• Tidak ada hasil yang ditemukan

prosiding - OJS UNPATTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "prosiding - OJS UNPATTI"

Copied!
291
0
0

Teks penuh

Tema kegiatan seminar ini adalah “Mengembangkan penelitian pendidikan matematika untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan matematika”, dan tema Kompetisi Literasi Matematika adalah: “Mendidik siswa yang kreatif dan inovatif. Hannula (2009) menyatakan lebih lanjut bahwa emerging tren penelitian pendidikan matematika meliputi: pendidikan guru dan pengembangan profesional guru;

Tulisan ini disari dari berbagai sumber

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan jalur pembelajaran dalam penelitian pendidikan matematika yang merupakan serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan pembelajaran berbasis penelitian. Kata Kunci: Desain Penelitian, Lintasan Didaktik dalam Penelitian Pendidikan Matematika, Keterampilan Penelitian, Keterampilan Menulis Karya Ilmiah, Pembelajaran Berbasis Penelitian.

PENDAHULUAN

Berdasarkan uraian di atas, peneliti terdorong untuk mengembangkan lintasan pembelajaran penelitian pendidikan matematika pada penelitian pendahuluan dengan menggunakan pembelajaran berbasis penelitian guna mengembangkan keterampilan siswa dalam melakukan penelitian. Bagaimana peran pembelajaran berbasis penelitian dalam meningkatkan keterampilan mahasiswa calon guru matematika dalam melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah di Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Surya Tangerang.

METODE PENELITIAN

Temuan analisis retrospektif pada siklus II memberikan rekomendasi akhir penelitian ini, yang berujung pada penelitian LIT pendidikan matematika untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam melakukan penelitian dan menulis artikel ilmiah. Data dikumpulkan dari berbagai sumber seperti video dan data tertulis untuk memvisualisasikan pertumbuhan keterampilan penelitian dan penulisan karya ilmiah dalam pendidikan matematika siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Retrospektif

Kegiatan terakhir dalam lintasan pembelajaran ini adalah diseminasi hasil penelitian masing-masing kelompok dalam bentuk artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal. Selanjutnya dosen fokus pada pembelajaran menulis karya ilmiah berupa artikel ilmiah yang dipublikasikan di jurnal.

Gambar 6. Hasil self evaluation keterampilan meneliti
Gambar 6. Hasil self evaluation keterampilan meneliti

Hasil Observasi Pembelajaran Berbasis Riset (dalam %)

SIMPULAN

Penggunaan model pembelajaran berbasis penelitian untuk merancang mata kuliah penelitian pendidikan matematika mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pemicu tumbuhnya keterampilan meneliti dan menulis artikel ilmiah pada calon guru. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis penelitian berperan sangat besar dalam pengembangan keterampilan mahasiswa calon guru matematika dalam melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah di Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Surya, Tangerang. Teori pengajaran lokal pada penelitian pendidikan matematika untuk meningkatkan keterampilan calon guru mahasiswa dalam melakukan penelitian dan menulis artikel ilmiah.

Jalur pembelajaran siswa melalui pembelajaran berbasis inkuiri untuk mengembangkan kemampuan inkuiri siswa dalam pendidikan matematika.

PEMBAHASAN

Guru hendaknya memberikan banyak rangsangan kepada siswa agar mudah berinteraksi dengan lingkungannya dan aktif menari serta menemukan berbagai hal dari lingkungannya. Dalam tulisan ini kita akan mengulas tentang konsep bentuk bidang khususnya dalam menentukan hubungan antar segi empat. Bentuk datar merupakan salah satu materi geometri yang diajarkan kepada siswa SMP yang meliputi jenis-jenis segi empat seperti persegi panjang, persegi, jajar genjang, trapesium, dan layang-layang.

Siswa diberikan contoh dan noncontoh persegi panjang serta disertai dengan pengenalan nama-nama bangun datar tersebut, dan seterusnya secara bertahap, sehingga siswa dikenalkan semua jenis segi empat dan siswa dituntut mampu membedakannya. segi empat ini.

Penataan nalar dalam mempelajari matematika

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa setiap jenis penalaran mempunyai logikanya masing-masing, sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran adalah suatu proses berpikir yang logis. Bersifat analitis, artinya menalar adalah kegiatan berfikir yang menyadarkan orang yang menyadarkan kepada orang yang menyadarkan kepada orang yang menyadarkan kepada orang yang menyadarkan kepada analisis. Hal serupa juga diungkapkan oleh Suharnan yang mengatakan bahwa bobot penalaran adalah bagaimana seseorang menarik suatu kesimpulan dan menilai apakah kesimpulan yang dihasilkan itu sahih (valid) atau tidak sahih. Lebih lanjut, penalaran dikatakan terlibat dalam proses pemecahan masalah, karena beberapa bentuk penalaran biasanya merupakan bagian dari proses pemecahan masalah, yaitu pemecahan masalah itu sendiri.

