416
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana ISSN 26866404
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang http://pps.unnes.ac.id/prodi/prosiding-pascasarjana-unnes/
Kendala Pendidikan Nilai Pada Anak Usia Dini di Era Pandemi Covid 19
Supriyanto Supriyanto Universitas Negeri Semarang, Indonesia Corresponding Author: [email protected]
Abstrak. Studi ini digunakan untuk menggali penanaman nilai moral pada siswa pada pandemi covid 19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana Pendidikan nilai pada anak usia dini pada era pandemic Covid 19. Metode yang digunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan: Kendala pendidikan nilai moral anak usia dini pada era pandemi covid 19 di TK Al Hidayah IV yaitu kendala kognitif, sosial dan budaya. Kesimpulan: Konsep, kendala dan dampak pendidikan nilai moral pada anak usia dini pada era pandemi covid 19 mencakup kognitif, emosional dan budaya siswa.
Kata kunci: anak usia dini, nilai, moral, pendidikan, pandemi covid.
Abstract. This study explored the cultivation of moral values in students during the covid 19 pandemic. The purpose of this study was to examine how to value education was given to early childhood during the Covid 19 pandemic era. The method used was qualitative with a phenomenological approach. The results showed: The obstacles to education in early childhood moral values in the era of the COVID-19 pandemic at Al Hidayah IV Kindergarten were cognitive, social and cultural barriers. Conclusion: The concepts, constraints and impact of moral value education in early childhood in the era of the covid 19 pandemic include students' cognitive, emotional and cultural aspects.
Key words: early childhood, values, morals, education, the covid pandemic.
How to Cite: Supriyanto, S. (2021). Kendala Pendidikan Nilai Pada Anak Usia Dini di Era Pandemi Covid 19. Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana, 2021, 416-419.
PENDAHULUAN
Pandemi Covid 19 memberi dampak pada seluruh sendi kehidupan manusia, termasuk di dalamnya pada bidang pendidikan. Di dalam upaya mencegah penularannya dunia pendidikan memberlakukan kebijakan belajar siswa dari rumah. Kebijakan tersebut kemudian berdampak pada guru ketika menyampaikan pembelajaran kepada siswa.
Pelaksanaan pembelajaran dari rumah untuk anak usia dini memiliki tantangan tersendiri. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kendala pendidikan nilai moral pada anak-anak di era pandemi Covid 19 di TK Al Hidayah IV.
Beberapa penelitian sejenis yang membahas tentang pendidikan nilai moral pada anak usia dini di era pandemi covid 19. Hasil penelitian Permatasari, (2020) menunjukan bahwa secara umum dampak bekerja dari rumah terhadap pembentukan kecerdasan moral anak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dampak negatif dan dampak positif.
Penelitian Putra, (2020) mengungkapkan 1) kegiatan transformasi nilai pendidikan Islam anak masih dilakukan di masa pandemi covid 19, walaupun tidak semua nilai agama ditanamkan pada anak. 2) Proses transformasi nilai pendidikan Islam anak dilakukan oleh guru bersama orang tua melalui komunikasi online (whatsapp) mengalami hambatan, tidak seperti aktivitas tatap muka. 3) Nilai pendidikan Islam yang ditransformasikan pada anak adalah nilai akidah, nilai akhlak dan nilai amaliyah.Sementara itu hasil penelitian Winther-Lindqvist, (2020) bahwa imajinasi moral memiliki peran sentral untuk dimainkan juga dalam mengembangkan dan mempertahankan standar kepedulian profesional kolektif.Hasil penelitian Yoo & Smetana,
(2019) menunjukkan kemampuan anak-anak untuk memasukkan fitur-fitur berbeda dari bahaya psikologis ke dalam penilaian moral mereka dan menyoroti pentingnya simpati anak dalam pemahaman mereka tentang bentuk bahaya yang lebih bernuansa. Penelitian Zanette et al., (2020)menemukan bahwa anak-anak dalam kelompok yang tidak memiliki masalah perilaku menceritakan kebohongan yang lebih prososial daripada kebohongan antisosial, tetapi yang sebaliknya ditemukan pada anak- anak dalam kelompok dengan masalah perilaku tinggi.
