PENGANTAR STUDI MICE
Dosen:
Syul Rosli Sanam,
S.Par.,M.Par
KONTRAK PERKULIAHAN KONTRAK PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah Pengantar Studi MICE
Beban Kredit 2 SKS
Semester III (Tiga)
Dosen Pengampu MK Syul Rosli Sanam
Team Teaching -
METODE PERKULIAHAN
METODE PERKULIAHAN
INDIKATOR PENILAIAN INDIKATOR PENILAIAN
Komponen Bobot
Presensi/Kehadiran 10%
Tugas, Presentasi Kelompok/Individu 40%
Ujian Tengah Semester (UTS) 25%
Ujian Akhir Semester (UAS) 25%
Total 100%
Pembobotan Komponen Penilaian
Nilai Absolut Huruf Mutu Angka Mutu
>80 - 100 A 4,0
> 75 - 80 AB 3,5
> 69 - 75 B 3,0
> 60 - 69 BC 2,5
> 55 - 60 C 2,0
> 50 - 55 CD 1,5
> 44 - 50 D 1,0
0 - 44 E 0,0
KRITERIA PENILAIAN
KRITERIA PENILAIAN
MATERI PERKULIAHAN MATERI PERKULIAHAN
PERTEMUAN TOPIK
I Pengenalan-Pariwisata sebagai bentuk perjalanan, pariwisata sebagai sebuah IndustrI=>MICE II Pengertian Event & Bisnis MICE
III Dasar Penyelenggaraan MICE (Kriteria & Indikator MICE) IV Perencanaan & Penyelenggaraan MICE
V Usaha Jasa Rapat & Konvensi VI Usaha Jasa Insentif & Pameran VII Anggaran & Bidding
VIII Promosi, Pemasaran & Sponsorship IX Ujian Tengah Semester (UTS)
X Perusahaan Industri MICE XI Ruang Lingkup Organisasi MICE
XII Kepesertaan MICE
XIII SDM untuk MICE
XIV Manajemen Resiko MICE
XV Penyusunan proposal kegiatan MICE XVI Penyusunan proposal kegiatan MICE XVII Presentasi Proposal Kegiatan MICE XVIII Ujian Akhir Semester (UAS)
• Judy, Allen. 2009. Event Planning : The Ultimate Guide to Successfull Meetings, Corporate Events, Fundraising Galas, Conferences and Conventions, Incentive and Other Special Events.
Canada: John Wiley and Sons Canada Ltd.
• Hoyle, Leonard H. 2002. Event Marketing : how to successfully promote events, festivals, conventions, and expositions. Canada: John Wiley and Sons Canada Ltd.
• Pendit, Nyoman S. 1999. Wisata Konvensi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
• Hoyle, Leonard H, David C. Dorf, Thomas J.A. Jones. 1989. Managing Conventions and Group Business. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.
• Jackson, Nigel. 2013. Promoting and Marketing Events. Theory and Practice. New York:
Routledge.
• Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Destinasi Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konvensi dan Pameran.
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 348 Tahun 2014 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Persewaan, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya Golongan Pokok Jasa
Administrasi Kantor, Jasa Penunjang Kantor dan Jasa Penunjang Usaha Lainnya Bidang MICE.
Mananda, S. 2017. Pengantar Manajemen MICE. Denpasar: Cakra Press.
Noor Any. 2013. Manajemen Event. Alfabeta, Bandung.
Noor Any. Globalisasi Industri MICE.
REFERENSI REFERENSI
PERTEMUAN I
Pengantar Pariwisata, Industri Pariwisata, MICE
PERTEMUAN I
Pengantar Pariwisata, Industri
Pariwisata, MICE
ALUR PEMAPARAN MATERI
ALUR PEMAPARAN MATERI
PARIWISATA Sebagai Bentuk PERJALANAN
PARIWISATA Sebagai Bentuk PERJALANAN
Perjalanan
Pariwisata
Leisure, Recreation & Tourism
Leisure, Recreation & Tourism
Pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta.
PARI = Banyak/ berulangkali dan Berkeliling WISATA = Perjalanan dengan tujuan rekreasi Pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta.
PARI = Banyak/ berulangkali dan Berkeliling WISATA = Perjalanan dengan tujuan rekreasi
Pariwisata adalah perjalanan dengan tujuan rekreasi yang dilakukan secara berulang kali/ berkeliling.
Pariwisata adalah perjalanan dengan tujuan rekreasi yang dilakukan secara berulang kali/ berkeliling.
KONSEP DASAR PARIWISATA
KONSEP DASAR PARIWISATA
World Tourism Organization (WTO)
“the activities of persons travelling to and staying in places outside their usual environment for not more than more concecutive year for leisure, business and other purposes”
World Tourism Organization (WTO)
“the activities of persons travelling to and staying in places outside their usual environment for not more than more concecutive year for leisure, business and other purposes”
Berbagai aktivitas yang dilakukan orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk dan tinggal di luar
kebiasaan lingkungannya dan tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk kesenangan, bisnis, dan keperluan lain.
Berbagai aktivitas yang dilakukan orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk dan tinggal di luar
kebiasaan lingkungannya dan tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk kesenangan, bisnis, dan keperluan lain.
DEFINISI PARIWISATA
DEFINISI PARIWISATA
Hunziker & Kraft (1942)
“the totally of relationship and phenomena arising from the travel and stay of strangers, provided the stay does not empty the establishment permanent residence and is not connected with a remunerated activity”.
Hunziker & Kraft (1942)
“the totally of relationship and phenomena arising from the travel and stay of strangers, provided the stay does not empty the establishment permanent residence and is not connected with a remunerated activity”.
