IDENTITAS NASIONAL
DOSEN PENGAMPU : Dr. Imam Moesta’in,SH.,MM.
BAB II
Identitas nasional dibentuk oleh dua kata dasar, ialah “identitas” dan “nasional”. identitas
berasal dari bahasa Inggris identity yang secara harfiah berarti jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda yang melekat pada seseorang atau sesuatu
sehingga mampu membedakannya dengan yang
lain. Istilah “nasional” menunjuk pada kelompok-
kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih
besar dari sekedar pengelompokan berdasar ras,
agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.
Setiap INDIVIDU memiliki IDENTITAS.
Setiap KELOMPOK Memiliki IDENTITAS
Setiap WILAYAH memiliki IDENTITAS
Setiap NEGARA Memiliki IDENTITAS
Semua yang ada di Bumi ini memiliki Identitas..tanpa
kecuali.
PENGERTIAN
Identitas secara nasional
terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa filosofis bangsa bangsa yang secara
membedakan tersebut dengan yang lain.
Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka
setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas
sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-
ciri serta karakter dari bangsa tersebut
Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah
mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistim hukum/perundang- undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja
berdasarkan profesi
Identitas Nasional suatu bangsa tidak dapat
dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa
Manusia sebagai individu sulit dipahami jika terlepas dari manusia lainnya
Oleh karena itu manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa memiliki suatu
sifat kebiasaan, tingkah laku, serta karakter yang khas yang membedakan manusia tersebut dengan manusia lainnya (punya kepribadian sendiri)
PRIMORDIAL
SAKRAL
TOKOH
SEJARAH
BHINNEKA TUNGGAL IKA
PERKEMBANGA N EKONOMI
KELEMBAGAAN
Identitas Nasional
FAKTOR PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL
Referensi: Surbakti,Ramlan.2010.
Memahami Ilmu Politik. Jakarta Grasindo
Primordial : merupakan pandangan hidup berdasarkan ikatan kekerabatan, kesamaan tradisi, suku, adat istiadat, daerah, bahasa, dan nilai-nilai budaya.
Faktor-faktor primordial ini dapat membentuk bangsa dan negara. Bukan hanya membentuk pola perilaku yang sama, primordial juga menciptakan persepsi yang sama tentang negara dan masyarakat yang dicita-citakan.
Sakral : Kesamaan agama yang dipeluk atau ikatan ideologi yang diakui dalam suatu masyarakat merupakan faktor sakral yang dapat membentuk identitas
bersama sebagai sebuah bangsa dan negara. Ajaran agama mampu memberikan gambaran bagaimana hidup yang baik dan benar, dan ideologi dotriner dapat
menjanjikan masyarakat tanpa kelas.
Tokoh : Kepemimpinan tokoh yang disegani dan dihormati masyarakat juga menjadi faktor yang dapat membentuk suatu bangsa dan negara. Dalam suatu masyarakat yang tengah berjuang, biasanya muncul pemimpin karismatik. Tokoh inilah yang menggerakkan rakyat untuk mencapai kemerdekaan. Di Indonesia, Soekarno-Hatta merupakan tokoh yang bisa disebut sebagai simbol pemersatu bangsa tersebut.
Sejarah : Latar belakang masa lalu yang sama, seperti penderitaan karena
penjajahan, tidak hanya melahirkan rasa sepenanggungan tapi juga tekad dan tujuan yang sama. Solidaritas dan visi yang sama ini dapat menjadi faktor yang membentuk identitas nasional dan menyatukan dalam sebuah bangsa. Hampir semua negara
menciptakan dan menjaga simbol-simbol yang dapat membentuk pandangan yang
sama tentang masa lalu, seperti tempat dan gedung bersejarah, patung atau monumen, dan pernyataan atau ucapan bersejarah.
Bhinneka Tunggal Ika : Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Prinsip bersatu dalam perbedaan inilah yang dapat membentuk sebuah bangsa.
Meskipun memiliki keterikatan pada identitas kelompok, namun masyarakat tetap mengutamakan kebersamaan yang lebih besar dalam bentuk bangsa dan negara.
