• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Kasasi Nomor 696 K/Pid/2010

N/A
N/A
Swante Adi Krisna, SH, MH, MH

Academic year: 2024

Membagikan "Putusan Kasasi Nomor 696 K/Pid/2010"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 1 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

P U T U S A N No. 696 K/Pid/2010

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

N a m a : FRANSISKUS TADON KERANS alias AMSI ;

Tempat lahir : Flores ;

Umur/tanggal lahir : 38 tahun / 23 November 1971 ; Jenis Kelamin : Laki-laki ;

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jl. Bungur Besar Raya No. 54, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat atau Jl. Senat Dalam RT 03, RW 03, Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat ; Agama : Khatolik ;

Pekerjaan : Security ;

Pemohon Kasasi/Termohon Kasasi/Terdakwa berada di dalam tahanan :

1. Penyidik sejak tanggal 28 April 2009, sampai dengan tanggal 17 Mei 2009 ;

2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 18 Mei 2009 sampai dengan tanggal 26 Juni 2009 ;

3. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 27 Juni 2009 sampai dengan tanggal 26 Juli 2009 ;

4. Penuntut Umum sejak tanggal 24 Juli 2009 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2009 ;

5. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 7 Agustus 2009 sampai dengan tanggal 5 September 2009 ;

6. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 6 September 2009 sampai dengan tanggal 4 November 2009 ;

7. Perpanjangan Pertama oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 5 November 2009 sampai dengan tanggal 4 Desember 2009 ; 8. Perpanjangan Kedua oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal

5 Desember 2009 sampai dengan tanggal 3 Januari 2010 ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 2 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

9. Perpanjangan Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 29 Desember 2009 sampai dengan tanggal 27 Januari 2010 ;

10. Perpanjangan oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi sejak tanggal 28 Januari 2010 sampai dengan tanggal 28 Maret 2010 ;

11. Berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bidang Yudisial No. 172/2010/S.89.TAH/PP/2010/MA, tanggal 9 Maret 2010, Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 50 (lima puluh) hari, terhitung sejak tanggal 2 Maret 2010 ;

12. Berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia ub Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Bidang Yudisial, No. 173/2010/S.89.TAH/PP/2010/MA, tanggal 9 Maret 2010, Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 60 (enam puluh) hari, terhitung sejak tanggal 21 April 2010 ;

yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Tangerang karena di dakwa :

Bahwa ia Terdakwa FRANSISKUS TADON KERANS alias AMSI baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri sebagai yang melakukan, dan yang turut serta melakukan dengan DANIEL DAEN SABON alias DANIEL, HERI SANTOSA Bin RASJA alias BAGOL, dan HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK (yang dilakukan penuntutan secara terpisah) serta SEI LELA (belum tertangkap) pada hari Sabtu tanggal 14 Maret 2009 sekitar jam 14.30 WIB atau setidak-tidak dalam suatu waktu di bulan Maret 2009 atau setidak-tidaknya masih termasuk tahun 2009, bertempat di Jalan Hartono Raya Modernland Kota Tangerang atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tangerang, dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:

-- Bahwa pada awal bulan Februari 2009, Terdakwa bertemu dengan saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK di Kantor Yayasan Adonara Mandiri di lantai dasar Blok B Ground No. 125 WTC Mangga Dua Jakarta Utara. Dalam pertemuan tersebut, saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK mengatakan bahwa ada proyek menghilangkan nyawa orang lain.

Lalu Terdakwa bertanya kepada saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK, "Proyek ini dari siapa?": Dan dijawab oleh saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK, "Pokoknya ada orang yang di atas”, dan selanjutnya Terdakwa bertanya lagi, “kalau sampai terjadi masalah apakah dia bertanggung jawab? Proyek ini jalannya sama siapa?”; dan dijawab oleh

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 3 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK, " Nanti ada orang yang namanya si HERI dan dalam proyek ini ada yang bertanggungjawab ;

“Mendengar hal tersebut Terdakwa bertanya kembali, “Orang ini sudah pernah jalani pekerjaan seperti ini?”, dan dijawab oleh saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK, "Sudah biasa” Selanjutnya Terdakwa bertanya kembali, “Waktunya berapa lama?”, dan saksi HENDRIK KIA WALEN alias HENDRIK menjawab, "Cuma satu minggu" dan pada saat pertemuan tersebut, saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK mengeluarkan foto seorang laki-aki yang di bawahnya bertuliskan nama korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR dan alamat rumah JI. Banjar Wijaya B 50/2 RT 04 RW 06 Kel. Cipete, Kec. Pinang Kota Tangerang dan sebuah foto mobil BMW warna silver No.Pol. B-191-E dari sebuah amplop warna coklat, dan juga menawarkan imbalan uang sebesar Rp 50.000.000,- apabila pekerjaan tersebut selesai. Pada saat itu, saksi HENDRIKUS KIA WALEN menjelaskan bahwa orang tersebut harus dihilangkan, dan ini rahasia negara menyangkut stabilitas keamanan Negara ;

-- Pada keesokan harinya, Terdakwa bertemu kembali dengan saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIKUS di WTC Mangga Dua.

Kemudian Terdakwa dan saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK berjalan berdua dengan menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter MX dengan No.Pol. B-6081-BVG dan di tengah jalan saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK memperlihatkan foto korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR yang ada alamatnya. Setelah itu Terdakwa dan saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK mencari alamat rumah NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR di Perumahan Banjar Wijaya Tangerang. Setelah ditemukan alamatnya, Terdakwa dan saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK hanya melewatinya, selanjutnya pulang. Di dalam perjalanan, saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK menelepon saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL dan memintanya untuk datang ke gudang kosong PT Yasun Litex Tangerang.