Temuan ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan konteks sosial saat memeriksa perkembangan berbohong pada anak yang mengalami masalah perilaku. Hasil penelitian Yönden, (2015)menyimpulkan bawah denominator umum kemanusiaan yang diterangi oleh cahaya pendidikan untuk mengalami kehidupan yang bajik mungkin tak terelakkan. Latih tali bahwa alam semesta dan umat manusia menyempurnakan proses menuju penyelesaian, pada kenyataannya,esensi individu yang melatih individu adalah cara yang benar untuk menyelesaikannya. Inilah inti dari kebaikan manusia, pendidikan moral upaya untuk menghindari kejahatan secara keseluruhan ada di sebagian. Li et al., (2020)menemukan bahwa dari penelitiannya memberikan kontribusi untuk pemahaman anak balita imajinasi moral dalam permainan dan praktik intervensi pendidik.
Johansson, (2009) menyebutkan bahwa minat terhadap peran pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan telah meningkat selama beberapa dekade terakhir, namun hanya sedikit perhatian yang diarahkan pada pendidikan usia dini.
Supriyanto Supriyanto | Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (2021): 416-419 Fialkowski et al., (2014) berpendapat bahwa secara umum,
ada dua pandangan kutub tentang pendidikan moral - tradisionalisme dan progresivisme. Kaum tradisionalis cenderung percaya bahwa nilai moral adalah abadi dan universal. Mereka memprioritaskan kebajikan "keras"
seperti disiplin, keberanian, pengekangan, dan kepatuhan, dan percaya pada instruksi perilaku direktif dengan konsekuensi yang berarti untuk mengikuti aturan dan melanggar aturan. Progresif, suara dominan dalam pendidikan anak usia dini, percaya bahwa nilai-nilai moral bervariasi, tergantung pada konteks sosial. Mereka memprioritaskan kebajikan "lembut" seperti tidak mementingkan diri sendiri, perhatian, kemurahan hati, dan toleransi, dan percaya kebajikan diperoleh dalam
"lingkungan sosial" dari orang dewasa yang mengasuh yang menekankan pertukaran kooperatif dan otoritas minimal. Gholami et al., (2011) berpendapat bahwa di dalam pendidikan moral dan agama tujuannya bukan untuk mengingat ungkapan, kata, ungkapan dan ungkapan. Di sisi lain, tujuan utamanya adalah membangkitkan perubahan emosi, sikap, dan keyakinan siswa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Elbaz, (1992) berpendapat bahwa mengajar adalah memperhatikan pelestarian, pertumbuhan, dan pembentukan yang dapat diterima anak. Sementara itu Rahim & Rahiem, (2013) berpendapat bahwa pendidikan moral pada siswa dapat ditanamkan ke siswa dengan menggunakan cerita yang isinya pesan-pesan moral.
Selanjutnya Johansson (2006) menemukan tiga tradisi untuk penelitian moral dan pedagogi: kognitif, emosional dan budaya. Tiga initradisi menekankan berbagai aspek moralitas anak dan selanjutnya dapat dianggap dalam dua hal utama paradigma. Dalam paradigma pertama, tradisi kognitif dan emosional memandang kemampuan biologis batin seperti kematangan kognitif dan emosional sangat penting untuk perkembangan moral sehingga
mempengaruhi pendekatan pengajaran. Paradigma kedua memandang budaya sebagai bagian integral dari perkembangan moral dan dengan demikian berfokus pada pentingnya mengajar, moralitas dari perspektif anak aktif dan mempertimbangkan konteks dan budaya.
METODE
Jenis studi Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengkaji kendala pendidikan nilai moral anak usia dini pada era pandemi covid 19 di TK Al Hidayah IV. Sumber data dan jenis data penulis menggunakan sumber data primer dari wawancara mendalam dengan informan mengenai pendidikan nilai moral pada anak usia dini di era pandemi covid 19. Sumber data primer lainnya adalah catatan lapangan dari wawancara. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif berupa jawaban wawancara terbuka hasil dan data catatan lapangan.
