“PUSKESMAS SANTUN LANSIA DAN PELAYANAN GERIATRI
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH BIDANG KEHATAN MASYARAKAT2023
Dinas Kesehatan Provinsi
KEBIJAKAN NASIONAL
UU No 13/1998 ttg Kesejahteraan Lansia UU No 11 /2009 ttg Kesejahteraan Sosial UU No 36 /2009 tentang Kesehatan
PP 18/2020 ttg RPJMN 2020-2024
Perpres No. 88/2021 ttg Strategi Nasional Kelanjutusiaan
PMK 79/2014 ttg Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit
PMK 67/2015 ttg Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lansia di Puskesmas
PMK No. 4/2019 ttg Standar Teknik Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM Bidang
Kesehatan
PMK No. 13/2022 tentang Perubahan PMK 21/2020 ttg Renstra Kemenkes 2020-2024
PMK 25/2015 ttg Rencana Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lansia 2016-2019
RAN Kesehatan Lansia 2020-2024 telah dilaunching Menteri Kesehatan tahun 2020
Strategi Nasional Kelanjutusiaan diatur dalam Perpres No. 88/
2021 yang menjadi landasan Rencana Aksi Nasional Kementerian Kesehatan
Strategi
1 2
5 3 4
Peningkatan perlindungan sosial, jaminan pendapatan, dan kapasitas individu
Peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup Lanjut Usia
Pembangunan masyarakat dan lingkungan ramah Lanjut Usia
Penguatan kelembagaan pelaksana program Kelanjutusiaan
Penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan hak Lanjut Usia
PROVINSI JAWA TENGAH
Perda Prov. Jateng No. 6 Th. 2014 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia
Pergub Jateng No. 38 tahun 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Perda Prov. Jateng No.
6 Th. 2014 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia
Provinsi Jawa Tengah Ramah Lansia
3
PROGRAM YG DIKEMBANGKAN
1. Peningkatan dan pemantapan upaya yankes usila di sarana yankes dasar, Puskesmas Santun Lanjut Usia
2. Peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lansia. Klinik Geriatri Terpadu di RS
3. Penyuluhan & penyebaran informasi kesehatan bagi lansia.
4. Perawatan kesehatan bagi lansia dan keluarga di rumah (home care) Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas), Caregiver Informal
5. Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok lansia Posyandu Lansia
6. Pengembangan lembaga tempat perawatan bagi
lansia hunian khusus lansia (saat ini msh swasta)
14
Dilaksanakan secara komprehensif meliputi upaya promotif, preventif kuratif, rehabilitatif dan rujukan kepada Lanjut Usia, yang dilakukan secara proaktif, baik, sopan, memberikan kemudahan dan dukungan bagi Lanjut Usia
PRINSIP
Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas
Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman dan mudah diakses
Memberikan dukungan/ bimbingan pada lanjut usia dan keluarga secara berkesinambungan (continum of care)
Melakukan pelayanan secara pro-aktif untuk dapat menjangkau sebanyak mungkin sasaran lanjut usia yang ada di wilayah kerja Puskesmas Posyandu Lansia
Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
Melakukan kerjasama dengan lintas sektor, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia 3/31/26022 usaha dengan asas kemitraan
1 2 3
4
5
CIRI-CIRI PUSKESMAS SANTUN LANJUT USIA :
1. Pelayanan baik, berkualitas & sopan tenaga terlatih 2. Memberikan kemudahan dlm yankes kepada lansia
Klinik khusus lansia
3. Memberikan dukungan/bimbingan pd usila dlm
memelihara & meningkatkan kes konseling lansia 4. Melakukan yankes secara proaktif posyandu lansia 5. Melakukan kerjasama dgn LP & LS kemitraan
Puskesmas dinyatakan sebagai Puskesmas Santun Lanjut
Usia apabila sudah memiliki ke lima ciri-ciri tersebut
6Pelayanan kepada lansia sehat
Tujuan: mempertahankan derajat status fungsionalpaling optimal.
