RANCANG BANGUN GORDEN DAN LAMPU OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA DENGAN BASIS
MIKROKONTROLLER
Disusun Oleh Nama : Ario Azadi NIM : 2152050007
PROGRAM STUDI ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2023
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang pesat sudah membuat kemajuan dalam berbagai bidang khususnya, dalam bidang elektronik. Dalam perkembangan teknologi ini, sesuatu yang dilakukan secara otomatis sangat dubutuhkan manusia untuk melakukan pekerjaan yang lebih efisien dan efektif. Manusia kadang sering meremehkan masalah sepele seperti dalam membuka dan menutup jendela dan juga mematikan lampu dikarenakan terfokus pada kegiatan lain. Hal tersebut tidak boleh disepelekan karena udara yang lembab akibat minimnya cahaya yang masuk ke jendela dan juga konsumsi listrik yang berlebihan.
Penggunaan system kendali otomatis juga berfungsi untuk mengurangi penggunaan listrik yang berlebihan dalam sebuah rumah tangga. Sistem kendali otomatis ini juga bermanfaat bagi pemilik rumah dalam keefisienan waktu saat membuka dan menutup gorden dan juga mereduksi penggunaan listrik karena terdapat lampu otomatis.
Melihat dari masalah di atas diperlukan sebuah teknologi kendali otomatis berbasis mikrokontroller dimana kegiatan membuka atau menutup gorden dan mematikan atau menghidupkan lampu dapat dilakukan secara otomatis, sistem gorden ini otomatis ini terhubung langsung dengan lampu yang bekerja pada saat pagi hari ketika matahari mulai terbit dan cahaya matahari mulai bersinar dan saat senja ketika matahari mulai tenggelam dan sinar nya mulai redup, ketika pagi hari gorden akan terbuka secara otomatis dan lampu rumah akan mati secara otomatis sedangkan saat senja sampai malam hari gorden akan menutup kembali secara otomatis dan lampu akan hidup secara otomatis.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana cara untuk membuat system kendali gorden otomatis dan lampu menggunakan mikrokontroller?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat alat prototipe dari gorden dan lampu otomatis menggunakan sensor cahaya dan menggunakan Arduino UNO.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk meminimalisir penggunaan listrik berlebihan karena menyalakan lampu terlalu lama dan mencegah ruangan menjadi lembab karena minimnya cahaya sehingga menimbulkan bahaya bagi peralatan elektronik.
Penelitian ini juga merupakan solusi dari orang-orang yang mempunyai banyak aktivitas sehingga tidak terlalu kerepotan dalam melakukan kegiatan sepele, seperti mematikan lampu dan menutup atau membuka gorden.
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dangan PC (Personal Computer) yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan lainnya adalah perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda antara komputer dengan mikrokontroler. Menurut Winoto (2008:3), mikrokontroler adalah sebuah system microprocessor dimana didalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi (teralamati) dengan baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu
chip yang siap pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuat.
Gambar 1.1 Mikrokontroler Sumber: https://mediacenter.itbmg.ac.id/
Berikut merupakan diagram blok dan struktur dari mikrokontroler:
Gambar 1.2 Diagram Blok Mikrokontroler Sumber: https://teknikelektronika.com/
1. CPU
CPU adalah otak mikrokontroler. CPU bertanggung jawab untuk mengambil instruksi (fetch), menerjemahkannya (decode), lalu akhirnya dieksekusi (execute).
CPU menghubungkan setiap bagian dari mikrokontroler ke dalam satu sistem.
Fungsi utama CPU adalah mengambil dan mendekode instruksi. Instruksi yang diambil dari memori program harus diterjemahkan atau melakukan decode oleh CPU tersebut.
2. Memori (Penyimpanan)
Fungsi memori dalam mikrokontroler sama dengan mikroprosesor. Memori Ini digunakan untuk menyimpan data dan program. Sebuah mikrokontroler biasanya memiliki sejumlah RAM dan ROM (EEPROM, EPROM dan lain-lainnya) atau memori flash untuk menyimpan kode sumber program (source code program).
3. Port INPUT / OUTPUT paralel
Port Input / Output paralel digunakan untuk mendorong atau menghubungkan berbagai perangkat seperti LCD, LED, printer, memori dan perangkat INPUT/OUTPUT lainnya ke mikrokontroler.
4. Port Serial (Serial Port)
Port serial menyediakan berbagai antarmuka serial antara mikrokontroler dan periferal lain seperti port paralel.
