• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR HIGIENE DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN

N/A
N/A
Ais

Academic year: 2024

Membagikan " PROSEDUR HIGIENE DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1. Tujuan

Memastikan proses monitoring higiene karyawan sesuai dengan regulasi teknis terkait

2. Ruang Lingkup

Pelaksanaan proses monitoring higiene karyawan mencakup prosedur higiene karyawan dan perlengkapannya, serta prosedur mencuci tangan bagi karyawan

3. Penanggung Jawab Pimpinan Perusahaan

4. Acuan

Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik

5. Prosedur Proses

A. Prosedur Higiene Karyawan dan Perlengkapan Kerja

1) Karyawan secara individu harus menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.

2) Karyawan harus dalam kondisi sehat untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Pemeriksaan kesehatan untuk semua karyawan yang terlibat dalam proses produksi harus dilakukan secara teratur sebelum mulai produksi

3) Setiap karyawan yang sedang menjalani pemeriksaan kesehatan atau di bawah pengawasan dokter yang menunjukkan tanda-tanda adanya penyakit menular atau hal lain yang tidak normal yang bisa menjadi sumber pencemaran mikroba terhadap produk, bahan kemasan dan peralatan tidak diperkenankan untuk menangani bahan baku, bahan kemasan, bahan-bahan yang sedang diproses dan produk akhir.

4) Setiap karyawan yang pekerjaannya langsung menyentuh produk, permukaan yang menyentuh produk, dan kemasan harus menerapkan prinsip-prinsip higienis yang meliputi:

(2)

Dibuat Oleh:

Eramida Miranti MJ-SOP-07 Terbitan: 0

Diperiksa Oleh:

Muh Mansur PROSEDUR HIGIENE DAN

PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN

Halaman: 2 dari 3

Disetujui Oleh:

Muh Mansur

Efektif:

September 2020

a) Mengenakan perlengkapan kerja yang bersih seperti baju bersih, celemek, tutup kepala/hairnet/jilbab, dan masker, serta pengecekan status kesehatan secara rutin.

b) Selama bekerja pekerja menjaga kebersihan pakaian dan perlengkapan kerja dari benda asing yang dapat terjatuh dan mengkontaminasi produk seperti benang, rambut, dll.

c) Mencuci dan mengeringkan tangan dengan benar sebelum memulai pekerjaan, sesudah makan dan minum, setelah ke toilet, setiap selesai istirahat dan setiap waktu dimana tangan terkena kotoran atau kontaminan lain.

d) Tidak boleh menggunakan perhiasan atau benda lain yang mudah lepas yang memungkinkan jatuh ke dalam produk, peralatan atau tangki di area produksi. Misalnya jam tangan, anting-anting, cincin, kalung, peniti (pin), bros dan lain-lain.

e) Makanan dan minuman tidak boleh disimpan di area produksi dan gudang, namun hanya boleh disimpan, dibawa, dan dikonsumsi di area yang sudah ditentukan.

f) Dilarang merokok, makan, minum dan mengunyah permen karet diseluruh area produksi, gudang tempat penyimpanan bahan baku dan kemasan dan area tempat pengiriman atau penerimaan produk.

g) Kuku tidak boleh panjang dan kotor

h) Cat kuku, bulu mata palsu atau kosmetik yang mudah terlepas/ luruh dilarang dikenakan di area produksi.

i) Dilarang meludah di seluruh area produksi, gudang tempat penyimpanan bahan baku dan kemasan dan area tempat pengiriman atau penerimaan produk.

j) Dilarang bersin, batuk, menguap, dan meniup ke arah pangan yang tidak tertutup atau permukaan yang kontak dengan pangan

k) Bila ada luka di tangan, tutup dengan plester berwarna terang dan bersih. Jika menyentuh pangan secara langsung, gunakan sarung tangan bersih yang menutupi luka tersebut.

5) Karyawan yang bertugas mengirim dan menerima produk:

a) Karyawan yang mengirimkan produk harus mengerti produk yang ditangani.

