• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROSIDING - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROSIDING - SIMAKIP"

Copied!
378
0
0

Teks penuh

Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan penting antara kepemimpinan kepala sekolah dengan suasana sekolah. Dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi signifikan, atau kepemimpinan kepala sekolah (X) berpengaruh signifikan terhadap iklim sekolah.

Tabel 1. Karakteristik Kepemimpinan  Efektif
Tabel 1. Karakteristik Kepemimpinan Efektif

Anggorowati

Kemampuan seorang kepala sekolah dalam menjalin hubungan yang baik dengan guru, tenaga kependidikan, orang tua dan siswa sangat diperlukan. Manajer harus percaya dan menghargai perbedaan, keadilan dan kesetaraan, dan gagasan bahwa semua anggota kelompok harus disertakan dan dihargai.

Gambar 2. Komponen Model Kepemimpinan Berbasis  Relasi
Gambar 2. Komponen Model Kepemimpinan Berbasis Relasi

Sunaengsih

Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana gambaran umum sosialisasi dan komunikasi terkait PLC yang dilakukan oleh kepala sekolah khususnya di sekolah dasar. Dengan gambaran sosialisasi dan komunikasi PLC oleh direktur akan menjadi titik awal.

Gambar 1. Sosialisasi PLC
Gambar 1. Sosialisasi PLC

Abdullah Rozak

Namun gaya seperti apa yang dibutuhkan kepala sekolah dalam memimpin satuan pendidikannya menghadapi era society 5.0. Seorang kepala sekolah harus mampu mengubah dan mempersiapkan dirinya untuk memasuki Society 5.0, meskipun untuk saat ini kita masih mengenal Revolusi Industri 4.0.

Wulansari

Suherman

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas sekolah. Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap Efektivitas Sekolah (Studi Deskriptif Analitis Pada SMA Negeri Kota Bandung).

Tabel 1. Kondisi Guru SMK di Kota Sukabumi
Tabel 1. Kondisi Guru SMK di Kota Sukabumi

Mulyani

RINGKASAN: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan supervisi kepala sekolah SDN Cikokol 1 Kota Tangerang; (2) kinerja guru SD Negeri Cikokol 1 Kota Tangerang; dan (3) pengaruh kinerja supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru SDN Cikokol 1 Kota Tangerang. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru adalah bimbingan yang diberikan oleh kepala sekolah melalui supervisi.

Nizar

Keberadaan sumber daya manusia yang baik dapat diukur dari pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dengan adanya sumber daya manusia yang unggul maka kepemimpinan organisasi dan tujuan pencapaian organisasi yang ada dapat tercapai.

Muhtaram Mirfani

Kepala sekolah sebagai pemimpin bertanggung jawab menjadi ujung tombak pelaksanaan Capacity Building di sekolah yang dipimpinnya. Penulisan artikel ini menganalisis, membandingkan, dan mensintesakan serta mengkritisi berbagai jurnal terkait model pengembangan kapasitas kepala sekolah berbasis kompetensi dan organisasi pembelajaran.

Rasyid

Membimbing kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di MAN Model Banda Aceh dan SMA Abulyatama Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi profesional guru pada setiap awal tahun ajaran yang disusun oleh tim pengembangan sekolah, yang meliputi program tahunan dan program semester, tidak terdokumentasi dengan baik dan akurat. Oleh karena itu, dalam profesionalisme kepala sekolah yang harus dikuasai kepala sekolah adalah manajemen kepala sekolah.

Program kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi guru disusun setiap awal tahun ajaran oleh tim pembina sekolah yang meliputi program tahun dan program semester serta tidak terdokumentasi dengan baik dan rapi.

Lameck Mduwile

Good leadership can be a remedy for existing administrative challenges in educational institutions or any organization. All administrative challenges can bring down the development of any organization especially in this 5.0 era, therefore if the appropriate leadership style is used in educational institutions, leadership can be a panacea for all the problems faced by educational institutions (Okoroma, 2007) . Therefore, the leadership style should be carefully selected and adapted to suit each educational institution or each organization or group and individuals.

