• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Beton Berdasarkan SNI Tahun 2000

N/A
N/A
skripsisahrul

Academic year: 2024

Membagikan "Rancangan Beton Berdasarkan SNI Tahun 2000"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Rancangan Beton Berdasarkan SNI Tahun 2000

No Uraian Tabel/Grafik/Perhitun

gan Nilai Keterangan

1 Kuat Tekan yang

disyaratkan (f’ c), benda uji silinder

Ditetapkan 25 MPa Misal

2 Deviasi standar (s) Diketahui -

3 Nilai tambah margin (m) m = 1,64 x s (atau

ditetapkan) 12 MPa Jika belum pernah

nguji beton gunakan m = 12

MPa (lihat SNI hal 3) 4 Kekuatan rata-rata yang

ditargetkan (f’ cr) Langkah 1 + langkah 3 37 MPa

5 Jenis semen Ditetapkan Type I

6 Jenis agregat : Agregat kasar

Agregat halus Ditetapkan

Ditetapkan Batu Alam

Alami

7 Faktor Air Semen Bebas Tabel 2 garfik 1 0,46 Tabel 2 Hal 5 Grafik 1 Hal 6 8 Faktor Air Semen

maksimum Ditetapkan 0,60 Lihat tabel 4 hal 8

(beton terlindung dari matahari)

9 Nilai Slump Ditetapkan 75 – 150 mm Beton digunakan

untuk dindin g pelat (British

Standar)

10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 20 mm

11 Kadar Air Bebas Tabel 3 SNI 195 kg/m3 195

12 Kebutuhan Semen Langkah 11 : 7 424 kg/m3 FAS diambil yang kecil 13 Kebutuhan semen

maksimum Diabaikan -

14 Kadar semen minimum Ditetapkan (lihat tabel 4

SNI) 275 kg/m3 Beton terlindung

hujan & matahari 15 Faktor Air Semen yang

disesuaikan Tentukan FAS dari

langkah 8 dan hitungan 424195 0,46 Semen diambil yang besar, Pasir :

Kadar air pasir alam = 2,21 % Kadar Air Kerikil Alam = 0,67 % Kadar Air Pasir SSD = 1,67 % Kadar air Kerikil SSD = 1,05 %

(penyerapan air) (penyerapan air)

BJ pasir SSD = 2,45 gr/ml BJ kerikil SSD = 2,51 gr/ml Pasir Zone 2 Kerikil = Kerikil alam diameter maks 20 mm Pasir yang digunakan pasir alami

Beton digunakan untuk dinding Plat yang terlindung dari hujan dan matahari Semen digunakan tipe 1

(2)

FAS dari langkah 7:14,

FAS dipakai yang kecil antara 275 dan 424 kg/m3 16 Susunan butir agregat halus

(Zone berapa) Grafik 3 s/d 6 SNI Zone 2

17 Persen agregat halus (Ah) Grafik 13 s/d 15 SNI 42% Grafik 14 diameter agregat maks 20 mm dan slump pakai 60-

180 mm 18 Berat jenis relatif agregat

(SSD) (persen Agregat Halus x

BJ + Persen agregat kasar x BJ)

2,5 (42% x 2,45) + (58% x 2,51) =

2,5 gr/ml 19 Berat isi beton Grafik 16 pada SNI 2.287,5 kg/m3 Kadar air bebas

195 kg/m3 dan BJ agregat gabungan

2,5 gr/ml 20 Kadar agregat gabungan Langkah 19-12-11 atau

19-14-11 (dipakai semen yang besar)

1668,5 kg/m3

21 Kadar agregat halus Langkah 17 x 20 700,8 kg/m3 42% x 1668,5=

700,8 22 Kadar agregat kasar Langkah 20 – 21 968 kg/m3 1668,5-700,8=

23 Proprosi campuran Isikan tabel dibawah 968

Kebutuhan Bahan Dalam Keadaan SSD ( setiap 1 m3 beton)

Rencana Pembuatan Beton Kebutuhan Bahan Dasar Beton

Volume Semen Pasir Kerikil Air

FAS 0,46 Kebutuhan Setiap 1 m3beton 424 kg 700,8 kg 968 kg 195 lt

Proporsi campuran koreksi

Kebutuhan Setiap 1 m3beton 424 kg 697,02 972 195

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 2, diperoleh nilai prakiraan kuat tekan beton dengan benda uji berbentuk silinder adalah 37 MPa.. Lihat Grafik 1 untuk benda uji silinder atau Grafik 2

Pada umur 28 hari, kuat tekan rata-rata tertinggi pada beton S2 (90,265 MPa), beton dengan bahan tambahan additive superplasticizer sebesar 1%. Beton S3 dengan

Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan dalam pengujian ini untuk menentukan kuat tekan (compressive strength) beton dengan benda uji berbentuk silinder yang dibuat dan

Peningkatan kekuatan rata terjadi pada mutu beton 22 MPa dan 25 MPa sedangkan penurunan kuat tekan perlakuan ini, beton pasca bakar tidak langsung diuji kuat tekannya

Jakarta : Erlangga Anonim 2011, SNI 1974-2011 Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder yang Dicetak, Badan Standarisasi Nasional.. Diktat Praktikum., 2019, Pedoman

Grafik Nilai Kuat Tekan Nilai kuat tekan silinder beton mengalami penurunan dari tiap penambahan dosis AEA Nilai kuat tekan silinder beton pada umur 28 hari dengan 0,05% bahan tambah

xxv fr = Modulus hancur rupture beton MPa fs = Tegangan tarik dihitung dalam tulangan saat beban layan MPa fs’ = Tegangan dalam tulangan tekan terkena beban terfaktor MPa fy =

Dokumen ini adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang mengadopsi ASTM C496/C496M-04 mengenai metode uji kekuatan tarik belah spesimen beton