Selanjutnya pada sekira jam 21.00 WIB, saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL datang ke gudang kosong PT Yasun Litex Tangerang, dan Terdakwa dikenalkan oleh saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK Pada saat itu, Terdakwa dan saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK serta saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL merencanakan menghilangkan nyawa korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR. Pada awalnya direncanakan akan mengikuti NASRUDIN

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 4 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

ZULKARNAEN ISKANDAR dari rumahnya dan apabila ada kesempatan maka mobil akan dipalangi motor dan sewaktu korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR, turun akan ditusuk ;

-- Bahwa pada keesokan harinya, sekitar jam 08.30 WIB, Terdakwa, saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK dan saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL berangkat ke rumah korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR di Perumahan Banjar Wijaya Tangerang dengan menggunakan mobil saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK dan sampai di rumah korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR, tetapi tidak melihat mobil korban NASRUDIN ZULKARKAEN ISKANDAR di rumahnya ; Selanjutnya Terdakwa, saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK dan saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL menuju gudang kosong PT Yasun Litex Tangerang. Pada saat itu, mereka merubah rencana yang awalnya menggunakan motor kemudian dirubah menggunakan mobil. Di tempat tersebut, saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK menyerahkan uang kepada terdakwa sebesar Rp 20.000.000,- untuk biaya operasional, sewa mobil dan membeli senjata api ;

-- Bahwa pada keesokan harinya, saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL menelepon Terdakwa dan memberitahukan bahwa sudah mendapatkan rental mobil Avanza warna silver No.Pol. B-8870-NP, dan Terdakwa diminta menemui saksi di parkiran Apartemen Rasuna Said. Di tempat tersebut, Terdakwa bertemu dengan saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL dan saksi NURRIYADI alias NUR alias GONDRONG sebagai pemilik mobil. Selanjutnya Terdakwa dan saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL menyerahkan uang sewa mobil kepada saksi NURRIYADI alias NUR alias GONDRONG sebesar Rp 1.000.000,- dari total sewa Rp 1.500.000,- untuk 1 minggu ;

-- Bahwa pada keesokan harinya, Terdakwa, saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL dan saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK bertemu di gudang kosong PT Yasun Litex. Selanjutnya dengan menggunakan mobil Toyota Avanza, Terdakwa bersama saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL dan saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK pergi menuju ke rumah korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR di Perumahan Banjar Wijaya Kota Tangerang untuk mengecek waktu pulang kerja korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR ;

-- Bahwa keesokan harinya, sekitar jam 05.00 WIB, Terdakwa bersama saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL melakukan survey disekitar rumah

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 5 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR, namun pada saat itu tidak melihat mobil korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR di rumahnya.

Selanjutnya Terdakwa bersama saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL ke daerah Kuningan Jakarta Selatan di sekitar perkantoran korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR. Saat itu mereka melihat mobil korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR di parkir di luar gedung.

Setelah menunggu sekira 2 jam Terdakwa dan saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL tidak melihat mobil BMW milik korban NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR keluar dari gedung dan akhirnya pulang ;

-- Bahwa untuk mencari senjata api, Terdakwa menghubungi saksi ANDREAS dan saksi mengatakan masalah senjata api ada yang punya, yaitu kawan saksi yang ada di Brimob. Selanjutnya, Terdakwa dan saksi ANDREAS pergi menemui saksi HERIDAY CHARLES JAN alias HERY di depan Kantor Bank Mandiri Kelapa Dua di depan Pom Bensin dan meminta saksi HERIDAY CHARLES JAN alias HERY untuk mencarikan senjata ;

-- Bahwa setelah saksi HERIDAY CHARLES JAN alias HERY diminta untuk mencarikan senjata, selanjutnya saksi HERIDAY CHARLES JAN alias HERY menghubungi saksi AGUS SUSANTO untuk membantu mencarikan senjata api. Pada keesokan harinya, saksi AGUS SUSANTO menghubungi saksi HERIDAY CHARLES JAN alias HERY dan memberitahukan bahwa ada temannya, yaitu saksi TEGUH MINARTO alias TEGUH yang memiliki senjata api dan apabila mau harganya Rp 10.500.000,-. Setelah itu, saksi HERIDAY CHARLES JAN alias HERY menghubungi saksi ANDREAS dan memberitahukan bahwa ada teman saksi yang memiliki senjata api dengan harga Rp 10.500.000,-. Kemudian Terdakwa dan saksi ANDREAS menemui saksi HERIDAY CHARLES JAN alias HERY di Komplek Brimob Kelapa Dua, saksi HERIDAY CHARLES JAN alias HERY masuk ke dalam, sedangkan Terdakwa dan saksi ANDREAS menunggu di Pojok Lapangan Gedung Samapta. Tidak berapa lama, saksi HERIDAY CHARLES JAN alias HERY, saksi AGUS SUSANTO dan saksi TEGUH MINARTO menemui Terdakwa dan saksi ANDREAS dan terjadi tawar menawar harga senjata dari Rp 18.000.000,- disepakati harganya Rp 11.000.000,- dan Terdakwa menyerahkan uang sebesar Rp 11.000.000,- kepada saksi TEGUH WINARTO dan saksi TEGUH WINARTO menyerahkan sepucuk senjata api jenis Revolver Cal, 38 ;

-- Bahwa setelah Terdakwa mendapatkan senjata api, kemudian Terdakwa menghubungi saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 6 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

memberitahukan bahwa Terdakwa telah mendapatkan senjata api dengan harga Rp 15.000.000,- dan selanjutnya Terdakwa menemui saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK dan menyerahkan senjata api tersebut ;

-- Bahwa pada keesokan harinya, saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK datang ke tempat Terdakwa sambil menenteng senjata api tersebut dengan tangan kanannya sedangkan tangan kiri memegang pelurunya. Selanjutnya saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK memasukan peluru tersebut ke dalam selender senjata api dan menembakan senjata tersebut ke arah dinding gudang ;

-- Bahwa 3 hari kemudian, saksi DANIEL DAEN SABON alias DANIL datang ke tempat Terdakwa dan mengatakan kepada Terdakwa bahwa saksi disuruh saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK untuk mengambil senjata dan selanjutnya saksi pulang ke Palbatu dengan menggunakan motor milik Terdakwa sambil membawa senjata api tersebut ;

-- Bahwa pada hari Sabtu tanggal 14 Maret 2009 sekitar jam 08.00 WIB, sewaktu Terdakwa sedang di Pabrik PT Yasun Litex, ditelepon oleh saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK dan memberitahukan bahwa NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR ada di lapangan golf Moderland Tangerang. Selanjutnya, Terdakwa diminta oleh saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK untuk ke Palbatu menjemput SEI LELA dan saksi DANIEL DAEN SABON alias DANIL, dan mengambil senjata api serta untuk menemuinya di RS Insani Tangerang. Dan dengan menggunakan mobil Toyota Avanza warna Silver No Polisi B-8870-NP, Terdakwa pergi ke Palbatu menjemput SEI LELA dan saksi DANIEL DAEN SABON alias DANIEL serta mengambil senjata api yang dibawa oleh saksi DANIEL DAEN SABON alias DANIEL. Selanjutnya Terdakwa berangkat ke lapangan Golf Mondernland bersama dengan SEI LELA dan saksi DANIEL DAEN SABON AUAS DANIEL ;