Aktivitas:
• Latihan fisik (senam Lanjut Usia, senam osteoporosis, senam poco2, dll)
sesuai kebutuhan
• Stimulasi kognitif
• Pemberian makanan tambahan
• Penyuluhan kesehatan primer
• Berinteraksi sosial
• Menggali potensi untuk diberdayakan secara optimal bagi keluarga dan masyarakat
Pelayanan kepada lansia sakit
D Rujukan
B
C
PELAYANAN FARMASI
• OBAT RUTIN LANSIA DENGAN PENYAKIT DEGENERATIF /KRONIS DIBERIKAN SELAMA 2 BULAN SESUAI SE DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BPJS NOMOR 14 TAHUN 2020 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JKN SELAMA MASA
PENCEGAHAN COVID-19
• MENYEDIAKAN LAYANAN ANTAR OBAT
Koordinasi dan kerjasama LS, ormas, dunia usaha
• penyediaan tensimeter digital bagi lansia klien Perawatan Jangka Panjang (PJP/LTC),
• thermometer digital bagi lansia,
• penyediaan APD bagi tenaga Kesehatan/petugas panti wredha,
• penyediaan dan pemanfaatan jaringan telekomunikasi untuk pemantauan kesehatan lansia, dan kegiatan lainnya.
PELAYANAN KESEHATAN DI FASILITAS
KESEHATAN DALAM GEDUNG
PELAYANAN KESEHATAN DI LUAR GEDUNG
HOME CARE , CAREGIVER selama Ini Ditujukan untuk : Lansia risiko tinggi,
Lansia tinggal sendiri dan
Lansia dengan ketergantungan sedang s/d total
dengan MEMATUHI PROTOKOL pencegahan penularan Covid-19
POSYANDU LANSIA pada masa NEW NORMAL
→ Menerapkan protokol kesehatan secara ketat
Kunjungan ke PANTI
KEGIATAN LUAR GEDUNG
Untuk meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan lansia di puskesmas:
• POSYANDU LANSIA:
pemeriksaan skrining, buku kes lansia, kegiatan, kunjungan rumah
• PEMBERDAYAAN KELUARGA
Mengoptimalkan peran lansia dan meningkatkan masyarakat
• HOMECARE/PJP ( CAREGIVER INFORMAL ) :
pelayanan kesehatan komprehensif di rumah melibatkan keluarga
• PELAYANAN DI PANTI LANSIA:
Pembinaan dan pelayanan kesehatan secara berkala minimal 1 bulan sekali
3/31/2022 19
KOORDINASI LINTAS PROGRAM DAN KEMITRAAN(1) A. Koordinasi Lintas Program
Menyiapkan Lansia SMART mulai sejak janin sampai lanjut usia
• perilaku hidup sehat mulai ibu hamil, masa bayi, remaja sampai lanjut usia.
• Identifikasi faktor risiko (lingkungan dan perilaku).
• Pencegahan penyakit dengan imunisasi, deteksi dini faktor risiko serta pengendalian lingkungan.
• Pendekatan kesehatan fisik, kejiwaan dan psiko-sosial.
• Pencegahan dan intervensi dini
Pelayanan kepada lanjut usia dilakukan secara terintegrasi yang melibatkan lintas program : kes jiwa, keperawatan, PTM, kes gigi dan mulut, intelegensi kesehatan , gizi, kes tradisional, kes olah raga, dll
• Peningkatan kemitraan dengan LS, LSM, ormas, toga, toma, serta partisipasi aktif dari masyarakat.
• Kemitraan sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing, dengan prinsip kesetaraan dan keterbukaan
• Dapat dibentuk kelompok kerja di tingkat kecamatan yang terdiri dari unsur lintas sektor,
LSM, generasi muda, tokoh masyarakat, kader dsb.
