• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN TEKNIK ICE BREAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN SITIREJO 04 KABUPATEN MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN TEKNIK ICE BREAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN SITIREJO 04 KABUPATEN MALANG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN TEKNIK ICE BREAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN SITIREJO 04

KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar

OLEH:

MUHAMMAD NUZILAL HUDA NIM: 201010430311591

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN TEKNIK ICE BREAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN SITIREJO 04

KABUPATEN MALANG

Oleh:

MUHAMMAD NUZILAL HUDA NIM: 201010430311591

Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan Di depan dewan penguji dan disetujui

Di Malang, 11 April 2016

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN TEKNIK ICE BREAKING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN SITIREJO 04 KABUPATEN MALANG

Muhammad Nuzilal Huda NIM: 201010430311591

Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammaduyah

Malang dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 29 April 2016

Dekan FKIP,

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes

Dewan Penguji: Tanda Tangan

1. Erna Yayuk, M.Pd 1……….

2. Frendy Aru F, M.Pd 2………..

3. Dr. Moh. Mahfud Effendi, M.M 3……….

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Nuzilal Huda Tempat tanggal lahir : Malang, 22 Maret 1992

NIM : 201010430311591

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Teknik Ice Breaking Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sitirejo 04 Kabupaten Malang” adalah hasil karya saya, dan di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang penuh diajukan oleh orang lain untuk mendapat gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsure-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hokum yang berlaku.

3. Skripsi ini dijadikan sumber kajian pustaka yang merupakan hak bebas royalty non eksklisuf.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 29 April 2016 Yang menyatakan,

(5)

v MOTTO

“Barang Siapa Keluar untuk Mencari Ilmu Maka Dia Berada di Jalan Allah” (H.R Turmudzin)

“Bermimpilah Setingi-Tinginya Karena dengan Bermimpi Hidupmu Akan Terarah”

“Dua hal yang menentukan dirimu” Kesabaran ketika kamu tidak memiliki apapun

&

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat-Nya, nikmat-Nya dan hidayah-nikmat-Nya serta sholawat untuk Rosulallah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang benderang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Persembahan skripsi ini untuk:

1. Bapak H. Kasturi dan Ibu Hj. Lilis Zubaidah yang sangat saya sayangi, cintai dan patuhi. Terimakasih atas semua yang telah diberikan selama ini dengan tulus ikhlas membesarkan, menyayangi dan membimbing dengan penuh kesabaran, serta selalu mendoakan saya di setiap sholatnya, selalu mendukung dan berkorban untuk masa depan saya. Kalian selalu hadir dalam setiap do`a saya.

2. Kakakku Hendrik Hetiono, Ana Rizka dan Adiku Syahrul Setiawan serta Keponakanku Ahmad Faisal Abdillah, terimakasih atas kasih sayang, dukungan, motivasi dan semangat kalian yang selalu menghiburku.

3. Nicky Nawa Aldina, terimakasih banyak atas semangat, nasehat, motivasi dan dukungannya dalam segala hal.

4. Sahabat-sahabatku Dinipus, Yuyun, Putri, Zainul, Bambang dan teman-teman kos mbambong dan gang mumun. terimakasih banyak karena selalu menemaniku saat senang maupun susah. Kebersamaan dengan kalian adalah sumber kebahagiaanku dikala saya merasa tidak bahagia, kalian takkan terlupakan.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas segala rahmat, petunjuk, dan hidayah –Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Teknik Ice

Breaking Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SDN Sitirejo 04 Kabupaten Malang” dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan dan teladan kita, Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendah hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan saya kesempatan untuk menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dam Ilmu Pendidikan yang telah memberikan izin dalam proses penelitian.

3. Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi.

4. Dr. Moh. Mahfud Effendi M.M, selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan kesabaran dalam membimbing penulis.

(8)

viii

6. Bapak Drs. Imam Sodiqin, M.Pd beserta Bapak/Ibu guru SDN Sitirejo 04 Kabupaten Malang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian dan telah membantu selama proses penelitian.