-- Pada jam 10.30 WIB bertempat di Bundaran Jalan Raya Perum Modernland mobil Avanza warna Silver yang dikendarai Terdakwa FRANSISKUS TADON KERAN alias AMSI, dan penumpangnya saksi DANIEL DAEN SABON alias DANIL dan SEI LELA bertemu dengan saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias Bagol yang mengendarai Yamaha Scorpion warna gelap No.Pol B-6862-SNY. Kemudian, DANIEL DAEN SABON alias DANIL turun dari mobil Avanza tersebut dan pindah menaiki sepeda motor Yamaha scorpio yang dikendarai oleh saksi Heri Santosa alias Bagol. Setelah itu,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 7 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

sepeda motor tersebut jalan di depan mobil Avanza menuju lapangan Golf Modernland. Sekira jam 11.30 saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK menelpon Terdakwa dan mengatakan "ntar kalau orangnya keluar ikutin tabrak aja mobilnya, sementara ribut sama sopirnya, nanti motor masuk tembakin" ;

Selanjutnya sekira jam 12.00 Wib saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK, DANIEL DAEN SABON als DANIL, HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL, SEI LELA dan Terdakwa, sudah berada di sekitar lapangan Golf Modernland. Saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK menelpon saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL dan mengatakan untuk memberikan Handphonenya kepada saksi DANIEL DAEN SABON alias DANIL, dan setelah itu saksi HENDRIKUS KIA WALEN alias HENDRIK berkata kepada DANIEL DAEN SABON alias DANIL "ya udah kamu aja yang tembak, ini hari harus diberesin”;

-- Kemudian sekira jam 14.00 wib, setelah saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL melihat mobil BMW warna silver No.Pol B-191-E yang di dalamnya ada NASRUDIN ZULKARNAEN ISKANDAR duduk di kursi belakang keluar dari tempat parkir Golf Modernland, melihat hal tersebut saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL langsung menelpon Terdakwa. Selanjutnya, Terdakwa dan SEI LELA dengan mobil Avanza mengikuti dari belakang mobil BMW warna silver No. Pol B-191-E tersebut sedangkan saksi HERI SANTOSA bin RASJA alias BAGOL bersama dengan saksi DANIEL DAEN SABON als DANIL mengendarai sepeda motor Yamaha Scorpio No Polisi : B-6081-BVG mengikuti mobil Avanza. Sekitar 200 meter dari parkiran lapangan Golf Modernland, saksi DANIEL DAEN SABON alias DANIL mengambil senjata api jenis revolver merk S&W 6 silinder dan selanjutnya ditutupi dengan jaketnya, kemudian sepeda motor Yamaha Scorpio tersebut mendahului mobil Avanza dan mendekati mobil BMW warna silver dari samping kiri, selanjutnya saksi DANIEL DAEN SABON als DANIL langsung mengarahkan senjata api yang telah dipersiapkan sebelumnya ke arah kaca kecil sisi tempat duduk sebelah kiri belakang mobil BMW Silver tersebut dan menembakkannya sebanyak dua kali yang di arahkan ke kepala korban NASRUDDIN ZULKARNAEN ISKANDAR yang mengakibatkan luka pada bagian sisi kepala sebelah kiri dan menimbulkan kerusakkan jaringan otak serta perdarahan dalam rongga tengkorak serta 2 (dua) butir anak peluru yang sudah tidak utuh lagi dan akibat luka tembak di kepala tersebut NASRUDDIN ZULKARNAEN

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 8 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

ISKANDAR meninggal dunia, sebagaimana hasil Visum et Repertum Nomor 1030/SK.II/03/2-2009 tertanggal 30 Maret 2009 yang di tanda tangani oleh dr. Abdul Mun’im Idries, SpF., dari Departemen Ilmu Kedokteran Forensik &

Medikolegal, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Dr.

Tjipto Mangunkusumo) ;

Perbuatan Terdakwa FRANSISKUS TADON KERAN alias AMSI diatur dan diancam pidana Pasal 340 KUHP jo 55 ayat 1 ke-1 KUHP ;

Mahkamah Agung tersebut ;

Membaca tuntutan pidana Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Tangerang tanggal 3 Desember 2009 sebagai berikut :

1. Agar menyatakan Terdakwa FRANSISKUS TANDON KERANS alias AMSI terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“Turut Serta Melakukan Pembunuhan Berencana” sebagaimana diatur dalam Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1KUHP ;

2. Agar menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa FRANSISKUS TANDON KERANS alias AMSI dengan pidana penjara selama “Seumur Hidup” ;

3. Memerintahkan agar Terdakwa FRANSISKUS TANDON KERANS alias AMSI tetap berada dalam tahanan Rutan ;

4. Menetapkan agar barang bukti yaitu :

-- 1 (satu) buah mobil sedan BMW warna Silver No. Pol. B-191-E ; -- 1 (satu) tas warna coklat gelap merk Bally ;

-- 1 (satu) buah Handphone Merk Blackberry ; -- 1 (satu) buah Handphone merk Nokia N.90 ; -- 1 (satu) buah Handphone merk Nokia 62333 ; -- 1 (satu) buah Handphone CDMA Fren ; -- 1 (satu) buah Handphone merk Nokia 5250 ;

-- 1 (satu) celana panjang jeans (milik korban Nasrudin Zulkarnaen yang dipakai saat terjadi penembakan di JI. Hartono Raya Modernland Tangerang ;

-- Sebuah serpihan/pecahan anak peluru (pecahan amunisi) ; -- 2 (dua) butir anak peluru ;

-- 1 (satu) pucuk senjata api jenis Revolver merk S & W 6 (enam) silinder berikut peluru sebanyak 27 (dua puluh tujuh) butir dan 2 (dua) selongsong peluru ;

-- 1 (satu) dompet warna hitam berisi uang Rp 1.278.000,- ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 9 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

-- 1 (satu) unit HP Fren warna silver dan 2 (dua) buah kartu (Esia dan Simpati) ;

-- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio No. Pol. B-6118--SSE warna merah tahun 2009 Noka : MH328D0029K495929, Nosin : 28D496550, an. WIWI alamat Menteng Atas Rt. 08/13 Jakarta Selatan ;

-- 1 (Satu) STNK No. Pol. B-6118-SSE an. WIWI alamat Menteng Atas Rt 08/013 Jakarta Selatan ;

-- Uang tunai sebesar Rp 74.000.000,- (tujuh puluh empat juta rupiah) ; -- 1 (Satu) buah proyektil peluru ;

-- 1 (satu) unit HP merk Sony Ericson dan Simcard ; -- 1 (satu) dompet warna hitam berisi uang Rp 3.000.000,- ;

-- 1 (satu) sepeda motor Yamaha Scorpio No. Pol. B-6862-SNY warna hitam tahun 2008 Noka : MH35BP0068K110463 ;

-- 1 (satu) lembar STNK No. Pol. B-6862-SNY atas nama Risty Primasty alamat JI. Jambu Kalibata Indah U/26 Rt. 014/06 Jaksel ;

-- 1 (satu) buah Helmet warna merah maron dengan pelindung mika warna gelap dan ada striker di bagian belakang tertulis WTM Helmet ;

-- 1 (satu) buah jam tangan merk EDIFICE CASIO warna silver ; -- 1 (satu) unit HP Nokia type 2600 berikut Simcard 081213397901 ; -- 1 (satu) buah dompet warna coklat berisi uang Rp 214.000,- ;

-- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX No. Pol. B-6081-BVG wana abu-abu tahun 2009 Noka : MH3170059K500121N Nosin lS7499348 ;

-- 1 (satu) lembar STNK No. Pol B-6081-BVG an. Fransiskus T Kerans alamat JI. Sanat Dalam Rt. 03/03 Tangki Jakarta Barat ;

-- 1 (satu) unit HP merk Mito warna hitam 2 Simcard ;

-- 1 (satu) buah dompet wana hitam berisi uang Rp 2.600.000,- 1 (satu) buah dompet warna ciklat ;

-- 1 (satu) HP Nokia Type 6500 berikut Simcard 081339265704 ; -- 1 (satu) lembar bukti setoran Bank BCA ;

-- 1 (satu) unit mobil Avanza No. Pol. B-8870-NP warna silver tahun 2005, Noka MHFFMRGK35K039959 Nosin DA60752 ;

-- 1 (satu) lembar STNK an. BUSMANTO SATYO alamat JI. Panglima Polim No. 127-A3 Rt. 8/1 Jakarta Selatan ;

-- 1 (satu) buah buku daftar Nomor Polisi yang keluar masuk di lapangan parkir Modernland Tangerang ;

-- 1 (satu) buah Kompor Gas merk RINAI ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 10 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

Barang bukti digunakan untuk perkara yang lain ;

5. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,- (dua rupiah) ;

Membaca putusan Pengadilan Negeri Tangerang No. 1809/PID.B/2009/

PN.TNG, tanggal 23 Desember 2009 yang amar lengkapnya sebagai berikut : 1. Menyatakan Terdakwa Fransiskus Tadon Kerans alias Amsi tersebut telah

terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana "Turut Serta Melakukan Pembunuhan Berencana"

sebagaimana dimaksud dalam dakwaan JPU tersebut;

2. Menghukum Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 17 (tujuh belas) tahun;

3. Menetapkan agar hukuman tersebut akan dikurangi sepenuhnya dengan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa;

4. Memerintahkan agar Terdakwa tetap ditahan;

5. Menetapkan barang bukti berupa :

-- 1 (satu) buah mobil sedan BMW warna silver No. Pol B-191-E ; -- 1 (satu) tas warna coklat gelap merk Bally ;

-- 1 (satu) buah Handphone merk Blackberry ; -- 1 (satu) buah Handphone merk Nokia N 90 ; -- 1 (satu) buah Handphone merk Nokia 6233 ; -- 1 (satu) buah Handphone CDMA Fren ; -- 1 (satu) buah Handphone merk Nokia 5250 ;

-- 1 (satu) celana panjang jeans milik korban Nasrudin Zulkarnaen yang dipakai saat terjadi penembakkan di JI. Hartono Raya Modernland Tangerang) ;

-- Sebuah serpihan/pecahan anak peluru (pecahan amunisi) ; -- 2 (dua) butir anak peluru ;

-- 1 (satu) pucuk senjata api jenis revolver merk S&W 6 (enam) silinder berikut peluru sebanyak 27 butir dan 2 (dua) selongsong peluru ;

-- 1 (satu) dompet warna hitam berisi uang Rp 1.278.000,- ;

-- 1 (satu) Unit HP Fren warna silver dan 2 (dua) buah kartu (Esia dan Simpati) ;

-- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio No. Pol B-6118-SSE warna merah tahun 2009 Noka : MH328D0029K495929, Nosin : 28D496550, an. WIWI alamat Menteng Atas RT. 08/13 Jakarta Selatan ; -- 1 (satu) STNK No. Pol B-6118-SSE an. WIWI alamat Menteng atas RT

08/013 Jakarta Selatan ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 11 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

-- Uang tunai sebesar Rp 74.000.000,- (tujuh pulah empat juta rupiah) ; -- 1 (satu) buah proyektil peluru ;

-- 1 (satu) unit HP merk Sony Ericson dan Simcard ;

-- 1 l(satu) dompet berwarna hitam berisi uang Rp 3.000.000,- ;

-- 1 (satu) sepeda motor Yamaha Scorpio No. Pol 6862 SNY warna hitam tahun 2008 Noka: MH35BP0068K110463 ;

-- 1 (satu) lembar STNK No. Pol. B-6862-SNY atas nama Risty Primasty alamat JI. Jambu Kalibata Indah U/26 Rt.014/06 JakseI ;

-- 1 (satu) buah Helmet warna merah maron dengan pelindung mika warna gelap dan ada stiker di bagian belakang tertulis Helmet ;

-- 1 (satu) buah jam tangan merk EDIFICE CASIO warna silver ; -- 1 (satu) unit HP nokia type 2600 berikut Simcard 081213397901 ; -- 1 (satu buah dompet warna coklat berisi uang Rp 214.000,- ;

-- 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX No.PoI. B-6081-BVG warna abu-abu tahun 2009 Noka : MH3170059K500121N, Nosin 1S7499348.

-- 1 (satu) lembar STNK No. Pol B-6081-BVG an. Fransiskus T Kerans alamat JI. Sanat Dalam Rt. 03/CS Tangki Jakarta Barat.

