PENDAHULUAN
Latar Belakang
Namun bentuk kulit buah durian yang berduri menyebabkan kesulitan dalam mengupas kulit buah durian. Pada alat ini peneliti melihat bentuk dan fungsi alat yang juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengupas kulit durian. Oleh karena itu peneliti mempunyai ide dan ingin menciptakan suatu teknologi sebagai alat yaitu perancangan alat pengupas kulit durian.
Alat yang peneliti buat menggunakan sistem kerja mekanis atau pengepresan manual pada setiap proses pengupasan kulit buah durian.
Perumusan Masalah
Cara penggunaan alat dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan sehingga dapat digunakan dengan mudah dan aman. Proses kerja pengepresan atau pengepresan ini membuat bilah alat terbentur atau menempel pada buah durian dan membuat kulit durian terbelah atau terkelupas tanpa harus memegang buah durian, hal ini juga dapat meningkatkan keamanan dan kecepatan pada saat anda mengupas kulit buah durian. buah duriannya. Para peneliti juga sangat berharap alat ini sangat bermanfaat bagi para pengusaha buah durian yang ingin meningkatkan produksinya, seperti usaha dodol durian, es krim durian, pancake durian dan jenis olahan makanan lainnya yang menggunakan buah durian sebagai bahannya.
Dengan adanya teknologi ini diharapkan juga dapat mengurangi penggunaan tenaga kerja yang banyak dalam proses produksi.
Tujuan
Manfaat
Pengumpulan Data
TINJAUAN PUSTAKA
Durian
- Morfologi Tanaman Durian
- Cara umum di lakukan membuka buah durian
Hal ini menunjukkan bahwa morfologi bentuk dan panjang buah durian aceh hampir sama dengan buah durian pada umumnya. Cara yang umum dilakukan setiap orang saat membuka durian umumnya menggunakan peralatan seperti pisau, parang, dan sarung tangan. Saat memotong, gunakan telapak tangan yang lain untuk memegang bagian durian yang lain agar tidak bergerak.
Kemudian ketika kulit mulai terbuka, ambil pisau yang masih menempel pada buah durian lalu buka bagian serat yang terpotong pisau dengan cara menariknya menggunakan telapak tangan sambil ditekan ke bawah.
Perancangan Mekanis
- Kekuatan Tekan
Teknologi proses pembuatan
- Mesin bubut
- Pembuatan Lubang (Drilling)
- Parameter Pemotongan Pada Gurdi (Drilling)
- Pengelasan
- Tipe-tipe Sambungan Las
- Besar arus pengelasan
Mesin bubut (mesin bubut) adalah salah satu jenis perkakas mesin yang bergerak memutar benda kerja selama proses pengerjaannya dan menggunakan alat potong (tool) sebagai alat bantu untuk memotong benda kerja tersebut. Mesin bubut adalah mesin proses manufaktur yang digunakan untuk membentuk benda kerja berbentuk silinder. Alat pemotong (pahat) yang digunakan untuk membentuk benda kerja dipotong menjadi benda kerja yang berputar.
Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja berputar sedangkan mesin bubut bergerak memanjang dan melintang.
Dasar Pemilihan Bahan
- Mata pisau pemotong
- Jenis-jenis Stainless steel
- Stainless Steel 304
- Rangka alat
- Baut
- Mur
- Dudukan plat
- Bantalan
Ada peningkatan permintaan terhadap sifat material untuk industri bangunan dan konstruksi di mana baja tahan karat digunakan sebagai material yang menarik dan tahan korosi. ketahanan korosi), perawatan rendah dan kekuatan tinggi. Meskipun semua kategori baja tahan karat didasarkan pada kandungan kromium (Cr), unsur paduan lainnya ditambahkan untuk meningkatkan sifat baja tahan karat sesuai dengan aplikasinya. Kategori baja tahan karat tidak sama dengan baja lainnya berdasarkan persentase karbonnya, melainkan berdasarkan struktur metalurginya.
Berdasarkan sifat kimianya, baja tahan karat dibagi menjadi lima kelompok utama, antara lain baja tahan karat austenitik, feritik, martensit, dupleks, dan pengerasan presipitasi. Baja tahan karat mengandung minimal 16% kromium dan 6% nikel (kualitas standar untuk 304), hingga baja tahan karat kualitas super otentik seperti 904L (dengan kadar kromium dan nikel lebih tinggi serta elemen tambahan hingga 6% Mo). Austenitik juga cocok untuk aplikasi suhu rendah karena unsur nikel memastikan baja tahan karat tidak menjadi rapuh pada suhu rendah.