5. Pengatur Waktu dan Penghitung (Timer dan Counter)
Timer dan Counter adalah salah satu fungsi yang sangat berguna dari Mikrokontroler. Mikrokontroler mungkin memiliki lebih dari satu timer dan counter. Pengatur waktu (Timer) dan Penghitung (Counter) menyediakan semua fungsi pengaturean waktu dan penghitungan di dalam mikrokontroler. Operasi utama yang dilakukan di bagian ini adalah fungsi jam, modulasi, pembangkitan pulsa, pengukuran frekuensi, osilasi, dan lain sebagainya. Bagian ini juga dapat digunakan untuk menghitung pulsa eksternal.
6. Analog to Digital Converter atau Pengonversi Analog ke Digital (ADC)
Konverter ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog ke bentuk digital. Sinyal input dalam konverter ini harus dalam bentuk analog (misalnya Output dari Sensor) sedangkan Outputnya dalam bentuk digital. Output digital dapat digunakan untuk berbagai aplikasi digital seperti layar digital pada Perangkat pengukuran.
7. Digital to Analog Converter atau Pengonversi Digital ke Analog (DAC)
DAC melakukan operasi pembalikan konversi ADC. DAC mengubah sinyal digital menjadi format analog. Ini biasanya digunakan untuk mengendalikan perangkat analog seperti motor DC dan lain sebagainya.
8. Kontrol Interupsi (Interrupt Control)
Kontrol interupsi atau Interrupt Control digunakan untuk menyediakan interupsi (penundaan) untuk program kerja. Interrupt dapat berupa eksternal (diaktifkan dengan menggunakan pin interrupt) atau internal (dengan menggunakan instruksi interupsi selama pemrograman).
9. Blok Fungsi Khusus (Special Functioning Block)
Beberapa Mikrokontroler yang hanya dapat digunakan untuk beberapa aplikasi khusus (misalnya sistem Robotik), pengontrol ini memiliki beberapa port tambahan untuk melakukan operasi khusus tersebut yang umumnya dinamakan dengan Blok Fungsi Khusus.
2.2 Arduino UNO
Gambar 1.3 Arduino Uno
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Arduino_Uno
Arduino Uno adalah mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dan output digital dimana 6 pin input dapat digunakan sebagai output PLC dan 6 pin input analog, osilator kristal 16 MHz, koneksi USB, colokan listrik, header ICSP dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler untuk kegunaannya, cukup sambungkan board Arduino Uno ke komputer menggunakan kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk pengoperasiannya. Masing-masing dari 14 pin digital Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalwrite(), dan digitalRead(). Fungsi ini beroperasi pada 5 V. Setiap pin dapat mensuplai atau menerima arus maksimum 40 mA, dan memiliki resistor pull-up (diputus secara default) dari 20 hingga 50 kOhm.
2.3 Sensor LDR
Gambar 1.4 Sensor LDR Sumber:https://www.katatatas.com
Sensor LDR (Light Dependent Resistor) adalah jenis resistor dengan nilai hambatan yang dipengaruhi oleh cahaya yang diterima resistor tersebut. Cara kerja dari sensor ini yaitu mengkonversi energi dari foton menjadi electron, dalam satu foton bisa membangkitkan satu electron. Cahaya yang diterima oleh resistor berpengaruh terhadap naik dan turun nya nilai hambatan. Umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida, dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat yang berarti resistansi bahan telah mengalami penurunan (Saptiningsih, 2014).
2.4 Motor Stepper
Motor stepper adalah sebuah motor listrik yang cara kerjanya yaitu berputar berdasarkan langkah diskrit (discrete step). Motor Stepper mengubah sinyal-sinyal listrik menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor Stepper bergerak dalam langkah (step) secara teratur. Anda dapat mengendalikan langkah pada motor mengunakan mikrokontroller maupun rangkaian digital. Torsi dari motor Stepper tidak sebesar motor DC. Namun, motor jenis ini memiliki tingkat presisi yang tinggi dalam putarannya. Kecepatan gerak pada stepper dinyatakan dalam step per second atau jumlah step per detik. Motor stepper terdiri atas beberapa bagian yaitu rotor, stator, bearing, casing dan sumbu. Stator memiliki dua bagian yaitu pelat inti dan lilitan. Plat inti dari motor stepper ini biasanya menyatu dengan casing. Casing motor stepper terbuat dari aluminium dan ini berfungsi sebagai dudukan bearing dan stator pemegangnya adalah baut sebanyak empat buah. Motor stepper memiliki dua buah bearing yaitu bearing bagian atas dan bearing bagian bawah.
