• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang PROPOSAL TEKNIS

N/A
N/A
nur hidayah

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Tentang PROPOSAL TEKNIS"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Setelah dicermati isi tugas proyek (TZ) pekerjaan PERSIAPAN DOKUMEN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN FASILITAS REMAJA, dapat kami jelaskan sebagai berikut. Untuk memperkirakan berbagai dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan sarana pemuda, maka perlu dilakukan kajian terhadap Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKLUPL) melalui kegiatan Penyusunan dokumen perlindungan lingkungan hidup atas pembangunan sarana. Bab ini akan menjelaskan lebih rinci mengenai gambaran umum, pendekatan konseptual, metodologi pelaksanaan kerja konsultan dalam persiapan, pelaksanaan dan pelaksanaan tugas “PEMBANGUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN UNTUK PEMBANGUNAN FASILITAS REMAJA” sesuai dengan pedoman pelaksanaan pekerjaan dalam tugas proyek. .

Seluruh anggota Tim Konsultan akan dilengkapi dengan uraian tugas yang akan memberikan gambaran jelas bagi masing-masing tenaga ahli mengenai tanggung jawab, wewenang dan hasil yang diharapkan dari pekerjaan “PERBAIKAN DOKUMEN LINGKUNGAN KONSTRUKSI GEDUNG REMAJA”. Dalam melaksanakan pekerjaan “PERSIAPAN DOKUMEN LINGKUNGAN UNTUK KONSTRUKSI GEDUNG REMAJA”, Konsultan akan mengikuti pendekatan teknis sebagai berikut. Perumusan rencana: Pekerjaan “PERSIAPAN DOKUMEN LINGKUNGAN UNTUK KONSTRUKSI GEDUNG REMAJA” pada Materi Pedoman Pelaksanaan.

Pada tahap ini Konsultan melakukan pembahasan “penerjemahan” dan pendalaman lebih lanjut materi kerja “PERSIAPAN DOKUMEN LINGKUNGAN UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG REMAJA”, ke dalam petunjuk pelaksanaan agar lebih mudah dipahami dan dilaksanakan di lapangan. Selain itu, diskusi ini diharapkan dapat semakin memperdalam pemahaman Konsultan terhadap kegiatan kerja “PERSIAPAN DOKUMEN LINGKUNGAN UNTUK PEMBANGUNAN FASILITAS REMAJA”. Luas wilayah kajian Dokumen Lingkungan Hidup ini ditentukan dengan memperhatikan batas-batas tata ruang sebagai berikut.

Hidrologi

Untuk mendukung analisis pola sebaran pencemar udara diperlukan data sekunder yang diperoleh dari Badan Meteorologi Geofisika Kota Makassar. Jenis data iklim yang dibutuhkan adalah hari hujan, arah dan kecepatan angin, data tersebut merupakan data historis yang tercatat selama 5 – 10 tahun terakhir. Data arah dan kecepatan angin yang diperoleh ditabulasi dan diproses dalam Perangkat Lunak Lakes Environmental WRPLOT View.

Program ini menggambarkan persentase distribusi arah dan kecepatan angin, yang kemudian dapat digunakan sebagai jalur penyebaran polutan di udara. Alat pengukur kebisingan disimpan di lokasi pengamatan selama satu jam untuk mengetahui rata-rata tekanan suara atau kebisingan di wilayah lokasi pengambilan sampel. Parameter kualitas air yang diuji berdasarkan komponen sumber dampak pada tahap konstruksi dan operasi, seperti TSS, TDS, senyawa nitrogen (NH3, NO3, NO2), fosfat (PO4), sulfida (H2S), komponen organik (BOD5, COD) ). , minyak dan lemak), pH dan logam terlarut (Fe, Cr(VI), Cu, Zn) dan parameter uji lainnya, serta bakteri koliform (Tabel 3.9).

Selain itu, beberapa parameter lain akan terpengaruh secara tidak langsung akibat perubahan parameter lain, seperti oksigen terlarut (DO) dan suhu air. Data hasil uji kualitas air digunakan sebagai dasar penentuan status kualitas air baik kondisi baseline maupun kualitas air yang terkena dampak selama kegiatan konstruksi dan operasional. Penentuan kualitas air dilakukan dengan membandingkan data hasil pengujian dengan baku mutu air bersih sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. Aqua Solutions dan pemandian umum.