Baja tahan karat jenis ini memiliki unsur utama kromium (masih lebih sedikit dibandingkan baja tahan karat feritik) dan kandungan karbon yang relatif tinggi dibandingkan dengan baja tahan karat feritik) misalnya grade 410 dan 416. Baja tahan karat pengerasan presipitasi merupakan baja tahan karat yang keras dan kuat akibat terbentuknya endapan (presipitat) pada struktur mikro. Stainless steel ini merupakan salah satu jenis stainless steel yang terbuat dari paduan bahan stainless steel yang tahan korosi jika dipanaskan.
Tipe 304 merupakan jenis baja tahan karat yang paling umum digunakan terutama pada industri makanan, karena merupakan jenis 'baja tahan karat food grade'. Baja tahan karat 304 banyak digunakan dalam industri makanan, untuk pembuatan bir, pengolahan susu, pembuatan anggur dan dalam saluran pipa, panci, proses fermentasi dan penyimpanan bahan mentah.
METODOLOGIPENELITIAN
- Waktu Dan Tempat
- Bahan yang di pakai
- Kawat Las
- Mata Gerinda
- Mata Bor
- Plat Stainless Steel SS304
- Besi Hollow
- Plat strip
- Besi as bulat
- Plat 10 mm
- Plat 6 mm
- Pipa besi
- Pahat Bubut
- Baut dan Mur
- Bearing
- Pegas
- Cat
- Amplas
- Dempul
- Alat
- Alat ukur (jangka sorong dan meteran)
- Kunci-kunci
- Mesin gerinda tangan
- Bor listrik
- Mesin bubut
- Mesin las
- Ragum
- Langkah pembuatan alat
- Harga dan bahan pada alat
- Diagram Aliran Pelaksanaan Pembuatan
Besi poros bulat digunakan pada batang press dan dihubungkan dengan dudukan pisau SS304 pada alat pengupas kulit durian, panjang batang 81cm. Jenis besinya adalah SS41 Gambar 25. Setelah itu peneliti mencari dan membeli bahan-bahan yang diperlukan dan cocok untuk proses pembuatan alat pengupas buah durian. Total lebar alat pengupas durian ini hanya sekitar 370mm. Tujuan utama alat ini dibuat dengan lebar sedemikian rupa agar alat tidak tergigit.
Perhitungan kekuatan pengelasan pada rangka alat pengupas durian adalah seperti pada rumus dibawah ini. Ada beberapa bagian komponen alat yang dibuat peneliti yang mempunyai fungsi penting dalam kerja pengupas durian. Proses perakitan akhir alat pengupas durian ini adalah dengan memasang masing-masing komponen lainnya satu per satu dengan menggunakan kunci, palu, tang, dll.
Pada proses pemasangan plat stainless steel 304, mata pisau pada alat pengupas durian dengan cara diputar menggunakan kunci Gambar 65. 13. Pada proses pemasangan pegas atau spring untuk gaya balik tongkat press pada kulit durian alat pengupas Gambar 71. Jadi kapasitas alat pengupas buah durian ini dapat mengupas ±7 kulit durian per menit dengan pemakaian terus menerus.
Setelah melakukan proses pembuatan alat pengupas kulit durian, peneliti dapat antara lain: menarik kesimpulan. Setelah selesai proses pembuatan alat pengupas kulit durian, peneliti dapat memberikan saran alat yaitu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses Pembuatan Alat Pengupas Kulit Buah Durian
- Prancangan mata pisau
- Pembubutan batang poros
- Pemotongan dan pembuatan rangka
- Perancangan rangka alat
- Prancangan bagian dudukan alat
- Prancangan bagian penjepit buah
- Penyambungan atau pengelasan
- Pembuatan tempat baut
- Proses bor (Drilling)
- Komponen alat pengupas kulit buah durian
- Pemasangan komponen
- Pengecatan rangka dan komponen
Ukuran ini dibuat berdasarkan morfologi buah durian yang dapat Anda lihat pada bab 2 skripsi ini. 25 cm dan ukuran pisau yang dibuat hampir setengahnya, sehingga dipastikan pisau tersebut dapat memotong kulit buah durian. Pada perancangan dudukan alat pengupas kulit durian ini terbuat dari lembaran baja SS 400 yang dipotong menggunakan mesin gerinda berbentuk bulat dengan diameter 285 mm dan tebal lembaran 6 mm.
Diameter pelat dibuat 285 mm karena ukuran umum lebar masing-masing buah durian secara morfologi buah durian yang dilihat oleh perancang pada bab 2 skripsi ini kira-kira antara 20 sampai 25 cm. Pada perancangan bagian penjepit alat pengupas durian yang terletak pada wadah buah durian dibuat menggunakan plat besi ukuran 10 mm yang kemudian dipotong dengan gerinda menjadi bentuk segitiga, dengan panjang 110 mm. Panjang pelat penjepit yang dibuat oleh perancang menentukan panjang umum buah durian yang dilihat oleh perancang pada morfologi buah durian pada bab 2 skripsi ini.
