• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN "

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

SEKRETARIAT UTAMA

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA, ORGJ\NISASI DAN TATA LAKSANA

NOTA DINAS

NOMOR: T/,,'7IDL.02.05NII/2020

Yth. Direktur Hukum

Dari Kepala Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Tata Laksana Hal Penyampaian Draft Naskah Akademik Rancangan Peraturan Presiden

tentang Pemberian Tunjangan Jabatan Fungsional Analis Transaksi Keuangan

Tanggal , Juli 2020

Sehubungan dengan penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Pemberian Tunjangan Jabatan Fungsional Analis Transaksi Keuangan yang mensyaratkan surat usulan penetapan tunjangan jabatan fungsional disertai naskah akademis, bersama ini terlampir disampaikan Naskah Akademis Rancangan Peraturan Presiden tentang Pemberian Tunjangan Jabatan Fungsional Analis Transaksi Keuangan untuk dapat dilakukan riviu secara legal drafting sesuai dengan tugas dan kewenangan Saudara.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik diucapkan teirma kasih.

Kepala Biro,

f

\~

/ Albert Huppy wounde

01 .3.2

(2)

NASKAH AKADEMIS

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG

PEMBERIAN TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS TRANSAKSI KEUANGAN

Disusun Oleh:

Biro SDM dan Ortala

Pusat Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Republik Indonesia

Tahun 2019

(3)

RATA PENGANTAR

arah kebijakan pemerintah terkait bidang

aparatur serta untuk menjaga amanah tindak

uang, PPATK berkomitmen untuk ASN yang yang transparan, dan berkinerja

PPATK memerlukan struktur pola karir yang un_, .....,,,,,,<....

tugas pokok di dan

pidana pencucian uang satu sarana percepatannya jabatan fungsional di PPATK.

analis transaksi keuangan (JF ATK) jabatan fungsional

diPPATK dengan Peraturan Menteri Negara

Nomor 02 Tahun 2018 Analis

JF ATK melaksanakan analis transaksi keuangan

dalam dan pemberantasan tindak uang. JF ATK

danhanya PNS di PPATK.

tugasnya, tunjangan yang memadai perlu

fungsional analis fungsional

yang 1H\.,U . ."-'-'(;U diharapkan mampu meningkatkan pengabdian, dan pegawai negeri sipil yang ~~F,~",.~~a secara penuh tunjangan jabatan yang memadai juga diharapkan dan output PPATK upaya pencegahan dan tindak pidana pencucian uang yang akan mendukung

"'","'VHVHU<:O<.H serta penegakkan hukum.

hal-hal tersebut di pentingnya pemberian

pejabat fungsional yang telah

maka jabatan

analis transaksi keuangan. Naskah akademis ini diharapkan dapat Peraturan Presiden Tunjangan Jabatan

Keuangan.

Maret 2019

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

(4)

DAFTAR lSI

Kata Pengantar... "... ... ... ... ii

Daftar iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar ~v.~,,~u. 1

B. 3

C. Tujuan 3

D. 3

BAB II DASAR PEMIKlRAN PERLUNYA RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN BAGI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS TRANSAKSI KEUANGAN.. •••• •••.. ... .... ... ... ... 6

A. Dasar 6

B. Dasar 8

C. Dasar 9

BAB III MATERI MUATAN RANCANGAN PRESIDEN TENTANG PEMBERIAN RUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS

KEUANGAN... 11 A. Definisi ... ... 11 B. Pemberian Tunjangan... ... ... ... ... ... 11

C. Besaran 11

D. 12

E. •.J~.r,~. . . 12

F. Ketentuan 12

BAB IV ANALISIS PEMBERIAN TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS TRANSAKSI KEUANGAN... 13 BAB V PENUTUP"" .. """" .. "... "" .. """" ... "... " ... " ... " .... ".".""." .... "... ".... ".... "".. ... 17

iii

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara tercantum

Bahwadalam

Dasar

Republik Tahun dibangun yang

profesional, memili ki

praktik kolusi, dan sertamampu

publik masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur

Pancasila Undang-Undang Dasar Negara Indonesia 1945.1

Dalam pembinaan peningkatan mutu profesionalisme, ASN persatuan

dapat dengan

jabatan dan

fungsional yang berdasarkan pada "",-,,:<,uJ,J.(;U

tertentu.2 yang menduduki fungsional

yang dalam Peraturan Presiden. Besaran jabatan

3

Sejalan berkembangnya tipologi dalam « ..."'.L pidana dan peran serta PPATK yang semakin aktif secara domestik maupun intemasional

pencegahan dan pemberantasan tindak pidana, oleh diperlukan sumber

daya PPATK yang pola dan

Glu.:;ua.u yang fleksibel dalam

tersebut. PPATK membentuk struktur

fungsional .n.LJ:GUJ.'" Transaksi disamping struktural yang telah berjalan saat inL 4

Nomor 05 Tahun 2014 2lbid. Pasal1 (1).

3Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Pasal 8.

4Naskah Akademik Usulan Pembentukan Jabatan Fungsional Analis Transaksi Keuangan, Jakarta, 2016. hal.3.

(6)

dalam Peraturan Menteri Aparatur dan JFATK

Birokrasi Nomor 2 2018 Jabatan Fungsional Analis Keuangan RB No. 02 Tahun 2018 tentang JF ATK). JF ATK mempunyai ruang lingkup, tugas, jawab, wewenang, dan hak untuk

Transaksi analis

a . .CUi.:)• .;:)

(PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, U'PU1P'rl

dalam

yang analis transaksi

riset, sarna, pengawasan serta uang dan

anti

analis transaksi keuangan diharapkan ditetapkannya

memenuhi tuntutan perkembangan profesionalisme

dan untuk Daya yang

kompetensi sesuai

JF ATK keahlian yang bersifat tertutup,

PNS yang Pusat

dan Analisis yang

Transaksi Keuangan ahH utama, Analis Transaksi

ahH Analis Analis

ahH pertama. 7

Dalam rangka pembinaan karier dan peningkatan mutu profesionalisme JF ATK, PNS yang duduk dalam JF ATK diberikan gSlon'3J yang berbeda masing-masingjenjangnya yang diatur dalam Peraturan Presiden.8

Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, diperlukan pengaturan

hpln"'1"1 tunjangan PNS yang menduduki JF ATK dalam Peraturan

Presiden.

5 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2018 Jabatan Fungsional Analis Transaksi Pasal1 6.

6lbid, Pasal 1 7 dan 8.

Pasal3 dan 4.

8Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan tn""'"'''r~''' Pegawai Pasal8.

(7)

B. PERMASALAHAN

latar sebagaimana tersebut di pemberian UHi"uu JF ATK dirumuskan berikut:

1. Dasar fJ"',CAU"U. perlunya Rancangan Peraturan Presiden UHt;UHJF ATK.

2. lingkup Peraturan Presiden Pemberian JF

ATK.

3. Analisis besaran tunjangan JF ATK.

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN

Naskah ini dibuat dalam memetakan permasalahan dalam jabatan PNS yang menduduki JF ATK ditinjau

yuridis. pokoknya e<U.'::UQ,H gagasan konkrit dan ...p,u"...,..., .

ruang materi muatan yang akan

Peraturan Presiden Pemberian Tunjangan JF ATK. Naskah e<n,aUI;;H ini diharapkan

1. Bahan dasar pemikiran Rancangan Peraturan Presiden JF ATK.

2. Bahan dasar ruang Peraturan Presiden tentang Pemberian JF ATK.

3. Bahan analisis besaran tunjangan JF ATK.

D. METODE PENDEKATAN

Naskah Peraturan Pemberian

Tunjangan JF ATK ini menggunakan pendekatan yuridis-normatif yaitu penelitian yang data yang oleh data 1"\1""'T'n'>1'"

Data yang dalam ini,

""""'VA..fJ',jn..r.UH dalam 3 yaitu:

1. hukum primer, bahan yang

antara

a. Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945;

b. Nomor 08 2010 Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Pencucian (Lembaran Negara Republik Indonesia 2010 Nomor Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5

(8)

c. Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

(Lembaran Republik 2014 Nomor

Lembaran Republik Indonesia Nomor 5494);

d. Peraturan Nomor 7 Peraturan

Negeri Negara Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Negara Republik Nomor 3098)

telah diubah n""""'~'''' kali terakhir Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Pegawai Negeri

Negara Tahun 2015 Nomor

e. Peraturan Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Negeri (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor

f. Keputusan Nomor 87 1999 tentang Jabatan

Negeri telah diu bah kali

terakhir Peraturan Nomor 116 Tahun 2014 tentang

Atas 1999 tentang

Rumpun Fungsional Sipil Negara

Republik Tahun 2014 Nomor

g. Peraturan Presiden Nomor 26 2007 tentang Jabatan

2. Bahan yaitu yang digunakan untuk memberikan

informasi atau hal-hal yang isi bahan dan

Bahan hukum diperoleh melalui artikel, para pakar tentang fungsional.

