• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teknik Ice Breaking Untuk Mempermudah Komunikasi di Kelas X

N/A
N/A
ana nurhasanah

Academic year: 2024

Membagikan "Teknik Ice Breaking Untuk Mempermudah Komunikasi di Kelas X"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Identitas artikel dan abstrak 1

1. The Effect Of Ice Breaking Technique In Teaching Speaking At The Tenth Grade Students Of Smk Dharma Bhakti Siborongborong In Academic Year 2018/2019

2. Dari judul ini melatarbelakangi bagaimana agar dapat melakukan speaking inggris dengan mudah tanpa harus membebani siswa, yaitu dengan cara menggunakan ice breaking yang . Karna menurut peneliti dari hasil sampel yang sudah dikumpulkan, ice breaking adalah teknik yang dirasa cukup efektif digunakan saat pembelajaran. Selain mengurangi kejenuhan, ice breaking juga merupakan teknik yang disenangi siswa untuk mengenal banyak kata dan berbicara dengan bahasa yang ia pelajari dengan suasana yang santai sambil sedikit demi sedikit berlatih speaking inggris. Meskipun banyak macam teknik ice breaking, seperti yel-yel, bertepuk tangan, lagu, gerakan tubuh, permainan, cerita dan masih banyak lagi, tapi teknik ice breaking games yang dipilih peneliti dalam hal ini. Dan ternyata sangat signifikan dan sangat berpengaruh untuk menambah pengetahuan kosa kata berbahasa inggris.

3. International Journal Of English Literature And Social Sciences (Ijels) Vol-3, Issue-5, Sept - Oct, 2018

Https://dx.doi.org/10.22161/ijels.3.5.2 issn: 2456-7620 4. Ada 2 orang penulis

Rotua Hutasoit, M.Pd Dan Drs. Bonari Tambunan, M.Hum

Keduanya adalah dosen di universitas sisingamangaraja xii tapanuli utara, indonesia

5. Penelitian ini membahas tentang pengaruh dari tekknik ice breaking dalam pengajaran berbicara, yang tujuannya adalah untuk mengetahui apakah teknik ice breaking itu secara signifikan berpengaruh dalam pengajaran berbicara. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas x smk dharma bhakti siborong-borong 2018/2019. Data dari 56 siswa sebagai sampel dan peneliti mengambil sampel dari 224 siswa sebagai populasinya. Setelah dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen di ajar dengan menggunakan teknik ice breaking dan control tanpa di ajar ice breaking. Instrument yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah tes berbicara dengan rumus t-test, dengan perolehan data t-test lebih tinggi dari t-tabel (7,70 > 2,005) dengan df (54). Oleh karena itu hipotesis nol (ho) ditolak dan alternative (ha) diterima. Dan ternyata membuktikan bahwa teknik ice breaking berpengaruh secara signifikan dalam pengajaran berbicara.

6. Orang telah menggunakan bahasa untuk mengungkapkan apa dia inginkan atau butuhkan sejak dia lahir. Selalu bahasa berperan besar dalam kehidupan manusia.

Menggunakan sesuatu, mengatakan sesuatu dan memberikan jawaban dibuat oleh lidah.

Menurut brown (2000) bahasa adalah sistem vokal tulisan, tertulis atau gerak tubuh, simbol gestur tubuh yang mengaktifkan anggota badan tertentu supaya masyarakat dapat berkomunikasi secara cerdas satu sama lain. Bahasa juga paling banyak digunakan dan banyak dikembangkan oleh cara berkomunikasi manusia. Berbicara adalah salah satu pembelajaran komunikatif yang membantu siswa untuk berkomunikasi menggunakan bahasa inggris. Dengan berbicara, siswa dapat mengatakan apa pun yang ada di pikiran mereka. Dalam pelajaran berbicara/speaking, siswa sering menemukan beberapa masalah.

Teknik ice breaking inilah yang menjadi cara efektif sebagai teknik yang digunakan dalam mengajar berbicara karena itu teknik yang menyenangkan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencapainya mengenal rekan-rekan mereka sambil berlatih bahasa inggris dengan santai perjanjian.

(2)

7. Mengajar bahasa inggris tidak mengajarkan bahasa itu sendiri, tetapi bagaimana penggunaannya. Setiap kali seseorang mulai mengajar dikursus bahasa inggris, yang diajarkan hanya teori dan pengucapan bahasa inggris secara monoton. Sehingga membuat pilihan apa yang harus dilakukan mengajar. Menyikapi hal tersebut membuat guru yang harusnya mengerti dan memiliki persiapan dalam mengajar seperti mempunyai silabus, bahan ajar dan perencanaan pembelajaran sehingga mengajar hanya untuk mencapai tujuan tanpa tahu apakah bahasa tersebut dapat diterapkan oleh siswa nya. Hal tersebut sangat terstruktur namun monoton sehingga membuat suasana hati siswa kurang nyaman disaat belajar. Hal tersebut lah yang memicu peneliti untuk dapat meneliti apakah ice breaking dapat digunakan dalam pembelajaran.

8. Teori yang tercantum dalam artikel ini a. Mengajar berbicara

Thornbury (2003:1) mengatakan bahwa berbicara adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang kita anggap remeh. Orang rata-rata menghasilkan puluhan ribu kata sehari, meskipun beberapa orang-orang seperti juru lelang atau politisi dapat menghasilkan bahkan lebih dari itu. Sedangkan menurut plpg rayon 133 (2012:48), ada yang utama alasan untuk membuat siswa berbicara di kelas yaitu seringnya latihan.

Menurut flanigan (2011), melakukan ice breaking adalah kegiatan dikelas yang akan mengarahkan siswa pada mood belajar yang baik dalam belajar bahasa inggris. Sehingga membuat siswa menjadi tertarik belajar meskipun mempelajari hal-hal baru dengan bahasa yang cenderung asing yang akan dipelajarinya.

Sehingga kesimpulan yang saya ambil :

Pertama, kegiatan berbicara menyediakan dasar dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, setiap siswa boleh memilih salah satu yang akan dicoba. Setiap orang dapat melihat seberapa baik yang mereka lakukan, dimulai dari keseharian mereka yaitu hal-hal kecil yang akhirnya, semakin banyak siswa memiliki kesempatan untuk memiliki kosa kata baru dalam bahasa mereka yang telah disimpan di otak mereka. Ini berarti bahwa mereka akan dapat menggunakan kata-kata dan frase lancar tanpa mereka sadari.

Dengan ice breaking adalah cara yang tepat untuk menciptakan suasana yang kondusif.

Sehingga dapat menyebabkan kelas nyaman, santai dan dapat mempengaruhi cara belajar anak tanpa adanya tekanan yang berlebihan karna sambil bersenang-senang.

9. Hipotesis nya adalah (ho) di tolak dan (ha) diterima, sehingga significant dan sangat berpengaruh. Jadi tenik ice breaking berpengaruh secara significant dalam pengajaran speaking.

10. Partisipan nya adalah siswa kelas sepuluh SMK dharma bhakti siborong-borong.

Ada tujuh kelas yang setiap kelas terdiri dari 32 siswa sehingga jumlah nya 224 siswa.

Sehingga peneliti mengambil sampel sebanyak 25% dari populasi 224 siswa, yaitu 56 siswa. Partisipan dibagi menjadi dua kelompok terdiri dari 28 siswa sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas lagi sebagai kelompok control adalah 28 siswa jadi kelompok.

11. Menggunakan metode undian, peneliti menggunakan cara memilih sampel dengan menuliskan nomor 1-56 pada potongan kertas dan kertas yang lain kosong, kertas tersebut dimasukan dalam sebuah kotak dan dikocok. Setiap siswa mengambil satu kertas, dan siswa yang mendapatkan kertas dengan nomor akan menjadi sampel.

Prosedur penelitian yang digunakan :

(3)

Pra-tes

Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan memberikan teknik ice breaking dalam berbicara. Prosedur perlakuan pada kelompok eksperimen adalah:

Penulis menginstruksikan siswa dengan langkah-langkah berikut:

1. Untuk memulai, peneliti menjelaskan setiap petunjuk Setiap permen. Jika siswa mendapatkan :

a. Permen blackcurrant, mereka bercerita tentang pengalaman menarik mereka.

b. Permen stroberi, mereka menceritakan tentang mereka hobi dan sejenisnya

c. Permen lemon, kata mereka pada diri mereka sendiri (yaitu nama, alamat, dan keluarga.

d. Permen jeruk, mereka menceritakan tentang artis favorit mereka atau orang terkenal.

2. Peneliti meminta setiap siswa untuk mengambil satu permen.

3. Peneliti memberikan waktu 5 menit untuk mengerjakan soal. Setelah siswa selesai melakukannya peneliti meminta siswa untuk mengambil satu permen lagi tetapi siswa tidak dapat mengambil permen yang sama seperti sebelumnya. Dan peneliti memberikan waktu 5 menit untuk mengerjakannya, demikian setiap siswa memiliki empat kali untuk mengambil permen dan setiap siswa memiliki empat topik yang berbeda.

4. Peneliti meminta siswa untuk berbicara di depan kelas, dan topik dipilih oleh peneliti.peneliti meminta siswa lain untuk memberikan pertanyaan.

Pasca-tes

Peneliti menggunakan kriteria untuk mengukur data berdasarkan harris (1969:84) yang menggunakan skala penilaian 1-5 poin. Penilaian kelas berbicara menggunakan rentang poin 1-10 atau 10-100. Jumlah nilai maksimal yang diperoleh adalah 25. Nilai tersebut diperoleh dari lima unsur berbicara. Peneliti memutuskan skor bahwa 100 adalah yang tertinggi dan 10 adalah yang terendah.