-- 1 (satu) unit HP merk Mio warna hitam 2 Simcard ;

-- 1 (satu) buah dompet warna hitam berisi uang Rp 2.600.000,- ; -- 1 (satu) buah dompet warna coklat ;

-- 1 (satu) HP Nokia Type 6500 berikut Simcard 081339265704 ; -- 1 (satu) lembar bukti setoran Bank BCA ;

-- 1 (satu) Unit mobil toyota Avansa No Pol B-8870-NP warna silver tahun 2005 No ka MHFFMRGK35K039959 No sin DA60752 ;

-- 1 (satu) lembar STNK an. BUSMANTO SATYO alamat JI. Panglima Polim No 127-A3 RT 8/1 Jakarta Selatan ;

-- 1 (satu) buah buku daftar Nomor Polisi yang keluar masuk di lapangan parkir Modernland Tangerang ;

-- 1 (satu) buah Kompor Gas merk RINAI ; Barang bukti digunakan untuk perkara lain ;

6. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 2.000,- (dua ribu rupiah) ;

Membaca putusan Pengadilan Tinggi Banten No. 17/PID.B/2010/

PT.BTN, tanggal 11 Februari 2010 yang amar lengkapnya sebagai berikut : 1. Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 12 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

2. Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tangerang tanggal 23 Desember 2009 Nomor : 1809/Pid.B/2009/PN.TNG yang dimintakan banding tersebut;

3. Memerintahkan agar Terdakwa tetap ditahan ;

4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah);

Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi No. 18/Kasasi/

Akta.Pid/2010/PN.TNG, yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Tangerang yang menerangkan, bahwa pada tanggal 2 Maret 2010, Jaksa/

Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Tangerang mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut ;

Mengingat pula akan akta tentang permohonan kasasi No. 18/Kasasi/

Akta.Pid/2010/PN.TNG, yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Tangerang yang menerangkan, bahwa pada tanggal 11 Maret 2010, Terdakwa mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut ;

Memperhatikan memori kasasi tanggal 15 Maret 2010, dari Jaksa/

Penuntut Umum sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang pada tanggal 15 Maret 2010 ;

Memperhatikan pula memori kasasi tanggal 25 Maret 2010, dari kuasa Terdakwa yang diajukan untuk dan atas nama Terdakwa juga sebagai Pemohon Kasasi tersebut berdasarkan surat kuasa khusus bertanggal 10 Maret 2010, memori kasasi mana telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang pada tanggal 25 Maret 2010 ;

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa/Penuntut Umum pada tanggal 25 Februari 2010, dan Jaksa/Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 2 Maret 2010, serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang pada tanggal 15 Maret 2010, dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 25 Februari 2010, dan Terdakwa mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 11 Maret 2010, serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang pada tanggal 25 Maret 2010, dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 13 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Jaksa/Penuntut Umum dan Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut :

Alasan-alasan Jaksa/Penuntut Umum :

Bahwa Pengadilan Tinggi Banten yang telah menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi seperti tersebut di atas dalam memeriksa dan mengadili perkara tersebut, telah melakukan kekeliruan mengenai beratnya putusan pidana yang dijatuhkan, karena kurang cukup mempertimbangkan berat ringannya pidana yang dijatuhkan, antara lain tidak mempertimbangkan fakta bahwa Terdakwa melakukan pembunuhan berencana dengan cara yang sadis ; W.P.J. Pompe dalam bukunya Handboek van het Ned.Strafreeht, Zwolle: W.E.J.

Tjjeenk Willink, 1959 halaman 8-9 mengatakan :

"Orang tidak boleh menutup mata pada pembalasan. Memang, pidana dapat dibedakan dengan sanksi-sanksi lain, tetapi tetap ada ciri-cirinya. Tetap tidak dapat dikecilkan artinya bahwa pidana adalah suatu sanksi, dan dengan demikian terikat dengan tujuan sanksi-sanksi itu. Dan karena itu hanya akan diterapkan jika menguntungkan pemenuhan kaidah-kaidah dan berguna bagi kepetingan umum" ;

Menurut Putusan Mahkamah Agung Regno: 828 K/Pid/1984 tanggal 3 September 1984, menyatakan bahwa putusan PN/PT harus dibatalkan sepanjang mengenai pidananya, karena kurang cukup mempertimbangkan berat ringannya pidana yang dijatuhkan. Demikian juga menurut Putusan Mahkamah Agung Regno: 24 K/Pid/1984 tanggal 17 Maret 1984 menyatakan bahwa putusan PT tidak memuat atau memperhatikan hal-hal tentang keadaan yang memberatkan dan meringankan Terdakwa, bertentangan dengan Pasal 197 ayat 1 sub f KUHAP, oleh karenanya batal demi hukum ;

Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat :

Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Judex Facti/Pengadilan Tinggi yang menguatkan putusan Pengadilan Negeri telah tepat dan benar serta tidak salah menerapkan hukum ;

Alasan-alasan Terdakwa :

I. Majelis Hakim Judex Facti telah mengabaikan/tidak mempertimbangan fakta- fakta hukum yang terungkap di persidangan :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 14 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

-- Bahwa Hakim Judex Facti di Pengadilan Negeri Tangerang telah keliru dalam putusannya karena pertimbangannya tidak didasarkan pada fakta- fakta di persidangan dan kekeliruan tersebut jelas juga terjadi di Pengadilan Tinggi Banten karena dasar pertimbangan Hakim Judex Facti di Pengadilan Tinggi Banten didasarkan pada pertimbangan dan fakta- fakta yang dijadikan dasar oleh Hakim Judex Facti Pengadilan Negeri Tangerang ;

-- Bahwa sesuai ketetuan Pasal 184 (1) KUHAP ditentukan beberapa alat bukti yaitu sebagai berikut :

a. Keterangan saksi ; b. Keterangan ahli ; c. Alat bukti surat d. Alat bukti petunjuk ; e. Ketererangan Terdakwa ;

-- Bahwa hanya alat bukti tersebut di atas yang dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam memutus suatu perkara pidana sehinggga di luar alat bukti tersebut tidak dibenarkan ;

-- Bahwa di dalam perkara ada beberapa alat bukti yang diajukan di Persidangan yaitu keterangan saksi, keterangan ahli, dan Surat ;

-- Bahwa sesuai ketentuan hukum acara pidana, keterangan saksi yang diberikan dalam tingkat penyelidikan sampai pemeriksaan di Pengadilan adalah yang saksi lihat sendiri, saksi dengar sendiri dan saksi alami sendiri;