3. Bahan yaitu bahan yang memberikan maupun

penjelasan bahan hukum sekunder. hukum tersier

diperoleh Kamus Bahasa dan Ensiklopedia.

Sedangkan didapat wawancara narasumber yang

merupakan bidang PAN

dan RB, juga bagian pembinaan fungsional (K/L) lain.

et. al. Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, (Jakarta: 8adan Penerbit Fakultas

nrl,..n",cl~,n 2005, hal. 28.

(9)

analitislO

Tipe yaitu L;;~;UJLLCln..a.u sistemisasi,

analisis dan pem berian JF

ATK. Penelitian dilakukan hukum terkait besaran

atas data dan sekunder yang

disusun secara '-\"-Lua.CJ.0 dan di analisis secara guna solusi pemberian I<UJ'E><A.U JF ATK.

Dengan

1°Penelitian deskriptif yaitu yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat, akurat dan detail mengenai suatu keadaan dan/atau gejala-gejala tertentu di masyarakat Soekanto, Penelitian Hukum, Get. 3, Badan Penerbit Fakultas Hukum Indonesia), 1996., hal. 50.

(10)

BAB DASAR PEMIKIRAN

RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN BAGI JABATAN FUNGSIONAL

ANALIS TRANSAKSI KEUANGAN

A. DASAR

Dasar filosofis adalah pandangan hidu p ....U •• F."'CA Indonesia dalam

Pancasila. Penjabaran nilai-nilai Pancasila di dalam

mencerminkan suatu keadilan, ketertiban, dan kesejahteraan yang UH.H5JCHn,a.H

oleh

Rumusan "'''''''''H.<A yang terdapat dalam Pembukaan (Preambule) UUD 1945 terdiri dari <AH,LtC;';o.. Alinea memuat rumusan tujuan negara dan dasar Dasar negara adalah

pikiran di ~«."'.u Pembukaan UUD 1945 pada untuk cita hukum yang menguasai dasar negara baik yang

maupun tidak 11

Batang tubuh UUD 1945 mengatur pokok-pokok pikiran tersebut dalam ....o.,'c;u­

pasalnya, lain batang atau pasal-pasal dalam UUD merupakan

negara dan

dari eita hukum. Pancasila sebagai sumber

norma filosofis terumuskan lebih

dalam tata atau hierarki yang

sekaligus r.<AClua.H dasar 12

Pada butir Paneasila adalah sosial bagi seluruh Indonesia, r..",aUHCl.U yang dimaksud semata menjelaskan

l1Pasai 1 ayat 8ab I, Amandemen Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan bahwa

"Negara Indonesia adalah HUkum'. Artinya, bahwa Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtstaat), dan berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar), bukan kekuasaan yang tidak terbatas (absolutisme), konsekuensinya 3 (tiga) prinsip yang harus dijunjung oleh warga negara Indonesia yaitu: (i) supremasi kesetaraan di hadapan hukum; dan (iii) penegakkan hukum dengan cara-cara yang tidak bertentangan hukum itu sendiri.

12Naskah Akademik Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, Jakarta, 2006, hal. 3,

(11)

serta

keadilan dalam peraturan atau hukum,

tetapi lebih dari itu sosial berbicara lebih luas hak warga negara dalam negara. Keadilan sosial ini adalah kondisi

u u u u u u rakyat distribusi yang adil atas dan sumberdaya

negara. Hal ini teori negara hukum (welfare

dimana negara mempunyai kewajiban untuk melayani dan

mensejahterakan arti demikian,

apabila pemerintah menyelenggaraan tersebut, dapat

dikatakan bahwa telah berbuat 13

Keadilan sosial keadilan yang berlaku untuk seluruh rakyat seutuhnya, baik maupun spiritual. Keadilan UCl.'Cl.l.ll hal ini tidak hanya milik orang kaya, namun juga bagi orang hanya bagi para tetapi untuk biasa pula, dengan seluruh rakyat Indonesia yang di dalam negeri maupun luar negeri.l4

