• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Transformasi LNG di PT Perta Arun Gas

N/A
N/A
Usky Syadza Amirah

Academic year: 2024

Membagikan "Proses Transformasi LNG di PT Perta Arun Gas"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES TRANSFORMASI LIQUEFIED NATURAL GAS (LNG) FASA CAIR MENJADI FASA GAS DENGAN PERALATAN

OPEN RACK VAPORIZER (ORV), REGASIFICATION UNIT DI PT PERTA ARUN GAS

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

DILAKSANAKAN PADA:

PT PERTA ARUN GAS

Jl. Medan – Banda Aceh, Blang Lancang, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe

Oleh:

USKY SYADZA AMIRAH 2104107010001

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH

MEI, 2024

(2)
(3)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada saya sehingga dapat menyelesaikan Kuliah Kerja Praktik (KKP) di PT Perta Arun Gas. Kemudian shalawat beserta salam sejahtera tidak lupa pula kita kirimkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW, serta keluarga dan sahabat beliau, yang mana telah membawa umat dari alam yang gelap gulita ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Dalam kesempatan ini saya sebagai penulis membuat laporan dengan judul berupa “Proses Transformasi Liquefied Natural Gas (LNG) Fasa Cair Menjadi Fasa Gas dengan Peralatan Open Rack Vaporizer (ORV), Regasification Unit di PT Perta Arun Gas” dengan tujuan memenuhi syarat- syarat untuk menyelesaikan Kuliah Kerja Praktik di PT Perta Arun gas.

Selama mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Praktik saya sebagai mahasiswa banyak mendapatkan ilmu, pengetahuan dan wawasan baru yang sangat bermanfaat terutama untuk saya pribadi. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada pihak dari PT Perta Arun Gas yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk melakukan Kuliah Kerja Praktik. Serta, kepada keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan kepada saya. Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Bambang Setiawan, S.T., M.Eng.Sc. sebagai Ketua Jurusan Teknik Kebumian Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.

2. Bapak Ir. Zul Fadhli S.Si., M.Sc. sebagai Ketua Program Studi Teknik Universitas Syiah Kuala.

3. Ibu Ir. Yurda Marvita, S.T., M.T sebagai Koordinator Kuliah Kerja Praktik Prodi Teknik Geofisika sekaligus Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Praktik yang telah banyak membantu dalam pengurusan dan koordinasi pelaksanaan KKP.

4. Bapak Yan Syukharial selaku Presiden Director PT Perta Arun Gas.

5. Bapak Chasril Hanif selaku Assistant Manager SL Regas & LNG Hub PT Perta Arun Gas.

6. Bapak Mardizon sebagai Pembimbing Materi Assistant Manager bagian Marine PT Perta Arun Gas.

7. Bapak Rahmat Maulana sebagai Pembimbing Redaksi Field Operator SL Regas & LNG HUB PT Perta Arun Gas.

(4)

iv 8. Kepada seluruh staf fungsi Operation yang telah memberikan bimbingan

dan arahan untuk berjalannya Kuliah Kerja Praktik.

9. Kepada seluruh staf dan karyawan yang membantu kebutuhan proses Kuliah Kerja Praktik PT Perta Arun Gas.

10. Kepada kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materi.

11. Kepada Najib Alqudri sebagai rekan Kuliah Kerja Praktik yang turut membantu dalam kerjasama tim di lapangan.

Penulis menyadari bahwa dalam pengerjaan dan penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan laporan ini.

Penulis berharap semoga laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP) ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan pembaca.

Lhokseumawe, 27 Mei 2024 Penulis

Usky Syadza Amirah NIM. 2104107010001

(5)

v DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan KKP ... 2

1.2.1. Tujuan Umum ... 2

1.2.2. Tujuan Khusus ... 3

1.3. Manfaat KKP ... 3

1.3.1. Bagi Mahasiswa... 3

1.3.2. Bagi Perusahaan ... 3

1.3.3. Bagi Perguruan Tinggi ... 4

BAB II PROFIL ORGANISASI DAN MANAJEMEN... 5

2.1. Sejarah PT Perta Arun Gas ... 5

2.2. Bidang dan skala kerja PT Perta Arun Gas ... 6

2.2.1. LNG Regasifikasi ... 7

2.2.2. LNG HUB ... 7

2.2.4. LNG ISOtank Filling Station ... 9

2.2.5. LNG & Fuel Oil Bunkering ... 9

2.2.6. Utilities Provider ... 10

2.2.7. Land Base Logistic ... 10

2.2.8. Cold Energy ... 10

2.2.9. Plant Support Facilities ... 11

2.3. Manajemen dan struktur organisasi PT Perta Arun Gas ... 12

2.3.1. Departemen HSE-QM ... 12

2.3.2. Fungsi Operation ... 13

2.3.3. Fungsi Production Plan & Proc. Eng ... 13

2.3.4. Fungsi Maintenance ... 13

2.3.5. Fungsi Reliability ... 13

2.3.6. Fungsi Technical ... 14

2.4. Proses kerja secara umum... 14

(6)

vi

BAB III METODE KERJA ... 16

3.1. Waktu dan Tempat ... 16

3.2. Ruang Lingkup Kerja ... 16

3.3. Alat dan Bahan ... 17

3.4. Metode dan Proses Kerja ... 20

3.4.1. Praktik Kerja ... 20

3.4.2. Diskusi ... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21

4.1. Keselamatan Kerja ... 22

4.2. Hidrokarbon ... 22

4.3. Liquefied Natural Gas (LNG) ... 23

4.4. Regasifikasi dan Transportasi ... 23

4.4.1 Identifikasi Potensi Kecelakaan Pada Unit ... 24

4.4.2 Flow Sheet ... 25

4.4.3 Uraian Proses Regasifikasi ... 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

5.1 Simpulan ... 31

5.2 Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 33

LAMPIRAN... 34

(7)

vii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Regasifikasi Plant PT Perta Arun Gas ... 7

Gambar 2. 2 LNG HUB PT Perta Arun Gas ... 8

Gambar 2. 3 LNG Gassing Up and Cooling Down (GUCD) ... 8

Gambar 2. 4 Struktur Departemen HSE – QM ... 12

Gambar 2. 5 Struktur Fungsi Operation ... 13

Gambar 2. 6 Struktur Fungsi Production Plan & Proc. Eng ... 13

Gambar 2. 7 Struktur Fungsi Maintenance ... 13

Gambar 2. 8 Struktur Fungsi Reliability ... 13

Gambar 2. 9 Struktur Fungsi Technical ... 14

Gambar 4. 1 LNG HUB & Regasification Simplified Diagram ... 25

Gambar 4. 2 Piping and Instrument Diagram LNG Vaporizer Unit-23 ... 25

Gambar 4. 3 Tubing, Talang, dan Panel pada ORV ... 27

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gas alam, dengan kelimpahannya, telah menjadi tulang punggung bagi energi global. Menyumbang sebesar 23% dari total sumber energi primer dunia. Bahan bakar ini tak hanya memberi peran bagi sektor industri, pembangkit listrik, dan komersial, tetapi juga merambah ke ranah rumah tangga. Di era transisi energi global, gas alam menjadi semakin penting karena banyaknya negara yang ingin mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya yang mahal dan kurang ramah lingkungan seperti minyak bumi.

Lhokseumawe terletak di Sub-Basin Aceh Utara, merupakan wilayah di pesisir utara yang terbentuk dalam cekungan sedimen yang berkembang selama jutaan tahun akibat aktivitas tektonik. Di sini, endapan sedimen laut telah mengalami transformasi menjadi gas alam melalui proses pematangan dan kompleksitas geologis yang berlangsung selama berabad-abad. Selain itu, struktur geologi di wilayah ini mencangkup antiklin dan patahan yang secara alami mengurung gas alam di bawah permukaan.

Pada tahun 1971 menjadi tonggak bersejarah bagi kota Lhokseumawe karena ditemukannya cadangan gas sebesar 17.1 triliun kaki kubik. Hasil eksplorasi yang ditemukan berupa gas dengan campuran kondensat dan mulai di produksi pada tahun 1978. Masa itu menjadi puncak kejayaan bagi PT Arun NGL sehingga mendatangkan kontrak dari berbagai negara. Namun, masa kejayaan ini menjadi gelap di tahun 2014, sesuai prediksi cadangan gas akan habis setelah ditambang selama 40 tahun. Kemudian, dengan berbagai aset produksi yang ada Pertamina dan perusahaan riset Jepang melakukan revitalisasi PT Arun NGL dengan memodifikasi peralatan dan fasilitas yang ada. PT Arun NGL yang bergerak di kilang LNG (Liquefied Natural Gas), kini direvitalisasi menjadi PT Perta Arun Gas (PAG) yang bergerak di bidang Regasifikasi LNG dan Terminal Hub pertama di dunia.