Prinsip ini dapat diterapkan dalam masyarakat memiliki kesadaran hukum dan demokrasi yang tinggi.
Perkembangan ekonomi: Makin banyaknya kebutuhan membuat masyarakat saling bergantung. Semakin kuatnya masyarakat rasa saling bergantung karena
perkembangan ekonomi, makin besar pula persatuan dalam masyarakat. Hal tersebut dapat membentuk keterikatan pada masyarakat sehingga memunculkan identitas
bersama sebagai sebuah bangsa.
Kelembagaan : Lembaga pemerintahan dan politik. Kinerja dan perilaku lembaga pemerintahan dan politik yang baik, serta mengakomodir berbagai kepentingan tanpa melihat perbedaan suku, agama, ras, status sosial, dan lain-lain, dapat menyatukan masyarakat sebagai sebuah bangsa.
Secara historis, identitas nasional Indonesia ditandai ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai
bangsa yang sedang dijajah oleh bangsa asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan Nasional
(Bangsa).
Pembentukan identitas nasional melalui pengembangan kebudayaan Indonesia telah dilakukan jauh sebelum
kemerdekaan, yakni melalui kongres kebudayaan 1918 dan Kongres bahasa Indonesia I tahun 1938 di Solo. Peristiwa-
peristiwa yang terkait dengan kebudayaan dan kebahasaan melalui kongres telah memberikan pengaruh positif
terhadap pembangunan jati diri dan atau identitas nasional.
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi, dan persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia merdeka maupun melalui
pembentukan intensif pasca kemerdekaan.
Secara politis, bentuk identitas nasional Indonesia menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa
Indonesia yang meliputi bendera negara Sang Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa negara, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
IDENTITAS FUNDAMENTAL
▪ Pancasila, ▪ Bhinneka Tunggal Ika
IDENTITAS INSTRUMENTAL
▪ UUD NRI 1945 ▪ Bahasa Persatuan
▪ Bendera ▪ Lambang Negara ▪ Lagu Kebangsaan
IDENTITAS ALAMIAH
▪ Suku ▪ Budaya ▪ Agama ▪ Pulau
▪ Bahasa
3 BAGIAN IDENTITAS
NASIONAL
TIGA KARAKTERISTIK IDENTITAS NASIONAL
Persamaan Nasib
Salah satu karakteristik identitas nasional adalah persamaan nasib yang dialami oleh bangsa Indonesia. Untuk sampai di posisi saat ini, Indonesia telah melalui banyak peristiwa penting. Salah satunya adalah peristiwa melawan penjajahan.
Sebelumnya, bangsa Indonesia mengalami berbagai penderitaan dan perbudakan. Baru kemudian, bangsa Indonesia bersama-sama mengumpulkan semangat perjuangan dan mengusir penjajah. Melewati berbagai
peristiwa bersama menjadi salah satu karakteristik identitas nasional.
2. KESATUAN INDONESIA
Karakteristik lainnya adalah kesatuan
Indonesia. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang terdiri dari ribuan
pulau dari Sabang sampai Merauke.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum, saat ini Indonesia tercatat memiliki 17.504 pula.
Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Dari
ribuan pulau tersebut juga berkembang suku, budaya, dan bahasa yang berbeda-beda. Dan hal tersebut menjadi ciri khas dan
karakteristik Indonesia, membuat Indonesia dikenal di antara bangsa-bangsa lain
3. KEINGINAN UNTUK MERDEKA
Setiap orang tentu menginginkan
kemerdekaan. Dan begitu pula seluruh
penduduk Indonesia. Bangsa Indonesia ingin bersama-sama merdeka dari penjajahan
dalam bentuk apapun, baik fisik maupun mental.
Tidak hanya berlaku untuk bangsa Indonesia saja, bangsa Indonesia juga menolak segala bentuk penjajahan yang ada di dunia.
Penolakan ini tercantum di dalam UUD 1945 yang mengatakan bahwa segala bentuk
penjajahan di muka bumi harus dihapuskan.
