarik konsumen agar dapat membeli produk kita tanpa membuat pesaing kita merasa tidak senang dengan tindakan kita.

(7)

c. Sasaran Pembeli

Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli saya yaitu mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas. Harga yang saya berikan yaitu mulai dari Rp13.000 sampai dengan Rp20.000.

d. Pemasaran produk

untuk pejualan pada hari senin - kamis mulai jam 17.00-21.30 WIB dan pada hari sabtu dan minggu mulai jam 16.00-22.00 WIB.

3.4 Strategi Pemasaran a) Dari mulut ke mulut

Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman kita atau keluarga untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua masyarakat akan mengetahui usaha kita.

b) Brosur

Promosi ini menggunakan selebaran brosur yang dibagikan dan ditempel pada pohon – pohon dijalan.

c) Media online

selain dengan cara konvensional kita juga dapat melakukan promosi melalui media online seperti facebook,isntagram,dll. Karena mayoritas masyarakat kita pengguna media online yang aktif. Sehingga ketika kita promosi mennggunakan media online akan lebih cepat di ketahui oleh masyarakat.

3.5 Langkah-langkah Promosi

 Pada minggu pertama saya akan memberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli kue bandung mini dengan memberikan diskon sebesar 20%. Minggu kedua diskon 10% dan pada minggu ketiga harga sudah tidak ada diskon.

 Apabila konsumen membeli kue bandung mini diatas 4 bungkus, maka saya akan memberikan potongan harga sebesar 10%.

(8)

 Setiap pembelian 1 kue bandung mini di berikan 1 kupon, jika konsumen sudah mendapat 10 kupon dapat ditukarkan dengan 1 porsi kue bandung gratis.

BAB IV

RENCANA PRODUKSI

4.1 Proses Pembuatan

Untuk membuat kue bandung mini, bahan-bahan yang diperlukan dan proses produksinya seperti berikut :

 Bahan:

* 4 butir telur

* 450 ml air

* 350 gr tepung terigu serbaguna

* 75 gr gula pasir

* 25 gr susu bubuk full cream

* 5 gr garam

* 5 gr baking soda

* 1 gr vanili bubuk

* 50 ml minyak sayur

* Filling: susu kental manis, keju, meses, kacang, pisang,ketan,dll (sesuai pesanan pembeli)

 Cara membuat:

1) Kocok lepas telur, masukkan air hingga air berbuih.

2) Campur rata semua bahan kering,masukkan ke dalam air. Kocok hingga semua bahan larut.

3) Masukkan vanili dan minyak sayur aduk rata. Diamkan adonan selama 30 menit.

(9)

4) Tuang ke dalam cetakan kue bandung yg sudah dipanaskan, tutup sampai permukaan berpori-pori. Tabur dengan sedikit gula pasir pada permukaan. Tutup kembali hingga matang.

5) Angkat dan oles dengan butter, tabur dengan bahan filling.

4.2 Perhitungan Modal dan Harga Jual a. Jangka Panjang

No. Barang Banyaknya Harga

1. Gerobak 1 Rp 3.500.000,-

2. Kompor 1 Rp 250.000,-

3. Tabung gas 3kg 3 Rp 100.000,-

4. Teflon Martabak 2 Rp 200.000,-

Mini FullSet

5. Alat pemotong 2 Rp 80.000,-

6. Toples 7 Rp 100.000,-

7. Lap Tangan 3 Rp 30.000,-

8. Kotak sampah + 2 Rp 30.000,-

Ember

9. Bola Lampu 3 Rp 100.000,-

10. Kabel 1 meter Rp 50.000,-

11. Saklar Lampu 1 Rp 40.000,-

12. Banner 2 meter Rp 100.000,-

13. Brosur 200 lembar @Rp1000 Rp 200.000,-

b. Jangka Pendek

No Barang Banyaknya Harga

1. Terigu 2 kg Rp 14.000,-

2. Telur 2 kg Rp 15.000,-

3. Gula Pasir 2 kg Rp 20.000,-

4. Garam 1 pcs Rp 2000,-

(10)