Suharman mengatakan, konsep diartikan sebagai sekelompok atau sekumpulan sifat yang dikaitkan dengan aturan-aturan tertentu.

TAHAP- TAHAP BELAJAR GEOMETRI

Soedjadi (1994:27) berpendapat bahwa untuk mewujudkan budaya penalaran, perlu diupayakan penyajian matematika sekolah, baik di kelas maupun di buku teks, agar fokus pada tatanan penalaran. Untuk itu, guru matematika hendaknya juga mengingat bahwa upaya mengorganisasikan penalaran siswa dapat ditingkatkan tidak hanya melalui kemampuan atau keterampilan menentukan matematika atau memecahkan masalah, tetapi juga dengan menganalisis konsep.

Visual

Descriptive/ Analytie

Abstract / Relational

Formal Deduction

Rigor / Mathematical

  • Konsep dan definisi dalam matematika
  • Langkah-langkah untuk mengarahkan siswa SMP dalam menganalisis hubungan antara bangun-bangun segiempat
    • PEMBAHASAN A. Abstraksi Matematis
  • Disposisi Matematis
    • PENUTUP
    • Metode Discovery Learning
    • Penerapan Metode Discovery Learning Pada Materi Tabung dan Kerucut 1. Menemukan Luas Permukaan Tabung
    • KESIMPULAN
    • TINJAUAN PUSTAKA
    • METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian
  • Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Teknik Analisis Data
    • HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL
  • PEMBAHASAN
    • KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
  • Saran
  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
    • KAJIAN PUSTAKA
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Analisis Data
    • Analisis Deskriptif
    • HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN
    • METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Salah satu variasi model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI). Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dan Model Pembelajaran Konvensional pada Kelas VIII SMP Negeri 4 Ambon. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII.

Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dengan model pembelajaran konvensional pada materi faktorisasi aljabar. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif TAI dan model pembelajaran konvensional pada materi faktorisasi aljabar. Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 3 Ambon pada Materi Perhitungan Operasi Aljabar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (TAI).

Gambar  1.  Tabung
Gambar 1. Tabung

Hasil Belajar

Prosedur Penelitian

Guru juga membagi siswa menjadi 5 (lima) kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang siswa. Sesuai dengan tahapan-tahapan dalam suatu penelitian PTK, maka dalam pelaksanaan penelitian ini, setiap siklus ke-4 selalu dilaksanakan tahapan-tahapan tersebut.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan bahwa terdapat 17 siswa yang tuntas KKM lebih dari atau sama dengan enam puluh tujuh (≥ 67) dengan persentase 77,27. Peningkatan hasil belajar yang terjadi dari siklus I ke siklus II pada penelitian ini digambarkan dalam diagram berikut. Melihat kekurangan dan kelemahan pada siklus I serta hasil tes akhir yang menunjukkan hanya 45,45 siswa yang memenuhi KKM yang ditentukan, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II dengan merancang tindakan perbaikan dengan mempertimbangkan kelemahan yang terjadi pada siklus I.

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis tindakan tercapai yaitu terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII-3 SMP Negeri 12 Ambon pada materi menyentuh lingkaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator dan explanatory.

PENUTUP

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP YANG DIAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING DAN THINK-PAIR-PART LEARNING. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe pair thinking (TPS) dan model pembelajaran konvensional. Namun guru kurang memperhatikan hal tersebut, karena pada kenyataannya selalu menggunakan model pembelajaran konvensional (Soetopo.

Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 10 Ambon yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-shared dan model pembelajaran konvensional?”

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share (TPS) dan model konvensional.Dalam penelitian ini digunakan dua kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 10 Ambon tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 147 siswa yang terdiri dari enam kelas. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling. Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini, kelas eksperimen mendapat model think-pair share (TPS) (X) dan kelas kontrol mendapat pembelajaran konvensional.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji beda rata-rata (uji-t) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika pada kedua kelas.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

  • Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen, dengan menggunakan subjek acak, desain kelompok kontrol test only, yang bertujuan untuk menguji pengaruh suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok dengan kelompok lain yang sama. tapi diperlakukan berbeda. . Setelah pembelajaran, setiap kelompok diberikan post-test yaitu tes prestasi belajar matematika (O) sesuai dengan indikator ketercapaian materi pembelajaran. Tabel diatas menunjukkan bahwa peserta didik yang mempunyai kualifikasi baik pada kelas eksperimen berjumlah 1 orang dan tidak terdapat kelas kontrol, nilai kualifikasi baik pada kelas eksperimen berjumlah 6 orang dan kelas kontrol berjumlah 4 orang, nilai kualifikasinya cukup. untuk kelas eksperimen berjumlah 8 orang dan kelas kontrol berjumlah 3 orang, nilai kualifikasi kurang baik untuk kelas eksperimen 9 orang dan kelas kontrol 8 orang, nilai kualifikasi sangat rendah untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol berjumlah 10 orang.