Teknik pengumpulan data menggali mengenai pendidikan nilai moral pada anak usia dini di era pandemi covid 19. Penulis mewawancarai 2 informan secara langsung (tatap muka), melalui telepon dan melalui whatsup. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur dengan beberapa pertanyaan terbuka. Penulis merekam wawancara dan mencatat semua informan ekspresi wajah dan perilaku selama wawancara. Total waktu yang dihabiskan untuk wawancara sekitar 1 bulan. Pemilihan informan dengan pendekatan purposive sampling dalam penelitian kali ini, informan yang dipilih adalah kepala sekolah, orang tua siswa dan siswa.
Analisis dataSecara garis besar model analisis interaktif yang diterapkan dalam penelitian ini sebagaimana digambarkan (Matthew B. Miles, A. Michael Huberman, 2014) seperti yang dijelaskan pada gambar berikut:
Gambar 1. Skema Analisis Interaktif Adapun langkah-langkahnya menurut Miles dan
Huberman adalah sebagai berikut.
Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi studi dengan melakukan observasi di TK Al Hidayah IV, wawancara mendalam kepada informan kunci yaitu, kepala sekolah dan informan utama yaitu orang tua siswa.
Selanjutnya mencatat dokumen dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya. Adapun data yang terkumpul adalah data guru, siswa, dan raport siswa TK Al Hidayah IV serta catatan lapangan hasil wawancara.
Kondensasi data, yaitu sebagai proses seleksi data dari lapangan berupa hasil wawancara, don arsip dokumen TK Al Hidayah IV. Pemfokusan wawancara dilakukan kepada 2 informan yang terdiri dari 1 informan kunci yaitu kepala sekolah dan 1 informan utama yaitu orang tua siswa.
Pengabstrakan, transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung dan diteruskan pada waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti mulai memfokuskan wilayah penelitian.
Sajian data, yaitu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan penelitian dilakukan.data pengujian data meliputi berbagai jenis matrik gambar, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel.
Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selama pandemi covid 19 banyak dampak yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut, salah satu diantaranya adalah di bidang pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji konsep, kendala dan dampak pandemi Covid 19 pada pendidikan nilai moral anak usia dini pada era pandemi Covid 19 di TK Al Hidayah IV. Setelah melakukan kajian di lapangan peneliti menemukan beberapa temuan yang akan dijadikan bahasan pada bab ini.
Konsep pendidikan nilai moral anak usia dini pada era pandemi covid 19 di TK Al Hidayah IV.
Supriyanto Supriyanto | Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (2021): 416-419 Bagaimana cara guru mengembangkan aspek kognitif
dalam rangka menanamkan nilai moral pada siswa di era pandemic covid 19? beliau menjawab “Anak diberi tugas untuk melakukan kegiatan yang menunjukan anak mampu mengenal benda dengan mengelompokkan berdasarkan urutan (besar kecil, panjang pendek, tipis tebal, berat ringan)” Selanjutnya hasil wawancara yang dilakukan di lapangan kepada kepala sekolah pada tanggal 7 November 2020 didapatkan informasi bahwa “konsep pendidikan nilai moral yang ada di TK Al hidayah adalah nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa sosial dan seni.
Hal tersebut tercantum pada dokumen laporan peserta didik.
Selanjutnya ketika diajukan pertanyaan bagaimana cara guru mengembangkan aspek emosional siswa dalam menanamkan nilai moral di era pandemi covid 19 jawabnya adalah “Bu guru meminta anak bersikap tenang tidak lekas marah dan dapat menunda keinginan dan mau mendengarkan ketika orang lain berbicara dengan bantuan orang tua di rumah”
Sementara itu ketika diajukan pertanyaan bagaimana cara guru mengembangkan aspek budaya siswa dalam menanamkan nilai moral di era pandemi covid 19, jawabnya adalah ”anak merawat kerapian kebersihan dan menghargai penampilan karya seni anak lain dengan bimbingan”
Berdasarkan hasil penelitian lapangan di atas maka dapat dianalisis bahwa pada era pandemic covid 19 implementasi konsep pendidikan nilai moral anaka usia dini tidak bisa berjalan dengan efektif. Konsep pendidikan anak usia dini sesuai pendapat Johansson (2006) ada tiga yaitu kognitif, emosional dan budaya. Secara konsep pendidikan nilai moral yang diajarkan di TK Al Hidayah IV sudah sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Johansson yaitu adanya adanya penanaman nilai kognitif, emosional dan budaya. hal tersebut tertuang di dalam dokumen laporan peserta didik. Namun karena kondisi saat ini sedang ada pandemi covid, konsep penanaman moral tersebut tidak bisa dilaksanakan secara optimal.