5. Soda Kue 1 pcs Rp 3000,-

6. Blue Band 1 pcs Rp 5000,-

7. Pewarna Kuning 1 pcs Rp 3000,-

8. Fermipan 1 pcs Rp 3000,-

9. Kacang Tanah ½ kg Rp 5000,-

10. Keju 1 pcs Rp 15.000,-

11. Meises 1 kg Rp 10.000,-

12. Susu Kental Manis 2 kaleng Rp 15.000,- 13. Varian Rasa 1 kg

(7) @Rp 10. 000,- Rp 70.000,- 14. Kardus 40 @Rp 1000,- Rp 40.000,- 15. Plastic 2 pack @Rp 20.000,- Rp 40.000,-

--- + Rp 260.000,- Harga Jual = Rp 13.000,- x 40 porsi = 520.000

Harga Beli bahan baku Rp 260.000,-

4.3 Analisis Laba Rugi

Pendapatan Penjualan Rp 520.000,- Harga Beli Bahan Baku Rp 260.000,- --- - Laba Kotor Rp 260.000,- Biaya Penjualan :

Biaya transportasi RP 30.000,- Biaya sewa tempat Rp 30.000,- Biaya listrik dan air Rp 15.000,-

Biaya lainnya Rp 10.000,- --- +

Rp 85.000,-

(11)

Laba Bersih = (Rp 260.000,-) – (Rp 85.000) = Rp 175.000,- Perhitungan margin keuntungan = Rp 175.000

4.4 Analisis Keuntungan

Pendapatan per bulan :

Omzet Rp. 520.000 x 30 hari = Rp. 15.600.000,- Laba kotor per bulan 260.000 x 30 = Rp. 7.800.000,-

Keuntungan bersih per bulan = (Rp. 175.000) x 30 = Rp 5.250.000,- BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Usaha Kue Bandung mini ini termasuk usaha rumahan yang cukup menjanjikan omset yang tinggi, namun para wirausaha harus tetap memperhatikan kualitas agar tidak mengecewakan konsumen . wirausaha harus memiliki SWOT yang kuat dalam prusahaannya dan harus bisa menganalisa SWOT demi mengembangkan usahanya agar lebih baik dan lancar. Agar tidak menimbulkan kegagalan usaha di tengah jalan, seorang wirausaha harus memiliki planning yang maksimal agar usaha berkembang dengan cepat dan wirausahawan harus selalu mendengar setiap kritikan dari konsumen dan selalu berinovasi dalam produksinya.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis kelayakan non finansial usaha BANISI, (2) Menganalisis kelayakan finansial usaha BANISI, (3) Menganalisis sensitivitas

Dari hasil penelitian ini berdasarkan ruang lingkup kerja bahwa di lokasi penelitian pada jarak 3 m dari stone crusher untuk operatornya sebesar 97,31 dB, dan di daerah

Pemungutan terhadap Retribusi jasa usaha terhadap penjualan produk hasil usaha daerah di Provinsi Bali dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3

Dari hasil penelitian ini berdasarkan ruang lingkup kerja bahwa di lokasi penelitian pada jarak 3 m dari stone crusher untuk operatornya sebesar 97,31 dB, dan di daerah

aktivitas usaha tersebut.(2) Bahan baku jarang tersedia sehingga penyelesaian produk jarang tepat waktu.(3) Produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan pesanan

1) Manajemen tergantung pemilik. 2) Modal disediakan oleh pemilik sendiri. 3) Skala usaha dan modal relatif kecil. 4) Daerah operasi usaha bersifat lokal. 5) Sumber daya

Kajian ini bertujuan untuk ( 1) Mengetahui dan memahami permasalahan dan potensi usaha sektor informal ditinjau dari perspektif pelaku usaha sektor informal di Kelurahan Campaka,

3 Senin 3/2/2015 13.00 Ruang rapat tata praja Rapat inveritasi produk unggulan daerah dari tiap kecamatan. program one village one product (OVOP) 005/0314-Bag.ek 4 Senin 3/2/2015