Administrative challenges in this 5.0 era can be solved by using an effective management style which makes the educational institutions or an organization grow.

Fathiyatussa’adah

Seorang pemimpin pada dasarnya adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain dalam pekerjaannya dengan menggunakan kekuasaan. Empati adalah sikap individu untuk memahami orang lain dari sudut pandangnya sendiri (Sohiron et al, 2019). Sedangkan Goleman (2007) berpendapat bahwa empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan dan masalah orang lain, berpikir dari sudut pandang mereka dan menghargai perasaan orang lain yang berbeda tentang hal yang berbeda.

Jadi, empati adalah sikap dimana seorang pemimpin mampu memahami dan merasakan apa yang dialami orang lain.

Lutfia

Dalam kerangka otokratis, atasan berperilaku sebagai pemimpin otokratis dan bawahan berada di tangan atasan. Pemimpin lunak mengadopsi kerangka kolegial karena mereka percaya pada kemitraan, bukan pengikut. Charisma membantu terhubung dengan orang lain dengan mudah karena orang merasa dihargai dan senang berbicara dengan para pemimpin ini.

Hanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan memaksimalkan potensi orang dan organisasinya.

Amalia

Kearifan lokal yang terdapat pada berbagai kelompok/masyarakat adat di Indonesia banyak mengandung nilai-nilai luhur budaya bangsa yang masih kuat sebagai identitas karakter anggota masyarakatnya. Namun di sisi lain, nilai kearifan lokal sering diabaikan, karena dianggap sudah ketinggalan zaman. Padahal dari kearifan lokal inilah dapat disosialisasikan nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan model dalam pengembangan kebudayaan Indonesia.

Konsep pendidikan berbasis budaya adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk memenuhi standar pendidikan nasional yang diperkaya dengan keunggulan komparatif dan.

Komariah

Kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. 69 Tahun 2015 sebagai produk kebijakan menjadi landasan penerapan nilai-nilai kearifan lokal Sunda yang terbentuk dalam 7 Poe Atikan Purwakarta Pendidikan Berkarakter. Namun di sisi lain, nilai kearifan lokal seringkali diabaikan karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman.

Siswa dikenalkan dengan keragaman yang ada di Indonesia, baik budaya, bahasa, agama, suku, kuliner dan berbagai kearifan lokal lainnya.

Desy Nurkartika

Era masyarakat 5.0 adalah istilah yang digunakan dalam Rencana Dasar Sains dan Teknologi Kelima, yang direvisi oleh Dewan Sains. Dalam menghadapi perubahan yang terjadi di dunia pendidikan di era revolusi industri 4.0 dan menyongsong masyarakat 5.0, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Kepala sekolah harus terbuka terhadap inovasi, mengenali dan memahami perlunya inovasi untuk menciptakan perubahan di lingkungan sekolah.

Perlunya mengedepankan inovasi untuk mendamaikan tujuan tersebut jelas penting bagi kepala sekolah sebagai inovator di lembaga pendidikan.

Miftahul Jannah

Yunita

RINGKASAN: Pendidikan di era Revolusi Industri 4.0 mengalami transformasi dan beberapa perubahan, termasuk gaya kepemimpinan kepala sekolah yang harus menyesuaikan dengan tuntutan era Revolusi Industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini akan membawa banyak perubahan pada bisnis, termasuk internal perusahaan. Dengan tantangan di atas, diperlukan pemimpin yang berani dan mampu melihat peluang atas segala perubahan yang terjadi akibat Revolusi Industri 4.0.

Upaya ini dilakukan untuk mempercepat perwujudan visi nasional yang ditetapkan untuk memanfaatkan peluang era revolusi industri keempat.