Liquefied Natural Gas (LNG) merupakan gas alam yang telah melewati proses pendinginan mencapai temperatur 160C. Perusahaan ini bergerak dibidang regasifikasi yang mana mengubah LNG dengan fasa cairan menjadi fasa gas menggunakan peralatan Open Rack Vaporizer (ORV) dan Ambient Air Vaporizer (AAV) kemudian melakukan pengiriman ke Belawan untuk kebutuhan PLN dan Pupuk Iskandar Muda (PIM).

(9)

2 Perusahaan ini juga dilengkapi dengan pabrik Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang menerima refrigerated Propane dan Butane yang akan dikonversi menjadi LPG Pressurized dengan cara mixing product. Pabrik utilities sebagai fasilitas pendukung seluruh plant site seperti air, listrik, dan lainnya. Serta Marine yang menjadi pelabuhan untuk proses masuk dan keluarnya kapal dari berbagai penjuru dunia.

Laporan ini berfokus pada proses yang dilakukan di area plant PT Perta Arun Gas yang berjalan selama 3 bulan 8 hari. Khususnya pada fungsi Operation yang menaungi 4 divisi yaitu LPG (Liquefeid Natural Gas) Production, Regasification & LNG Hub, Utilities, dan Marine. Dengan fokus utama pembahasan laporan terdapat pada proses unit regasifikasi secara menyeluruh.

1.2. Tujuan KKP

Kuliah Kerja Praktik yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik Geofisika Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala di PT Perta Arun Gas memiliki beberapa tujuan yang dirumuskan ke dalam tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut:

1.2.1. Tujuan Umum

Adapun tujuan umum yang hendak dicapai dalam pelaksanaan KKP diantaranya sebagai berikut.

a. Memenuhi persyaratan kurikulum mata kuliah wajib Program Studi Teknik Geofisika, Jurusan Kebumian, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala melalui Kuliah Kerja Praktik (KKP) sebesar 2 sks.

b. Memberikan kesempatan kerja mahasiswa di lingkup perusahaan sehingga dapat menganalisis dan mencari solusi permasalahan yang dihadapi secara tepat dan cermat.

c. Mengasalah pola pikir yang wajar, logis, rasional serta berketerampilan dan luwes dalam memahami serta menghadapi permasalahan di lapangan.

d. Memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi dan melatih diri memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi dunia kerja di industri energi gas bumi.

(10)

3 1.2.2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang dicapai dalam pelaksanaan KKP diantaranya sebagai berikut.

a. Memahami proses loading/unloading LNG serta penyimpanan LNG di tanki (unit-60).

b. Memahami proses transformasi Liquefied Natural Gas (LNG) dengan fasa cair ke fasa gas.

c. Mengetahui dan memahami mekanisme kerja equipment Open Rack Vaporizer (ORV).

1.3. Manfaat KKP

Kuliah Kerja Praktik ini diharapkan bisa bermanfaat bagi mahasiswa, bagi perusahaan dan juga bagi perguruan tinggi yang dijabarkan sebagai berikut:

1.3.1. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat memperluas pengetahuan dan keahlian profesional secara langsung di dunia kerja.

b. Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan soft skills seperti kepemimpinan, komunikasi, kerjasama tim, berfikir kritis dan analitis agar mampu memecahkan model permasalahan di lapangan dengan cara yang efektif

c. Dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru dan membangun jaringan dengan orang-orang yang memiliki koneksi profesional

d. Melatih mahasiswa untuk mengamati serta ikut terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu proses produksi dan transportasi di perusahaan gas bumi.

1.3.2. Bagi Perusahaan

a. Memenuhi kewajiban sosial dan tanggung jawab perusahaan.

b. Perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dengan mendapatkan tambahan tenaga kerja

c. Sebagai sarana perhubung antara perusahaan dengan Lembaga Perguruan Tinggi

(11)

4 d. Sebagai upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia sehingga mempermudah perusahaan dalam merekrut tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional.

1.3.3. Bagi Perguruan Tinggi

a. Sebagai media implementasi dan pengembangan konsep-konsep yang telah dipelajari selama perkuliahan guna diterapkan dalam konteks pekerjaan praktis.

b. Untuk memperluas pemahaman praktis di lingkungan perusahaan sehingga mahasiswa dapat menggambarkan secara langsung realita pekerjaan yang sebenarnya.

c. Untuk memperkenalkan lebih luas Program Studi Teknik Geofisika dari Universitas Syiah Kuala.

(12)

5 BAB II

PROFIL ORGANISASI DAN MANAJEMEN

2.1. Sejarah PT Perta Arun Gas

PT Perta Arun Gas didirikan pada tanggal 18 Maret 2013 sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina dan anak perusahaan PT Pertamina Gas, dengan fokus pada kegiatan usaha Receiving dan Regasification Terminal serta penjualan gas bumi.

Pendirian ini merupakan respons terhadap surat Kementerian BUMN No. S- 141/MBU/2012 terkait Proyek Revitalisasi Terminal LNG Arun. Operasional dimulai pada tanggal 27 Januari 2015 dengan penyelesaian Mechanical Completion, diikuti oleh penerimaan kargo LNG pertama pada tanggal 19 Februari 2015. Pada 1 Oktober 2015, seluruh operasional kilang Arun diserahkan ke PAG. Sebagai langkah menuju visi menjadi "Perusahaan Regasifikasi dan LNG Hub kelas Dunia", PAG memperoleh pengesahan sebagai Pusat Logistik Berikat melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1693/KM.4/2016. PAG memiliki komitmen yang tinggi dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kualitas dan kompetensi. Tujuan utamanya adalah mencapai pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

Sejarah lapangan produksi PT Perta Arun Gas (PAG) yang dimulai sejak PT Arun NGL masih beroperasi hingga diserahkan oleh PAG tertera dalam beberapa pengembangan. Berikut beberapa tahapan-tahapan pengembangan yang dilakukan:

1. Tahun 1971, Mobil Oil Indonesia inc., menemukan sumur pertama cadangan gas alam di Arun. Kemudian, PT Arun NGL Co. didirikan sebagai perusahaan yang memproduksi LNG di Lhokseumawe, dengan pembagian saham operasi 55%

Pertamina, 30% Mobil Oil, dan 15% JILCO (Japan Indonesia LNG Company).

Namun, semua aset yang dimiliki oleh PT Arun NGL adalah milik Pertamina.

2. Tahun 1974, dalam melaksanakan pembangunan kilang LNG, PT Pertamina memilih Bachtel inc. sebagai kontraktor, mengingat pengalaman baik perusahaan tersebut dalam pembangunan kilang LNG dan proyek-proyek besar lainnya di seluruh dunia. Sistem air produk dan chemical in corporation dipilih untuk proses pencairan gas karena telah teruji. Pekerjaan engineering dan

(13)

6 perincian biaya pelaksanaan dilaksanakan pada bulan Januari 1974, di San Francisco, London, dan Jakarta.

3. Pada tanggal 18 Maret 2013, PT Perta Arun Gas didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 22 yang disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No. AHU-17317. AH. 01. 01. Tahun 2013 tanggal 4 April 2013.

4. Pada tanggal 15 Oktober 2014, kontrak penjualan LNG Korea II dari kilang LNG Arun berakhir, sementara cadangan gas berkurang dan tidak ada sumber gas baru di daerah Aceh dan sekitarnya. Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gas bagi industri dan pembangkit listrik PLN di Aceh dan Sumatera Utara (Belawan), PT Pertamina Gas dan PT Pertagas Niaga membentuk badan usaha untuk proyek Arun LNG Receiving & Regasification Terminal.

5. Tahun 2015, PAG melakukan pengiriman gas ke PLN Belawan.

6. Tahun 2016, Membuka jasa O&M fasilitas LNG Filling Station Arun milik Pertagas dan SarFAs SRU, Condensate, serta Treating Unit PHE NSB & NSO.

Pada tanggal 7 September, Pengesahan PLB LNG Arun oleh Kemenkeu RI.

7. Tahun 2018, PAG mensuplai utilities sejak alih kelola ke PHE NSB & NSO.

8. Tahun 2019, Perusahaan pertama pendiri Kargo LNG Hub bekerja sama dengan PPTETS dan GUCD (Gasing Up and Cooling Down) bekerja sama dengan PTGN.

9. Tahun 2021, Memberikan jasa O&M LPG Transhipment milik LSCI Pertamina (Persero), Penyimpanan instrumen & material, dan Memberikan training &

Consulting Migas, serta pengisian bahan bakar BBM ke Kapal.