CONTOH IDENTITAS NASIONAL
1.Pancasila
Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia. Pancasila menjadi dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Terdapat lima sila, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Demokrasi, dan Keadilan
2. Borobudur
Borobudur merupakan identitas nasional Indonesia berupa peninggalan
sejarah. Candi Borobudur telah diakui sebagai candi Budha terbesar di dunia oleh Guinness World Record.
3. Batik
Batik merupakan identitas nasional Indonesia dalam bentuk kesenian.
4. Bendera Merah Putih
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 35, bendera negara Indonesia adalah merah putih. Bendera menjadi salah satu identitas nasional bangsa Indonesia
karena membedakan Indonesia dengan negara lainnya.
5. Lagu Indonesia Raya
Setiap negara tentu memiliki lagu kebangsaan-nya masing-masing, begitu pula Indonesia. Menurut UUD 1945 pasal 36B, lagu kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya.
Kepribadian
& Identitas Bangsa
Kepribadian sebagai identitas nasional suatu bangsa :
Keseluruhan atau totalitas dari kepribadian-kepribadian individu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut
BANGSA
Bangsa (nation) atau nasional, kebangsaan,
nasionalisme atau paham kebangsaan, merupakan istilah yang mengandung konsep-konsep yang sulit
dirumuskan, sehingga para pakar di bidang Politik,
Sosiologi, danAntropologi
sering tidak sependapat
mengenai makna istilah-
istilah tersebut
BANGSA
Dalam kamus ilmu Politik dijumpai istilah bangsa, yaitu "natie" dan
"nation", artinya masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah yang memiliki unsur sebagai berikut :
1. Satu kesatuan bahasa 2. Satu kesatuan daerah 3. Satu kesatuan ekonomi 4. Satu Kesatuan hubungan ekonomi
5. Satu kesatuan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya
Teori Ernest Renan tentang Bangsa
Pembahasan mengenai pengertian
bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest Renan (1882).
Menurutnya, bangsa adalah jiwa, suatu asas kerohanian yang timbul dari :
(1)Aspek Historis = Kemuliaan bersama di waktu lampau
(2)Aspek Solidaritas = Keinginan untuk hidup bersama diwaktu sekarang
Teori Ernest Renan tentang Bangsa
Syarat mutlak adanya bangsa adalah plebisit, yaitu suatu hal yang memerlukan persetujuan bersama pada waktu sekarang, yang mengandung hasrat untuk
mau hidup bersama dengan kesediaan memberikan pengorbanan-pengorbanan.
Bila warga bangsa bersedia memberikan pengorbanan bagi eksistensi
bangsanya, maka bangsa tersebut tetap bersatu dalam kelangsungan hidupnya.
Titik pangkal dari teori Ernest Renan adalah pada kesadaran moral
Karakter Daerah di Indonesia
Karakter daerah merupakan ciri-ciri dari suatu daerah yang dimana ciri tersebut menjadikan daerah tersebut memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri dari berbagai daerah.
1)Munafik. Contoh yang relevan ialah lain di hati lain pula di mulut. Tidak konsistennya antara perkataan dengan
perbuatan. Apabila berkata bohong, apabila berjanji ingkar, dan apabila dipercaya khianat.
2)Segan dan enggan bertanggung jawab. Contoh: jika terjadi kegagalan terhadap dirinya, manusia lndonesia
cenderung melemparkan kegagalan itu sebagai akibat perbuatan orang lain.
3)Feodal. Contohnya, bangsa kita terutama pejabat minta dilayani daripada melayani. Mengangkat pembantu
sebanyak-banyaknya agar semakin banyak yang menghormati.
4)Masih percaya pada tahyul. Contohnya, suka menonton penayangan film-film horor dan dunia lain. Mengaku modern, tetapi masih sering pergi ke dukun.
5) Artistik. Contohnya, bangsa Indonesia senang pada
keindahan terutama penampilan luarnya. Banyak hasil daya cipta artistik Indonesia dibeli dan diboyong ke luar negeri. Di sisi lain, demi memiliki pakaian, rumah, dan mobil yang
indah, bangsa kita berani berutang.