Giri Yanti

Tipe kepemimpinan yang cocok untuk era 5.0 adalah kepemimpinan revolusioner dan transformasional, dimana seorang pemimpin dapat melihat dan memprediksi perubahan pendidikan dan mengimplementasikan inovasi pendidikan melalui kebijakan pendidikan di sekolah. Penggunaan internet tentunya akan berperan aktif di era 5.0, inovasi tersebut tentunya akan berdampak besar bagi dunia pendidikan dan tentunya kepemimpinan kepala sekolah dalam mengimplementasikan inovasi pendidikan sesuai era 5.0 membutuhkan kecerdasan dalam hal ini. dari direktur pengetahuan dan keterampilan. Dari pendapat para ahli di atas, penulis berkesimpulan bahwa dalam menyongsong era 5.0, kepala sekolah harus mampu membaca dan menciptakan inovasi pendidikan melalui pembelajaran berbasis internet, karena internet merupakan sarana pendukung di era 5.0 dimana masyarakat berada. terfokus pada konteks kehidupan sosial dengan menggunakan teknologi.

Pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus lebih terbuka untuk mencari dan mengemas kebijakan inovasi pendidikan di era 5.0 agar Indonesia tidak ketinggalan.

Nurhayati

Dan saat ini bangsa Indonesia khususnya dalam dunia pendidikan juga dihadapkan pada realita kemajuan revolusi industri memasuki era masyarakat 5.0 dimana kemajuan teknologi internet berbasis data berpusat pada manusia. . Diharapkan produktivitas kepemimpinan global dalam dunia pendidikan dapat meningkatkan kualitas mutu layanan di seluruh belahan dunia pendidikan, mulai dari layanan tingkat makro, meso, dan meso yang selama ini menjadi pedoman keberhasilan pendidikan. proses pendidikan dilakukan melalui layanan pembelajaran di kelas. Kepemimpinan global merupakan kepemimpinan nyata yang perlu dipraktikkan dalam dunia pendidikan di Indonesia saat ini dalam kaitannya dengan era yang sedang dan akan kita hadapi, yaitu era 4.0 dan 5.0, demikian menurut Robert T.

Produktivitas kepemimpinan global dalam dunia pendidikan diharapkan mampu meningkatkan mutu mutu pelayanan di seluruh belahan dunia pendidikan mulai dari pelayanan pada tingkat makro, meso dan meso yang menjadi ujung tombak keberhasilan suatu proses pendidikan yang dilakukan. melalui layanan pembelajaran di kelas dengan menyadari penerapan konsep, karakteristik, sikap dan pendekatan kepemimpinan global sehingga peradaban Indonesia melalui dunia pendidikan dapat mengikuti perkembangan zaman.

Wulan Sari

Sabban

Dalam komunitas sekolah, keragaman budaya, pembelajaran, bahasa dan sosio-ekonomi ditangani melalui manajemen instruksional. Keterampilan merupakan faktor penting dalam memasuki Society 5.0, sehingga komponen konten pendidikan harus fokus pada pengembangan keterampilan siswa, tidak hanya keterampilan bertahan hidup, tetapi juga keterampilan berpikir kritis, konstruktif, dan inovatif. Karena salah satu ciri masyarakat 5.0 adalah kemajuan teknologi yang digunakan masyarakat untuk memperbaiki proses produksi.

Para peneliti paling sering menggunakan model yang diusulkan oleh Hallinger dan Murphy dalam penelitian tentang kepemimpinan instruksional.

Misi sekolah didefinisikan

Program pengajaran dikelola

Iklim sekolah positif tercipta

Eka Nurfadillah

Oleh karena itu penggunaan manajemen strategis sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan global tersebut, karena manajemen strategis sudah mulai digunakan di lembaga pendidikan sebagai cara untuk menjadi lebih unggul dari yang lain (Bukhari Alma. Tahap selanjutnya setelah informasi nilai keunggulan) dan hasil pendekatan inovasi yang diperoleh yaitu pemahaman tentang manajemen strategis sebagai cara untuk menjadi sekolah yang dapat menerapkan manajemen strategis melalui realisasi RENSTRA dan RENOP berfungsi sebagai pengontrol dalam penggunaan sumber daya.