Selain itu, status mutu air juga dapat ditentukan berdasarkan Indeks Pencemaran (IPj) dengan rumus sesuai Kementerian Lingkungan Hidup No. Tingkat pencemaran menurut hasil evaluasi indeks ini dimulai dari kategori baik atau memenuhi baku mutu hingga tercemar berat (Tabel 3.4). Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei langsung pada ruas-ruas jalan dan persimpangan yang berbatasan langsung dan dekat dengan lokasi kegiatan rencana kajian yang ditinjau: 1.

Cara pengumpulan data dilakukan secara langsung yaitu dengan mengamati kendaraan yang melintas dan mengukur lebar jalan, lebar bahu jalan serta kondisi hambatan samping. Selain itu, telah dikumpulkan data tidak langsung mengenai jumlah kendaraan yang diparkir, sistem parkir, kunjungan pengunjung, dan kendaraan dari kegiatan serupa.

Tabel 3.2. Metode pengawetan sampel uji air secara fisika dan kimia dan gabungan             keduanya
Tabel 3.2. Metode pengawetan sampel uji air secara fisika dan kimia dan gabungan keduanya

Flora dan Fauna 1. Flora/ Vegetasi

Fauna

  • Komponen Kesehatan Masyarakat

Untuk analisis data kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan, kami akan mempertimbangkan masalah kesehatan masyarakat secara epidemiologis, dengan menggunakan pendekatan analisis dampak kesehatan lingkungan. Besarnya emisi gas dari alat-alat berat yang digunakan dalam kegiatan proyek dapat ditentukan dengan menggunakan faktor emisi gas atau partikulat dari sumber emisi berdasarkan persamaan berikut (KLH, 2007). Faktor emisi berbagai komponen emisi gas buang menurut kategori kendaraan disajikan pada tabel berikut.

Selain itu, jumlah partikel yang berasal dari permukaan jalan yang dilalui kendaraan proyek dapat dihitung dengan menggunakan persamaan empiris untuk jalan beraspal atau tidak beraspal, tergantung pada jenis jalan yang digunakan kendaraan proyek. Untuk tipe jalan beraspal digunakan persamaan empiris berikut dari Midwest Research Institute USA (USEPA, 2003). Distribusi konsentrasi debu di udara sekitar, yang dihasilkan dari penyebaran debu pada jarak yang berbeda selama mobilisasi peralatan dan pengangkutan material proyek, dihitung menggunakan persamaan dispersi Gaussian di permukaan tanah (Faizal, 2004).

Distribusi konsentrasi debu atau gas di udara ambien dari emisi pada jarak yang berbeda dihitung menggunakan persamaan dispersi Gaussian Flume (Godish, 2003). Untuk menggambarkan perubahan tingkat kebisingan akibat pengoperasian kendaraan atau mesin selama konstruksi, digunakan dua parameter utama, yaitu akumulasi tingkat kebisingan akibat sumber kebisingan yang berbeda dan perubahan tingkat kebisingan akibat. Selanjutnya formulasi dasar ini diubah ke dalam bentuk grafik dan digunakan dalam analisis kebisingan.

Perubahan tingkat bunyi akibat perubahan jarak dihitung berdasarkan fenomena redaman geometri yaitu sumber titik atau sumber diam dan sumber garis atau sumber bergerak. Dalam pengumpulan data ini hanya dilakukan observasi vegetasi di lokasi penelitian dan wawancara dengan warga sekitar. Cara pengumpulan data satwa liar akan dilakukan melalui observasi langsung di lapangan (data primer) dengan metode IPA (Index Ponctualle de'Abondance) khusus burung liar.

Untuk satwa liar lainnya, dilakukan observasi langsung dan wawancara kepada warga sekitar lokasi untuk mengetahui jenis satwa liar apa saja yang terdapat di kawasan tersebut. Pengamatan langsung akan dilakukan berdasarkan perjumpaan langsung, suara, jejak atau tanda-tanda lain yang tertinggal.