Walau pun guru sudah memberikan penugasan seperti meminta anak bersikap tenang, tidak mudah marah, menunda keinginan atau mau mendengarkan ketika orang lain sedang berbicara. Selain itu guru juga memberikan tugas kepada anak untuk merawat kerapian, kebersihan dan menghargai penampilan karya seni anak lain dengan bimbingan. Karena adanya pandemi dan adanya larangan pembelajaran tatap muka tugas- tugas tersebut guru berikan melalui perantara atau bantuan orang tua siswa di rumah.
Kendala pendidikan nilai anak usia dini pada era pandemi covid 19 di TK Al Hidayah IV.
Hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala sekolah pada tanggal 7 November 2020, ketika diajukan pertanyaan “Apa kendala aspek kognitif, emosional, dan budaya pendidikan nilai moral anak usia dini pada era pandemi covid 19”, beliau menjawab:
“Aspek kognitif: Tidak bertemu anak secara langsung
tidak bisa melakukan kegiatan aktivitas yang bersifat menyelidiki (seperti bertanya mencoba melakukan sesuatu yang memerlukan jawaban).
Aspek emosional: Anak tidak bisa tampil di depan guru, teman dalam memperagakan menunggu giliran dengan sabar tidak menangis saat di tinggal.
Kendala aspek budaya: kita tidak bisa memantau kegiatan anak dan hasil karya anak secara langsung dalam menghargai keindahan diri sendiri. Karya sendiri atau karya orang lain alam dan lingkungan sekitar. Terkendalanya juga tidak semua orang tua punya hp”.
Berdasarkan hasil penelitian lapangan di atas maka analisis yang dapat dilakukan kendala terhadap aspek kognitif, emosional, dan budaya pendidikan nilai moral anak usia dini pada era pandemi covid 19 adalah karena pandemi covid pembelajaran tidak dapat dilakukan secara tatap muka.
Hal tersebut berdampak pada tidak maksimalnya proses pembelajaran. Solusi yang diambil guru adalah dengan pembelajaran secara on line. Akan tetapi kemudian muncul kendala lain yaitu, tidak semua orang tua siswa memiliki handphone.
Ada beberapa tugas yang secara eksplisit tidak berkaitan dengan pendidikan moral seperti anak diberi tugas untuk melakukan kegiatan yang menunjukan anak mampu mengenal benda dengan mengelompokkan berdasarkan urutan (besar kecil, panjang pendek, tipis tebal, berat ringan).
Memberikan tugas tersebut terlihat lebih condong kearah untuk meningkatkan kemampuan motorik siswa. Namun jika dianalisa lebih dalam, ketika tugas tersebut diberikan oleh guru dalam bentuk tugas rumah karena alasan pandemi, maka jika siswa bisa mengerjakan dan mengumpulkan tugas tersebut kepada gurunya dengan tepat waktu. Secara tidak langsung sikap moral siswa dalam mengemban tanggung jawabnya juga bisa tertanam sejak dini. Kendala-kendala tersebut dapat terjadi karena adanya pandemi covid sehingga pembelajaran tatap muka mengalami kendala. Nilai moral yang bisa ditanamkan adalah dengan pemberian tugas tersebut adalah jika siswa mengerjakan tugas tersebut dengan baik, hal tersebut menunjukan sikap tanggungjawab terhadap tugas yang telah diberikan. Namun demikian pemberian tugas kedepannya perlu memperhatikan aspek- aspek moral secara khusus.
KESIMPULAN
Berdasarkan kajian yang telah peneliti lakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Konsep pendidikan nilai moral pada anak usia dini pada era pandemi covid 19 mencakup kognitif sosial dan budaya.