Proses manajemen stratejik tidak akan berhasil tanpa adanya peran manajemen puncak yaitu pemimpin sebagai penggerak utama dalam organisasi.

Sudrajat

  • Gaya kepemimpinan yang inovatif
  • Inovasi pendidikan
  • Strategi inovasi pendidikan

Dalam menyongsong era Society 5.0, kami ingin menciptakan lulusan yang berkarakter dan kepemimpinan yang inovatif. Dengan berkembangnya teknologi di era ini yang akan menyongsong era society 5.0 akan mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia. Lalu, pemimpin seperti apa yang dibutuhkan untuk menyongsong era Society 5.0 di dunia pendidikan yang mampu mencetak pendidik berkarakter dan inovator.

Kepemimpinan ini diperlukan untuk menyongsong era Society 5.0 yang mampu menciptakan pendidik berkarakter dan inovator dengan meniru pemimpin yang memiliki gaya transformasional.

Widiansyah, Y. Gumala

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan iklim organisasi di SMP Plus Al-Kautsar Malang. Penerapan iklim promosi sekolah menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di SMP Plus Al-Kautsar Malang. Program manajemen kepala sekolah dalam membangun dan meningkatkan iklim organisasi memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja guru di SMP Plus Al-Kautsar Malang.

Dalam implementasi manajemen sekolah dalam mewujudkan iklim organisasi di sekolah, kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam membangun kinerja guru di SMP Plus Al-Kautsar Malang.

Saepudin

  • Konseptualisasi (Conceptualization)
  • Komitmen untuk Pertumbuhan (Commitment to the Growth of People)
  • Membangun Komunitas (Building Community). Mengidentifikasi cara untuk
  • Rusnati

Hasil penelitian Sakurai (2017) menunjukkan pemimpin sekolah digital yang inovatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Kepemimpinan kolaboratif. Kepala sekolah digital ini ingin memahami dari mana staf, siswa, dan orang tua mereka berasal. Dalam hal ini kepala sekolah harus mampu memperkuat sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.

Pengelola sekolah digital umumnya: (1) fokus menggunakan instrumen digital agar sekolah beroperasi lebih efektif, dan menawarkan hasil atau hasil pengembangan dan layanan, terutama pada layanan untuk kemajuan siswa; (2) mampu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (berbasis talenta) untuk memperbarui dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta mengembangkan keragaman dan inovasi di sekolah; (3) mengutamakan mekanisme kolaboratif dalam upaya menggerakkan organisasi dan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan pelayanan publik; (4) fokus pada orientasi inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat; (5) membangun komunikasi yang efektif dan empati; (6) membangun jaringan dengan berbagai pihak.

Gambar 1.  Karakteristik Agile Leadership
Gambar 1. Karakteristik Agile Leadership

Suhendar

Oleh karena itu, pimpinan sekolah harus meningkatkan kualitas kepemimpinannya sebagai upaya adaptif di era Revolusi Industri 4.0 dan menyongsong era Society 5.0. Dalam pendekatan sekolah, sebagai organisasi seseorang ditunjuk sebagai pemimpin, dalam hal ini direktur sekolah. PRINSIP KEPEMIMPINAN SEKOLAH Mengacu pada konsep Hoy & Miskel (2014), menggambarkan bahwa ada tiga komponen utama dalam kualitas kepemimpinan.

Hal ini menunjukkan bahwa kepala sekolah dapat mengacu pada ketiga komponen tersebut dalam upaya meningkatkan kualitas kepemimpinan sekolah.

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Kepemimpinan  Efektif
Tabel 4. Persamaan Regresi
Gambar 1. Tema Pembangunan Pendidikan 2005 – 2025
Gambar 2. Komponen Model Kepemimpinan Berbasis  Relasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

"Solusi Konflik Sosial dalam Perspektif al-Qur’an", Millati: Journal of Islamic Studies and Humanities, 2016 Publication jurnal.lppm.unsoed.ac.id Internet Source