10. Tahun 2023, Membuka pengisian bahan bakar LNG untuk kapal dan penyimpanan hasil perikanan, perkebunan, dan pertanian.

2.2. Bidang dan skala kerja PT Perta Arun Gas

PT Perta Arun Gas (PAG) adalah anak perusahaan PT Pertamina Gas yang bergerak di bidang Receiving, Regasification, Storage, and Terminal (RRST) LNG serta penjualan produk LNG dan gas bumi. Adapun beberapa kegiatan usaha yang dijalankan oleh PT Perta Arun Gas sebagai berikut:

(14)

7 2.2.1. LNG Regasifikasi

PT Perta Arun Gas merupakan anak usaha Pertamina Gas, menjalankan kegiatan usaha regasifikasi LNG melalui Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG di Arun, Lhokseumawe, Aceh. Operasional terminal ini dimulai sejak awal 2015 dengan kapasitas 400 MMSCFD. Pada akhir tahun 2019, fasilitas regasifikasi ini telah mampu memenuhi kebutuhan energi untuk pembangkit listrik dan industri di Aceh dan Sumatera Utara hingga mencapai 43.884 BBTU. Hal ini menunjukkan peran penting PT Perta Arun Gas dalam menyediakan energi yang bersih dan efisien bagi wilayah tersebut.

LNG Regasifikasi merupakan proses perubahan fasa cairan LNG dengan temperatur -160C menjadi gas dengan cara pemanasan melalui penyiraman seawater dengan temperatur 30C melalui cubbing pada unit ORV. Dibidang regasifikasi tedapat 5 unit yaitu Unit 23 (Regasification Facilities), Unit 60 & 68 (LNG Storage and Transfer Facilities), Unit 72 (Sea Water System), Unit 80 (Waste Disposal Facilities), Unit 100 (LNG Loading / Unloading Pier).

Gambar 2. 1 Regasifikasi Plant PT Perta Arun Gas 2.2.2. LNG HUB

PT Perta Arun Gas (PAG) saat ini memiliki 5 tangki LNG yang dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan regasifikasi nasional di wilayah Sumatera dan mendukung ambisi PAG menjadi "Asia's LNG Hub Leader in 2030". Kapasitas penyimpanan ini akan semakin ditingkatkan dengan rencana penambahan tangki LNG yang dimulai pada tahun 2023. Penambahan ini mencerminkan komitmen PAG

(15)

8 untuk memperkuat posisinya sebagai pusat penyimpanan dan distribusi LNG yang strategis. Dengan meningkatkan kapasitas penyimpanan, PAG akan mampu melayani lebih banyak pelanggan dan kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Gambar 2. 2 LNG HUB PT Perta Arun Gas 2.2.3. LNG Gassing Up and Cooling Down (GUCD)

Dengan tujuan untuk menjadi LNG One Stop Service provider, PAG juga menyediakan jasa gassing up and cooling down untuk mendukung seluruh kegiatan operasional LNG yang dibutuhkan para tenant PAG. LNG Gassing Up and Cooling Down merupakan proses sebelum dilakukan pengisian tanki dengan tujuan untuk memelihara tanki agar tidak mudah bocor atau bertahan lama, pendinginan tanki penyimpanan LNG dilakukan dengan pengisian perlahan dan merata pada dinding- dinding tanki agar temperatur tanki dapat beradaptasi dengan temperatur rendah LNG.

Gambar 2. 3 LNG Gassing Up and Cooling Down (GUCD)

(16)

9 2.2.4. LNG ISOtank Filling Station

Sejalan dengan komitmen global untuk mencapai emisi nol bersih (NET ZERO) pada tahun 2050, P9T Perta Arun Gas (PAG) mengambil peran strategis dalam mendukung program ini melalui pengelolaan Stasiun Pengisian LNG ISOTank. Kehadiran stasiun ini menandakan langkah maju PAG dalam menyediakan solusi energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. LNG ISOTank adalah wadah khusus yang dirancang untuk mengangkut LNG dalam bentuk cair.

Keunggulan utama ISOTank terletak pada fleksibilitas dan kemudahan transportasinya. Berbeda dengan pipa gas yang terikat pada lokasi tertentu, ISOTank dapat diangkut melalui berbagai moda transportasi, seperti darat, laut, dan udara, memungkinkan distribusi LNG yang lebih luas dan menjangkau daerah-daerah terpencil.

PAG, sebagai pengelola Stasiun Pengisian LNG ISOTank, bertanggung jawab untuk mengisi dan mendistribusikan ISOTank yang berisi LNG ke seluruh Indonesia.

Jaringan distribusi PAG yang luas dan pengalamannya dalam industri LNG menjadikannya mitra ideal untuk mendukung program NET ZERO 2050.

2.2.5. LNG & Fuel Oil Bunkering

Dalam fasa transisi penggunaan bahan bakar liquid menjadi EBT, PAG berkomitmen untuk menyediakan segala sedis bunker yang dibutuhkan kapal, baik fueil oil maupun LNG. Di tengah transisi global menuju energi terbarukan, PT Perta Arun Gas (PAG) menunjukkan komitmennya dalam mendukung kelancaran operasional maritim. Dalam fase transisi penggunaan bahan bakar cair (liquid fuel) menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT), PAG siap menyediakan berbagai jenis bunker yang dibutuhkan kapal, baik berupa fuel oil maupun LNG.

PAG memahami bahwa transisi energi membutuhkan waktu dan adaptasi.

Oleh karena itu, perusahaan ini menawarkan pilihan bunker yang beragam untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis kapal di masa transisi ini. Fuel oil, yang merupakan bahan bakar tradisional, masih tersedia bagi kapal-kapal yang belum siap beralih ke EBT. Di sisi lain, PAG juga menyediakan LNG, bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, bagi kapal-kapal yang ingin berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

(17)

10 2.2.6. Utilities Provider

PT Perta Arun Gas (PAG) hadir di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe tidak hanya sebagai penyedia Liquefied Natural Gas (LNG) utama, tetapi juga sebagai mitra yang strategis dan holistik dalam pengembangan kawasan tersebut. PAG memaksimalkan potensi dan sumber daya yang ada, tak terkecuali fasilitas eks kilang Arun yang masih memiliki kelebihan produksi utilitas. Fasilitas eks kilang Arun yang dikelola PAG menjadi sumber daya berharga. Kelebihan produksi utilitas yang dihasilkan dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan energi para tenant di KEK Arun Lhokseumawe. Hal ini merupakan wujud komitmen PAG dalam menciptakan ekosistem bisnis yang efisien dan berkelanjutan di kawasan tersebut.

2.2.7. Land Base Logistic

Ketersediaan lahan yang sangat luas dan status sebagai Pusat Logistik Berikat di wilayah barat Indonesia, PAG memberikan jasa sebagai penyedia layanan pergudangan seluruh kebutuhan bisnis Migas di wilayah Arun. PT Perta Arun Gas (PAG) tidak hanya berfokus pada penyediaan dan distribusi LNG, tetapi juga memanfaatkan keunggulan strategisnya untuk mendukung industri Migas di wilayah Arun. PAG memiliki lahan yang sangat luas dan telah mendapatkan status sebagai Pusat Logistik Berikat (PLB) di wilayah barat Indonesia. Hal ini menjadikan PAG sebagai mitra ideal bagi perusahaan-perusahaan Migas yang ingin mengoptimalkan logistik dan pergudangan mereka seperti PT Medco E&P Energy, PT Pema Global Energy, dan lainnya.

2.2.8. Cold Energy

Untuk mendukung produksi ikan yang melimpah di wilayah terminal Arun dan Provinsi Aceh serta pemanfaatan energi dingin yang berasal dari LNG, PAG akan membangun tempat penyimpanan ikan pertama di Indonesia yang memanfaatkan energi dingin LNG dan fasilitas pendukung lainnya. Langkah inovatif PAG ini dilatarbelakangi oleh potensi besar perikanan di wilayah terminal Arun dan Provinsi Aceh. PAG ingin berkontribusi dalam menjaga kualitas dan kuantitas produksi ikan di wilayah tersebut. Dengan memanfaatkan energi dingin LNG, PAG menghadirkan solusi penyimpanan ikan yang modern, efisien, dan ramah lingkungan. Tempat penyimpanan ikan ini tidak hanya akan membantu menjaga kesegaran ikan, tetapi

(18)

11 juga memperpanjang masa simpannya. Hal ini akan membuka peluang bagi para nelayan dan pengusaha perikanan untuk meningkatkan nilai jual produk mereka dan mengakses pasar yang lebih luas.