-- Setiap keterangan saksi di luar apa yang didengarnya atau di luar yang dilihat atau dialaminya, di luar pendengarannya, penglihatannya atau pengalaman sendiri mengenai tindak pidana yang terjadi "tidak dapat dijadikan dan dinilai sebagai alat bukti" dan tidak memiliki kualitas sabagai alat bukti ;

a. Bahwa adapun saksi-saksi yang diajukan di persidangan dan dijadikan sebagai dasar pertimbangan oleh Majelis Hakim Judex Facti tidak dapat dijadikan dan dinilai sebagai alat bukti adalah sebgaai berikut :

1. NURIYADI alias NUR alias GONDRONG

-- Bahwa saksi ini tidak mengenal Pemohon Kasasi dan juga tidak mengetahui peristiwa penembakkan terhadap korban aIm. Nasrudin Zulkarnaen Iskandar sebagaimana yang disampaikannya di dalam persidangan dan telah dikutip oleh

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 15 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

saudara Jaksa Penuntut Umum dalam tuntutannya yang pada intinya sebagai berikut :

= bahwa saksi benar pernah di periksa oIeh polisi dan di buatkan Berita Acara Pemeriksaan ;

= bahwa saksi yang menyewakan mobil Avanza kepada Heri Santosa alias Bagol ;

= bahwa Harga sewa mobil seharga Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) dan telah dibayar DP sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)

= bahwa mobil ditemukan di jembatan merah dan dibayar Rp 5.000.000,- (lima Juta Rupiah) dan kurang apabila dipakai selama 20 hari ;

= saksi mendapat penjelasan dari polisi bahwa mobil tersebut dipakai untuk perbuatan pembunuhan ;

= bahwa keterangan saksi tersebut tidak membuktikan apapun mengenai peran Pemohon Kasasi ;

2. HERIJANI SETIAWAN

-- Bahwa saksi Herijani Setiawan juga tidak mengetahui peristiwa pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen sehingga tidak berkualitas sebagai saksi ;

3. VIDELIS BHIA GOA

-- Bahwa saksi ini juga tidak memiliki kualitas sebagai alat bukti saksi yang secara sah dan meyakinkan atas tindak pidana yang ilakukan oleh Pemohon Kasasi terlebih dalam persidangan saksi Videlis Bhia Goa menyatakan tidak mengenal Pemohon Kasasi dan tidak mengetahui peristiwa pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dan yang terpenting saksi juga tidak pernah diminta untuk bersaksi atas nama Pemohon Kasasi ;

4. YADIH bin IBUK

-- Keterangan saksi ini dalam persidangan bukanlah kesaksian yang tidak ia ketahui sendiri sehingga tidak bernilai sebagai alat bukti untuk membuktikan bahwa Pemohon Kasasi telah melanggar ketentuan Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-I KUHP;

5. RUSLI

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 16 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

-- Bahwa kesaksian saksi Rusli juga tidak memiliki kualitas sebagai alat bukti yang sah dan meyakinkan dalam perkara ini karena bersifat testimonium de auditu (kesaksian yang didengar dari orang lain dimana pada halaman 20 putusan Majelis Hakim Judex Facti di Pengadilan Negeri Tangerang menyatakan:

"bahwa menurut sopirnya yang menembak ada 2 orang naik sepeda motor Scorpio dan korban mengalami…..” ; 6. HAJIJI bin H. IHSAN

-- Bahwa kesaksian yang diberikan oleh saksi tersebut hanya menjelaskan mengenai tugas saksi yang melakukan pencatatan terhadap nomor mobil di pintu masuk kendaraan ke parkiran golf Modernland sehingga kesaksian tersebut tidak bernilai ;

-- Bahwa adapun keterangan yang diberikan oleh saksi Hajiji bin H.Ihsan:

= bahwa saksi tidak mengenal Terdakwa dan tidak ada hubungan dengan Terdakwa ;

=bahwa saksi mencatat mobil Avanza yang masuk dan tercatat no polisinya dalam buku catatan manual, saksi mengingat hal tersebut kalau melihat catatan bahwa Avanza telah dua kali masuk sekitar jam 10.15 dan jam 13.00 masuk ke parkiran golf ;

= bahwa saksi tidak melihat orang di dalam Avanza ; 7. RUDI HARIADI alias RUDI bin DINI

-- Keterangan saksi ini juga tidak memiliki nilai pembuktian mengenai keterlibatan Pemohon Kasasi ;

8. SRI MARTUTI binti SUBANDI

-- Bahwa saksi tidak mengetahui peristiwa penembakkan terhadap Nasrudin Zulkarnaen Iskandar bahkan tidak mengenal Pemohon Kasasi;

9. IRAWATI ARIENDA binti SETIAWAN

-- Bahwa saksi tersebut tidak mengetahui sama sekali tentang adanya perencanaan pembunuhan terhadap korban (aIm) Nasrudin Zulkarnaen Iskandar sebagaimana yang dikutip Jaksa Penuntut Umum mengenai keterangan saksi Irawati

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 17 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

Arienda di dalam tuntutannya yang pada intinya adalah sebagai berikut :

= bahwa saksi tidak mengenal Terdakwa dan tidak ada hubungan saudara ;

= bahwa korban adalah suami saksi dan menikah di bulan Agustus 1999 ;

= bahwa saksi mengetahui korban mengalami penembakkan pada tanggal 14 Maret 2009 dari telpon sopir suaminya yaitu pak Suparmin dan mengatakan

"bapak masuk rumah sakit" sekitar jam 14.00 wib ;

-- Bahwa kesaksian Irawati Arienda juga tidak berbeda dengan para saksi yang telah disebutkan di atas keterangannya bukanlah keterangan yang dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah dan meyakinkan karena saksi ini tidak mengetahui sama sekali tentang adanya perencanaan pembunuhan terhadap korban (aIm) Nasrudin Zulkarnaen Iskandar sebagaimana yang disampaikan dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang

-- Bahwa selain itu, dalam perkara ini juga telah dihadirkan beberapa saksi yang mengetahui, mengalami peristiwa penembakkan terhadap korban Nasrudin Zulkarnaen Iskandar, namun sama sekali tidak mengetahui keterlibatan Pemohon Kasasi dalam peristiwa itu, diantaranya adalah : 1. SARWIN alias ERWIN bin MUHADI

