• Tidak ada hasil yang ditemukan

Radicalism in Islamic Perspective (Problem and Solution)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Radicalism in Islamic Perspective (Problem and Solution)"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

8 Perspektif ini sesuai dengan profil orang kaya, berilmu dan bijak yang menyertai kumpulan Islam radikal. Apabila ditanya adakah jalan penyelesaian terhadap operasi kumpulan radikal Islam ini, jawapannya ialah "ya" dan "tidak".

UNDERSTANDING OF ISLAMIC TEACHING TO AVOID RADICALISME

9 Base on Moten's sight, Tahtawi as an ideal example who begins as a student abroad ,

Islam: Promoting the Equality

Thus, the ultimate goal of Islamic extremists is the fusion of "mosque and state" under Sharia law. There is a difference between Islamic extremism and terrorism Not all Islamic extremists carry out violent acts.

13 all over the world, started from Istanbul Turki in the Era of Sultan Abdul Hamid II. Afghani

BIBLIOGRAPHY

Kondisi ini muncul dan terjadi ketika pemahaman agama di kalangan siswa bersifat tertutup dan tekstual, sehingga mereka merasa sebagai kelompok yang menganggap dirinya paling memahami ajaran Tuhan dan suka mengkritik orang lain serta menganggap orang lain sesat, sehingga harus disingkirkan jika diperlukan dengan paksa. Orang-orang dalam kaitannya dengan menjadi siswa harus ditetapkan sebagai manusia seutuhnya; yaitu manusia sebagai satu kesatuan tempat baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.

INTERAKSISOSIAL HARMONIS KOMONIKATIF SEBAGAIUPAYA PENCEGAHAN RADIKAUSME

Radikalisme adalah suatu pemikiran atau sikap keagamaan yang bercirikan intoleransi, tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain, fanatisme yang merasa benar sendiri dan memandang orang lain tidak setara, eksklusivitas, yaitu membedakan (terpisah) dari kebiasaan kebanyakan umat Islam, dan sikap revolusioner, yang cenderung menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, mereka bekerja dalam suatu kelompok sosial, yang di dalamnya terdapat kebutuhan akan interaksi yang positif antara satu individu dengan individu lainnya.

DI KALANGAN MAHASISWA

Dalam interaksi sosial, beliau mengatakan bahwa interaksi adalah hubungan yang dinamis antar individu. Interaksi sosial merupakan parameter sosial, karena menyangkut batas-batas kelembagaan dan sosialisasi suatu kolektivitas.

17proses, tindak balas tiap Icelompok akan menjadi penggerak bagi tindak balas

Berkaitan dengan interaksi sosial, yang terpenting adalah sejauh mana individu siswa atau kelompok memahami dirinya sendiri. Senada dengan pandangan di atas, Horton dan Hunt (1992:91) berpendapat bahwa ada dua hal yang dapat menghambat interaksi sosial antara dua kelompok, yaitu prasangka sosial dan diskriminasi. Ada beberapa faktor yang dapat mendorong dan menghambat terjadinya interaksi sosial dalam upaya pencegahan munculnya radikalisme di kalangan mahasiswa sebagai berikut.

Faktor yang mempermudah interaksi sosial.. interaksi berkembang dengan cara yang berbeda-beda. Akibatnya, interaksi sosial tidak akan berjalan lancar sehingga semua individu yang terlibat dalam interaksi sosial mau mengungkapkan perasaan dan pikirannya.

20meningkatkan rasa saling kebersamaan dan menghindarkan siswa dari

21 mempengaruhi, serta membuat orang lain merasa nyaman. Komponen

22sudah berakar, seseorang tidak dapat lagi berfikir objektif, dan apa saja yang

1 Makalah disampaikan pada Seminar Internasional ^Radikalisme Dalam Perspektif Islam: Masalah dan Solusinya", 28 September 2015, diselenggarakan oleh Program Pascasarjana STAIN Jurai Siwo Metro Lampung.

RADIKALISME DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Kata Islam adalah bahasa Arab yang memiliki akar kata salima atau aslama yang berarti aman, tunduk, patuh, berserah diri dan beragama Islam. Islam yang menurut Ulil Abhsar Abdalla memiliki makna dasar ketundukan harus dimaknai dalam dimensi Islam atau Istisldm sebagai ketundukan dan dimensi takrim sebagai peninggian harkat dan martabat manusia. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa retorika populer umat Islam lebih menekankan dimensi ketundukan dan pengabdian ('ubudiyah) daripada dimensi penghormatan terhadap orang dan pengalamannya.