Sumbu merupakan pegangan dari rotor dimana sumbu merupakan bagian tengah dari rotor, sehingga ketika rotor berputar sumbu ikut berputar.
Gambar 1.5 Motor Stepper
Sumber: https://www.arduinoindonesia.id/
2.5 Resistor
Resistor adalah sebuah komponen elektronika yang terdii dari dua pin yang berfungsi sebagai alat untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Semua peralatan elektronik memang membutuhkan arus listrik dengan kapasitas tertentu. Sehingga alat tersebut bisa dialiri dengan tegangan yang cukup besar dari sumber listrik utama.
Dengan begitu maka arus listrik yang mengalir pada rangkaian pun akan diterima dalam jumlah besar pula. Oleh karenanya diperlukanlah komponen listrik yang berfungsi untuk menghambat tegangan yang bernama resistor. Hal ini supaya arus tegangan listrik yang mengalir pada rangkaian jumlahnya dapat disesuaikan dengan kapasitas dari alat tersebut. Resistor juga memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai pembagi tegangan dan penurun tegangan listrik serta sebagi pembagi arus dan pembatas arus listrik.
Sumber: https://www.liputan6.com/
2.6 Kapasitor
Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator) adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad. Fungsi kapasitor antara lain:
▪ Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
▪ Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)
▪ Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
▪ Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
▪ Sebagai Kopling
▪ Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
▪ Sebagai Penggeser Fasa
▪ Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)
2.7 Relay
Relay adalah salah satu komponen elektronika yang berbentuk seperti switch (saklar) yang terdiri dari sebuah coil (kumparan elektromagnetik), armature, dan penggerak (Normally Close atau Normally Open). Fungsi dari relay ini untuk mengendalikan lampu (dihidupkan atau dimatikan) dengan tegangan 220V jenis AC. Output dari relay itu sendiri merupakan ground, tegangan Vcc.
TABEL PENELITIAN TERDAHULU
No Thn Penulis Judul Publikasi Penelitian
Metode Tujuan Hasil Ket
1 2023 Ega Fuad Ibrahim, Joni Maulindar, Afu Ichsan
Rancang Bangun Tirai Gorden Otomatis Berbasis Internet of Things
Deskriptif Kualitatif
Membahas tentang perancanga n system tirai otomatis menggunak an sensor ldr dan berbasis internet of things
perancangan sistem ini di mana alat NodeMcu8266 menerima informasi dari sensor LDR kemudian
mengirim perintah kepada motor DC untuk menutup atau membuka tirai.
Tirai gorden otomatis ini memiliki bebrapa perangkat keras utama yaitu NodeMcu8266 sebagai
microkontroler, sensor LDR sebagai sensor penerima
cahaya,motor DC sebagai penggerak gorden,kabel jumper dan beberapa
komponen lainnya
Jurnal
2 2016 Danny Kurnianto, Abdul Mujib Hadi, Eka Wahyud
PERANCANGA N SISTEM KENDALI OTOMATIS PADA SMART HOMEMENGGU NAKAN
MODUL
ARDUINO UNO
Kuantitatif Membahas tentang perancanga n system kendali otomatis menggunak an
mikrokontr oller
Sistem akan bekerja otomatis ketika seseorang masuk ke dalam rumah. Lampu ruang akan menyala secara otomatis, kipas angin akan bekerja sesuai dengan kondisi suhu ruang dan perangkat pengusir nyamuk akan bekerja secara otomatis. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model Smart Home yang diusulkan dapat bekerja dengan baik sesuai perancangan dengan tingkat keberhasilan sebesar 100%
Jurnal
3 2021 M. Abdul Aziz
PERANCANGA N PROTOTYPE GORDEN OTOMATIS MENGGUNAKA N ARDUINO UNO
Deskriptif Kuantitatif
Membahas tentang perancanga n prototype gorden otomatis menggunak an Arduino uno
prototype yang sudah dapat dijalankan, dengan menggunakan sensor cahaya (LDR) yang membaca adanya cahaya ataupun sebaliknya lalu menggerakkan motor servo membuka ataupun menutup dan apabila sudah tertutup akan mengirim notifikasi pesan ke nomor yang dituju.