6) Punya watak lemah. Contohnya,mudah dipaksa
berubah keyakinannya demi kelangsungan hidupnya, mudah berubah pikirannya. Watak lemah ini erat kaitannya dengan munafik di atas.SEPAKATKAH ANDA...?
IDENTITAS
GENERASI MILLENNIAL (GEN Y )… ???
Generasi adalah sekelompok individu yang mengidentifikasi kelompoknya berdasarkan kesamaan tahun kelahiran, umur, lokasi, dan kejadian-kejadian dalam kehidupan kelompok
individu tersebut yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka. (Kupperschmidt’s, 2000).
Generasi millennial adalah terminologi yang saat ini banyak (juga sebagai diperbincangkan. Millennials Generasi Millenial atau Generasi dikenal Y) adalah kelompok demografis (cohort) setelah Generasi X.
Generasi millennial adalah salah satu kelompok usia dari beberapa kelompok pembagian subkultur
berdasarkan usia (Schiffman dan Kanuk, 2010).
GENERASI DIGITAL (GEN Z)
• Generasi yang gandrung terhadap
teknologi informasi. Era Digital memberikan akses kemudahan dalam beberapa hal,
namun juga tidak menghilangkan efek dan dampak negatifnya. Selanjutnya, Kita dituntut agar mampu berdiri dalam tantangan yang amat besar dan berat sehingga mampu
keluar menjadi generasi emas yang dapat memberikan perubahan kemajuan bangsa dan negara.
• Era digital lebih diidentikkan dengan serba mesin dan teknologi, karena itu peran pekerja
“manusia” dalam proses produksi dan industri akan semakin kecil dan tidak banyak
berperan. Gabungan budaya tidak akan
terelakkan, sehingga penting menjaga kultur dan budaya bangsa agar tidak hilang karakter kebangsaan kita yang berbudaya dan
beradab.
MILENIAL AKAN MEMIMPIN
DEMOGRAFI
PADA 2020
NO ANGKATAN GENERASI
LAHIR USIA 2017 USIA 2045
1. SILENT
(TRADITIONALI S)
1928-1945 72 – 89 100 - 117
2. BOMMERS 1946 – 1964 53 – 71 81 - 99
3. GENERATION X 1965 – 1980 37- 52 65 - 80 4. GENERATION Y
(MILENIALS ) 1981 – 1995 22 - 36 50 - 64 5. GENERATION Z
(DIGITAL NATIVE)
1996 - 2010 7 -21 53 - 49
6. GENERATION
ALPHA AFTER 2010 < 6 < 34
GENERASI ESTAFET >> 25 MENUJU INDONESIA EMAS
POLITIK IDENTITAS
Bersifat sosio-psikologis, dan politis.
Permasalahan krusial bagi Indonesia sebagai bangsa yg sangat majemuk
Identitas dapat berpengaruh negatif maupun positif, baik dlm lingkup
nasional maupun global
Identitas kelompok dihargai, tetapi harus berada di dalam binkai
identitas kebangsaan
DINAMIKA POLITIK IDENTITAS
ID
ID ID
ID ID
ID ID
ID ID PENJAJAH
PENJAJAH
INDONESIA
MERDEKA
ID ID
ID
ID IDID ID ID
ID
ID ID
ID ID
ID
Ancaman Sosial Budaya
Ancaman Hankam Ancaman
Ideologi
Ancaman
Politik Ancaman Ekonomi
RANGKUMAN
Identitas Nasional Indonesia yang berbasis pada
masyarakat multikultur sangat relevan bagi penegasan kembali identitas nasional bangsa Indonesia yang
inklusif dan toleran dengan tetap mengakar pada identitasnya yang majemuk sebagaimana terefleksi dalam konsep dasar negara Pancasila.
Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena (1) bangsa Indonesia dapat
dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa lain; (2) identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup negara-bangsa
tersebut karena dapat mempersatukan negara-bangsa;
dan (3) identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia sebagai ciri khas bangsa
TERIMA
KASIH