7. Bapak H. Kasturi dan Ibu Hj. Lilis zubaidah serta adikku, kakakku, dan keponakanku yang senantiasa mendoakan, memotivasi, dan mendukung penulis dalam menuntut ilmu.

8. Mahasiswa PGSD angkatan 2010 yang selalu menjadi rekan terbaik penulis. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis, senantiasa mendapatkan pahala yang melimpah dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini belum sempurna maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca saat ini dan di kemudian hari.

Malang, 29 April 2016

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4Manfaat Penelitian ... 6

1.5Definisi Istilah ... 6

BABII KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Tujuan Pendidikan di Sekolah Dasar ... 8

2.2 Model Pembelajaran Langsung dengan Teknik Ice Breaking ... 9

2.2.1 Model Pembelajaran Langsung ... 9

2.2.2 Pengertian dan Tujuan Teknik Ice Breaking ... 10

2.2.2.1 Jenis-jenis dan Penerapan Ice Breaking ... 12

2.2.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Ice Breaking ... 16

2.2.3 Sintak Model Pembelajaran Langsung Teknik Ice Breaking ... 17

2.2.4 Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan ... 20

2.2.4.1 Kompetensi Inti (KI) ... 21

2.2.4.2 Kompetensi Dasar dan Indikator ... 22

2.2.5 Penerapan Model Pembelajaran Langsung Teknik Ice Breaking ... 25

2.3 Aktivitas Belajar... 31

2.4 Hasil Belajar ... 34

2.5 Kerangka Konseptual ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian... 37

3.2 Kehadiran Peneliti dan Peran peneliti di Lapangan ... 38

3.3 Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian ... 39

3.4 Prosedur Penelitian... 39

3.5 Data dan Sumber Data ... 43

(10)

