Hadirnya buku Psikolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa Arab ini untuk melengkapi dan memperkaya khazanah kajian linguistik serta sebagai acuan dan tolak ukur mahasiswa dalam memahami teori-teori linguistik dan pengajaran bahasa. Buku ini terdiri dari 9 bab, dan fokus kajiannya adalah sebagai berikut: 1) Sejarah psikolinguistik, 2) Perkembangan psikolinguistik, 3) Hakikat bahasa, 4) Dasar biologis bahasa, 5) Pemerolehan bahasa , 6) Persepsi dan produksi tuturan, 7) Pembelajaran bahasa, 8) Metode pembelajaran bahasa kedua, 9) Psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa Arab.
- Pendahuluan
- Tokoh Penggiat Linguistik dan Penggiat Psikologi 2
- Tugas
- Daftar Pustaka
Kantor tersebut meyakinkan para ahli berbagai ilmu di Amerika bahwa bahasa merupakan bidang pengembangan bersama antara psikolog dan ahli bahasa. Kerjasama antara ahli bahasa dan psikolog di Amerika Serikat diprakarsai oleh Social Science Research Council, yang merekomendasikan penyelenggaraan seminar bersama antara psikolog dan ahli bahasa.
PERKEMBANGAN PSIKOLINGUISTIK
- Pengertian dan Bidang Kajian Psikolinguistik
- Hakikat linguistik dan psikolinguistik
- Rangkuman
- Tugas
- Daftar Pustaka
Berbeda dengan Chaer, Dardjowidjojo (2005) menyatakan bahwa psikolinguistik adalah suatu disiplin ilmu yang fokus mempelajari proses mental yang dilalui orang saat berbicara. Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa psikolinguistik merupakan suatu disiplin ilmu yang muncul berdasarkan interaksi antara psikologi dan linguistik.
HAKIKAT BAHASA
Fungsi Bahasa
Berdasarkan kedua rangkaian nilai tersebut, dapat ditentukan ada atau tidaknya fungsi interpersonal dalam tuturan, tergantung terwakili atau tidaknya nilai-nilai tersebut. Tuturan yang tidak mewakili nilai-nilai sosial, misalnya karena maksud penutur atau penulisnya mengabaikan atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai sosial, dikategorikan sebagai tuturan yang tidak mempunyai fungsi interpersonal; sedangkan tuturan yang mewakili satu atau lebih nilai-nilai sosial dikategorikan sebagai tuturan yang mengandung fungsi interpersonal.
Ciri Bahasa
Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses yang terjadi ketika seorang anak mempelajari bahasa kedua setelah memperoleh bahasa pertamanya. Pemerolehan bahasa merupakan suatu proses yang menuntut anak untuk mengadaptasi serangkaian hipotesis atau teori tersembunyi atau laten yang semakin kompleks, yang mungkin saja muncul dalam perkataan orang tuanya, hingga mereka menentukan pilihan berdasarkan patokan atau patokan. bahasa (Prasetyaningsih: 2001). Peran tersebut berkaitan dengan bagaimana seorang guru menggunakan proses pembelajaran bahasa Arab di kelas.
FONDASI BIOLOGIS BAHASA
Gambaran Fisik Otak Manusia
Pada setiap mata dan telinga terdapat jumlah sambungan saraf yang berbeda-beda pada belahan kiri dan kanan, sehingga jika salah satu mengalami gangguan katakanlah buta atau tuli, maka yang lain tetap dapat berfungsi dengan baik (Dardjowidjojo, 2005). Sebagai organ yang mempunyai peranan besar dalam mengatur produksi dan penerimaan bahasa, belahan otak kiri mempunyai empat lobus (daerah yang luas), yaitu lobus frontal, lobus temporal, lobus oksipital, dan lobus parietal. Setelah melakukan berbagai operasi bedah mayat (setelah orang tersebut meninggal) ia akhirnya menyimpulkan bahwa orang-orang berbicara menggunakan belahan otak kiri.
Hubungan Otak dan Bahasa
Korteks motorik juga harus mempertimbangkan urutan kata, urutan bunyi, dan urutan ciri pada setiap bunyi yang akan diucapkan. Ujung lidah yang menempel pada area alveolar untuk bunyi /d/ yang kemudian harus diubah bentuknya dengan benar menjadi melengkung dan tinggi untuk /i/ misalnya, perlu dikoordinasikan dengan baik agar hasilnya benar-benar mencerminkan suara. suara lokal. . Jika aktivitas tersebut dilakukan secara tidak benar, maka bunyi yang dihasilkan oleh orang tersebut akan terdengar seperti bunyi yang dihasilkan oleh orang asing (non-native speaker).