(3)

b) Karyawan yang mengirimkan produk tidak menggunakan bahan atau alat yang dapat menyebabkan kerusakan pada produk.

c) Karyawan yang menerima produk harus mengerti mengenai produk yang diterima.

6) Monitoring higiene karyawan dan catat dalam formulir (MJ-FORM-20) B. Prosedur Mencuci Tangan

1. Periode mencuci tangan

a) Sebelum masuk ke dalam ruang pengolahan b) Sebelum mulai bekerja/ mengolah pangan c) Menangani pangan

d) Diantara penanganan pangan yang berbeda e) Sesudah menggunakan toilet/WC

f) Setelah menyentuh bagian tubuh g) Setelah menyentuh sampah h) Jika tangan kotor

2. Cara mencuci tangan yang baik a) Basahi tangan dengan air mengalir

b) Gunakan sabun cair (disarankan sabun antiseptik)

c) Gosokkan sabun ke tangan secara merata, meliputi: sela-sela jari, punggung tangan, dan pergelangan tangan dan bagian bawah kuku

d) Bilas tangan dengan air bersih dan mengalir e) Keringkan tangan dengan tissue/kain lap bersih

C. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan

1. Pimpinan memfasilitasi karyawan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara rutin 6 (enam) bulan sekali di Puskesmas/Klinik

(4)

Dibuat Oleh:

Eramida Miranti MJ-SOP-07 Terbitan: 0

Diperiksa Oleh:

Muh Mansur PROSEDUR HIGIENE DAN

PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN

Halaman: 4 dari 3

Disetujui Oleh:

Muh Mansur

Efektif:

September 2020

2. Pekerja wajib mengikuti pemeriksaan kesehatan di Puskesmas atau Klinik atau lembaga terkait yang ditandai dengan surat keterangan sehat. Dilakukan dalam 1 (satu) tahun.

6. Dokumen Terkait

Formulir Monitoring Higiene dan Sanitasi Karyawan (MJ-FORM-20)

(5)

Isi kotak sesuai parameter pengamatan dengan mengisi

jika memenuhi

atau

X jika tidak memenuhi.

Tanggal Nama Bagian Sehat

Tidak pakai perhiasan

Tidak Ada Luka

Kuku Bersih dan Pendek

Pakaian Bersih

Seragam Lengkap

Cuci

Tangan Keterangan Paraf

(6)

Dibuat Oleh: Eramida Miranti MJ-FORM-20 Terbitan: 0

Diperiksa Oleh: Muh Mansur MONITORING

HIGIENE DAN SANITASI KARYAWAN

Halaman: 2 dari 1

Disetujui Oleh: Muh Mansur Efektif: September 2020

Referensi

Dokumen terkait

Cakupan pemeriksaan kehamilan secara teratur di pelayanan kesehatan di Indonesia masih rendah.Hal ini terkait dengan wilayah tempat tinggal, pendidikan ibu, serta kualitas

Wawancara dilakukan dalam rangka menggali informasi secara langsung dari semua yang terlibat dalam proses produksi baik pemilik maupun karyawan serta kendala yang

Pada penelitian ini dapat dilihat dari beberapa hasil wawancara bahwa ada yang menyatakan bahwa pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan 6 (enam) bulan, 1 (satu) kali

Penulisan Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui secara menyeluruh tentang bagaimana prosedur pelayanan kesehatan bagi karyawan, pensiunan dan keluarga di

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. Pengaruh secara simultan variabel Keselamatan dan Kesehatan kerja terhadap variabel Kepuasan kerja karyawan pada bagian produksi

secara rutin ke pusat kesehatan terdekat dan pihak pemilik usaha harus memiliki kesadaran terkait pemeriksaan rutin para karyawannya.. 3) Secara umum, pelayanan

Pada penelitian ini dapat dilihat dari beberapa hasil wawancara bahwa ada yang menyatakan bahwa pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan 6 (enam) bulan, 1 (satu) kali

Jika penulis lihat dan tinjau dari segi menjaga akal hifz aql maka pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin suatu proses yang penting untuk dilakukan supaya dapat mencegah dari resiko