Jurnal
4 2019 Saputra, Ade
erancangan Pencahayaan,Tem
Deskriptif Kuantitatif
Membahas tentang
Setelah dilakukan pengujian dapat
Jurnal
peratur, dan Kain Gorden Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno (Hardware)
perancanga n program pencahayaa n,
temperature , dan kain gorden berbasis mikrokontr oler Arduino Uno
disimpulkan, ketika sensor LDR
mendapatkan intensitas cahaya gelap maka relay 1 akan aktif sehingga lampu akan
menyala dan pada saat LDR
mendeteksi cahaya gelap relay 1 akan mati sehingga lampu akan padam.
Pada sensor DHT 11 ketika suhu dalam ruangan terdeteksi >= 30°C maka relay 2 akan aktif sehingga kipas akan berputar,
sedangkan pada saat suhu <= 29 °C maka relay mati dan kipas angina akan berhenti.
Untuk
pengontrolan kain gorden otomatis pengaturan waktunya dengan menggunakan RTC DS 13 07 dimana ketika jam menunjukkan pukul 06.30 maka kain gorden akan terbuka dan menutup ada saat jam menunjukkan pukul 17.00 5 2014 Peni,
Henri Yosep Laa
SISTEM TIRAI OTOMATIS MENGGUNAKA N SENSOR DAN APLIKASI
Deskriptif Kuantitatif
Membahas tentang perancanga n
otomatisasi
Sistem yang akan dibangun dapat membuka dan menutup tirai dari jarak jauh
Jurnal
PLATFORM ANDROID PADA
SMARTPHONE
tirai
menggunak an sensor dan aplikasi platform android pada
smartphone
menggunakan smartphone
Android. Di dalam sistem ini terdapat tiga pengaturan untuk membuka dan menutup tirai.
Pengguna sistem ini dapat membuka dan menutup tirai dengan pengaturan dari sensor
(Automatic), pengaturan menutup dan membuka secara remote dari smartphone
Android (Manual), dan pengaturan secara penjadwalan (Scheduling).
6 2022 Dadang Haryanto, Sri Mulyani
MENUTUP DAN MEMBUKA GORDEN OTOMATIS DENGAN PENGATURAN WAKTU DAN PENGAKTIFAN BLUETOOTH BERBASIS ARDUINO
Deskriptif
Kuantitatif Membahas tentang perancanga n gorden otomatis menggunak an timer dan
pengaktifan bluetooth berbasis arduino
Dengan menggunakan Arduino UNO, Relay, RTC, dan Bluetooth hc-05 untuk membuat koneksi antara Arduino dengan smartphone. Cara kerjanya yaitu dengan mengatur waktu membuka dan menutup gorden pada RTC atau bisa dengan menyambungkan Bluetooth pada aplikasi yang dibuat untuk smartphone dengan Bluetooth hc-05, setelah tersambung sentuh kata
Jurnal
buka/tutup maka gorden akan terbuka atau tertutup secara otomatis.
7 2020 Sihombing
, Destrio PERANCANGA N DAN IMPLEMENTASI
SISTEM BUKA TUTUP TIRAI GORDEN DAN PENGENDALIA
N LAMPU SECARA OTOMATIS
BERBASIS MIKROKONTR
OLER ARDUINO
Deskriptif
Kuantitatif Membahas tentang perancanga n system buka tutup tirai otomatis berbasis mikrokontr oller
membuat perancangan prototype sistem kendali gorden dan lampu otomatis dengan
menggunakan sensor cahaya (LDR) sebagai pendeteksi
penerima masukan cahaya dan
mikrokontroler Arduino sebagai pengolah data.
Hasil dari penelitian ini adalah berupa prototype sistem gorden dan lampu otomatis. Sistem akan membuka dan menutup gorden serta mengatur kecerahan lampu sesuai masukan data dari sensor cahaya secara otomatis.
Jurnal
8 2015 Eko Ihsanto, Muhamad Faitul Rifky
RANCANG BANGUN KENDALI GORDEN DENGAN SAKLAR LAMPU OTOMATIS BERBASIS SMARTPHONE ANDROID
Deskriptif
Kuantitatif Untuk membuat rancangan hardware dan software penggerak gorden dan lampu otomatis berbasis
Rancang bangun sistem kendali gorden jendela dan lampu otomatis menggunakan sensor cahaya dan bluetooth berbasis Arduino yang bisa dikontrol melalui HP Android
merupakan gagasan yang timbul
Jurnal
Arduino Uno yang dapat dikendalika n
dengan Smartphon e Android sebagai pengendali utama.
untuk memenuhi kebutuhan sistem otomatisasi pada rumah, dengan menggunakan sensor sebagai pengambil keputusan pada sistem ini 9 2020 Arief
Pratama Zanofa, Ristiandik
a Arrahman, Muhamma
d Bakri, Arief Budiman
PINTU GERBANG OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTR
OLER ARDUINO UNO
R3
Deskriptif Kualitatif
Membahas tentang perancanga
n gerbang otomatis
dengan mikrokontr
oller
Hasil pengujian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa untuk jarak terbaik untuk mengakses remote smartphone adalah 9meter dengan tanpa halangan, dan untuk dengan halangan jarak terbaik adalah 7 meter.