Otak Pria dan Otak Wanita
Hubungan Bahasa dan Kekidalan
Selain orang ambidextrous, ada juga orang yang kidal yaitu sekitar 9 persen, dan orang yang tidak kidal. Artinya secara teoritis pada orang ambidextrous belahan otak kiri dan kanan bekerja secara seimbang, pada orang bertangan kanan belahan otak kiri dominan, dan pada orang kidal belahan otak kanan dominan. Artinya, pada orang kidal peran belahan otak kiri dalam mengatasi masalah bahasa tetap lebih besar.
Rangkuman
Pada lobus frontal terdapat area Broca yang berhubungan dengan “kemampuan berbicara” Di lobus temporal yang memanjang sedikit ke area parietal terdapat area Wernicke yang berhubungan dengan pemahaman. Gyrus berfungsi menghubungkan apa yang dilihat dengan apa yang dipahami orang di daerah Wernicke.Untuk menghubungkan apa yang didengar atau dilihat dengan apa yang dikatakan orang, terdapat sekelompok serabut yang disebut fasciculus arcuate. Di lobus oksipital juga terdapat korteks serupa, yaitu korteks visual, yang bertugas merespons apa yang dilihat.
Tugas
Dalam kehidupan sehari-hari, mayoritas adalah orang yang dapat menggunakan kedua tangannya dengan sama baiknya (ambidextrous).
Daftar Pustaka
Kompetensi tersebut pada gilirannya akan berguna dalam membaca fenomena di lapangan yang berkaitan dengan proses pembelajaran bahasa Arab. Selanjutnya bagaimana cara mengajarkan materi pembelajaran bahasa Arab sesuai tahap perkembangan psikologis siswa. Disiplin psikolinguistik inilah yang berperan dalam memberikan warna baru dalam proses pembelajaran bahasa Arab.
PEMEROLEHAN BAHASA
Pemerolehan Bahasa Pertama (Bahasa Ibu)
Pemerolehan bahasa merupakan suatu proses yang berlangsung dalam otak anak sejak ia memperoleh bahasa pertama atau bahasa ibunya. Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses yang terjadi ketika seorang anak mempelajari bahasa kedua setelah memperoleh bahasa pertamanya. Ada dua proses yang terjadi ketika seseorang memperoleh bahasa pertamanya, yaitu proses kompetensi dan proses kinerja.
Proses Pemerolehan Bahasa Pertama
Pada tahap ini juga seorang anak mulai menggunakan serangkaian suara berulang kali untuk arti yang sama. Ucapan dua kata mulai bermunculan, seperti ibu, ibu, dan ayah juga. Ada teori lain yang mengatakan bahwa seorang anak belajar melalui penguatan, artinya jika seorang anak mempelajari ucapan yang benar, ia mendapat penguatan.
Fase-fase Pemerolehan Bahasa
Dalam hal belajar bahasa Inggris, siswa memerlukan waktu antara 10 jam hingga enam bulan di mana siswa mempelajari sekitar 500 kosakata secara reseptif. Pada fase ini siswa dapat mempelajari ribuan kosa kata yang dapat digunakan baik secara pasif (reseptif) maupun aktif (produktif). Pada fase ini, siswa telah memperoleh sekitar 300.000 kosakata yang dapat mereka gunakan dalam bahasa reseptif (pemahaman) dan produktif (berbicara).
Peran orang-orang terdekat dalam Perolehan Bahasa
Orang tua dan lingkungan berperan besar dalam pemerolehan bahasa yang akan dipelajari di lembaga formal. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan kedua orang tua sebagai kontak pertama anak ketika mempelajari bahasa pertama mempunyai pengaruh yang besar terhadap anak pada fase pemerolehan bahasa kedua. Apapun bahasa yang diperoleh seorang anak dari orang tuanya dan lingkungannya, hal itu tersimpan dalam pikirannya sebagai konsep pemerolehan bahasa anak itu sendiri.
Teori-teori tentang Pemerolehan Bahasa Pertama87
Pemerolehan bahasa bukan berdasarkan pendidikan (pemerolehan ditentukan oleh persekitaran), tetapi pada alam semula jadi. Pengenalan bahasa pertama (B1) sudah tentu mempengaruhi pemerolehan bahasa kedua (B2) anak, contohnya bahasa Indonesia yang baik dan betul. Bahasa pertama ialah bahasa ibunda, bahasa yang dipelajari seseorang pada masa kanak-kanak pada permulaan pemerolehan bahasa.