12. Berdasarkan analisis data, peneliti menemukan:

b. Ice breaking membantu siswa merasa nyaman bersama.

c. Ice breaking diperlukan untuk sukses kelas.

d. Ice breaking menciptakan suasana belajar yang baik proses pengajaran.

e. Penggunaan teknik ice breaking berpengaruh pada pengajaran berbicara. Hasil analisis data, nilai t-test lebih tinggi dari t-tabel (7, 70 > 2.005). Artinya uji t > t tabel dimana t-tabel 2,005 dan t-hitung 7,70, sehingga t-hitung lebih tinggi dari t-tabel.

13. Kelebihan penelitian ini adalah :

f. Inovasi baru bahasa, termasuk dalam pembelajaran bahasa asing

g. Menambah pengetahuan dalam mengajar bahasa inggris, khususnya pengajaran berbicara.

h. Meningkatkan kemampuan berbicara, permainan, dan meningkatkan hasil belajar mata pelajaran bahasa inggris.

i. Menambah wawasan dan memberikan kontribusi bagi bahan referensi yang berkaitan dengan kemampuan berbicara bahasa inggris

14. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya terfokus pada 1 jenis ice breaking dalam pembelajaran, sehingga timbul rasa bosan pada siswa kemungkinan besar akan muncul.

15. Menggunakan waktu yang cukup lama dan cukup menguras tenaga karna mengatur siswa yang kemungkinan akan heboh sendiri dan keluar dari topik atau intruksi komando.

16. Jurnal ini berfokus pada teknik berbicara atau pengucapan peserta didik tentang pengetahuannya dengan bahasa inggris, namun bahasa dasarnya saja, kemungkinan besar

(4)

akan melenceng dari silabus pembelajaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dan dengan metode games akan membuat siswa bosan, mungkin dapat dicoba dengan alternative baru seperti menggunakan yelyel atau hal lain, karna ice breaking sangat disukai siswa, mereka berpendapat ini menyenangkan.

Identitas Artikel Dan Abstrak 2

1. Al-Quran Teach The Importance Of Taking Care Of Health Physical : Tafseer Surat Al-Baqarah

2. Dari judul ini melatarbelakangi tentang pendidikan jasmani yang merupakan suatu kegiatan yang menjadikan tubuh sehat. Bahkan nabi Muhammad sangat menganjurkan berolahraga Ada beberapa jenis olahraga yang digemari oleh nabi muhammad saw seperti yang telah disebutkan antara lain panahan, pacuan kuda, dan renang. Al-qur'an sangat menekankan bahwa mutu makanan yang dikonsumsi manusia adalah mutu makanan yang halal dan baik yang dapat mendatangkan dan menjamin kesehatan. Namun, menurut m.

Quraish shihab, tidak semua makanan halal otomatis tayyib bagi kesehatan setiap orang.

Dengan memakan makanan yang halalan tayyiban (kahar, 2018).

3. Akademik e-issn 2774-8863 jurnal mahasiswa humanis vol. 1, no. 2, may 2021 4. Ada 1 orang penulis, Muhammad Guntur, Mahasiswa uin sunan kalijaga, indonesia 5. Penelitian ini adalah jenis kuantitatif dengan library research. Metode yang digunakan dalam pembahasan ayat tersebut adalah metode tafsir, yang digunakan para mufassir dalam menjelaskan kandungan ayat-ayat al-qur'an. Dari berbagai aspek dengan memperhatikan ayat-ayat al-qur'an sebagaimana tercantum dalam mushaf. Dimulai dengan menyebutkan ayat-ayat yang akan ditafsirkan, menjelaskan makna lafaz yang terkandung di dalamnya, dan menjelaskan isi ayat-ayatnya. Sedangkan metode pembahasan menggunakan metode deskriptif dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan kemudian menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa dalam al-qur’an surat al-baqarah terdapat nilai-nilai pendidikan jasmani, diantaranya kesehatan jasmani. Pendidikan kesehatan lingkungan (higiene), pendidikan kesehatan jiwa, dan pendidikan menjaga pola makan.

6. Islam ingin umatnya tumbuh menjadi sosok-sosok yang kuat, yaitu kuat secara fisik dan mental . Apalagi allah swt telah mengingatkan kita untuk tidak menjadi generasi muslim yang lemah jasmani dan rohani, baik secara individu maupun dalam kehidupan sosial. Pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani untuk menghasilkan holistik perubahan kualitas individu, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan individu sebagai satu kesatuan yang utuh, bukan hanya sebagai seseorang yang terpisah dari jasad dan ruhnya.

7. Pendidikan jasmani adalah bidang studi yang luas. Yang menjadi perhatian adalah aspek fisiologis dan berbagai aktivitas . Terkait tubuh, islam sangat menekankan untuk berolahraga karna penting seperti olahraga anjuran nabi, memanah menunggang kuda, dan lain-lain jenis olahraga yang bermanfaat bagi kesehatan individu. Olahraga merupakan kebutuhan hidup manusia, jika seseorang melakukannya secara teratur akan memberikan pengaruh yang baik bagi perkembangan fisiknya. Karena kesehatan adalah hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan manusia alam. Demikian pentingnya masalah menjaga kesehatan sebagai subjek utama penelitian, yaitu teori senam tubuh atau yang diketahui mampu memberikan pengaruh positif terhadap perubahan yang signifikan, terutama dalam membuang racun jahat dalam tubuh yang dikeluarkan oleh

(5)

keringat. "rasulullah berkata, "allah lebih mencintai mukmim yang kuat daripada yang lemah”

Jagalah dirimu dalam keadaan yang menguntungkan dirimu sendiri dan selalu memohon pertolongan allah dan jangan bosan.

1. Hal apa yang belum diungkap dalam penelitian terdahulu sehingga peneliti menjadikannya fokus dalam penelitian tersebut?

2. Peneliti lebih memfokuskan pada nilai-nilai pendidikan jasmani yang terkandung dalam surat Al-Baqarah ayat 247. Sehingga peneliti tidak terlalu banyak membahas yang akan tersebar kemana-mana atau penelitiannya umum. Dengan lebih spesifik ini lebih memudahkan peneliti dalam mengembangkan teori.

8. Teori yang tercantum dalam artikel ini

Asal kata Pendidikan adalah mendidik, yang bearti memelihara dan memberikan pembinaan. Dalam memelihara dan memberikan latihan diperlukan adanya ajaran, bimbingan dan kepemimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan akal. Pendidikan adalah usaha yang disengaja yang dilakukan oleh orang untuk mengembangkan potensi orang lain atau menanamkan nilai-nilai dan norma-norma mereka berdasarkan masyarakat kepada orang lain. (sunarko, 2018). Pembinaan kualitas spiritual kaum muda harus selalu ditingkatkan, bahkan ini merupakan hal terpenting dalam kehidupan kaum muda. Seseorang yang imannya berakar sejak muda tentu akan lebih mudah menjalani kehidupan yang penuh tantangan. Oleh karena itu, islam sangat memperhatikan pendidikan spritual atau pendidikan agama sejak dini hingga mencapai usia dewasa.

9. Hipotesis nya adalah adanya nilai-nilai pendidikan jasmani dalam surat al-baqarah, dan tidak adanya nilai Pendidikan jasmani dalam surat al-baqarah

10. Subyek penelitian ini adalah yaitu mengumpulkan buku tafsir yang membahas masalah yang akan diteliti, kemudian mengumpulkannya sesuai dengan materi nilai Pendidikan jasmani

11. Metode yang digunakan adalah metode mengumpulkan data data tanggapan dan perilaku subjek dengan studi kepustakaan / penelitian kepustakaan yang sumber datanya berasal dari kitab-kitab tafsir yang termasuk library research dengan studi kepustakaan.

12. Nabi muhammad sendiri seorang yang gemar berolahraga, beliau menjaga kesehatannya dengan olahraga yang rutin dilakukannya seperti memanah, berkuda dan berenang. Yang masing-masing olahraga yang dicintai rasulullah memiliki manfaat yang berbeda-beda. Tak hanya itu, al-quran juga menjelaskan bahwa ada pendidikan yang sangat amat terang dijelaskan dalam alquran, yaitu pendidikan kesehatan, pendidikan kebersihan, dan pendidikan jasmani yang sudah di contohkan rasulullah sendiri.

13. Kelebihan penelitian ini adalah :

a. Menjadi bahan acuan untuk para pemuda menjaga kesehatan sesuai aturan nabi yang telah tertulis dalam alquran

b. Memiliki contoh pendidikan kesehatan ala rasulullah c. Menjelaskan tentang pendidikan jasmani

d. Memerintahkan secara keras untuk menciptakan lingkungan yang bersih.

14. Bahan bacaan yang sulit dimengerti dan harus melalui tafsir Menelaah kata-kata yang cukup tinggi dalam pembahasannya.

(6)

15. Jurnal ini berfokus pada pendidikan jasmani, kesehatan dan kebersihan. Hanya saja memberikan gambaran yang kuno dan tidak sesuai dengan minat pemuda atau orang masa kini yang menyebutkan sangat ketinggalan zaman. Seharusnya artikel ini lebih mengupas teknik lain diera yang modern ini tentang pendidikan kesehatan, jasmani dan kebersihan tersebut.

Meskipun begitu seseorang yang imannya berakar sejak muda tentu akan lebih enjoy dalam menerima tantangan. Oleh karena itu, agama islam sangat perduli akan Pendidikan.

Identitas Artikel Dan Abstrak 3

1. The effect of ice breaking and video making activities in non-classical learning models on literacy ability of students.