Jurnal
10 2017 Abdul Kadir
Pemrograman Arduino dan
Processing
Deskriptif Kuantitatif
Membahas tentang proses kerja
Arduino serta bahsa pemrogram
annya
Mikrokontroller Arduino uno
dirancang menggunakan
bahasa pemrograman C
(Bahasa untuk memerintahkan kendali system)
Buku
BAB III METODOLOGI 3.1 Pendahuluan
Metode penelitian merupakan metode atau cara ilmiah dalam mendapatkan informasi dan data yang di lakukan peneliti dalam mendapat sebuah kesimpulan dan menyelesaikan penelitian.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif adalah jenis metodologi penelitian yang keluarannya berupa penemuan-penemuan yang didapat dengan meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. Penelitian ini juga menggunakan metode studi literatur yang merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan data pustaka, memahami dan mencatat, lalu mengelola data untuk penelitian.
Tujuan dari studi literatur itu sendiri yaitu mencari pondasi awal dalam membangun kerangka berpikir, landasan teori, dan juga hipotesis dari penelitian.
3.3 Alur Penelitian
Gambar 3.1 Diagram Alir Sistem
Sensor LDR akan mendeteksi Cahaya yang terpapar, jika sensor membaca intesitas Cahaya kurang dari 100 lux, motor stepper akan bergerak ke kondisi OFF sehingga gorden akan tertutup dan lampu menyala. Sebaliknya, jika Cahaya yang tertangkap sensor lebih dari 100 lux, maka motor stepper akan bergerak ke kondisi ON dan lampu padam dan gorden terbuka
3.3 Alur Penelitian
3.3.1 Blok Diagram Rangkaian
Untuk mengimplementasikan tirai dan lampu otomatis yang akan diuji, solusinya adalah dengan menggunakan sistem terpadu. Sistem ini melibatkan jaringan tirai dan lampu otomatis berbasis Arduino yang dikendalikan melalui perangkat mikrokontroller dan sensor LDR, seperti yang terlihat dalam ilustrasi pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem 3.3.2 Aplikasi Pemrograman
Dalam penelitian ini, jenis aplikasi pemrograman yang dipakai peneliti yaitu program Arduino (default). Setelah perangkat masukan, proses, dan keluaran terpasang dalam sirkuit, berikutnya adalah membuat program pada aplikasi Arduino agar sistem gorden dan lampu otomatis dapat berjalan.
Kode yang dimasukan dalam Arduino adalah perintah-perintah untuk menggerakan motor stepper agar motor dapat bergerak setelah menerima perintah dari masukan sensor LDR dalam keadaan tertentu. Sedangkan perintah yang diberikan kepada relay adalah untuk perintah untuk menghidupkan dan mematikan lampu sesuai dengan nilai masukan yang diberikan sensor LDR.
Gambar 3.3 Aplikasi Program Arduino
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengujian Sensor LDR
Berikut adalah data hasil perolehan dari sensor cahaya yang menujukkan keluaran berupa tegangan (volt) dan juga intesitas cahaya yang diterima oleh sensor.
Kondisi &
Cuaca Kondisi Tegangan
(V)
Desimal ADC
Intesitas Cahaya (Lux)
Pagi hari/Cerah (06.00 – 08.000
Sensor mendeteksi intesitas cahaya matahari
5,1V 57
98 187
0,0 78,5
109
Siang hari/Terang (12.00 – 14.00)
Sensor mendeteksi intesitas cahaya matahari
3,8V 513
729 476
163 191 133
Sore hari/Senja (16.00 – 18.00)
Sensor mendeteksi sedikit intesitas cahaya matahari
1,5V 180
164 77
105 43
0
Malam hari/Gelap (19.00 – 21.00)
Sensor mendeteksi intesitas cahaya matahari
4,9V 75
69 62
0 0 0
Tabel 4.1 Pengujian Sensor LDR
4.2 Hasil Pengujian Sistem Kendali Keseluruhan
Pengujian ini dilakukan secara menyeluruh, yaitu pada perangkat keras seperti motor stepper dan relay ketika menerima masukan dari sensor untuk mengevaluasi apakah alat dapat bekerja dengan baik dan memenuhi kriteria.