x

3.7 Instrumen Penelitian... 44

3.8 Teknik Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Paparan Data ... 49

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 49

4.1.1.1 Perencanaan ... 49

4.1.1.2 Pelaksanaan ... 52

4.1.1.3 Pengamatan ... 60

4.1.1.4 Refleksi ... 64

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II ... 65

4.1.2.1 Perencanaan ... 65

4.1.2.2 Pelaksanaan ... 69

4.1.2.3 Pengamatan ... 76

4.1.2.4 Refleksi ... 79

4.2 Pembahasan ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Inti Kelas 5 SD/MI ... 21

Tabel 2.2 Kompetensi Dasar Subtema 1 Pembelajaran 1 ... 22

Tabel 2.3 Kompetensi Dasar Subtema 1 Pembelajaran 3 ... 23

Tabel 2.4 Kompetensi Dasar Subtema 1 Pembelajaran 4 ... 23

Tabel 2.5 Kompetensi Dasar Subtema 1 Pembelajaran 6 ... 24

Tabel 2.6 Sintak Pendekatan Saintifik Subtema 1 Pemebelajaran 1 ... 26

Tabel 2.7 Sintak Pendekatan Saintifik Subtema 1 Pemebelajaran 3 ... 27

Tabel 2.8 Sintak Pendekatan Saintifik Subtema 1 Pemebelajaran 4 ... 28

Tabel 2.9 Sintak Pendekatan Saintifik Subtema 1 Pemebelajaran 6 ... 30

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 45

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 61

Tabel 4.2 Hasil Belajar Evaluasi Siklus I ... 63

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 77

Tabel 4.4 Hasil Belajar Evaluasi Siklus II ... 78

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 36

Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ... 38

Gambar 4.1 Guru Memberi Motivasi dengan Ice Breaking ... 53

Gambar 4.2 Siswa Membaca Teks “Bagian Tubuh Manusia” ... 54

Gambar 4.3 Siswa Melakukan Ice Breaking BerupaTepuk Fokus ... 55

Gambar 4.4 Siswa Mengerjakan Soal dengan Bimbingan Guru... 55

Gambar 4.5 Siswa dan Guru Menyimpulkan Kegiatan Pembelajaran ... 56

Gambar 4.6 Guru Memberi Motivasi dengan Ice Breaking ... 57

Gambar 4.7 Siswa Dibimbing oleh Guru ... 58

Gambar 4.8 Siswa Melakukan Ice Breaking BerupaTepuk Fokus ... 59

Gambar 4.9 Siswa Mengerjakan Soal dengan Bimbingan Guru... 59

Gambar 4.10 Siswa dan Guru Menyimpulkan Kegiatan Pembelajaran ... 60

Gambar 4.11 Guru Memberi Motivasi dengan Ice Breaking ... 69

Gambar 4.12 Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru ... 70

Gambar 4.13 Siswa Melakukan Ice Breaking ... 71

Gambar 4.14 Siswa Mengerjakan Soal dengan Bimbingan Guru... 72

Gambar 4.15 Siswa dan Guru Menyimpulkan Kegiatan Pembelajaran ... 72

Gambar 4.16 Guru Memberi Motivasi dengan Ice Breaking ... 73

Gambar 4.17 Perwakilan Siswa Menyampaikan Hasil Kerjanya ... 74

Gambar 4.18 Siswa Melakukan Ice Breaking ... 75

Gambar 4.19 Siswa Mengerjakan Soal dengan Bimbingan Guru... 75

Gambar 4.20 Siswa dan Guru Menyimpulkan Kegiatan Pembelajaran ... 76

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ... 91

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ... 100

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 Pertemuan 1 ... 109

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 Pertemuan 2 ... 119

Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Tes Siklus 1 Siklus 2... 130

Lampiran 6 Macam-macam Ice Breaking ... 147

Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa... 148

Lampiran 8 Daftar Nilai Siklus 1 dan Siklus 2 ... 149

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 150

Lampiran 10 Surat Keterangan Penelitian ... 151

(14)

89

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Salhah. 2009. Guru Sebagai Fasilitator. Kuala Lumpur: PTS Publising. Asmani. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Transmedia.

Beaulieu, Danie. 2008. Teknik yang Berpengaruh di Ruang Kelas. Jakarta: PT. Indeks.

Chatib, Munif. 2009. Gurunya Manusia: menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara. Bandung: Kaifa.

Darmansyah. 2012. Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. 2014. Undang-Undang Nomor 57 Tahun 2013 untuk SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Fanani, Achmad. 2010. Ice breaking dalam Proses Belajar Mengajar. Jurnal FKIP Universitas Adi Buana Surabaya. Tahun IV, No. 11, Oktober 2010:67-70.

Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Organ Tubuh Manusia dan Hewan Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Organ Tubuh Manusia dan

Hewan Buku Siswa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja

Rosdaya Karya.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Semiawan. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.

Setiawan, Aries. 2010. Ice Breaker For Teacher. Surabaya: Eduvision Press. Slameto, 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

(15)

90

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Aksara.

Sunarto. 2012. Icebreaker dalam Pembelajarn Aktif. Surakarta: Cakrawala Media. Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka

Cipta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salinan tidak diterbitkan. Jakarta: DEPDIKNAS.

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Sisdiknas, 2003). Tujuan pendidikan

pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan

tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial agar dapat hidup mandiri

sebagai individu dan mahkluk sosial. Siswa adalah salah satu komponen dalam

pengajaran disamping guru, tujuan, dan metode pengajaran. Sebagai salah satu

komponen maka dapat dikatakan bahwa siswa adalah komponen terpenting

diantara komponen yang lainnya. Tanpa adanya siswa tidak akan terjadi proses

belajar mengajar. Agar tujuan pendidikan tercapai, siswa berinteraksi dengan

lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses belajar mengajar (Hamalik,

2012:99-100).

Menurut Suryosubroto (2002:36) proses belajar mengajar adalah suatu

kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan,

sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi

edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang

terjadi antara guru dengan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif tersebut tersusun

(17)

2

pembelajaran. Pembelajaran merupakan aktivitas yang secara sadar dilakukan

oleh seseorang dari kondisi tidak tahu menjadi mengetahui terhadap hal yang

dipelajarinya. Guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator dan

mediator dalam pembelajaran, sedangkan siswa tetap menjadi pusat dalam

kegiatan pembelajaran (Trianto, 2011: 155).