Kehadiran tempat penyimpanan ikan berbasis energi dingin LNG ini menegaskan peran PAG sebagai perusahaan energi yang inovatif dan berwawasan luas. PAG tak hanya berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga aktif dalam mendukung sektor-sektor lain, seperti perikanan.

2.2.9. Plant Support Facilities

Dengan pengalaman PAG sebagai terminal operator LNG Production Plant, LNG Regasification Plant, Condensate Tank, LPG Production Plant lebih dari 40 tahun, dan untuk menjaga peran PAG sebagai motor penggerak KEK Arun, PAG siap untuk memberikan kebutuhan seluruh tenant yang ada di wilayah KEK Arun. Tim ahli PAG dengan pengalaman panjang di industri migas siap membantu para tenant dalam memilih solusi energi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka. PAG juga menyediakan layanan konsultasi dan pendampingan untuk memastikan kelancaran operasional para tenant.

PAG berkomitmen untuk memberikan solusi energi yang efisien dan hemat biaya bagi para tenant. Dengan memanfaatkan infrastruktur dan keahlian yang dimilikinya, PAG dapat menekan biaya operasional dan menawarkan harga yang kompetitif bagi para tenant. PAG selalu memprioritaskan keselamatan dan keamanan dalam setiap operasinya. Standar keselamatan yang tinggi diterapkan dalam seluruh proses penyediaan energi dan utilitas, sehingga para tenant dapat beraktivitas dengan tenang dan aman.

PAG tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan energi para tenant, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan. PAG menerapkan praktik- praktik ramah lingkungan dalam operasinya dan mendorong para tenant untuk melakukan hal yang sama.

(19)

12 2.3. Manajemen dan struktur organisasi PT Perta Arun Gas

Berdasarkan struktur organisasi terbaru oleh perusahaan, maka perincian tenaga kerja pada perusahaan Pertamina Perta Arun Gas adalah sebagai berikut: Technical &

Operation Director, membawahi 3 departemen terdiri dari HSE-QM, Production, dan Technical & Service. Pada departemen Production terdiri dari Operation dan Production Plan & Proc. Eng. Di bawah Technical & Service terdiri atas Maintenance, Reliability, dan Technical.

Khususnya pada fungsi Operation membawahi 6 divisi yang terdiri dari Loading Master, LPG Production, Marine Land Based & Cold Storage, Regas & LNG Hub, Utilities, Staff Ahli LPG Production. Dari setiap divisi-divisi tersebut membawahi Supervisor dan dari setiap Supervisor membawahi beberapa tenaga Teknisi atau Operator lapangan. Untuk setiap pekerja di setiap fungsi di atas diberlakukan sistem shift dalam sehari terbagi atas tiga shift pagi, sore, dan malam. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup untuk menyelesaikan tugas-tugas penting dan urgensinya tinggi bagi kelangsungan hidup fasilitas proses operasi pada bagian produksi.

Skema organisasi perusahaan pada PT Perta Arun Gas di Lhokseumawe dapat dilihat pada gambar 2.4 sampai 2.9 sebagai berikut:

2.3.1. Departemen HSE-QM

Gambar 2. 4 Struktur Departemen HSE – QM

HSE - QM

HSE Quality

Management Security

(20)

13 2.3.2. Fungsi Operation

Gambar 2. 5 Struktur Fungsi Operation 2.3.3. Fungsi Production Plan & Proc. Eng

Gambar 2. 6 Struktur Fungsi Production Plan & Proc. Eng 2.3.4. Fungsi Maintenance

Gambar 2. 7 Struktur Fungsi Maintenance 2.3.5. Fungsi Reliability

Gambar 2. 8 Struktur Fungsi Reliability

Production

Loading Master

LPG Production

Marine, Land Baased & Cold

Storage

Regas &

LNG Hub Utilities Staff Ahli LPG Production

Production Plan &

Proc. Eng

Process Enggineering

Production

Planning Laboratory

Maintenance

Electrical/

Instrumen

General

Services Rotating Stationary Staff Ahli

Stationary SUD

Reliability

Instrumen &

Electrical Electrical Instrumen Rotating EQ Stationary EQ

(21)

14 2.3.6. Fungsi Technical

Gambar 2. 9 Struktur Fungsi Technical 2.4. Proses kerja secara umum

Regasifikasi merupakan proses mengubah fasa LNG yang cair menjadi natural gas dengan bantuan equipment Open Rack Vaporizer (ORV). Natural gas digunakan sebagai bahan bakar utama bagi sektor Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), power generation (unit-90) dan Arun-Belawan (ARBEL). LNG yang dimiliki PLN didatangkan dari Tangguh dan Bontang dengan transportasi kapal tanker. Natural gas diubah menjadi LNG guna untuk memudahkan pada saat pendistribusian dan menghemat volume penyimpanan.

Proses regasifikasi meliputi pengubahan LNG menjadi natural gas kembali agar dapat langsung digunakan oleh PLN, sebab PLN tidak mempunyai peralatan untuk mengubah fasa LNG menjadi natural gas kembali. Pada intinya, PT Perta Arun Gas mempunyai tugas untuk menyimpan, merubah fasa LNG menjadi natural gas, dan mentransferkan LNG ke PLN.

Proses unloading mencakup segala proses pengisian LNG dari kapal ke tangki penyimpanan milik PT Perta Arun Gas. Proses regasifikasi mencakup proses penyimpanan, merubah fasa LNG menjadi natural gas, dan mentransferkannya ke PLN.

Proses penyimpanan berkenaan dengan storage tank LNG, menjaga pressure, dan temperatur tangki penyimpanan sesuai dengan set point yang telah ditetapkan. Proses perubahan fasa LNG berpusat pada peralatan Open Rack Vaporizer (ORV). Serta, proses transfer LNG berkenaan dengan penggunaan pompa dan kompresor dan pendistribusian LNG.

ORV memang dapat dikatakan sebagai unit baru namun mempunyai peran penting dan utama bagi proses regasifikasi, dimana ORV ini sebagai tempat menggaskan kembali LNG. Adapun media pemanas yang diterapkan pada Unit 23 ini adalah air laut (seawater).

Alasan besar penggunaan air laut sebagai sumber panas yaitu air laut tersedia dalam

Technical

Facility Engineering

Information &

Technology

Planning &

Schedulling SUD

(22)

15 jumlah yang besar dan banyak serta dekat dengan operasional pabrik. Apabila ORV tidak beroperasional sebagaimana mestinya, maka digunakan peralatan Ambient Air Vaporizer (AAV) sebagai vaporizer bagi LNG. Pada AAV, LNG akan dikontakkan dengan udara bebas (ambient air). Pompa yang digunakan untuk mentransferkan LNG ke AAV yaitu pompa G-2305 (black out pump).

Gas dari ORV ditransferkan ke line ARBEL dengan tekanan 48 kg/cm2. Boil of Gas (BOG) digunakan sebagai HP Fuel Gas bagi PLTMG dan power generation (unit 90).

Apabila BOG yang dihasilkan kurang atau sedikit, maka gas dari ORV akan meng-cover ke PLTMG dan power generation (unit 90).

PT Perta Arun Gas telah menerapkan beberapa metoda dalam pendistribusian berdasarkan prinsip moda transportasi utama seperti :

1. Transportasi melalui jaringan perpipaan ARBEL (arun-belawan), dimana gas yang terbentuk tersebut didistribusikan berdasarkan hasil proses dari regasifikasi.

2. Transportasi dalam bentuk produk LNG, yaitu produk untuk jasa receiving terminal regasifikasi PT Perta Arun Gas yang dapat dibedakan kembali dalam jenis transportasi darat yaitu LNG trucking (dalam kemasan ISO tank container) dan jasa 200 transportasi laut menggunakan LNG tanker sebagai pembawa produk LNG dari kilang Tangguh NGL.

(23)

16 BAB III

METODE KERJA

3.1. Waktu dan Tempat

Kuliah Kerja Praktik ini dilaksanakan di PT Perta Arun Gas (PAG), yang berada di desa Blang Lancang Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe. KKP ini berlangsung selama 3 bulan 8 hari di mulai dari tanggal 4 Maret 2024 sampai dengan 12 Juni 2024.

Jadwal yang diberikan disesuaikan dengan ketentuan pihak perusahaan.

