• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH PT GUNUNG SUGIH DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "OLEH PT GUNUNG SUGIH DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM "

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Hasil wawancara dengan Bpk. Muslim yang merupakan manager di PT Gunung Sugih menyatakan bahwa PT Gunung Sugih memiliki tanggung jawab untuk memberdayakan masyarakat dengan mengangkat mereka sebagai tenaga kerja. Ibu Kristina yang merupakan seorang pekerja di PT Gunung Sugih pada tanggal 10 Juli 2018 menyampaikan bahwa masyarakat di desa Sidokerto selain bertani, sebagian masyarakat hanya mengandalkan pekerjaan sebagai buruh di PT Gunung Sugih. Dalam hal ini tidak hanya laki-laki, tetapi sebagian besar perempuan (ibu-ibu) di PT Gunung Sugih juga bekerja mengelola singkong.

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Metode observasi ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data pengelolaan ubi kayu oleh PT Gunung Sugih dari perspektif ekonomi Islam. Analisis Manajemen Onggok Cassava Management PT Gunung Sugih Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam Sugih dalam kaitannya dengan Perspektif Ekonomi Islam. Pengelolaan onggok singkong oleh PT Gunung Sugih tidak sepenuhnya sesuai dengan perspektif ekonomi Islam.

LANDASAN TEORI

Manajemen Pengelolaan Onggok

  • Manajemen Pengelolaan
  • Manajemen Limbah

Limbah padat industri tapioka berupa kulit singkong meniran (potongan singkong dan kulit singkong) yang berasal dari proses pengupasan. Limbah padat yang dihasilkan oleh industri akan sangat berbahaya bagi lingkungan secara umum, apabila tidak dilakukan pengolahan yang baik dan benar. Untuk limbah padat pabrik perlu adanya tindakan yang berbeda antara limbah organik dan non organik.Sampah organik dapat ditimbun karena limbah dapat terurai dengan baik bila ditimbun di dalam tanah.

Ekonomi Islam

  • Pengertian Ekonomi Islam
  • Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

Sumber data utama diambil langsung dari lokasi penelitian yaitu PT Gunung Sugih Kampung Sidokerto Kec. Sumber data diperoleh dari pengelola, karyawan/staf, dua pekerja dan dua tokoh masyarakat. Mengenai “Pengelolaan Ubi Kayu Oleh PT Gunung Sugih Dalam Perspektif Ekonomi Islam”. Pengumpulan data dengan metode wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang upaya pengelolaan singkong PT Gunung Sugih dari perspektif ekonomi Islam.

Teknik dokumentasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data dari PT Gunung Sugih mengenai pengelolaan ubi kayu. PT Gunung Sugih memproduksi singkong menjadi tepung tapioka dan ada singkong yang perlu ditangani dengan baik. Mereka mengungkapkan, pengelolaan onggok singkong yang dilakukan PT Gunung Sugih kerap menimbulkan pencemaran udara dan air.

PT Gunung Sugih dalam menangani ketela pohon mengacu pada pola produksi, distribusi dan konsumsi dalam Islam. Berdasarkan hasil data yang diperoleh di lapangan, baru prinsip Tauhid, Adl dan Ma'ad yang telah diterapkan oleh PT Gunung Sugih jika dikaitkan dengan prinsip ekonomi syariah. PT Gunung Sugih dalam memperoleh keuntungan dengan mengelola ketela pohon telah memberikan kontribusi kepada masyarakat atas hasil yang telah dicapainya.

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan kepada PT Gunung Sugih yang mengelola agar onggok singkong.

METODOLOGIPENELITIAN

JenisdanSifatPenelitian

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau tempat penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objek yang terjadi di lokasi tersebut, termasuk untuk penyusunan laporan ilmiah.1 Peneliti melakukan penelitian langsung di PT Gunung Sugih di Desa Sidokerto, Kec. Penelitian lapangan dilakukan dengan menggali data dari situs atau lapangan penelitian terhadap responden di PT Gunung Sugih. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, artinya data yang tidak berupa angka atau nama tertentu, tetapi lebih sering berupa pertanyaan, uraian, uraian, yang mengandung arti dan.