Peran Lingkungan dalam Pemerolehan
- Peran Pengajaran Formal pada Kesuksesan
Pemerolehan bahasa kedua dilakukan dalam suatu proses, hal ini memerlukan perkembangan anak agar benar-benar fasih dalam menggunakan bahasa kedua tersebut. Bahwa cara siswa berkomunikasi, baik komunikasi satu arah, komunikasi terbatas maupun komunikasi dua arah penuh, mempunyai pengaruh yang besar terhadap pemerolehan bahasa kedua. Pengetahuan yang 'diperoleh' terdiri dari peran bahasa kedua yang dapat digunakan secara otomatis oleh pelajar;
Pemerolehan Bahasa Kedua Stimulan dan Respon
Stimulus yang diberikan dapat berupa pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan tata bahasa sasaran, maupun latihan-latihan yang dilakukan sebagai bentuk reaksi stimulus yang terjadi. Berbicara merupakan rangsangan yang timbul dari keinginan untuk berbicara, sehingga reaksi yang terjadi pada saat berbicara adalah keinginan untuk menulis, yang disebut dengan respon. Demikian pula belajar merupakan stimulus yang dapat diperkuat dengan pengulangan yang terus-menerus, sehingga respon yang terjadi merupakan penguatan atau pengulangan melalui latihan sebagai proses penguatan dan pengulangan terhadap stimulus yang terjadi.
Rangkuman
Model stimulus-respon pemerolehan bahasa kedua merupakan suatu teori atau model yang dapat digunakan bagi siswa non-pribumi Indonesia dalam pemerolehan bahasa Arab, khususnya dalam pemerolehan bahasa lisan atau lisan. Model Stimulan-Respon dalam pemerolehan bahasa kedua mengacu pada teori bahwa segala sesuatu terutama keterampilan berbahasa memerlukan penguatan, pengulangan dan latihan sebagai proses pemerolehan bahasa kedua.
Tugas
Daftar Pustaka
Psikolinguistik dalam metodologi pembelajaran bahasa Arab dapat dijadikan landasan bagi berkembangnya proses pembelajaran di kelas, sehingga tercipta pembelajaran yang kondusif. Model pembelajaran bahasa Arab ini tentu saja diawali dengan pembacaan akademis dari seorang guru berdasarkan disiplin ilmu psikolinguistik. Sebab diharapkan dengan segala perannya dalam proses pembelajaran mampu memandu proses pembelajaran bahasa Arab agar berjalan maksimal.
PERSEPSI DAN PRODUKSI UJARAN
Proses Mempersepsi Ujaran
Secara garis besar terdapat dua proses dalam mengamati tuturan, yaitu proses konstruksi dan proses pemanfaatan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses mengamati tuturan terdapat konflik antara kecepatan persepsi dan keterbatasan kapasitas memori. Dalam kegiatan mengamati tuturan yang menggunakan mekanisme bottom-up, pendengar menggunakan data yang masuk sebagai sumber informasi.
Asumsi yang Mendasari Persepsi terhadap Ujaran115
Clark dan Clark (1977) menjelaskan bahwa secara umum terdapat dua tahap dalam proses produksi pidato, yaitu tahap perencanaan pidato dan tahap pelaksanaan pidato. Tahap perencanaan wacana merupakan tahap yang cakupan dan kompleksitasnya paling makro dalam tahap perencanaan pidato. Sesuai dengan status konstituen sebagai satuan atau unsur kalimat, maka tahapan perencanaan konstituen merupakan tahapan yang paling mikroskopis dan kompleks dalam tahapan perencanaan pidato.
Gangguan Produksi Ujaran
Gangguan produksi bicara juga bisa disebabkan oleh hal lain, misalnya artikulator tidak dapat berfungsi maksimal. Gangguan produksi bicara berdasarkan mekanisme bicara terdiri dari gangguan bicara paru (akibat kelainan atau kerusakan pada paru), laring (akibat kelainan atau kerusakan pita suara), lingual (akibat kelainan atau kerusakan lidah), dan resonansi. . (akibat kelainan atau kerusakan rongga mulut dan kerongkongan). Gangguan produksi bicara yang disebabkan oleh rusaknya sistem kerja otak dapat dikelompokkan berdasarkan belahan otak, seperti pada uraian berikut.