2. Dari judul ini menjelaskan pendidikan merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan mahasiswa, namun keadaan darurat yang terjadi pada masa pandemi covid-19 mempengaruhi banyak kegiatan salah satunya proses perkuliahan hingga saat ini proses perkuliahan yang sebelumnya menggunakan pembelajaran klasikal berubah menjadi non klasikal (pembelajaran jarak jauh). Atau dikenal dengan model online. Kegiatan ice breaking merupakan kegiatan untuk mencairkan suasana belajar dan meningkatkan motivasi siswa, dengan ice breaking siswa yang merasa bosan dan diliputi perasaan tegang menjadi lebih hidup dan interaktif. Model pembelajaran non klasikal yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kolaboratif problem solving dengan perlakuan penugasan pembuatan video materi pembelajaran yang diharapkan dapat mempermudah dalam menemukan pengetahuan dalam materi ajar.

3. Journal Of Applied Science, Engineering, Technology, And Education Issn: 2685-0591 (online) vol. 4 no. 2 (2022)

Https://doi.org/10.35877/454ri.asci1069 4. Ada 3 orang penulis

Eko Hariyadia, Muhammad Fath Dan Dewi Satria

Mahasiswa Universitas Sembilan Belas November Kolaka Dan Mahasiswa Universitas Tadulako

5. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif yang mengatakan bahwa pendidikan sangat penting dan menjadi bahan perbandingan, apalagi diera masa covid 19 yang menggunakan system baru yaitu online yang sangat membosankan. Kegiatan ice breaking berguna untuk meringankan suasana belajar dan meningkatkan semangat belajar siswa, sehingga siswa ice breaking yang merasa bosan dan gugup menjadi lebih aktif dan interaktif. Model pembelajaran non-klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kolaboratif pemecahan masalah yang bertugas memproduksi video materi pembelajaran dengan harapan dapat memudahkan dalam menemukan pengetahuan dalam materi ajar tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kegiatan ice breaking dan pembuatan video model pembelajaran nonklasik terhadap kemampuan literasi siswa program pembelajaran pendidikan geografi usn kolaka. Hasil uji- t sampel independen, informasi tentang nilai sig. (2-tailed) < 0,05, tolak h0 dan terima h1, yang menunjukkan bahwa model pembelajaran non-klasik ice breaking dan kegiatan membuat video berdampak pada literasi siswa.

6. Menjawab tantangan zaman dalam keadaan darurat dalam pemulihan dari pandemi virus corona menjadi kekuatan tersendiri bagi para dosen untuk menilai sendiri proses adaptasi yang cepat dalam keadaan darurat. Instruktur menyelesaikan tugas melalui perangkat pintar membutuhkan berbagai kreativitas dan kreativitas untuk menunjukkan kompetensinya sebagai pendidik, membuktikan bahwa pengajaran di era pandemi telah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun terakhir dalam penggunaan media animasi dan

(7)

media pembelajaran di era pandemi. Model pembelajaran memungkinkan siswa lebih mandiri dalam berpikir dan menemukan konsep. Solusi yang ditawarkan adalah mengembangkan model pembelajaran non klasikal dengan menggunakan media pembelajaran untuk memfasilitasi perkembangan belajar siswa. Mode online adalah sistem pendidikan jarak jauh telah banyak digunakan baik oleh negara maju maupun negara berkembang karena dianggap sebagai solusi alternatif yang diperlukan untuk memecahkan masalah pendidikan yang dihadapi saat ini. Seperti pembuatan video animasi dan video pembuatan ulasan serta kegiatan ice breaking sebagai variasi baru agar suasana kelas menarik meski daring.

7. Peneliti menambahkan video animasi dan video ulasan sebagai refleksi terakhir dalam pembelajaran. Sehingga siswa tidak jenuh saat mengulas pembelajaran karna dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun. Didengarkan maupun di pahami dengan cara yang lebih canggih.

8. Model pembelajaran non klasik membawa siswa lebih mandiri dalam berpikir dan menemukan konsep (akhmadi, 2021). Solusi yang ditawarkan adalah mengembangkan model pembelajaran non klasikal dengan menggunakan media pembelajaran yang memacu perkembangan siswa dalam belajar.

9. Perkembangan mutu pendidikan selalu menarik untuk dikaji, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cepat mengubah wajah indonesia, salah satunya bidang pendidikan. Keadaan darurat yang melanda dunia pada tahun 2019 masih terus berlangsung, mengubah model pembelajaran dari klasik menjadi non klasik (hidayat et al., 2020). Moda dalam jaringan (daring) merupakan sistem pendidikan jarak jauh yang telah banyak digunakan oleh negara maju maupun negara berkembang karena dianggap sebagai solusi alternatif yang diperlukan untuk mengatasi masalah pendidikan yang sedang dihadapi (ahmar et al., 2020).

10. Semakin berkembangnya zaman dan teknologi yang tidak di pungkiri kegunaannya sangat canggih, ammpu mengubah pembelajaran klasik menjadi non-klasik yang mampu beradaptasi di era digital ini.

11. Hipotesis nya adalah adanya pengaruh kegiatan ice breaking dan making video dalam model pembelajaran non klasikal terhadap kemampuan literasi siswa, dan tidak adanya pengaruh kegiatan ice breaking dan making video dalam model pembelajaran non klasikal terhadap kemampuan literasi siswa. Sehingga ho ditolak dan ha diterima, artinya significant.

12. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa semester iv program studi pendidikan geografi usn kolaka tahun ajaran 2021/2022.

13. Metode yang digunakan merupakan jenis penelitian kuasi eksperimen. Desain penelitiannya yang digunakan adalah posttest-only group desain. Prosedur yang digunakan adalah teknik analisis statistic deskriptif untuk mendeskripsikan karakteristik distribusi dengan nilai sebaran kemampuan literasi belajar pada kelas eksperimen dan kelas control, meliputi nilai tertinggi, terendah, rata-rata dan standar deviasi.

14. Hasil observasi awal ditemukan bahwa proses pembelajaran online pusatnya adalah guru dan siswa yang menjadi cuek dalam proses pembelajaran karena terkesan membosankan dan tidak relevan dengan karakter generasi era digital. Kegiatan ice breaking akan memberikan rangsangan bagi siswa untuk memecahkan tingkat stress dan kebosanan, dengan ice breaking siswa akan lebih semangat dalam belajar di kelas online dan dengan membuat video akan membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan kerjasama dan literasi sehingga output pembelajaran yang berkualitas yang lebih baik.

15. Kelebihan penelitian ini adalah :

a. Siswa lebih aktif baik saat sendiiri maupun group b. Saat pembelajaran berlangsung antusias

c. Konsentrasi siswa terpusat pada materi pembelajaran

d. Terlihat sangat aktif dalam mencari informasi baik secara digital maupun non gutal.

(8)

e. Banyak sumber referensi yang didapat

16. Bahan bacaan yang sulit dimengerti dan harus melalui tafsir Menelaah kata-kata yang cukup tinggi dalam pembahasannya. Miskonsepsi pada saat siswa menyampaikan hasil diskusi Kurang kerjasama antar individu dalam kelompok Proses pembelajaran tidak berjalan baik Sebagian besar kurang membangun literasi. Beberapa siswa masih terlihat pasif dalam proses pembelajaran

17. Jurnal ini terbagi menjadi 2 ketentuan yaitu pembelajaran iklim dan kemampuan literasi dengan kelas eksperimen dan kelas control, dalam pembelajaran iklim kelas eksperimen menurut saya siswa lebih aktif baik secara individu maupun kelompok, sepanjang proses pembelajaran berlangsung dengan antusias, siswa berkonsentrasi pada materi pembelajaran tapi secara umum siswa masih kurang menunjukkan semangat dalam mengikuti pembelajaran, hal ini ditunjukkan dengan adanya miskonsepsi pada saat siswa menyampaikan hasil diskusi dalam kelompok. Kelas kontrol menunjukkan iklim belajar yang belum bisa fokus dan berkonsentrasi dalam belajar.

Sedangkan dalam kemampuan literasi kelas eksperimen siswa terlibat aktif dalam mencari informasi baik secara digital maupun non digital. Sudut pandang siswa dalam pemecahan masalah ditunjukkan dengan proses literasi yang stabil, ditunjukkan dengan banyaknya sumber referensi yang diperoleh dari proses mencari dan menemukan informasi baik secara digital maupun non digital. Sedangkan kelas control siswa belum maksimal dalam membangun kemampuan literasi yang ditunjukkan dengan kurangnya sumber informasi yang diperoleh dalam proses pemecahan masalah. Beberapa siswa masih terlihat pasif dalam proses pembelajaran.

Identitas artikel dan abstrak 4

1. The Application Of Ice Breaking Activities In Teaching English To Junior High School Students

2. Dari judul ini menjelaskan bahwa penerapan ice breaking dalam pembelajaran biasanya diawali dengan menyebutkan nama kegiatan, memberikan penjelasan tentang apa yang akan dilakukan, melakukan simulasi dan akhirnya memulai kegiatan ice breaking sekitar lima sampai dua puluh menit. Selain itu, proses kegiatan ice breaking sebagian besar sudah sesuai dengan prinsip. Peran guru sebagai fasilitator, instruksi yang diberikan mudah dipahami, kesesuaian level siswa dengan kegiatan ice breaking, batas waktu yang digunakan, suasana kelas, dan minat siswa terhadap pelajaran.

3. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Pakuan University Maret 2019

4. Ada 3 orang penulis

Dea zahra farwati, mursidah rahmah, dan entis sutisna

mahasiswa progam studi Pendidikan Bahasa inggris universitas Pakuan dan dosen Pendidikan Bahasa inggris Universitas Pakuan

5. Penelitian ini berjudul “kegiatan ice-breaking dalam pengajaran bahasa Inggris kepada siswa sekolah menengah pertama” bertujuan untuk mendeskripsikan proses kegiatan ice-breaking dan kesesuaian kegiatan ice-breaking dengan prinsip-prinsip yang diterapkan dalam bahasa Inggris. Penelitian ini dilakukan di SMPN 18 Kota Bogor, menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.Peserta dalam penelitian ini adalah salah satu guru bahasa Inggris di sekolah tersebut.Temuan penelitian ini mendeskripsikan proses kegiatan ice-breaking dalam pengajaran bahasa Inggris dan kesesuaian kegiatan ice- breaking dengan prinsip. Kegiatan ice breaker yang digunakan adalah “tongue twister, English game dan English song”. Kegiatan ice breaker dimulai dengan membagi siswa

(9)

menjadi beberapa kelompok, menyebutkan nama kegiatan, memberikan penjelasan tentang apa yang harus dilakukan, dan terakhir memulai ice breaker. dengan memilih salah satu anggota dari beberapa kelompok untuk melengkapi kalimat ulangan penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ice breaker dimulai dengan judul kegiatan dan perintah perintah dan melakukan percobaan, jika sudah paham maka mulailah sekitar 15 menit agar siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran.

6. Mengajar bahasa inggris kepada siswa smp menjadi tantangan tersendiri. Saat ini, sulit untuk menemukan siswa yang memiliki motivasi dalam belajar bahasa inggris. Kebanyakan dari mereka mudah bosan, apalagi jika guru selalu mengajarkan teknik yang sama tanpa memberikan kegiatan yang menyegarkan seperti kegiatan ice breaking. Penulis memilih topik ini untuk mendeskripsikan proses kegiatan ice breakingdan kesesuaian kegiatan tersebut dengan prinsipprinsip yang diterapkan dalam pengajaran bahasa inggris untuk siswa smp. Penulis memiliki dua alasan dalam memilih topik ini. Mereka dapat bersantai dan menghidupkan suasana kelas, menyemangati dan memotivasi siswa untuk belajar, melibatkan minat siswa, menarik perhatian siswa, dan juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berinteraksi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang proses kegiatan ice breaking dan kesesuaian kegiatan tersebut dengan prinsip-prinsip yang diterapkan dalam pengajaran bahasa Inggris kepada siswa sekolah menengah pertama.Kegiatan ice breaking adalah berbagai kegiatan menyenangkan yang diterapkan di dalam kelas untuk menarik minat siswa. Dia percaya bahwa setelah melakukan kegiatan ice breaking siswa akan dapat berkonsentrasi pada pelajaran mereka dan mereka akan mendapatkan proses belajar yang maksimal sebagai hasilnya.

Pengajaran bahasa inggris adalah proses menyajikan dan menjelaskan materi baru, memberikan latihan, dan menguji. Ketiga proses pengajaran ini harus dilakukan dengan menggunakan metode yang tepat agar jelas dan dapat dipahami penny . Menerapkan berbagai kegiatan di kelas dapat menjadi salah satu strategi yang tepat untuk melibatkan minat siswa. Menciptakan suasana yang baik di dalam kelas juga dapat mendorong siswa untuk berlatih bahasa, berani menanggapi, dan membuat mereka merasa lebih percaya diri brown .

7. Yang tidak diungkapkan adalah penjabaran langkah-langkah kegiatan ice breaking dan kesesuaian kegiatan dengan prinsip. Kegiatan pemecah kebekuan yang digunakan selama penelitian ini meliputi “tongue twister, permainan bahasa Inggris dan lagu bahasa Inggris”.

8. Jenkins (2001) berpendapat bahwa kegiatan ice breaking yang tepat harus dinamis dan sederhana, tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Sehubungan dengan jenkins, sapp (2007) menyatakan prinsip-prinsip kegiatan ice breaking sebagai berikut:

a. Sederhana: semakin sederhana, semakin baik.

b. Tidak mengancam: kegiatan ice breaking tidak boleh membuat orang merasa tidak nyaman.

c. Terbuka berakhir: keunikan siswa harus diperbolehkan untuk diungkapkan.

d. Relevan: kebutuhan kelompok dan tujuan pembelajaran harus diperhatikan dalam memilih jenis kegiatan ice breaking.

e. Energizing: kegiatan ice breaking harus menggairahkan siswa sesuai dengan tingkat aktivitas mereka.

Salah satu cara untuk menarik minat siswa di awal pelajaran adalah dengan memberikan mereka beberapa kegiatan yang menarik. Setelah mereka terlibat, guru memberi tahu siswa apa yang akan mereka pelajari, dan mendiskusikan dengan mereka tujuan apa yang perlu dicapai sebagai hasil dari pelajaran mereka. Menggali pengetahuan baru dengan memberikan penjelasan dan contoh, mempraktekkan, dan memecahkan masalah menjadi

(10)

langkah selanjutnya dari proses pembelajaran. Sebagai penutup, guru mengulas materi dan memberi siswa beberapa ide tentang apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.

9. Hipotesis yang diajukan adalah ada pengaruh kegiatan ice breaking dan kesesuaian kegiatan dengan prinsip-prinsip yang diterapkan dalam pembelajaran bahasa Inggris siswa SMP, dan tidak ada pengaruh kegiatan ice breaking dan kesesuaian kegiatan dengan prinsip yang diterapkan tidak menjadi dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk siswa sekolah menengah pertama. Sehingga ho ditolak dan ha diterima, artinya signifikan.

10. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang guru bahasa Inggris di SMPN 18 Bogor. Peserta dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Kegiatan ice breaker dimulai dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, menyebutkan nama kegiatan, memberikan beberapa penjelasan tentang apa yang harus dilakukan, dan terakhir memulai ice breaker dengan memilih salah satu anggota dari beberapa kelompok untuk mengulang kalimat.

11. Ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif untuk memperoleh data. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan tiga instrumen meliputi dokumentasi, observasi kelas, dan wawancara. Setelah itu analisis dan interprestasi data dilakukan dalam tiga langkah, yaitu : analisis data dokumentasi, analisis data observasi kelas, analisis data wawancara.

12. Hasil temuan bahwa proses kegiatan ice breaking dimulai dengan memberitahukan nama kegiatan, memberikan pengarahan bagaimana cara melakukan ice breaking, melakukan simulasi bersama sebelum ice breaking dimulai, dan terakhir memulai kegiatan ice breaking sekitar pukul lima sampai lima belas menit. Selain itu, ditemukan dari pengamatan bahwa guru mengambil peran besar dalam proses ice breaking. Dia tidak hanya melihat siswa melakukan kegiatan, tetapi dia melibatkan diri dalam proses.

Selanjutnya, memberikan instruksi yang jelas dan mudah dipahami, memilih kegiatan ice breaking yang tepat, mempertimbangkan batas waktu yang digunakan, menciptakan suasana kelas yang baik yang membuat siswa termotivasi dan tertarik terhadap pelajaran.

13. Kelebihan penelitian ini adalah :

a. Siswa lebih aktif baik secara individu maupun kelompok b. Selama proses pembelajaran berlangsung antusias c. Mrnciptakan suasana kelas yang baik

d. Memotivasi siswa terhadap pelajaran e. Seru

14. Keterbatasannya adalah

a. Miskonsepsi pada saat siswa menyampaikan hasil diskusi b. Kurang kerjasama antar individu dalam kelompok

c. Proses pembelajaran tidak berjalan baik d. Sebagian besar kurang membangun literasi

e. Beberapa siswa masih terlihat pasif dalam proses pembelajaran

15. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan ice breaking sebagian besar sudah sesuai dengan prinsip. Dalam hal ini, melakukan kegiatan ice breaking yang tepat memicu siswa untuk belajar bahasa inggris secara aktif. Mereka lebih banyak berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini tidak hanya membuat siswa menikmati proses pembelajaran, tetapi juga memotivasi mereka untuk belajar bahasa inggris. Jelas bahwa kegiatan ice breaking harus diterapkan mengikuti prinsip-prinsip kegiatan

Identitas Artikel Dan Abstrak 5

1. The Effectiveness Of Ice Breaking To Increase Students’ Motivation In Learning English

(11)

2. Dari judul ini menjelaskan dengan menggunakan ice breaking efektif untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa inggris dikelas satu smp nurul jadid.

Hal ini dibuktikan dari hasil tingkat motivasi siswa yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil pree-test dan post-test siswa dan juga nilai t-test lebih tinggi dari nilai table. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian motivasi dengan menggunakan ice breaking dapat membantu siswa untuk meningkatkan semangat / motivasinya.

3. Jurnal Ijoeel Vol. 03 No. 01, June 2021

4. Ada 3 orang penulis

Mohammad Sofyan Adi Pranata, Riska Ayu Susanti, Qomariatul Jannah Mahasiswa Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo

5. Penelitian ini secara umum mencoba untuk mengetahui pengaruh breaking the ice terhadap peningkatan motivasi belajar bahasa Inggris pada siswa SMP Nurul Jadid.

Penelitian ini menggunakan desain pre-experimental dengan menggunakan one-shot case study pre-and post-test. Sebelum perlakuan, peneliti membuat prediksi pada satu kelas.

Selain itu, peneliti menggunakan metode ice-breaking untuk mengajar bahasa Inggris di kelas eksperimen. Terakhir, peneliti melakukan post-test untuk melihat apakah ice breaking efektif untuk mengajar bahasa Inggris di kelas eksperimen. Berdasarkan analisis data, nilai data uji-t (2,77) lebih tinggi dari nilai t-tabel (2,042). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan motivasi belajar siswa yang diajar dengan metode icebreaker. Nilai rata-rata kelas eksperimen pada pre-test adalah 60 poin, dan nilai rata-rata kelas eksperimen pada post-test adalah 66,1 poin. Oleh karena itu, hipotesis h0 ditolak dan h1 diterima. Disimpulkan bahwa ice breaking efektif dalam memotivasi siswa kelas satu SMP Nurul Jadid untuk belajar bahasa Inggris.