Menurut Razi Ahmed, Islam secara etimologi berasal daripada perkataan salam atau salama yang bermaksud ketenangan, ketenangan, menunaikan kewajipan dan menunaikan kedamaian yang sempurna. Sebagai agama, Islam dibawa ke dunia ini melalui Rasul pilihan yang bernama Muhammad saw.

26Al-Quran, sebagai sebuah kitab suci telah diturunkan Allah kepada nabi

39 7 Haji tamattu' ditakrifkan sebagai penempatan umrah sebelum haji semasa haji; Caranya: Ihram dulu umrah dari miqat negaranya, selesai semua urusan umrah, kemudian Ihram semula dari Makkah untuk haji.

27 Tobibatussaadah, Radicalism In Islamic Law Perspective

Namun para sahabat telah mampu membangun paradigma pemikiran hukum dan metodologi ijtihad melalui fatwanya (fatwa sahdbi) yang menjadi acuan penerus tradisi hukum saat ini dalam perspektif kajian fikih Islam. Menurut Salam Madkur, setidaknya ada dua ciri metodologi ijtihad para sahabat yang meliputi beberapa tahapan: (a) penjelasan dan penafsiran nash, (b) qiyas atas nash atau ijma' dan ijtihad dengan ra'yu semacam itu. sebagaimana masdlih al-mursalah dan istihsdn.13. Pada masa berikutnya, perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang pemahaman mashadir al-ashliah (Al-Qur'an dan hadits) sering terjadi dan perbedaan pendapat menjadi model kekayaan intelektual yang masih dapat kita pelajari hingga saat ini.

Pertama, ahlu al-Ra'yi menekankan pemahaman dan kemampuan nalar atau logika untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an, atau dapat dikatakan bahwa ahlul al-ra'yi lebih memahami teks secara kontekstual daripada tekstual. Kedua, ahlu al-Hadis, yang memiliki model untuk menekankan dalam pemahaman teks Al-Qur'an berdasarkan hadits Nabi.

29 Tobibatussaadah, Radicalism In Islamic Law Perspective

60 18 Gerakan Wahhabi yang dipimpin oleh Muhammad Ibn Abd al-Wahhab M) berusaha menghapus tradisi dan praktik lama yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Muhammad Iqbal, Hukum Islam Indonesia Modern: Dinamika Pemikiran dari Fiqh Klasik ke Fiqh Indonesia, (Tangerang: Gaya Media Pratama, 2009), hal.

30Islam sering menjadi komoditas politik dan doktrin-doktrin Islam sering menjadi

Gerakan mereka lebih memurnikan ajaran Islam, yaitu iman dan ibadah, dari pengaruh asing yang tidak Islami. Ayat lain terdapat dalam surah al-Baqarah (2: 208) yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam yang murni, dan janganlah mengikuti jejak setan. .puas dengan proses politik melalui arbitrasi untuk menyelesaikan perselisihan antara 'Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah yang dimenangkan oleh kelompok Muawiyah Ibnu Abi Sufyan.

Menurut Havari, penyelesaian perselisihan antara Ali dan Muawiyah bertentangan dengan ajaran Islam, karena menurut Surat al-Maidah (5: 44), yang artinya “.. Dia yang tidak memutuskan menurut apa. 22 Yusuf al-Qardlawi , “Extremism”, dalam Charles Kurzman (ed.), Liberal Islam: A Sourcebook, terjemahan Bahrul Ulum dan Heri Junaedi Liberal Islamic Discourse on Contemporary Islamic Thought on Global Issues, (Jakarta: Paramadiana, 2003), h.

32yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir"

Ciri keempat ekstremisme adalah kezaliman dalam memperlakukan orang lain, keras dalam pendekatan dan kaku dalam mengajak orang masuk Islam, yang semuanya dilarang dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Kecurigaan adalah ciri ekstremisme modern dan lebih buruk lagi karena jika mereka memahami Al-Qur'an dan As-Sunnah maka akan mempengaruhi orang lain dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah yang telah diubah sedemikian rupa berdasarkan pemahaman mereka. Hal ini bisa terjadi karena dari sudut pandang pemikiran mereka, yang beriman adalah mereka dan orang-orang yang ada dalam kelompoknya.

Al-Quran menggunakan perkataan jihad untuk merujuk kepada kerja keras untuk merealisasikan tujuan Allah di muka bumi ini. Al-Quran menggunakan perkataan jihad untuk mutlak dan tidak terhad dan bukan untuk perkataan qitdl.

35 Tobibatussaadah, Radicalism In Islamic Law Perspective

Terlihat jelas bahwa ada kebermaknaan dalam aspek perampasan harta orang lain secara anarkis dan sangat bengis. Dalam perspektif hukum Islam, perilaku radikal yang menimbulkan keresahan di pemerintahan dan masyarakat pada umumnya dapat dikategorikan sebagai bughah karena memenuhi unsur pidana. Ketiga, memiliki pandangan yang sama terhadap Barat sebagai bangsa yang terlalu dicurigai bahkan diperangi.