3.2. Ruang Lingkup Kerja

Peserta KKP akan ditempatkan pada plant Area PT Perta Arun Gas tepatnya di fungsi Operation. Pada fungsi Operation terbagi menjadi 4 bidang yaitu LPG Production, Regasifikasi LNG, Utilities, dan Marine. Peserta mengikuti instruksi kegiatan kerja sesuai dengan arahan pembimbing dan mentor lapanganpada setiap bidangnya, membuat daily work report, melaksanakan project yang diberikan dan sebagainya. Peserta juga diharapkan kritis serta analitis terhadap kegiatan yang dijalani dan juga mengikuti setiap peraturan yang telah diberikan kepada pekerja di PT Perta Arun Gas yaitu:

1. Hadir pada setiap hari kerja yaitu setiap hari Senin hingga Jumat pada pukul 07.00 WIB.

2. Mengikuti Safety Induction dan Security Brifing sebelum memasuki plant.

3. Mengikuti Plant Chart Meeting sebelum memasuki area plant.

4. Jam pulang kerja yakni pukul 17.00 WIB.

5. Menggunakan pakaian lengkap APD serta menggunakan ID badge yang telah disiapkan khusus.

6. Mematuhi safety regulation yang diterapkan saat bekerja.

7. Tidak mengikuti kegiatan di luar KKP saat jam kerja yang dapat mengganggu proses berlangsungnya KKP.

(24)

17 3.3. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan selama proses regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai berikut:

No. Nama Gambar Kondisi Operasi

1 Pompa Transfer (G-2304 A/B/C) dan Pompa Primary (G-2306 A/B)

Kapasitas Pompa Transfer sebesar 95 - 305 m3/h, Pressure Pompa sebesar 60 kg/cm2 sebesar, dan Temperature in sebesar -160°C.

Kapasitas Pompa Primary sebesar 95 - 305 m3/h, Pressure Pompa sebesar 60 kg/cm2, dan Pemperature in sebesar -160°C.

2 Open Rack Vaporizer (ORV) unit-23

Press in sebesar 60 kg/cm2, Press Out sebesar 52 kg/cm2, Temperature In sebesar -160°C, Temperature out sebesar 30°C, dan Flow seawater sebesar 5500 m3/h.

(25)

18 3 Tangki

Penyimpanan F- 6003 dan F-6005

Pressure Tangki sebesar 800 -1200 mmH2O, Kapasitas Tangki sebesar

127.000 m3

,Temperatur sebesar -162°C.

4 BOG

Kompressor K- 6801 C/D

Pressure In sebesar 0.08 – 0.1 kg/cm2, Pressure out sebesar 14 kg/cm2 , Temperature In sebesar -144°C, dan Temperature Out sebesar 60°C.

5 Pompa Sirkulasi G-6802 C/D/E

Kapasitas Pompa sebesar 454 m3/h, Temperature in sebesar -160°C, Pressure In sebesar 0.15 kg/cm2, dan Pressure out sebesar 4.87 kg/cm2.

(26)

19 6 Arm V-6801

A/B/C/D

kapasitas Arm sebesar 3695 m3/h.

Arm didesain dapat bergerak sesuai dengan gerakan (goyangan) kapal tanker.

7 Pompa Seawater G-7201

A/B/C/D/E/F/G/H

Kapasitas Pompa sebesar 11.500 m3/h, Discharge Pressure sebesar 6 kg/cm2, dan Temperature sebesar 29 °C.

8 LNG Carrier (tanker)

Kapasitas tangki Kapal sebesar 138.000 m3/h, Temperature LNG sebesar -160°C, Flow LNG sebesar 6.200 m3/h, Flow Arm sebesar 3.695 m3/h, dan Pressure Pompa sebesar 4 kg/cm2.

(27)

20 3.4. Metode dan Proses Kerja

Metode dan proses kerja pada pelaksanaan KKP di PT Perta Arun Gas meliputi kegiatan mengamati dan memahami proses kerja unit regasifikasi. Sehingga memiliki beberapa aspek yang harus diketahui baik dari segi keselamatan kerja hingga komponen- komponen yang ada di dalammnya.

3.4.1. Praktik Kerja

Metode pelaksanaan KKP di PT Perta Arun Gas mencangkup beberapa langkah esensial, dimulai dari tahap pembekalan materi yang diberikan kepada mahasiswa. Materi ini meliputi penjelasan mendalam mengenai berbagai aspek operasional dan teknis di industri gas. Selanjutnya, mahasiswa dilibatkan dalam analisis fungsi operasi di area plant site, di mana dapat secara langsung memahami proses-proses yang terlibat dalam produksi gas. Mahasiswa dibimbing untuk terlibat aktif dalam proses pelaporan dan melewati masa evaluasi.

Kegiatan KKP ini juga dirancang untuk memungkinkan mahasiswa menerapkan konsep tridharma perguruan tinggi. Dalam bidang pendidikan, fokusnya adalah memahami proses unit regasifikasi dan komponen-komponen yang terlibat di dalamnya. Sementara itu, dalam bidang penelitian, mahasiswa ditantang untuk mencari informasi yang relevan dengan topik KKP, dengan harapan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perusahaan. Pengabdian yang dilakukan tercermin dari dedikasi mahasiswa untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan oleh PT Perta Arun Gas. Dengan demikian, melalui KKP ini, mahasiswa diharapkan dapat memperluas pengetahuan, mengasah keterampilan praktis, dan membangun koneksi yang berharga di dunia industri.

3.4.2. Diskusi

Metode diskusi dalam kegiatan KKP ini dilakukan melalui komunikasi pertanyaan-pertanyaan yang dirasa kurang mengerti atau memastikan hal yang sebenarnya kepada pembimbing lapangan sebagai fasilitator untuk memberikan informasi sesuai dengan topik yang telah dibahas. Selain pembimbing lapangan, mahasiswa juga dapat bertanya langsung kepada setiap pihak yang dinilai mampu dan faham mengenai materi terkait, seperti field operator yang ada dilokasi plant secara langsung.

(28)

21 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Regasifikasi merupakan proses pengubahan Liquefied Natural Gas (LNG) menjadi natural gas dengan peralatan Open Rack Vaporizer (ORV).Setelah Natural gas terbentuk dari proses pemanasan LNG oleh seawater pada alat Open Rack Vaporizer (ORV), LNG ini nantinya akan melewati pipa-pipa menuju ke Belawan. Pada proses operasi PT Perta Arun Gas memiliki 4 storage tank yang aktif yang terbagi atas permintaan domestik dan LNG Hub. Tanki F-6001 dan F-6002 digunakan untuk permintaan LNG Hub seperti Gasing Up and Cooling Down (GUCD) serta penyimpanan LNG milik clien dan Tanki F-6003 dan F-6005 digunakan untuk permintaan domestik seperti PLN, Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan ORV.

LNG pada keempat tanki pastinya akan melalui proses sirkulasi untuk kestabilan temperatur pipa dan LNG apabila suatu saat dibutuhkan. Proses sirkulasi terbagi atas dua kondisi yaitu sirkulasi panjang dan sirkulasi pendek. Sirkulasi panjang pada tanki F-6001 dan F-6002 akan melewati pipa sirkulasi dan menuju ke berth 2 kemudian akan kembali ke tanki penyimpanan. Apabila melakukan proses sirkulasi pendek maka LNG akan berjalan di sekitar tanki dan akan kembali ke tanki penyimpanan. Sementara, untuk tanki F-6003 dan F-6005 digunakan untuk permintaan domestik seperti PLN, power generation, alat Open Rack Vaporizer (ORV) dan Pupuk Iskandar Muda (PIM) akan melalui sirkulasi panjang menuju berth 3.

Gasing Up and Cooling Down (GUCD) merupakan proses menstabilkan suhu tanker pada kapal yang dari awalnya suhu ambient menjadi suhu LNG yaitu sekitar - 160℃. Proses ini diperlukan agar melindungi tanker dari kerusakan akibat suhu yang rendah secara tiba-tiba. Biasanya kapal-kapal baru membutuhkan cooling down pada tanker mereka. Seperti yang terjadi pada kapal Panama, kapal ini merupakan kapal baru setelah pengurusan keperluan kapal di Singapore kemudian mendatangi perusahan PT Perta Arun Gas untuk melakukan GUCD.

Pada proses unloading (pengangkutan LNG dari tanker kapal ke tanki penyimpanan) biasanya pihak kapal dan perusahaan akan melakukan perjanjian kompensasi terkait penyisaan LNG pada tanker kapal, hal ini dilakukan guna untuk menjaga temperatur tanker kapal pada proses pengisian selanjutnya.

(29)

22 4.1. Keselamatan Kerja

Selain menerapkan konsep HSSE pada lingkungan perusahaan dan plant, setiap pegawai harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai saat melaksanakan tugas di lapangan. Daftar alat pelindung diri yang harus dikenakan oleh setiap pegawai atau karyawan ketika menjalankan tugasnya di plant PT Perta Arun Gas adalah sebagai berikut:

a. Sepatu pengaman kaki (safety shoes).

b. Baju terusan penolak api (fire retardance coverall).

c. Topi pengaman kepala (safety hard head).

d. Kaca mata pengaman (safety glasses).

e. Sarung tangan (hand glove).