Dalam konsepsi H . " ' ' ' ' Y U C A H Sosial dalam Negara Hukum I Cl.U"Cl.i:),llCl., keadilan tidak

dibatasi tetapi mencakup semua secara holistik,

ideologi, politik, budaya,

dengan meaknisme dan implementasi akan dapat

terwujud cita mewujudkan dan makmur. Adil

dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.15

Diyakini,

Keadilan sosial UCllCl1H Hukum Pancasila ""<A.'~<A.a konsep keadilan

utuh dan segala sektor berbangsa dan

bernegara yang oleh semua warga bangsa terutama

pemerintah, dalam

kehidupan jasmani rohaninya, meliputi "'''I<.':;;Uo.

mendapatkan sumber-sumber kekayaan dan negara secara berdasarkan Pancasila UUD 1945. 16

13Erna Mastiningrum. Makalah pada mata kuliah Filsafat Hukum pada Prodi Doktor IImu Hukum F akultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 dosen pengampu:

Prof. Dr. Prasetyo. S.H.• M.Si. di tahun 2016.

14lbid.

15lbid.

16lbid.

(12)

bagian U","'C<.J.).L mewujudnya .>....,'",,,,"HAJ. negara

keadilan secara merata untuk setiap warga negara, secara dan secara

ini adalah fungsional yang

lAUfi.<AH

","'''UJ.';:'

dalam pencegahan dan pemberantasan " H - . . . " , a pidana uang.

B. DASAR SOSIOLOGIS

Secara sosiologis sudut pandang masyarakat, analis

risiko. potensi yang

akibat mencegah memberantas pencucian uang diantaranya

a. PPATK mempunyai kewajiban Database yang besar Tindak Pidana uang. Risiko yang dapat

dimana database terdapat informasi yang

individu dana yang besar serta dana yang umumnya individu yang mempunyai"power dan berpengaruh" dan

tinggi bila kebocoran walau sekecil apapun.

b. Proses bisnis dalam melakukan dan

J.UC,"L'AO-H integritas dan profesionalisme yang tinggi dari para analis

atau Risiko ancaman kepada

yang sedang di atau bila tidak sesuai

proses bisnis yang ketat berdampak institusi, maupun analis serta negara secara lebih luas.

c. Interaksi antara PPATK dan H...,fi.UJ.>. hukum maupun PJK serta PBJ) salah satu pemanfaatan informasi

d. Jumlah Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan besar meningkat secara signifikan waktu ke waktu (catatan: bulan rata­

rata menerima LTKM sebanyak laporan dan hams di analisis, belum permintaan informasi pihak penyidik). Risiko yang

muncul adalah beban analis yang berat, serta dihadapkan kekhawatiran ancaman dari yang UJ.CUUAU<H0.

(13)

sebagaimana tersebut di terdapat juga yang lebih makro berdampak senus perekonomian dan hilangnya pajak nsiko hilangnya kepercayaan internasional

uang Indonesia oleh Internasional tidak patuh

atau belum "complY' dan TPPU dan

pelaksanaan analis transaksi keuangan tidak

dengan dan

uang, jabatan fungsional analis transaksi uu.H5'CAH perlu

sesuai beban dan jawab Diharapkan

pemberian fungsional transaksi

maka akan meningkatkan dan pejabat

analis

akhirnya stabilitas

dalam turut serta meningkatkan

tantangan ~uu~.~a depan penting berat, kineIja yang telah ditunjukkan PPATK tunjangan

Hal ini agar lebih motivasi

analis transaksi dalam membantu dalam

penerimaan keuangan negara melalui dan pemberantasan tindak pencucian

C. DASAR YURIDIS

rancangan tentang JF ATK adalah

dalam pembinaan dan mutu profesionalisme JF ATK.

PNS yang duduk dalam JF ATK perlu tunjangan dengan

tunjangan Beberapa

yang dasar

••J ..."''-'H fungsional tersebut adalah:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

2. Nomor 5 Tahun 2014 tentang Negara

(Lembaran Negara Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Indonesia Nomor

(14)

3. Peraturan Nomor 7 Tahun 1977 tentang

Negeri Sipil (Lembaran Republik Indonesia 1977 Nomor 11,

U C l U Q U Lembaran Negara U .... VU'-"'ClCl Nomor

telah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30

Tahun 15 tentang Belas Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 7 Tahun 1977 Pegawai Sipil (Lembaran

Republik Indonesia 2015 Nomor 123);

4. Peraturan Nomor 11 Tahun 2017

Negeri (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Lembaran Republik Indonesia Nomor 6037);

5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun

Negeri beberapa

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2014 tentang

Perubahan Nomor 87 Tahun 1999 tentang

Rumpun Fungsional Pegawai Sipil (Lembaran Republik Tahun 2014 Nomor 240);