Tabel 3.7. Faktor emisi gas buang beberapa kategori kendaraan di  Indonesia
Tabel 3.7. Faktor emisi gas buang beberapa kategori kendaraan di Indonesia

Biota Perairan

  • METODE EVALUASI DAMPAK PENTING

Dalam melakukan pendataan vegetasi di lapangan, peralatan yang diperlukan adalah alat tulis dan buku identifikasi. Seluruh tumbuhan yang ditemukan kemudian dicatat dengan nama jenis masing-masing, baik tumbuhan yang sengaja dibudidayakan oleh masyarakat maupun tumbuhan liar yang dilindungi dan endemik. Identifikasi spesies juga menggunakan buku identifikasi yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel dengan memasukkan nama lokal, nama ilmiah dan famili setiap spesies.

Informasi jenis ikan akan diketahui melalui pengamatan hasil tangkapan dengan menggunakan alat pancing, jaring atau sinyal. Komponen lingkungan sosial ekonomi dan sosial budaya yang akan dikaji merupakan gambaran mengenai dampak penting hipotetis (DPH) yang diperkirakan akan timbul. Komponen lingkungan demografi, sosial ekonomi, dan sosial budaya mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 dan literatur lain termasuk Amdal Aspek Sosial (Sudharto P. Hadi, 2009).

Selain itu, data sekunder juga sangat berarti dalam interpretasi kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat sekitar tempat kegiatan. Pengumpulan data primer akan dilakukan dengan menggunakan panduan pertanyaan (terlampir) dan yang akan diwawancara adalah respondennya yaitu masyarakat sekitar lokasi, tokoh masyarakat, dan aparat. Metode analisis data yang akan digunakan adalah (1) analisis kuantitatif (analisis statistik) dan (2) analisis deskriptif-kualitatif.

Dalam pengkajian dampak besar dan penting akan dilakukan kajian secara holistik terhadap komponen/parameter lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar dan penting, menilai dampak berdasarkan kegiatan yang akan dilakukan dan menganalisis kegiatan dominan yang akan terjadi. menimbulkan dampak yang besar dan penting terhadap Lingkungan Hidup. Metode yang digunakan dalam analisis dampak kajian lingkungan hidup ini adalah metode matriks sederhana dan diagram alir. Metode diagram alir merupakan metode yang berupa daftar kegiatan proyek yang saling berkaitan dan komponen lingkungan yang terkena dampak.

Kedua daftar tersebut kemudian disusun kembali sehingga dapat menunjukkan alur dampak yang dimulai dari suatu kegiatan proyek. Struktur alur dampak menggambarkan dampak langsung dan tidak langsung, serta hubungan antar komponen lingkungan hidup, sehingga dampak keseluruhan dapat dikaji dan kegiatan utama mana yang harus dikendalikan.

Table .  Metode        Pengumpulan   dan         Analisis       Data       Demografi,    Sosial Ekonomi,    Budaya
Table . Metode Pengumpulan dan Analisis Data Demografi, Sosial Ekonomi, Budaya

PENYAJIAN HASIL KERJA

IDENTITAS PEMRAKARSA

  • Nama pemrakarsa/ Penanggung jawab
  • Alamat Kantor
  • Nama rencana usaha dan/ atau kegiatan Diisikan sesuai dengan jenis usaha nya
  • Lokasi rencana usaha dan/ atau kegiatan Berisi informasi
  • Skala/ besaran rencana usaha dan/ atau kegiatan
  • Garis besar komponen rencana usaha dan/ atau kegiatan
    • Kesesuaian lokasi rencana usaha dan/ atau kegiatan dengan tata ruang
    • Persetujuan prinsip atas rencana usaha dan/ atau kegiatan
    • Uraian rencana kegiatan a. Tahap Pra Konstruksi

Isikan semua usaha atau kegiatan di sekitar lokasi rencana kegiatan yang mungkin mempengaruhi dan akan terkena dampak dari kegiatan yang akan dilakukan). Penguasaan lahan menurut jumlah orang/jumlah bidang tanah - Total luas permukaan pondasi dan lantai bangunan - jenis dan kapasitas produksi; Anda dapat menampilkan mesin/peralatan/alat angkut bekas (jenis, jumlah unit, fungsi, kapasitas) dalam format tabel.

