• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Berpikir Kritis dalam Keperawatan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Proses Berpikir Kritis dalam Keperawatan"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

Konsep Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan

Proses Keperawatan

  • Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan

Model Berpikir Kritis Dalam Keperawatan

Berpikir Kritis Dan Keperawatan

Berpikir kritis adalah proses kognitif yang melibatkan analisis informasi rasional untuk memfasilitasi penalaran, penilaian, dan pengambilan keputusan klinis (Zuriguel Pérez et al., 2015). Mempromosikan keterampilan berpikir kritis dapat meningkatkan kualitas hidup dan menjaga serta meningkatkan kesehatan masyarakat (Arli et al., 2017).

Perilaku Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis

Menggunakan keterampilan berpikir kritis pada individu yang utuh secara mental akan menimbulkan pertanyaan tentang pengetahuan dan keyakinan mereka sendiri, serta pengetahuan orang lain. Perawat harus mengenali, memeriksa, dan memeriksa atau memodifikasi emosi saat melakukan keterampilan berpikir kritis.

Model Berpikir Kritis Dalam Keperawatan

  • Standar Praktek
  • Standar Kinerja Professional

Pemecahan Masalah Dalam Berpikir Kritis

Berpikir Kritis

Berpikir kritis bukanlah tentang membuat orang lebih pintar, tetapi tentang menggunakan seperangkat pedoman dan teknik untuk berpikir lebih efektif (Michael Kallet, 2014). Berpikir kritis adalah seni menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir untuk memecahkan satu atau lebih masalah.

Pemecahan Masalah

Keterkaitan Pemecahan Masalah Dan Pengambilan Keputusan

Hasil yang baik adalah tujuan yang diinginkan, dan keputusan yang baik dibuat secara sistematis untuk mencapai tujuan tersebut. Meskipun individu berharap mendapatkan keputusan yang baik dan hasil yang baik, pengambil keputusan yang baik bersedia untuk bertindak, bahkan dengan risiko hasil yang negatif.

Berpikir Kritis Dan Pemecahan Masalah

Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Dalam

Metode Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan: Pengkajian

Aplikasi Berpikir Kritis Dalam Pengkajian Keperawatan

  • Tujuan Berpikir Kritis
  • Teknik Pengambilan Data
  • Interpretasi Data, Clinical Reasoning, Dan Clinical Judgment

Selain itu, perawat juga dapat menyiapkan daftar pertanyaan, pemeriksaan fisik, dan tes diagnostik yang akan dilakukan dan diperiksa oleh klien. Melalui penalaran klinis dan penilaian klinis, perawat dapat menginterpretasikan data dalam perencanaan tindakan untuk klien.

Tabel 5.2: Keterkaitan Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, dan Pemeriksaan  Diagnostik
Tabel 5.2: Keterkaitan Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, dan Pemeriksaan Diagnostik

Aplikasi Siklus Clinical Reasoning

Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan: Diagnosis

Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan; Merumuskan Diagnosis

Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan: Perencanaan

Perencanaan Keperawatan

Perawat kemudian merumuskan tujuan yang ingin dicapai guna menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada klien (Baringbing, 2019). Adanya tujuan atau luaran keperawatan dapat membantu perawat menentukan arah asuhan keperawatan yang akan diberikan kepada klien. Hasil keperawatan terdiri dari kriteria atau indikator hasil yang terukur dan menjadi acuan untuk menentukan keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien (PPNI, 2019).

Intervensi keperawatan adalah kegiatan yang dilakukan oleh perawat berdasarkan pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai tujuan atau hasil. Observasi atau observasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan perawat untuk mendapatkan data/keluhan dari klien.

Berpikir Kritis Dalam Perencanaan Keperawatan

  • Sikap Berpikir Kritis Perencanaan Keperawatan
  • Proses Berpikir Kritis Dalam Perencanaan Keperawatan

Dengan keyakinan pada nalar, perawat menggunakan pemikiran rasional dalam menyusun rencana keperawatan dan percaya bahwa orang lain mampu melakukan hal yang sama. Perawat mampu menggunakan pemikirannya sendiri untuk menentukan rencana keperawatan yang tepat dan tidak dimanipulasi oleh orang lain. Perawat mampu melihat hubungan antara data dan makna dari data yang diperoleh dalam menentukan masalah keperawatan yang dihadapinya.

Perawat secara objektif melihat hasil tindakan keperawatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang disusun pada tahap perencanaan asuhan keperawatan. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki perawat dalam merawat bangsal merupakan cara yang tepat untuk mengelola masalah keperawatan yang ada di bangsal.