Menurut Husein Umar, deskriptif adalah “menggambarkan sifat sesuatu yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan menyelidiki sebab-sebab gejala tertentu”. bahasa non-statistik. . Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian deskriptif kualitatif dalam penulisan ini adalah mendeskripsikan suatu fakta secara utuh dan sesuai dengan konteksnya melalui pengumpulan data dan fakta yang ada sesuai dengan masalah yang diteliti.

Sumber Data

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau bukan dari sumber aslinya atau data yang diperoleh dari bahan pustaka 7 Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, dengan kata lain Data sekunder lainnya adalah sumber data kedua setelah data . sumber primer 8 Sumber data sekunder yang digunakan peneliti adalah buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian yaitu bahan-bahan yang diberikan penjelasan yang berkaitan. Buku-buku tersebut antara lain buku Sampah di Rupiah, Ekonomi dan Bisnis Islam, Studi Kelayakan Bisnis dan Ekonomi Islam.

TeknikPengumpulan Data

PT Gunung Sugih merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan singkong menjadi tepung tapioka. 1 Dokumen Profil Perusahaan PT Gunung Sugih di Desa Sidokerto, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah, 15 Februari 2019. PT Gunung Sugih memiliki waktu istirahat 1 jam kerja terputus-putus yaitu: 1 hari kerja 1 hari libur.

Berdasarkan hasil data di lapangan diperoleh tiga hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan ubi kayu oleh PT Gunung Sugih yaitu produksi, distribusi dan konsumsi. Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan singkong ini dinilai menguntungkan perusahaan bagi masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan pihak perusahaan memberikan pengelolaan onggok singkong kepada masyarakat di sekitar PT Gunung Sugih sebagai tenaga kerja untuk meningkatkan perekonomian. Pak Parnoto bekerja selama 23 tahun di PT Gunung Sugih sebagai staf pengolah sampah, mulai tahun 1996.

Proses distribusi yang dilakukan oleh PT Gunung Sugih selama ini berjalan dengan baik. PT Gunung Sugih biasanya memasarkan umbi singkong di dalam dan luar kota, yaitu di Bekri dan Jakarta. Jalur distribusi yang digunakan PT Gunung Sugih adalah jalur A dan D. Selain pedagang, agen dan pembeli yang datang langsung ke PT Gunung Sugih untuk membeli singkong, sebagian juga berasal dari masyarakat sekitar perusahaan. Hal ini terlihat dari kenyataan bahwa PT Gunung Sugih telah menjalankan bisnisnya dengan tekad dan tujuan untuk meraih ridha Allah SWT.

Bagi perusahaan, PT Gunung Sugih mendapatkan keuntungan dari cash management, kemudian bagi masyarakat, perusahaan membuka lowongan kerja secara khusus.

TeknikAnalisa Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sejarah Berdirinya PT Gunung Sugih

Perusahaan ini berdiri pertama kali pada tahun 1957, yang dikelola langsung oleh pemiliknya yaitu Bpk. Herman Taufik dipimpin selama 20 tahun, dan pada tahun 1980 perusahaan mengalami masalah yang kemudian dikelola hingga tahun 2005 oleh Bpk. Susanto diambil alih, kemudian pada tahun 2006 perusahaan dipindahkan. untuk Tuan. Sofyan sebagai perusahaan terkemuka sampai sekarang. PT Gunung Sugih dilengkapi dengan berbagai area antara lain ruang produksi, ruang kiln, ruang pengendapan, rumah penyimpanan tepung tapioka, lumbung pengering ongok dan elot, gudang penyimpanan ongok dan elot, dan tangki pengolahan limbah. Maka ini merupakan salah satu perbaikan bagi bangsa Indonesia khususnya di wilayah Sidokerto, Lampung Tengah.

Meningkatkan produksi pertanian dengan variasi produk berupa tepung tapioka berkualitas tinggi, berkelanjutan sesuai kebutuhan pasar nasional. Struktur organisasi perusahaan tepung desa bagaimanapun bertujuan untuk menggambarkan wewenang/tanggung jawab perusahaan atau organisasi serta hubungan formal dalam wadah dimana perusahaan membuat struktur organisasi yang sangat penting. Struktur organisasi PT Gunung Sugih merupakan organisasi lini atau yang bersifat langsung pemerintahan dari pimpinan puncak ke berbagai tingkatan operasional dan setiap pegawai bertanggung jawab kepada pimpinan.