PEMBELAJARAN BAHASA
Fungsi Metode Pembelajaran Bahasa
Jika prinsip-prinsip lahir dari teori-teori di bidang yang relevan, maka pendekatan juga lahir dari asumsi-asumsi di bidang yang relevan. Misalnya, suatu pendekatan pengajaran bahasa lahir dari asumsi-asumsi tentang bahasa sebagai bahan pembelajaran, asumsi tentang apa makna belajar, dan asumsi tentang apa makna mengajar. Dengan asumsi bahwa bahasa adalah alat komunikasi dan yang utama dalam mempelajari suatu bahasa adalah komunikasi, maka lahirlah pendekatan komunikatif.
Ruang Lingkup Pembelajaran
Padahal model pembelajaran mempunyai arti yang lebih luas dari pada pendekatan, strategi, metode dan teknik. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Dengan kata lain model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk belajar.
Latihan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat metode pembelajaran bahasa merupakan inti pembelajaran lainnya karena mencakup sarana pemahaman pengetahuan formal lainnya.
METODE PEMBELAJARAN BAHASA
- Pendekatan Pembelajaran Bahasa
- Metode Pembelajaran Bahasa
- Strategi Pembelajaran Bahasa
- Teknik Pembelajaran Bahasa
- Daftra Pustaka
Dimana konsep hierarki berpotensi besar membatasi ruang gerak guru untuk mengembangkan pembelajaran bahasa Arab pada kondisi yang sebenarnya terjadi pada proses pembelajaran di kelas. Berikut akan kami jelaskan persinggungan psikolinguistik dengan pembelajaran bahasa Arab berdasarkan prinsip pendidikan, psikologi, dan kebahasaan. Identifikasi proses pembelajaran berdasarkan teori psikolinguistik merupakan prasyarat untuk menerapkan model pembelajaran bahasa Arab tersebut secara efektif dan efisien.
PSIKOLINGUISTIK DALAM PEMBELAJARAN
Prinsip Psikolinguistik dan Pembelajaran
Demikian pula pembelajaran bahasa Arab yang memuat prinsip-prinsip tersebut merupakan titik temu antara ilmu linguistik dan pembelajaran bahasa. Dilihat dari prinsip psikologi, hubungan antara psikolinguistik dengan pembelajaran bahasa dapat dilihat dari keterhubungan antara metode pembelajaran bahasa dengan teori-teori psikologi belajar. Dari sudut pandang prinsip linguistik, kita dapat melihat hubungan antara psikolinguistik dan pembelajaran bahasa dari keterhubungan antara metode pembelajaran bahasa dan teori linguistik.
Peran Psikolinguistik dalam pembelajaran
Contoh kesalahan dan penyebab kesalahan yang telah dijelaskan di atas menunjukkan bahwa peran psikolinguistik dalam pembelajaran bahasa sangatlah penting. Pada tahap awal, seorang guru harus menciptakan dialog antara teori psikolinguistik dengan fenomena yang ada, dalam hal ini proses pembelajaran bahasa Arab yang benar-benar berlangsung di dalam kelas. Melihat betapa pentingnya peran seorang guru di era pasca metode, maka dituntut untuk memiliki berbagai kompetensi yang membantu tercapainya proses pembelajaran bahasa Arab yang efisien dan efektif.
Psikolinguistik sebagai sebuah Pendekatan
Untuk itu, guru harus mampu membangun pola interaksi yang efektif, karena kemampuan siswa di kelas sangat bervariasi. Pola interaksi lain yang paling sering terjadi di dalam kelas adalah pola komunikasi terpusat. Artinya guru harus mampu memposisikan dirinya sebagai mitra belajar siswa dengan dibantu pola interaksi yang ramah, terbuka, domestik, dan demokratis dalam proses pembelajaran.
Rangkuman
Pendekatan psikolinguistik dalam pengajaran bahasa ternyata sangat penting, karena secara psikologis guru harus tetap memperhatikan suasana internal atau suasana hati siswa ketika mempelajari bahasa dan berbicara. Di sisi lain, guru harus mampu menggalakkan dan mendorong motivasi serta menciptakan kondisi pembelajaran bahasa yang menyenangkan, menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Tugas
Daftar Pustaka
Psikolinguistik: Urgensi dan Manfaat dalam Program Pengajaran Bahasa Arab” Jurnal: Al-Mi’yar, Vol. Sementara itu, hari-harinya diisi dengan mengajar dan meneliti peninggalan-peninggalan bahasa, khususnya yang berkaitan dengan bahasa Indonesia dan Arab. 2004 saat menjadi dosen pada program D2 Mahad Abdurrahman bin Auf, Univ.