• Tidak ada hasil yang ditemukan

public relations sebagai profesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "public relations sebagai profesi"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Seorang praktisi humas yang berpengalaman dan berketerampilan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian permasalahan kehumasan. Dalam hal ini praktisi humas berperan sebagai komunikator atau mediator untuk membantu manajemen. Menganalisis dan menggunakan hasil penelitian untuk merancang dan mengevaluasi pekerjaan bidang/bagian/departemen kehumasan.9.

Kegiatan tersebut harus dilaksanakan secara terpadu dalam suatu program kehumasan yang terstruktur dan direncanakan terlebih dahulu. Jadi seorang humas yang profesional seharusnya mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi, bukan sekedar imbalan. Keterampilan: seorang pekerja humas harus mempunyai keterampilan menulis secara efektif dan berbicara secara persuasif untuk mempengaruhi dan menarik minat masyarakat.

Di sisi lain, tantangan ini akan menjadi peluang bagi profesi humas untuk semakin membumi.

PENDAHULUAN

The conflict settlement from different perspectives will give the different result, for example the perspective of Mathematics, philosophy and Communication. Negotiation from the perspective of communicative concerns to symbol, message and language used in the exchange of proposal, the framing of issue, and persuading others in the process of reaching the agreement. Rangkaian kasus kerusuhan di Poso sejak tahun 2001 hingga 2006 also solved with perundingan yang then known dengan Rekonsiliasi Malino.

PEMBAHASAN A. Konflik dan Negosiasi

Berdasarkan definisi Clinton Fink yang telah disampaikan sebelumnya, terlihat adanya entitas sosial yang dikelilingi oleh konflik, yaitu masyarakat, kelompok, institusi bahkan negara. Dalam konflik interpersonal, manajemen konflik yang digunakan mungkin tidak efektif dalam menyelesaikan konflik yang muncul. Devito (1996) menyebutkan beberapa strategi pengelolaan konflik yang tidak produktif, antara lain penghindaran, non-negosiasi dan redefinisi, serta pemaksaan.

Misalnya, jika konflik yang muncul menyangkut kekayaan, maka alternatif penyelesaian konflik tersebut adalah bagaimana mendistribusikan kekayaan secara merata. Rekonsiliasi atau perdamaian, suatu cara mempertemukan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai kesepakatan bersama untuk berdamai. Dalam proses rekonsiliasi ini, kedua pihak yang bersengketa dapat meminta bantuan pihak ketiga untuk memberikan berbagai pertimbangan yang dianggap menguntungkan kedua belah pihak untuk mengakhiri perselisihan.

Sebagai mediator perdamaian, Mediator Sri Sultan Hamengkubuwono berkonsultasi dengan pihak-pihak yang berkonflik, sehingga perannya lebih bersifat konsultatif dan tidak mempunyai kewenangan mengambil keputusan yang mengikat kedua belah pihak yang bersengketa. Kepedulian pihak-pihak yang tidak terlibat dalam konflik, seperti lembaga swadaya masyarakat, sangat penting dalam menjembatani kebuntuan penyelesaian konflik.

Melalui proses peradilan ini, arbiter mengambil suatu keputusan yang bersifat mengikat dan harus ditaati oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak yang menggunakan penyelesaian konflik secara koersif biasanya adalah pihak yang dirasa lebih kuat dan mampu menghancurkan musuh. Karena merasa menang, pihak yang kuat menetapkan syarat menyerah dan damai yang harus diterima pihak lemah.

Jadi, masih belum ada solusi final, karena belum ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah. Menurut hemat penulis, kedua upaya tersebut tidak cukup karena pihak-pihak yang berkonflik atau berkonflik tidak dilibatkan sama sekali.

PENUTUP

Upaya solusi khusus, misalnya. dengan mempertemukan siswa yang berkonflik secara langsung masih belum ditemukan oleh pihak sekolah, pihak keamanan maupun pemerintah. Padahal, dengan cara ini diharapkan siswa yang berkonflik bisa langsung mendiskusikan permasalahan yang muncul dan mencari solusi bersama. Oleh karena itu, menurut penulis, perundingan harus dilakukan oleh kedua belah pihak yang berkonflik.

Untuk saling memahami dan membangun hubungan yang baik, tidak hanya diperlukan kemampuan komunikasi saja, namun juga kemampuan komunikasi. Menurut Arifin, keterampilan komunikasi adalah “kemampuan seseorang dalam menyampaikan pesan dengan jelas sehingga mudah dipahami oleh penerima pesan”. 1 Tidak hanya mampu menjadi orang yang mampu menyampaikan pesan, namun juga menjadi pendengar yang baik. Padahal, keterampilan komunikasi merupakan hal yang sangat mendasar untuk komunikasi yang efektif agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi yang berujung pada konflik.

Keterampilan komunikasi yang harus dimiliki seorang pustakawan adalah kemampuan memberikan informasi dengan penyampaian yang tepat, dan keterampilan menjadi pendengar yang baik. Hal ini sejalan dengan pandangan Murniaty, bahwa seorang pustakawan yang profesional harus mampu menguasai kemampuan komunikasi yang baik, guna mencapai tujuan memberikan informasi yang tepat dan mempengaruhi pemustaka untuk menggunakan layanan perpustakaan.2. Pengembangan diri ini dapat terlaksana dengan baik apabila pustakawan mampu mencapai komunikasi yang efektif.

Keterampilan komunikasi dalam hal ini komunikasi yang efektif sangat penting karena dalam pekerjaannya pustakawan akan berhubungan langsung dengan pemustaka. Kemampuan pustakawan dalam berkomunikasi secara efektif akan menentukan keberhasilan pustakawan dalam melaksanakan tugasnya. Dengan kemampuan komunikasi tersebut, seorang pustakawan akan mampu membangun konsep diri, mengaktualisasikan diri, memperoleh kebahagiaan, dan membina persahabatan dengan orang lain.

PEMBAHASAN

Diharapkan pustakawan mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif, serta memberikan pelayanan prima kepada pengunjung. Melalui berbagai media komunikasi, pustakawan dapat mengekspresikan dirinya, mempengaruhi orang lain, berkolaborasi dan meningkatkan potensi dirinya. Dalam hal ini pustakawan mempunyai peranan yang strategis karena pustakawan bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan dan informasi.

Pustakawan merupakan pelaku langsung dalam kegiatan pelayanan, sehingga kualitas pustakawan akan mempengaruhi kualitas layanan perpustakaan. Kualitas seorang pustakawan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain pendidikan yang akan menentukan profesionalisme, kepribadian, dan kemampuan komunikasinya.

Proses komunikasi dalam Perpustakaan

Oleh karena itu, agar kekayaan informasi yang dimiliki perpustakaan dapat diketahui dan dimanfaatkan oleh pemustaka, maka perpustakaan harus menjalin komunikasi dengan pemustaka. Komunikasi tidak harus berupa kata-kata atau apapun yang mempunyai makna, namun hampir semua perilaku manusia merupakan efek dari proses komunikasi, seperti yang dikatakan Mc. Cara terbaik untuk menjelaskan aktivitas komunikasi adalah dengan menjawab lima pertanyaan, yaitu Siapa, Mengatakan Apa, Melalui Saluran Apa, Kepada Siapa, dan Dengan Pengaruh Apa.”

Lasswell menghendaki unsur-unsur dalam suatu kegiatan komunikasi secara umum adalah sebagai berikut: Siapa (Who), apa yang dimaksud oleh komunikator, menunjukkan apa (says what) dalam hal ini pesannya, dengan media apa (inwhich channel) menunjukkan media yang mana. Lasswel di Perpustakaan Dilihat dari diagram tersebut, dalam proses komunikasi di perpustakaan, yang berperan sebagai komunikator adalah pustakawan, yang menyampaikan pesan baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi merupakan “suatu kesamaan makna, sehingga terjadi pertukaran pikiran dan pemahaman antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan penerima pesan.”6 Seperti halnya di perpustakaan, sebagai tempat memperoleh segala informasi yang diperlukan. , a Proses komunikasi terjadi antara pustakawan (penyebar pesan) dan pengunjung perpustakaan (penerima pesan).

Hal ini diperlukan agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tanpa kendala, serta memberikan manfaat bagi pengunjung perpustakaan atau pustakawan. Keterampilan komunikasi merupakan “kemampuan seorang pustakawan dalam menjalin komunikasi yang baik antara pustakawan dengan pengunjung perpustakaan, yang sering digunakan dalam kegiatan pemberian layanan perpustakaan”. Sebagaimana halnya seorang pustakawan harus mampu menjadi pendengar yang baik, apa yang diinginkan oleh pengunjung perpustakaan.

Melalui menyimak akan terjadi proses pemahaman dan evaluasi serta interpretasi pembicaraan sehingga pustakawan dapat menangkap apa yang didengar dan memahami apa yang dikomunikasikan. Seseorang yang literate berarti tidak hanya mampu membaca, tetapi memahami apa yang dibaca, isinya, tujuan dan latar belakangnya guna menyampaikan atau memberikan gambaran informasi yang diinginkan kepada pengunjung perpustakaan. Menulis merupakan suatu keterampilan komunikasi yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka, dengan pengunjung.10 Lebih lanjut Rosidi menjelaskan bahwa menulis adalah kegiatan mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan dalam bentuk tulisan, sehingga diharapkan dapat dipahami. oleh pembaca dan bertindak sebagai sarana komunikasi tidak langsung.11.

Keterampilan Komunikasi seorang Pustakawan

Kita masih sering mendengar kesalahpahaman dalam memahami apa yang dikatakan orang lain kepada kita. Banyak hal yang menyebabkan hal tersebut terjadi, antara lain: .. pengalaman komunikator, kecenderungan komunikator mengabaikan pesan-pesan yang bertentangan dengan informasi yang diketahuinya, kredibilitas komunikator di mata komunikator, keadaan emosi komunikator dan komunikator, bingkai yang berbeda. pikiran, keterbukaan antara komunikator dan komunikator, perbedaan pendidikan, kemampuan berbicara dan sebagainya. Artinya pustakawan harus bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain, dalam hal ini pencari informasi yang dilayaninya.

Misalnya ketika seorang pencari informasi datang mencari informasi, dan dia mengatakan bahwa dia sangat membutuhkan informasi tersebut dengan cepat, karena itu adalah bahan untuk melakukan karya ilmiahnya yang harus dikumpulkan dalam 2 hari. Artinya pustakawan harus berusaha menciptakan suasana yang nyaman, fleksibel, dan mendukung pencari informasi dalam berkomunikasi dengannya. Dilarang merokok, dilarang membawa tas, dilarang membawa jaket, dilarang makan, dilarang berisik, dan lain-lain. Berbagai larangan tersebut seolah-olah pengunjung perpustakaan harus steril dan tunduk tanpa syarat terhadap semua larangan tersebut.

Lebih parahnya lagi jika pustakawan juga berpura-pura mengawasi seluruh pengunjungnya, bukannya menyambut mereka dengan ramah sehingga pengunjung perpustakaan merasa nyaman berinteraksi dengannya. Artinya, pustakawan perlu mulai berkomunikasi dengan pengunjung perpustakaan dengan sikap positif dan memandang mereka sebagai orang penting yang patut diperlakukan dengan baik. Artinya, pustakawan harus memandang setiap orang yang mengunjungi perpustakaannya sebagai orang penting yang patut dihormati tanpa syarat.

Seluruh pengunjung perpustakaan merupakan pencari informasi yang harus dibantu secara proporsional, agar mereka puas dengan layanan informasi yang diberikan. Artinya pustakawan harus menunjukkan perhatian, minat dan juga senang terhadap permasalahan yang diangkat oleh pengunjung perpustakaan. Artinya pustakawan harus mampu mengelola secara efektif proses komunikasi yang terjadi antara pustakawan dengan pencari informasi.

Upaya Pengembangan Keterampilan Komunikasi Pustakawan

Kepercayaan (credibility)

Sikap ini akan membantu pengunjung yang pemalu atau malas bertanya menjadi berani berkomunikasi dengan pustakawan. Pastikan percakapan mengalir lancar, pencari informasi memahami dengan jelas apa yang mereka perlukan, dan pustakawan melakukannya dengan benar. Pengelolaan interaksi yang baik akan menciptakan situasi komunikasi menyenangkan yang memuaskan kedua belah pihak.

Dengan adanya kemampuan komunikasi yang dimiliki seorang pustakawan diharapkan mampu memberikan kepuasan kepada pustakawan. Artinya, untuk mengembangkan kepercayaan atau kredibilitas, seorang pustakawan harus mampu memperkuat karakter pribadinya, mengendalikan emosi, dan mempunyai kemampuan menyampaikan argumentasi yang baik dan beralasan.

Daya tarik (attractive)

Kekuatan (Power)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa public relations merupakan salah satu aspek penting yang harus ada di dalam suatu

China’s economic hard landing impact on Africa: A scenario analysis by Emmanuel Igbinoba Centre for Chinese Studies Stellenbosch University Rodney Hoaeb Namibia Trade Forum