Dari tabel di atas terlihat rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Tabel 3.1 Hasil Belajar Siswa  Kualifikasi  Hasil belajar
Tabel 3.1 Hasil Belajar Siswa Kualifikasi Hasil belajar

PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini siswa dibagi menjadi 12 pasang, karena pada kelas eksperimen terdapat 24 siswa yang saling bertukar pikiran dan pendapat mengenai jawaban yang sudah lengkap pada LKS, rasa tanggung jawab siswa sangat tinggi dan keseriusan dalam pertukaran tersebut. ide sangat tinggi. jernih. Dalam penelitian ini guru memanggil satu pasangan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, berpasangan siswa tidak malu dan takut untuk mempresentasikan hasil diskusinya, terlihat siswa sangat aktif. dan antusias mempresentasikan hasil karyanya. Dalam penelitian ini guru mendominasi proses pembelajaran, siswa lebih banyak diam dan hanya menerima informasi.

Dalam penelitian ini terlihat siswa hanya mencatat materi yang disampaikan guru di depan kelas tanpa adanya reaksi apapun, siswa merasa bosan dan sangat pasif dalam proses pembelajaran.

PENUTUP 1. Kesimpulan

  • Saran
  • Model Penjumlahan (additive)
  • Model Perkalian (multiplicative)

Curah hujan tertinggi di Kota Ambon terjadi pada bulan-bulan tertentu yaitu antara bulan Mei hingga Agustus. Secara geografis Kota Ambon berada di Pulau Ambon yang merupakan salah satu pulau yang ukurannya tidak terlalu besar. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode Box Jenkins untuk menganalisis pola curah hujan di Kota Ambon.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model data curah hujan terbaik di kota Ambon dengan menggunakan metode Box-Jenkins.

METODE PENELITIAN

Model musiman yang berinteraksi dengan model 𝐴𝑅𝐼𝑀𝐴 secara perkalian pada komponen moving average dapat dituliskan sebagai. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah pemeriksaan diagnosis model menggunakan uji 𝑡 dan uji asumsi residual yaitu asumsi white noise. Apabila hasil studi diagnostik menyatakan bahwa model yang diperoleh memiliki koefisien parameter yang dapat diabaikan atau tidak memenuhi asumsi white noise, maka model tersebut bukanlah model terbaik, sehingga dilakukan proses transformasi atau diferensiasi.

Jika model telah memiliki koefisien parameter yang signifikan dan memenuhi asumsi white noise, maka model terbaik akan dipilih.

Gambar 1. Diagram Alir metode Box-Jenkins
Gambar 1. Diagram Alir metode Box-Jenkins

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Karakteristik Curah Hujan Bulanan di Kota Ambon
  • Transformasi dan Diferensi Data Curah Hujan Bulanan di Kota Ambon
  • Estimasi Model

Gambaran statistik secara lengkap mengenai data curah hujan di Kota Ambon dapat dilihat pada Tabel 1. Oleh karena itu, data curah hujan di Kota Ambon periode Januari 2005 hingga Desember 2015 tidak berdistribusi normal. Pada bagian ini dibahas hasil transformasi dan diferensiasi data curah hujan di kota Ambon.

Diketahui hasil pemodelan model non musiman belum mampu menggambarkan karakteristik data curah hujan di Kota Ambon.

Gambar 2. Line Plot Data Curah Hujan Kota Ambon   Periode Januari 2005 – Desember 2015
Gambar 2. Line Plot Data Curah Hujan Kota Ambon Periode Januari 2005 – Desember 2015

Gambar

Gambar  1.  Learning  trajectory  dalam  penelitian  pendidikan  matematika  (Prahmana,  2016)
Gambar 2. Aktivitas mahasiswa berbasis penelitian menggunakan pembelajaran berbasis riset (Prahmana, 2016)
Gambar 3. Pengembangan lintasan belajar (Prahmana, 2016)  2.  Percobaan Pengajaran (Siklus 1)
Gambar 5. Pengembangan lintasan belajar dari siklus 1 (Prahmana, 2016)  3.  Percobaan Rintisan (Siklus 2)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tema pada kegiatan Seminar ini adalah “Pengembangan Penelitian Pendidikan Matematika Untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika”, dan tema pada kegiatan Kontes