Oleh karena itu, Pemohon I telah memenuhi syarat sebagai anggota gabungan partai politik yang dapat mengajukan calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia pada Pemilu 2024. Pemohon I mempunyai hak konstitusional untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 6A ayat (2) UUD 1945 (Bukti P-05) no.
ALASAN-ALASAN PERMOHONAN
OBJEK PERMOHONAN JELAS-JELAS MELANGGAR MORALITAS, RASIONALITAS, DAN KETIDAKADILAN YANG INTOLERABLE
Selain itu, tujuan petisi juga menimbulkan ketidakadilan yang tidak dapat ditoleransi karena tujuan petisi memaksa masyarakat Indonesia untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan calon yang memenuhi kriteria usia yang ditetapkan oleh lembaga legislatif. OBJEK PERMOHONAN ADALAH KONFLIK DENGAN PRINSIP KESETARAAN DI DEPAN HUKUM, DAN HAK WARGA NEGARA.
OBJEK PERMOHONAN BERTENTANGAN DENGAN ASAS PERSAMAAN DERAJAT DI DEPAN HUKUM, SERTA HAK WARGA NEGARA UNTUK
Berdasarkan data BPS di atas, jumlah penduduk pada kelompok umur 35-39 tahun pada tahun 2022 akan melebihi jumlah penduduk di atas umur tersebut. Artinya, pengaturan Objek Permohonan terbukti melanggar hak konstitusional 21,2 juta warga negara Indonesia (termasuk Pemohon II, Pemohon III, Pemohon IV, dan Pemohon V) untuk dipilih menjadi calon presiden atau calon wakil presiden Republik. Indonesia.
OBJEK PERMOHONAN TELAH BERTENTANGAN DENGAN ORIGINAL INTENT DARI PEMBENTUKAN UUD 1945 DAN KONVENSI
Bahwa konvensi ketatanegaraan, sebagaimana diyakini Jimly Asshiddiqie, memuat nilai-nilai konstitusi yang harus diperhatikan sebagai penyelaras norma-norma UUD 1945. Bahwa dengan melihat konvensi ketatanegaraan dan maksud asli terbentuknya UUD 1945, maka terbukti bahwa Tujuan penerapannya adalah untuk membatasi usia calon presiden dan calon presiden. Masa jabatan wakil presiden minimal 40 tahun merupakan pelanggaran konstitusi sehingga harus dinyatakan inkonstitusional.
ORIGINAL INTENT DARI PEMBERLAKUAN SYARAT MINIMAL UMUR 40 TAHUN PADA UU PEMILU TIDAK MEMILIKI DASAR YANG KUAT
MAKSUD ASLI DIBERLAKUKANNYA PERSYARATAN USIA MINIMUM 40 TAHUN DALAM UU PEMILU TIDAK MEMILIKI DASAR YANG KUAT. Pemohon menilai penjelasan penerapan usia minimal 40 (empat puluh) tahun bagi calon presiden dan wakil presiden tidak memiliki dasar yang kuat.
TELAH TERJADI INKONSISTENSI PENGATURAN USIA MINIMAL PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DALAM UNDANG-
Bahwa tujuan penerapannya tidak menjaga konsistensi dalam menentukan usia calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia. Sedangkan pada kedua undang-undang tersebut disebutkan bahwa salah satu syarat untuk menjadi calon presiden dan calon wakil presiden harus berusia minimal 35 (tiga puluh lima) tahun, sedangkan syarat usia dalam Objek Permohonan tersebut diubah menjadi 40 (empat puluh) tahun. tua.
BAHWA 35 TAHUN ADALAH USIA DEWASA YANG MENUNJUKKAN TAHAP MASA PRODUKTIF DAN TIDAK KORUPTIF
Dengan demikian, mereka yang berumur minimal 35 tahun dan mereka yang berumur minimal 40 tahun dikatakan berada pada kategori umur yang sama, yaitu “dewasa madya”. Termasuk mereka yang berada pada usia dewasa akhir yang mempunyai hak untuk mewujudkan keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat atau bermasyarakat.