-- Bahwa saksi tidak mengetahui siapa saja yang terlibat dalam peristiwa penembakkan pada hari Sabtu tgl 14 Maret 2009, apalagi mengetahui keberadaan Pemohon Kasasi pada saat peristiwa tersebut dan dalam kesaksian tersebut mobil Avanza tidak menghambat laju mobil BMW milik Nasrudin Zulkarnaen Iskandar. Sesuai dengan keterangan saksi Sarwin baik yang di kutip oleh Majelis Hakim, Jaksa Penuntut Umum dan Penasehat hukum menjelaskan yang pada intinya :

"bahwa saksi melihat orang yang menembak tersebut menggunakan sepeda motor, dan yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 18 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

menjadi sasaran atau korban adalah seseorang yang berada di mobil" ;

"bahwa pada saat yang bersamaan dengan penembakan tersebut saksi melihat ada mobil Avansa warna silver melintas di jalan tersebut agak mencong ke arah mobil korban kemudian langsung lurus .... "

"bahwa saksi.... tidak tahu mobil tersebut ada kaitannya dengan penembakan"

-- Sesuai dengan yang dikutip Jaksa Penuntut Umum di dalam tuntutannya yang pada intinya adalah sebagai berikut :

= Bahwa saksi pada hari Sabtu tanggal 14 Maret 2009 sekitar pukul 13.45 wib di Jl. Mal Metropolis/pertigaan Modernland dekat danau Metropolis Kec. Tangerang, Kota Tangerang telah terjadi penembakkan terhadap korban dan yang menjadi korban adalah orang yang tidak dikenal oleh saksi, dan setelah diketahui bernama Nasrudin Zulkarnaen sebagai Dirut PT. Putra Rajawali ;

= Bahwa saksi melihat saat itu pelaku penembakkan berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor jenis Yamaha Scorpio warna biri tua nomor polisi tidak tahu sedangkan ciri-ciri pelaku tersebut yaitu satu orang yang mengemudikan menggunakan helm tertutup warna hitam, badan besar tinggi, jaket warna hitam, celana warna hitam dan yang melakukan penembakkan (yang dibonceng) menggunakan helm catok, jaket coklat celana jeans abu-abu, badan kurus tinggi, kulit hitam dan hanya keliatan mukanya mirip orang Timur ; -- Bahwa saksi pada saat penembakkan tersebut

sedang mau menjala ikan di danau Metropolis yang awal mulanya saksi sedang menjala di danau tersebut dan kemudian rencana saksi mau pindah ke

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 19 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

danau yang di sebelah apartemen dan ketika saksi mau menyebrang jalan, saksi mendengar ada bunyi letusan senjata api sebanyak dua kali ”dor ... dor.."

dan yang saksi lihat pengendara sepeda motor yang kabur ke rah saksi yang hampir menabrak saksi karena saat itu jaraknya kurang lebih 5 meter di samping kanan saksi dan kemudian saksi melihat pelaku tersebut yang dibonceng seperti memasukkan senjata api ke dalam jaketnya hingga kemudian kabur ke jalan Sudirman Cikokol setelah saksi melihat pelaku penembakkan tersebut lari dengan sepeda adanya kejadian penembakkan tersebut kemudian saksi mendekati tempat yang duduk di bangku belakang sebelah kiri menggunakan mobil berwarna silver No.Pol B-191-E dan sopir pribadinya hanya teriak minta tolong dan setelah saksi lihat kendaraan BMW tersebut bagian kaca sebelah kiri pecah bolong terkena peluru akibat penembakkan tersebut dan saat itu saksi melihat korban mengalami luka pada bagian kepala/pelipis sebelah kiri yang berdarah sangat banyak hingga kemudian dibawa lari kerumah sakit ;

-- Bahwa saksi tidak lama setelah kejadian tersebut ada seseorang yang mengaku polisi minta kepada saksi untuk mengejar dengan menggunakan sepeda motor namun pelaku sudah tidak kelihatan lagi dan kemudian saksi diajak orang yang mengaku polisi tersebut ke RS. Mayapada lagi ;

-- Bahwa saksi diperlihatkan barang berupa sepeda motor jenis Yamaha Scorpio warna biru ada lis warna silver No. Polisi B-6862-SNY dan kemudian 1 (satu) buah helm standar warna merah ada tutup kaca warna hitam, kemudian saksi membenarkan jika sepeda motor, dan helm yang diperlihatkan pada saksi tersebut adalah benar seperti sepeda motor dan helm yang digunakan pelaku saat kejadian penembakkan terhadap korban Nasrudin Zulkarnaen

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 20 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

di JI. Hartono Raya Perum Modernland Kota Tangerang dan juga ketika saksi diperlihatkan 1 (satu) pucuk senjata api jenis revolver S&W warna hitam saksi membenarkan jika dari bentuk dan ciri- ciri senjata api tersebut sama persis dengan senjata api yang saksi lihat ;

-- Bahwa saksi Sarwin juga tidak dapat membuktikan keberadaan dan peran dari Pemohon Kasasi ; 2. SUPARMIN bin SUNTORO

-- Bahwa saksi hanya mengetahui pelaku penembakan yang menggunakan sepeda motor sedangkan mengenai keberadaan ataupun keterlibatan Pemohon Kasasi tidak diketahui oleh saksi ;

-- Melihat beberapa kesaksian saksi yang dikutip oleh Jaksa Penuntut Umum di dalam tuntutannya yang pada intinya sebagai berikut :

= Bahwa benar saksi diperiksa oleh Polisi dan dbuatkan Berita Acara, dan memaraf serta mendatanganinya ;

= Bahwa saksi sebagai sopir dari korban Nazaruddin sejak tahun 2008, dengan mengendarai mobil BMW dengan No.Pol : B-291-E ;

= Bahwa saksi pada tanggal 14 Maret 2009, saksi pada tanggal tersebut pada jam sekitar 07.30 datang di lokasi Golf bersamaan dengan istri korban dan arena masih pagi saksi belum ketemu korban, karena masih main di lapangan dan saksi menunggu di parkiran, dan menunggu carcall yang selanjutnya apabila panggilan tersebut dan saksi menjemput di lobby lapangan golf dan korban selanjutnya naik di sebelah belakang kiri dan duduk di belakang sebelah kiri. Bahwa setelah keluar dari parkiran Modernland, korban menerima telpon dan menanyakan "di kantor ada siapa saja" dan selanjutnya korban memerintah saksi untuk menuju kantor ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 21 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