• Pokja Lansia di kecamatan ini bertugas :
• Melakukan koordinasi
• Membentuk kelompok/posyandu lanjut usia
• Memantau permasalahan lanjut usia
• Di tingkat desa/kelurahan dapat dibentuk tim pelaksana pembinaan lansia
B. Kemitraan
INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI Frekuensi pertemuan
(x/thn) < 8 8-9 ≥10 ≥10
Kehadiran Kader (pada hari H) (Orang) < 3 3-4 ≥5 ≥ 5
Pelayanan Kesehatan (per bulan)
•Cakupan Penimbangan (CB)
•Cakupan Pemeriksaan Kesehatan, termasuk pengukuran TD (CK)
•Cakupan Penyuluhan (CP)
< 30%
< 25%
<30%
30% - 50%
25% - 40%
30% - 50%
>50%
>40%
>50%
>50%
>40%
>50%
Pelayanan Kesehatan (kumulatif dalam 1 tahun)
• Cakupan Penimbangan (CB)
• Cakupan Pemeriksaan Lab (CL)
• Cakupan Pemeriksaan Kesehatan, termasuk pengukuran TD , status fungsional dan mental (CK)
• Cakupan Penyuluhan (CP)
< 50%
< 40%
< 50%
< 50%
50 % - 80%
40 % - 60%
50 % - 80 % 50 % - 80 %
>80%
>60%
>80%
>80%
>80%
>60%
>80%
>80%
Senam Lansia < 8 8-9 ≥10 >10
Kegiatan Sektor Terkait (jenis) 0 1 2 >2
Pendanaan Kegiatan Berasal dari
Masyarakat - - < 50% >50%
STRATA POSYANDU LANSIA
STRATA POSYANDU LANSIA
DUKUNGAN
LINTAS SEKTOR
DALAM
PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN LANSIA
Kemenko PMK
KEMENDAGRI
KEMENTERIAN AGAMA
Partisipasi perempuan untuk peningkatan penggunaan Buku Kesehatan Lansia
• Memasukan salah satu syarat PKH, supaya Lansia menggunakan Buku
Kesehatan Lansia
• Penggunaan Buku
Kesehatan Lansia di Panti
Promosi penggunaan Buku Kesehatan Lansia
Mensyarakatkan untuk calon jemaah Haji Pra Lansia dan Lansia untuk memiliki Buku Kesehatan Lansia dan membantu penggandaan Buku tersebut Perusahaan : Bagi pegawai yang
usia ≥ 45 tahun, diharapkan di beri Buku Kesehatan Lansia dalam Medical Check up
Koord & Fasilitasi Pemda untuk
penggandaan Buku Kesehatan Lansia
Koord & Fasilitasi Pemda untuk
penggandaan Buku Kesehatan Lansia Penggunaan Buku
Kesehatan Lansia pada kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL)
14
HARAPA N
Peningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan untuk
mencapai lansia SMART
Mengoptimalkan fungsi fisik, mental, kognitif dan spiritual lansia
Meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup lansia
Optimalisasi kajian dan riset terkait kesehatan lansia
RENCANA AKSI
NASIONAL KESEHATAN LANJUT USIA
TAHUN 2020-2024
SPM PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA
Peraturan Baru
Gaya hidup baru
Kebiasaan Baru
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DI PUSKESMAS
1. SUMBER DAYA
1. SDM yang tersedia minimal :
– Dokter umum – Dokter gigi
– Tenaga keperawatan – Tenaga gizi
– Tenaga Promkes
Tenaga lain yang dibutuhkan adalah
– Kader
– Pekerja Sosial yang sudah dilatih gerontologi – Keterapian fisik
– Psikolog
Sebaiknya tenaga ini sudah mendapatkan pelatihan teknis atau
OJT terkait pelayanan kesehatan Lansia di Puskesmas
2. SARANA PRASARANA a. Ruangan
Memenuhi syarat dari segi keamanan dan kenyamanan Lanjut Usia yaitu :
• Ruangan mudah dijangkau, nyaman dan aman misalnya ada di lantai satu
• Aliran udara / ventilasi optimal
• Sinar matahari dapat memasuki ruangan dengan baik (pencahayaan
cukup)
• Pintu masuk cukup lebar untuk kursi roda
• Lantai rata, mudah dibersihkan tidak licin, bila ada undakan harus dengan warna ubin yang berbeda agar jelas terlihat
• Jika terdapat tangga, disediakan juga ramp atau pegangan di dinding
• Koridor/selasar ada handrail pada dinding b. ALAT
Sesuai standar peralatan yang ada di Puskesmas ditambah dengan peralatan khusus untuk lansia termasuk untuk fisioterapi dan latihan fisik.
