TUGAS INDIVIDU PERLINDUNGAN KEAMANAN PANGAN DAN MAKANAN Nama: Graciatri Rappun Salman
NIM: K011211238
Rangkuman Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2019 Tentang Keamanan Pangan
Peraturan ini menjelaskan tentang keamanan pangan yang meliputi penyelenggaraan keamanan pangan, pengawasan, sanksi administrasi, kejadian luar biasa dan kedaruratan keamanan pangan, peran serta masyarakat dan ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan keamanan pangan. Pengertian keamanan pangan berdasarkan peraturan ini adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Peraturan juga menjelaskan definisi dari rantai pangan yang terdiri dari produksi, pengolahan, distribusi, penyimpanan dan penanganan suatu pangan. Sanitasi pangan juga dijelaskan sebagai upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi pangan yang sehat dan higienis yang bebas dari bahaya cemaran biologis, kimia, dan benda lain.
Keamanan pangan yang diselenggarakan meliputi sanitasi pangan, pengaturan terhadap bahan tambahan pangan, pengaturan terhadap pangan produk rekayasa genetik, pengaturan terhadap iridasi pangan, penetapan standar kemasan pangan, pemberian jaminan keamanan pangan dan mutu pangan serta jaminan produk halal bagi dipersyaratakan.
Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan keamanan pangan, mutu pangan, dan gizi pangan untuk pangan segar dilakukan oleh menteri pertanian/kelautan dan perikanan, gubernur dan walikota sesuai dengan kewenangan. Untuk pangan olahan dilakukan oleh kepala badan dan menteri perindustrian. Pangan olahan industri rumah tangga dilakukan oleh kepala badan dan/atau bupati/walikota. Pangan olahan siap saji dilaksanakan oleh menteri kesehatan dan atau kepala badan dan/atau bupati/wali kota. Sedangkan untuk kemasaan pangan dilaksanakan oleh menteri perindustrian dan menteri perdagangan atau kepala badan sesuai dengan kewenangannya.
Kejadian luar biasa pangan yang dimaksud adalah keracunan pangan yang dialami lebih dari 1 orang. Keracunan pangan yang terjadi harus langsung ditangani oleh fasilitas pelayanan kesehatan dan dilaporkan kepada bupati/walikota dengan tembusan kepada menteri kesehatan. Upaya penanggulangan KLB Keracunan Pangan meliputi pertolongan pada korban, penyelidikan epidcmiologi, dan pencegahan. Untuk kedaruratan keamanan pangan ditetapkan berdasarkan kriteria yaitu: a) beredarnya pangan yang sangat membahayakan kesehatan, b) beredarnya informasi keamanan pangan yang menyesatkan di masyarakat;
dan/atau terjadinya masalah keamanan pangan akibat bencana.
Peran serta masyarakat dalam keamanan pangan dilakukan dengan turut mengampanyekan keamanan pangan melalui media cetak atau media elektronik dan bertanggung jawab terhadap kebenaran informasi yang disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Link: https://peraturan.bpk.go.id/Details/129230/pp-no-86-tahun-2019