6. Perkembangan siswa dalam proses pembelajaran membutuhkan motivasi, dan apakah siswa memiliki motivasi akan mempengaruhi kemampuannya. Selama proses pembelajaran hendaknya guru lebih memperhatikan motivasi siswa, karena motivasi dapat mempengaruhi baik guru maupun siswa. Selain itu, motivasi siswa dapat dipengaruhi oleh faktor apa saja. Ini bisa berasal dari siswa itu sendiri atau dari lingkungan; teman, keluarga dan guru yang berperan penting dalam meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar. Harus ada motivasi belajar dalam proses pembelajaran, karena itu menentukan mau atau tidaknya seorang siswa untuk belajar. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi siswa seperti; menghargai dan memuji mereka untuk pekerjaan yang baik.

Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan menjadi efektif dan tanggap dalam mencapai suatu tujuan. Karena seseorang memiliki tujuan tertentu dalam aktivitasnya, seseorang akan memiliki motivasi yang kuat untuk mencapainya dan dia akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya. Dalam lingkungan bahasa Inggris asing, motivasi belajar bahasa Inggris terutama berasal dari sumber eksternal, dan kesempatan untuk menghubungi bahasa Inggris di luar kelas sangat terbatas.

Menurutnya ice breaker adalah permainan atau aktivitas yang dirancang untuk mengubah suasana beku dalam sebuah tim.

Icebreaker dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai siswa yang tenang secara mental maupun fisik pemecah masalah. Breaking the ice menciptakan suasana belajar dari pasif menjadi aktif, dari kaku menjadi sporty, dari membosankan menjadi ceria. Menurut Flanigan, penerapan strategi ice breaking di kelas dapat meningkatkan mood siswa selama proses pembelajaran. Ice breaking dalam pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan pada awal pembelajaran, istirahat pada saat penyampaian materi dan pada akhir pembelajaran.

(12)

7. Hal yang belum terungkap adalah teknik ice breaking yang digunakan dalam penelitian ini tidak jelas.

8. Teori yang tercantum dalam artikel ini

Menurut flanigan (2011), penerapan strategi ice-breaking di dalam kelas dapat membuat suasana hati siswa menjadi baik selama proses pembelajaran. Icebreaking dalam pembelajaran bahasa inggris dapat terjadi di awal pembelajaran, saat jeda penyampaian materi, dan di akhir pembelajaran. Oleh karena itu, ice breaking sangat diperlukan agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar, menarik dan siswa dapat fokus pada pelajaran. motivasi harus dilakukan dengan memecahkan kebekuan karena membantu guru menunjukkan antusiasme untuk konten dan pembelajaran, serta siswa itu sendiri. Salah satu caranya adalah dengan membuat tautan ke pengetahuan prasyarat dan menghubungkan konten dengan apa yang diketahui siswa. Secara teori, dapat disimpulkan bahwa breaking the ice merupakan teknik yang efektif untuk merangsang minat siswa dalam belajar bahasa inggris.

9. Hipotesis nya adalah adanya peningkatan motivasi siswa menggunakan ice breaking dalam pembelajaran bahasa inggris dikelas satu smp nurul jadid, dan tidak adanya peningkatan motivasi siswa menggunakan ice breaking dalam pembelajaran bahasa inggris dikelas satu smp nurul jadid . Sehingga ho ditolak dan ha diterima, artinya significant.

10. Partisipan penelitian ini adalah siswa kelas viia sebagai sampel jumlah siswa adalah kelas 32 siswa karena itu kelas satu belajar bahasa inggris yang biasanya siswa merasa bahwa bahasa inggris itu membosankan dan sulit pada saat pertama kali mereka mempelajarinya.

11. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain pre-experimental. Rancangan pra eksperimen melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen. Pada desain ini, pengamatan dilakukan dua kali sebelum dan sesudah perlakuan. Pengamatan yang dilakukan sebelum perlakuan disebut pretes dan pengamatan yang dilakukan setelah perlakuan disebut postes.

Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.

12. Temuan penelitian ini didasarkan pada hasil analisis data. Analisis data digunakan untuk mengumpulkan data. Motivasi siswa dalam belajar bahasa inggris terdiri dari pre-test dan post-test. Pre-test diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar bahasa inggris sebelum diberikan perlakuan, dan post-test diberikan untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa dalam belajar bahasa inggris setelah diberikan perlakuan.

13. Kelebihan penelitian ini adalah : a. Sangat menyenangkan

b. Membuat belajar menjadi asik untuk mendapatkan motivasi yang maksimal c. Meningkatkan rasa percaya diri siswa

d. Siswa lebih aktif

e. Membuat pembelajaran suasana menjadi nyaman f. Mengalihkan suasana dari hal yang membosankan g. Santai

14. Keterbatasannya adalah

a. Masih menggunakan lembar angket manual b. Memperhitungkan data / coding secara manual

15. Peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan ice breaking efektif untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa inggris di kelas satu smp nurul jadid. Hal ini dibuktikan dari hasil tingkat motivasi siswa yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test siswa serta nilai t-test lebih tinggi dari nilai t-tabel.

(13)

Sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian perlakuan dengan menggunakan ice breaker dapat membantu siswa untuk meningkatkan motivasinya.

Identitas Artikel Dan Abstrak 6

1. Analysis Of Literature Review On Spiritual Concepts According To The Perspectives Of The Al-Quran, Hadith And Islamic Scholars

2. Dari judul ini menjelaskan dalam islam, aspek spiritual sangat penting, dan itu terkait dengan agama. Ini adalah faktor pendorong dan motivator dalam diri manusia dalam menghasilkan dampak kekuatan batin seseorang. Kekuatan spiritual dalam suatu masyarakat dan negara akan menghasilkan kepribadian muslim yang unggul. Kekuatan spiritual dalam islam diartikan sebagai kekuatan yang dilandasi oleh tauhid dan keimanan yang mendalam kepada allah swt. Apresiasi terhadap kekuatan spiritual ini pada gilirannya membedakan aspek kekuatan spiritual dari perspektif barat yang semata-mata didasarkan pada potensi otak. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kekuatan spiritual bukanlah konsep baru dalam islam. Spiritualitas dianggap sebagai aspek esensial manusia dalam islam. Iman dan taqwa, yang merupakan sumber utama manusia di bumi, adalah aspek terpenting dari spiritualitas. Spiritualitas juga sering disebutkan dalam al-qur'an dan hadits. Temuan menunjukkan bahwa hal itu diungkapkan dengan menggunakan berbagai kata yang menggambarkan makna spiritual itu sendiri.

3. Turkish Journal Of Computer And Mathematics Education Vol.12 No. 9 (2021), 3152-3159

4. Ada 5 orang penulis

- Azlisham Abdul Aziz, Mohd Nor Mamat, Daud Mohamed Salleh, Syarifah Fadylawaty Syed Abdullah, Mohd Norazmi Bin Nordin

- Akademi Studi Islam Kontemporer, Universiti Teknologi Mara, 40450 Shah Alam, Malaysia

- Grup Pendidikan dan Ilmu Sosial, Universitas Terbuka Malaysia

5. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan konsep spiritualitas dari perspektif argumentatif dari al qur'an, hadis dan ulama islam. Istilah spiritual mengacu pada aspek intangible dari diri seseorang, dari epistemologi barat, yang menyebabkan pandangan mereka bertentangan dengan islam, sehingga menimbulkan miskonsepsi dalam penerapan konsep spiritualitas. Sedangkan agama, menurut dalil islam, tumbuh dalam dimensi spiritual. Namun, dari perspektif barat, ini adalah kebalikannya. Di sisi al-qur'an, makna ruh digunakan dengan kata yang berbeda di dalam al-qur'an, yang paling umum adalah kata al-qalb, yang disebutkan dalam berbagai ayat. Selanjutnya al-qalb memiliki beberapa pengertian, antara lain al-aql, al-roh, al ra'y, al-fu'ad, al-sadr, al-nafs al-lubb. Demikian pula taqwa, perasaan cinta mutlak kepada allah swt dan rasulullah saw, rasa percaya diri, dan kesabaran, disebutkan dalam sebuah hadits yang berhubungan dengan spiritual. Menurut cendekiawan islam, dimensi spiritual kehidupan seorang muslim meliputi tauhid, ibadah, dan akhlak

6. Manusia terus membuat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Namun, satu fakta yang tak terbantahkan adalah, sejauh apa pun manusia telah menjelajahi dan mencapainya, manusia itu sendiri tetap menjadi misteri dan mencari realitas manusia yang sebenarnya. Sedemikian rupa sehingga menurut sri astuti , cendekiawan alexis carrel, peraih nobel fisiologi dan kedokteran dari prancis, pernah menyatakan bahwa, meski manusia telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengetahui jati dirinya, manusia hanya mampu mengetahui aspek-aspek tertentu dari

(14)

dirinya. Manusia tidak mampu mengetahui dirinya secara keseluruhan dan hanya dapat mengeksplorasi aspek-aspek tertentu dari dirinya sendiri. Manusia diciptakan dengan dua aspek yang saling membutuhkan, yaitu aspek ruhani dan jasmani . Akibatnya, manusia yang sempurna memiliki kekuatan yang seimbang antara aspek spiritual dan material. Dimensi religius mencakup spiritualitas. Al-qaradawi menjelaskan hubungan antara spiritualitas dan agama. Menurut seyyed hossein nasr , kata «rohani» dalam islam sangat tepat bagi umat islam karena didasarkan pada ketepatan dalil utama umat islam itu sendiri, yaitu firman allah swt melalui rohani al-isra’17, ayat 85. Jika umat islam menggunakan dan mempopulerkan istilah «spiritual» untuk merujuk pada aspek intangible manusia, mereka secara langsung mengakui pandangan barat tentang aspek spiritual.