Radikalisme sebagai wacana pemikiran radikal yang tidak menyesatkan dalam Islam dapat diterima sebagai kebebasan berpikir ilmiah dengan penalaran ilmiah yang valid. Namun, radikalisme dalam artian gerakan radikal yang berujung pada penggulingan pemerintahan yang sah atau pemberontakan terhadap pemerintahan yang sah dapat dipahami sebagai bughah atau makar.

DAFTAR PUSTAKA

Global Capitalism and Poverty Problem

FACTORS CAUSING THE RADICALISM IN INDONESIA

Understanding of religion

The people are weak in terms of understanding, usually easily seduced by material incentives to do things that deviate from the teachings of religion. The touch can push to understand more broadly the essence of the commands and prohibitions of religion. The condition is a form of valuable contribution in order to build the morale of the people in general.

Congregational worshipers as a community commitment are expected to continue to be an example of the application of morality. It is known that Islamic radicalism (and also in other religions) are more often motivated by economic problems than by religion.

Social and Political

It should be recognized that one of the causes of radicalism is a factor of religious feelings, including the religious solidarity of others oppressed by certain powers. In this context, what is meant by religious feelings is religion as an understanding of the realities that are interpretive. Radical movements in Indonesia, Yudi Latif allegedly, because they did not receive the difference that occurs in society, is considered a threat to the existence of the radicals.

So the symbols of the West must be destroyed in order to respect Islamic law. In addition, alternative solutions are determined based on the data obtained by analyzing the case with relevant stakeholders, especially the principles of radicalism in Indonesia.

LESFI, 1992

Salam dari Misbahus, "Solusi-metatasi-terrorism-dan.html" di http://www.muslimedianews.com/2015/04/solusi-metatasi-terrorism-dan.html.

BIBLIOGRAPHY1

ROLE OF EDUCATIONAL INSTITUTIONS DEALING RADICALISM1

A group of radicalism always be harsh in their interaction, loud speaking and emotional. This is very contrary to the politeness and gentleness in the preaching

53 Al-Baqarah: 185) has asserted that the Creator willed things lighten up and not

Easy considered infidels others of different opinion. These people consider infidels others who commit adultery, considered infidel government that embraces

All that happens is a shared responsibility, of the government, parents, teachers, managers of educational institutions and members of the community, including all of us10. 2. Factor religious sentiments, including the religious solidarity with family members or friends who are oppressed by certain forces, especially the different religions. But it is more correct to say as a factor in religious emotions, and not religious (holy absolute revelation) notwithstanding radicalism always waves the flag and symbols of religion as a pretext to defend the religion, jihad and martyrdom.

What is meant in this context by religious feelings is religion as an interpretive understanding of the nature of reality, so that it is relative and subjective. Policy or decisions made by the heads of educational institutions dilakuakn arbitrary and not based on consensus to raise tuition.

55 5.Factors media (press) the West is always cornered Islamic educational institutions,

Solution Radicalism (Deradicalisation)

A community or a school community that has minimal knowledge of religion or is weak in terms of practice must be given an air of mysticism. Followers of the congregation as a commitment to the community are expected to continue to be an example of enforcing moral 57. 10. "Ensuring the understanding of the meaning of "Jihad and Martyrdom" to the citizens of the school or community.

It is often depicted in Islamic history; martyr who died as a result of the war, or in the middle of the battlefield. Who would dare say that the death of the prophet is less noble than the death of the martyr on the battlefield.

61 radicalization efforts when the school and teacher education Religion

12 Utawijaya Kusumah, The Role of Islamic Religious Education Learning (PAI) In the Light of the Growth of Radicalism Based Religion (Studies of Textbooks PAI at High School Level in Radical Ideology Pushing), p.5. Komaruddin Hidayat, "Islamic Radicalism Infiltrate the high school", http://www.uin-sy.co.id., downloadable dated 15 February 2015. Utawijaya Kusumah, The role of Islamic religious education learning (Islamic religious education) In the light of the growth of radicalism based religion (studies of textbooks Islamic religious education at the high school level that push radical ideology).

Zunly Nadia, Roots of Islamic Radicalism in Tafsir al-Qur'an Fi Zilal Sayyid Quth, Preamble, 2012.

Referensi

Dokumen terkait

This is because decisions based on ltrc supply chain iiequen0y irclr addilonal cosl5 Ihal erode individual perlomame and lhere is contlicling pefufinance cdleria lltreen