6. Peraturan Presiden Nomor 26 2007 Jabatan Struktural.

10

(15)

III

MUATAN RANCANGAN PRESIDEN TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL

ANALIS TRANSAKSI KEUANGAN

A. DEFINISI TUNJANGAN

Dalam ..,<;;..U ... ';;.Uj',<AH Peraturan Presiden tentang Pemberian <AHf,<AH Jabatan

Fungsional Transaksi yang dimaksud Tunjangan

Jabatan Analis Keuangan, yang disebut

dengan Analis Keuangan adalah tunjangan

fungsional yang diberikan negeri yang diangkat dan secara penuh Jabatan Analis Transaksi Keuangan sesuai dengan ketentuan

B. PEMBERIAN TUNJANGAN

Pegawai yang U.>';;ULI<,.n..<;;. dan ditugaskan secara dalam

Fungsional Analis Anggaran dan Negara diberikan

Analis dan Belanja bulan.

C. BESARAN TUNJANGAN

'.I<ou.~",. . Analis

Transaksi

2. Transaksi

~<Ai",,,,,•.L U U ' U U tabel berikut:

BESARAN TUNJANGAN

Ahli Rp2.400,OOO,OO

Ahli Rpl

3. U<""'5""" Ahli Muda Rpl.OOO.OOO,OO

4. Transaksi Ahli Rp700.000,OO

Pertama

(16)

D. ANGGARANPEMBE~

Pemberian Pendapatan

dibebankan pada dan Belanja

E. PENGHENTIAN TUNJANGAN

1. Pemberian Analis Transaksi Pegawai Negeri ""'UAU!,,'~L<> UCUCUH jabatan lain, atau lain yang

dihentikan sesuai ketentuan peraturan 2. Tata cara

Transaksi Keuangan sesuai dengan perundang-undangan.

F. KETENTUAN PENUTUP

Peraturan Presiden pada tanggal

Negara

apabila fungsional tunjangan

Analis peraturan

12

(17)

BABIV

ANALISIS PEMBERIAN TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS TRANSAKSI KEUANGAN

Dalam rangka t-!'-"'uu'.iU<:>.cu dan peningkatan mutu .l<:>'''';:)UIC; ASN, PNS

yang duduk dalam perlu diberikan

berbeda masing-masing 17 Tunjangan tunjangan yang diberikan ___ ..- ___ PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional. 18

Cu.f;a..:>n.nu secara penuh

Sesuai Peraturan Nomor 7 Tahun 1977 Peraturan Pegawai yang yaitu

Sipil, disamping juga

IJV.n.vn. kepada Pegawai Negeri tunjangan

kepada Pegawai Sipil yang tertentu. Macam-macam jabatan beserta

Presiden. 19

JF ATK ditetapkan Peraturan Menteri Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2018 tentang Fungsional Analis Keuangan RB No. 02 Tahun 2018 JF ATK). JF ATK

j a batan

1J",n.<AU jenjang

Analis Transaksi

keahlian yang bersifat ___.,....~..

ahE utama, Analis Keuangan ahli Analis Transaksi muda, dan Analis Keuangan ahli 20

demikian, seorang analis

transaksi keuangan mendapat tunjangan

yang ~~'~AU Peraturan

17Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai PasalS.

18Peraturan Kepala Badan Negara Nemor 3.9 Tahun 2007 tentang Tata Cara

Pemberian, dan Jabatan FungsionaL

19Peraturan Pemerintah Nemer 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Negeri Sipi!. Pasal 15 dan 17.

dengan berbeda

20Peraturan Menteri dan Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2018 tentang Jabatan Fungsienal Analis Transaksi Keuangan. Ibid, Pasal 3 dan 4.

(18)

jabatan fungsional Keputusan Nornor 87 tentang Rurnpun Fungsional besaran

2.

3.

4.

Ahli Madya

Ahli Madya

Ahli Pertama

struktural eselon

sarna dengan struktural eselon

sarna dengan struktural eselon IVa

Penentuan besaran Keputusan 1999

Rumpun Jabatan Pegawai Negeri ketentuan

besaran struktural yang Peraturan

Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tunjangan Struktural. Dengan

besaran fungsional pada Peraturan

Pemerintah Nomor 26

3. Ahli Madya Ahli Madya 4. Ahli Pertama

adalah sebagai berikut: 22

Struktural Eselon IIa Struktural Eselon IlIa Struktural Eselon Ia

Rp3.250.000,00 .260.000,00 Rp540.000,00

21Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tAn,t<>",f'l Jabatan Fungsionai Pegawai SipiL Pasal 8.

22Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2007 tentang Jabatan StrukturaL Pasal 8.

14

(19)

I

Dalam penentuan besaran tunjangan jabatan fungsional, selain merujuk kepada peraturan terkait pemberian tunjangan fungsional, PPATK juga melihat kepada evaluasi jabatan dari JF ATK sebagaimana tabel berikut:

Nisi Fsti:f

Jabat~ ~ss

J!lbel8n Fit\:)( 1 FanOf2 FaltOf 3 FS\IJf 4 Fao:lJf 5 Fan !)" 6 lFakt:r 7 Faol;tOf g F-':1Jf 9

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Anals Tr~90:si

g 1270 5 7~ 2 125 2 125 2 75 2 7C 3 00 2 :.0 1 ~. 1 5

1'.f:uang8n Pertame Anals Tr~silsi

10 Ie:;!) e 9~ 2 125 2 125 3 150 3 1:() 3 00 2 50 1 ~ 1 5

KeL8'Q8n Mula Ansls Tr~3Gi

12 2170 e 9~

r.euangan lI.I!idya 4 4~ 3 2-"t ~, 4 225 3 100 3 00 2 50 1 5 1 ~

Anals Tr~!lcsi

1'.f:L8'Q8n Utwns 14 ~:;!) 7 1250 5 e~ 4 4~ 4 225 .; 255 3 00 3 1:;!) 1 5 1 5

Perhitungan besaran tunjangan juga melihat pada besaran praktik tunjangan jabatan fungsional di kementerian lain:

BESARAN TUNJANGAN JENJANG JABATAN

FUNGSIONAL TINGKAT

JABATAN FUNGSIONAL KEAHLIAN

ANALIS PENILAI ANALIS ANGGARAN PEMERINTAH

Ahli Utama RP2.025.000,OO Rp1.522.000,OO

l.

Rp.1380.000,OO

2. Ahli Madya Rpl.290.000,OO

Ahli Muda Rp.l.lOO.OOO,OO Rpl.OO3.000,OO

3.

Rp540.000,OO Rp540.000,OO 4. Ahli Pertama

Sejalan dengan berkembangnya tipologi dalam tindak pidana dan peran serta PPATK yang semakin aktif baik secara domestik maupun internasional dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana, oleh karenanya diperlukan sumber daya manusia PPATK yang berkompeten.23 Di lain sisi kegiatan analis transaksi keuangan mengandung potensi risiko yang cukup besar. Dengan pertimbangan tersebut, maka pemberian tunjangan jabatan fungsional khususnya ahli pertama diusulkan lebih besar dari yang diatur dalam peraturan.

23Naskah Akademik Usulan Pembentukan Jabatan Fungsional Analis Transaksi Keuangan,

Jakarta, 2016. hal.3.

(20)

di 7 (tujuh)

ATK ahli harus memiliki analis

transaksi sarna,

dan hukum terorisme. ATK

pengawasan

memiliki n''''F'~<A,.<AU sebanyak 125 dua puluh lima) yang harus sesuai standar yang ada.

Dengan demikian, pekerjaan seorang ATK pertama

membutuhkan yang baik

itu, seorang dituntut berkoordinasi

... ".U!",'<'<U

pihak internal serta eksternal PPATK dalam pencegahan dan

pidana Pihak eksternal pihak

pengawas dan asosiasi, ,"",""'L'U>,,"'" lain, Financial Intelligence Unit negara lain,

Lembaga

negara lain, serta internasionaljlembaga terkait di luar

Dengan sebagaimana di atas maka jabatan

dan

fungsional cu,:cu,:",

peraturan

ATK ahli fungsional

dari lain menjadi sebagaimana

2.

3. Transaksi Keuangan Ahli

4. Analis Keuangan Pertama

1.500.000,00 1.000.000,00 Rp700.000,00

16

(21)

BABV

Naskah Akademis ini sebagai bahan tunjangan JF ATK. dengan

mendukung ",,,,",.,a,cuJ. penerapan ASN U.J.HHE"r1>.LUJ.E,"',H PPATK.

dalam penyusunan ini

kualitas

17

Referensi

Dokumen terkait

also describe that women favour online methods for advertising and recruitment for weight manage- ment trials.13 Athletes equally prefer the internet and dieti- tians as their nutrition