Penerapan Berpikir Kritis Dalam Perencanaan Keperawatan

Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan: Implementasi Dan

Berpikir Kritis Dalam Implementasi

  • Definisi
  • Faktor Yang Memengaruhi Berpikir Kritis Dalam Implementasi
  • Langkah-Langkah Berpikir Kritis Dalam Implementasi

Berpikir kritis dalam implementasi merupakan rangkaian proses berpikir untuk menentukan keputusan tentang pilihan tindakan yang akan diambil. Kompetensi berpikir kritis sebagai rangkaian upaya pengambilan keputusan untuk memilih tindakan yang dapat memecahkan masalah pasien (Potter dan Perry, 2005). Sikap bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan segala tindakan yang dilakukan merupakan wujud dari kemampuan berpikir kritis.

Perawat dituntut berpikir kritis dalam menentukan prioritas tindakan yang akan diberikan sesuai dengan prioritas masalah. Berpikir kritis dapat mengarahkan perawat untuk membuat pilihan tindakan yang penting untuk memecahkan masalah prioritas.

Berpikir Kritis Dalam Evaluasi

  • Definisi
  • Evaluasi Proses Dan Evaluasi Hasil
  • Langkah Berpikir Kritis Dalam Evaluasi
  • Berpikir Kritis Dalam Kerangka Soapier

Pemikiran kritis dalam keperawatan merupakan bagian penting dari tanggung jawab profesional dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. DESKRIPSI BERPIKIR KRITIS PERAWAT PRIMER DALAM IMPLEMENTASI ASAS KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA.

Tabel 8.1: Berpikir kritis dalam SOAPIER
Tabel 8.1: Berpikir kritis dalam SOAPIER

Penerapan Konsep Berpikir Kritis Dalam Asuhan Keperawatan Di

Mengembangkan Metode Berpikir Kritis Dalam Asuhan Keperawatan Di

  • Berpikir Kritis Dalam Pengkajian
  • Berpikir Kritis Dalam Diagnosis
  • Berpikir Kritis Dalam Proses Perencanaan, Menetapkan Tujuan, Dan
  • Berpikir Kritis Pada Implementasi
  • Berpikir Kritis Pada Evaluasi

Berpikir kritis adalah proses penalaran di mana Anda merefleksikan dan menganalisis pikiran, tindakan, dan pengetahuan Anda. Menjadi pemikir kritis yang baik membutuhkan komitmen dan keinginan untuk tumbuh secara intelektual (Potter et al., 2013). Gunakan pemikiran kritis untuk membuat diagnosis keperawatan yang secara akurat mengidentifikasi respons pasien terhadap penyakit (Potter et al., 2020).

Intervensi keperawatan adalah setiap perawatan atau tindakan berdasarkan penilaian klinis dan pengetahuan yang dilakukan perawat untuk meningkatkan hasil pasien (Butcher et al., 2018). Pengambilan keputusan klinis itu kompleks, membutuhkan fleksibilitas dan kemampuan untuk memahami dan mengenali perubahan halus atau aspek dari kondisi pasien (Potter et al., 2020).

Tabel 9.2: Keterampilan Berpikir Kritis dan Penilaian Klinis (Potter et al.,  2020).
Tabel 9.2: Keterampilan Berpikir Kritis dan Penilaian Klinis (Potter et al., 2020).

Penerapan Konsep Berpikir Kritis Dalam Asuhan Keperawatan

Konsep Berpikir Kritis

Artinya berpikir kritis diarahkan pada formulasi yang memenuhi kriteria tertentu untuk ditindaklanjuti (Ennis, 2011b). Berpikir Kritis Berpikir kritis adalah berpikir aktif, serius dan cermat yang membandingkan persepsi atau pengetahuan yang diterima dengan berbagai alasan pendukung dan kemudian menyimpulkannya. Berpikir kritis adalah aktivitas kognitif yang aktif dan terorganisir yang digunakan untuk mengetahui pemikiran sendiri dan pemikiran orang lain (Potter & Perry, 2015).