Pada kegiatan belajar mengajar, guru perlu merancang suatu kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model/metode/teknik pembelajaran yang

sesuai. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan aktifitas

belajar mengajar. Model pembelajaran dapat membantu siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran juga dapat tercapai dengan

menyesuaikan materi pembelajaran, dalam hal ini materi pembelajaran berbentuk

tematik.

Proses belajar mengajar pada kurikulum 2013 pembelajaran menggunakan

tematik. Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat

memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Berdasarkan hasil observasi

yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22 Agustus 2015 pada siswa kelas V

SDN Sitirejo 04 Desa Sitirejo Kabupaten Malang ditemukan dua permasalahan

mengenai aktivitas belajar dan hasil belajar yaitu: (1) keinginan siswa yang

antusias untuk mengikuti pelajaran namun penggunaan model pembelajaran atau

teknik pembelajaran kurang efektif, (2) rendahnya aktivitas belajar siswa yang

ditandai dengan kurangnya interaksi antara guru dan siswa serta hasil belajar

(18)

3

yang menyebabkan siswa cenderung pasif serta asik berbicara dengan teman

sebayanya tak jarang siswa mempermainkan pensilnya dan menaruh dagu diatas

meja saat proses pembelajaran berlangsung, (4) kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru monoton sehingga menyebabkan siswa mengalami kejenuhan

dan kebosanan dalam proses pembelajaran, (5) hasil belajar yang diperoleh siswa

pada pertemuan sebelumnya masih belum memuaskan yaitu 65% dari 18 siswa

masuk kategori belum tuntas dari KKM yang ditentukan yaitu 75.

Masalah rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar yang menjadi fokus

penelitian ini karena selama ini guru dalam mengajar kurang mengajak siswa

untuk aktif. Peneliti ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk

meningkatkan aktivitas dan kreatifitas yang menunjang terhadap hasil belajar

siswa. Guru telah berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan

memanfaatkan bahan ajar pada saat proses belajar mengajar berlangsung, tetapi

pemanfaatan bahan ajar tersebut masih dirasa kurang efektif. Hal itu dikarenakan

dalam pemanfaatan bahan ajar, guru tidak melibatkan partisipasi siswa sehingga

siswa masih terlihat pasif. Guru juga jarang menggunakan teknik pembelajaran

yang dapat menimbulkan aktivitas siswa.

Berdasarkan faktor tersebut, maka diperlukan solusi dalam pembelajaran

salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran langsung dengan

digabungkan teknik Ice Breaking, karena penerapan pembelajaran langsung

dengan teknik Ice Breaking dapat meningkatkan aktivitas dan kreatifitas siswa

dengan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga menunjang terhadap

peningkatan hasil belajar siswa. Penerapan model pemebalajaran ini disesuaikan

(19)

4

membutuhkan guru atau orang dewasa untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi

keinginannya. Selepas usia ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya

denga bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya. Karakteristik ini sesuai

dengan model pembelajaran langsung. (2) Permanian dibutuhkan sebagai selingan

belajar, bekerja, dan bermain sehingga kegiatan-kegiatan harus seimbang. Pda

kegiatan pembelajaran dapat diselingi dengan ice breaking (Sumantri, 63).

Penelitian mengenai peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar pernah

dilakukan sebelumnya, yang pertama oleh Guntoro (2014) dengan judul

Penggunaan Model Pembelajaran Langsung untuk meningkatkan Hasil Belajar

siswa kelas V tentang perkembangbiakan vegetatif buatan pada tumbuhan di SDN

Kedungsuko 1 kesimpulan yang didapatkan yakni hasil belajar pada siklus 1

rata-rata kelas 70 dengan 21 siswa yang tuntas sedamgkan pada siklus 2 rata-rata-rata-rata kelas

86 dengan 28 siswa atau 100% siswa dinyatakan tuntas. Kedua oleh Okvinandari

(2014) dengan judul “Penerapan Teknik Pembelajaran Ice Breaker untuk

meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VA SDN

Kedungkandang 2 Kota Malang” kesimpulan yang didapatkan hasil aktivitas

siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 54,69% dan pada siklus II mengalami

peningkatan menjadi 96%. Sedangkan hasil belajar pada siklus I diperoleh

presentase sebesar 74,31%, selanjutnya pada siklus II meningkat menjadi 80%.