Pelimpahan wewenang dari atasan langsung kepada bawahan, oleh karena itu bawahan bertanggung jawab kepada pimpinan dalam setiap tugas yang dilakukan.

Manajemen Pengelolaan Onggok Singkong Oleh PT Gunung

Dalam melakukan pengelolaan ubi kayu, perusahaan menyiapkan tempat khusus bagi pekerja untuk menjemur/mengeringkan onggok yaitu pekarangan. Setelah dilakukan pemeriksaan, yang mana Tn. Parnoto melakukannya setiap hari, dan ketika sudah dinyatakan siap jual, onggok tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tas untuk ditimbang dan dibawa ke gudang onggok dengan truk yang biasa digunakan untuk memuat onggok Pak Parnoto. Mengenai pengelolaan onggok singkong, Ibu Kristina menyampaikan bahwa proses penjemuran/pengeringan pengelolaan onggok sebenarnya tidak memakan waktu lama.

Namun, akan memakan waktu lama saat musim hujan, biasanya 15-20 hari. Karena ada faktor cuaca yang tidak bisa diprediksi, terutama saat musim hujan. Para pekerja harus terbebani dengan menjemur singkong, membuka tutupnya 2-3 kali sehari, menjemur/menjemurnya. Menurut Ibu Kusnaini, pihak perusahaan juga kurang memperhatikan kondisi buruh dalam hal fasilitasi seperti lapisan plastik onggok dan biaya penjualan onggok masih ditanggung buruh.

Menurutnya, perusahaan masih kurang pembinaan kepada para pekerja untuk tidak mengelola singkong dengan hanya fokus pada penjemuran singkong sampai kering, tanpa memperhatikan kemurnian singkong dan lingkungan serta kualitas singkong itu sendiri. Selain melalui tahap produsen yang menjual langsung ke konsumen, PT Gunung Sugih juga memilih menggunakan jasa agen untuk menjangkau pasar retail. Dalam kegiatan produksi yang dilakukan oleh PT Gunung Sugih, ubi kayu kemudian dikonsumsi sebagai pakan ternak oleh peternakan sapi yaitu Yosep, Santori dan Cibitung. Ternak yang diberi makan onggok cenderung lebih gemuk dan sehat.

Perusahaan juga mengizinkan masyarakat untuk secara sukarela mengumpulkan singkong basah untuk dibawa pulang untuk ternak mereka.

Analisis Manajemen Pengelolaan Onggok Singkong Oleh PT

Tidak menzalimi dan tidak zalim, maka seorang muslim dalam kegiatan ekonomi tidak boleh berbuat jahat kepada orang lain atau merusak alam untuk keuntungan pribadi. Namun, ada juga kerugian yang dirasakan masyarakat akibat pencemaran yang diakibatkan oleh pengelolaan ubi kayu akibat kelebihan produksi. Masyarakat merasa dirugikan karena terkadang menimbulkan bau busuk dan air sumur yang keruh.

Suatu bisnis akan berkembang dengan baik jika ada garis timbal balik antara bisnis dan masyarakat. Perusahaan seharusnya tidak hanya menarik kesimpulan berdasarkan satu sudut pandang, tetapi juga mempertimbangkan perspektif orang lain. Maka peran ekonomi Islam sebenarnya sangat diperlukan untuk mengatur batasan perilaku seseorang dalam berbisnis.

Singkong Onggok kemudian dikonsumsi sebagai pakan ternak oleh para peternak yaitu Yosep, Santori dan Cibitung. Dari kelima prinsip ekonomi Islam tersebut, baru diterapkan prinsip Tauhid, Adl dan Ma'ad. Pengelolaan onggok tidak hanya menguntungkan tetapi juga merugikan masyarakat akibat pencemaran akibat penimbunan onggok yang berlebihan.

Pengelolaan Ubi Kayu Pengelolaan ubi kayu harus dimaksimalkan dalam pelaksanaannya, artinya usaha ini terurus dengan baik.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Foto tumpukan singkong yang akan digiling
Foto tumpukan onggok singkong yang masih basah
Foto ongggok singkong yang diambil oleh masyarakat untuk pakan ternak
Foto pelataran onggok singkong
+3

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,dan dokumentasi dengan cara

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

Teknik Analisis Data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

3.6 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara