• Tidak ada hasil yang ditemukan

The purpose of this research is for description: a) the dynamics of personality from the character Matari Anas.

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "The purpose of this research is for description: a) the dynamics of personality from the character Matari Anas."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

DINAMIKA KEPRIBADIAN TOKOH MATARI ANAS DALAM NOVEL 9 MATAHARI KARYA ADENITA

Lidya Anggraini,Putri Dian Afrinda,Wahyudi Rahmat

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Lidyaanggraini94@gmail.com

ABSTRACT

The background of the problem in this research tells about Matari Anas as a main character that occur a struggle for reaching an achievement to be a scholar. While processing an education with the most struggle. The purpose of this research is for description: a) the dynamics of personality from the character Matari Anas. b) The types of dynamics of personality from the character Matari Anas which consist as Insting, anxious and distribution and utilization of psychic energy that contained in the novel 9 Matahari made by Adenita.The type of this research is qualitative research. The method that is used in this research is description analysis method in describing the facts that will make with an analytical approach which using in this research is the approach of literary psychology, data source of this reseach is 9 Matahari made by Adenita. Data in this research is a quote form a text which relates with aspects of the dynamics of personality that happen in the Matari Anas’s character. Research instruments are used form an equipment and matter that will help researcher makes a research.Based on the data which is found, therefore the result of this research as follows. First the dynamics of personality of Matari Anas’s character which relates with insting that contains 17 data, Matari Anas’s character feels having desire to reach his achievement to have a lecturing. Second, the personality dynamics of Matari Anas figure related to the anxiety of 43 data, Matari Anas who experienced anxiety in reaching his dream to study and become a scholar. Third, distribution and ulitization of psychic energry which contains 4 data, that is relates with anxious and insting, Matari Anas character in this novel wants to reach his achievement for being a scholar, when it will reach it being a scholar, Matari Anas’s character does not know whos difficult to be a scholar. Matari Anas’s character is happy when he can reach his dream being a scholar. And he can give evidence that Matari Anas can reach an achievement for being a scholar.

Keywords: Novel, Personality Dynamic

PENDAHULUAN

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antarsesamanya. Manusia adalah makhluk unik yang selalu menjadi pembicaraan dalam suatu kehidupan.

Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang ada di dunia, yang berbeda dengan makhluk hidup

lainnya. Manusia dibekali akal dan pikiran yang bisa membuatnya berpikir untuk melakukan sesuatu, setiap manusia memiliki kepribadian yang membentuk jiwa seseorang menjadi manusia yang seutuhnya.

Proses bagaimana seseorang membentuk kepribadian dari kecil hingga dewasa disebut dinamika

(2)

kepribadian. Kepribadian merupakan bagian dari unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku, sifat atau tindakan dari setiap individu manusia. Kepribadian yang dimiliki oleh manusia yang akan menjadi penentu pemikiran dan tingkah laku bagaimana upaya seseorang beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah.

Kepribadian seseorang dapat dilihat dari kesadaran dan kesengajaan yang berupa harapan, impian, dan keinginan.

Kepribadian seseorang bisa berubah apabila dia dihadapkan dengan suatu masalah, baik yang hadir dalam diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar mereka. Masalah perubahan prilaku seseorang dapat terlihat dalam karya sastra. Salah satu karya sastra yang bisa dijadikan objek tentang masalah hidup dan kehidupan yaitu novel. Novel juga melihat masalah kejiwaan yang terungkap melalui dinamika kepribadian tokoh yang terdapat di dalam cerita. Dinamika kepribadian yang terlihat melalui perilaku tokoh inilah yang membantu terungkapnya makna cerita secara keseluruhan.

Bentuk pengungkapan dinamika kepribadian ini bisa melalui karya sastra yang diciptakan oleh pengarang. Karya sastra merupakan sebuah karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dari segi kreatifitas sebagai karya seni. Bentuk karya sastra yang berkembang pada masa kini adalah karya sastra yang memiliki kerumitan psikologis. Hal ini terlihat dari bermacam-macam konflik kehidupan serta dinamika kepribadian yang diangkat kedalam karya novel.Novel 9 Matahari karya Adenita. Dinamika kepribadian seorang tokoh yang dibahas dalam novel ini berkaitan dengan kehidupan seseorang yang bernama Matari Anas. Menceritakan tentang perjuangan seorang matari atau biasa di panggil tari yang berjuang untuk mencapai sebuah pendidikan yang lebih tinggi yaitu kuliah. Seorang tari yang memperjuangkan tersebut mendapatkan sebuah kesulitan.

Kesulitan tersebut terletak pada biaya yang sangat besar. Tetapi seorang mentari tidak pantang menyerah dia berjuang untuk bisa melanjutkan pendidikannya walaupun haru berhutang kepada seorang rentenir

(3)

demi bisa melanjurkan pendidikanya.

Dan mendaparkan berbagai macam pertentangan terutama pertenteng dari ayah matati sendiri akan tetapi tidak menghalangi niat seorang Matari dalam mencapai sebuah cita- citanya tersebut.

Penulis novel Yuli Anita, yang biasa dikenal dengan nama Adenita, lahir di Jakarta tanggal 3 Juli 1981.

Adenita merupakan seorang penyiar, MC, dan penulis. Pengalamannya dalam dunia broadcasting tidak sebatas sebagai penyiar dan MC tapi juga sebagai reporter berita untuk suatu televisi swasta berlangganan.

Dalam bidang menulis, karya perdananya 9 Matahari yang diluncurkan November 2008 menjadi novel National Best Seller di pertengahan tahun 2009 dalam novel tersebut menjelaskan tentang perjuangan dalam mencapai pendidikan dan berbagai tantangan dalam mencapai sebuah impian. Dia mendapatkan nominasi “Penulis Muda Berbakat Literary 2009”. Saat ini Adenita sedang menulis novelnya yang kedua Epicentrum. Di sela-sela kesibukannya menulis Adenita juga sering berpartisipasi dalam berbagai

acara sebagai MC maupun pembicara dalam berbagai event lokal maupun nasional. Dia telah bekerja untuk beberapa stasiun radio sebagai penyiar. Stasiun terakhir. Dia bekerja adalah Radio Delta FM Jakarta. Adenita juga menjadi pengajar menulis kreatif untuk siswa SMP.

Berdasarkan penjelasan di atas, penting untuk dikaji bagaimana dinamika kepribadian seorang tokoh yang lebih dibahas adalah kecemasan tokoh Matari Anas yang ditampilkan oleh Adenita dalam novel yang dihasilkannya, khususnya novel 9 Matahari. Bagaimanakah bentuk dinamika kepribadian berupa kecemasan tersebut ketika dihubungkan dengan keberadaan manusia dalam kehidupannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tantang dinamika kepribadian tentang aspek kecemasan yang ada di dalam novel 9 Matahari karya Adenita. Mendasari ini dengan alasan, untuk melihat gejolak psikologis yang dialami oleh tokoh utama. Selain itu novel ini juga merupakan fenomena psikologis

(4)

manusia yang sangat menarik untuk diteliti.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika kepribadian Matari Anas dalam novel 9 Matahari Karya Adenita.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Ratna (2010:47), motode kualitatif memberikan perhatian terhadap data ilmiah, data dalam hubungannya dengan konteks keberadaannya.

Cara-cara inilah yang mendorong metode kualitatif dianggap sebagai multimetode sebab penelitian pada gilirannya melibatkan sejumlah besar gejala sosial yang relevan. Dalam penelitian karya sastra, misalnya, akan dilibatkan pengarang, lingkungan sosial dimana pengarang berada, termasuk unsur-unsur kebudayaan pada umumnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis.

Ratna (2010:53),mengatakan metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta

yang kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologi deskripsi dan analisis berarti menguraikan.

tetapi, tidak semata-mata menguraikan. melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya. Penelitian ini

mendeskripsikan atau

menggambarkan apa yang menjadi masalah, kemudian menganalisis dan menafsirkan data yang ada. Metode deskriptif analisis berarti menguraikanfakta-fakta untuk dianalisis dengan mengumpulkan data, klasifikasi data berdasarkan karya sastra yang akan dianalisis.

Data dalam penelitian ini adalah kutipan berupa teks yang menunjukan Dinamika Kepribadian tokoh Matari Anas dalam novel9 Mataharikarya Adenita. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel 9 Mataharikarya Adenita, novel ini diterbitkan oleh PT. Gramadia, di Jakarta pada tahun 2009(cetakan ketiga) dengan jumlah halaman359 lembar. Perwajahan pada novel 9 Mataharikarya Adenita warna cavernya jingga tua.

Arikunto (2010: 203), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas

(5)

yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah: 1) Tahap pembacaan, yaitu membaca dan memahami novel 9 Matahari karya Adenita, 2) Tahap menggaris bawahi dalam novel 9 Matahari karya Adenita, 3) Tahap klasifikasi, yaitu tahap pengelompokan data yang sudah diinventarisasikan.

Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Menurut Maleong (2010: 178), Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding tahap data itu. Dalam penelitian ini pengecekan atau perbandingan terhadap hal tersebut.teknik trigulasi ada empat macam: 1) Triangulasi sumber yaitu pemeriksaan sumber yang memanfaatkan jenis sumber dan data

yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis, 2) Triangulasi metode yaitu pemeriksaan yang menekankan pengguanaan metode pengumpulan data yang berbeda dan bahkan jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang samauntuk menguji kemantapan informasinya, 3) Triangulasi penelitian yaitu hasil penelitian baik data atau simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain, 4) Triangulasi teori yaitu pemeriksaan data dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.

Penelitian ini menggunakan triangulasi penelitian, yaitu baik data atau simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bias diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain.Validator dalam pengabsahan data ini adalah Wira Solina, M.Pd dosen bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat.

(6)

HASIL DAN PEMBAHASAN Dijelaskan tentang temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Temuan penelitian dari peristiwa yang didasarkan deskripsi analisis data yang kemudian dianalisis lalu dibuktikan dengan kutipan dalam novel dari peristiwa yang ada dalam format inventarisasi data. Pembahasan didasarkan pada hasil temuan penelitian yang dibahas dan yang diinterpretasikan.

Pembahasan tersebut adalah berhubungan dengan dinamika kepribadian yaitu 1) insting, 2) distribusi dan penggunaan energi psikis, dan 3) kecemasan yang terdapat dalam novel 9 matahari karya Adenita.

Pertama, kutipan yang tentang insting yang digambarkan oleh Matari Anas dalam novel yang berjudul “ 9 Matahari”. Dalam kutipan berikut.

Begini kak, untuk masuk pertama itu kan Cuma butuh enam setengah juta rupiah. Kita pecah jadi beberapa sumber lalu sambil kuliah aku akan kerja, dan bisa mengembalikan uang itu (Adenita, 2009:01)

Berdasarkan kutipan di atas, terdapat dinamika kepribadian tokoh Matari Anas dalam novel 9 Matahari karya Adenita yang membahas mengenai insting. Insting tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut

untuk masuk pertama itu kan cuma butuh enam setengah juta rupiah.” Berdasarkan kutipan tersebut maka dapat dilihat pada data (1) mengalami dinamika kepribadian tentang insting. Menurut pendapat Yusuf (2007:48) insting merupakan kumpulan hasrat atau keinginan yang merefleksikan sumber kepuasan badaniah atau kebutuhan yang tujuannya mereduksi ketegangan yang dialami sebagai suatu kesenangan. Insting yang tergambar dari tokoh Matari Anas yakni memiliki hasrat, keinginan untuk berkuliah. Dapat disimpulkan bahwa tokoh Matari Anas memiliki keinginan yang begitu besar untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke yang lebih tinggi yaitu berkuliah.

Seorang Matari ingin kuliah tetapi ia mengalami masalah yaitu keuangan.

Untuk memudahkan keinginan itu Matari membujuk kakaknya untuk bisa memberikan biaya awal untuk

(7)

masuk kuliah, untuk biaya untuk sehari-hari, Matari akan mencari sendiri. Dari penjelasan diatas menjelaskan keinginan atau insting yang besar Matari untuk melanjutkan studinya kejenjang yang lebih tinggi untuk mengapai impiannya.

Kedua, kutipan yang tentang distribusi dan penggunaan energi psikis yang digambarkan oleh Matari Anas dalam novel yang berjudul “ 9 Matahari”. Dalam kutipan berikut.

ya om, kalau begitu...saya tunggu kabarnya ya, om. Terima kasih sekali, kakakku menutup telepon setelah menyampaikan salam dengan rasa hormat. Membuang napas semena-mena, dan mengusap keningnya yang berkeringat (Adenita, 2009:5)

Berdasarkan kutipan di atas, terdapat dinamika kepribadian tokoh Matari Anas dalam novel 9 Matahari karya Adenita yang membahas mengenai distribusi dan penggunaan energi psikis. distribusi dan penggunaan energi psikis tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut “ya om, kalau begitu...saya tunggu kabarnya ya, om. Terima kasih sekali, kakakku menutup telepon setelah menyampaikan

salam dengan rasa hormat.

Berdasarkan kutipan tersebut maka dapat dilihat pada data (1) mengalami dinamika kepribadian tentang distribusi dan penggunaan energi psikis. Menurut pendapat Freud (2006:83) distribusi dan penggunaan energi psikisserta digunakan oleh id, ego, superego.

Karena jumlah energi itu terbatas, maka akan terjadi semacam persaingan di antara ketiga sistem itu dalam menggunakan energi tersebut.

Dapat di analisis bahwa tokoh Matari Anas yang siang hari itu yang berada di ruang tamu bersama kakaknya, mendengarkan pembicaraan kakaknya via telpon dengan omnya mengenai peminjaman uang untuk Matari. Matari yang berusaha untuk memperjuangkan impianya untuk kuliah. Walau mengalami kendala dalam pembayaran untuk uang masuk kuliah. Matari pantang menyerah ia berusaha untuk membujuk kakaknya untuk membantunya meminjamkan uang untuk pembayaran masuk saja.

Sehingga kakaknya mau membantu dengan meminjam uang dengan om ya. Matari merasa bahagia karena

(8)

sebentar lagi ia akan bisa kuliah dan bisa mewujutkan mimpinya.

Ketiga, kutipan yang tentang kecemasan yang digambarkan oleh Matari Anas dalam novel yang berjudul “ 9 Matahari”. Dalam kutipan berikut.

kenapa hanya tentang makanku yang dipikirkan? Pernah kebayang bagaimana keinginan besar aku untuk kuliah, ingin punya mimpi yang sama dengan orang lain, punya cita-cita besar, aku sangat ingin belajar, kak. Aku ingin jadi sarjana (Adenita, 2009:3).

Berdasarkan kutipan di atas, terdapat dinamika kepribadian tokoh Matari Anas dalam novel 9 Matahari karya Adenita yang membahas mengenai kecemasan moral. Kecemasan moral tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut

Pernah kebayang bagaimana keinginan besar aku untuk kuliah, ingin punya mimpi yang sama dengan orang lain, punya cita-cita besar, aku sangat ingin belajar, kak.” Berdasarkan kutipan tersebut maka dapat dilihat pada data (1) mengalami dinamika kepribadian tentang kecemasan moral. Menurut pendapat Semiun (2006:88)

Kecemasan moral merupakan yang terjadi karena konflik antara ego dan superego yang mungkin mengalami kecemasan karena adanya konflik antara kebutuhan realistik dan tuntutan superego kita. Kecemasan moral yang tergambar dari tokoh Matari Anas pernah kebayang keinginan besar aku untuk kuliah, ingin punya mimpi yang sama dengan orang lain, punya cita-cita besar, aku sangat ingin belajar, kak.

Matari mengalami konflik batin antara ego dan superegonya dalam keinginanya dalam berkuliah. Dapat disimpulkan bahwa Matari yang lagi berada di ruangan tamu bersama kakaknya, Matari begitu merasa dicemaskan hanya pada makannya saja. Padahal Matari begitu mencemaskan akan kuliahnya. Aku yakin sekali, keadaan seperti ini nggak akan berjalan lama. Insyak Allah akan ada jalan terang. Matari begitu inginya dia ingin kuliah, maka Matari selalu berfikiran bahwa perekonomian akan baik, bapak akan berkerja lagi, dan kakak akan mendapatkan perkerjaan yang lebih baik lagi nantinya. Dari penjelasan diatas merupakan kecemasan moral

(9)

konflik antara ego dan superego Matari yang ingin kuliah dan ingin mencapai impianya.

KESIMPULAN

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa novel 9 Matahari Karya Adenita menggambarkan berbagai dinamika kepribadian yang ada pada tokoh Matari Anas. Novel 9 Matahari Karya Adenita ini, menggambarkan masalah yang dihadapi oleh tokoh Matari Anas.

Aspek dinamika kepribadian tokoh Matari Anas terdiri dari insting, kecemasan, dan distribusi dan penggunaan energi psikis. Dalam tokoh Matari Anas lebih didominasi oleh dinamika kepribadian. Hal ini terbukti dari sikap, tindakan, dan cara tokoh Matari Anas dalam setiap kutipan. Dinamika kepribadian yang dialami tokoh Matari Anas adalah insting, kecemasan, distribusi dan penggunaan energi psikis. Namun yang paling dominan dalam dinamika kepribadian yang dialami tokoh Matari anas adalah kecemasan.

Adapun skor yang diperoleh masing- masingnya adalah insting terdiri dari

17 data, kecemasan terdiri dari 43 data, dan distribusi dan penggunaan energi psikis terdiri dari 4 data.

DAFTAR PUSTAKA

Adenita. 2009. 9 Matahari . Jakarta:

PT. Gramadia.

Ratna, Nyoman. (2010). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Semiun, Yustinus. (2006). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik. Yogyakarta:

Kanisius.

Yusuf. Syamsu dan Nurihsan Juntika. (2007). Teori Kepribadian.

Bandung:Remaja Rosdaka.

Referensi

Dokumen terkait

The percentage of antibiotic sensitivity of the present bacterial isolates was ranged from 12.5 % to 100 % in which most of the present bacteria isolates were not sensitive to

nasional maka memerlukan transformasi menjadi hukum nasional sebelum dapat berlaku dalam lingkungan hukum nasional dan dapat disimpulkan hukum internasional hanya akan berlaku dan