Berpikir Kritis Dalam Asuhan Keperawatan

  • Tujuan Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
  • Komponen Berpikir Kritis Dalam Keperawatan
  • Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan
  • Berpikir Kritis Dalam Asuhan Keperawatan Di Lingkungan
  • Integrasi Berpikir Kristis Dengan Tahapan Proses Keperawatan Di
  • Berpikir Kritis Pada Tahap Evaluasi

Berpikir kritis dalam asuhan keperawatan distrik memastikan bahwa seorang perawat selalu menggunakan pemikirannya saat mengumpulkan data dan menarik kesimpulan. Peran utama perawat kesehatan masyarakat adalah memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit atau yang memiliki masalah kesehatan/keperawatan, baik di rumah, sekolah, panti jompo, dll. (Banguela & Hernández, 2017). Kegiatan Peduli Kesehatan Masyarakat, merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi; menyediakan perawatan individu, keluarga dan kelompok khusus melalui perawatan di rumah; memberikan pendidikan kesehatan;

Prinsip dasar yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan keperawatan lokal adalah; (Banguela & Hernández, 2017). Tujuan dilakukannya evaluasi adalah untuk mengetahui kemampuan klien dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dan menilai keefektifan rencana/strategi asuhan keperawatan.

Berpikir Kritis Dalam Pengelolaan Perawatan Klien

Berpikir Kritis

Berpikir kritis berasal dari bahasa Yunani Kuno dan berarti "menghakimi", setelah itu menjadi kata serapan dalam bahasa Latin. Potter & Perry (2009) Mendefinisikan berpikir kritis sebagai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, membuat keputusan dan mengambil tindakan. Berpikir kritis penting sebelum keputusan keperawatan dibuat karena merupakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah klien.

Dalam keperawatan, berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir perawat yang digunakan untuk mengkaji berbagai alasan secara rasional sebelum mengambil keputusan keperawatan. Keterampilan dan kecenderungan berpikir kritis dapat digunakan sebagai dasar untuk mendefinisikan pekerjaan keperawatan untuk klien saat memecahkan masalah terkait keperawatan (Zori & Morrison, 2009).

Sikap Perawat Dalam Berpikir Kritis Dalam Pengelolaan Pasien

Berpikir kritis adalah suatu bentuk pemeriksaan rasional ide, mengumpulkan kesimpulan, kekuatan prinsip, argumen rinci, penjelasan rinci, masalah, kekuatan proposal, keyakinan dan tindakan yang efektif, dan esensi keperawatan profesional. Cobalah berbagai pendekatan dan cari sumber informasi hingga menemukan solusi yang tepat (Perry & Potter, 2009). Jelajahi dan pelajari lebih lanjut tentang pasien untuk membuat penilaian klinis yang tepat (Perry. & Potter, 2009).

Menghasilkan ide-ide baru dan pendekatan alternatif atau pendekatan yang berbeda jika intervensi tidak berhasil untuk pasien (Craven & Hirnle, 2009). Ini adalah keinginan untuk memeriksa sudut pandang orang lain dengan standar intelektual yang sama dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan atau keuntungan diri sendiri atau orang lain.

Aplikasi Berpikir Kritis Dalam Pengelolaan Klien

Berpikir kritis memiliki enam sub-keterampilan, yaitu kemampuan menafsirkan, menganalisis, mengevaluasi, membenarkan, menjelaskan dan mengatur diri sendiri. Ini adalah proses memahami dan mengungkapkan makna atau makna dari berbagai pengalaman, situasi, data, peristiwa, penilaian, kesepakatan, keyakinan, aturan, prosedur dan kriteria. Analisis adalah proses mengidentifikasi hubungan antara pernyataan, pertanyaan, kumpulan konsep, deskripsi, atau bentuk representasi lainnya untuk mengungkapkan keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan, informasi, dan opini (Facione, 2015).

Interpretasi adalah proses mengidentifikasi dan memperoleh unsur-unsur yang diperlukan untuk menarik kesimpulan, membentuk tuduhan atau hipotesis, mempertimbangkan informasi yang relevan, dan mengembangkan implikasi sesuai dengan data, pernyataan, prinsip, bukti, penilaian, keyakinan, pendapat, konsep, deskripsi, pertanyaan. . dan bentuk representasi lainnya (Facione, 2015). Evaluasi adalah proses menilai kredibilitas suatu pernyataan atau representasi yang menilai atau mendeskripsikan persepsi, pengalaman, situasi, penilaian, keyakinan, atau opini seseorang dan memeriksa kekuatan logis dari hubungan faktual antara dua atau lebih pernyataan, deskripsi, pertanyaan, atau lainnya. bentuk representasi (Facione, 2015).

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kemampuan Berpikir Kritis Dalam

Adanya pengetahuan dan teknologi baru memungkinkan orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat beradaptasi dengan cepat. Penerapan berpikir kritis dalam proses keperawatan dengan kasus nyata akan memberikan gambaran kepada perawat mengenai pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas. Pemikiran kritis dalam keperawatan merupakan komponen akuntabilitas profesional yang sangat penting dan salah satu penentu mutu asuhan keperawatan.