BAHWA JABATAN-JABATAN PEMERINTAHAN LAINNYA MEMILIKI SYARAT USIA DI BAWAH 40 TAHUN
Dengan demikian, dari segi produktivitas dan rendahnya kecenderungan korupsi di kalangan masyarakat di bawah 40 tahun, seharusnya mereka mempunyai kesempatan yang sama untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden atau wakil presiden Republik Indonesia. Bahwa dengan melihat beban kerja pada jabatan-jabatan lain di atas yang juga sama beratnya dengan beban kerja Presiden dan Wakil Presiden, maka tidak perlu ditetapkan batas usia minimal calon presiden dan wakil presiden yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jabatan. di lembaga pemerintah lainnya.
BAHWA JIKA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MANGKAT, BERHENTI, DIBERHENTIKAN, ATAU TIDAK MELAKUKAN KEWAJIBANNYA AKAN
Bahwa pelaksana tugas kepresidenan apabila Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia meninggal dunia, mengundurkan diri, diberhentikan atau berhalangan menjalankan tugas sekaligus dalam masa jabatannya adalah tiga orang menteri yang bersama-sama sehingga berpotensi ada satu orang yang dapat menjabat. pada tiga menteri yang belum berusia 40 tahun untuk menjalankan tugas presiden. BANYAK NEGARA YANG MENetapkan USIA MINIMUM 35 Tahun SEBAGAI PERSYARATAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.
BAHWA BANYAK NEGARA TELAH MENGATUR USIA MINIMAL 35 TAHUN SEBAGAI SYARAT PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Dengan demikian, penerapan subjek permohonan berpotensi melanggar Pasal 8 ayat (3) UUD 1945, dimana Indonesia mempunyai kewenangan untuk mengangkat tiga menteri secara bersama-sama untuk menjalankan tugas Presiden dan Wakil Presiden, namun belum ada pengaturan mengenai hal tersebut. batasan usia minimal menteri, sehingga dimungkinkan Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan/atau Menteri Pertahanan yang belum berumur 40 tahun dapat menggantikan Presiden dan Wakil Presiden untuk sementara waktu. Berdasarkan perbandingan sejarah, budaya dan negara yang dilakukan oleh para pemohon, terlihat bahwa sebagian besar negara (45 dari total 104 negara di atas) yang memiliki presiden sebagai kepala pemerintahan memiliki persyaratan usia minimal 35 tahun, sehingga layak untuk memenuhi persyaratan tersebut. Persyaratan usia Batasan usia minimum untuk mencalonkan calon presiden dan wakil presiden di Indonesia telah diubah menjadi setidaknya 35 tahun, sebagaimana diperkenalkan dalam dua undang-undang pemilu sebelumnya.
BAHWA BANYAK KEPALA DAERAH MAUPUN MENTERI BERUSIA MUDA YANG POTENSIAL MENJADI CALON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Misalnya, seseorang yang berusia 40 tahun dicalonkan sebagai calon presiden dan wakil presiden, padahal dia sama sekali belum pernah menjadi pemimpin. Selain itu, batasan usia calon presiden dan wakil presiden di Republik Indonesia pada dua peraturan undang-undang pemilu sebelumnya juga minimal 35 tahun.
PETITUM
Bukti P-07b : Fotokopi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi; Bukti P-09b : Fotokopi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik;
KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PARA PEMOHON
Hak dan/atau kewenangan konstitusional dalam kualifikasi dimaksud yang dianggap dirugikan oleh berlakunya undang-undang yang diuji;'. Adanya kerugian hak dan/atau kewenangan konstitusional Pemohon sebagai akibat dari berlakunya undang-undang yang dimintakan pengujian.
KETERANGAN DPR RI TERHADAP POKOK PERMOHONAN
Artinya, UUD 1945 menyerahkan penetapan batas usia kepada pembuat undang-undang untuk mengaturnya. Hal ini sepenuhnya menjadi kewenangan pembentuk undang-undang, yang apapun pilihannya tidak dilarang dan tidak bertentangan dengan UUD 1945.
KETERANGAN TAMBAHAN DPR
Lalu ada yang mengacu pada pasal 6 UUD, lalu ada kesehatan jasmani dan rohani dan FPKB punya usulan baru untuk kembali ke usulan konstitusi. Lalu ada juga yang mengusulkan perubahan pendidikan, ada yang tetap yaitu SMA, ada pula yang kemudian diubah yaitu S1, ada pula yang sesuai dengan UU no.
Muhammad Sofhian Mile, SH (F-PG)
Mengenai model perubahan usia yang digunakan dalam 3 kasus a quo, khususnya kasus 29 yang mengharuskan usia calon presiden dan wakil presiden dikembalikan seperti pengaturan pada dua undang-undang sebelumnya. Sifat final putusan Mahkamah Konstitusi dalam undang-undang ini juga mencakup kekuatan hukum yang final dan mengikat”.
PETITUM
- POKOK PERMOHONAN PARA PEMOHON
- KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PARA PEMOHON
- PENJELASAN PEMERINTAH TERHADAP MATERI YANG DIMOHONKAN OLEH PARA PEMOHON
- PETITUM
Dengan kata lain, UUD 1945 menganggap hal ini sebagai bagian dari kebijakan hukum pembentuk undang-undang”. UUD 1945 memberikan mandat kepada pembentuk undang-undang untuk mengatur lebih lanjut materi tertentu, namun tidak memberikan batasan terhadap pengaturan materi.
Kewenangan Mahkamah Konstitusi
2 Tahun 2021 menyatakan, “pihak terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c, yaitu badan hukum publik atau badan hukum privat”. Bahwa oleh karena pihak yang bersangkutan sebagai badan hukum perdata dalam hal ini mempunyai kepentingan langsung terhadap pokok perkara yang diajukan sebagai pihak dalam proses pengujian hukum, maka Mahkamah Konstitusi mempunyai kewenangan untuk menerima, mengadili, dan memutus apa yang diminta oleh pemohon. pihak terkait;
Kedudukan Hukum Pihak Terkait
Selain itu, Pihak Terkait juga berperan sebagai pihak terkait dalam gugatan di Mahkamah Konstitusi dalam perkara Nomor. Bahwa salah satu tujuan dibentuknya organisasi Pihak Terkait adalah untuk mendorong terbentuknya undang-undang pemilu yang lebih baik.
Alasan-Alasan Permohonan
Dasar Konstitusional yang digunakan
Merujuk pada ketentuan pasal 16 angka 5 dan pasal 18 angka 1 Undang-undang Yayasan Needem, yang berwenang bertindak untuk dan atas nama pengurus serta mewakili yayasan adalah ketua bersama pengurus lain. Bahwa berdasarkan penjelasan dalil-dalil di atas mengenai kedudukan hukum pihak yang bersangkutan dalam inisiatif ini di Mahkamah Konstitusi, maka pihak yang bersangkutan dalam inisiatif ini mempunyai kedudukan sebagai pemohon.
Argumentasi Pokok Permohonan
Selain itu, secara ilmiah berdasarkan tafsir pemohon, usia 35 tahun merupakan usia dewasa yang menunjukkan masa produktif dan tidak korupsi;
Argumentasi Pihak Terkait
Oleh karena itu, persyaratan calon presiden dan wakil presiden adalah logis dan rasional; Berdasarkan penjelasan di atas, Pihak Terkait berpendapat persyaratan calon presiden dan wakil presiden pasti bisa dinilai.
Petitum
Batas Umur sebagai Kebijakan
Dengan mengingat hal ini, perdebatan mengenai usia minimum untuk memilih harus tetap menjadi bidang kebijakan dan tidak diturunkan ke ranah konstitusional. Sebab, jika batasan usia diturunkan maka akan terjadi pula diskriminasi, hanya saja kali ini bagi mereka yang berusia di bawah 35 tahun.
Konstitusionalitas Syarat Teknis Pencalonan dalam Pemilihan Umum Mahkamah juga sudah membangun argumen yang sama, yang bisa dilihat pada
Dengan kata lain, UUD 1945 menganggapnya sebagai bagian dari kebijakan hukum pembuat undang-undang (hal. 56). UUD 1945 tidak menentukan batasan usia minimal tertentu untuk menduduki segala jabatan dan kegiatan, oleh karena itu disimpulkan sebagai open legal policy (hal. 69).
Bukan Pengecualian Kebijakan Hukum Terbuka
- Tidak melanggar moralitas, rasionalitas dan ketidakadilan yang intolerable
- Hal tersebut dapat menjadi permasalahan konstitusionalitas jika aturan tersebut menimbulkan problematika kelembagaan, yaitu tidak dapat
- Bila secara implisit norma tersebut menimbulkan persoalan ketidakadilan dan bersifat diskriminatif bila dikaitkan dengan persyaratan yang bersifat
Jika dilihat secara kategoris saja, maka persoalan umur dalam perkara a quo dapat ditetapkan sebagai syarat formil, padahal ada syarat-syarat lain yang bersifat esensial. Dalam Perkara 112/PUU-XX/2022 terdapat konteks terpilihnya kembali pemohon (yang mengalami kekalahan konstitusional) yang diperiksa Mahkamah karena persoalannya adalah arahan dari lembaga tertentu (KPK) yang mekanisme pemilihannya lebih terbatas. , bukan melalui pemilihan umum (popular vote) seperti dalam kasus a quo.
KEDUDUKAN HUKUM PARA PIHAK TERKAIT
Oleh karena itu, pihak-pihak terkait mempunyai kedudukan hukum dalam pengujian Pasal 169 huruf (q) UU RI No. Hak dan/atau kewenangan konstitusional pemohon dirugikan dengan berlakunya undang-undang atau Perppu tersebut. mencari peninjauan yang diminta;
KETERANGAN PARA PIHAK TERKAIT ATAS POKOK PERMOHONAN PEMOHON
Bahwa permohonan pemohon tidak beralasan dan patut ditolak oleh majelis hakim Mahkamah Konstitusi karena pokok perkara a quo adalah Undang-Undang Nomor. Menyatakan bahwa tujuan perkara a quo adalah kebijakan hukum terbuka yang menjadi kewenangan Mahkamah Konstitusi. pembentuk undang-undang dan bukan kewenangan Mahkamah Konstitusi;
Kewenangan Mahkamah
Bukti PT-11 : Fotokopi Putusan Mahkamah Konstitusi no. 14/PUU-XI/2013 yang membuktikan bahwa objek perkara a quo merupakan open legal policy dan bukan merupakan kewenangan Mahkamah Konstitusi; Bukti PT-12: Fotokopi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 51-52-59/PUU-VI/2008 yang membuktikan objek perkara a quo adalah open legal policy dan bukan merupakan kewenangan Mahkamah Konstitusi.
Kedudukan Hukum, dan Kepentingan Para Pemohon Pihak Terkait Tidak Langsung
Pihak Terkait menilai tujuan permohonan perkara a quo berkaitan dengan hak konstitusional dan kedudukan Pihak Terkait sebagai pemilih dalam pemilihan umum. Sementara itu, perkara a quo yang menggugat konstitusionalitas syarat usia minimal 40 tahun untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden jelas merugikan hak konstitusional partai terkait sebagaimana dijamin dalam Pasal 28D ayat (1) UUD 1945.
Keterangan Pihak Terkait tidak Langsung
Jadi, berdasarkan uraian tersebut, pihak terkait memandang dalil-dalil para pemohon tidak beralasan menurut hukum. Dalil para pemohon bahwa Pasal 169 huruf (q) UU Pemilu melanggar konvensi konstitusi, dicontohkan dengan diangkatnya Sutan Syahrir (tulisan lama: Soetan Sjahrir) yang berusia 36 tahun saat menjabat sebagai Perdana Menteri pertama Republik Indonesia. Indonesia sebagai konvensi ketatanegaraan, jelas pemohon belum memahami apa itu konvensi ketatanegaraan.
Petitum
- KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI
- KEDUDUKAN HUKUM PIHAK TERKAIT
- DALAM POKOK PERKARA
- PETITUM PIHAK TERKAIT
Mahkamah Konstitusi berwenang mengambil putusan pada tingkat pertama dan terakhir, yang putusannya bersifat final terhadap: a. pengujian undang-undang yang melanggar UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945"; Mahkamah Konstitusi berwenang memutus penilaian undang-undang yang melanggar UUD pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final."