7. Peneliti menemukan hal baru saat membahas ayat-ayat dari al-qur'an yang bertema spiritualitas islam dan hadits dari nabi saw dan spiritualitas islam dari perspektif ulama islam. Penulis menemukan bahwa makna spiritual digunakan dengan kata yang berbeda dalam al-qur'an, dengan kata al qalb disebutkan dalam 132 ayat karena analisis penelitian (baqi 1981). Al-qalb mengandung beberapa arti dan makna, antara lain al-aql, al-roh, dan al-ra'y. Penulis juga menemukan bahwa selain menggunakan kata al-qalb, al-qur'an mengungkapkannya dengan kata lain yang memiliki arti yang sama dengan al-qalb. Kata- kata seperti al-fu'ad, al-sadr, alnafs, dan al-lubb digunakan. Demikian, penulis merangkum semua arti dan makna al-qalb dan kata-kata yang memiliki makna yang sama dengan al- qalb, sebagai cerminan dari makna spiritualitas islam itu sendiri

8. Teori yang tercantum dalam artikel ini

Dalam konteks islam, spiritualitas islam memiliki hubungan langsung dengan allah dan merupakan salah satu tanda kekuasaan-nya, bersama dengan bulan, bintang, laut, dan tumbuh-tumbuhan. Jiwa jelas ditekankan dalam al-qur'an sebagai salah satu urusan allah sebagai al-khaliq, yang tidak diwahyukan kepada manusia kecuali dengan cara yang terbatas. Makna firman allah swt dalam surat al-isra' sudah jelas; “dan mereka bertanya tentang roh. Katakanlah: “ruh itu dari urusan tuhanku; dan kamu tidak diberi ilmu kecuali sedikit” (al-isra', 17: 85).

Berdasarkan pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa ruhani mengacu pada hal yang tidak berwujud, bukan fisik, dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahkan menurut cendekiawan islam seperti al-ghazali (1998), dimensi yang membentuk spiritualitas seseorang adalah al-qalb (hati), al-roh (roh), al-nafs (jiwa), dan al-aql (akal) (akal).

9. Apa hipotesis penelitian ini?

Hipotesis nya adalah menganalisis konsep spiritual menurut perspektif al-quran, hadist dan ulama islam

10. subjeknya

Konsep spiritual menurut perspektif al-quran, hadist dan ulama islam

11. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode analisis kajian pustaka dengan prosedur literatur

12. Apakah temuan utama dari penelitian ini?

Penulis menemukan bahwa makna spiritual digunakan dengan kata yang berbeda dalam al- qur'an, dengan kata al qalb disebutkan dalam 132 ayat karena analisis penelitian (baqi 1981). Al-qalb mengandung beberapa arti dan makna, antara lain al-aql, al-roh, dan al-ra'y.

Penulis juga menemukan bahwa selain menggunakan kata al-qalb, al-qur'an mengungkapkannya dengan kata lain yang memiliki arti yang sama dengan al-qalb. Kata- kata seperti al-fu'ad, al-sadr, alnafs, dan al-lubb digunakan. Demikian, penulis merangkum semua arti dan makna al-qalb dan kata-kata yang memiliki makna yang sama dengan al- qalb, sebagai cerminan dari makna spiritualitas islam itu sendiri. Dalam pembahasan berikut, penulis akan menyoroti ayat-ayat al-qur'an yang menjelaskan hal tersebut dengan

(15)

memulai perdebatan terkait al-qalb yang dianggap sebagai kata utama dalam al-qur'an menuju spiritualitas islam.

13. Apa kelebihan penelitian ini?

Kelebihan penelitian ini adalah :

a. Memiliki amalan yang istiqamah berdasarkan hukum allah b. Akhlak terpuji

c. Kemampuan menjalani hidup dengan adaptasi lingkungan islam d. Mewujudkan jiwa spiritual yang cerdas

14. Apa keterbatasan penelitian ini?

Hanya menjelaskan tafsir secara singkat, tidak diperjelas peritem yang membuat pembaca bingung.

Komentar

Berikan komentar anda terhadap artikel dalam jurnal ini.

16. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan disiplin ilmu baru dalam kajian spiritual, yang seringkali terpinggirkan dalam arus utama psikologi modern.

Lebih lanjut, diharapkan dapat membuka mata para peneliti muslim untuk tidak mendasarkan penelitiannya hanya pada konsep dan dimensi pemahaman spiritual dari barat Identitas Artikel Dan Abstrak 7

1. (a) Apa judul asli artikel jurnal tersebut?

Beyond The Breaking Point : Examining The Pieces Of Counselor Burnout, Compassion Fatigue, And Secondhand Depression

2. (b) Jelaskan seberapa judul tersebut menggambarkan isi dari artikelnya?

- Dari judul ini melatarbelakangi tentang depresi sekunder berada di luar kelelahan konselor dan kelelahan belas kasih. Depresi sekunder memiliki semua karakteristik dan gejala depresi klinis. Ini adalah hasil dari konseling, berempati dengan, dan berjalan bersama mereka yang mengalami depresi—mungkin masalah yang paling menguras emosi dalam profesi konseling. Tujuan kedua dari artikel ini adalah untuk mengkaji dan menjelaskan beberapa aspek kunci yang berkaitan dengan depresi sekunder. Tujuan akhir dari artikel ini adalah untuk memberikan rekomendasi bagi para konselor sehubungan dengan perawatan diri—untuk membantu menjaga kaki mereka tetap kokoh di lereng gunung, untuk membantu menjaga mereka agar tidak mendekati titik kehancuran.

3. Artikel ini ditrebitkan di jurnal apa? (tulis dengan lengkap)

- Vistas Online, Aca Knowledge Center Sponsored By The American Counseling Association

4. Ada berapa, siapa saja, dan dari perguruan tinggi manakah para penulisnya?

Ada 1 orang penulis Steve T. Hunter

Profesor Psikologi Dan Konseling Dan Hope For The Heart Chair Of Biblical Counseling Di Criswell College. Sebagai seorang profesor, praktisi, dan pengawas, dia telah mendedikasikan hidupnya untuk profesi konseling selama lebih dari 20 tahun.

5. Jelaskan apa yang anda fahami dari abstrak artikel tersebut

Penelitian ini adalah tujuan utama dari artikel ini adalah untuk memperkenalkan dan mendefinisikan istilah baru: secondhand depression. Aspek kunci yang terkait dengan

(16)

depresi sekunder akan diperiksa untuk membedakannya dari konsep serupa lainnya (yaitu, kelelahan dan kelelahan welas asih). Artikel ini juga akan membahas bagaimana kejenuhan dan kelelahan karena belas kasihan berkontribusi pada depresi sekunder. Tujuan akhir dari artikel ini adalah untuk tidak hanya memberikan rekomendasi bagi konselor untuk bersikap proaktif dalam hal perawatan diri, tetapi juga menyarankan cara untuk bergerak menuju keutuhan dan kesehatan bagi mereka yang telah pergi—melampaui titik puncaknya.

Pengantar

1. Apa latar belakang penelitian pada artikel tersebut?

Longsor adalah akumulasi massa salju, es, dan bebatuan yang turun dengan cepat menuruni lereng gunung. Itu bisa dipicu oleh hal-hal seperti gravitasi, pemain ski yang tidak menaruh curiga, atau pejalan kaki. Hal yang sama juga berlaku dalam kehidupan seorang konselor. Konselor bekerja dengan mereka yang bergumul dengan tantangan emosional yang mendalam seperti kesedihan, kemarahan, depresi, pelecehan, dan segudang keadaan memilukan lainnya.

Pada saat yang sama, konselor tidak dapat menahan diri untuk menanggung setidaknya beberapa rasa sakit klien mereka dalam berbagai tingkatan. Jika dibiarkan, «penumpukan rasa sakit» ini dapat menimbulkan akibat yang tidak terduga dan serius dan akibatnya bisa menjadi bencana besar. Ini mirip dan sama seriusnya dengan konsep gangguan stres traumatis sekunder . Tujuan kedua dari artikel ini adalah untuk mengkaji dan menjelaskan beberapa aspek kunci yang berkaitan dengan depresi sekunder.

2. Hal apa yang belum diungkap dalam penelitian terdahulu sehingga peneliti menjadikannya fokus dalam penelitian tersebut?

17. Yang belum terungkap adalah tentang bagaimana setelah merekomendasikan kepada konselor agar dapat bergerak maju dengan keutuhan dan kesehatan yang lebih dalam, cara merealisasikan kepada seluruh konselor yang ada didunia yang mengalami kelelahan.

Teori

Apakah ada teori yang tercantum di dalam artikel tersebut? Jelaskan yanga anda fahami.

1. Teori yang tercantum dalam artikel ini

18. Menurut maslach dan jackson (1986), burnout adalah "sindrom kelelahan emosional, depersonalisasi, dan berkurangnya pencapaian yang dapat terjadi di antara individu yang melakukan 'pekerjaan orang”. Tidak peduli apa pengaturannya praktik swasta, sekolah, atau agensi konselor menghadapi tuntutan yang menguras emosi dengan ucapan terima kasih atau penghargaan yang tidak memadai sebagai imbalannya. Ini adalah definisi dan penyebab utama kelelahan seiring waktu pengorbanan jauh lebih besar daripada imbalannya (warnath & shelton, 1976). Salah satu hal yang membuat tingkat kejenuhan membesar adalah ketidakmampuan untuk mengenali gejala kejenuhan dalam diri mereka sendiri, akibatnya akan menyebabkan depresi.