Selain itu, setiap pegawai/karyawan saat berada di area produksi dibatasi untuk melakukan dokumentasi menggunakan handphone tanpa izin dari Operator. Para pegawai juga diwajibkan untuk membuat HSSE card melalui safety and security briefing sebagai salah satu sarana untuk menganalisis adanya potensi bahaya yang akan timbul serta strategi penanganan untuk mencegah kemungkinan kecelakaan kerja sekecil mungkin.

4.2. Hidrokarbon

Hidrokarbon merupakan senyawa yang terdiri dari hidrogen dan karbon.

Pembakaran kompleks dari senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan pembakaran tidak sempurna dari senyawa ini menghasilkan uap air air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Minyak bumi dan batu bara merupakan sumber utama dari senyawa karbon.

Tabel 4.1 Deret Homolog Alkana Molecular

Formula

Carbon

Chain Product

Boiling Point / Titik Didih

(°C/1 atm)

Massa 1 mol

dalam g State

CH4 C1 metana -161 16 Gas

C2H6 C2 etana -89 30 Gas

C3H8 C3 propana -41 44 Gas

C4H10 C4 butana -2 58 Gas

C5H12 C5 pentana 36 72 Liquid

C6H14 C6 heksana 68 86 Liquid

C7H16 C7 heptana 98 100 Liquid

C8H18 C8 oktana 125 114 Liquid

(30)

23

C9H20 C9 nonana 151 128 Liquid

C10H22 C10 dekana 174 142 Liquid

Hampir 80% gas alam tersusun dari senyawa alkana. Alkana merupakan salah satu dari klasifikasi hidrokarbon, alkana memiliki definisi hidrokarbon jenuh yang memiliki struktur paling sederhana, hidrokarbon memiliki rantai C yang hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Rumus umum hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2(n+1).

Pada suhu normal etana, metana, propana, dan butana memiliki fasa gas, pentana hingga heptadekana memiliki fasa cair, sedangkan oktadekana dan seterusnya memiliki fasa padat. Memiliki ciri fisik yang tidak dapat larut dalam air namun dapat larut dengan baik dengan benzana, karbontetraklorida, dan alkana lainnya.

4.3. Liquefied Natural Gas (LNG)

Umumnya LNG terdiri atas C1 (Metana) dengan rumus CH4 dan sedikit persenan C2 (Etana) dengan rumus C2H6. LNG adalah gas bumi yang telah melewati proses pencairan dengan cara pendinginan dan penaikan tekanan hingga mencapai titik didihnya yaitu -161C oleh equipment ORV dan lainnya, pada temperatur ini gas dalam keadaan cair. Perbandingan fasa gas dengan LNG ialah 1:600 m3. Tujuan dari pengubahan fasa ini ialah untuk memudahkan proses transportasi oleh kapal dan truck, serta memudahkan proses penyimpanan dari gas sendiri.

LNG memiliki ribuan manfaat jika disandingkan dengan minyak bumi dan batubara karena gas bumi memiliki keunggulan lebih ramah lingkungan terlebih untuk sektor pembangkit listrik. Hal ini berdampak langsung terhadap emisi dengan pengurangan signifikan CO2 sekitar 25%, selain itu gas bumi tidak menimbulkan emisi sulfur, debu, dan partikel.

4.4. Regasifikasi dan Transportasi

Regasifikasi merupakan proses mengubah fasa LNG yang cair menjadi natural gas dengan bantuan equipment Open Rack Vaporizer (ORV). Natural gas digunakan sebagai bahan bakar utama bagi sektor Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG), power generation (unit-90) dan Arun-Belawan (ARBEL). Perusahaan Perta Arun Gas tidak memproduksi LNG lagi sejak tahun 2014, oleh karena itu PT Perta Arun Gas beralih usaha menjadi perusahaan jasa dengan bisnis receiving terminal regasification.

(31)

24 Pada saat ini perusahaan menjalankan bisnis PLN, dengan mendatangkan LNG milik PLN dari daerah Tangguh dan Bontang dengan alat transportasi kapal tanker.

Natural gas diubah menjadi LNG guna memudahkan proses transportasi dan distribusi dengan menghemat media penyimpanan namun saat ini perusahaan tidak membuka bisnis ini. Saat ini perusahaan menyediakan jasa dengan bisnis regasifikasi yaitu dengan mengubah LNG menjadi natural gas, dengan tujan agar natural gas tersebut dapat digunakan langsung oleh PLN sebagai pembangkit listrik. Sejalan dengan bisnis regasifikasi perusahaan juga menyediakan jasa tanki penyimpanan LNG dan proses transfer dari plant perusahaan ke PLN.

4.4.1 Identifikasi Potensi Kecelakaan Pada Unit

Potensi kecelakaan yang terjadi pada unit harus diperhatikan dengan baik, tujuan dari mengetahui berbagai kondisi kecelakaan pada unit adalah bentuk dari menjaga keselamatan karyawan. Beberapa potensi yang dapat terjadi diantaranya sebagai berikut:

a. Terjadi kebasahan lantai disekitaran unit Open Rack Vaporizer (ORV).

b. Tiap-tiap unit Storage & Loading dan Regasifikasi terletak pada lapangan yang terbuka, sehingga sangat berbahaya melakukan aktivitas saat cuaca mendung dan hujan terlebih jika petir menyambar. Adanya aktivitas petir sangat rentan terhadap keberadaan gas.

c. Kebisingan suara yang dikeluarkan beberapa alat seperti kompressor dan pompa dengan kapasitas besar, maka dianjurkan untuk menggunakan earplug ketika menijau lokasi peralatan tersebut.

(32)

25 4.4.2 Flow Sheet

Flow sheet merupakan lembar bantu untuk mempermudah karyawan dalam meninjau keberadaan lokasi, pipa, dan equipment secara real di lapangan Regasifikasi dan LNG Hub.

Gambar 4. 1 LNG HUB & Regasification Simplified Diagram

Gambar 4. 2 Piping and Instrument Diagram LNG Vaporizer Unit-23

(33)

26 4.4.3 Uraian Proses Regasifikasi

Liquefied Natural Gas yang berasal dari Tangguh dan Bontang dikirim menggunakan kapal tanker menuju PT Perta Arun Gas. LNG tersebut dimiliki oleh PLN dan digunakan berdasarkan kebutuhan dari PLN juga. Kapal tanker akan berlabuh pada berth 3. Kapasitas LNG pada kapal tanker sebanyak 138.000 m3 dipompakan menggunakan pompa kapal dengan flow rate LNG sebesar 6.200 m3/h.

LNG tersebut akan melewati arm, arm berfungsi sebagai penghubung antara sistem pengisian kapal dengan sistem pengisian (pipa/line) tanki penyimpanan di darat.

Sebelum LNG memasuki arm LNG harus diberi treatment khusus supaya temperatur arm seimbang dengan temperatur LNG yang memiliki temperatur sangat rendah (- 160C).

Pada proses treatment terlebih dahulu di purging menggunakan gas nitrogen sampai unsur-unsur impurities di dalam arm hilang dan kemudian arm akan dilakukan proses cooling down selama 75 menit. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya thermal shock (kejutan panas) yaitu pemuaian atau penyusutan dari peralatan proses akibat perubahan suhu drastis dan mendadak sehingga dapat terjadi kerusakan pada alat.

Setelah proses treatment barulah LNG dipompakan masuk melalui arm V- 6801A/B/D dengan kapasitas 3695 m3. Kemudian, LNG mengalir memasuki 2 pipa 24 inch melalui arm. Pipa 24 inch terbagi lagi menjadi 2 pipa 30 inch dan pipa ini terhubung dengan pipa utama 42 inch. Dari pipa 42 inch LNG akan mengalir ke storage tank F-6003 dan F-6005 dengan kapasitas 127.000 m3. Storage tank LNG di desain dengan sistem isolasi yang mumpuni untuk menjaga temperatur LNG dari temperatur ambient. Tank ini memiliki pressure normal sekitar 800-1100 mmH2O. Jika storage tank memiliki pressure di bawah 700 mmH2O, maka tangki dapat rusak dan apabila pressure tank di atas 1200 mmH2O maka BOG (Boil of Gas) akan terbentuk.

Sehingga kontrol pressure tanki harus diperhatikan dengan benar agar sesuai dengan nilai set point.