Namun, hal tersebut juga bergantung pada metode yang digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis perawat saat melakukan asuhan keperawatan (Yanti & Mulyandi, 2019). Kemampuan berpikir kritis perawat sangat diperlukan, namun pada kenyataannya tidak semua perawat memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik.

Proses Pengambilan Keputusan Berpikir Kritis Dalam

Keterampilan Berpikir Kritis Di Institusi Pendidikan Keperawatan

Akuisisi keterampilan CT, dalam mewujudkan perawatan yang lebih aman, lebih kompeten, dapat berfungsi untuk meningkatkan akurasi diagnostik dan pengambilan keputusan, menghasilkan hasil yang lebih menguntungkan bagi pasien. Untuk menjadi lebih kompeten dan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi, pentingnya pemikiran kritis (CT) dan disposisinya dalam praktik keperawatan klinis ditekankan. Pendidik percaya bahwa mengajukan pertanyaan dapat merangsang siswa untuk berpikir kritis. Metode bertanya yang digunakan dapat berupa pertanyaan Socrates, mengajukan banyak pertanyaan bukan satu pertanyaan, atau mengajukan pertanyaan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi.

Karena perubahan yang sedang berlangsung dalam tren keperawatan dan sistem pendidikan keperawatan, konsep CT dapat terus dipadatkan dan konsep yang lebih komprehensif dikembangkan. Mengajar CT kepada mahasiswa keperawatan sangat penting dan harus dimulai sejak dini, karena keterampilan kognitif ini memungkinkan mereka mencapai kinerja klinis yang lebih baik dan meningkatkan hasil kesehatan pasien (Chan, 2013).

Penerapan Keterampilan Kritis Dalam Keperawatan

Meskipun penting untuk mengembangkan strategi dan penemuan untuk meningkatkan pengembangan RT siswa, hal yang sama pentingnya untuk meningkatkan kompetensi RT pendidik.

Proses Pengambilan Keputusan Berpikir Kritis Dalam Keperawatan

Standar Profesional Pelayanan Keperawatan Dalam Proses

Proses Berpikir Kritis

  • Apa Manfaat Berpikir Kritis
  • Bagaimana Cara Berpikir Kritis

Berpikir kritis merupakan salah satu soft skill yang dibutuhkan untuk meningkatkan karir dan kepemimpinan dalam suatu organisasi. Berpikir kritis adalah berpikir secara logis dan sistematis dalam mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah yang ada. Manfaat berpikir kritis selanjutnya adalah kita dapat dipercaya oleh tim atau organisasi yang kita ikuti karena kita dapat menjalankan tugas dengan baik dan benar.

Pola berpikir kritis dapat meningkatkan kemampuan memahami struktur logis teks ketika mempelajari dan menganalisisnya. Pemikiran kritis memungkinkan kita untuk mengevaluasi masalah sepenuhnya dan menghasilkan solusi kreatif yang sesuai.

Standar Profesional Pelayanan Keperawatan Dalam Proses Berpikir Kritis

  • Tujuan
  • Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis Perawat

Berbagai organisasi internasional telah mengusulkan inisiatif untuk lebih memperhatikan keterampilan berpikir kritis (Critical Thinking/CT). Bagian penting dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis adalah mempelajari cara menarik kesimpulan yang tidak memihak. Tujuh langkah dari proses berpikir kritis membuahkan hasil, dan kemudian seorang perawat harus mengimplementasikan solusinya.

Hubungan berpikir kritis perawat dengan mutu asuhan keperawatan di unit perawatan ortopedi RSU Fatmawati Jakarta. Hubungan antara critical thinking dan response time perawat dengan kualitas asuhan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Surabaya. Hubungan dokumentasi keperawatan berbasis komputer dengan pemikiran kritis perawat dalam pelaksanaan proses keperawatan di RSUD Banyumas.

2019) “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Berpikir Kritis Perawat dalam Praktik Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit,” Rafflesia Journal of Nursing, 1(1), hlm.

Gambar

Gambar 1.1: keterampilan berpikir kritis perawat
Gambar 1.2: Tahapan proses keperawatan
Gambar 2.1: Model berpikir kritis proses keperawatan
Tabel 3.1: Pertanyaan-pertanyaan penalaran dalam unsur-unsur  berpikir kritis (Paul and Elder, 2019)
+7

Referensi

Dokumen terkait

This study aims to analyze the effect of functional and economic benefit on the perceived value of payment gateway, elaborate the role of perceived value, subjective

Care giver Sebagai pelaku atau pemberi asuhan keperawatan, perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien, menggunakan pendekatan proses