Hal ini menunjukkan bahwa teknik Ice Breaking berhasil diterapkan untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti memberikan solusi melalui

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul pada penelitian yang berjudul

(20)

5

meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas V SDN

Sitirejo 04 Kabupaten Malang”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan

permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran langsung dengan teknik Ice

Breaking terhadap peningkatan aktivitas belajar pada siswa kelas V SDN

Sitirejo 04 Kabupaten Malang?

2. Bagaimana penerapan model pembelajaran langsung dengan teknik Ice

Breaking terhadap peningkatan hasil belajar pada siswa kelas V SDN

Sitirejo 04 Kabupaten Malang?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran langsung dengan teknik

Ice Breaking untuk meningkatkan aktifitas belajar pada siswa kelas V SDN

Sitirejo 04 Kabupaten Malang.

2. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran langsung dengan teknik

Ice Breaking untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas V SDN

(21)

6

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi guru penelitian bermanfaat sebagai tambahan alternatif model

pembelajaran dan teknik pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar

dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Selain itu juga

dapat mengenalkan kepada guru tentang penerapan model pembelajaran

langsung dengan teknik Ice Breaking dalam pembelejaran bagi siswa

sekolah dasar.

2. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

mengimplementasikan model pembelajaran dan teknik pembelajaran

sehingga dapat bermanfaat.

1.5. Definisi Istilah

Untuk dapat menyamakan persepsi antara peneliti dan pembaca maka

peneliti memberikan batasan istilah mengenai penjelasan dari rumusan masalah

yang sudah didapat, yaitu:

1. Model pembelajaran adalah rencana (pola) yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pengajaran dan

membimbing pengajaran (Permen No. 57, 2014:241).

2. Model Pembelajaran Langsung adalah proses pendidikan di mana siswa

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berfikir dan ketrampilan

psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang

dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran

(22)

7

dan memberi bimbingan pelatihan terbimbing, mengecek apakah siswa telah

berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik,

mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan dengan perhatian

khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan

sehari-hari (Trianto, 2009:41).

3. Ice Breaking adalah teknik-teknik yang digunakan dalam suatu forum untuk

memecahkan kebekuan dan kejenuhan yang terjadi dalam forum tersebut

yang berupa kegiatan tepuk tangan, lagu yel-yel, gerak tubuh sederhana dan

permainan (Setiawan, 2010:2).

4. Aktivitas Belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental

(Sardiman, 2011:100).

5. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran yang

ditandai dengan perubahan tingkah laku yang terdiri dari ranah kognitif,

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin

Selain Esktra virgin olive oil, jeruk lemon dan berbagai sambal sehat, dapat divariasi dengan dressing lainnya ...

Koperasi Unit Desa (KUD) dibentuk atas dasar kesamaan persepsi dan kebutuhan petani akan kemudahan untuk memperoleh sarana dan prasarana produksi pertanian

SPO diperlukan untuk meningkatkan manajemen cold chain terhadap spesimen ILI yang telah diambil di Puskesmas sentinel dan kemudian diperiksa di lab regional maupun

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 27 Tahun 2013, tentang pedoman penyusunan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015/2016, di pandang perlu untuk

Kurangnya informasi tentang jumlah pengunjung dari Badan Pusat Statistik menjadikan alasan untuk pengambilan keputusan tentang jumlah penumpang kapal ditentukan

Sehubungan dengan surat penawaran Saudara Nomor 015/SS/XI/2017 tanggal 14 November 2017 dan berdasarkan hasil evaluasi dokumen penawaran paket pekerjaan Pengadaan

Stabilitas dinamis juga meningkat seiring dengan meningkatnya kadar Fixonite, tetapi yang memenuhi spesifikasi lebih besar daripada 2500 lintasan/mm aalah pada suhu pemadatan 130 o