Proses regasifikasi merupakan proses mengubah LNG dengan fasa cairan menjadi natural gas dengan fasa gas (fasa awalnya) sehingga konsumen bisa langsung menggunakannya. Nyawa dari proses regasifikasi terletak pada unit-23 khususnya equipment Open Rack Vaporizer (ORV). Pada ORV terdapat 3 panel dan 4 talang,

(34)

27 dimana panel terdiri atas tube-tube dan seawater yang mengalir melalui talang.

Seawater digunakan sebagai sumber panas karena suhu seawater lebih tinggi dibanding LNG dengan cara penyiraman secara signifikan. Menjadi pertanyaan mengapa digunakan seawater jawabannya karena lokasi operasional plant dekat dengan sumbernya yaitu laut.

Gambar 4. 3 Tubing, Talang, dan Panel pada ORV

Langkah pada unit ORV ini berawal dari dipompakan seawater G- 7201A/B/C/D/E/F/G/H dengan pressure sekitar 6 kg/cm2 dan flow seawater sebesar 5.500 m3/h langsung menuju ORV. Seawater masuk ke bagian atas ORV dan mengalir melalui talang yang memiliki celah jatuh dan meredam permukaaan tube-tube.

Kemudian, LNG yang memiliki suhu -160C dipompakan melalui pipa yang berada di bawah tanki menggunakan pompa transfer (G-2304 A/B/C) atau pompa primary (G- 2306 A/B). Perbedaan dari kedua pompa ini terkait dengan kapasitas yang mana pompa trnasfer memiliki kapasitas lebih besar dibandingkan dengan pompa primary.

Biasanya pompa trnasfer di pakai apabila kebutuhan di atas 90 MMSCFD. LNG dari pipa masuk ke ORV melalui bagian bawah dan mengalir melalui tube-tube sedangkan seawater melakukan spray dari bagian atas sehingga terjadinya kontak langsung antara dinding tube dengan seawater yang meredam dinding tube. Dari proses ini terjadinya perpindahan kalor yang mengakibatkan LNG berubah fasa menjadi natural gas kembali. Temperatur keluaran LNG dari ORV berkisar 30C. Kemudian natural gas hasil dari proses ORV ini langsung dilakukan ekspor ke ARBEL (Arun-Belawan).

Selama proses unloading (proses penerimaan LNG dari kapal tanker) tidak berlangsung, line-line unloading harus tetap dipertahankan pada kondisi suhu rendah atau dingin. Sehingga harus dilakukan sirkulasi pada line yang dilewati LNG. Hal ini harus dilakukan fasa dari LNG tidak berubah ketika melewati line ketika proses unloading berlangsung atau terjadinya thermal shock. Solusi yang diambil untuk

(35)

28 menjaga suhu line ialah dengan mensirkulasi LNG dengan pompa sirkulasi (G-6802 C/D/E) ke line-line LNG. Pompa G-6802 C/D untuk tanki 5 dan pompa G-6802 E untuk tanki 3. Untuk tanki 3 jalur sirkulasi hanya pada sekitaran tanki 3 dan dibalikkan kembali ke storage tank 3, berbeda dengan tanki 5 akan disirkulasi hingga sampai berth dan dibalikkan kembali ke storage tank 5.

Boil of Gas (BOG) yang terbentuk pada storage tank F-6003 dan F-6005 digunakan sebagai HP fuel gas bagi unit-90 (power generation) yang berfungsi untuk menggerakkan turbin. BOG tersebut membutuhkan kompressor (K-6801 C/D) untuk memampatkan kondisi gas dengan temperatur keluaran sekitar 60C dan pressure 4 kg/cm2. Kapasitas rata-rata BOG yang terbentuk biasanya sekitar 25 MMSCFD, untuk kebutuhan power generation sekitar 15 MMSCFD dan BOG sisa akan digunakan untuk kebutuhan PLTMG. Jika kebutuhan power generation dan PLTMG telah terpenuhi, maka BOG sisa akan di transfer ke line ARBEL dengan kapasitas pressure sekitar 48 kg/cm3 dimampatkan oleh kompresor K-2501. BOG tersebut harus dikontrol agar presuure pada storage tank tidak kurang dari set point yang telah ditentukan.

Apabila presuure storage tank kurang dari set point maka sebagian BOG akan dimampatkan oleh kompresor (K-6801 C/D) dan akan dikembalikan (recycle) guna menjaga pressure storage tank konstan pada range yang telah ditetapkan. BOG yang akan dikembalikan ke storage tank harus didinginkan terlebih dahulu oleh Atomizer dengan cara di-spray dengan LNG dari pompa sirkulasi agar menjaga temperatur LNG yang ada pada tanki dan dimasukkan kembali melalui bagian atas storage tank. Jika terjadi masalah pada ORV akibat pabrik black out, maka solusinya menggunakan alat Ambient Air Vaporizer (AAV) yang menggunakan udara untuk penguapan LNG. LNG dari storage tank dipompa menggunakan pompa G-2305 (black out pump) ke AAV.

LNG diuapkan pada AAV tersebut. Luas permukaan kontak LNG akan diperbesar sehingga udara ambient berkontak dengan LNG yang berada di AAV.

4.4.3.1. Transportasi pengapalan (transhipment) oleh kapal tanker

Kapasitas dan size dari LNG Cargo (tanker) pada saat ini sudah sangat beragam, mulai dari ukuran kurang dari 25.000 m3 yang digunakan untuk proyek distribusi produk LNG berskala kecil hingga mencapai kapasitas 265.000 m3. LNG carrier yang biasa digunakan PT Perta Arun Gas dalam jasa regasifikasinya dengan kapasitas 138.000 m3. Liquefied Natural Gas yang diproduksi oleh PT Tangguh

(36)

29 NGL akan disimpan terlebih dahulu pada storage tank dan setelah mencapai level inventory tertentu LNG akan dimuat ke LNG tanker untuk dikirim ke PT Perta Arun Gas dengan waktu tempuh untuk memuat LNG ke LNG tanker sangat bergantung terhadap kapasitas kapal dan laju pemuatan. Jika kapal dengan ukuran 138.000 m3 dimuat dengan laju 4.000 m3/h memiliki waktu pemuatan (loading) sekitar 2 hari lamanya begitu pula waktu akan bertambah jika kapasitasnnya leih besar.

International Maritime Organization (IMO) memiliki peraturan yang menetapkan bahwa tangki kapal LNG tanker harus diisi hingga 98% dari total volume untuk mencegah cairan masuk ke dalam pipa ventilasi. Saat kapal LNG mengangkut produk LNG, sebagian dari LNG akan menguap karena adanya insulasi yang tidak sempurna. Proses penguapan ini menghasilkan apa yang disebut sebagai boil off gas (BOG), mirip dengan yang terjadi pada tangki penyimpanan LNG di kilang. BOG yang terbentuk di tangki kapal LNG tanker akan digunakan sebagai bahan bakar untuk sistem propulsi kapal, bersama dengan penggunaan fuel oil (FO).

Setiap harinya, laju BOG (Boil Off Gas) dari kapal LNG biasanya berkisar antara 0,1 hingga 0,25%. BOG adalah gas yang terbentuk di dalam tangki kapal selama perjalanan dapat mengakibatkan penurunan jumlah LNG saat proses unloading ke tangki storage tank. Setelah kapal selesai melakukan proses unloading, sebagian kecil LNG akan tersisa di dalam tangki kapal yang disebut sebagai heel. Heel ini akan digunakan sebagai bahan bakar untuk kapal dan juga menjaga suhu tangki agar tetap dingin selama perjalanan kembali ke kilang PT Tangguh NGL dan siap untuk melakukan aktivitas unloading berikutnya. Jumlah heel yang tersisa di dalam tangki ditetapkan setelah proses unloading selesai, berdasarkan kesepakatan antara loading master pabrik dengan pihak kapal LNG tanker sehingga tidak merugikan kedua belah pihak.

Ketika proses unloading berlangsung, LNG dihisap secara kontinyu maka secara otomatis pressure tank pihak kapal akan menurun. Apabila dibiarkan hal ini dapat menyebabkan vacum (kepenyotan) pada tanker kapal. Oleh karena itu, diperlukan back up press dengan solusi menyalurkan BOG yang terbentuk pada storage tank darat ke pihak kapal agar tanker tetap terjaga. Pressure storage tank F-6003 dan F-6005 berkisar 1100 mmH2O dan pressure tanker kapal berkitar 700

(37)

30 mmH2O. Tujuan dari dibedakannya pressure storage tank dan tanker kapal agar tidak menggunakan blower pada saat back up press ke tank kapal. Sehingga nantinya gravitasi BOG akan masuk dengan sendirinya ke tanki kapal.