-- Bahwa kantornya korban di Jalan Mega Kuningan yang melewati tol Kebun Jeruk, dan baru melewati bundaran pertigaan, pada polisi tidur kedengaran dor ... dor ... sebanyak dua kali;

-- Bahwa saksi sebelumnya melihat mobil Avanza yang menyalib mobil yang dikendarai saksi dan saksi tidak mengamati lebih lanjut ;

-- Bahwa saksi setelah mendengar suara dor...dor ...

tersebut saksi menoleh kebelakang dan melihat korban memegang pelipis dan korban terjatuh ke arah kanan dan selanjutnya saksi meghentikan mobilnya di sebelah kanan jalan di sebelah jalur hijau, dan saksi sempat melihat dari sebelah kiri ada motor yang mengebut dari arah samping kiri dan secara bersamaan melewati Avanza yang berada di depan mobil saksi ;

-- Bahwa saksi melihat korban berlumuran darah dari pelipis atau kepala korban ;

-- Bahwa jelas saksi tidak pernah melihat dan mengetahui bahwa Pemohon Kasasi terlibat dalam pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen ; -- Bahwa dalam persidangan juga dihadirkan saksi ahli

forensik Dr. ABDUL MUN'IM IDRIS,Spf., AHLI BALISTIK MARULI SIMANJUNTAK, RUBI ZUKRI ALAMSYAH dan TAHAN MARPAUNG (Saksi Verbalisan) ;

-- Keterangan-keterangan saksi ahli di depan persidangan tidak berkaitan dengan keterlibatan Pemohon Kasasi pada peristiwa penembakan terhadap korban (aIm) Nasrudin Zulkarnain ;

-- Keterangan para ahli tersebut hanya menjelaskan mengenai, sifat luka tembak yang ternyata adalah luka tembak jarak jauh, senjata dan anak peluru yang digunakan untuk melakukan penembakan, dan komunikasi lewat jaringan satelit seperti yang diterangkan oleh ahli IT ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 22 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

Hal ini menunjukkan kehadiran saksi-saksi ahli tidak dapat menjelaskan adanya keterkaitan Pemohon Kasasi yang telah dinyatakan secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan tindak pidana Pasal 340 jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP ;

b. Surat :

-- Bahwa dalam ketentuan Pasal 187 KUHAP dengan jelas dan tegas telah mengatur bahwa alat bukti surat berdasarkan ketentuan Pasal 184 ayat (1) huruf F KUHAP harus memenuhi syarat yaitu, harus dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah

-- Bahwa bukti surat yang diajukan dalam persidangan adalah Berita Acara Pemeriksaan para saksi yang masing-masing bernama : 1. Heri Santosa bin Rasja alias Bagol, yang dibuat pada tanggal 7

Mei 2009, telah dicabut oleh Heri Santosa bin Rasia alias Bagol dalam persidangan;

2. Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo, yang dibuat pada tanggal 7 Mei 2009, telah dicabut oleh Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo dalam persidangan ;

3. Hendrikus Kia Walen alias Hendrik, yang dibuat pada tanggal 7 Mei 2009, telah dicabut oleh Hendrikus Kia Walen alias Hendrik dalam persidangan ;

4. Daniel Daen Sabon, yang dibuat pada tanggal 7 Mei 2009, telah dicabut oleh Daniel Daen Sabon dalam persidangan ; Dimana BAP tersebut tidak dikuatkan dengan sumpah sebagaimana yang diatur didalam ketentuan Pasal 187 KUHAP jo Pasal 162 (2) KUHAP terlebih dalam persidanga BAP tersebut telah dicabut sehingga tidak memiliki kualitas sebagai alat bukti yang sah untuk membuktikan bahwa Pemohon Kasasi telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 340 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang ;

c. Keterangan Terdakwa

-- Bahwa di dalam persidangan Pemohon Kasasi telah menyatakan mencabut semua keterangannya di dalam BAP sehingga tentunya tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti lagi ;

-- Bahwa apabila diperhatikan keberadaan alat bukti yang diajukan dalam persidangan ini tidak memiliki kualitas yang secara sah dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

(23)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 23 dari 30 hal. Put. No. 696 K/Pid/2010

meyakinkan untuk menyatakan Pemohon Kasasi telah melakukan perbuatan sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 (1) ke 1 KUHP ;

-- Bahwa dari fakta-fakta persidangan dan alat bukti yang ada tidak ada satupun yang dapat menunjukkan dan membuktikan tindakan seperti apa yang dilakukan Pemohon Kasasi sehingga dinyatakan melanggar pasal 340 KUHP jo pasal 55 (1) ke 1 KUHP ;

-- Bahwa akan tetapi hal tersebut tidak dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Judex Facti dalam mengambil keputusan sehingga dengan demikian Majelis Hakim tidak melaksanakan ketentuan Pasal 182 ayat (4) dan dengan demikian jelas bahwa pertimbangan Hakim Judex Facti telah keliru karena pertimbangan yang dijadikan dalam me

Referensi

Dokumen terkait

Studi Kasus Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1444 K/Pid.Sus/2010 Tentang Upaya Hukum Kasasi atas Putusan Eksplorasi Bahan Tambang di Kawasan Hutan..

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian argumentasi hukum Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi terdakwa dalam kasus penggelapan dalam hubungan kerja secara

TINJAUAN PENGAJUAN KASASI OLEH TERDAKWA TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SUMENEP DAN ARGUMENTASI MAHKAMAH AGUNG DALAM MENGABULKANNYA (Studi Putusan Perkara

Terhadap putusan perkara pidana yang diberikan pada tingkat terakhir oleh pengadilan lain selain dari pada Mahkamah Agung, terdakwa atau penuntut umum dapat mengajukan

Pada putusan tingkat kasasi ini, Mahkamah Agung tidak tepat dalam menjatuhkan pidana terhadap terdakwa (Suwir Laut), karena di dalam putusannya Mahkamah Agung

Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung dalam memeriksa dan memutus pengajuan kasasi atas dasar diabaikannya surat perdamaian dari korban oleh Hakim Pengadilan Negeri

Dalam Bab ini akan diungkapkan tentang analisis yuridis terhadap pertimbangan majelis hakim agung di tingkat kasasi, sebagaimana yang tertuang dalam Putusan Kasasi Mahkamah

Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan Nomor 520 K/Pdt.Sus-HKI/2021 memutuskan perkara perdata khusus hak kekayaan intelektual (merek) yang diajukan oleh Hugo