The Current Study

1. Apa hipotesis penelitian ini?

19. Hipotesis nya adalah mengetahui depresi sekunder karena kelelahan, dan memastikan aspek yang akan terkait dengan depresi sekunder dan memberikan rekomendasi untuk merawat diri dari kelelahan dan kejenuhan.

2. Jelaskan tentang partisipan/subjek penelitiannya

Subyek penelitian ini adalah yaitu seseorang yang memiliki gelar konselor

(17)

3. Jelaskan tentang metode dan prosedur penelitian yang digunakan

Ada penelitian dan bukti yang berkembang untuk mendukung metode perawatan diri yang melibatkan kesadaran diri yang lebih besar. Praktek ini disebut mindfulness (wenzlaff, 2005).

4. Apakah temuan utama dari penelitian ini?

Perkembangan dari kelelahan konselor, menjadi kelelahan karena belas kasihan, dan akhirnya, menjadi depresi sekunder dari yang serius hingga yang parah Memberikan rekomendasi tentang bagaimana konselor dapat bergerak menuju tingkat keutuhan dan kesehatan yang lebih dalam.

5. Apa kelebihan penelitian ini?

Kelebihan penelitian ini adalah :

a. Memikirkan kesehatan konselor yang di anggap remeh semua orang

b. Memberikan perhatian, empati, dukungan, dorongan dan bimbingan lembut.

6. Apa keterbatasan penelitian ini?

Tidak semua yang tertulis dalam artikel dapat dilaksanakan oleh konselor, karna itu membutuhkan waktu yang lama

Komentar

Berikan komentar anda terhadap artikel dalam jurnal ini.

Karna jurnal ini bukan dari bahasa inggris sepenuhnya, tapi turki, bahasa yang digunakan susah dimengerti dan susah dipahami. Karena itu peneliti banyak menggunakan google translate yang diluar bahasa internasional.

Identitas Artikel Dan Abstrak 8

1. (a) Apa judul asli artikel jurnal tersebut?

20. The Effect Of Integrating Board Games Into Ice Breaking Activities In A Fifth Grade English Class To Reduce Students’ Anxieties

2. (b) Jelaskan seberapa judul tersebut menggambarkan isi dari artikelnya?

- Dari judul ini melatarbelakangi tentang guru bahasa inggris progresif dengan niat baik sedang mencari metode pengajaran yang inovatif untuk meningkatkan kualitas instruksional dan pembelajaran. Mereka ingin mengintegrasikan alat baru atau konsep inovatif ke dalam pengajaran. Namun, tidak selalu metode baru lebih baik. Temuan penelitian menunjukkan bahwa permainan papan pemecah kebekuan dalam pengajaran bahasa inggris tidak secara efektif mengurangi kecemasan bahasa asing siswa secara keseluruhan. Namun, statistik deskriptif dan data kualitatif menunjukkan bahwa konstruksi kecemasan kedua kelompok berubah dalam arah yang berlawanan, dan permainan papan pemecah es tampaknya lebih berdampak dalam mengurangi ketakutan komunikasi. Hasil ini menyiratkan bahwa permainan papan mungkin sangat efektif bila digunakan di kelas bahasa inggris lisan. Lebih banyak desain instruksional harus dikembangkan untuk mengintegrasikan permainan papan ke dalam kelas bahasa inggris lisan untuk mengurangi kecemasan komunikasi peserta didik.

3. Artikel ini ditrebitkan di jurnal apa? (tulis dengan lengkap)

- English Language Teaching; Vol. 13, No. 9; 2020 Issn 1916-4742 E-Issn 1916-4750 Published By Canadian Center Of Science And Education

4. Ada berapa, siapa saja, dan dari perguruan tinggi manakah para penulisnya?

 Ada 2 orang penulis

(18)

 Chung Yi Chao Dan Sa-Hui Fan

 Universitas Pendidikan Taichung, Min Sheng Rd., Distrik Barat, Kota Taichung, Taiwan.

5. Jelaskan apa yang anda fahami dari abstrak artikel tersebut

Penelitian ini tentang guru bahasa inggris tingkat dasar di taiwan menghadapi masalah yang disebabkan oleh distribusi prestasi bahasa inggris siswa yang bimodal. Penelitian ini didasarkan pada desain penelitian kuasi-eksperimental dan dilengkapi dengan umpan balik kualitatif untuk mengeksplorasi bagaimana metode pengajaran baru, permainan papan pemecah kebekuan, dapat mengurangi kecemasan siswa dalam belajar bahasa inggris. Para peneliti menggabungkan permainan papan populer, halli galli dan alles tomate, dengan kata dan kalimat bahasa inggris dalam kegiatan pemecah kebekuan selama 10 minggu di dua kelas bahasa inggris kelas lima di taiwan. Skala kecemasan kelas bahasa asing yang dikembangkan oleh horwitz et al. Digunakan sebagai instrumen untuk mengukur kecemasan belajar bahasa inggris siswa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mengintegrasikan permainan papan dalam pengajaran bahasa inggris sebagai kegiatan pemecah kebekuan tidak secara efektif mengurangi kecemasan bahasa asing siswa secara keseluruhan.

Pengantar

1. Apa latar belakang penelitian pada artikel tersebut?

Di beberapa negara asia, bahasa inggris bukan hanya alat komunikasi internasional, tetapi juga merupakan simbol penting yang mengungkapkan latar belakang sosial dan budaya pembicara yang dihormati. Pada tahun 2005, taiwan memperkenalkan kebijakan bahasa untuk pengajaran bahasa inggris kelas tiga. Namun, banyak orang tua dengan latar belakang ekonomi yang lebih baik mungkin telah mengirim anak-anak mereka ke taman kanak- kanak atau prasekolah dwibahasa (liao, 2007). Sebaliknya, anak-anak dari keluarga kurang mampu mungkin tertinggal jauh dalam kecakapan bahasa inggris di tahun-tahun awal sekolah karena pendidikan dwibahasa sejak dini tidak terjangkau. Banyak peneliti dan cendekiawan taiwan telah mengenali dan mengidentifikasi masalah distribusi bimodal kecakapan bahasa inggris di sekolah dasar (chang, 2009). Guru bahasa inggris sekolah dasar juga sangat menyadari kesulitan mengajar yang ditimbulkan oleh distribusi bimodal (lin, 2009) dan telah mencoba beberapa desain instruksional baru untuk mengatasi dilema ini. Permainan papan telah dilihat sebagai salah satu alat pengajaran paling populer dalam dekade terakhir. Banyak guru sekolah dasar percaya bahwa alat pengajaran baru seperti itu dapat dengan mudah menarik perhatian siswa dan mengurangi kecemasan belajar bahasa inggris mereka, terutama bagi mereka yang berprestasi rendah. Namun, beberapa penelitian telah mendukung keyakinan yang belum teruji ini. Oleh karena itu, untuk mengeksplorasi bagaimana permainan papan memengaruhi domain afektif belajar bahasa inggris pelajar muda, penelitian ini memang untuk menjawab pertanyaan, mengadopsi desain penelitian kuasi-eksperimental yang dilengkapi dengan data kualitatif.

2. Hal apa yang belum diungkap dalam penelitian terdahulu sehingga peneliti menjadikannya fokus dalam penelitian tersebut?

21. Yang belum terungkap adalah tentang cara mengatasi kecemasan saat pembelajaran tanpa adanya permainan yang melibatkan alat dan peraga.

Teori

Apakah ada teori yang tercantum di dalam artikel tersebut? Jelaskan yanga anda fahami.

1. Teori yang tercantum dalam artikel ini

Lee (2012) mengklaim bahwa board game yang dikembangkan dengan baik sangat mendidik karena pemain game perlu mempelajari seperangkat pengetahuan game yang baru

(19)

dan harus mampu berbicara bahasa target game tersebut. Oleh karena itu, sangat layak bagi guru bahasa untuk mengadopsi permainan papan sebagai alat pembelajaran.

Jenis permainan papan yang digunakan dalam lima penelitian sangat mirip, dan semuanya termasuk dalam jenis permainan keluarga atau pesta. Namun, ada sedikit penelitian yang meneliti bagaimana penggunaan permainan papan dalam pengajaran bahasa inggris dapat memengaruhi ranah afektif pelajar muda. Penelitian ini dengan demikian dirancang untuk menjembatani kesenjangan penelitian ini.

The Current Study

1. Apa hipotesis penelitian ini?

Hipotesis nya adalah filter afektif untuk menjelaskan bagaimana factor afektif sebagai dinding transparan mengganggu efektivitas pembelajaran bahasa asing. Tebal atau kuatnya filter afektif akan mempengaruhi seberapa banyak input bahasa baru yang dapat diterima oleh pembelajar. Jenis permainan papan. Parlett (1999)mengkategorikan permainan papan menjadi empat jenis: permainan klasik, permainan spesialis, permainan keluarga, dan permainan pulp. Selain itu, situs web permainan papan paling terkenal, board game geek, diluncurkan pada tahun 2000. Situs web ini membagi permainan papan menjadi delapan kategori: permainan abstrak, permainan anak-anak, permainan yang dapat disesuaikan, permainan keluarga, permainan pesta, permainan strategi, permainan tematik, dan permainan perang. Permainan. Terlepas dari kategorisasi yang berbeda, jenis permainan yang umum, permainan keluarga, paling cocok dan populer untuk anak-anak dari semua tingkatan. Seorang pembelajar yang memiliki kecenderungan negatif terhadap pembelajaran bahasa asing mungkin hanya menerima sebagian atau sedikit masukan bahasa baru, karena filter afektifnya menjadi begitu kental sehingga banyak masukan bahasa baru akan tersingkir. Meskipun pembelajar ini mungkin memahami bagian dari masukan baru, filter afektif masih akan mencegah masukan baru tersebut mencapai “perangkat pemerolehan bahasa” pembelajar. Karenanya, filter afektif yang kental mengurangi efektivitas belajar bahasa asing

2. Jelaskan tentang partisipan/subjek penelitiannya 22. 48 orang siswa sekolah dasar kelas lima di taiwan

3. Jelaskan tentang metode dan prosedur penelitian yang digunakan

Para peneliti menggabungkan permainan papan populer, halli galli dan alles tomate, dengan kata dan kalimat bahasa inggris yang dipilih dari buku teks efl yang diterbitkan di taiwan.