(38)

31 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

PT Perta Arun Gas merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor industri Oil and Gas khususnya Regasification LNG serta Hub ataupun menyediakan jasa fasilitas kebutuhan tanki darat maupun kapal. Ada beberapa divisi yang berada di bawah fungsi Operation PT Perta Arun Gas salah satunya adalah divisi Regasifikasi. Divisi Regasifikasi bertanggung jawab penuh terhadap transformasi, penyimpanan, transportasi, dan operator Liquefied Natural Gas (LNG). Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik di PT Perta Arun gas berlangsung dengan lancar dan kooperatif baik antara peserta Kuliah Kerja Praktik dan juga pihak perusahaan. Peserta juga dibimbing dengan seksama guna mendalami ilmu gas production yang ada di perusahaan ini. Sehingga peserta dituntut untuk meraih kapasitas, pengetahuan, keterampilan, dan etika dalam profesionalisme dunia kerja. Melalui Kurikulum Kuliah Kerja Praktik (KKP) mahasiswa mendapat kesempatan berharga terkait waktu dan pengalaman. Melalui program ini pula mahasiswa mampu untuk menyeimbangkan kapasitas dalam dunia Gas Production dan ilmu yang terkait di dalamnya.

5.2 Saran

a. Bagi mahasiswa

1) Mahasiswa diwajibkan memiliki kedisiplinan dan kepatuhan terhadap peraturan yang telah ditetapkan perusahaan. PT Perta Arun Gas sangat menjunjung tinggi nilai security and safety dalam menjalankan kerja di perusahaan mereka.

2) Selama pelaksanaan Kuliah Kerja Praktik berlangsung, mahasiswa perlu memelihara reputasi baik universitas dengan sikap bertanggung jawab.

b. Bagi Perusahaan

1) PT Perta Arun Gas sebaiknya mampu untuk memperkuat upaya transformasi, penyimpanan, transportasi, dan operator Liquefied Natural Gas (LNG) dengan tujuan untuk menjaga potensi bahaya terhadap lingkungan sekitar.

(39)

32 2) Sebaiknya PT Perta Arun Gas terus memperkuat perhatian terhadap Health Safety Security & Environment guna menjunjung nilai keselamatan dan keamaanan perusahaan terhadap seluruh aspek salah satunya lingkungan.

c. Bagi Perguruan Tinggi

1) Sebaiknya perguruan tinggi dapat membina kerjasama yang positif dengan pihak perusahaan. Agar mahasiswa dimudahkan untuk mendapatkan kesempatan Kuliah Kerja Praktik di wilayah operasi.

2) Perguruan tinggi seharusnya terus memberikan perhatian khusus terhadap mahasiswa terkait informasi Kuliah Kerja Praktik dan memberikan informasi yang jelas terkait prosedur pelaksanaan MBKM USK Unggul.

(40)

33 DAFTAR PUSTAKA

Khaidir, T dan Widodo, A. 2021. Mengembalikan Kemasyhuran Arun. Perta Arun Gas.

Jakarta Selatan.

PT Perta Arun Gas. 2022. URL: https://pertaarungas.pertamina.com/. Diakses tanggal 7 Mei 2024.

Annonymous, 1986. Oil and Gas Sparation and Process. PT Arun NGL. Lhokseumawe

Annonymous, 1986. Operation Manual 3X. PT Arun NGL. Lhokseumawe.

Annonymous, 1986. Operation Manual 4X. PT Arun NGL. Lhokseumawe.

Annonymous, 2007. LNG & NSO Comprehensive. BookI. PT Arun NGL. Lhokseumawe.

Annonymous, 2007. LNG & NSO Comprehensive. BookII. PT Arun NGL. Lhokseumawe.

Nugraha.D., Harunsyah., dan Munawar. 2023. Analisis Volume LNG Ideal Untuk Cooling Down Fasilitas LNG HUB. Jurnal Teknologi. 23(1): 13-19.

(41)

34 LAMPIRAN

Lampiran 1. Logbook Minggu pertama

(42)

35

(43)

36 Minggu kedua

(44)

37

(45)

38 Minggu ketiga

(46)

39

(47)

40

(48)

41

(49)

42 Minggu keempat

(50)

43

(51)

44

(52)

45 Minggu kelima

(53)

46

(54)

47 Minggu keenam

(55)

48 Minggu ketujuh

(56)

49

(57)

50 Minggu kedelapan

(58)

51 Minggu kesembilan

(59)

52 Minggu kesepuluh

(60)

53 Minggu kesebelas

(61)

54 iMinggu keduabelas

(62)

55 Minggu ketigabelas

(63)

56 Minggu keempatbelas

(64)

57 Minggu kelimabelas

(65)

58 Lampiran 2. Surat keterangan telah menyelesaikan KKP dari pimpinan intansi sasaran

(66)

59 Lampiran 3. Foto kegiatan

No. Gambar Kegiatan Keterangan

1 Safety and Security Briefing di

PT Perta Arun Gas

2 Briefing mekanisme kerja LPG

Production

3 Monitoring seluruh equipment

berupa pressure, flow, etc. di control room LPG Production

(67)

60

4 Pengecekan tank ticket oleh

aktivitas pengiriman LPG melalui truck

5 Briefing mekanisme kerja

Regasifikasi & LNG Hub

6 Mencatat nilai yang tertera pada

panel vibrasi, pressure, dan alarm di seawater intake unit- 72

(68)

61

7 Pemantauan pompa Seawater

G-7201 A/B/C/D/E/F/G/H di area seawater intake

8 Identifikasi kebocoran pompa

G-7201 akibat kelonggaran mur dan baut, serta sekat antar plat di area seawater intake

9 Monitoring palp pada pompa

G-7201 A/B/C/D/E/F/G/H di area seawater intake

(69)

62

10 Monitoring seawater outlet

pump (keluaran) yang akan di teruskan ke seluruh plant area

11 Agenda keliling lapangan

regasifikasi menggunakan pick up PT Perta Arun Gas

12 Mempelajari sistem kerja

loading/unloading LNG di Dermaga I Boat 2

(70)

63

13 Monitoring seluruh equipment

regasifikasi berupa pressure, flow, hingga sistem transportasi di control room Regasifikasi

14 Identifikasi proses pengaktifan

pompa LNG menuju ORV unit- 23

15 Pemantauan talang pada

equipment ORV (E-

2302A/B/C) di unit-23

(71)

64

16 Analisis sistem pengubahan

LNG menjadi fasa gas melalui tube-tube pada equipment ORV unit-23

17 Perbedaan antara pipa seawater,

LNG, dan gas pada ORV (unit- 23)

20 Pipa keluaran ORV yang

mengalirkan gas menuju pipa ARBEL dan konsumen lainnya

(72)

65

21 Pipa dari seawater intake yang

akan diteruskan ke ORV sebagai pemanas dari LNG

22 Storage tank (tanki

penyimpanan) LNG F-6005 dan F-6005

23 Kegiatan pengecekan pompa

yang ketika hendak digunakan dalam keadaan ready.

(73)

66

24 Kegiatan unloading LNG di

berth 2 menuju kapal tanker Australia

25 Pembelajaran langsung di plant

PT Perta Arun Gas bersama pembimbing redaksi

26 Dokumentasi bersama

pembimbing redaksi PT Perta Arun Gas

(74)

67

27 Pembelajaran teori berkaitan

kebutuhan fungsi Operation bersama pembimbing materi

28 Dokumentasi bersama

pembimbing materi PT Perta Arun Gas

(75)

68 Lampiran 4. Absensi

Gambar

Gambar 2. 1 Regasifikasi Plant PT Perta Arun Gas  2.2.2.   LNG HUB
Gambar 2. 2 LNG HUB PT Perta Arun Gas  2.2.3.   LNG Gassing Up and Cooling Down (GUCD)
Gambar 2. 3 LNG Gassing Up and Cooling Down (GUCD)
Gambar 2. 5 Struktur Fungsi Operation  2.3.3.  Fungsi Production Plan & Proc. Eng
+7

Referensi

Dokumen terkait

Arun NGL ( Natural Gas Liquefaction ), baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak serta pihak ketiga yang sedang berada di kawasan pabrik. Dalam pengambilan data penelitian

dibangun ini akan mengolah LNG (yang disuplai melalui transportasi laut dengan kapal) menjadi gas alam (proses ini disebut regasifikasi) dan kemudian didistribusikan melalui6.

The study focuses on the impact of oil, natural gas and LNG prices on the output of five selected manufacturing subsectors that highly contributes on GDP, namely manufacturing of

The results obtained by the TDCG method of dissolved gas are 1332 ppm, the roger’s ratio result a symptom of oil heat a transformer at 300oC, the key gas method results in overheating