Pokok Permohonan Sebagai Pihak Terkait
Ketidakpastian: Perubahan usia minimum calon presiden dan wakil presiden pada tahap pemilu dapat menimbulkan ketidakpastian dan kebingungan dalam proses pemilu. Perubahan batas usia calon presiden dan wakil presiden setelah masa pemilu berakhir bisa menjadi solusi yang lebih bijaksana untuk menghindari ketidakpastian dan kesenjangan dalam proses pemilu.
KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
Menyatakan Pasal 169 huruf q UU 7/2017 sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mempunyai kekuatan hukum mengikat; atau. “Dalam hal suatu undang-undang disangkakan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pengujian dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi.”
KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PEMOHON
BAHWA JABATAN-JABATAN PEMERINTAHAN LAINNYA MEMILIKI SYARAT USIA DI BAWAH 40 TAHUN
Bahwa tidak perlu menetapkan usia minimum calon presiden dan wakil presiden jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jabatan di lembaga negara lainnya. Jika melihat beban kerja jabatan-jabatan lain yang sama beratnya dengan beban kerja presiden dan wakil presiden, maka jelas tidak perlu menetapkan usia minimal calon presiden dan wakil presiden yang jauh lebih tinggi dibandingkan calon presiden dan wakil presiden. jabatan di lembaga negara lainnya.
BAHWA JIKA PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN MANGKAT, BERHENTI, DIBERHENTIKAN, ATAU TIDAK MELAKUKAN KEWAJIBANNYA AKAN
BAHWA BANYAK NEGARA TELAH MENGATUR USIA MINIMAL 35 TAHUN SEBAGAI SYARAT PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Negara yang mengatur tentang persyaratan pencalonan presiden dan/atau pencalonan presiden dan wakil presiden dengan usia minimal 35 (tiga puluh lima) tahun terdiri dari 45 negara, sebagaimana tercantum dalam Lampiran P-43a sampai dengan P-58ad. Negara yang mengatur persyaratan pencalonan presiden dan/atau pencalonan presiden dan wakil presiden yang berusia minimal kurang dari 35 (tiga puluh lima) tahun sebagaimana dibuktikan dalam Lampiran P-60a sampai dengan P-60u.
BAHWA BANYAK KEPALA DAERAH MAUPUN MENTERI BERUSIA MUDA YANG POTENSIAL MENJADI CALON PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Bahwa dasar hukum dan kepentingan pihak yang bersangkutan dalam mengusulkannya sebagai revisi undang-undang a quo dapat dibuktikan dengan anggaran dasar dan/atau anggaran dasar pemohon. Pihak terkait juga hadir sebagai pihak terkait dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi dalam perkara no.
Argumentasi Pemohon
- Dibatalkannya Revisi UU Pemilu Sebelum Tahapan Pemilu 2024 Dimulai I. Bahwa hampir seluruh stakeholder penyelenggaraan pemilu, mulai dari
- Original Intent Mengenai Persyaratan Capres dan Cawapres Dalam UUD 1945
- Menghadirkan Syarat Ketat Bagi Elected Official Khususnya Syarat Minimal Dalam Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden
- Konstitusionalitas Syarat Teknis Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden Dalam Pemilihan Umum
- Batasan Syarat Minimal Usia Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Tidak Melanggar Moralitas, Rasionalitas dan Ketidakadilan Yang
Konstitusionalitas persyaratan teknis pencalonan presiden dan wakil presiden dalam pemilihan umum Presiden dalam pemilihan umum. Padahal berdasarkan keseluruhan uraian kesimpulan partai-partai terkait di atas, batasan usia yang disyaratkan untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden jelas bukan merupakan persoalan konstitusional.
KESIMPULAN PIHAK TERKAIT DALAM POKOK PERKARA
Open legal policy dapat diartikan sebagai kebijakan hukum dan peraturan perundang-undangan yang terbuka (UU/PERPU). Menurut Pemohon, ketentuan tersebut bertentangan dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya pasal-pasal sebagai berikut: a.
PETITUM
PERTIMBANGAN HUKUM