“Keseluruhan hubungan dan gejala-gejala yang timbul dari padanya orang asing dan perjalanannya itu tidak untuk bertempat tinggal menetap dan tidak ada
hubungan dengan kegiatan untuk mencari nafkah”.
“Keseluruhan hubungan dan gejala-gejala yang timbul dari padanya orang asing dan perjalanannya itu tidak untuk bertempat tinggal menetap dan tidak ada
hubungan dengan kegiatan untuk mencari nafkah”.
DEFINISI PARIWISATA
DEFINISI PARIWISATA
Undang-Undang RI No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, dan pemerintah.
“the activities of persons travelling to and staying in places outside their usual environment for not more than more concecutive year for leisure, business and other purposes”
“the activities of persons travelling to and staying in places outside their usual environment for not more than more concecutive year for leisure, business and other purposes”
Berbagai aktivitas yang dilakukan orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk dan tinggal di luar
kebiasaan lingkungannya dan tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk kesenangan, bisnis, dan keperluan lain.
Berbagai aktivitas yang dilakukan orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk dan tinggal di luar
kebiasaan lingkungannya dan tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk kesenangan, bisnis, dan keperluan lain.
World Tourism Organization (WTO)
World Tourism Organization (WTO)
Pariwisata adalah suatu bentuk perjalanan yang dilakukan seseorang/sekelompok orang dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam kurun waktu lebih dari 24 jam, dengan tujuan bukan untuk mencari nafkah, tetapi semata-mata untuk
menikmati perjalanan seperti bertamasya atau
rekreasi, guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang beraneka ragam.
Pariwisata adalah suatu bentuk perjalanan yang dilakukan seseorang/sekelompok orang dari suatu tempat ke tempat yang lain dalam kurun waktu lebih dari 24 jam, dengan tujuan bukan untuk mencari nafkah, tetapi semata-mata untuk
menikmati perjalanan seperti bertamasya atau
rekreasi, guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang beraneka ragam.
KONSEP PARIWISATA
KONSEP PARIWISATA
4 KRITERIA PERJALANAN WISATA
4 KRITERIA PERJALANAN WISATA
Suatu perjalanan untuk bersenang-senang.
Perjalanan itu harus dilakukan dari suatu tempat (dimana orang itu tinggal) ke tempat lain yang bukan kota atau
negara dimana ia biasanya tinggal.
Perjalanan dilakukan dalam waktu minimal 24 jam.
Perjalanan yang dilakukan tidak ada kaitannya dengan kegiatan mencari nafkah.
Suatu perjalanan untuk bersenang-senang.
Perjalanan itu harus dilakukan dari suatu tempat (dimana orang itu tinggal) ke tempat lain yang bukan kota atau
negara dimana ia biasanya tinggal.
Perjalanan dilakukan dalam waktu minimal 24 jam.
Perjalanan yang dilakukan tidak ada kaitannya dengan kegiatan mencari nafkah.
Kriteria Perjalanan Wisata
Perjalanan yang dilakukan bersifat sementara waktu.
Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya, akan kembali ke tempat asalnya.
Perjalanan yang dilakukan itu harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan atau
rekreasi.
Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak dengan tujuan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya.
Asal Mula Terjadinya Perjalanan Asal Mula Terjadinya Perjalanan
Kebutuhan makan dan minum, rasa aman/tempat tinggal, perasaan ingin tahu, kehormatan dan
kekuasaan
Melakukan perjalanan daerah asal ke daerah tujuan Memanfaatkan apa adanya untuk mempertahankan
kehidupannya
Membentuk komunitas Menuntut adanya perjalanan
Akibat dilakukannya Perjalanan
Perubahan mencakup:
- Teknologi sarana angkutan dan komunikasi, percepatan produksi - Struktur kehidupan masyarakat sosial dan budaya serta gaya hidup.
Akibat perubahan dalam kehidupan masyarakat : - Munculnya usaha penginapan
- Munculnya pengurusan perjalanan
- Munculnya keragaman jenis makanan/minuman/Boga dan Restoran - Munculnya jenis-jenis hiburan dan obyek kunjungan
Pariwisata sebagai Modal Industri
Pariwisata sebagai Modal Industri
Aktifitas yang menghasilkan produk (Barang &
Jasa).
Pariwisata memiliki peran penting di bidang ekonomi, sebagai sektor penghasil devisa.
Aktifitas yang menghasilkan produk (Barang &
Jasa).
Pariwisata memiliki peran penting di bidang ekonomi, sebagai sektor penghasil devisa.
PARIWISATA SEBAGAI MODAL INDUSTRI
PARIWISATA SEBAGAI MODAL INDUSTRI
Aktifitas menghasilkan produk (Barang & Jasa).
Sektor penghasil devisa
PARIWISATA sebagai Modal INDUSTRI
PARIWISATA sebagai Modal INDUSTRI
Pariwisata sebagai suatu industri baru di kenal di
Indonesia setelah dikeluarkan Intruksi Presiden R.I.
No. 9 Tahun 1969 pada tanggal 6 Agustus 1969, di mana dalam BAB II pasal 3 disebutkan:
“Usaha-usaha pengembangan pariwisata di
Indonesia bersifat suatu pengembangan industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha
pengembangan dan pembangunan serta
kesejahteraan masyarakat dan negara”.
UU Kepariwisataan Tahun 2009
Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait
dalam rangka menghasilkan barang
dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan
pariwisata.
U N S U R P E R J A L A N A N U N S U R P E R J A L A N A N