Yang pasti dimensi yang dirancang tetap bisa mengencangkan kulit durian karena panjang yang dibuat hampir setengah dari panjang buah durian pada umumnya. Piringnya dibuat 4 bagian berbentuk segitiga sehingga dapat memukul dan mengencangkan lingkar setiap potongan buah durian. Pada pelat klip di bagian dalam juga dibuat tonjolan-tonjolan kecil yang bertujuan agar buah durian tetap terkunci dan tidak bergerak atau tergelincir ke bawah, pada saat proses pengupasan kulit buah durian. menekan.
Peneliti menjelaskan satu persatu komponen-komponen yang digunakan pada alat pengupas buah durian dapat dilihat pada Gambar 56. Setelah semua selesai dalam perakitan dan alat telah diuji menggunakan buah durian maka alat masuk ke proses akhir, yaitu finishing atau pengecatan rangka dan seluruh alat bagiannya.
Proses perakitan alat
Pada proses pengepresan pelat lantai tempat duduk buah durian dengan cara diketuk pelan-pelan menggunakan palu seperti pada Gambar 62. Pada proses pemasangan pelat pagar/penjepit pada pelat lantai tempat duduk buah durian dari satu bagian ke empat bagian lainnya . bagian-bagian pada gambar 63. Pada proses pemasangan ring yang dipasang pada pressure stick yang berfungsi sebagai pengaturan untuk menggerakkan stick maju mundur pada saat proses pengupasan kulit buah durian.Gambar 67.
12. Sedangkan pemasangan handle stick pada piring tempat buah durian berada, tujuannya agar lantai dapat duduk di atas buah durian. Perawatan alat dapat diartikan sebagai kegiatan merawat atau merawat setiap bagian alat serta melakukan perbaikan dan penggantian bagian alat yang rusak agar mesin pengupas durian dapat bekerja secara maksimal sesuai kebutuhan. Setelah alat dibentuk dan dirakit, selanjutnya peneliti melakukan uji coba sementara terhadap alat untuk mengetahui kapasitasnya pada saat proses pembukaan buah durian menggunakan alat tersebut.
Alat pengupas kulit durian ini menggunakan bahan stainless steel 304 yang tahan karat pada bagian mata pisaunya, bertujuan untuk menjaga higienitas pada saat mengupas kulit durian. Alat ini bekerja secara manual dengan menggunakan tangan dengan cara menekan tuas penekan sehingga bilahnya menyentuh buah durian hingga terbelah, kemudian menggerakkan tuas pada dudukan buah durian agar buah durian menjadi lebih terbuka dan pecah. Kapasitas alat pengupas durian ini didasarkan pada fakta bahwa peneliti saat ini menemukan bahwa kecepatan mengupas buah durian adalah ±7 buah/menit dan percobaan dilakukan secara terus menerus.
Beban yang dapat digunakan untuk pengepresan buah durian diperkirakan sebesar 4.327 kg berdasarkan perhitungan (Pdr). Kedepannya dapat direncanakan menggunakan motor listrik atau penggerak lainnya, sehingga tidak lagi menggunakan tenaga manusia, sehingga buah durian digerakkan dengan ban berjalan sebagai ban berjalan.
Perkiraan waktu pembuatan alat
Perawatan pada alat
Beberapa dari perawatan ini merupakan perawatan yang harus dilakukan secara berkala, dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan pada peralatan. Contoh kegiatan perawatan antara lain : Merupakan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan peralatan dari debu dan air yang dapat menimbulkan karat pada setiap peralatan. bagian dari pahat, yang mengganggu kinerja pahat dan menimbulkan kekasaran pada bagian yang bergerak. Seperti halnya bagian-bagian pada batang dorong, bantalan juga bergerak pada alat sehingga setiap komponen peralatan dapat digunakan secara efisien.
Yaitu dengan cara mengencangkan sambungan baut yang mempengaruhi pengoperasian alat, salah satunya adalah sambungan baut yang kendor akibat adanya gaya tekan atau putaran pada alat, yang dapat mengakibatkan baut itu sendiri menjadi kendor dan mengganggu pengoperasian alat pada saat digunakan.
Cara penggunaan alat
Kapasitas Alat
Hasil dari pengupasan
KESIMPULAN
Kesimpulan
Saran
Pembuatan bagian tongkat penekan 180
Pembuatan bagian mata pisau 320
Pembuatan bagian kerangka alat 400
Pembuatan bagian dudukan buah durian 180
Pembuatan bagian penjepit buah durian 370
Pembuatan tempat baut 60
Proses penghalusan tiap bagianya 130
Pengecatan tiap bagian-bagian alat 120
Proses prakitan/assembling tiap bagian alat 30