Ruangan, terdiri dari:
1.Ruangan Pendaftaran 2.Ruangan Tunggu
3.Ruangan Pemeriksaan 4.Ruangan untuk
Kegiatan Lanjut Usia 5.WC/Toilet Khusus Lanjut
Usia
KOORDINASI LINTAS PROGRAM DAN KEMITRAAN(1) A. Koordinasi Lintas Program
Menyiapkan Lansia SMART mulai sejak janin sampai lanjut usia
• perilaku hidup sehat mulai ibu hamil, masa bayi, remaja sampai lanjut usia.
• Identifikasi faktor risiko (lingkungan dan perilaku).
• Pencegahan penyakit dengan imunisasi, deteksi dini faktor risiko serta pengendalian lingkungan.
• Pendekatan kesehatan fisik, kejiwaan dan psiko-sosial.
• Pencegahan dan intervensi dini
Pelayanan kepada lanjut usia dilakukan secara terintegrasi yang melibatkan lintas program : kes jiwa, keperawatan, PTM, kes gigi dan mulut, intelegensi kesehatan , gizi, kes tradisional, kes olah raga, dll
• Peningkatan kemitraan dengan LS, LSM, ormas, toga, toma, serta partisipasi aktif dari masyarakat.
• Kemitraan sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing, dengan prinsip kesetaraan dan keterbukaan
• Dapat dibentuk kelompok kerja di tingkat kecamatan yang terdiri dari unsur lintas sektor,
LSM, generasi muda, tokoh masyarakat, kader dsb.
• Pokja Lansia di kecamatan ini bertugas :
• Melakukan koordinasi
• Membentuk kelompok/posyandu lanjut usia
• Memantau permasalahan lanjut usia
• Di tingkat desa/kelurahan dapat dibentuk tim pelaksana pembinaan lansia
B. Kemitraan
STRATA PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN SANTUN LANSIA
Puskesmas yang menyelenggarakan
pelayanan santun lanjut usia Strata I (Pratama) Strata II (Madya) Strata III (Paripurna)
1. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas Petugas terlatih atau memahami pelayanan kesehatan lansia dan geriatri
v v Terlatih/Terorientasi
2. Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman dan mudah diakses
• Sudah memberikan prioritas mulai dari loket, poli, lab dan apotik,
tetapi belum punya poli tersendiri.
• Mulai memperhatikan keamanan Lansia
• Sudah memberikan prioritas mulai dari loket, poli, lab dan apotik, dan sudah punya poli tersendiri
• Sarana mulai memperhatikan keamanan Lansia
• Sudah punya sarana tersendiri, loket, poli, apotik dan lab.
• Atau one stop service dengan poli tersendiri
• Sarana lain sudah
memenuhi sesuai standar keamanan bagi lansia 3. Melakukan pelayanan secara pro-aktif
minimal 50% desa mempunyai Posyandu Lansia
50% 60% 70%
4. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
v v v
PRAKTIK BAIK PUSKESMAS SANTUN LANSIA :
PUSKESMAS KEBON JERUK (1)
PRAKTIK BAIK PUSKESMAS SANTUN LANSIA :
PUSKESMAS KEBON JERUK (2)
TIM PJP DI PUSKESMAS
1. Ketua : Kepala puskesmas 2. Anggota :
a. CARE MANAGER :
• Pemegang program lansia
• Tugasnya komunikasi, koordinasi, integrasi, advokasi, negosiasi, memberi semangat tim
b. CASE FINDER :
• Tenaga kesehatan + kader posyandu lansia/Posbindu
• Tugasnya identifikasi masalah kes dgn monitoring
individu/keluarga/masy melalui homevisit, pertemuan, observasi, pengumpulan data
PELAKSANAAN PJP, lanjutan ….