Waktu operasional pembagian shift, jam buka, jam tutup/jam kerja - dll... pada skala ini diuraikan dalam bentuk paragraf dan ditampilkan dalam bentuk tabel untuk memperjelas/menyederhanakan penyajian data. Meliputi kajian terkait peraturan daerah terkait penataan ruang dan wilayah yang dibuktikan dengan surat rekomendasi BKPRD. Bisa juga melampirkan WIUP untuk kegiatan pertambangan, atau rekomendasi Cell Plan dari Dinas Perhubungan dan Informatika untuk kegiatan menara telekomunikasi.

Jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini diuraikan dan dijelaskan secara lengkap dan rinci, misalnya jenis kegiatannya adalah 1) Diuraikan pengadaan tanah. Kegiatan apa saja yang dilakukan pada tahap operasional, dan setiap kegiatan dapat dijelaskan lebih lanjut dengan informasi yang mendukungnya secara lebih rinci.

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN, UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA

TahapKonstruksi

Uraian tersebut berupa uraian jumlah/besarnya dampak, misalnya jumlah orang yang terkena dampak, bangunan yang terkena dampak, luas wilayah dampak, nilai suatu parameter. Uraian tersebut berupa uraian mengenai tempat-tempat yang dilakukan pengelolaannya, dapat berupa wilayah administratif, dapat pula berupa tempat/bagian tertentu. bangunan/ruangan/area blok tertentu. Uraian yang berupa waktu pelaksanaan usaha pengelolaan tersebut dapat berupa... selama jangka waktu tertentu atau hanya pada saat suatu kegiatan dilaksanakan.

Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran dengan menggunakan instrumen, pengendalian mutu lingkungan di laboratorium, atau dengan pengamatan langsung terhadap hal-hal yang tidak memerlukan pengukuran/pengendalian mutu laboratorium. Uraian berupa waktu pengamatan, pengukuran/pengambilan sampel, dinyatakan dalam frekuensi dalam satuan waktu/atau waktu tertentu sesuai kebutuhan. Pada uraian bagian atas dapat diuraikan secara lebih luas, baik dari segi identifikasi, rencana pengelolaan, maupun pemantauan.

SURAT PERNYATAAN Kami yang bertanda tangan di bawah ini

DAFTAR PUSTAKA 1

KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN A. TENAGA AHLI

  • PERINCIAN TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

Gambar

Tabel 3.2. Metode pengawetan sampel uji air secara fisika dan kimia dan gabungan             keduanya
Tabel 3.3. Metode uji kualitas air
Tabel 3.4. Evaluasi terhadap nilai IP
Tabel 3.5. Metode Pengambilan dan Pengumpulan Data  Biota                      Darat  No
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan kerangka acuan merupakan tindak lanjut dari Rencana Kerja Program yang telah ditetapkan. Di lingkungan BPP Kemendagri, penyusunan kerangka

Penyusunan dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA- Andal), Analisis Dampak Lingkungari (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana

Sehubungan dengan banyaknya calon Assistant Professional Staff Tenaga Perorangan Penyusunan Dokumen Teknis Gedung Pemda Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang Dan Pertanahan

Sehubungan dengan hasil evaluasi dokumen administrasi dan teknis (sampul 1), seleksi umum PENGADAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN BALAI LATIHAN

mengoreksi, meneliti dan menelaah secara teknis Kerangka Acuan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun 2005 memuat pembentukan Tim Teknis AMDAL Khusus untuk melaksanakan proses pelingkupan atau penyusunan dokumen Kerangka

Dokumen ini berisi Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan jasa konsultasi Detail Engineering Design (DED) pembangunan gedung VTS

10 LAMPIRAN-LAMPIRAN Format 1 KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE PENYUSUNAN/PENGEMBANGAN KURIKULUM SILABUS PELATIHAN TEKNIS ADMINISTRASI TAHUN 2024 Kementerian