Waktu permainan 5 menit diterapkan di awal setiap kelas bahasa inggris. Empat puluh delapan siswa kelas lima taiwan secara acak dibagi menjadi dua kelas dengan ukuran yang sama. Satu kelas dipilih sebagai kelompok perlakuan, dan yang lainnya sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini berlangsung selama 10 minggu. Ada pengajaran bahasa inggris 2 jam per minggu untuk setiap kelompok. Skala kecemasan kelas bahasa asing (flcas) yang dikembangkan oleh horwitz et al. (1986) digunakan sebagai instrumen untuk mengukur kecemasan siswa. Data kuantitatif dianalisis dengan uji-t (sampel bebas dan sampel berpasangan) dan statistik deskriptif, sedangkan data kualitatif, umpan balik siswa yang berpartisipasi, dan jurnal refleksi instruktur-peneliti dianalisis melalui analisis isi.

4. Apakah temuan utama dari penelitian ini?

Kecemasan keseluruhan dari kelompok percobaan yang berkurang secara signifikan pada group eksperimen setelah diamati 10 minggu dari permainan papan pemecah kebekuan.

Namun, aspek kecemasan dan kecemasan komunikasi dari kelompok eksperimen sedikit diredakan, dan tes kecemasan seiring dengan ketakutan akan ketakutan negatif meningkat.

5. Apa kelebihan penelitian ini?

(20)

Kelebihan penelitian ini adalah :

a. Membantu meningkatkan kesenangan belajar

b. Menciptakan lingkungan yang hangat dan positif untuk belajar c. Mengurangi kecemasan komunikasi

6. Apa keterbatasan penelitian ini?

Permainan papan tidak efektif dalam mengurangi kecemasan pelajar bahasa inggris secara keseluruhan.

Komentar

Berikan komentar anda terhadap artikel dalam jurnal ini.

23. Guru bahasa inggris progresif dengan niat baik sedang mencari metode pengajaran yang inovatif untuk meningkatkan kualitas instruksional dan pembelajaran. Mereka ingin mengintegrasikan alat baru atau konsep inovatif ke dalam pengajaran. Namun, tidak selalu metode baru lebih baik. Temuan penelitian menunjukkan bahwa permainan papan pemecah kebekuan dalam pengajaran bahasa inggris tidak secara efektif mengurangi kecemasan bahasa asing siswa secara keseluruhan. Namun, statistik deskriptif dan data kualitatif menunjukkan bahwa konstruksi kecemasan kedua kelompok berubah dalam arah yang berlawanan, dan permainan papan pemecah es tampaknya lebih berdampak dalam mengurangi ketakutan komunikasi. Hasil ini menyiratkan bahwa permainan papan mungkin sangat efektif bila digunakan di kelas bahasa inggris lisan. Lebih banyak desain instruksional harus dikembangkan untuk mengintegrasikan permainan papan ke dalam kelas bahasa inggris lisan untuk mengurangi ketakutan komunikasi peserta didik.

Identitas Artikel Dan Abstrak 9

1. (a) Apa judul asli artikel jurnal tersebut?

24. Importance Of Ice Breaking Activities In Teaching English

2. (b) Jelaskan seberapa judul tersebut menggambarkan isi dari artikelnya?

- Dari judul ini melatarbelakangi tentang setiap guru bahasa inggris selalu didorong untuk mempersiapkan setiap kegiatan pembelajaran dengan hati-hati karena kegiatan yang dipersiapkan dengan baik membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu kegiatan pengajaran yang diusulkan untuk dilaksanakan adalah ice breaker. Kegiatan ice breaking umumnya digunakan di awal kelas. Menurut astuti et al., (2020), ice breaker adalah upaya memecah atau mencairkan suasana kaku yang seperti es menjadi lebih rileks dan nyaman.

3. Artikel ini ditrebitkan di jurnal apa? (tulis dengan lengkap)

- Science And Innovation International Scientific Journal Volume 1 Issue 7 Uif-2022: 8.2 | Issn: 2181-3337

4. Ada berapa, siapa saja, dan dari perguruan tinggi manakah para penulisnya?

 Ada 1 orang penulis

 Kasimova Guljakhon Makhmudovna

 Docent, English Language Teaching Methodology Department 5. Jelaskan apa yang anda fahami dari abstrak artikel tersebut

Artikel ini terutama ditujukan untuk menjelaskan konsep tentang ice breaking. Dalam proses pengajaran bahasa inggris, setiap fase pengajaran sangat penting untuk pencapaian tujuannya. Di awal kelas, guru mungkin membawa ice breaker. Dalam artikel ini, ive breaking dianggap sebagai komponen penting dalam kelas efl. Mengingat keunggulan ice breaker, peneliti menganggap pentingnya studi literatur tentang ice breaker, khususnya di

(21)

kelas bahasa inggris. Ice breaking adalah kalimat campur aduk, mengoreksi kesalahan, lagu bahasa inggris, kegiatan mendongeng, dan humor bahasa inggris. Yang dapat digunakan oleh guru dengan cara bergantian agar siswa tidak merasa bosan.

Pengantar

1. Apa latar belakang penelitian pada artikel tersebut?

Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan wajib siswa dan guru, dengan tujuan untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan. Keberhasilan pembelajaran tergantung pada proses pembelajaran yang efektif di dalam kelas. Efektivitas perilaku belajar dipengaruhi oleh empat hal, yaitu

a. Terdapat motivasi

b. Perhatian yang ekstra dan mengetahui tujuan

c. upaya

d. evaluasi penggunaan hasil.

Menurut bornstein , budiawan , motivasi adalah suatu bentuk dorongan dari dalam , dan juga dorongan yang dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu. Jadi motivasi saat belajar bahasa inggris karena banyak hal, yaitu yang tidak kondusif dan tidak bervariasi. Sehingga proses pembelajaran menjadi membosankan dan menurunkan motivasi siswa untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggrisnya.

Setiap guru bahasa inggris selalu didorong untuk mempersiapkan setiap kegiatan pembelajaran dengan hati-hati karena kegiatan yang dipersiapkan dengan baik membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Hal apa yang belum diungkap dalam penelitian terdahulu sehingga peneliti menjadikannya fokus dalam penelitian tersebut?

- Yang belum terungkap adalah salah satu cara yang disarankan untuk melakukan aktivitas pemecah kebekuan adalah kalimat campur aduk yang dapat dikombinasikan dalam penerapan ice breaking

Teori

Apakah ada teori yang tercantum di dalam artikel tersebut? Jelaskan yanga anda fahami.

1. Teori yang tercantum dalam artikel ini

Hutasoit & tambunan (2018 menyebutkan bahwa kegiatan ice-breaking dapat membantu guru menciptakan pertukaran ide yang berhasil dengan menciptakan situasi yang lebih nyaman bagi siswa, sehingga mereka akan lebih banyak berpartisipasi dalam percakapan.

Jadi kesimpulannya menurut saya ice breaker singkatnya adalah kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang nyaman. Pada pembelajaran ini, ice breaker merupakan jenis kegiatan yang digunakan pada awal pembelajaran, dan digunakan untuk mempersiapkan siswa berpartisipasi di dalam kelas dan mengarah pada topik yang akan dipelajari.

The Current Study

1. Apa hipotesis penelitian ini?

Hipotesis nya adalah adanya pengaruh tentang pentingnya ice breaking dalam pengajaran bahasa inggris dan tidak adanya pengaruh tentang pentingnya ice breaking dalam pengajaran bahasa inggris.

2. Jelaskan tentang partisipan/subjek penelitiannya

Guru dan siswa yang berada didalam kelas dan akan mulai pembelajaran 3. Jelaskan tentang metode dan prosedur penelitian yang digunakan

(22)

Peneliti menggunakan metode descriptive atau menggambarkan suatu variable dengan sumber-sumber yang telah tersedia.

4. Apakah temuan utama dari penelitian ini?

Pemecah kebekuan adalah elemen penting dalam kelas efl. Menggunakan pemecah es dapat mempengaruhi proses belajar mengajar secara positif terutama proses pembelajaran komponen bermasalah seperti tata bahasa.

5. Apa kelebihan penelitian ini?

Kelebihan penelitian ini adalah :

a. Melatih berpikir kreatif dan siswa yang luas

b. Mengembangkan dan mengoptimalkan otak dan kreativitas siswa

c. Melatih siswa untuk berinteraksi dalam kelompok dan bekerja sama dalam tim d. Melatih berpikir sistematis dan kreatif untuk memecahkan masalah

e. Meningkatkan rasa percaya dir

f. Berlatih menentukan strategi dengan cermat g. Melatih kreatifitas dengan materi yang terbat

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas Teknik Restrukturisasi Kognitif untuk Mereduksi Kecemasan Komunikasi Pada Remaja (Penelitian Pra-Eksperimen terhadap Peserta Didik Kelas X SMA Pasundan 2

Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meminimalisir munculnya perilaku prokrastinasi akademik siswa kelas X 4 SMA Laboratorium Undiksha

Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meminimalisir munculnya perilaku prokrastinasi akademik siswa kelas X 4 SMA Laboratorium Undiksha

Sebelum melakukan penelitian skripsi yang membahas tentang hubungan antara minat terhadap ice breaking dengan konsentrasi dalam mengikuti layanan format klasikal siswa kelas VII