Case Finder Caregiver Homevisit Care Manager
(Puskesmas)
Manajer Manajer
Fasilitas Kes.
Fasilitas Long Term Care
Komunitas Lansia
Penilaian untuk menentukan klien PJP dilakukan oleh tim, yang dipimpin seorang dokter
MENENTUKAN KLIEN PJP MENGGUNAKAN INSTRUMEN P3G (PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRI)
P3G terdiri dari 8 instrument skrining, salah satunya instrumen ADL/AKS dan IADL/IAKS
CONTOH HASIL KEGIATAN
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, CATPOR DI Tk.
PUSKESMAS
Pemetaan sumber daya dan sasaran di Puskesmas Selemadeg Barat, Prov
Bali
I 2
3
1. SK Tim PJP Puskesmas Kenanga, Kab. Bangka
2. Perjanjian Kerjasama Sama (PKS) Puskesmas Kenanga dgn RSUD terkait PJP
3. SK Lurah berisi nama-nama caregiver di wilayah kerja Puskesmas Kenanga
BKKBN
Bina Keluarga Lansia
PKB/PLKB 14.569 org
Kementerian Sosial
Program Keluarga Harapan (PKH)
Pekerja Sosial
KEMENDESA
Lampiran Permendes No 11/2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Thn 2020 Daftar
Kegiatan Prioritas Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa:
(4) Alat bantu penyandang disabilitas
(13) Perawatan kesehatan dan atau pendampingan keluarga dalam merawat lansia
BAPPENAS
SILANI (Sistem Informasi Lansia)
Kementerian Kesehatan
Integrasi dgn LP : PISPK, Perkesmas, Promkes
Dana Dekon, BOK
Dana DAK Fisik : kendaraan puskesmas
BPJS
Masih termasuk dalam Kapitasi
Komponen PJP ada yg out of pocket
JEJARING DAN KEMITRAAN
22
HARAPAN DAN IMPLEMENTASI
Mapping Lansia dng karakteristik multipatologis dan lansia dengan ketergantungan sedang, berat dan total, sebagai dasar pelayanan PJP sesuai keadaan lansia diwilayah masing2.
• Dibutuhkan koordinasi antar tingkatan pelayanan kesehatan, pengambil kebijakan,Lintas Sektor, masyarakat dan keluarga untuk pelaksanaan PJP untuk Caregiver dalam pendampingan Lansia
• Melibatkan Kepala Desa/ Bpk Lurah dan Bidan desa setempat Untuk Koordinasi dalam pelaksanaan membentuk atau melatih Cargiver2 Informal. Sesuai hasil Mapping dengan kemandirian tersebut. ( Advokasi )
• Membentuk Daerah Lokus Hasil dalam Pelaksanaan Pelatiham Caregiver2.
dengan pemanfaatan Buku Kesehatan Lansia ksebagai bekal Pemantauan dan Intervensi ( apakah ada Peningkatan dalam kemandiriaannya )
• Terlaksananya Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi Lansia diharapkan dapat
meningkatkan kesehatan dan mempertahankan kualitas hidup lansia dengan
tingkat ketergantungan sedang, berat dan total, sehingga lansia dapat menikmati
masa tuanya dengan lebih bermartabat.
Bunga asoka bunga melati Tumbuh subur di
halaman Menjadi tua itu pasti
Menjadi tua yang sehat adalah pilihan
Ke Bogor melihat bunga rafflesia
Jangan lupa membeli tape
Mari Jaga Kesehatan lansia,
Dengan Melakukan PJP
TERIMA KASIH
30