• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matahari Terbit Bintang Sembilan

N/A
N/A
Harmasto Hendro Kusworo

Academic year: 2023

Membagikan "Matahari Terbit Bintang Sembilan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Resensi: Matahari Terbit Bintang Sembilan

...Selanjutnya, Jepang membentuk Peta (Pasukan Pembela Tanah Air) dan Masyumi membentuk organisasi kepemudaan Hizbulloh yang dilatih secara militer.

Dalam Muktamar Partai Masyumi tahun 1949, tokoh Muhammadiyah mulai sedikit yang mengisi struktur.

1952, NU keluar dari Partai Masyumi dan mendirikan Partai NU. Pada 1958, sebagian pengurus Partai Masyumi terlibat pembentukan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Barat. Dan pemerintah membubarkan Partai Masyumi tahun 1960.

Di awal Orde Baru, Muhammadiyah bergabung dalam Parmusi (Partai Muslimin Indonesia), dan pada 1971 memutuskan keluar dari Parmusi.

Atas pertimbangan pembangunan ekonomi yang membutuhkan stabilitas, pasca Pemilu 1971 pemerintah Orde Baru merampingkan partai politik sesuai identifikasinya. Muhammadiyah dan NU tergabung dalam Partai Persatuan Pembangunan yang deklarasi 5 Januari 1973 dengan asas tunggal;

Pancasila.

Pasca gerakan Reformasi 1998, Muhammadiyah dan NU memilih keluar dari PPP dan masing- masing mengambil ijtihadnya sendiri-sendiri. Muhammadiyah menjadi massa dominan berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN) yang deklarasi 23 Agustus 1998. Dan NU membentuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 23 Juli 1998.

Misi perjuangan Muhammadiyah dalam memerangi apa yang disebut bid’ah berlangsung sejak awal berdirinya. Muhammadiyah berpendapat bahwa hukum dasar tertinggi ialah Al-Quran. Sementara Sunnah Rosul (Hadits) berfungsi sebagai penjelas terhadap sumber hukum tertinggi. Akal atau ar- ro’yu digunakan untuk mengungkap kebenaran yang terkandung dalam Al-Quran dan Sunnah.

Sedangkan metode qiyas, Muhammadiyah menetapkan beberapa syarat, (1) mengenai masalah yang sudah terjadi, (2) diperlukan untuk pedoman amal, (3) tidak tergolong pada ibadah mahdhoh.

NU merupakan organisasi keagamaan yang berkomitmen mempertahankan paham ahlus sunnah wal jama’ah juga berpegang teguh pada mazhab. Jika ada masalah di luar jangkauan mazhab, maka dilakukan talfiq (mengambil atau mengikuti suatu hukum tentang suatu peristiwa dengan mengambilnya dari berbagai madzhab). Sedangkan jika menemui problem kemasyarakatan, NU mengutamakan rujukan kitab-kitab ulama terdahulu yang lazim disebut Al-Kutub Al- Mu’tabaroh (kitab-kitab yang populer).

Menurut KH. Ahmad Shiddiq, sejak berdiri hingga sekarang, NU hanya mengenal dua istilah dalam memutuskan masalah, yakni ijtihad (atas peristiwa yang pernah terjadi) dan taqlid.

Sedangkan dalam memutuskan ijtihad politik, NU memiliki prinsip mendahulukan menghindari kerusakan daripada melaksanakan kebaikan, memilih risiko terkecil dari pilihan dua mafsadat (kerusakan), menjadikan wajib apa yang dengannya suatu urusan tak selesai, tetap ambil manfaat meski sedikit, tetap menjaga tradisi lama jika itu baik, dan dalam kondisi darurat diperbolehkan dilakukan. »»» lebih lengkap https://warung-arsip.blogspot.com/2023/07/resensi- matahari-terbit-bintang-sembilan.html

Referensi

Dokumen terkait