Selanjutnya konsep pendidikan nilai moral yang ada di TK Al hidayah adalah nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa sosial dan seni. Kendala pendidikan nilai moral anak usia dini pada era pandemi covid 19 di TK Al Hidayah IV meliputi: Kendala kognitif, yaitu materi pembelajaran sulit diterima oleh siswa, karena tidak adanya tatap muka langsung dengan guru, Kendala sosial,sentuhan kelembutan guru kepada siswa selama pandemi nyaris tidak ada, karena adanya aturan sekolah jarak jauh, Kendala budaya, pandemi covid memiliki dampak yang sangat luas.
Supriyanto Supriyanto | Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (2021): 416-419 Sehingga guru, siswa dan orang tua siswa harus
menyesuaikan diri dengan adanya pandemi. Hal ini berdampak pada adanya perubahan budaya belajar siswa.
REFERENSI
Elbaz, F. (1992). Hope, attentiveness, and caring for difference: The moral voice in teaching. Teaching and Teacher Education, 8(5–6), 421–432.
https://doi.org/10.1016/0742-051X(92)90047-7 Fialkowski, M. K., DeBaryshe, B., Bersamin, A., Nigg,
C., Leon Guerrero, R., Rojas, G., Areta, A. A. R., Vargo, A., Belyeu-Camacho, T., Castro, R., Luick, B., & Novotny, R. (2014). A Community Engagement Process Identifies Environmental Priorities to Prevent Early Childhood Obesity: The Children’s Healthy Living (CHL) Program for Remote Underserved Populations in the US Affiliated Pacific Islands, Hawaii and Alaska.
Maternal and Child Health Journal, 18(10), 2261–
2274. https://doi.org/10.1007/s10995-013-1353-3 Gholami, A., Maleki, H., & Rizi, C. E. (2011). Studying
the effectiveness of active teaching methods on religious and moral education of students at fifth grade of primary school in Shiraz from teachers’
point of view. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 15, 2132–2136.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2011.04.066 Johansson, E. (2009). THE PRESCHOOL CHILD OF
TODAY. In THE WORLD - CITIZEN OF TOMORROW ? (p. 41).
Li, L., Ridgway, A., & Quiñones, G. (2020). Moral imagination: Creating affective values through toddlers’ joint play. Learning, Culture and Social Interaction, February, 47–49.
https://doi.org/10.1016/j.lcsi.2020.100435
Miles, M. B., Huberman, A. M., S, J., Miles, M. B., &
Huberman, A. M. (2014). Johnny Saldaña—
Qualitative Data Analysis_ A Methods Sourcebook- SAGE Publications (2014 (3rd ed.). SAGE Publications Asia-Pacific Pte. Ltd.
Permatasari M. R. (2020). WORK FROM HOME ( WFH ) DAN PEMBENTUKAN KECERDASAN MORAL ANAK DI. ERA, 6(2), 163–179.
Putra, A. T. A. (2020). Transformasi Nilai Pendidikan Islam Anak di PAUD Sultan Qaimuddin Kendari Pada Masa Pandemic Covid 19. Murhum, 1(1), 79–
Rahim, H., & Rahiem, M. D. H. (2013). The Use of 90.
Stories as Moral Education for Young Children.
International Journal of Social Science and
Humanity, 2(6), 454–458.
https://doi.org/10.7763/ijssh.2012.v2.145
Winther-Lindqvist, D. A. (2020). Caring well for children in ECEC from a wholeness approach – The role of moral imagination. Learning, Culture and
Social Interaction, 100452.
https://doi.org/10.1016/j.lcsi.2020.100452
Yönden, H. (2015). Kant’s Conception of Moral
Education Assessment. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 174, 2626–2628.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.943
Yoo, H. N., & Smetana, J. G. (2019). Children’s moral judgments about psychological harm: Links among harm salience, victims’ vulnerability, and child sympathy. Journal of Experimental Child Psychology,
188, 104655.
https://doi.org/10.1016/j.jecp.2019.06.008
Zanette, S., Walsh, M., Augimeri, L., & Lee, K. (2020).
Differences and similarities in lying frequency, moral evaluations, and beliefs about lying among children with and without conduct problems. Journal of Experimental Child Psychology, 192, 104768.
https://doi.org/10.1016/j.jecp.2019.104768