No Intesitas Cahaya (Lux) Relay (Lampu) Motor (Gorden)
1 0 Nyala Tertutup
2 78,5 Nyala Tertutup
3 109 Mati Terbuka
4 163 Mati Terbuka
5 191 Mati Terbuka
6 133 Mati Terbuka
7 105 Mati Terbuka
8 43 Nyala Tertutup
9 0 Nyala Tertutup
10 0 Nyala Tertutup
11 0 Nyala Tertutup
12 0 Nyala Tertutup
Tabel 4.2 Pengujian Sistem Kendali Keseluruhan
Dari 2 tabel diatas, nilai pada sensor LDR yang deprogram menjadi titik tengah adalah 100 Lux. Lebih dari atau kurang dari nilai tersebut akan mempengaruhi pergerakan motor stepper dan relay. Ketika sensor mendeteksi intesitas cahaya yang masuk lebih dari 100 Lux, maka motor stepper akan bekerja menggerakan gorden sehingga terbuka dan relay akan mematikan lampu. Sebaliknya, saat sensor mendeteksi intesitas cahaya yang masuk kurang dari 100 lux, maka motor stepper akan bergerak menutup jendela dan relay akan menghidupkan lampu.
Berdasarkan tabel, saat waktu menunjukkan pukul 06.00 pagi, lampu masih menyala dan gorden masih tertutup yang artinya, intesitas cahaya yang diterima sensor masih kurang dari 100 lux yang menandakan pada pukul 06.00, kondisi cahaya matahari masih redup dan minim cahaya. Saat waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi, sensor menerima intesitas lebih dari 100 lux yang cukup untuk menggerakan motor dan relay untuk membuka gorden dan mematikan lampu.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Sensor LDR bekerja saat mendeteksi intesitas cahaya di luar ruangan, sedangkan motor stepper bergerak untuk membuka dan menutup gorden serta relay berguna untuk menghidupkan dan mematikan lampu. Pada saat intesitas cahaya yang dideteksi sensor kurang dari 100 Lux, motor stepper dan relay akan bergerak menutup gorden dan menghidupkan lampu. Sebaliknya, motor stepper dan relay akan bergerak membuka gorden dan mematikan lampu.
5.2 Saran
Gorden dan lampu otomatis berbasis mikrokontroller dengan sensor LDR ini masih merupakan prototipe, kedepannya peneliti berharap agar pengembangan ke versi yang asli dapat dilakukan oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Andika, Julpri, 2013. “PENGONTROLAN ROBOT BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN ANDROID”, Jurnal Teknik Elektro Universitas Mercu Buana.
Budiharto, Widodo. 2005. Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroller. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Ahmad, A,N. dan Dharmawan, A., “Purwarupa Sistem Otomasi Buka Tutup Tiras Berbasis Light Dependent Resistor”, IJEIS, Universitas Gagjah Mada, Yogyakarta (2011).
Saptiningsih, Ika. (2014). my blog my adventure: Sensor Cahaya dengan Light Dependent Resistor (LDR).
“Mikrokontroler:Pengertian-Fungsi-Dan-Jenis-Jenisnya” | Media Center Institut Teknologi Bandung. https://mediacenter.itbmg.ac.id/mikrokontroler-pengertian-fungsi-dan-jenis-jenisnya/
(Diakses, 12 Desember 2023).
“Mechatronic System: Automated Window Curtain using LDR | wan amir fuad wajdi othman and W. Othman -Academia.edu.” W. Othman. https://mediacenter.itbmg.ac.id/mikrokontroler- pengertian-fungsi-dan-jenis-jenisnya/ (Diakses, 13 November 2023).
“Mengenal Motor Stepper: Pengertian, Cara Kerja, dan Jenisnya” | Andalanelektro.id.
https://www.andalanelektro.id/2021/01/mengenal-motor-stepper.html/ (Diakses, 13 November 2023)
“Klasifikasi Jenis-Jenis Metode Penelitian yang Sering Dipakai” | Gramedia https://www.gramedia.com/literasi/jenis-metode-penelitian/ (Diakses, 29 November 2023)
Ihsanto Eko, Rifky Faithul Muhamad, “RANCANG BANGUN KENDALI GORDENG DENGAN SAKLAR LAMPU OTOMATIS BERBASIS SMARTPHONE ANDROID”, Jakarta Barat, Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana (2015).